• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.6. Pengumpulan Data

3.6.1. Rangkaian pengukuran

Data diperoleh dari hasil pengukuran di laboratorium PT. PLN (Persero) UDIKLAT TUNTUNGAN MEDAN dengan rangkaian pengukuran seperti Gambar 3.1. berikut :

Gambar 3.1 Rangkaian pengukuran THDi, I1, Itdan ttrip . dimana :

OCR = Static Over Current Relay; PQA = Power Quality Analyzer

N/HL = Non Harmonics Load (NHL) /Harmonics Load (HL) msc = milli second counter = alat ukur waktu (milli detik) ; AT = Autotransformator

PQA mengukur secara digital THDi dalam satuan (%) dan arus terdistorsi

It dalam satuan Ampere, msc mengukur secara digital waktu trip rele = ttrip dalam satuan (detik). Ampere meter A mengukur secara analog arus fundamental I1 dalam satuan Ampere. Voltmeter V mengukur secara analog tegangan yang dikenakan pada beban dalam satuan volt.

Setelah rangkaian pengukuran dipasang sesuai Gambar 3.1 diatas maka tegangan diatur pakai AT dan arus diatur dengan mengatur besar beban N/HL dan besar THDi diatur melalui jenis lampu pijar atau LHE atau bauran keduanya yang dipasang pada N/HL. Pada saat percobaan berlangsung dimana tegangan, arus dan THDi beban telah dicapai maka dibaca dan dicatat I1; V; THDi dan It serta setelah rele trip dibaca dan dicatat ttrip.

3.6.2. Pengukuran I1 dan It pada THDi tetap

Untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap arus I1 pada THDi tetap; apakah It berubah lantas I1juga berubah; maka dilakukan pengukuran dengan langkah berikut;

a. Setelah rangkaian dipasang sesuai dengan Gambar 3.1 diatas dan rele disetel sesuai kurva yang akan diteliti (lihat sub bab 2.8. Penyetelan rele) lalu pasang beban (beban linier = lampu pijar, beban campuran = lampu pijar + lampu hemat energi dan beban non linier = lampu hemat energi) pada N/HL.

b. Tegangan diatur dengan AT dan arus diatur dengan variasi beban.

c. Setelah dicapai nilai THDi yang sama pada variasi It , lalu baca penunjukan PQA untuk THDi(%); penunjukan Arus It pada PQA (Ampere) dan I1 pada Ampere meter.

e. Semua data terukur dimasukkan kedalam Tabel.

Berdasarkan Persamaan (6) dimana It sama dengan hasil kali I1 dengan sehingga pada THDi tetap It berbanding lurus dengan I1 yaitu jika It naik maka I1 juga naik. Kemudian dari data yang ada di Tabel dibentuk kurva It terhadap I1 pada THDi tetap seperti pada Gambar 4.1

3.6.3. Pengukuran THDi dan It pada I1 tetap

Untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap arus It pada arus fundamental I1 tetap; apakah THDi berubah lantas It juga berubah; maka dilakukan pengukuran dengan langkah berikut;

a. Setelah rangkaian dipasang sesuai dengan Gambar 3.1 diatas dan rele disetel sesuai kurva yang akan diteliti (lihat sub bab 2.8 Penyetelan rele) lalu pasang beban (beban linier = lampu pijar, beban campuran = lampu pijar + lampu hemat energi dan beban non linier = lampu hemat energi) pada N/HL.

b. Tegangan diatur dengan AT dan arus diatur dengan variasi beban.

c. Setelah dicapai nilai I1 yang sama pada variasi THDi, lalu baca penunjukan

PQA untuk THDi (%); penunjukan Arus It pada PQA (Ampere) dan I1 pada Ampere meter serta V pada Voltmeter( volt).

d. Semua data terukur dimasukkan kedalam Tabel.

Berdasarkan Persamaan (6) dimana It sama dengan hasil kali I1 dengan sehingga jika THDi naik maka It juga naik tapi karena THDi pangkat dua dan dalam akar maka akibatnya kurva menjadi melengkung keatas.

Kemudian dari data yang ada pada Tabel dibentuk kurva THDi terhadap It pada I1

tetap seperti pada Gambar 4.2.

3.6.4. Pengukuran THDi dan I1 pada It tetap

Untuk mengetahui hubungan antara THDi dengan I1 yang berbeda pada It tetap maka dilakukan pengukuran dengan langkah berikut;

a. Setelah rangkaian dipasang sesuai dengan Gambar 3.1 dan rele disetel

sesuai kurva yang akan diteliti (liha sub bab 2.8 Penyetelan rele) lalu pasang beban (beban linier = lampu pijar, beban campuran = lampu pijar + lampu hemat energi dan beban non linier = lampu hemat energi) pada N/HL.

b. Tegangan diatur dengan AT dan arus diatur dengan variasi beban.

c. Setelah dicapai nilai It yang sama pada variasi THDi, lalu baca penunjukan PQA untuk THDi (%) ; penunjukan Arus It pada PQA (Ampere) dan I1 pada Ampere meter serta V pada Voltmeter( volt).

d. Semua data terukur dimasukkan kedalam Tabel.

Berdasarkan Persamaan (6) dimana I1 berbanding terbalik dengan pada It tetap sehingga jika THDi naik maka I1 menurun namun karena

THDi pangkat dua dan dalam akar serta berupa penyebut maka kurva menjadi melengkung kebawah. Kemudian dari data yang ada pada Tabel dibentuk kurva THDi terhadap I1 pada Ittetap seperti pada Gambar 4.3.

3.6.5. Pengukuran THDi dan ttrip rele

Untuk mengetahui pengaruh harmonisa terhadap waktu trip rele baik untuk karateristik SI , VI dan EI serta Definit D2,D4,D8 dan Karakteristik Inst maka dilakukan pengukuran dengan langkah berikut.

a. Setelah rangkaian dipasang sesuai dengan Gambar 3.1 diatas dan rele disetel sesuai kurva yang akan diteliti (lihat sub bab 2.8 Penyetelan rele) lalu pasang beban (beban linier = lampu pijar, beban campuran = lampu pijar + lampu hemat energi dan beban non linier = lampu hemat energi) pada N/HL.

b. Tegangan diatur dengan AT dan arus diatur dengan variasi beban.

c. Pada nilai harmonisa tertentu yang diketahui dengan membaca penunjukan PQA untuk THDi (%) lalu baca dan catat penunjukan PQA untuk THDi (%) dan Arus It (Ampere); I1 pada Ampere meter serta V pada Voltmeter (volt).

d. Semua data terukur dimasukkan kedalam Tabel.

Cara yang sama untuk kurva Very Inverse, Extremely Inverse dan kurva Definite serta kurva Inst.

Berdasarkan Persamaan (9) untuk kurva SI dimana ttrip berbanding lurus dengan 0,14 dan berbanding terbalik dengan (I0,02- 1) dimana I adalah arus ke kumparan trip rele It dibagi dengan arus setelan Is sedangkan It = I1 + arus

harmonisa sehingga jika I1 naik maka ttrip turun namun karena penyebutnya berpangkat maka kurva melengkung kebawah.

Berdasarkan Persamaan (10) untuk kurva VI dimana ttrip berbanding lurus dengan 13,5 dan berbanding terbalik dengan (I- 1) dimana I adalah arus ke kumparan trip rele It dibagi dengan arus setelan Is sedangkan It = I1 + arus harmonisa sehingga jika I1 naik maka ttrip turun dan (I - 1) adalah penyebut maka kurva menjadi melengkung kebawah dan kurva lebih curam dari pada kurva SI.

Berdasarkan Persamaan (11). untuk kurva EI dimana ttrip berbanding lurus dengan 80 dan berbanding terbalik dengan (I2 - 1) dimana I adalah arus ke kumparan trip rele It dibagi dengan arus setelan Is sedangkan It = I1 + arus harmonisa sehingga jika I1naik maka ttrip turun namun karena penyebutnya (I2 - 1) maka kurva menjadi melengkung kebawah lebih tajam lagi.

Untuk kurva non inverse berlaku uraian berikut ini :

Jika ada arus gangguan maka rele akan trip dalam waktu Inst atau sesaat lebih kecil dari 1 detik ; ini untuk kurva Inst; namun karena ada rele tunda maka waktu tripnya dapat disetel menurut pilihan untuk kurva Definite D2 (2 detik) atau D4 (4 detik ) atau D8 (8 detik) tanpa ada pengaruh kejenuhan.

Kemudian dibentuk kurva I1 vs ttrip dan It vs ttrip baik untuk karakteristik arus-waktu terbalik dan arus-waktu tetap maupun Inst seperti pada Gambar 4.4 s/d 4.13. Selanjutnya berdasarkan data, kurva dan aplikasi Persamaan (6) s/d (13) serta Gambar 2.11 dapat dianalisis dan diketahui dampak harmonisa terhadap It, terhadap I1 dan terakhir dampak harmonisa terhadap waktu trip rele arus lebih statis.

Dokumen terkait