• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ORGANISASI DAN KARAKTERISTIK ANGGOTA

4.4 Aturan Main dalam KOWAR

4.4.3 Pengurus

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota, dan dalam keadaan luar biasa Rapat Anggota dapat mengangkat anggota lain untuk menjadi pengurus dengan maksimum tidak boleh lebih dari sepertiga dari jumlah pengurus. pengurus harus memenuhi syarat, yaitu jujur dan terampil bekerja, serta mengerti tentang koperasi. Pengurus dipilih untuk masa kerja lima tahun dan kemudian dapat dipilih kembali untuk satu kali periode berikutnya.

Pengurus terdiri dari Ketua, Wakil ketua, Sekretaris I, Sekretaris II, dan Bendahara. Masing-masing Pengurus memiliki tugas masing-masing. Ketua bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan Pakaian Seragam Anak Sekolah (PSAS), Wakil Ketua bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan Lembar

Kerja Siswa (LKS), Sekretaris I bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan buku paket, Sekretaris II bertanggung jawab atas toko koperasi, dan Bendahara bertanggung jawab atas keuangan koperasi.

Pengurus berkewajiban untuk memimpin organisasi dari perusahaan koperasi, mengelola koperasi dengan sebaik-baiknya, melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama koperasi, mewakili koperasi dalam kegiatan induk koperasi di luar maupun di dalam daerah kerja, dan mewakili koperasi dalam kegiatan induk koperasi di luar maupun di dalam daerah kerja. Pengurus atas tanggungan sendiri dapat memberi kuasa kepada seseorang atau beberapa orang lain untuk melakukan pinjaman harian dalam perusahaan koperasi dan bertindak untuk dan atas nama Pengurus serta mewakilinya hal-hal urusan sehari-hari perusahaan koperasi. Tugas setiap anggota pengurus ditetapkan dalam peraturan khusus yang disyahkan oleh Rapat Pengurus. Anggota pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi dapat diberikan uang jasa sebesar 25 persen. Uang jasa ini diambil dari Sisa Hasil Usaha (SHU) yaitu pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dengan penyusutan nilai barang, serta gaji karyawan dan segala biaya yang dikeluarkan dalam satu tahun buku, dan hasil rugi laba.

Pengurus harus segera mencatat dalam daftar anggota, tentang masuk dan berhentinya anggota. Pengurus harus segera mencatat tentang dimulai dan berhentinya jabatan pengurus. Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui hak dan kewajibannya sebagai anggota. Pengurus harus memberi bantuan kepada pejabat dan pemeriksa untuk melakukan tugasnya dan ia diwajibkan untuk memberi keterangan yang diperlukan dan memperlihatkan pembukuan, warkat persediaan barang, alat-alat perlengkapan dan uang koperasi yang ada padanya. Setiap anggota pengurus harus berusaha agar pemeriksaan tersebut tidak diperhambat baik sengaja atau tidak oleh pengurus.

Pengurus wajib memberi laporan kepada pejabat tentang keadaan serta perkembangan organisasi dan usaha-usahanya sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun. Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan faham. Perselisihan yang timbul karena hanya kepentingan khusus koperasi atau dalam hubungan sebagai anggota harus diselesaikan oleh pengurus dengan jalan damai

tanpa memihak satu pihak. Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam anggaran dasar, anggaran rumah tangga koperasi, peraturan-peraturan khusus dan keputusan-keputusan Rapat Anggota terutama pelaksanaan Rapat Anggota Tahunan (RAT). Pengurus koperasi ini tidak boleh menjadi anggota pengurus koperasi lainnya, kecuali untuk Koperasi Pusat, Gabungan, atau Induk. Pengurus harian dari koperasi tidak boleh merangkap anggota pengurus harian di Pusat, Gabungan, Induk.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan salah seorang Pengurus, kinerja Pengurus KOWAR sudah sesuai dengan AD/ART KOWAR. Berikut penjelasannya:

”...saya menilai pengurus sudah melaksanakan tugasnya dengan baik ya mbak, seperti dalam hal simpan pinjam, pengurus sudah menginformasikan kepada seluruh anggota bagaimana prosedur untuk simpan pinjam itu, sehingga seluruh anggota tahu apa syarat minjem duit itu, pengurus juga yang nentuin apakah anggota yang akan meminjam duit tersebut bisa minjem apa enggak, soalnya kita punya ketentuan yang udah disepakati seluruh anggota ketika Rapat Anggota Tahunan, dan sejauh ini pengurus belum menerima komplain apapun dari anggota tentang masalah ini, selain itu juga tentang pembagian tugas, kan masing-masing pengurus punya tanggung jawabnya masing-masing ya mbak, kayak saya yang bertanggung jawab atas pengadaan dan penjualan buku paket, maka saya yang berhubungan dengan para penerbit LKS dan buku paket untuk siswa, begitu juga dengan pengurus yang lain, selain itu saya juga bertugas untuk membuat laporan tentang perkembangan koperasi, jadi saya laporkan setiap Rapat Anggota tahunan maupun dalam rapat koperasi lainnya, selain itu juga kepada pejabat di Depkopinda Bekasi, ya kalo menurut penilaian saya semua pengurus yang lain juga sudah melaksanakan tugas sesuai ketentuan di AD/ART ya mbak...” (Ibu Ysn, 49 tahun)

Berdasarkan keterangan Ibu Ysn tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja pengurus KOWAR sudah cukup baik dan sesuai dengan AD/ART KOWAR. Pengurus bekerja sesuai dengan tugas masing-masing, pengurus mengelola koperasi diantaranya dalam hal simpan-pinjam anggota, dan pengurus melaporkan perkembangan KOWAR kepada seluruh anggota dan juga pejabat koperasi, yang dalam hal ini adalah staf Depkopinda (Departemen Koperasi dan Perindustrian) Kota Bekasi.

Meskipun kinerja pengurus koperasi sudah dinilai cukup baik, namun pada kenyataannya masih terdapat bias gender dalam pemilihan pengurus koperasi, yaitu pada pemilihan ketua koperasi. Bias gender ini terlihat dari adanya stereotipe dari calon ketua koperasi yang merupakan seorang perempuan. Beliau menolak menjadi ketua koperasi dan menyerahkan posisi tersebut kepada laki-laki yang juga calon ketua koperasi yang lain. Padahal, jumlah suara yang ia dapatkan lebih banyak dibandingkan jumlah suara untuk calon ketua laki-laki tersebut. Beliau masih menganggap bahwa laki-laki lebih berwibawa, tegas, dan bijaksana untuk menjadi pemimpin dibandingkan perempuan. Penjelasan selengkapnya diuraikan dalam Bab 5 mengenai penempatan posisi perempuan dan laki-laki dalam KOWAR.

Dokumen terkait