• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN

C. Analisis dan Pembahasan

3. Peningkatan Pemahaman Konsep

Setelah melaksanakan pembelajaran menggunakan metode simulasi komputer dapat dilihat peningkatan pemahaman siswa. Berikut ini merupakan tabel peningkatan pemahaman konsep siswa yang diperoleh dari hasil variasi jawaban.

Tabel 20.

Kualifikasi Peningkatan Pemahaman Konsep

Pre Test Post Test Konsep No. Soal Paham (%) Kurang Lengkap (%) Tidak Paham (%) Paham (%) Kurang Lengkap (%) Tidak Paham (%) I. Gerak Lurus : a. Jarak dan Perpindahan. 1 5,43 94,57 0 0 20 80 2 0 77,23 22,77 0 100 0 b. Kelajuan dan Kecepatan. 3 12,72 66,67 20,81 10 90 0 c. Gerak Lurus Beraturan (GLB). 4 30,97 59,88 9,15 100 0 0 5 29,21 70,79 6,67 93,33 d. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). 6 0 69,60 30,40 0 90 10 7 7,19 68,60 24,21 50 43,33 6,67 8 0 38,72 61,28 0 0 100

II. Memadu Gerak

a. Gerak Parabola 9 0 0 100 0 90 10

10 0 5,43 94,57 63,33 13,33 23,34

Tabel 21.

Peningkatan Pemahaman Konsep

Prosentase

No.

Soal Konsep Pretest (%) Postest (%) Peningkatan (%)

1 a. Jarak dan Perpindahan. 81 44,6 -36,4

2 66,9 67,4 0,5

3 b. Kelajuan dan Kecepatan. 77,4 86,7 9,3 4 c. Gerak Lurus Beraturan

(GLB).

83,1 95 11,9

5 89 93 4

6 d. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB).

85,6 64,7 -20,9

7 51,1 85,8 34,7

8 28,4 32 3,6

II. Memadu Gerak

9 a. Gerak Parabola 5,13 60 54,87

10 5 74 69

Rata-rata 56,763 70,32 13,06

Dari tabel tingkat pemahaman dan peningkatan pemahaman di atas akan dibahas sebagai berikut sesuai dengan konsep untuk masing-masing nomor soal :

1. Konsep Jarak dan Perpindahan.

Secara keseluruhan siswa dalam mengerjakan soal tentang jarak dan perpindahan mengalami penurunan tingkat pemahaman dari pretest ke postest. Hal ini terlihat dari tabel 18 untuk soal nomor 1, dalam pretest sebanyak 5,43 % siswa sudah paham dan 94,57 % siswa menjawab kurang lengkap. Sedangkan pada postest, masih dalam tabel yang sama siswa yang awalnya paham menjadi kurang lengkap dalam menjawab soal yaitu sebanyak 20 % siswa dan 80 % siswa tidak paham. Hal ini menjadikan perbedaan yang sangat signifikan dalam tabel 19 antara hasil pretest dan postest yang diperoleh dari prosentase rata-rata nilai untuk soal ini. Hal ini disebabkan karena perbedaan soal dalam satu konsep, pada pretest jarak dan

perpindahan hanya mencari definisinya namun pada soal postest lebih kepada aplikasi yang membutuhkan analisis lebih buntuk menjawab soal sehingga siswa kesulitan untuk lebih mendalami konsep jarak dan perpindahan secara lebih dalam berpendapat.

Pada tabel 19 terjadi penurunan tingkat pemahaman yang pada pretest sebanyak 81 % konsep dikuasai dengan mendefinisikan jarak dan perpindahan namun dalam postest hanya 44,6 % konsep yang dikuasai karena kesulitan dalam menganalisis dan menjelaskan alasan. Maka dari itu lebih diperlukan penguasaan konsep ini terutama dalam menganalisis dan membuat alasan yang benar dari aplikasi soal. Di dalam konsep yang sama yaitu jarak dan pepindahan untuk soal nomor 2, baik dari pretest maupun postest siswa kurang lengkap dalam menjawabnya meskipun mengalami peningkatan pemahaman. Dari tabel 18, sebanyak 77,23 % siswa secara kurang lengkap dalam menjawab soal dan 22,77 % siswa tidak paham untuk pretest dan 100 % siswa menjawab kurang lengkap untuk postest. Untuk soal ini baik pretest dan postest, siswa menghitung jarak dan perpindahan sebagai aplikasi dari konsep ini, sehingga siswa lebih menekankan pada hitungan matematis sesuai dengan definisi dari jarak dan perpindahan. Siswa kesulitan dalam menghitung perpindahan, hal ini dikarenakan tidak memahami definisi dari perpindahan itu sendiri, maka dari itu kebanyakan siswa kurang lengkap dalam menghitung perpindahan. Meskipun mengalami peningkatan pemahaman seperti pada tabel 19, dari pretest sebanyak 66,9 % konsep dikuasai dan meningkat dalam postest menjadi

67,4 % konsep yang dikuasai, masih sangat kecil peningkatan pemahaman tersebut. Maka dari itu akan lebih baik jika terdapat kesesuaian antara definisi dan aplikasi soal yang membutuhkan hitung-hitungan secara matematis. Hasil yang didapatkan bernilai negatif, hal ini diakibatkan ada beberapa unsur yang tidak diteliti secara detail oleh penulis. Antara lain perbedaan tingkat kesulitan soal yang dibuat, simulasi yang digunakan kurang mendukung pemahaman namun treatment yang lain misalnya penggunaan power point lebih diminati oleh para siswa.

2. Konsep Kelajuan dan Kecepatan.

Pada konsep ini baik pretest dan postest terdapat satu soal. Konsep ini juga mengalami peningkatan pemahaman meskipun tidak signifikan, hal ini terlihat dalam tabel 18 dalam kualifikasinya untuk pretest sebanyak 12,72 % siswa sudah paham, 66,67 % siswa kurang lengkap dalam menjawab, dan 20,81 % siswa tidak paham. Hal berbeda ditunjukkan dalam tabel yang sama untuk hasil postest yaitu sebanyak 10 % siswa sudah paham dan 90 % siswa menjawab kurang lengkap. Hali ini dikarenakan perbedaan soal, dalam pretest konsep kelajuan dan kecepatan hanya mendefinisikan pengertian dari kelajuan dan kecepatan sedangkan dalam postest lebih pada aplikasi yang berbentuk hitungan secara matematis sehingga siswa yang awalnya sudah paham dalam mendefinisikan pengertian kelajuan dan kecepatan kemudian diaplikasikan dalam bentuk hitung-hitungan secara matematis siswa juga sudah paham. Peningkatan terjadi karena pada pretest terdapat siswa yang tidak paham namun dalam postest tidak ada siswa yang tidak paham, meskipun lebih banyak siswa

yang menjawab kurang lengkap dikarenakan siswa tidak teliti dalam memahami soal sehingga jawaban yang dihasilkan menjadi kurang lengkap. Peningkatan pemahaman juga terlihat dalam tabel 19, yang mengalami peningkatan sebesar 9,3 % dari hasil peretest 77,4 % menguasai konsep ini menjadi 86,7 % konsep sudah dikuasai.

3. Konsep Gerak Lurus Beraturan

Secara keseluruhan siswa sudah mengauasai konsep ini dengan mengerjakan dua soal dalam konsep yang sama. Untuk soal nomor 4 dalam pretest, siswa mendefinisikan pengertian GLB dengan besaran-besaran yang terkandung di dalamnya dengan membuat grafik V – t. Hasil dari pretest ini diperoleh 30, 97 % siswa sudah paham, 59,88 % siswa kurang lengkap, dan 9,15 % siswa tidak paham. Di dalam soal postest yang kembali menekankan pada aplikasi dengan hitungan matematis seluruh siswa atau 100 % dapat menjawab dengan benar dan memahami konsep ini. Maka dari itu terjadi peningkatan pemahaman yang cukup yaitu 22,2 % dari pretest 72,8 % konsep dikuasai menjadi 95 % konsep sudah dipahami oleh siswa dari tabel 19. Meskipun hampir keseluruhan siswa memahami konsep GLB, namun di dalam menjawab soal nomor 5 sebagian besar siswa kurang lengkap, hal ini dikarenakan siswa tidak teliti memahami soal. Seperti yang terlihat dalam hasil variasi jawaban dan tabel 18 didapat sebanyak 29,21 % siswa paham dan 70,79 % siswa kurang lengkap dalam menjawab soal. Hal yang sama juga terjadi dalam menjawab soal postest, yaitu sebanyak 6,67 % siswa sudah paham dan 93,33 % siswa kurang lengkap, meskipun mengalami penurunan dari kualifikasi paham dari pretest

ke postest namun secara keseluruhan mengalami peningkatan pemahaman untuk nomor soal ini. Hal ini terlihat dalam tabel 19, peningkatan yang tidak signifikan yaitu hanya 4 % dari hasil pretest sebanyak 89 % konsep dikuasai menjadi 93 % konsep yang dikuasai oleh keseluruhan siswa. Faktor ketelitian dalam memahami soal dan penggunaan rumus sesuai dengan konsep yang menjadikan pemahaman siswa menjadi kurang lengkap. Hasil yang didapatkan bernilai negatif, hal ini diakibatkan ada beberapa unsur yang tidak diteliti secara detail oleh penulis. Antara lain perbedaan tingkat kesulitan soal yang dibuat, simulasi yang digunakan kurang mendukung pemahaman namun treatment yang lain misalnya penggunaan power point lebih diminati oleh para siswa.

4. Konsep Gerak Lurus Berubah Beraturan.

Untuk memahami konsep GLBB terdapat tiga soal yang dikerjakan baik dalam pretest maupun dalam postest. Pada soal nomor 6 untuk pretest siswa dihadapkan pada soal mendefinisikan pengertian GLBB dan besaran-besaran yang terkait serta membuat grafik V – t dan dalam postest sama seperti soal yang lain yaitu lebih kepada aplikasi yang berbentuk hitung-hitungan secara matematis dari konsep. Dari tabel 18, untuk pretest diperoleh 69,60 % siswa menjawab kurang lengkap dan 30,40 % siswa tidak paham, namun peningkatan terjadi pada postest siswa yang menjawab kurang lengkap sebanyak 90 % dan tidak paham menjadi 10 %, akan tetap secara keseluruhan siswa mengalami penurunan tingkat pemahaman. Hal ini diakibatkan siswa dalam menjawab soal terutama postest tidak teliti memahami soal

sehingga jawaban yang dihasilkan menjadi kurang lengkap. Penurunan tingkat pemahaman terlihat dalam tabel 19 meskipun tidak signifikan, namun faktor ketidaktelitian menjadikendala dalam menjawab soal ini. Penurunan sebanyak 20,9 % diperoleh dari hasil pretest sebanyak 85,6 % konsep yang dikuasai menjadi 64,7 % konsep yang dikuasai. Hal ini terjadi karena ada beberapa hal yang tidak diketahui oleh peneliti antara lain tingkat bobot soal atau tingkat kesulitan soal yang dibuat.

Pada konsep yang sama, untuk soal nomor 7 secara keseluruhan siswa memahami konsep GLBB yang lebih spesifik yaitu tentang GLBB dipercepat. Peningkatan pemahaman terlihat dalam siswa menjawab soal ini, dalam pretest siswa yang memahami konsep sebanyak 7,19 %, kurang lengkap 68,60 %, dan tidak paham sebanyak 24,21 %. Soal ini menekankan hitungan-hitungan secara matematis sehingga siswa harus menggunakan rumus matematis yang benar untuk menjawab dan faktor ketelitian kembali menjadi kendala siswa. Meskipun mengalami peningkatan dalam postest sebanyak 50 % siswa memahami konsep, 43,33 % siswa menjawab kurang lengkap, dan 6,67 % siswa tidak paham, namun belum signifikan. Hal ini terlihat dalam tabel 19, peningkatan pemahaman sebesar 34,7 % dari hasil pretes sebesar 51,1 % konsep yang dikuasai menjadi 85,8 % konsep yang dipahami oleh keseluruhan siswa.

Untuk soal nomor 8 pada konsep yang sama, secara keseluruhan siswa mengalami penurunan pemahaman. Hal ini terjadi karena dalam soal postest siswa agak kesulitan menganalisis sebuah perjalanan dari grafik V – t, yang merupakan

kombinasi antara GLB dan GLBB. Dalam pretest siswa menjawab soal tentang GLBB diperlambat dan hasilnya sebanyak 38,72 % mnjawab kurang lengkap dan 61,28 % siswa tidak paham. Hal yang menarik terjadi pada postest dimana siswa mengerjakan soal aplikasi yang berbentuk grafik dan harus membaca grafik itu untuk menjelaskan geraknya. Siswa kesulitan dalam hal ini, dikarenakan tidak mampu menganalisis dan menyatakan pendapat tentang gerak tersebut sehingga keseluruhan siswa atau 100 % siswa tidak paham. Namun secara keseluruhan, penurunan pemahaman sebesar 3,23 % dari hasil pretes sebesar 28,53 % konsep yang dikuasai menjadi 25,3 % konsep yang dikuasai oleh siswa.

5. Konsep Memadu Gerak tentang Gerak Peluru.

Proses penurunan konsep untuk mengasilkan sebuah persamaan secara matematis membutuhkan analisis yang cukup banyak sehingga siswa mengetahui dari mana persamaan itu diturunkan. Hal ini terlihat dalam siswa mengerjakan soal pretest nomor 9, yang mana secara keseluruhan siswa tidak paham untuk menurunkan persamaan secara matematis dari sebuah gambar grafik. Kesulitan siswa dalam menganalisis dan menurunkan persamaan adalah faktor utama yang menyebabkan siswa tidak paham. Berbeda dengan soal postest pada nomor soal yang sama siswa mengerjakan soal tentang gerak vertikal dan kembali siswa secara keseluruhan kurang teliti dalam menggunakan persamaan matematisnya sehingga jawaban yang dihasilkan menjadi kurang lengkap. Meskipun mengalami peningkatan pemahaman yang signifikan dari hasil postest diperoleh sebanyak 90 % siswa menjawab kurang

lengkap dan 10 % siswa tidak paham namun hasil ini juga belum memuaskan. Peningkatan pemahaman sebesar 74,6 % yang diperoleh dari hasil pretes 3,8 % konsep dikuasai dan postest sebesar 78 % konsep yang dikuasai.

Untuk soal nomor 10 pada konsep yang sama, juga mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang gerak parabola. Secara keseluruhan peningkatan ini cukup signifikan di mana dalam pretest siswa memperoleh hasil 5,43 % siswa kurang lengkap dalam menjawab dan 94,57 % siswa tidak paham. Dalam postest siswa yang paham mencapai 63,33 %, menjawab kurang lengkap 13,33 %, dan tidak paham sebesar 24,34 %. Peningkatan pemahaman yang cukup signifikan ini yaitu sebesar 67,33 % diperoleh dari hasil pretest sebesar 6,67 % konsep yang dikuasai menjadi 74 % konsep yang sudah dikuasai oleh siswa.

4. Keterlibatan Siawa

Berdasarkan dari hasil pengamatan selama dilakukan pembelajaran dengan simulasi komputer, data keterlibatan siswa secara individual dan secara klasikal dari tabel 11, kemudian diklasifikasikan ke dalam tabel kualifikasi di bawah ini. Peningkatan yang terjadi dalam keterlibatan siswa diperoleh dari hasil rata-rata secara keseluruhan siswa baik dari individu siswa maupun aspek yang diamati sebagai berikut :

Tabel 22.

Kualifikasi Keterlibatan Setiap Siswa

Pertemuan I Pertemuan II Kode siswa A B C D Skor % Kualifikasi A B C D Skor % Kualifikasi

6402 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6403 3 3 2 3 11 92 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6404 3 3 1 3 10 83 Sangat aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6405 0 2 3 3 8 67 Aktif 0 0 2 3 5 41,7 Kurang aktif 6406 1 3 2 0 6 50 Kurang aktif 0 0 2 3 5 41,7 Kurang aktif 6407 3 0 3 1 7 58 Aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6408 3 3 0 0 6 50 Kurang aktif 2 3 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6409 3 1 3 3 10 83 Sangat aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6410 2 3 3 3 11 92 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6411 3 2 0 0 5 42 Kurang aktif 0 2 3 3 8 66,7 Aktif 6412 0 2 1 3 6 50 Aktif 3 3 3 2 11 91,7 Sangat aktif

6413 - - - - 0 0 - 0 2 3 3 8 66,7 Aktif

6414 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6415 2 3 3 3 11 92 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6416 2 3 3 3 11 92 Sangat aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6417 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 2 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6418 3 3 3 1 10 83 Sangat aktif 3 2 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6419 2 3 3 3 11 92 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6420 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 3 3 1 10 83,3 Sangat aktif 6421 2 2 2 2 8 67 Aktif 0 2 3 3 8 66,7 Aktif 6422 2 2 2 2 8 67 Aktif 0 1 3 3 7 58,3 Aktif 6423 3 3 3 1 10 83 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6424 3 3 3 2 11 92 Sangat aktif 2 3 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6425 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 2 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6426 3 3 3 1 10 83 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6427 3 3 3 1 10 83 Sangat aktif 2 3 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6428 3 3 3 2 11 92 Sangat aktif 2 3 3 3 11 91,7 Sangat aktif 6429 2 2 2 2 8 67 Aktif 3 1 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6430 2 2 2 0 6 50 Kurang aktif 3 2 0 0 5 41,7 Kurang aktif 6431 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 3 3 2 0 8 66,7 Aktif 6432 3 3 3 2 11 92 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6433 1 3 3 3 10 83 Sangat aktif 3 3 3 3 12 100 Sangat aktif 6434 0 1 2 3 6 50 Aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6435 0 1 2 3 6 50 Aktif 3 3 2 0 8 66,7 Aktif 6436 2 2 2 0 6 50 Kurang aktif 0 2 3 3 8 66,7 Aktif 6437 0 1 2 3 6 50 Aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6438 2 2 2 2 8 67 Aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif 6439 3 3 3 1 10 83 Sangat aktif 1 3 3 3 10 83,3 Sangat aktif

6440 3 2 0 0 5 42 Kurang aktif 2 3 3 3 11 91,7 Sangat aktif Rata-rata 2,2 2,4 2,3 2 8,93 Sangat aktif 1,95 2,6 2,83 2,7 10,03 Sangat aktif Prosentase

(%)

73,3 80 78 66,7 74,4 Sangat aktif 65 85 94,2 90 83,54 Sangat aktif Rata-rata 74,38 Sangat aktif Rata-rata 83,54 Sangat aktif Prosentase (%) 74,38 Sangat aktif Prosentase (%) 83,54 Sangat aktif

Tabel 23.

Keterlibatan Seluruh Siswa

Pertemuan I Pertemuan I

Interval

skor % Frekuensi %

Frekuensi Kualifikasi Frekuensi

%

Frekuensi Kualifikasi

0 – 25 0 0 Tidak Aktif 0 0 Tidak Aktif

26 – 50 6 15,38 Kurang Aktif 3 7,5 Kurang Aktif

51 – 75 10 25,64 Aktif 7 17,5 Aktif

76 – 100 23 58,98 Sangat Aktif 30 75 Sangat Aktif

Tabel 24.

Prosentase Peranan Masing-Masing Aspek

Pertemuan I Pertemuan II

Aspek

Keterlibatan Prosentase Kualifikasi

Aspek

Keterlibatan Prosentase Kualifikasi

Bertanya 75,3 Berperan Bertanya 65 Berperan

Menjawab 82 Sangat Berperan Menjawab 88,3 Sangat Berperan Menganalisis 79,5 Sangat Berperan Menganalisis 94,3 Sangat Berperan Membuat Kesimpulan 68,4 Berperan Membuat Kesimpulan 90 Sangat Berperan

Dari tiga tabel di atas secara keseluruhan siswa di dalam keterlibatan di kelas selama pembelajaran dilakukan dapat disimpulkan sudah baik. Pembahasan untuk data analisis keterlibatan siswa didasarkan untuk masing-masing tabel sebagai berikut :

1. Tabel Kualifikasi Keterlibatan Setiap Siswa.

Di dalam tabel 20 ini terdapat dua kolom yang menyatakan tingkat keterlibatan siswa sesuai dengan kualifikasinya. Pada pertemuan I terdapat 39 Siswa yang mengikuti pembelajaran dan sebagian besar siwa sangat aktif di dalamnya, dengan rata-rata 77,25 % yang tergolong dalam kualifikasi sangat aktif. Meskipun ada beberapa siswa yang tidak aktif, namun jumlah itu tidak signifikan jika dibandingkan dengan siswa yang aktif dan sangat aktif. Peningkatan keterlibatan siswa ini dapat dilihat pada kolom yang berada disampingnya, menjadi 83,75 % siswa yang sangat aktif pada pertemuan kedua dengan kualifikasi yang sama yaitu sangat aktif. Siswa yang termasuk dalam kualifikasi tidak aktif maupun kurang aktif juga mengalami penurunan dari 6 siswa menjadi 3 siswa. Maka dari itu dapat diambil kesimpulan bahwa siswa sangat berperan aktif di dalam pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi komputer.

2. Tabel Keterlibatan Seluruh Siswa.

Pada tabel 21 ini akan memperjelas peranan siswa dalam pembelajaran dengan simulasi komputer yang selama ini belum pernah dilakukan oleh guru yang lain. Secara keseluruhan keterlibatan siswa mengalami peningkatan pada setiap

pertemuan, dan peningkatan ini dapat dilihat dalam tabel. Sebanyak 6 siswa atau 15,38 % yang kurang aktif pada pertemuan pertama menngalami penurunan menjadi 3 siswa atau 7,5 % pada pertemuan kedua yang termasuk dalam kualifikasi kurang aktif. Kemudian, yang termasuk dalam kualifikasi aktif juga mengalami peningkatan dari 10 siswa atau 25,64 % pada pertemuan pertama menjadi 7 siswa atau 17,5 % yang aktif. Pada pertemuan pertama siswa yang termasuk dalam kualifikasi sangat aktif sebanyak 23 siswa atau sekitar 58,98 % mengalami peningkatan pada pertemuan kedua menjadi 30 siswa atau sekitar 75 % yang sangat aktif.

3. Tabel Peranan Masing-masing Aspek Keterlibatan Siswa.

Di dalam membuat laporan hasil pengamatan tidak lepas dari aspek yang akan diamati. Dan dalam hal ini ada empat aspek yang diamati yaitu bertanya, menjawab pertanyaan, menganalisis, dan membuat kesimpulan, yang mempunyai peranan dalam proses pembelajaran terutama pada proses keterlibatan siswa di dalamnya. Dari tabel ini aspek-aspek tersebut mempunyai peranan yang sangat baik bagi siswa, yang pada pertemuan pertama yaitu aspek bertanya mengalami penurunan dari 75,3 % siswa yang bertanya menjadi 65 % siswa, hal ini dikarenakan siswa lebih senang berdiskusi dengan siswa lain. Namun peneliti di samping menjawab pertanyaan dari siswa, juga mengajukan pertanyaan kepada siswa dan hal ini akan membuat suasana pembelajaran akan menjadi lebih baik. Hal ini terlihat sebanyak 82 % siswa menjawab pertanyaan dari peneliti dan mengalami peningkatan pada aspek ini menjadi 88,2 % siswa yang menjawab pertanyaan. Pembelajaran yang disertai dengan

tanya jawab akan lebih mempermudah siswa untuk memahami suatu konsep yang dijelaskan sehingga siswa akan benar-benar aktif.

Dalam pembelajaran dengan metode simulasi komputer, tidak banyak teori yang disampaikan melainkan berdasarkan data-data yang dimasukkan dalam tabel simulasi sehingga siswa dapat menganalisis berdasarkan pemahaman siswa itu sendiri. Aspek menganalisis dalam pengamatan mempunyai peran yang sangat penting di mana siswa mampu membuat suatu kesimpulan berdasarkan dengan hasil analisisnya. Di dalam hasil pengamatan, aspek menganalisis mengalami peningkatan dari pertemuan pertama sebanyak 79,4 % siswa dalam proses pembelajaran melakukan analisis terhadap data-data yang ada dalam simulasi meningkat menjadi 94,3 % siswa pada pertemuan kedua. Hal ini berarti bahwa siswa dituntut harus benar-benar aktif dalam menganalisis dan membuat kesimpulan yang benar sesuai dengan pemahaman konsep yang dimiliki.

Aspek pengamatan yang terakhir adalah membuat kesimpulan. Aspek ini juga mempunyai peranan yang sangat penting, di mana siswa mampu membuat kesimpulan yang benar untuk menunjukkan berapa besar konsep yang dipahami oleh siswa. Pada hasil pengamatan dalam penelitian menunjukkan bahwa tingkat pembuatan kesimpulan yang dilakukan siswa selama mengikuti pembelajaran dengan simulasi komputer mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama sebanyak 68,4 % siswa membuat kesimpulan dari data-data yang dimassukkan dalam simulasi komputer sedangkan pada pertemuan kedua meningkat menjadi 90 % siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa siswa benar-benar aktif dalam membuat kesimpulan berdasarka data yang dimiliki. Kesimpulan yang dihasilkan juga menunjukkan tingkat penguasaan konsep yang dipahami siswa, sehingga akan mempermudah untuk mengetahui konsep mana dan apa yang belum dan sudah dipahami.

117 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang peningkatan pemahaman tentang Gerak Lurus dengan metode simulasi komputer, yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pemahaman awal siswa tentang Gerak Lurus.

Pemahaman awal siswa tentang Gerak Lurus sebelum dilakukan pembelajaran dengan simulasi komputer, sebanyak 61,54 % siswa termasuk dalam klasifikasi cukup menguasai konsep dan sebanyak 38,46 % siswa kurang memahami konsep gerak lurus. Hal ini dikarenakan sebagian siswa dalam menjawab soal pretest kurang lengkap sehingga banyak konsep yang dipahami menjadi kurang lengkap. Tipe soal yang digunakan bervariasi dari pengertian definisi sampai dengan soal yang berbentuk aplikasi dengan menggunakan rumusan matematis untuk menyelesaikannya. Dari tipe soal tersebut, sebagian besar siswa dapat menguasai konsep yang berupa mendefinisikan sehingga hasil yang diperoleh sangat baik, hal yang berbeda terlihat pada saat siswa mengerjakan soal berbentuk aplikasi. Siswa mengerjakan soal dengan menggunakan rumus matematis yang salah dan kurang teliti sehingga hasil yang diperoleh juga menjadi kurang lengkap dan salah.

2. Pemahaman akhir siswa tentang Gerak Lurus.

Pemahaman akhir siswa tentang Gerak Lurus setelah mengikuti pembelajaran dengan simulasi komputer, sebanyak 43,33 % siswa termasuk dalam kualifikasi sangat baik menguasai konsep, 46,67 % siswa dalam kualifikasi baik, kemudian 3,33 % siswa dalam kualifikasi cukup dan 6,67 % siswa dalam kualifikasi kurang. Pemahaman konsep tentang Gerak Lurus yang dilakukan dengan simulasi komputer mampu meningkatkan pemahaman siswa, meskipun ada beberapa konsep yang justru mengalami penurunan hal ini diakibatkan karena kurangnya ketelitian siswa dalam memahami soal posttest yang diberikan. Kesalahan yang mendasar terletak pada penggunaan rumus matematis dalam penyelesaian soal aplikasi menggunakan angka-angka sehingga hasil akhir yang diperoleh menjadi tidak benar meskipun langka-angkah- langkah-langkah yang digunakan sudah benar.

3. Peningkatan pemahaman konsep tentang Gerak lurus

Peningkatan pemahaman konsep tentang Gerak Lurus diperoleh dari perbandingan hasil rata-rata skor yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tiap nomor soal. Peningkatan cukup signifikan terjadi pada konsep tentang gerak parabola yang mencapai 54,87 % dan 69%. Meskipun konsep yang lain juga mengalami peningkatan tetapi tidak secara signifikan dan bahkan ada beberapa konsep yang mengalami penurunan yaitu jarak dan perpindahan, GLBB dipercepat. Namun secara keseluruhan siswa mengalami peningkatan pemahaman konsep tentang Gerak Lurus.

Dokumen terkait