1. Kontraktor wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS )termasuk tambahan dan perubahannya dalam berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
2. Bila gambar tidak sesuai dengan Rencana Kerja dan Syarat-syarat ( RKS ), maka yang mengikat adalah RKS. Bila suatu gambar tidak cocok dengan gambar yang lain maka gambar dengan sekala besar yang berlaku.
3. Bila perbedaan-perbedaan ini menimbulkan keraguan-keraguan sehingga dalam pelaksanaan menimbulkan kesalahan, kontraktor wajib menanyakan kepada konsultan dan mengikuti keputusannya.
4. Dalam penelitian tersebut diuraikan juga terhadap volume pekerjaan. Pasal III.06
PERSIAPAN DILAPANGAN
1. Kontraktor harus membuat kantor direksi dan gudang prnyimpanan bahan seluas 24 meter persegi dengan tiang kayu kruing dan dinding papan triplex lantai beton tumbuk dan atap asbes/seng bergelombang.
2. Kontraktor harus membuat bangsal pekerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang yang dapat dikunci.
3. Pembongkaran bangsal kerja menjadi tanggung jawab kontraktor.
Pasal III.07
JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata dilapangan pekerjaan kontraktor wajib membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian-bagian pekerjaan berupa Bar-chart dan curve bahan/tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari konsultan Pengawas, paling lambat 15 hari setelah surat penunjukan diterima kontraktor.
3. Rencana kerja yang telah disetujui oleh konsultan pengawas, akan disahkan oleh pemberi tugas.
4. Kontraktor wjib memberi salinan rangkap 4 kepada konsultan pengawas. Rencana Kerja ditempel didinding bangsal diikuti grafik prestasi kerja.
Pasal III.08
KUASA KONTRAKTOR DI LAPANGAN
1. Dilapangan pekerjaan, kontraktor wajib menunjuk seseorang kuasa kontraktor disebut sebagai pelaksana yang cakap untuk memimpin pekerjaan.
2. Dengan adanya pelaksana bukan berarti kontraktor lepas tanggung jawab.
3. Kontraktor wajib memberi tahu secara tertulis kepada tim teknik wilayah dan konsultan pengawas, nama dan jabatan pelaksana untuk mendapat persetujuan. 4. Bila di kemudian hari menurut Tim teknik wilayah dan konsultan pengawas,
pelaksana itu tidak cakap memimpin, kontraktor akan diberitahu secara tertulis. 5. dalam 7 hari setelah mendapat peringatan tersebut kontraktor harus mencari
pengganti pelaksana.
Pasal III.09
TEMPAT TINGGAL ( DOMISILI ) KONTRAKTOR DAN PELAKSANA 1. Untuk menjaga kemungkinan diperlukannya kerja diluar jam kerja apabila terjadi
hal-hal mendesak, Kontraktor dan Pelaksana wajib memberikan secara tertulis, alamat dan nomor telepon dilokasi kepada Tim teknik wilayah dan konsultan pengawas.
2. Alamat kontraktor dan Pelaksana diharapkan tidak sering berubah-ubh. Apabila ada parubahan, agar segera memberi tahu.
Pasal III.10
PENJAGA KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
1. Kontraktor wajib menjaga keamanan lapangan terhadap barang-barang milik proyek, Konsultan Pengawasdan milik pihak ketiga yang ada dilapangan.
2. Bila terjadi kehilangan bahan-bahan bangunan yang telah disetujui konsultan pengawas, baik yang telah dipasang maupun yang belum, menjadi tanggung jawab kontraktor dan tidak akan diperhittungkan dalam biaya tambahan.
3. Apabila terjadi kebakaran kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya baik yang berupa barang-barang maupun keselammatan jiwa. Untuk itu kontraktor diwajibkan menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang siap dipakai yang ditempatkan ditempat-tempat yang telah ditetapkan.
Pasal III.11
JAMINAN KESELAMATAN KERJA
1. Kontraktor diwajibkan menyediakan obat-obatan menurut syarat-syarat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) yang slalu siap pakai.
2. Kontraktor wajib menyediakan air minum yang cukup bersih dan memenuhi syarat-syarat kesehatan bagi semua petugas dan pekerja.
3. Kontraktor wajib menyediakan air bersih, kamar mandi dan WC yang layak pakai.
4. Membuat tempat penginapan didalam lapangan pekerjaan untuk penjaga keamanan.
5. Segala hal yang menyangkut jaminan social dan keselamatan sesuai dengan peraturan perundingan yang brlaku.
Pasal III.12
ALAT-ALAT PELAKSANAAN
Semua alat-alat untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam keadaan baik dan siap pakai, antara lain :
1. Beton molen yang jumlahnya akan ditentukan kemudian oleh pengawas. 2. Theodolit dan water pass ( ijin konsultan pengawas ).
3. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
4. Pompa air untuk system pengeringan, jika diperlukan. 5. Mesin pemadat.
6. Alat megger, alat test instalasi listrik dan test instalasi air, sesuai kebutuhan. Pasal III.13
SITUASI DAN UKURAN 1. Situasi
a. Pekerjaan tersebut dalam pasal 1 adalah pekerjaan baru, sesuai dengan gambar situasi.
b. Ukuran dalam gambar ataupun Uraian dalam RKS merupakan garis besar pelaksanaan.
c. Kontraktor wajib meneliti situasi tapak, terutama keadaan tanah bangunan, sifat dan uas pekerjaan, dan hal-hal yang dapat mempengaruhi harga penawaran.
d. Kelalaian atau kekurang tliti kontraktor dalam hal ini tidak dijadikan alas an untuk menggagalkan tuntutan.
2. Ukuran
a. Ukuran yang dipakai disini semuanya dinyatakan dalam cm kecuali ukuran baja dinyatakan dalam mm.
b. Duga lantai ( permukaan atas lantai ) ditetapkan dilapangan.
c. Dibawah pengawasan konsultan pengawas, kontraktor diwajibkan menempatkan satu titik duga dan lima titik Bantu, dengan tiang beton yang panjangnya 1,20cm berpenampang 10 x 10 cm. Titik ini di jaga kedudukannya dan tidak boleh dibongkar sebelum dapat ijin dari konsultan pengawas.
d. Memasang papan pengawas (Bowplank).
• Ketetapn letak bangunan diukur dibaeah pengamatan konsultan pengawas dengan siket/patok yang dipasang kuat-kuat dan papan terentang dengan ketebalan 2 cm diketam rata pada sisi bagian atas.
• Kontraktor harus menyediakan pembantu yang ahli dalam cara-cara mengukur, alat-alat penyipat datar (theodolit, water pass) prisma silang pengukuran menurut situasi dan kondisi tanah bangunan, yang selalu berada dilapangan.
Pasal III.14
SYARAT-SYARAT PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan bangunan didatangkan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan pasal 2.
2. Konsultan pengawas berhak memeriksa asal bahan dan kontraktor wajib memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang digunakan wajib diperiksakan dahulu kepada konsultan pengawas untuk mendapat persetujuan.
4. Bahan bangunan yang telah didatangkan kontraktor dilapangan pekerjaan dan ditolak pengawas, harus segera dikeluarkan dari lapangan ppekerjaan selambat-lambatnya 2x24 jam dari penolakan.
5. Apabila konsultan pengawas merasa perlu meneliti bahan lebih lanjut, konsultan berhak mengirim ke Balai penelitian bahan-bahan (Laboratorium) untuk diteliti, Biaya pengiriman dan penelitian menjadi tanggungan kontraktor.
6. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilakukankontraktor tetapi ternyata ditolak konsultan pengawas, harus segera dihentikan dan dibongkar dengan biaya kontraktor dalam waktu yang telah ditetapkan oleh konsultan pengawas.
Pasal III.15
PEMERIKSAAAN PEKERJAAN
1. Sebelum memulai pekerjaan lanjutan yang apabila bagian pekerjaan ini telah selesai, akan tetapi belum diperiksa oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor diwajibkan memintakan persetujuan kepada konsultan pengawas. Baru apabila telah disetujui kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya.
2. Bila permohonan pemeriksaan itu dalam 2x24 jam tidak dipenuhi oleh Konsultan Pengawas, Kontraktor dapat meneruskan pekerjaannya dan bagian yang diperiksa dianggap telah disetujui oleh Konsultan Pengawas. Hal ini dikecualikan bila Konsul;tan Pengawa minta perpanjangan waktu.
3. Bila kontraktor melanggar ayat 1 pasal ini, Konsultan Pengawas berhak menyuruh membongkar bagian pekerjaan sebagian atau seluruhnya untuk memperbaiki, biaya pembongkaran dan pemasangan kembali menjadi tanggungan kontraktor.
Pasal III.16
PEKERJAAN TAMBAH / KURANG
1. Tugas mengerjakan pekerjaan tambah/kurang diberitahukan tertulis dalam buku harian oleh Konsultan Pengawas serta persetujuan pemberi tugas.
2. pekerjaan tambah/kurang hanya berlaku bilamana nyata-nyata ada perintah tertulis dari Konsultan Pengawas serta persetujuan dari pemberi tugas.
3. Biaya pekerjaan tambah/kurang akan diperhitungkan menurut harga satuan pekerjaan, yang dimaksudkan oleh kontraktor sesuai AV artikel 50 dan 51 yang pembayarannya diperhitungikan bersama-sama angsuran terakhir.
4. Untuk pekerjaan tambah yang harganya tidak tercantum diharga satuan yang dimasukkan dalam penawaran, harga satuan akan ditentukan lebih lanjut oleh Konsultan Pengawas bersama-sama kontraktor dengan persetujuan pemberi tugas. 5. Adanya pekerjaan tambah tidak dapat dijadikan alas an sebagai penyebab
kelambatan penyerahan pekerjaan, tetapi Konsultan Pengawas / Tim Pengelola Teknis dapat mempertimbangkan perpanjangan waktu, karena adanya pekerjaan tambahan tersebut.
Pasal III.17
PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Kontraktor harus membersihkan lapangan dari segala hal yang bisa menggangu pelaksanaan pekerjaan, serta mengadakan pengukuran untuk membuat tanda tetap sebagai dasar ukuran ketinggian lantai dan bagian-bagian bangunan yang lain. 2. Jalan masuk dan Konstruksi jalan sementara.
Untuk mencapai jenis pengangkutan kendaraan material dilokasi proyek ini melalui jalan desa dan rencana jalan umum/kampus, untuk itu kontraktor harus menjaga keutuhan jalan dan jembatan dan sebagainya. Kerusakan akibat pelaksanaan proyek tersebut diatas maka kontraktor wajib memperbaikinya.
3. Selamanya berlangsungnya pekerjaan kontraktor harus dapat menjaga lingkungan yang terganggu oleh jalannya proyek.
4. Kontraktor tidak dibenarkan memasang papan Reklame dalam bentuk apapun dalam lingkungfan halaman tanah disamping yang berbatasan langsung dengan hgalaman komplek kampus UNNES desa sekaran.
5. Kontraktor harus memasang nama proyek 1 (satu) unit dari papan/tiang kayu. Redaksi papan nama proyek tersebut akan ditentukan kemudian, dengan papan ukuran minimal 1,50 x 0,80 m.
Pasal III.18