• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penumbuhkembangan Kesempatan, Kemauan dan Kemampuan Masyarakat Untuk Berpartisipasi

Pemanfaatan Alokasi Dana Desa

METODE PENELITIAN A. Waktu dan Lokasi Penelitian

C. Bentuk-Bentuk Pemberdayaan Masyarakat

1. Penumbuhkembangan Kesempatan, Kemauan dan Kemampuan Masyarakat Untuk Berpartisipasi

Partisipasi adalah keterlibatan mental/pikiran atau moral/perasaan di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggungjawab terhadap usaha yang bersangkutan. Masyarakat merupakan salah salah bagian penting yang akan berpengaruh terhadap tegaknya negara dan tercapainya tujuan nasional. Oleh karena itu, dalam diri masyarakat harus tumbuh suatu kesadaran akan keberadaannya sehingga timbul hasrat untuk turut serta bersama pemerintahdalam membangun negara.Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang warga masyarakat adalah dengan berpartisipasi secara aktif dalam berbagai kegiatan pembangunan di wilayahnya. Partisipasi selalu dikaitkan dengan peran serta.

Berikut ini adalah hasil wawancara penulis dengan Kaur Pemerintah Desa Pantai Harapan sebaga berikut:

“Strategi yang kamitempuh dalam pengelolaan ADD ini adalah mengoptimalkan fungsi dan peranan aparat desa dalam perencanaan yang partisipatif. Partisipatif artinya ada keterlibatan masyarakat secara efektif dan efisien dalam setiap tahapan kegiatan mulai dari tahapan sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan,

pengendalian, pemeliharaan dan pengembangan kegiatan.Salah satu wujud keterlibatan masyarakat adalah masyarakat mampu dan berhasil membuat perencanaan secara efektif melalui forum mekanisme perencanaan dari bawah (bottom-up planning) yakni Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) yang melibatkan seluruh komponen masyarakat dalam mengefektifkan perencanaan sehingga dapat mengakomodir kebutuhan essensi masyarakat berdasarkan asas demokratisasi”...(Hasil wawancara NS, 2 Februari 2016)

Dari hasil wawancara diatas penulis menganalisis dan menyimpulkan bahwa strategi pemerintah desa adalah melibatkan masyarakat dalam setiap tahapan kegiatan pembangunan mulai dari sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemeliharaan.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekertaris Desa Pantai Harapan sebagai berikut:

“Dalam setiap proses kegiatan, kami pemerintah selalu mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. Dalam setiap pembangunan dan pengembangan kegiatan kami jadikan sebagai proses pembelajaran dan pengembangan kemampuan aparat pemerintah dan masyarakat dalam membangun kesadaran terhadap perubahan serta mewujudkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dan pengembangan kegiatan”...(Hasil wawancara MI, 2 Februari 2016)

Hasil wawancara diatas penulis menganalisis dan menyimpulakan bahwa dengan adanya Alokasi Dana Desa ini, dapat menjadi media untuk pembelajaran dan pengembangan kemampuan aparat pemerintah dan masayarakat dalam membangun kesadaran terhadap perubahan serta mewujudkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dan pengembangan kegiatan.

Partisipasi tidak hanya berupa keterlibatan secara fisik dalam pekerjaan, tetapi menyangkut keterlibatan diri seseorang sehingga timbul

tanggungjawab dan sumbangn yang besar terbadap kelompok Dengan kata lain, partisipasi berarti kesediaan untuk membantu berhasilnya setiap program sesuai dengan kemampuan setiap orang tanpa mengorbankan kepentingan diri sendiri. Partisipasi berfungsi sebagal suatu kemitraan (partnership) dalam pembangunan.Partisipasi masyarakat dapat tercipta apabila saling percaya dan saling pengertian antara perangkat pemerintah dan lembaga-lembaga atau anggota masyarakat dapat dihidupkan.Kondisi yang saling percaya dan saling pengertian tidak tumbuh begitu saja, tetapi harus terdapat pandangan saling menolong, saling percaya, dan jujur antara aparat dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok manusia yang dapat bekerja sama sehingga mereka dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas tertentu.

Pengelolaan ADD di Desa Pantai Harapan didasarkan pada aspirasi masyarakat yang tidak mencederai adat-istiadat yang mengikat kehidupan social masyarakat memalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrembangdes) yang melibatkan tokoh masyarakat, kaum perempuan dan organisasi pemuda yang tetap berorientasi pada petunjuk pelaksanaan (Juklak) dari kebupaten Lembata dan UU dan Peraturan yang telah digariskan oleh pemerintah kabupaten, maka penggunaan ADD di Desa Pantai Harapan adalah sebagai berikut:

1. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) undang-undang no 6 tahun 2014,antara lain:

a. penetapan dan penegasan batas Desa; b. pendataan Desa

c. penyusunan tata ruang Desa;

d. penyelenggaraan musyawarah Desa; e. pengelolaan informasi Desa;

f. penyelenggaraan perencanaan Desa;

g. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

h. penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

i. pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa;dan j. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

2. Bidang pelaksanaan pembangunan Desa antara lain:

a. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrasruktur dan lingkungan Desa antara lain:

1) tambatan perahu; 2) jalan pemukiman;

3) jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian; 4) lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan 5) infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa.

b. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan antara lain:

1) air bersih berskala Desa; 2) sanitasi lingkungan;

3) pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan

4) sarana danprasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa. c. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan

prasarana pendidikan dan kebudayaan antara lain: 1) pendidikan anak usia dini;

2) balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;

3) sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa.

d. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain:

• pasar Desa;

• pembentukan dan pengembangan BUM Desa; • penguatan permodalan BUM Desa;

• pembibitan tanaman pangan; • penggilingan padi;

• lumbung Desa;

• pembukaan lahan pertanian; • pengelolaan usaha hutan Desa; • kapal penangkap ikan;

• sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa.

e. pelestarian lingkungan hidup antara lain: 1) penghijauan;

• pembuatan terasering; • perlindungan mata air;

• pembersihan daerah aliran sungai; dan • kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

• Bidang Pembinaan Kemasyarakatan antara lain:

a. pembinaan lembaga kemasyarakatan;

b. penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban; c. pembinaan kerukunan umat beragama; d. pengadaan sarana dan prasarana olah raga; e. pembinaan lembaga adat;

f. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan g. kegiatan lain sesuai kondisi Desa.

3. Bidang Pemberdayaan Masyarakat antara lain:

a. pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan; b. pelatihan teknologi tepat guna;

c. pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan Badan Pemusyawaratan Desa;

d. peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain: 1) kader pemberdayaan masyarakat Desa; 2) kelompok usaha ekonomi produktif;

3) kelompok perempuan, 4) kelompok tani,

5) kelompok masyarakat miskin, 6) kelompok nelayan,

7) kelompok pengrajin, 8) kelompok pemuda;dan

9) kelompoklain sesuai kondisi Desa.

b. Penyelenggaraan Pemerintah Desa/Biaya Operasional

Untuk meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa dalam melaksanakan pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai kewenangannya, ADD dialokasikan sebesar 30% dari jumlah penerimaan Alokasi Dana Desa (ADD), yang meliputi tunjangan dan penghasilan Kepala Desa (Kades), perangkat desa, biaya perawatan kantor Desa, Insentif RT/RW dan Kepala dusun, Biaya penyediaan data dan pembuatan pelaporan, pertanggungjawaban, meliputi Pembuatan/Perbaikan stuktur organisasi, peta desa dan lain-lain data dinding. Penyusunan APBDes, LPPD dan LKPJ, pelaporan dan pertanggungjawaban penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD). PKK, Organisasi Pemuda, pengadaan kapal nelayan yang kemudian dikelola kepada masyarakat untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dan APBDes.

Di samping itu, sebagaimana yang diinstruksikan dalam pedoman pelaksanaan ADD dari kabupaten, maka dalam rangka meningkatkan

pelayanan terhadap masyarakat, selain aparat desa yang harus memiliki kompetensi dalam melaksanakan tugas pelayanannya sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat juga harus mempunyai tempat pelayanan yang aman dan nyaman. Itulah sebabnya, Alokasi Dana Desa (ADD) pula digunakan untuk pembangunan fisik gedung kantor desa Pantai Harapandan perawatan kantor dan lingkungan Kantor Kepala Desa sejak pertama kali ADD itu diterima hingga sekarang.

c. Pemberdayaan Masyarakat Desa

Alokasi untuk pemberdayaan adalah sebesar 70% dari jumlah penerimaan Alokasi Dana Desa (ADD).Dana ini sebagian digunakan untuk mengadakan sarana pertanian dan kelautan, selain untuk meningkatkan APBDes juga sebagai sarana untuk menunjang pengelolaan lahan dan hasil pertanian agar dengan demikian dapat memberdayakan masyarakat untuk mengenal dan menggunakan teknologi dalam sistim pertanian dan kelautan mereka.

Di samping itu, dalam rangka membangun Usaha Kecil dan Menengah (UKM), sebagian dari ADD dialokasikan untuk salah satu program pemberdayaan yakni simpan pinjam.Dana ini disiapkan bagi masyarakat yang ingin berwirausaha.Masing-masing peminjam hanya di batasi dua juta rupiah dan wajib dikembalikan dalam waktu dua tahun tanpa bunga.Selain itu dalam bidang minat dan bakat seperti tenun ikat juga mulai berkembang dan perlu di topang agar lebih baik dan harapan terwujud.

68

1. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan alokasi dana desa di Desa Pantai Haapan berjalan kurang efektif karena terdapat kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat dalam setiap proses kegiatan pembangunan desa. Pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan Alokasi Dana Desa (ADD) akan baik apabila proses perencanaan, prosesimplementasi, proses evaluasi dilaksanakan secara jujur, transparan, dantanggungjawab. Dana ADD adalah danaRakyat, maka sudah sewajarnya bilarakyat meminta informasi, mengakses, dan mengontrol dana tersebut.

2. Penumbuhkembangan kesempatan, kemauan dan kesempatan masyarakat dalam berpartisipasi untuk pembangunan desa belum berjalan dengan baik, karena terkadang masyarakat lebih memilih mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

B. Saran

1. Dalam mengelola ADD harus tetap berpedoman pada aturan yang ada, jika ada kesulitan jangan segera konsultasikan ke tim pengendali atau ke tim fasilitasi tingkat kabupaten.

2. Prinsip Pengelolaan dipegang teguh, dimana ADD dilaksanakan secara transparan diketahui oleh masyarakat luas.

3. Masyarakat berperan aktif mulai proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan.

4. Seluruh kegiatan dipertanggungjawabkan secara administrative, teknis dan hukum.

5. Memfungsikan peran serta lembaga kemasyarakat sesuai tugas pokok dan fungsinya.

6. Hasil kegiatan dapat diukur dan dapat dinilai tingkat keberhasilannya. Hasil kegiatan dapat dilestarikan secara berkelanjutan (sustainable).

Dokumen terkait