• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menulis Teks Eksplanasi Berdasarkan Struktur dan Kebahasaan

1. Penilaian Pengetahuan

Teknik penilaian pengetahuan yang dapat digunakan oleh guru adalah tes tulis, observasi, dan tes penugasan.

a. Tes tulis

Tes tulis untuk menguji pemahaman peserta didik dapat dilakukan baik dengan tes uraian maupun pilihan ganda. Sebaiknya dalam melaksanakan ulangan harian, guru memilih soal uraian karena soal uraian dapat lebih mengukur kemampuan peserta didik secara lebih dalam. Pertanyaan yang diajukan hendaknya mengacu pada indikator pembelajaran.

Contoh Soal Uraian untuk Bab 2

Petunjuk: Bacalah teks di bawah ini saksama. Kemudian, jawablah pertanyaan yang menyertainya!

Demonstrasi Massa

Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei

yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di

negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapannya.

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang

begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia akan ngamuk: menangis dan

meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di

Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal-awal

reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin

ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi kalau merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah barang tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.

Juga apabila kembali melihat kondisi warga di negeri ini. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.

Dengan fakta-fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apa pun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri. (Sumber: Kosasih)

Soal

1. Identiikasilah teks eksplanasi di atas berdasarkan format tabel berikut!

No Isi Kalimat Singkat

1 Pokok-pokok isi teks ... ...

2

Urutan kejadian yang menyatakan hubungan kausalitas ... ... ... ... 2. Apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi?

3. Bagaimana ciri umum dari teks eksplanasi? 4. Teks eksplanasi dibentuk oleh unsur apa saja?

5. Apa yang dimaksud dengan hubungan kausalitas dalam teks eksplanasi? 6. Apa fungsi fakta dalam teks eksplanasi?

7. Temukan lima konjungsi yang dominan dalam teks tersebut! 8. Temukan lima makna istilah dalam teks eksplanasi tersebut! 9. Tentukan struktur teks eksplanasi!

10. Tuliskan kembali isi teks eksplanasi tersebut dengan menggunakan bahasamu sendiri secara singkat dan jelas!

Kunci Jawaban

1. Mengidentifikasi teks eksplanasi berjudul “Demonstrasi Massa” berdasarkan

Pokok-pokok Isi Teks dan Urutan Kejadian yang Menyatakan Hubungan

Kausalitas.

No Isi Kalimat Singkat

1 Pokok-pokok isi teks

Demonstrasi kerap terjadi di hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita.

2

Urutan kejadian yang menyatakan hubungan kausalitas

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri.

No Isi Kalimat Singkat

2

Urutan kejadian yang menyatakan hubungan kausalitas

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari

pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

2. Sebuah teks dikatakan termasuk jenis teks eksplanasi jika isi teks tersebut berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau budaya.

3. Ciri umum teks eksplanasi ialah strukturnya terdiri atas pernyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi (pernyataan tentang topik); memuat informasi berdasarkan fakta (faktual), kefaktualannya bersifat ilmiah.

4. Unsur pembentuk teks eksplanasi ialah pendahuluan dan perincian. Pendahuluan berisi pengenalan objek yang akan dijelaskan, misalnya penjelasan tentang keberadaan dan pengertian objek tersebut, sedangkan perincian berupa penjelasan tentang urutan peristiwa baik penyebab maupun akibatnya.

5. Hubungan kausalitas adalah hubungan sebab akibat, misalnya dengan penggunaan kata “menyebabkan”, “disebabkan”, “sehingga”, “jika”, dan lain-lain. 6. Fungsi fakta dalam teks eksplanasi ialah menyampaikan kebenaran dari

informasi yang terdapat dalam tulisan. Informasi-informasi yang disajikan kepada pembaca sesuai dengan kenyataan atau peristiwa yang terjadi bukan rekayasa (tiruan).

7. Lima konjungsi yang dominan ialah yang, dan, sementara itu, dengan.

8. Lima makna istilah di antaranya fenomena, motif, konteks, berpikir kritis, dan

eksistensi.

9. Struktur eksplanasi ialah identifikasi fenomena, proses kejadian, ulasan, dan

simpulan.

10. Peserta didik menuliskan kembali isi teks eksplanasi yang dibaca dengan menggunakan bahasa sendiri.

Kunci Jawaban No.

Soal Deskripsi Skor

Skor Maksimal

1. a. Identiikasi teks eksplanasi lengkap dan tepat.

b. Identiikasi teks eksplanasi sebagian besar tepat. c. Identiikasi teks eksplanasi separuhnya tepat. d. Identiikasi teks eksplanasi hanya sebagian kecil

tepat. 7 6 5 2 20

2 a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

2 1.5

1 0.5

5

3 a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

4 3 2 1

10

4. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

4 3 2 1

10

5. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

4 3 2

Kunci Jawaban No.

Soal Deskripsi Skor

Skor Maksimal

6. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

4 3 2 1

10

7. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

2 1.5

1 0.5

5

8. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

2 1.5

1 0.5

5

9. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

4 3 2 1

10

10. a. Jawaban tepat dan lengkap.

b. Sebagian besar jawaban tepat. c. Separuh jawaban tepat.

d. Sebagian kecil saja jawaban yang tepat.

6 5 4 1 15 Total Nilai 100

b. Observasi

Observasi selama proses pembelajaran selain dilakukan untuk penilaian sikap, juga dapat dilakukan untuk penilaian pengetahuan, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok. Teknik ini merupakan cerminan dari penilaian autentik. Guru mencatat aktivitas dan kualitas jawaban, pendapat, dan pertanyaan yang disampaikan peserta didik selama proses pembelajaran.

Catatan ini dapat dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan reward (tambahan) nilai pengetahuan bagi peserta didik.

Lembar Observasi Penilaian Pengetahuan

No. Hari, Tanggal

Nama Peserta Didik Pernyataan yang Diungkapkan)* Reward)** 1. 2. 3. 4. 5. Keterangan:

)* Berisi pertanyaan, ide, usul, atau tanggapan yang disampaikan peserta didik berkaitan dengan materi yang dipelajari.

c. Penugasan

Tugas-tugas yang diberikan kepada peserta didik (baik dari buku teks siswa maupun hasil inovasi guru) digunakan sebagai salah satu instrumen penilaian hasil belajar pengetahuan peserta didik. Pembobotan nilai ditentukan berdasarkan tingkat kesulitan dan lamanya waktu pengerjaan tugas. Semakin sulit dan lama waktu mengerjakannya, semakin besar bobotnya. Tugas yang diberikan sebaiknya mencakup tugas individu dan kelompok.

Hasil penilaian kognitif dengan tugas dapat dicatat dan diolah dengan menggunakan lembar penilaian seperti ini.

Lembar Penilaian Tugas Kognitif Peserta Didik

No. Penilaian Tugas Pembelajaran A Nilai

Pembelajaran A 1. Kegiatan 1   Kegiatan 2   Kegiatan 3   Pembelajaran C  2. Kegiatan 1     Kegiatan 2     Kegiatan 3  

Nilai Akhir/ NA (Total skor : jumlah tugas)  

Selanjutnya, untuk mendapatkan nilai kognitif hasil penilaian proses dan ulangan harian pada akhir pembelajaran setiap bab, guru dapat menentukan pembobotan berdasarkan tingkat kesulitan, lama waktu pengerjaan, dan sebagainya.

Berikut adalah contoh rumus yang dapat digunakan.

NA : ( 2 X NA tugas) + Total reward + NUH 3

Catatan:

1. Reward diperoleh dari total reward selama pembelajaran satu bab.

2. NUH adalah Nilai Ulangan Harian yang dilakukan pada akhir pembelajaran satu bab.

3. Nilai akhir tugas diberi bobot lebih besar karena tugas lebih menyita konsentrasi dan waktu pengerjaan relatif lama. Nilai tugas diambil dari pembelajaran A dan C.

2. Penilaian Keterampilan

Nilai keterampilan diperoleh dari hasil penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik, proyek, dan portofolio. Unjuk kerja dalam pembelajaran bahasa Indonesia dapat berupa baik unjuk kerja lisan maupun tulis. Proyek diberikan diberikan minimal 1 kali X dalam satu semester, dan biasanya diberikan pada proses pembelajaran akhir. Portofolio diperoleh dari kumpulan tugas keterampilan yang dikerjakan peserta didik selama proses pembelajaran.

Rumus penentuan nilai akhir untuk KD 4 (keterampilan) diambil dari nilai optimal yang diperoleh peserta didik pada setiap KD.

INTERAKSI DENGAN ORANG

TUA PESERTA DIDIK

Interaksi dengan orang tua dilakukan untuk mengomunikasikan tugas mandiri dan hasil belajar (portofolio) peserta didik kepada orang tua. Tugas mandiri, melakukan observasi, harus disampaikan secara resmi melalui surat izin kepada orang tua apabila peserta didik ditugaskan melakukan observasi di luar jam sekolah. Orang tua juga diminta menandatangani serta memberi komentar lembar tugas atau lembar jawaban ulangan anaknya pada bagian yang telah disediakan. Kemudian, lembar tugas dan lembar jawaban ulangan yang telah ditandatangani orang tua/wali diserahkan kembali kepada guru untuk disimpan.

Kompetensi Inti

KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Bab III

Mengelola Informasi

dalam Ceramah

Sumber: www. sangiranmuseum.com

Kompetensi Inti

KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesiik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar

3.5 Mengidentiikasi informasi berupa permasalahan aktual yang disajikan dalam ceramah.

3.6 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah.

4.5 Menyusun bagian-bagian penting dari permasalahan aktual sebagai bahan untuk disajikan dalam ceramah.

4.6 Mengonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan memperhatikan kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat.

Peta Konsep