• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Diri ( Self Assessment )

Dalam dokumen Post (Halaman 156-165)

MODEL DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

LEMBAR KERJA 2 ( Individu )

9) Penilaian Diri ( Self Assessment )

Pada prinsipnya, penilaian diri peseta didik menilai dirinya sendiri. Peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status, proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Penilaian diri melalui pengukuran terhadap kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor

10) Pemanfaatan dan Pelaporan hasil Penilaian

a) Pengolahan Hasil Penilaian

Data hasil penilaian harus diolah sebaik mungkin. Pengolahan ini disesuaikan dengan jenis data hasil penilaiannya, yaitu penilaian kinerja atau unjuk kerja, penugasan(proyek), hasil kerja (produk), tes tertulis, portofolio, sikap, dan penilaian diri.

Data Penilaian Tertulis

Biasanya, tiap butir soal bentuk pilihan ganda diberi skor 1 jika jawaban benar danskor 0 jika jawaban salah. Perhitungan skor yang diperoleh peserta didik untuk suatuperangkat tes pilihan ganda sebagai berikut:

Jumlah jawaban benar

--- x 10 Jumlah seluruh butir soal

Data Penilaian Kinerja/Unjuk Kerja

Data penilaian kinerja unjuk kerja diperoleh melalui pengamatan yang ditujukan terhadap kinerja peserta didik untuk suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan

cara mengisi format penilaian unjuk kerja yang telah ditentukan. Skor yang dicapai oleh peserta didik merupakan skor pencapaian dibagi skor maksimum dikali 10 (untuk skala 0 -10) atau dikali 100 (untuk skala 0-100). Misalnya, dalam suatu penilaian kinerja menggambar peta, paling tidak ada 6 aspek yang dinilai, yaitu kelengkapan peta, ketepatan skala, kerajian, kebersihan, keindahan, dan pewarnaan, Jika seorang peserta didik mendapat skor 6 dan skor maksimumnya 8, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 6/8 x 10 = 7,5.

Data Penilaian Sikap

Skor hasil penilaian sikap bersumber dari catatan

harian peserta didik berdasarkan

pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan guru dapat dilengkapi dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi.

Hal yang harus dicatat dalam buku Catatan Harian peserta didik adalah kejadian-kejadian yang menonjol, yang berkaitan dengan sikap, perilaku, dan unjuk kerja peserta didik, baik positif maupun negatif. Yang dimaksud dengan kejadian–kejadianyang menonjol adalah kejadian-kejadian yang perlu mendapat perhatian, atau perlu diberi peringatan dan penghargaan dalam rangka pembinaan peserta didik. Kejadian-kejadian yang menonjol tersebut dapat berupa kejadian yang menyenangkan maupun yang menyedihkan.

Data Penilaian Penugasan (Proyek)

Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/ persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data/laporan. Dalam menilai setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yang terentang dari 1 sampai 5. Skor 1 merupakan skor terendah dan skor 5 adalah skor tertinggi untuk setiap tahap. Jadi, total skor terendah

untuk keseluruhan tahap adalah 4 dan total skor tertinggi adalah 20.

Data Penilaian Hasil Kerja (Produk)

Data penilaian hasil kerja (produk) meliputi tiga tahap, yaitu tahap persiapan, pembuatan (produk), dan penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian ini diperoleh melalui cara holistik atau cara analitik. Cara holistik guru menilai hasil kerja peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan dengan menggunakan kriteria keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 – 10 atau 1 – 100. Cara penilaian analitik, guru menilai hasil kerja melalui tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari tahap persiapan, tahap pembuatan, dan tahap penilaian.

Data Penilaian Portofolio

Skor penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil pekerjaan peserta didik, dan(3) profil perkembangan peserta didik.

Data Penilaian Diri

Skor hasil penilaian diri adalah skor yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan, kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu yang dilakukan oleh peserta didik sendiri. Pada awalnya, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat langsung dipercayai dan digunakan oleh guru. Untuk itu, pada taraf awal, guru perlu melakukan langkah-langkah telaahan terhadap hasil penilaian diri peserta didik.

b) Interpretasi Hasil Penilaian dalam Menetapkan Ketuntasan Belajar

Kegiatan penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah peserta didik telah berhasil atau belum dalam menguasai suatu kompetensi. Kriteria ketuntasan belajar setiap indikator dalam suatu kompetensi dasar (KD) ditetapkan antara 0% – 100%. Kriteria ideal untuk masing-masing indikator lebih besar dari 60%. Namun sekolah dapat menetapkan kriteria atau tingkat pencapaian indikator, apakah 50%, 60% atau 70%. Penetapan itu disesuaikan dengan kondisi sekolah, seperti tingkat kemampuan akademis peserta didik, kompleksitas indikator dan daya dukung guru sertaketersediaan sarana dan prasarana.

11) Pemanfatan Dan Pelaporan Hasil Penilaian Kelas.

Penilaian kelas menghasilkan informasi pencapaian kompetensi peserta didik yang dapat digunakan antara lain: (1) peserta didik (remedial atau pengayaan); (2) perbaikan program dan proses pembelajaran, (3) pelaporan, dan (4) penentuan kenaikan kelas. Bagi peserta didik, data hasil penilaian menjadi alat penentu apakah dia harus menempuh remedial atau tidak. Bagi peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan perlu diberi pengayaan.

Bagi guru, hasil penilaian ini dapat dimanfaatkan untuk

menentukan perbaikan program dan kegiatan

pembelajaran. Bagi kepala sekolah, dia mempunyai tugas dan tanggungjawab menilai kinerja guru. Salah satu penilaian terhadap kinerja guru dapat didasarkanpada tingkat keberhasilan peserta didik yang diperoleh melalui penilaian.

a) Pelaporan Hasil Penilain Kelas

Laporan Sebagai Akuntabilitas Publik

Pelaporan hasil penilaian hendaknya (1) merinci hasil belajar peserta didik berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dan dikaitkan dengan penilaian yang bermanfaat bagipengembangan peserta didik; (2) memberikan informasi yang jelas, komprehensif, dan akurat; dan (3) menjamin orangtua mendapatkan informasi secepatnya bilamana anaknya bermasalah dalam belajar (Puskur).

Bentuk Laporan

Laporan kemajuan belajar peserta didik dapat disajikan dalam data kuantitatif maupun kualitatif.

Isi Laporan

Pada umumnya orang tua menginginkan jawaban dari pertanyaan sebagai berikut: (1) Bagaimana keadaan anak waktu belajar di sekolah secara akademik, fisik, sosial, dan emosional?; (2) Sejauh mana anak berpartisipasi dalam kegiatan di sekolah?; (3)Kemampuan/ kompetensi apa yang sudah dan belum dikuasai dengan baik?; dan (4) Apa yang harus

orang tua lakukan untuk membantu dan

mengembangkan prestasi anak lebih lanjut? Rekap Nilai

Rekap nilai merupakan rekap kemajuan belajar peserta didik, yang berisi informasi tentang tingkat pencapaian kompetensi peserta didik untuk setiap KD, dalam kurun waktu satu semester. Rekap nilai diperlukan sebagai alat kontrol bagi guru tentang perkembangan hasil belajar peserta didik, sehingga diketahui kapan peserta didik memerlukan remedial.

Bagian A: Pengantar

Kegiatan pada sesi ini diawali dengan pembukaan dari instruktur membuka dan menyampaikan informasi yang berkait dengan isu dalam kegiatan PAKEM. Kemudian memberikan informasi tentang pengalaman belajar apa yang akan dilaksanakan dalam sesi ini. Bagian B: Keterampilan Bertanya (60 menit)

Instruktur membuka sesi dengan pertanyaan berikut untuk menimbulkan gagasan dari peserta:

• Mengapa kita mengajukan pertanyaan kepada siswa?

• Pertanyaan apa yang sering disampaikan oleh guru, mengapa?

Mengacu kepada kegiatan modeling sebelumnya, peserta diminta untuk mengidentifikasi pertanyaan–

pertanyaan yang terdapat pada kegiatan tersebut. Kemudian mendiskusikannya.

Fasilitator memberi contoh bacaan dan berbagai pertanyaan yang memuat/mengacu pada ketiga jenis/sifat pertanyaan di bawah ini:

• Mencari informasi

• Memanfaatkan pengetahuan

• Menciptakan sesuatu yang baru dan memberikan pendapat

Peserta (dalam kelompok kecil 3-4 orang ) menyusun 3 jenis pertanyaan di kertas yang berbeda dengan menggunakan teks yang sama.

Kelompok saling menukar pertanyaan untuk mendiskusikan kualitas pertanyaan dan memberi tanggapan/perbaikan. Peserta meninjau kembali hasil perbaikan dan saran dari kelompok lain untuk kemudian disempurnakan dan dikembangkan

Fasilitator mengajukan beberapa pertanyaan sebagai berikut:

• Manakah pertanyaan yang dianggap mudah untuk ditulis dan dijawab? Mengapa?

• Manakah pertanyaan yang dianggap sulit untuk ditulis dan dijawab? mengapa?

• Apa yang bisa membantu proses penyusunan pertanyaan seperti kategori b dan c.

Jenis Pertanyaan: Tingkat 1

Mencari Informasi

Bagian C : Pengorganisasian Kelas (60 menit)

Berdasarkan kegiatan modeling, fasilitator memberikan kegiatan – kegiatan sebagai berikut:

- Fasilitator mengajukan pertanyaan berikut kepada peserta tentang organisasikelas (klasikal, kelompok, dan individu).

- Apa yang anda ketahui tentang belajar klasikal, kelompok, dan individu?

- Kapan siswa belajar klasikal, kelompok atau individual?

- Mengapa siswa bekerja/belajar secara klasikal, kelompok, dan individual?

Peserta dan fasilitator kemudian membahas bersama beberapa jenis organisasi dengan mencoba memberikan contoh tugas/kegiatan yang sesuai untuk jenis organisasi masing-masing.

Peserta mengidentifikasi kegiatan yang harus dikerjakan secara klasikal, kelompok, dan individual dengan menggunakan lembar kerja berikut :

Tabel 8. Pengorganisasian Kelas

Mengidentifikasi Kegiatan Klasikal, Kelompok, Dan Individual dalam Pembelajaran Pengolahan Roti

No Kegiatan pembelajaran

Pengelolaan kelas

Alasan klas klp indv

Mendengarkan instruksi guru Menggunakan proofer dan oven Mencari teori fungsi bahan dalam pembuatan roti

Melaporkan hasil tugas

Membuat diagram alir tentang pengolahan roti

Menceritakan pengalaman dalam proses pembuatan roti

Meragakan proses pembuatan roti

Mengerjakan soal-soal

perhitungan penggunaan bahan dalam formula pembuatan roti

Sesudah tugas selesai peserta saling menukar pilihan dengan memberikan alasan dan komentar. Selanjutnya fasilitator dapat memberikan tips pengorganisasian kelas

Bagian D: Pembelajaran Kooperatif (60 menit)

Dalam sesi ini ada 2 kegiatan pokok. Pertama, fasilitator menyajikan bahan-bahan/informasi yang berkaitan dengan pembelajaran kooperatif. Kedua, peserta melakukan aktivitas yangberhubungan dengan pembelajaran kooperatif melalui bahan yang sudah disiapkan oleh fasilitator.

Bagian E: Pengembangan Gagasan Pembelajaran (60 menit)

Setelah peserta mengamati 2 model pembelajaran di atas, peserta mendiskusikan hasil kegiatan termasuk membahas lembar pengamatan yang diisi kelompok pengamat. Aktivitas berikutnya ialah peserta mengaitkan berbagai hasil pengamatannya dengan keterampilan bertanya, pengorganisasian kelas, dan pembelajaran kooperatif. Setelah berdiskusi tentang

berbagai hal tersebut, peserta mencoba

mengembangkan ide-ide sederhana yang mungkin bisa diterapkan dalam pembelajaran PAKEM yang akan dilakukan, termasuk: cara bertanya, pengorganisasian kelas, kerja kelompok, dan sebagainya.

- Peserta dalam kelompok 4-5 orang mengembangkan langkah-langkah KBM untuk satu topik yang diberikan oleh fasilitator atau diseleksikan oleh peserta sendiri. Langkah-langkah tersebut harus memperhatikan ciri-ciri pembelajaran PAKEM di

atas. Dalam proses pengerjaan, peserta dapat menggunakan tabel di bawah ini.

- Setiap kelompok saling menukar hasil kerjanya dan memberikan masukan perbaikan.

Tabel 9. Pengembangan Ide Pembelajaran Mata Pelajaran: Pengolahan Roti

Sumber Belajar

Kegiatan

Belajar Keterampilan Bertanya

Pengorgani-

sasian Kelas PembelajaranKooperatif

Indikator Monev: (Bahan referensi untuk fasilitator) a) Guru

- Guru lebih banyak memberi kesempatan anak untuk bekerja (menemukan sendiri, mengungkapkan pendapat dsb.);

- Guru menciptakan pembelajaran yang menantang; - Guru mempergunakan berbagai media, metode, dan

sumber belajar, termasuk sumber belajar dan bahan dari lingkungan;

- Guru memberikan tugas dan bantuan yang berbeda sesuai dengan kemampuan siswa;

- Guru mengelola kelas secara fleksibel (individu, kelompok, pasangan) sesuai tugas yang diberikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran.

b) Siswa

- Siswa tidak takut bertanya;

- Ada interaksi antara siswa untuk membahas dan memecahkan masalah;

- Siswa aktif bekerja;

- Siswa dapat mengungkapkan dengan kata-kata sendiri;

- Siswa melakukan kegiatan proyek (teknologi sederhana, menulis biograpi tokoh).

c) Kelas

- Ada pajangan yang merupakan hasil karya siswa; - Pajangan dimanfaatkan sebagai sumber belajar;

- Penataan tempat duduk memudahkan interaksi guru dengan siswa, siswa dan siswa;

- Ada penataan sumber belajar (alat bantu belajar, poster, buku) yang dimanfaatkan siswa.

9.Lesson Study

Dalam dokumen Post (Halaman 156-165)