1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengaspalan Jalan (No, Ruas 120) Poreang - Karondang Kec. Tana Lili
Lokasi pekerjaan : Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2016 2. Pekerjaan harus sesuai dengan :
a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Bina Marga).
b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek.
c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis.
d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di I ndonesia (A.V. 1941).
e. Syarat-syarat perburuhan
f. Standar bahan/ material dan peralatan
1) Semua bahan/ material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.
2) Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/ material maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut :
g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 3. Pekerjaan Persiapan
a. Dalam waktu 7 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan :
- Mobilisasi/ Demobilisasi
- Survey dan Testing Lapangan
- Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
- Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/ atau S-Curve). c. Mobilisasi/ demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakap/ terampil sesuai bidang disiplin ilmunya.
e. Bangsal kerja, kantor lapangan sementara dan direksi keet, f. Papan Nama Proyek
g. Dokumen kontrak
lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontrakt or untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan
Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi.
1) Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail- detail penting dari unsur teknik.
2) Laporan harian, berisi hal-hal berikut :
- Kondisi musim/ cuaca
- Jumlah staf dan pekerja yang bekerja
- Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan
- Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.
- Kejadian yang menghambat pekerjaan.
- Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres) pekerjaan.
- Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. 3) Laporan Mingguan
- Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya.
- Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan.
4) Laporan Bulanan
- Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan t ersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan.
- Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut :
a) Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut. b) Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan
utama.
c) Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
d) Penjelasan penyebab ket erlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan unt uk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.
e) Rencana kerja bulan berikutnya.
f) Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/ material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan.
g) Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of Quantity).
h) Kondisi cuaca secara umum, t ermasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari.
i) Daftar kecelakaan : - Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
- Kerusakan pekerjaan
- Kerusakan hunian, material dan peralatan. j) Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah
dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.
k) Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya. l) Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut.
satu titk dan arah yang sama.
- Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
- Ukuran foto 3R
- Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :
• Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor • Nomor foto dan tanggal pengambilan
• Nama kontraktor • Nama proyek
- Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan.
4. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau kurang jelas harus dikonfirmasikan kepada Direksi. Semua yang meragukan harus dimintakan penegasan dari Direksi dalam bentuk tertulis.
Format Gambar 1) Bahasa
Semua gambar dan data perhitungan pendukungnya yang harus disiapkan oleh kontraktor menggunakan bahasa I ndonesia, bila ada gambar yang berbahasa asing diterjemahkan ke dalam bahasa I ndonesia.
2) Satuan
Semua satuan menggunaan sistem metrik. 3) Ukuran
Semua gambar menggunakan ukuran standard, JI S, ukuran A1 (594 mm x 841 mm), kecuali ada perintah lain atau persetujuan dari Direksi.
4) Judul
Konsep tentang judul maupun format semua gambar yang disiapkan oleh kontraktor, ditunjukkan terlebih dahulu untuk mendapat persetujuan Direksi.
5) Penomoran
Referensi penomoran gambar menggunakan sistem penomoran gambar teknik. Urutan penomoran akan ditetapkan oleh Direksi. Bila kontraktor bermaksud memberikan referensi penomoran untuk kepentingan sendiri bisa menambahkan kolom pada kolom - kolom judul.
6) I ndeks Gambar
Tiap-tiap gambar yang dihasilkan diberikan indeks. Lembaran-lembaran indeks gambar harus diserahkan kepada direksi.
7) Gambar di lapangan
Semua lembara gambar yang paling akhir mendapatkan persetujuan revisi oleh direksi segera dikirim ke kantor lapangan kontraktor.
Gambar-gambar tersebut harus selalu ada di lapangan dan sewaktu -wakt u selalu dapat dipergunakan untuk pemeriksaan oleh Direksi.
a. Gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
Semua gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) diberikan oleh Pemilik yang disiapkan oleh Konsultan.
Dalam gambar ini jelas menunjukkan tata letaknya, dimensinya, jenis konstruksinya dan seterusnya seperti yang disebutkan dalam spesifikasi atau petunjuk direksi.
b. Gambar Kerja (Working Drawing)
Kontraktor harus membuat gambar kerja (working drawing) dan gambar tersebut mengacu pada gambar untuk dilaksanakan (construction drawing) yang diberikan oleh pemilik pekerjaan.
Gambar kerja harus detail dan dicantumkan jumlah material yang digunakan (bar bending schedule, list of material, dll), juga mempertimbangkan kemudahan pemeriksaan/ inspeksi
gambar kerja, maka harus dalam bentuk tertulis yang ditandatangani oleh Direksi dan gambar perubahan ini merupakan bagian daripada Gambar Kerja.
Dari gambar kerja yang telah disetujui, ternyata setelah memperhatikan kondisi pondasi, hasil galian maupun hasil test laboratorium, konstruksi yang dikehendaki lain dan perlu perubahan gambar kerja, maka perubahan tersebut harus dalam bentuk tertulis dari Direksi pekerjaan. Semua biaya gambar kerja berikut perubahan-perubahannya menjadi beban kontraktor.
Gambar kerja dalam beberapa item pekerjaan juga digunakan sebagai dasar acuan pengajuan Tagihan Pembayaran (Monthly Payment) Kontraktor.
c. Gambar Fasilitas/ Bangunan Sementara
Dalam jangka wakt u 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulai pekerjaan dari tiap seksi pekerjaan, kontrakt or harus sudah mengirimkan gambar-gambar fasilitas/ bangunan sementara yang akan dipergunakan di daerah areal proyek seperti gambar gudan g, rencana kantor, tempat penyimpanan peralatan mesin, asrama pekerja dan bangunan, bangunan lainnya yang diusulkan oleh kontrakt or. Gambar -gambar harus mendapatkan persetujuand dari Direksi.
Bila ternyata dalam pelaksanaan ada perubahan, kontraktor juga harus mendapatkan persetujuan dari Direksi perihal perubahan tersebut baik dari segi lokasi maupun konstruksinya.
d. Gambar Terlaksana (As Built Drawing)
1) Selama pelaksanaan konstruksi pekerjaan, kontraktor harus mengikuti seksama dan mencocokkan dengan gambar kerja. Ketidakcocokan dengan gambar kerka yang telah disetujui, supaya dicantumkan perubahan-perubahannya dan konstruksi pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan keadaan yang dikerjakan/ dengan keadaan sebenarnya untuk selanjutnya dibuat gambar terlaksana.
2) Penyesuaian gambar dengan pelaksana pekerjaan di lapangan akan diadakan pemeriksaan oleh Direksi Teknik.
Bila dari hasil pemeriksaan ternyata ditemukan ketidak sesuaian maka dalam jangka 14 (empat belas) hari, kontraktor harus telah memperbaiki gambar tersebut, sehingga gambar terlaksana benar-benar sesuai dengan yang dilaksanakan di lapangan.
Setelah mendapatkan persetujuan maka Kontraktor menggandakan di samping untuk keperluannya sendiri, sebanyak 3 (tiga) set diserahka kepada Direksi/ Engineer.
3) Gambar terlaksana harus dibuat di atas, kertas kalkir yang berkualitas baik dari memudahkan dalam penggandaannya. Selanjutnya gambar terlaksana yang telah selesai dan telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Engineer diserahkan kepada pemilik pekerjaan oleh kontraktor.
4) Dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah penandatanganan serah terima pekerjaan 100% ,kontraktor harus sudah menyerahkan gambar terlaksana lengkap yang terdiri dari: a) 1 (satu) set gambar lengkap dalam kertas kalkir berkualitas baik.
b) 3 (tiga) set gambar lengkap cetakan ukuran penuh (A 1)
c) 10 (sepuluh) set gambar lengkap, dengan uk. diperkecil menjadi A3. d) Gambar-Gambar Lain
Selain gambar-gambar yang disebutkan di atas, gambar-gambar lain yang masih diperlukan dalam pelaksanaan seperti gambar metode pelaksanaan, skema diagram ataupun grafik jadwal pelaksanaan pekerjaan, harus diserahkan juga untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi/ Engineer.
5. Jika ada perbedaan gambar dan syarat -syarat teknik, maka syarat -syarat teknik yang harus diikuti. Jika ada perbedaan pada gambar dan atau ukuran-ukuran maka gambar skala yang lebih besar yang diikuti, dan jika terdapat keragu-raguan dari isi dokumen proyek, maka kontrakor
1 - 5 7. Survey dan Pengukuran Kembali
a. Paling lambat 15 hari setelah penandatanganan kontrak, kontraktor diwajibkan untuk melaksanakan survey lapangan yang lengkap terhadap kondisi fisik dan struktur jalan lama. Kemudian harus mengajukan atau menyerahkan laporan lengkap dan detail dari hasil survey ini kepada direksi teknik. Laporan itu berupa rencana kera secara tertulis, menjelaskan secara terperinci urutan-urutan dan cara pelaksanaan pekerjaan, termasuk hal-hal khusus bila perlu, misalnya cuaca/ curah hujan dan sebagainya.
b. Titik referensi atau Bench Mark (BM), telah dit etapkan oleh Pemilik di lapangan seperti dapat diperiksa di dalam gambar.
Pengecekan BM sebelum digunakan sebagai pedoman kordinat dan elevasi harus diadakan pengecekan dan verifikasi t entang akurasinya.
Kontraktor harus membuat titik referensi/ BM sementara untuk kepentingan kontraktor sendiri dalam melaksanakan pekerjaan, tetapi setiap titik/ BM sementara harus mendapat persetujuan direksi lapangan.
c. Kontraktor harus menyampaikan secara Direksi, rencana pemasangan patok-patok dalam waktu tidak kurang dari 48 jam, mendahului pelaksanaannya. Pematolan dilakukan oleh kontraktor di bawah supervisi direksi dan bila dianggap perlu direksi dapat melakukan perubahan-perubahan di lapangan dan dalam hal ini akan disampaikan secara tertulis kepada kontraktor.
d. Kontraktor harus mempersiapkan alat -alat ukur yang diperlukan di lapangan sehubungan dengan pekerjaan ini, termasuk yang diperlukan oleh direksi untuk pengecekan.
8. Peralatan
Kontraktor harus mengajukan daftar peralatan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan schedule pada rencana dan kontraktor mempersiapkan peralatan lapangan sebelum pelaksanaan dimulai seperti tanda pengaman lalu lintas, rol meter, mal ukuran kemiringan, papan nama proyek dan foto keadaan.
9. Peralatan Kelengkapan Keselamatan Kerja (K3)
Perlatan Kelengkapan Keselamatan Kerja (K3) tidak dibayarkan secara terpisah dengan analisa tetapi menjadi satu kesatuan dalam upah kerja sehingga jumlah peralatan K3 yang akan digunakan mengikuti pekerjaan masing-masing sesuai dalam analisa.
10. Bahan Bangunan
Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi syarat -syarat minimal seperti yang ditetapkan dalam peraturan umum mengenai bangunan di I ndonesia.
a. Air
Air untuk pengecoran beton harus air tawar yang t idak mengandung mineral dan alkalide. Selanjutnya harus memenuhi syarat -syarat yang sebagaiman diuraikan dalam PBI -1971 dan PUBB (NI -12) 1971.
b. Portland Cement (PC)
• Digunakan Portland Cement (PC) biasa yang mempunyai kualitas mineral sampai dengan S.400 (semen tonasa atau semen bosowa), berdasarkan kualifikasi yang dit eatpkan dalam NI -8.
• Semen yang telah mengeras/ membantu atau berbungkah tidak boleh dipergukan lagi. c. Pasir
Pasir pasangan dan pasir beton dipergunakan pasir yang memenuhi syarat baik dan bersih, tidak mengandung lumpur serta tidak terlalu halus telah disetujui oleh Pihak Direksi.
Selanjutnya harus memenuhi syarat -syarat sebagaimana yang diuraikan dalam PBI -1971 dan PUBB (NI -12) 1971.
e. Besi Beton
Besi beton digunakan besi U24 sesuai syarat atau peraturan Bahan Bangunan I ndonesia. 11. Sumber Material
Kontraktor harus mencari sendiri sumber-sumber bahan sub base yang memenuhi syarat dan mengajukan daftar kepada direksi mengenai sumber (asal) subbase yang akan digunakan. Direksi bersama kontraktor mengambil contoh material tersebut untuk keperluan pemeriksaan sebelum memberikan persetujuannya, biaya-biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor.
12. Pemeriksaan testing dan persetujuan
Kontraktor harus menyerahkan hasil pemeriksaan sebelum sumber bahan tersebut dieksploitir. Segala biaya yang menyangkut pemeriksaan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Material - material yang cont ohnya masih dalam tahap pemeriksaan, atau sifat -sifatnya meragukan belum diperkenakan untuk dibawah ke job sit e, dan bila material yang telah ada di job site ternyata tidak memenuhi syarat yang ditetapkan, direksi berhak untuk menolaknya dan kontraktor harus segera menyingkirkannya atas biaya sendiri.
13. Penyimpanan Material
a. Harus disimpan sedemikian rupa sehingga tidak mengalami perubahan komposisi (segregasi) dan sedapat mungkin dit umpuk di tempat yang ditunjuk/ disetujui direksi. Segala biaya yang dikeluarkan termasuk ganti rugi bila penyimpanan tersebut berada di luar batas penguasaan jalan, menjadi tanggungan kontraktor.
b. Penempatan material harus diatur sedemikian rupa agar tidak mengganggu lalu lintas dan tidak mengurangi mutu material dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Jenis bahan material yang akan dimasukkan ke dalam lokasi harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu oleh pengawas lapangan dengan memberikan contoh bahan. d. Bahan material yang ditolak harus dikeluarkan dari lokasi proyek atas tanggungan/ biaya
pemborong sendiri selambat -lambatnya 2 x 24 jam sejak waktu ditolak bahan material tersebut.
14. Persyaratan Mat erial
Semua material harus bersih dan kotoran-kotoran, bahan-bahan organik dan bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. Material yang dipakai sebagai bahan subbase digolongkan kepada 3 macam kelas yaitu A, B dan C yang penggunaannya masing-masing dijelaskan dalam petunjuk teknis Departemen PU Bina Marga dan diupayakan bahan yang berada di sekitar lokasi. 15. Biaya-Biaya
Kontraktor menanggung segala biaya ganti rugi/ kompensasi biaya-biaya retribusi dan sebagainya yang sehubungan dengan pengambilan/ penandatanganan material-material tersebut, namun tidak ada mata pembiayaan khusus untuk hal ini sehingga kesemuanya telah harus
diperhitungkan dalam harga satuan material tersebut. 16. Lalu Lintas
Lalu lintas pengalihan (penyimpanan) perlu disediakan untuk kendaraan roda dua sedangkan kendaraan roda empat tidak diperkenangkan lewat di atas permukaan jalan beton yang baru dikerjakan sampai siapa untuk dilewati. Kontraktor bertanggung jawab terhadap kerusakan akibat lalu lintas.
1. Pekerjaan Pembersihan
Pembersihan Selama Pelaksanaan
a. Pihak kontraktor harus melaksanakan pembersihan rutin lokasi daerah dari tumpukan - tumpukan bahan sisa, sampah dan kotoran lainnya.
b. Menjamin bahwa sistem lining terbebas dari kotoran.
c. Menjaga kebersihan secara teratur, rambu-rambu lalu lintas dan sejenisnya.
d. Siapkan di daerah kerja tempat -tempat sampah untuk pengumpulan bahan-bahan sisa, kotoran dan sampah sebelum dibuang.
2. Pembersihan Akhir
a. Semua sisa bahan, setelah pekerjaan selesai harus diangkut keluar lokasi.
b. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai maka semua bangunan baru yang kotor harus dicuci dan diberishkan.
c. Semua macam pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan ketent uan yang berlaku. 3. Pekerjaan Selesai
Pekerjaan dianggap selesai jika :
a. Pekerjaan telah diperiksa secara bersama oleh direksi pekerjaan sesuai ketentuan yang berlaku.
4. Pekerjaan Tambahan
a. Selain rencana kerja dan syarat -syarat ini maka semua ketentuan administrasi, pemeriksaan bahan, mutu serta ketentuan lain dari pemeriksaan yang menyangkut pelaksanaan bahan mutu pekerjaan ini termasuk pula sebagai syarat -syarat yang harus dipenuh dan ditaati. b. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan yang keliru/ kelalaian kontrakt or
adalah menjadi tanggung jawab kontraktor.
c. Biaya pemeliharaan dan sejenisnya sampai bangunan diserahkan untuk kedua kalinya menjadi tanggungan rekanan.
Pasal 3 P e n u t u p
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Rencana Kerja dan Syarat -Syarat (RKS) ini, akan diatur dalam Surat Perjanjian Pemborongan Pekerjaan (Kontrak).
2. Semua batasan (definisi) dan ketentuan-ketentuan dalam RKS ini berlaku pula untuk kontrak. 3. RKS ini merupakan dokumen lelang yang tidak terpisahkan dengan Surat Perjanjian Pekerjaan
(Kontrak).
a) PKKI : Peraturan Konstruksi Kayu I ndonesia b) PBI : Peraturan Beton I ndonesia
c) SI I : Standar I ndustri I ndonesia
d) HGPS : Hydraulic Gate and Penstock Association Japan e) JRA : Japan Road Association
f) SSPC : Steel Structures Painting Council
g) ASBR : (Water and Power Resources Service, United States Departement of the I nterior (Formerly United States Bureau of Reclamation).
h) AWS : American Welding Society
i) ASTM : American Society for Testing and Materials j) AI SA : American I ron and Steel I nstitute
k) ACI : American Conrete I nstitute l) JCEA : Japan Civil Engineer Association
m) AASHTO : American Association of State Highways and Transport aion Officials n) JI S : Japanese I ndustrian Standard
Penjelasan Umum
1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pengaspalan Jalan (No, Ruas 120) Poreang - Karondang Kec. Tana Lili
Lokasi pekerjaan : Kecamatan Tana Lili Kabupaten Luwu Utara Tahun Anggaran 2016 2. Pekerjaan harus sesuai dengan :
a. Uraian dan syarat-syarat umum pekerjaan ini (Spesifikasi Umum Bina Marga).
b. Semua gambar-gambar perencanaan yang telah dibuat oleh konsultan perencana dan telah diketahui oleh Pengelola Teknik Proyek.
c. Petunjuk-petunjuk dari Pemimpin Proyek dan unsur-unsur teknik lainnya baik lisan maupun tertulis.
d. Syarat-syarat umum untuk pelaksanaan pemborongan pekerjaan umum di I ndonesia (A.V. 1941).
e. Syarat-syarat perburuhan
f. Standar bahan/ material dan peralatan
1) Semua bahan/ material maupun peralatan yag dipasang secara permanen harus baru dan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, jika menggunakan di luar yang ditentukan dalam spesifikasi harus dibuat amandemen.
2) Jika tidak disebutkan dalam spesifikasi penggunaan bahan/ material maupun peralatan yang dipergunakan dalam pelaksanaan konstruksi maka dapat dipergunakan daftar standar yang dikeluarkan oleh organisasi resmi sebagai berikut :
g. Risalah Berita Acara Penjelasan Pekerjaan 3. Pekerjaan Persiapan
a. Dalam waktu 7 hari setelah menerima surat perintah, kontraktor harus mengirimkan Rencana Pelaksanaan Kerja, Metode Pelaksanaan dan Laporan Kegiatan secara rinci yang sesuai rencana kerja global yang telah diajukan dalam pelelangan. Rincian tersebut harus mencantumkan Program Pelaksanaan :
- Mobilisasi/ Demobilisasi
- Survey dan Testing Lapangan
- Daftar Bahan dan Peralatan Khusus
- Kemungkinan Kelambatan Pekerjaan
b. Rencana pelaksanaan kerja disusun dalam bentuk bagan (Bar Chart dan/ atau S-Curve). c. Mobilisasi/ demobilisasi tenaga kerja dan peralatan serta pengadaan bahan material. d. Pelaksana lapangan yang cakap/ terampil sesuai bidang disiplin ilmunya.
lapangan. Jumlah tersebut sudah termasuk yang harus disiapkan oleh kontrakt or untuk Direksi Pekerjaan dan Engineer Konsultan yang ditunjuk.
h. Gambar-gambar kerja yang selalu siap di lapangan i. Laporan
Kontraktor harus membuat laporan kegiatan pekerjaan dengan menggunakan format yang telah disetujui oleh Direksi.
1) Buku harian yang mencatat semua petunjuk-petunjuk, keputusan-keputusan dan detail- detail penting dari unsur teknik.
2) Laporan harian, berisi hal-hal berikut :
- Kondisi musim/ cuaca
- Jumlah staf dan pekerja yang bekerja
- Jumlah dan jenis material dan peralatan di lapangan
- Laporan kemajuan pekerjaan, termasuk lokasi serta perhitungan volume setiap hari.
- Kejadian yang menghambat pekerjaan.
- Kejadian atau kondisi yang mengakibatkan keterlambatan kemajuan (progres) pekerjaan.
- Semua informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. 3) Laporan Mingguan
- Setiap akhir minggu dibuat laporan dengan format yang telah disetujui dan membuat program rencana kerja minggu berikutnya.
- Setiap satu minggu sekali diadakan rapat antara personil inti dari kontraktor dengan Direksi lapangan untuk membahas kelancaran pekerjaan.
4) Laporan Bulanan
- Setiap tanggal 25 bulan berjalan, Kontraktor harus sudah membuat laporan dengan menggunakan format yang telah disetujui. Laporan t ersebut meliputi laporan fisik dan laporan keuangan.
- Laporan berisi (tidak mutlak dibatasi) hal-hal sebagai berikut :
a) Secara rinci uraian pekerjaan yang dilaksanakan pada periode bulan tersebut. b) Ringkasan komulatif kemajuan fisik dan progres keuangan untuk setiap kegiatan
utama.
c) Prosentase hasil kera terhadap seluruh pekerjaan yang tercantum dalam kontrak.
d) Penjelasan penyebab keterlambatan pelaksanaan dan usulan pemecahan unt uk mengejar ketinggalan dan kehilangan waktu.
e) Rencana kerja bulan berikutnya.
f) Daftar peralatan mesin-mesin konstruksi dan bahan/ material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan termasuk mesin-mesin yang baru didatangkan maupun yang dikeluarkan dari lokasi lapangan pekerjaan termasuk periode mesin-mesin dan peralatan tidak digunakan.
g) Jumlah total volume dari jenis pekerjaan yang tercantum dalam daftar volume (Bill of Quantity).
h) Kondisi cuaca secara umum, termasuk pencatatan periode serta intensitas hujan setiap hari.
i) Daftar kecelakaan : - Masuk rumah sakit atau meninggal bila ada.
- Kerusakan pekerjaan
- Kerusakan hunian, material dan peralatan. j) Schedule progres kemajuan yang menunjukkan tanggal penerimaan dan jumlah
dan tagihan yang dikirim tetapi belum dibayar.
k) Perkiraan jumlah pembayaran dari pemilik untuk bulan periode berikutnya. l) Foto-foto pelaksanaan pekerjaan pada bulan tersebut.
satu titk dan arah yang sama.
- Tiga lembar cetak foto untuk setiap pemotretan harus diserahkan kepada Direksi dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari.
- Ukuran foto 3R
- Setiap foto harus dilampirkan sebagai berikut :
• Penjelasan ringkas, termasuk lokasi dan kode nomor • Nomor foto dan tanggal pengambilan
• Nama kontraktor • Nama proyek
- Negatif film harus diserahkan juga kepada Direksi dengan diberi label dan mudah disimpan.
4. Gambar-Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus mengadakan pemeriksaan yang cermat terutama ukuran-ukurannya maupun dimensi dari segi yang tertera di dalam gambar rencana tersebut. Bila ada yang tidak sesuai atau