• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pedoman Mengadili Perkara Perempuan Berhadapan dengan Hukum”

C. Peningkatan Pelayanan Publik

1. Akreditasi Penjaminan Mutu

Mahkamah Agung terus mengembangkan sistem akreditasi penjaminan mutu bagi standar pelayanan pengadilan dalam rangka mewujudkan Performa/Kinerja Peradilan Indonesia yang Unggul (Indonesian Court Performance Excellent/ICPE). Pada tahun 2016, jumlah pengadilan di lingkungan peradilan umum yang telah terakreditasi sebanyak 41 pengadilan. Jumlah tersebut meningkat drastis pada tahun 2017 menjadi 324 Pengadilan yang sudah terakreditasi.

Penyerahan Sertifikat Akreditasi pada badan Peradilan umum

Nama Wilayah Satker

Temanggung (14 Agustus 2016) Tingkat Pertama : 4

Yogyakarta (14 September 2016) Tingkat Pertama : 7

Denpasar (19 Desember 2016) Tingkat Banding : 7

Tingkat Pertama : 26

Banyuwangi (24 Juli 2016) Tingkat Banding : 17

Berdasarkan instruksi Ketua Mahkamah Agung, semua lingkungan peradilan harus mengadopsi program akreditasi penjaminan mutu badan peradilan, maka pada tahun 2017 empat lingkungan peradilan telah melaksanakan program akreditasi. Adapun jumlah pengadilan di lingkungan Peradilan Agama yang sudah memperoleh akreditasi dari Ditjen Badilag sebanyak 98 pengadilan, di lingkungan peradilan militer 5 pengadilan yang sudah terakreditasi, sedangkan di lingkungan peradilan tata usaha negara, sampai dengan akhir 2017 terdapat 5 Pengadilan yang sudah terakreditasi.

2. Pelayanan Terpadu Satu Pintu

Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dimaksudkan untuk menjawab tantangan ke depan, sekaligus menjawab kritik masyarakat terhadap pelayanan pengadilan yang dianggap kurang terbuka (tidak transparan) dan tidak akuntable. PTSP perwujudan komitmen pengadilan dengan semua jajarannya, dari mulai pintu masuk sampai dengan pintu keluar terkait dengan core business maupun process

business yang mesti dilakukan bukan saja secara cepat, sederhana, dan biaya ringan, transparan

Bab II

Melalui PTSP, masyarakat tidak dapat berkomunikasi dengan aparatur peradilan secara langsung kecuali dengan petugas yang ditunjuk. PTSP juga merupakan implementasi kebijakan Mahkamah Agung RI tentang pembinaan dan pengawasan kepada aparatur pengadilan dalam rangka membangun citra dan wibawa serta mewujudkan Visi dan Misi Mahkamah Agung.

3. Kerangka Kerja Peradilan Unggul

Dalam rangka meningkatkan performa pengadilan di Indonesia ke tahap yang lebih tinggi dan mendapatkan pengakuan dunia internasional Direktur Jenderal Badan Peradilan Umum telah mengeluarkan Surat Nomor 017/DJU/OT.01.3/10/2017 yang mewajibkan seluruh pengadilan yang telah meraih Akreditasi Penjaminan Mutu dengan predikit A (excellent) untuk mendaftarkan diri menjadi anggota International Consortium For Court Excellence (ICCE). Pendaftaran dilakukan setelah memenuhi persyaratan berdasarkan 7 Area yang dinilai berdasarkan bukti dokumen dan fisik. Adapun 5 Pengadilan Negeri di Indonesia yang telah memenuhi persyaratan IFCE dan telah menjadi anggota ICCE adalah Pengadilan Negeri Palembang, Pengadilan Negeri Karanganyar, Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Pengadilan Negeri Batu Licin dan Pengadilan Negeri Kepanjen.

4. Layanan Hukum Bagi Masyarakat Tidak Mampu

Berdasarkan Perma Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat Tidak Mampu di Pengadilan. Ada tiga bentuk pemberian layanan hukum bagi masyarakat tidak mampu di pengadilan, yaitu: (1) Layanan Pembebasan Biaya Perkara, (2) Sidang Di Luar Gedung Pengadilan dan (3) posbakum Pengadilan. Kehadiran Perma Nomor 1 Tahun 2014 sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dalam memperoleh keadilan, terutama bagi kalangan tidak mampu dan mereka bertempat tinggal jauh dari gedung kantor pengadilan.

5. Pembebasan Biaya Perkara

Melalui layanan Pembebasan Biaya Perkara, para pencari keadilan yang tidak mampu dapat berperkara secara cuma-cuma, baik melalui anggaran DIPA yang diberikan oleh negara maupun pembebasan biaya perkara melalui mekanisme prodeo murni.

Jumlah layanan pembebasan biaya perkara yang diberikan oleh pengadilan selalu mengalami dinamika kenaikan dan penurunan. Selama dua tahun terakhir total jumlah perkara yang diselesaikan melalui mekanisme pembebasan biaya perkara di lingkungan peradilan umum, peradilan agama, dan peradilan tata usaha negara sebanyak 44.131 perkara.

Khusus untuk tahun 2017, total jumlah perkara yang berhasil diselesaikan melalui layanan pembebasan biaya perkara adalah sebanyak 17.351 perkara. Adapun rinciannya pada masing-masing lingkungan peradilan sebagai berikut:

Tabel 2.2. Perbandingan data Pembebasan Biaya Perkara di Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara Tahun 2017

No Lingkungan Peradilan / Tahun Jumlah Layanan (Perkara)

1 Peradilan Umum 2017 1.501

2 Peradilan Agama 2017 15.844

3 Peradilan Tata Usaha Negara 2017 6

6. Posbakum Pengadilan

Pemberian layanan Posbakum Pengadilan mengalami dinamika peningkatan dan penurunan jumlah layanan dari tahun ke tahun. Berikut adalah data pelayanan Posbakum Pengadilan di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara pada tahun 2017:

Tabel 2.3. Perbandingan data Layanan Posbakum di Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Tata Usaha Negara Tahun 2017

No Lingkungan Peradilan Tahun Posbakum Jumlah Jumlah Layanan (Orang)

1 Peradilan Umum 2017 352 2.540

2 Peradilan Agama 2017 135 184.360

3 Peradilan Tata Usaha Negara 2017 28 357

7. Sidang di Luar Gedung Pengadilan

Layanan sidang di luar gedung pengadilan dilaksanakan untuk mempermudah setiap warga negara yang tidak mampu atau mengalami kesulitan untuk menjangkau lokasi kantor pengadilan karena hambatan biaya dan letak geografis. Sidang di luar gedung pengadilan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di pelosok atau yang jauh dari gedung pengadilan.

Hakim Pengadilan Agama Tenggarong melaksanakan sidang di luar gedung pengadilan pada tanggal 11 Agustus 2017 di daerah Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara, yang berjarak sekitar 120 kilometer dari pusat kota Tenggarong dan harus ditempuh dalam waktu 3 jam.

Tabel 2.4. Data Layanan Sidang di Luar gedung Pengadilan di Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer Tahun 2017

No Lingkungan Peradilan Tahun Jumlah Perkara Diselesaikan

1 Peradilan Umum 2017 595

2 Peradilan Agama 2017 62.382

Bab II

8. Sidang di Luar Negeri pada Konsulat Jenderal RI (KJRI)

Bagi Warga Negara Indonesia yang bertempat tinggal di luar negeri, Mahkamah Agung juga menyelenggarakan sidang di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI). Jenis perkara yang disidangkan adalah pengesahan (itsbat) nikah.

Pada tahun 2017, sidang di luar negeri diselenggarakan di Kuching, Kota Kinabalu dan Tawau dengan total jumlah perkara yang diputus sebanyak 1.101 perkara.

9. Pelayanan Terpadu Sidang Keliling

Pelayanan terpadu sidang keliling merupakan program yang dikembangkan Mahkamah Agung untuk membantu masyarakat tidak mampu yang mengalami hambatan biaya, jarak dan waktu dalam proses pencatatan perkawinan dan pencatatan kelahiran. Di bawah ini adalah data pelayanan terpadu yang dilaksanakan oleh Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah pada tahun 2017:

Tabel 2.5. Data Pelayanan Terpadu di Peradilan Agama Tahun 2017

No Lingkungan Peradilan Tahun Jumlah Perkara Pengesahan / Itsbat Nikah

1 Peradilan Agama 2017 3.122

Dokumen terkait