• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

E. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan oleh peneliti dalam penelitian kualitatif dengan memasuki lapangan. Dalam hal ini pengumpulan data sesuai dengan bentuk pendekatan kualitatif serta sumber dan jenis data yang digunakan. Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini ialah dengan menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan rencana tertentu. Menurut Bogdan & Biklen wawancara yakni percakapan antara dua orang atau kadang lebih, antara peneliti dan informan, dengan maksud memperoleh keterangan yang rinci dan mendalam mengenai pandangan orang lain terhadap suatu masalah. 87 Moleong menjelaskan percakapan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.88

Format pertanyaan dalam wawancara yang peneliti lakukan adalah terstruktur. Menurut Sugiyono wawancara dapat dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. 89 Peneliti melakukan wawancara terstruktur karena peneliti menulis pertanyaan wawancara yang akan dilakukan. Supaya informan dapat memberikan informasi sejelas mungkin serta dapat mengemukakan pemikiran, gagasan, dan tindakannya seluas dan sebebas mungkin dalam kaitannya dengan fokus penelitian. Teknik pencatatan hasil

87 Robert C. Bogdan, Sari Knopp Biklen, Qualitative Research For Education An Introduction To

Theory And Metodes (United States of America, 2006), 103.

88 Lexy Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2016), 186.

89 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2016), 233-235.

wawancara akan dilakukan melalui rekaman audio dan pembuatan catatan lapangan.

Peneliti melakukan wawancara kepada kepala sekolah sebagai informan kunci. Sumber informasi (informan) tambahan yang diwawancarai oleh peneliti yaitu guru dan siswa di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School. Informan tambahan dari MI Hidayatullah yaitu waka kurkulum, guru kelas 1, guru kelas 3, guru kelas 5, dan siswa kelas 5. Sedangkan informan pendukung dari SD Brawijaya Smart School yaitu waka kurikulum, waka kesiswaan, guru kelas 1, guru kelas 3, guru kelas 5, siswa kelas 2, dan siswa kelas 4.

Penggunaan metode wawancara memiliki tujuan untuk memperoleh data tambahan yang berkaitan dengan implementasi karakter khususnya nilai-nilai karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School.

Tabel 3.2 Instrumen Wawancara Penelitian

No. Instrumen Wawancara

1 Apa yang bapak/ibu ketahui tentang pendidikan karakter? 2 Bagaimana perencanaan program pendidikan karakter?

3 Menurut anda, pentingnya karakter religius dalam pendidikan karakter seperti apa?

4 Apa saja kegiatan rutin yang dilakukan sekolah mengenai karakter religius ?

5 Apa sajakah kegiatan spontan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter religius ?

6 Apa sajakah keteladanan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter religius ?

7 Menurut anda pentingnya karakter disiplin dalam pendidikan karakter itu seperti apa ?

8 Apa sajakah kegiatan rutin yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter disiplin?

9 Apa sajakah kegiatan spontan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter disiplin?

10 Apa sajakah keteladanan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter disiplin ?

11 Menurut anda pentingnya karakter mandiri dalam pendidikan karakter itu seperti apa ?

12 Apa sajakah kegiatan rutin yang dilakukan sekolah mengenai pelaksaan karakter mandiri?

13 Apa sajakah kegiatan spontan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksanaan karakter mandiri ?

14 Apa sajakah keteladanan yang dilakukan sekolah mengenai pelaksaaan karakter mandiri?

15 Apa faktor pendukung pelaksanaan pendidikan karakter ?

16 Hambatan-hambatan apa yang dialami saat pelaksanaan pendidikan karakter ?

17 Apa dampak dari pelaksanaan pendidikan karakter ?

2. Observasi

Observasi menurut Creswell yaitu dilakukan dengan cara mengambil catatan lapangan tentang perilaku dan aktivitas di tempat penelitian.90

Menurut Saldana teknik observasi bertujuan untuk mendokumentasikan atau menangkap tindakan naturalistik individu, reaksi, interaksi, dan menyimpulkan cara mereka berpekiri dan merasa.91 Teknik observasi digunakan oleh peneliti akan ikut langsung meneliti di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School.

Peneliti melakukan pengamatan dalam serangkaian aktivitas yang terjadi dilingkungan sekolah tentang implemetasi nilai karakter melalui pembiasaan budaya sekolah. Peneliti melakukan observasi ketika awal kegiatan sekolah hingga akhir kegiatan sekolah di lingkungan sekolah.Data yang dikumpulkan berupa rekaman visual dan pembuatan catatan lapangan.

90 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019), 256-257.

91 Mattew B. Miles, A. Michael Huberman, Johnny Saldaña, Qualitative Data Analysis A Method

Tabel 3.3. Instrumen Observasi Penelitian

3. Dokumen

Teknik dalam pengumpulan data yang digunakan peneliti selanjutnya yaitu dokumentasi. Menurut Creswell yang menyatakan bahwa studi dokumenter adalah salah satu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik, yang kemudian isinya dianalisis, dibandingkan, dan dipadukan membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh.92

Data yang berupa foto dapat diperoleh peneliti dengan mengambil foto pada beragam kegiatan siswa yang sesuai dengan fokus penelitian.

Tabel 3.4. Instrumen Dokumentasi Penelitian

F. Analisis Data

Teknik pengolahannya megikuti teori Miles dan Huberman bahwasanya suatu proses pengelolahan data dapat dilakukan menempuh tiga tahap, yaitu reduksi

92 John W. Creswell, Research Design Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2019), 254

data, penyajian data, penarikan sebuah kesimpulan.93 Data yang dikumpulkan diolah dan ditelaah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Analisis Miles dan Huberman

1. Reduksi data (data reduction)

Data sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi dilakukan sebagai pengumpulan data dimulai dengan membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, menulis memo dengan maksud menyisihkan data/informasi yang tidak relevan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu guna menghasilkan ringkasan data yang potensial untuk menfokuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

Pada tahap reduksi data mengharuskan adanya pencatatan data perihal implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School dari berbagai sumber dan metode di lapangan. Proses reduksi data dilakukan supaya dapat memberikan gambaran bagi peneliti untuk menentukan langkah selanjutnya dalam pengumpulan data. Sehingga dapat diketahui apakah diperlukan lagi tambahan data lain agar hasil yang diperoleh sesuai dengan keinginan. 2. Penyajian data (data display)

Langkah selanjutnya mendeskripsikan sekumpulan informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif dalam bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat bentuk matrik, diagram, tabel, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam bentuk yang padu dan mudah dipahami.

Peneliti menyajikan data tentang implementasi karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School. Data tersebut berasal dari observasi, wawancara dengan kepala sekolah, guru kelas, dan siswa, serta dokumentasi yang dikumpulkan oleh peneliti, kemudian diinternalisasikan dalam bentuk teks yang bersifat deskriptif.

3. Penarikan kesimpulan (conclusion drawing)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. 94 Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interprestasi, yaitu menemukan makna data yang telah disajikan, cara yang digunakan bervariasi, dapat menggunakan perbandingn kontras, menemukan pola dan tema, pengklasteran (pengelompokan), dan menghubung-hubungkan satu sama lain. Makna yang ditemukan peneliti harus diuji kebenarannya.95 Dalam penelitian ini, data tentang implementasi karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School telah tertulis dalam penyajian data, kemudian dianalisis untuk memperoleh kesimpulan.

G. Analisis Data Lintas Kasus

Analisis multi kasus menggunakan logika replika yang mana setiap kasus yang dipilih diharapkan dapat diprediksi memberikan hasil serupa (replika literal) ataupun membuahkan hasil yang bertolak belakang tetapi untuk alasan-alasan yang diprediksi (replika teoritis). Adapaun model analisis studi multikasus dapat digambarkan dalam skema berikut:96

Analisis data lintas kasus maksudnya sebagai proses membandingkan temuan yang diperoleh dari masing-masing kasus, sekaligus sebagai proses untuk

94 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2016), 270-271.

95 Mattew B. Miles, A. Michael Huberman, Johnny Saldaña, Qualitative Data Analysis A Method

Sourcebook, Edition 3 (United Kingdom: Sage Publication, 2014).

96 Burhan Bungin, Penelitian Kualitatf: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial

memadukan temuan antar kasus. Adapun langkah-langkah analisis data lintas kasus dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.2 berikut :

Gambar 3.2. Model Analisis Data Lintas Kasus Miles dan Huberman

H. Keabsahan Data

Pengecekan keabsahan data dilakukan dari awal penelitian hingga semua data terkumpul. Data yang terkumpul merupakan hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi implementasi karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School. Pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan cara uji kredibilitas, uji transferabilitas, uji dependabilitas dan uji konfirmabilitas.

1. Uji Kredibilitas (Derajat Kepercayaan)

Uji kredibilitas atau derajat kepercayaan perlu dilakukan untuk membuktikan apakah yang diamati peneliti benar-benar sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi secara wajar di lapangan. Adapun macam-macam pengujian kredibilitas yang dilakukan peneliti, yaitu triangulasi. Triangulasi dalam uji kredibilitas diartikan sebagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.97 Pada penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Triangulasi sumber berarti mengecek kembali data yang telah diperoleh dengan sumber yang berbeda supaya menghasilkan data yang sama. Triangulasi teknik berarti membandingkan dan mengecek kembali data yang diperoleh dari metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya data yang diperoleh dengan wawancara, kemudian dicek kembali dengan observasi atau dokumentasi. Triangulasi perlu dilakukan peneliti agar peneliti mendapatkan data yang sesuai dengan kebenarannya terkait dengan implementasi pendidikan karakter melalui budaya sekolah di MI Hidayatullah dan SD Brawijaya Smart School.

2. Uji Trasferbilitas

Uji transfer dalam penelitian kualitatif diterapkan apabila memiliki konteks dan situasi yang mirip dengan objek penelitian. Uji Transferbilitas dapat dicapai dengan cara “uraian rinci”, maksudnya peneliti berusaha melaporkan hasil penelitian secara rinci. Uraian hasil penelitian diusahakan

97 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung:Alfabeta, 2016), 270-271.

dapat mengungkapkan secara khusus segala sesuatu yang diperlukan oleh pembaca, agar para pembaca dapat memahami temuan-temuan yang diperoleh. Sehingga orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut. 3. Uji Depenabilitas

Uji dependenbilitas dilakukan untuk mengetahui seluruh rangkaian penelitian dengan cara melakukan audit (audit trail) terhadap proses penelitian. Data penelitia ini, dosen pembimbing sebagai euditor yang independen. Uji dependenbilitas dilakukan untuk memperoleh gambaran objektif mengenai proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti baik pada saat menentukan masalah, memasuki lapangan, menentukan sumber data, melakukan analisis data, uji keabsahan data, hingga menemukan hasil dalam penelitian.

4. Uji Komfirmabilitas

Uji komfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Proses yang dimaksudkan menjadi penentu arah dan gerak penelitian yang dilaksanakan. Hal ini juga terkait dengan pengujian

confrimability yang perlu dilakukan dalam penelitian kualitatif. Sugiyono

menjelaskan bahwa menguji konfirmabilitas berarti menguji hasil penelitian.98 Peneliti melakukan pembuatan catatan lapangan atas dengan pemeriksaan berulang-ulang. Setelah penelitian melakukan audit data yang diperoleh secara langsung di lapangan maka peneliti melakukan

konfirmabilitas data yang disesuaikan dengan fokus penelitian dan memastikan data yang diperoleh sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan.

BAB IV

Dokumen terkait