• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menanggapi Isi Laporan

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode kooperatif teknik jigsaw dalam meningkatkan kemampuan menyimak untuk menanggapi isi laporan siswa kelas VIII A semester 1 SMP Kanisius Sleman tahun ajaran 2011/2012. Meskipun demikian, dalam proses pelaksanaannya, peneliti juga mengamati bagaimana keterlibatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Untuk mengetahui bagaimanakah peningkatan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran, peneliti membandingkan data persentase keterlibatan siswa sebelum dan sesudah penelitian dilaksanakan. Data keterlibatan siswa sebelum penelitian dilaksanakan, diperoleh dari hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII,

yaitu Ibu Rosalia Asri Yuliani, B.A. pada hari Rabu, tanggal 30 November 2011 (Lihat lampiran 295). Dari hasil wawancara tersebut, peneliti memperoleh data sebagai berikut. Sebelum penelitian dilaksanakan, jumlah siswa yang terlihat siap mengikuti proses pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan sekitar 70%. Siswa yang benar-benar memerhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran sekitar 50%. Jumlah siswa yang aktif menanyakan hal-hal yang dianggapnya kurang jelas sekitar 65%. Jumlah siswa yang mencatat hal-hal pokok dari isi laporan yang dibacakan guru sekitar 60%. Jumlah siswa yang aktif berbagi informasi tentang isi laporan yang dibacakan guru sekitar 60%. Jumlah siswa mengerjakan tugas individu dengan baik sekitar 50%.

Berdasarkan pengalaman guru selama mengajar di SMP Kanisius Sleman, ada beberapa hal yang menjadi faktor penyebab keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran kurang optimal, yaitu: (1) guru belum melakukan inovasi-inovasi dalam proses pembelajaran meyimak untuk menanggapi isi laporan yang dapat menarik perhatian dan membangkitkan minat belajar siswa, (2) topik yang dibahas dalam laporan tidak bersifat kontekstual, sehingga kurang menarik bagi siswa karena sebagian besar siswa belum memiliki pengetahuan awal tentang topik yang akan dibahas dalam laporan, (3) proses pembelajaran dilaksanakan secara individual, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran, (4) tingkat konsentrasi siswa saat menyimak pembacaan laporan masih kurang maksimal, beberapa siswa terlihat bosan saat mendengarkan

pembacaan laporan, (5) siswa belum mampu menangkap informasi yang disampaikan secar utuh sehingga siswa tidak bisa memberikan tanggapan secara objektif terhadap isi laporan.

Setelah tindakan pada siklus I dan siklus II dilakukan, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran meyimak untuk menanggapi isi laporan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Data keterlibatan siswa pada sikus I dan siklus II diperoleh dari hasil angket penilaian sikap dan keterlibatan siswa selama mengikuti proses pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan dengan metode kooperatif teknik jigsaw. Data peningkatan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran sebelum dan sesudah penelitian dilaksanakan dapat dilihat pada grafik berikut.

Grafik 8: Persentase Peningkatan Keterlibatan Siswa dari Kondisi Awal Sampai Kondisi Akhir

Keterangan:

A: siswa menyatakan siap mengikuti proses pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan.

B: siswa memerhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran. C: siswa aktif menanyakan hal-hal yang dianggapnya kurang jelas. D: siswa mencatat hal-hal pokok dari isi laporan yang dibacakan guru. E: siswa aktif berbagi informasi tentang isi laporan yang dibacakan guru. F: siswa mengerjakan tugas individu yang diberikan guru.

Data tersebut menunjukkan bahwa sebelum penelitian dilaksanakan jumlah siswa yang siap mengikuti proses pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan sebesar 70%, setelah siklus I dilaksanakan persentase tersebut meningkat menjadi 90%, setelah pelaksanaan tindakan siklus II persentase tersebut meningkat lagi menjadi 94%. Jumlah siswa yang aktif memerhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran sebelum penelitian dilaksanakan sebesar 50%, setelah tindakan pada siklus I dilaksanakan persentase keaktifan mengalami peningkatan menjadi 57%, pada siklus II jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 76%.

Siswa yang aktif menanyakan hal-hal yang dianggapnya kurang jelas berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran sebelum penelitian dilaksanakan sebesar 65%, setelah tindakan pada siklus I dilaksanakan persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 76%, pada siklus II jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 80%. Siswa yang aktif mencatat hal-hal pokok dari isi laporan yang dibacakan sebelum tindakan dilakukan sebesar 60%, setelah tindakan pada siklus II dilakukan persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 66%, pada siklus II jumlah tersebut meningkat lagi menjadi

85%. Persentase siswa yang aktif berbagi informasi tentang isi laporan yang dibacakan guru sebelum tindakan dilakukan sebesar 60%, setelah tindakan pada siklus I dilakukan persentase keaktifan siswa meningkat menjadi 85%, pada siklus II jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 90%. Siswa yang mampu mengerjakan tugas menanggapi isi laporan dengan baik sebelum tindakan dilakukan sebesar 50%, setelah tindakan pada siklus I dilakukan jumlah siswa yang menyatakan mampu memberikan tanggapan dengan baik meningkat menjadi 67%, setelah pelaksanaan siklus II jumlah tersebut meningkat lagi menjadi 81%.

Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan keterlibatan siswa selama proses pembelajaran dengan metode kooperatif teknik jigsaw berlangsung adalah sebagai berikut: (1) siswa lebih siap mengikuti proses pembelajaran, karena sebelum tindakan pada siklus I dan siklus II dilaksanakan, siswa telah diberitahu bahwa pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan akan dilaksanakan kembali dengan topik yang berbeda dan lebih menarik, (2) siswa lebih antusias memerhatikan penjelasan guru tentang materi pembelajaran, karena guru menjelaskan materi pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, (3) siswa lebih aktif menanyakan hal-hal yang dianggapnya kurang jelas selama mengikuti proses pembelajaran, karena metode kooperatif teknik jigsaw menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran agar dapat bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain untuk memperoleh informasi yang disampaikan dalam laporan

secara utuh, (4) siswa lebih aktif mencatat hal-hal pokok dari isi laporan yang dibacakan oleh guru, karena dalam proses pelaksanaan pembelajaran dengan metode kooperatif teknik jigsaw masing-masing siswa memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menjelaskan informasi yang terdapat dalam bagian laporan yang menjadi tanggung jawabnya kepada siswa lain yang tergabung dalam kelompok yang sama, (5) siswa lebih aktif berbagi informasi tentang isi laporan yang dibacakan guru, karena informasi yang diperoleh siswa pada aktivitas di kelompok asal dan kelompok ahli tidak utuh, untuk memperoleh informasi yang utuh tentang isi laporan yang dibacakan, maka siswa diminta untuk saling berbagi informasi sesuai bagian yang diperoleh masing-masing siswa, (6) siswa mampu mengerjakan tugas individu dengan baik, karena informasi yang disampaikan dalam laporan dipahami secara utuh oleh siswa, sehingga siswa dapat memberikan tanggapan secara objektif.

Berdasarkan data tersebut tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif teknik jigsaw dalam pembelajaran menyimak untuk menanggapi isi laporan dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode kooperatif teknik jigsaw dapat diterapkan dalam pembelajaran meyimak untuk menanggapi isi laporan dan hasilnya keterlibatan siswa dalam aktivitas pembelajaran dapat ditingkatkan.