• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Perluasan Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan.Pendidikan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Implementasi Program Pendidikan Gratis di Desa Bontotanga Kecamatan Bontotiro Kabupaten Bulukumba

1. Peningkatan Perluasan Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan.Pendidikan

olahraga misalnya, pembayaran pakaian seragam olahraga, siswa masih dikenakan pembayaran sehingga banyak masyarakat menginginkan agar kelengkapan siswa harus menjadi prioritas utama. Hal ini Komite sekolah memiliki fungsi untuk mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan.

1. Peningkatan Perluasan Pemerataan Kesempatan Memperoleh Pendidikan.

Semua anak didik tanpa kecuali harus mengenyam pendidikan dasar, baik mereka yang berada di daratan, pegunungan maupun mereka yang selama ini bermukim di kepulauan. Targetnya adalah mereka yang masuk usia sekolah tidak

ada lagi yang tidak tahu menulis dan membaca. Karena dengan membaca pada hakikatnya langkah esensial untuk penyaluran fitrah manusia. Sekalipun manusia tidak diperintahkan untuk membaca sendiri, dengan sendirinya memiliki bawaan bisa membaca. Karena sesuatu yang melekat pada diri manusia adalah selalu ingin tahu. Sebelum Allah memerintahkan sesuatu, terlebih dahulu telah disiapkan sarana yang mendukung terlaksananya sebuah perintah.

Dalam membaca, Allah telah melengkapi manusia pendengaran, penglihatan, dan hati, agar berfungsi secara proporsional dan maksimal. Menurut

Syaikh Muhammad Abduh di dalam tafsir Juzu’ Ammanya dijelaskan bahwa

Rasulullah SAW dalam menerima wahyu yang pertama dari Allah SWT di Gua Hirat, beliau pun juga disuruh membaca seperti dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 disebutkan :

َﻚﱡﺑ َر َو ْأ َﺮْﻗا {٢} ٍﻖَﻠَﻋ ْﻦ ِﻣ َنﺎَﺴﻧ ِﻹا َﻖَﻠَﺧ {١} َﻖَﻠَﺧ يِﺬﱠﻟا َﻚِّﺑ َر ِﻢْﺳﺎِﺑ ْأ َﺮْﻗا

{٥} ْﻢَﻠْﻌَﯾ ْﻢَﻟﺎَﻣ َنﺎَﺴﻧِﻹْا َﻢﱠﻠَﻋ{٤} ِﻢَﻠ َﻘْﻟﺎِﺑا َﻢﱠﻠَﻋ يِﺬﱠﻟا {٣} ُم َﺮْﻛَﻷْا

Artinya :

Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.

Dari ayat di atas, seorang ahli tafsir Al-quran yang bernama Buya Hamka, di dalam penafsirannya beliau berpendapat bahwa :

Ayat 1

Ditafsirkan bahwa tiga kali Nabi disuruh membaca, tiga kali pula beliau menjawab secara jujur bahwa beliau tidak pandai membaca. tiga kali pula Jibril memeluknya keras-keras, buat meyakinkan baginya bahwa sejak saat itu kesanggupan membaca itu sudah ada padanya. Nabi bukanlah seorang yang pandai membaca. Beliau adalah ummi, yang boleh diartikan buta huruf, tidak pandai menulis dan tidak pula pandai membaca yang tertulis. Meskipun dia tidak pandai menulis, namun ayat-ayat itu akan dibawa langsung oleh Jibril kepadanya, diajarkan, sehingga dia dapat menghapalnya di luar kepala, dengan sebab itu akan dapatlah dia membacanya. Tuhan Allah yang menciptakan semuanya. Rasul yang tak pandai menulis dan membaca itu akan pandai kelak membaca ayat-ayat yang diturunkan kepadanya. Sehingga bilamana wahyu-wahyu itu telah turun kelak, dia akan diberi nama Al-Qur’an.

Ayat 2

“Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”

Manusia sebagai makhluk yang mulia dijadikan Allah dari sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang melekat dan diberinya kesanggupan untuk menguasai segala sesuatu yang ada di bumi ini serta menundukkannya untuk keperluan hidupnya dengan ilmu yang diberikan Allah kepadanya. Dan Dia berkuasa pula menjadikan insan kamil diantara manusia, seperti Nabi Saw yang pandai membaca, walaupun tanpa belajar.

Ayat 3

Allah SWT memerintahkan kembali nabi-Nya untuk membaca, karena bacaan tidak dapat melekat pada diri seseorang kecuali dengan mengulang-ngulangi dan membiasakannya.

Ayat 4

“Dia yang mengajarkan dengan qalam (alat tulis)”

Allah menyediakan alam sebagai alat untuk menulis, sehingga tulisan itu menjadi penghubung antar manusia walaupun mereka berjauhan tempat, sebagaimana mereka berhubungan dengan perantaraan lisan. Dan Allah mengajarinya berkomunikasi dengan perantaraan qalam atau alat tulis

Ayat 5

“Mengajari manusia apa-apa yang tidak diketahui”.

Kelimpahan karunia-Nya yang tidak terhingga kepada manusia, bahwa Allah yang menjadikan nabi-Nya pandai membaca. Dialah Tuhan yang mengajar manusia bermacam-macam ilmu pengetahuan yang bermanfaat baginya yang menyebabkan dia lebih utama dari pada binatang-binatang, sedangkan manusia pada permulaan hidupnya tidak mengetahui apa-apa.

Dengan ayat ini terbuktilah tentang tingginya nilai membaca, menulis dan berilmu pengetahuan. Andai kata tidak karena kalam niscaya banyak ilmu pengetahuan yang tidak terpelihara dengan baik, banyak penelitian yang tidak tercatat dan banyak ajaran agama yang hilang, pengetahuan orang dahulu kala tidak dapat dikenal oleh orang-orang sekarang, baik ilmu, seni, dan ciptaan-ciptaan mereka.

Adapun ide-ide yang terkandung dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 adalah bahwa membaca merupakan pintu gudang ilmu, dengan membaca berulang-ulang merupakan cara atau metode belajar yang baik untuk meningkatkan daya ingat manusia akan hal yang dibaca, bahwa sumber ilmu pengetahuan ada pada Allah SWT dan pena sebagai sarana untuk mencatat ilmu atau meteri pengetahuan yang diajari sebagai kurikulum.

Betapa pentingnya membaca menurut Al-quran, karena tanpa membaca manusia saja bisa tersesat. Contoh kecil, dalam mencari sebuah alamat jikalau kita tidak membaca maka mustahil untuk mendapatkan alamat yang kita cari yang ada hanya tersesat ke jalan yang lain. Menurut pak Jusuf Kalla, andaikan setiap orang membaca 10 menit saja dalam 1 hari, Indonesia pasti banyak berubah.

Tabel 8

Angka Kualifikasi penduduk Kabupaten BulukumbaBerdasarkan tingkat kepandaian Membaca/ menulis dan jenis kelamin tahun 2012

No Tingkat Kepandaian Jumlah penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah total

1 Dapat membaca dan menulis 89.202 83.291 172.493

2 Buta huruf 3.026 7.619 10.645

Jumlah 92.228 90.910 183.138

Sumber : Dinas Dikbudpora kabupaten Bulukumba

Pada Tabel 8, angka kualifikasi penduduk kabupaten Bulukumba berdasarkan tingkat kepandaian membaca dan menulis bila dilihat dari jenis kelamin laki-laki sebanyak 89.202 orang dan perempuan sebanyak 83.291, kemudian buta huruf untuk jenis kelamin laki-laki sebanyak 3.026 orang dan perempuan 7.619 orang, dari tabel diatas jumlah total dapat membaca laki-laki dan perempuan sebanyak 172.493 orang dan jumlah total buta huruf laki-laki dan

perempuan sebanyak 10.645 orang jumlah penduduk yang dapat membaca dan menulis didominasi oleh laki-laki dan jumlah penduduk yang buta huruf didominasi oleh perempuan. Maka jumlah keseluruhan yang dapat membaca, menulis dan buta huruf untuk laki-laki sebanyak 92.228 orang sedangkan perempuan sebanyak 90.910 orang dan jumlah total keseluruhan yang dapat membaca, menulis dan buta huruf sebanyak 183.138 orang.

Tabel 9

Jumlah APK SD dan SMP Kabupaten Bulukumba

Indikator Tahun

2007 2008 2009 2011 2012

Angka Partisipasi Kasar

a.SD/Sederajat 106.8 95.82 98.53 100.02 101.06

b.SMP/Sederajat 110.99 99.78 99.98 106.50 106.50

Sumber : Dinas Dikbudpora Kabupaten Bulukumba

Meningkatkan APK dan APM dan menurunnya angka putus sekolah. Angka partisipasi kasar (APK) adalah presentase jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah. Makin tinggi APK berarti makin banyak anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu daerah atau makin banyak anak usia diluar kelompok usia tertentu bersekolah di jenjang pendidikan tertentu.kegunaan APK adalah untuk mengetahui banyaknya anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu jenjang pendidikan. APK untuk SD adalah usia 7-12 tahun dan SMP 13-15 tahun.

Tabel 10. Jumlah APM SD dan SMP Kabupaten Bulukumba

Indikator Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Angka Partisipasi Murni

a.SD/Sederajat 100.95 90.68 95.53 90.12 92.06

Sumber : Dinas Dikbudpora Kabupaten Bulukumba

Adapun APM atau Angka Partisipasi Murni adalah presentase jumlah siswa pada jenjang pendidikan tertentu dibandingkan dengan penduduk kelompok usia sekolah. Makin tinggi APM berarti makin banyak Anak usia sekolah yang bersekolah pada suatu daerah, atau makin banyak anak usia diluar kelompok usia sekolah tertentu bersekolah di jenjang pendidikan.

Tabel 11. Persentase Angka Putus Sekolah APS Kabupaten Bulukumba

Tahun SD SMP

2009 0,36% 0,54%

2010 0,34% 0,58%

2011 0,34% 0,50%

2012 0,36% 0,50%

Sumber : Dinas Dikbudpora Kabupaten Bulukumba

Angka Putus sekolah atau angka Drop out adalah persentase siswa yang meninggalkan sekolah sebelum lulus pada jenjang pendidikan tertentu kegunaannya adalah untuk mengetahui banyaknya siswa yang putus sekolah disuatu daerah,makin rendahnya nilai APS berarti makin baik. Angka putus sekolah yang ideal adalah 0%. Demikian halnya, di Kabupaten Bulukumba. APS semakin menurun. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bulukumba semakin memperhatikan peningkatan mutu pendidikannya.

2. Peningkatan Pelayanan Dan Pengawasan Penyelenggaraan