• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjelasan Atas Pos-pos Neraca Kas di Bendahara Pengeluaran

PER 31 DESEMBER 2014 DAN 31 DESEMBER 2013 (dalam satuan rupiah)

1. Penjelasan Atas Pos-pos Neraca Kas di Bendahara Pengeluaran

Kas di bendahara Pengeluaran merupakan kas yang dikuasai, dikelola, dan dibawah tanggung jawab bendahara pengeluaran yang berasal dari sisa UP/TUP yang belum dipertanggungjawabkan atau disetorkan kembali ke Kas Negara per 31 Desember.

Saldo kas di bendahara pengeluaran per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp250.000.000,00, sedangkan per 31 Desember 2013 nilai kas di bendahara pengeluaran tercatat sebesar Rp0,00. Jadi, terdapat kenaikan pengeluaran kas dibendahara pada tahun 2014 sebesar Rp250.000.000.

2. Kas Lainnya dan Setara Kas

Jumlah nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.692.409,00, yang merupakan kas berada di bawah tanggung jawab

bendahara pengeluaran yang bukan berasal dari UP/TUP. Terdapat penurunan pada nilai Kas Lainnya dan Setara Kas per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp98.648.807,00. Dimana jumlah nilai Kas lainnya dan Setara kas per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp149.341.216,00.

3. Persediaan

Persediaan merupakan jenis aset dalam bentuk barang atau perlengkapan yang tanggal neraca yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional dan untuk dijual, dan atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Saldo Persedian per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp605.000,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Persediaan tercatat sebesar Rp145.750,00. Terdapat kenaikan pada nilai Persediaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp459.250,00.

4. Aset Tetap

Aset Tetap merupakan asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Nilai Persediaan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp150.723.460.517,00 dan Rp151.659.692.385,00 yang merupakan asset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan dan digunakan dalam kegiatan operasional entitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 terdapat penurunan nilai Aset Tetap sebesar Rp936.231.868,00.

Saldo Tanah per 31 Desember 2014 adalah Rp138.046.078.000,00, sedangkan per 31 Desember 2013 nilai Tanah tercatat sebesar Rp138.046.078,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014. 6. Peralatan dan Mesin

Nilai perolehan Aset Tetap berupa Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp22.054.132.917,00 dan Rp21.791.372.917,00. Terdapat kenaikan nilai pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp262.760.000,00.

7. Gedung dan Bangunan

Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp17.252.158.840,00 dan Rp17.252.158.840,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014.

8. Jalan, Irigasi dan Jaringan

Nilai Perolehan Aset Tetap berupa Jalan, Irigasi dan Jaringan Per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp120.500.000,00 dan Rp 120.500.000,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang selama Tahun Anggaran 2014.

9. Aset Tetap Lainnya

Nilai perolehan Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah Rp115.041.500,00 dan Rp115.041.500,00 yang merupakan aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan dalam tanah, peralatan dan mesin,

gedung dan bangunan, serta jalan. Irigasi dan jaringan. Nilai Buku Aset Tetap Lainnya pada tanggal pelaporan yaitu nilai perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutannya sebesar Rp0,00. Perhitungan nilai penyusutan disajikan dalam Pelaporan Kuasa Penggunaan Barang Intrakonptabel Barang Milik Negara.

10. Konstruksi Dalam pengerjaan

Saldo konstruksi dalam pengerjaan per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 adalah masing-masing sebesar Rp0,00 dan Rp0,00 yang merupakan pembangunan konstruksi dalam pengerjaan rehabilitasi gedung/banguunan negara.

11. Akumulasi Penyusutan

Saldo Akumulasi Penyusutan Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp26.864.450.740,00 dan Rp25.665.458.872,00. Terdapat kenaikan saldo Akumulasi Penyusutan Aset tetap pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp1.198.991.868,00 atau 4,67%.

12. Piutang Jangka Panjang

Piutang Jangka Panjang (bersih) per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Piutang Jangka Panjang tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2013 Radio Republik Indonesia Medan tidak menyajikan Piutang Jangka Panjang.

Desember 2014 adalah sebesar 0,00, sedangkan per tangal 31 Desember 2013 nilai Tagihan Tuntutan Perbendaharaan / Tuntutan Ganti Rugi tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2014 Radio republik Indonesia Medan tidak menyajikan Tagihan Tuntutan Perbendaharaan/ Tuntutan Ganti Rugi. 14. Penyisihan Piutang Tak Tertagih

Saldo Penyisihan Piutang Tidak Tertagih- TGR per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp0,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Penyisihan Piutang Tidak tertagih-TGR tercatat sebesar Rp0,00. Untuk periode 31 Desember 2014 Radio Repubik Indonesia Medan tidak menyajikan penyisihan Piutang Tidak Tertagih-TGR.

15. Aset Lainnya

Nilai perolehan Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp151.165.219.025,00 dan Rp151.978.380.722,00 yang merupakan aset yang tidak dapat dikelompokkan baik ke dalam aset lancar maupun aset tetap.

16. Aset Tak Berwujud

Saldo Aset tak Berwujud per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp19.500.000,00 sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai aset tak Berwujud tercatat sebesar Rp19.500.000,00. Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan dimiliki, tetapi tidak mempunyai wujud fisik 17. Aset Lain-lain

Aset lain-lain adalah merupakan barang milik negara (BMN) yang berada dalam kondisi rusak berat dan tidak lagi digunakan dalam operasional Badan Urusan Administrasi. Nilai perolehan Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp799.657.254,00 dan Rp799.657.254,00. Tidak terdapat mutasi tambah ataupun mutasi kurang pada Tahun anggaran 2014.

18. Utang Kepada Pihak Ketiga

Utang kepada Pihak Ketiga merupakan belanja yang masih harus dibayar dan utang kepada pihak ketiga lainnya. Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp50.692.409,00 sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Utang kepada pihak ketiga tercatat sebesar Rp149.341.216,00. Per tanggal 31 Desember 2014 terdapat penurunan nilai pada Utang Kepada Pihak Ketiga dari Utang Kepada Pihak Ketiga per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp98.648.807,00 atau 66,05%.

19. Pendapatan Diterima Dimuka

Pendapatan Diterima Dimuka merupakan yang sudah masuk ke kas Negara, namun barang/jasa belum diserahkan kepihak ketiga. Saldo Pendapatan Diterima Dimuka per tanggal 31 Desember 2014 Rp0,00 , sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Pendapatan Dibayar Dimuka tercatat sebesar Rp0,00.

dikuasai oleh Bendahara Pengeluaran pada tanggal pelaporan. Uang Muka dari KPPN per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp250.000.000,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Uang Muka dari KPPN tercatat sebesar Rp 0,00. Terdapat kenaikan nilai Uang Muka dari KPPN Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp250.000.000,00 atau 100%.

21. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban Jangka Pendek merupakan kelompok kewajiban yang diharapkan segera diselesaikan dalam waktu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Nilai Kewajiban Jangka Pendek per tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp300.692.409,00 dan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp149.341.216,00. Terjadi kenaikan nilai Kewajiban jangka Pendek pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp151.351.193,00.

22. Cadangan Persediaan

Cadangan Persediaan merupakan jumlah ekuitas dana lancar Radio Republik Indonesia Medan dalam bentuk Persediaan. Saldo Cadangan Persediaan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp605.00,00, sedangkan per tanggal 31 Desember 2013 nilai Cadangan Persediaan adalah sebesar Rp145.750,00. Terjadi kenaikan Nilai Cadangan Persediaan pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp459,250,00.

23. Ekuitas Dana Lancar

Ekuitas Dana Lancar merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di aset Lancar dan di Kewajiban Jangka Pendek. Nilai Ekuitas Dana Lancar per

tanggal 31 Desember 2014 dan tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp605.000,00 dan Rp147.750,00. Terjadi kenaikan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp459.250,00.

24. Ekuitas Dana Investasi

Ekuitas Dana Investasi merupakan penyimbang beberapa akun yang ada di Aset Tetap, Aset Lainnya dan Kewajiban Jangka Panjang. Nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar 150.864.526.616,00 dan nilai Ekuitas Dana Investasi per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp151.829.039.506,00. Terjadi penurunan nilai Ekuitas Dana Lancar pada Tahun Anggaran 2014 adalah sebesar Rp964.512.890,00 atau 0,63%.

25. Diinvestasikan Dalam Aset Tetap

Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp150.723.460.517,00 dan Rp151.659.692.385,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Tetap pada Tahun Anggaran 2014 yaitu sebesar Rp936.231.868,00 atau 0,61%. 26. Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya

Nilai Diinvestasikan Dalam Aset Lainnya per tanggal 31 Desember 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp140.461.099,00 dan Rp169.201.371,00. Terjadi penurunan Nilai Diinvesatsikan Dalam Aset Lainnya yaitu sebesar Rp28.740.272,00 atau 16,98%.

Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan disusun untuk menunjukkan perubahan kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan tersebut dengan menunjukkan darimana sumber-sumber dana dan penggunaan-penggunaannya.

Laporan sumber dan penggunaan dana di Radio Republik Indonesia Medan menggambarkan atau menunjukan aliran atau gerakan dana yaitu sumber-sumber penerimaan dan penggunaan dana dalam periode yang bersangkutan.

Laporan sumber dan penggunaan dana dapat digunakan sebagai dasar dalam menaksir kebutuhan dana dimasa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada.

Setelah membahas analisa sumber dan penggunaaan dana Radio Republik Indonesia (RRI) Medan, maka pada bab ini penulis ingin mengemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan bermamfaat untuk selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan keputusan pada tahun-tahun berikutnya.

A. Kesimpulan

1. Manajemen Kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Medan ini telah menggunakan sistem manajemen yang baik terutama dalam menggunakan dananya. Sumber dana yang dapat diperoleh dari dana khusus yaitu dana dari APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara), dan dana umum berasal dari kegiatan operasional berupa sewa gedung/auditorium dan kegiatan lainnya.

2. Penggunaan dana pada Radio Republik Indonesia Medan antara lain digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Dengan rincian biaya sebagai berikut:

Rp8.463.012.265,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp110.736.000,00,00. Penurunan belanja ini di sebabkan terjadinya perubahan jumlah pegawai dan perubahan kenaikan gaji pegawai.

b. Total belanja barang yang terealisasikan tahun 2013 Rp6.071.294.000,00 mengalami penurunan di tahun 2014 Rp5.679.547.014,00, selisih penurunan tersebut sebesar Rp502.728.080.,00. Penurunan belanja barang ini disebabkan terjadi penurunan belanja barang operasional dan kegiatan belanja pemeriharaan inventaris.

c. Total belanja modal yang terealisasikan tahun 2013 Rp242.121.604,00 mengalami kenaikan di tahun 2014 Rp1.095.200.000,00, selisih kenaikan tersebut sebesar Rp853.078396,00. Kenaikan belanja modal ini disebabkan perbaikan renovasi gedung dan peralatan & mesin untuk peningkatan pelayanan kinerja Radio Republik Indonesia (RRI) Medan.

d. Pentingnya laporan keuangan ini dibuat untuk memberikan informasi kepada manajemen dalam pengambil keputusan dalam usaha untuk mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik (good Governance).

B. Saran

Setelah memberikan kesimpulan maka diberikan saran sebagai bahan pertimbangan untuk Instansi Radio Republik Indonesia Medan untuk menjalankan kegiatan operasional demi tercapainya tujuan yang telah direncanakan.

Adapun saran-saran yang diberikan adalah sebagai berikut:

1. Karena begitu pentingnya suatu laporan keuangan bagi instansi pemerintahan, ada baiknya anggaran diterapkan secara terpadu, sistematis, dan lebih jelas pada setiap kegiatan yang direncanakan dan dipergunakan sebagai pedoman kerja.

2. Untuk mewujudkan tujuan instansi ada baiknya laporan keuangan yang telah disusun dimanfaatkan sebagai alat pengendalian secara efektif guna mewujudkan tujuan Instansi Radio Republik Indonesia (RRI) Medan secara keseluruhan.

3. Rencana Anggaran Keuangan yang dilaksanakan perlu pengawasan yang ketat agar mencegah terjadinya pemborosan dana atau penyelewengan dana.

4. Ada baiknya dilakukan evaluasi secara berkala demi menghindari penyelewengan dana dari anggaran yang telah ditetapkan.

Dokumen terkait