• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. BAHAN DAN METODE

3.3 Metode Penelitian

3.3.2 Pengumpulan Data

tanah di laboratorium, pengumpulan data (data primer dan sekunder), dan analisis data. Kriteria kesesuaian lahan kualitatif tanaman karet tertera pada Tabel 3 (Lampiran)

3.3.1Tahap Persiapan

Tahap ini merupakan tahap studi pustaka, yaitu meneliti dan mengkaji sumber-sumber pustaka tentang keadaan lokasi penelitian sehingga memperoleh gambaran umum tentang lokasi penelitian, seperti data iklim, dan karakteristik lahan. Pada tahap ini dilakukan survei lapang secara kasar dan penentuan titik pengambilan contoh tanah yang mewakili secara keseluruhan berdasarkan keadaan lapang.

3.3.2Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi : a. Data Fisik Primer

Pengumpulan data fisik primer, dilakukan dengan cara pengamatan dan pengukuran langsung di lapang melalui deskripsi tanah atau boring dan mengambil contoh, kemudian dianalisis di laboratorium. Data yang diamati dan diukur langsung di lapang yaitu drainase, bahan kasar, kedalaman tanah, bahaya sulfidik, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan permukaan, dan batuan singkapan. Data yang analisis di laboratorium meliputi: KTK liat, kejenuhan basa, basa-basa dapat ditukar (Ca, Mg, Na, dan K), pH tanah, C-organik, toksisitas (salinitas) dan tekstur tanah.

38 Data fisik primer yang diamati di lapang sebagai berikut :

1. Drainase

Diamati dengan cara ada tidaknya genangan air atau ada tidaknya warna kelabu pada tanah lokasi penelitian. Cara pengamatan di lapang yaitu melalui pengeboran tanah, apabila tanah berwarna homogen tanpa bercak-bercak kuning atau karatan besi pada lapisan sampai 120 cm berarti drainase pada tanah tersebut baik. Sebaliknya apabila terdapat warna atau bercak-bercak bewarna kelabu, coklat dan kekuningan menunjukkan bahwa tanah tersebut mempunyai drainase yang buruk, pengamatan warna tanah dilakukan dengan menggunakan munsell soil color chart.

2. Bahan kasar

Cara pengamatan bahan kasar di lapang yaitu dengan melihat ada tidaknya kerikil pada tiap lapisan tanah dengan cara pengeboran pada tanah yang akan diteliti. Cara pengukurannya di lapang yaitu dengan menghitung berapa persen bahan kasar yang terdapat pada lapisan tanah yang dibor.

3. Kedalaman tanah

Kedalaman tanah diukur dengan melakukan pengeboran menggunakan bor tanah pada lokasi penelitian sampai dengan kedalaman 120 cm. Kedalaman tanah merupakan keadaan dimana tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman.

39 4 Toksisitas

Toksisitas tidak diamati dikarenakan letak lokasi penelitian jauh dari pantai, dan tidak ada pengaruh pasang surut air laut.

5 Bahaya sulfidik

Bahaya sulfidik tidak diamati dikarenakan letak lokasi penelitian jauh dari pantai, dan tidak ada pengaruh pasang surut.

6 Lereng

Cara pengukuran lereng dilakukan dengan menggunakan Clinometer,

dinyatakan dalam persen. Pengukuran lereng dilakukan dengan pengambilan titik koordinat dan ketinggian tempat dari lokasi yang paling rendah ke lokasi yang tinggi.

7 Bahaya erosi di lapang

Tingkat bahaya erosi dapat dilihat berdasarkan kondisi di lapangan, yaitu dengan memperhatikan adanya erosi lembar permukaan (sheet erosion), erosi alur (rill erosion), dan erosi parit (gully erosion) atau dengan memperhatikan lapisan tanah yang sudah hilang dibandingkan dengan lapisan tanah yang masih utuh.

8 Bahaya Banjir

Bahaya banjir dicirikan dengan adanya genangan air yang ada di permukaan tanah. Pengamatan dilakukan melalui wawancara kepada petani setempat,

40 apakah terdapat genangan yang menutupi seluruh lahan dengan air (terendam air) pada lahan yang akan diteliti pada saat musim hujan lebih dari 24 jam. 9 Batu permukaan

Batu di permukaan diamati dengan melihat ada tidaknya batu-batu kecil atau besar yang tersebar pada permukaan tanah atau lapisan olah di lokasi

penelitian, cara mengukur batu di permukaan yaitu melihat berapa persen batu yang tersebar di atas permukaan tanah pada lokasi penelitian.

10 Batuan Singkapan

Batuan singkapan diamati dengan melihat ada tidaknya batuan-batuan besar yang tersingkap pada lokasi penelitian. Cara mengukur batuan singkapan yaitu dengan melihat berapa persen terdapat batuan besar yang tersingkap dipermukaan tanah pada lokasi penelitian.

(1). Pengambilan Contoh Tanah

Contoh tanah diambil dengan menggunakan bor tanah pada 6 titik yang ditentukan secara proporsional, yaitu masing-masing pada kedalaman 0─ 40 cm untuk lapisan atas dan 40─80 cm untuk lapisan bawah. Selanjutnya ke enam contoh tanah pada masing-masing kedalaman dikomposit dan dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk analisis laboratorium. Lokasi pengambilan contoh tanah tertera pada Gambar 3 (Lampiran)

41 (2). Metode Analisis Tanah di Laboratorium

Analisis tanah di laboratorium dilakukan dengan cara menganalisis contoh tanah yang telah diambil secara komposit dari 6 titik. Kemudian contoh tanah dikering udarakan, lalu diayak dengan menggunakan ayakan 2 mm. Tanah yang telah diayak dianalisis di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, untuk mengetahui sifat kimia dan fisiknya. Sifat kimia yang dianalisi adalah pH H2O, basa - basa dapat ditukar (CA, Mg, Na, dan K), KTK Tanah, dan C-organik, sedangkan sifat fisik tanah yang dianalisis adalah tekstur tanah, dengan metode analisis disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Metode analisis tanah di laboratorium

No Analisis Metode

1 pH H2O pH meter

2 Basa-basa dapat ditukar 3 C-organik

NH4Oac 1 N pH 7 Walkey and Black 4 KTK Tanah NH4OAc 1 N pH 7 5 Tekstur tanah Hydrometer

2. Data Fisik Sekunder

Data fisik sekunder yang dikumpulkan yaitu data curah hujan, data temperatur, dan data kelembaban udara yang diambil untuk 10 tahun terakhir. Data

dikumpulkan dengan cara mengambil dari Unit Usaha Kedaton PTPN VII (Persero) Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

42 3. Data Ekonomi Primer

Data ekonomi yang dikumpulkan sebagai data primer meliputi: biaya produksi (benih, pupuk, pestisida), peralatan, tenaga kerja (pengolahan tanah,

penanaman, pemupukan, pengendalian gulma, penyadapan, dll), dan

pendapatan yang diperoleh petani di Unit Usaha Kedaton PTPN VII (Persero). Data sosial ekonomi primer dikumpulkan dengan wawancara kepada petani karet Unit Usaha Kedaton dan petani.

4. Data Ekonomi Sekunder

Data ekonomi sekunder yang dikumpulkan yaitu data luas panen dan produksi tanaman karet Propinsi Lampung dan Kecamatan Tanjung Bintang yang diambil untuk 10 tahun terakhir.

10.3.1 Analisis Data

a) Evaluasi kesesuaian lahan

Analisis kesesuaian lahan dilakukan dengan membandingkan potensi fisik lingkungan dengan persyaratan tumbuh tanaman karet berdasarkan kriteria Djaenudin dkk. (2000) selengkapnya tertera pada tabel 3 (Lampiran).

b) Penilaian Kelas Kesesuaian Lahan Atas Dasar Produksi Lahan Aktual

Metode penilaian produksi lahan aktual berdasarkan pada kriteria Dent dan Young (1981), yaitu dengan cara membandingakan produksi aktual tanaman karet Field 93 B Afdeling II PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Kedaton Way Galih Lampung Selatan dengan

43 potensi produksinya sesuai dengan varietasnya. Pada lahan penelitian menggunakan varietas RRIM 600 yang memiliki potensi produksi sebesar 1.465,36 kg/ha (Tabel 16, Lampiran). Adapun kriteria Dent dan Young (1981) tertera pada Tabel 4 (Lampiran).

Hasil produksi tanaman karet di lapang

% Produksi = x 100 %

Potensi produksi tanaman karet c) Analisis Kelayakan Finansial

Untuk mengetahui tingkat kelayakan finansial Unit Usaha Kedaton PTPN VII (Persero) dilakukan analisis sebagai berikut:

1) Net Present Value (NPV)

NPV adalah nilai selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (biaya) yang telah diperhitungkan nilainya saat ini (dipresent valuekan). NPV merupakan salah satu teknik yang banyak digunakan karena metode ini

mempertimbangkan nilai waktu uang. Secara matematis rumus untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut (Soekartawi, 1995).

NPV =

  n l i i l C B )/( ) ( n Keterangan : B = benefit (manfaat) C = cost (biaya)

i = tingkat suku bunga bank yang berlaku n = waktu

44 Bila NPV > 0, maka usaha layak untuk dilanjutkan

Bila NPV < 0, maka usaha tidak layak untuk dilanjutkan Bila NPV = 0, usaha dalam keadaan break even point

2). Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)

  n l i i l C B )/( )

( n yang bernilai positif Net B/C Ratio =

  n l i i l C B )/( )

( n yang bernilai negatif

Keterangan :

B = benefit (manfat) C = cost (biaya)

i = tingkat suku bunga bank yang berlaku

n = waktu

Kriteria investsi :

Bila Net B/C > 1, maka usaha layak untuk dilanjutkan Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak untuk dilanjutkan Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaan break even point

3). Internal rate of return (IRR)

Digunakan untuk menunjukkan atau mencari suatu tingkat bunga yang

menunjukkan jumlah nilai sekarang netto (NPV) sama dengan seluruh investasi usaha.

45 Rumus yang digunakan adalah :

IRR = i1 + NPV1 (i2 - i1) NPV1 - NPV2

Keterangan :

i1 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV1

i2 = tingkat suku bunga yang menghasilkan NPV2

NPV1 = NPV yang bernilai posotif NPV2 = NPV yang bernilai negatif Kriteria investasi :

Bila IRR > tingkat suku bunga, maka usaha layak untuk dilanjutkan Bila IRR < tingkat suku bunga, usaha tidak layak untuk dilanjutkan Bila IRR = tingkat suku bunga, usaha dalam keadaan break even point

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan di lapangan dan pengolahan data primer, maka dapat disimpulkan :

1. Kesesuaian lahan tanaman karet pada Field 93 B Afdeling II PT. Perkebunan Nusantara (Persero) Unit Usaha Kedaton, termasuk dalam kelas kesesuaian lahan cukup sesuai dengan faktor pembatas ketersediaan air dan retensi hara (S2wanr).

2. Hasil analisis finansial usahatani tanaman karet di PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Kedaton menguntungkan dan layak untuk

dikembangkan. Hal ini terlihat dengan nilai pengamatan selama 25 tahun yaitu NPV = Rp 378.352.759, Net B/C = 1,74, IRR = 20,03% per tahun, dan BEP = 11 tahun 5 bulan 17 hari.

5.2 Saran

Karena rendahnya kandungan C-organik dan kurangnya ketersediaan air maka dapat ditanggulangi dengan melakukan pemberian mulsa sisa-sisa tanaman dan mempertahankan tanaman penutup tanah (Land Cover Crops) yang memang sudah diterapkan oleh PTPN VII Unit Usaha Kedaton.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI FIELD 93 B AFDELING II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT USAHA KEDATON

WAY GALIH KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (Skripsi)

Oleh Alvin Govindo

PROGRAM STUDY AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2011

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta situasi lokasi penelitian ... 88 2 Peta Field Kebun Afdeling II PTPN VII Unit Usaha Kedaton……... 89 3 Bentuk Lahan dan Titik Pengeboran……….. 90 4 Grafik Produksi Tanaman Karet ... 91 5 Gambar Hasil Pengamatan Profil Boring ... 92

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.3 Kerangka Pemikiran ... 4

1.4 Hipotesis ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Karet (Hevea brasiliensis) ... 8

2.2 Tanah dan Konsep Lahan ... 15

2.3 Evaluasi Kesesuain Lahan ... 17

2.4 Tipe Evaluasi Lahan ... 18

2.5 Kualitas Lahan dan Karakteristik Lahan ... 19

2.7 Klasifikasi Kesesuain Lahan.. ... 20

2.8 Analisis Finansial ... 31

III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 35

3.2 Bahan dan Alat ... 35

3.3 Metode Penelitian ... 36

3.3.1 Tahap Persiapan ... 37

3.3.2 Pengumpulan Data ... 37

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan ... 46 4.1.1 Kesesuaian Lahan Kualitatif Berdasarkan

Kriteria Biofisik ... 46 4.1.2 Kelas Kesesuaian Lahan Atas Dasar Produksi

Lahan Aktual ... 50 4.1.3. Analisis Finansial... 51 4.2 Pembahasan ... 55 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 67 B. Saran ... 67 DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian IPB. Bogor. 290 hlm.

Badan Pusat Statistik Indonesia. 2008. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Tanaman Ubi Kayu. Diakses pada Tanggal 2 oktober 2010.

http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=53 &notab=15

BPS Indonesia. 2009. Ekspor dan impor. Diakses 4 Oktober 2011 pukul 13.35 WIB. http://www.BPS.com/ekspor&impor/komoditas/karet

Danarti, S. Najiyati. 1999. Palawija Budidaya dan Analisis Pascapanen. Penebar swadaya. Bogor

Darmawijaya, M.I. 1997. Klasifikasi Tanah. Universitas Gadjahmada Press. Yogyakarta. 141 hlm.

Dent, D. And Young. 1981. Soil Survey and Evaluation. George Allen and Unwim. London. 279 pp.

Djaenuddin, D., Marwan, H., Subagyo, H., Mulyani, A.,dan Suharta, N. 2000. Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Komoditas Pertanian. Departemen Pertanian. 264 hlm.

Dwidjoseputro, D. 1962. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Universitas Brawijaya Press. Malang. 222 hlm.

Foth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Erlangga. Jakarta. 374 hlm.

FAO. 1976. A Framework For Land Evaluation. FAO Soil Bulletin 32. Food and Agriculture Organization of United Nations. Rome 87 p.

Hakim N, M, Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B. Hong dan H.H Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas

Hardjowigeno, S. 2001. Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Tanah. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor.

Bogor. 381 hlm.

Ibrahim, Y. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Rineka Cipta. Jakarta. 249 hlm. Mulyani, Anny. 2006. Potensi Lahan Kering Masam Untuk Pengembangan

Pertanian. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 28 (2) : 16-17. Mahi, A.K. 2001. Survei Tanah dan Evaluasi Lahan (diktat, tidak

dipublikasikan). Universitas Lampung. 228 hlm.

Mahi, A.K. 2005. Evaluasi dan Perencanaan Penggunaan Lahan (diktat, tidak dipublikasikan). Universitas Lampung. 142 hlm.

Mahi, A.K., S. Ramli,R. Zahab,I.K. Winatha, N. Lukitowati, dan Anthoni. 2004. Master Plan (Rancang Bangun) Pengembangan Kawasan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Berbasis Agrobisnis (KAPEMBA) Kabupaten Lampung Tengah. Universitas Lampung .138 hlm.

Kadariah, Lien Karlina, dan Clive Gray. 1990. Pengantar Evaluasi Proyek. UI Press. Jakarta. 33 hlm.

Nugroho, S.G., J. Lumbaranja, A. K. Mahi, Ellizarti, D. Mawardi. 1984. Studi Identifikasi Kemungkinan Degradasi Kesuburan Tanah Pada Lahan Usaha Tani Karet. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

PTPN VII (Persero). 2010. Profil Perkebunan Way Galih Unit Usaha Kedaton. Bandar Lampung.

Setyamidjaya, D.1992. Budidaya Tanaman Karet. Lembar Informasi Pertanian. Balai Informasi Pertanian. Irian Jaya. 191/20.

Syamsulbahri. 1996. Bercocok Tanam Tanaman Perkebunan. Universita Gadjah Mada. Yogyakarta. 318 hlm.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. IPB . Bogor. 591 hlm. Sitorus, S.R.P. 1985. Evaluasi Sumberdaya Lahan. Tarsito. Bandung.

185 hlm.

Tan, Kim H. 1992. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Gadjahmada University Press. Yogyakarta. 295 hlm.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF PERTANAMAN KARET (Hevea brasiliensis) DI FIELD 93 B AFDELING

II PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT USAHA KEDATON WAY GALIH LAMPUNG SELATAN

Oleh Alvin Govindo

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai Gelar Sarjana Pertanian

Pada

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 201

Bismillahirrahmannirrahim………

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda cinta dan kasih kepada

Almamater Tercinta, Keluarga Besat Tercinta, Serta Orang Yang Telah Berani Mencintaiku Dengan Cinta.

brasiliensis) DI FIELD 93 B AFDELING II

PT.PERKEBUNAN NUSANTARA VII (Persero) UNIT USAHA KEDATON WAY GALIH LAMPUNG SELATAN

Nama Mahasiswa : Alvin Govindo Nomor Pokok Mahasiswa : 0714031025 Jurusan : Agroteknologi Fakultas : Pertanian

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Ali Kabul Mahi, M.S. Ir. Indarto, M.P.

NIP 194711271976031001 NIP 196111071986032002

2. Ketua Jurusan

Dr. Ir. Kuswanta F. Hidayat, M.P. NIP 196411181989021002

1. Tim Penguji

Ketua : Prof. Dr. Ir. Ali Kabul Mahi, M.S. ...

Sekretaris : Ir. Indarto, M.S. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Dr. Ir. Tamaludin Syam, M.S. ………

Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. H. Wan Abbas Zakaria, M.S. NIP 19610826 198702 1 001

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Pringsewu tanggal 16 Juli 1989, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati pasangan Bapak Drs. Eddy Iswanto dan Ibu Mursina. Bsc. Penulis menyelesaikan Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan tahun 1995, Sekolah Dasar diselesaikan di SDN 03 Bekasi pada tahun 2001, Sekolah Menengah Pertama Tulus Bhakti Bekasi pada tahun 2004, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMAN 11 Bekasi pada tahun 2007.

Tahun 2007, Penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Tanah FP Unila melalui jalur Seleksi Pemilihan Mahasiswa Baru (SPMB). Selama menjadi mahasiswa, Penulis pernah aktif di Organisasi Gabungan Mahasiswa Ilmu Tanah Unila (GAMATALA). Aktif di dalam organisasi Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Tanah Indonesia (FOKUSIMITI), Pernah Menjadi Ketua Umum Program Studi Agroekoteknologi periode 2008-2009, pernah aktif menjadi anggota bidang HUMAS di dalam organisasi Lembaga Studi Mahasiswa Pertanian (LS-MATA), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), dan aktif dilembaga eksternal universitas Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bandar Lampung, serta Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi Indonesia.

Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukapura Lampung Selatan Pada Tahun 2010.

SANWACANA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Ali Kabul Mahi, M.S., selaku dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Indarto, M.S., selaku dosen Pembimbing Kedua yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk memberikan bimbingan dan arahan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

3. Dr. Ir. Tamaluddin Syam, M.S., selaku Penguji Utama yang telah memberikan saran guna penyempurnaan skripsi ini.

4. Dr. Ir.Kuswanta F. Hidayat, M.P., selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

5. Prof.Dr. Ir. Wan Abbas Zakaria, M.S., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

6. Seluruh dosen, staf, karyawan, dan civitas akademika Jurusan Ilmu Tanah dan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

7. Ir. Adi, selaku sinder Afdeling II PTPN VII (Persero) Unit Usaha Kedaton atas semua kebaikan dan bantuannya sehingga penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan baik.

8. Kepada semua pekerja PTPN VII (Persero) Unit Usaha Kedaton atas segala bantuannya.

9. Papa Drs. Eddy Iswanto dan Mama Mursina. Bsc., yang telah memberi kepercayaan kepada penulis untuk dapat mewujudkan cita-cita yang diinginkan serta kasih sayang, nasehat serta do’a, yang selalu diberikan. 10.Adik-adikku Claudya Yolanda dan Zidan Fahrezi atas dukungan serta doa

yang telah diberikan.

11. Heni juniyanti atas cinta, perhatian dan kesabarannya selama penulis menyusun skripsi.

12.Sahabat-sahabat Yogi Yogasara, Solihin Sidik, Hasbullah, taufikqurohman, Priyadi atas motivasi, kekeluargaan yang diberikan kepada penulis. Serta teman-teman seperjuangan di Jurusan Ilmu Tanah angkatan 2007 dan 2006. 13. Seluruh keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat

Pertanian Unila yang merupakan rumah dan keluarga kedua bagi penulis hingga detik ini.

14. Teman-teman asrama Pondok Abbas Alkindi untuk dorongan serta semangat yang telah diberikan.

15. Seluruh pihak yang telah membantu yang tak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas segala kebaikannya.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis dan skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Oktober 2011

Dokumen terkait