• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini menjelaskan mengenai kesimpulan dari penelitian dan pembahasan yang berkaitan dengan perumusan masalah dan juga keterbatasan penelitian beserta saran-saran bagi perusahaan.

7 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sebelum membahas tentang pengertian analisis dan perancangan sistem akuntansi penjualan ekspor, maka penting untuk mengetahui terlebih dahulu pengertian sistem secara umum.

A. Sistem

1. Pengertian Sistem

Menurut Mulyadi (2001), sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Menurut Joseph W. Wilkinson (1993), sistem merupakan kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan- masukan menjadi keluaran.

2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (1999:3-5), suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk kesatuan.

b. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.

d. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. f. Keluaran Sistem

Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai sua tu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

B. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:3), sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk

9

menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan.

Sedangkan menurut Narko (1994), sistem akuntansi adalah jaringan yang terdiri dari formulir- formulir, catatan-catatan, proses-proses, alat-alat, dan sumber daya manusia dalam rangka menghasilkan informasi pada suatu organisasi untuk keperluan pengawasan, operasi, maupun untuk kepentingan pengambilan keputusan bisnis bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 2. Unsur-unsur Sistem Akuntansi

Menurut Mulyadi (2001:3-5), unsur- unsur sistem akuntansi adalah: a. Formulir

Merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.

b. Jurnal

Merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. c. Buku Besar

Buku besar (general ledger) terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Buku pembantu terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dala m buku besar.

e. Laporan

Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo persediaan yang lambat penjualannya.

C. Penjualan Ekspor

Ekspor adalah prosedur perdagangan antarnegara dimana negara yang satu mengirimkan barang kepada negara lainnya dengan menggunakan sarana laut, darat, maupun udara, Ruddy Tri Santoso (1994).

1. Syarat-syarat Eksportir

Menurut Keputusan Menteri Perdagangan No. 331/KP/XII/87 tanggal 23 Desember 1987 yang dikutip oleh Ruddy Tri Santoso (1994), eksportir adalah pengusaha yang dapat melakukan ekspor yang telah memiliki SIUP atau Ijin Usaha dari Departemen Teknis/ Lembaga Pemerintah Non-departemen berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Disamping kriteria eksportir umum tersebut, juga dikenal istilah Eksportir Terdaftar (ET), yaitu perusahaan yang tela h mendapat pengakuan Menteri Perdagangan menurut persyaratan yang ditetapkan untuk mengekspor barang-barang tertentu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pengakuan sebagai ET berlaku tanpa batas waktu.

11

Selain kedua persyaratan seperti ditetapkan oleh Menteri Perdagangan tersebut di atas, syarat-syarat lain dari eksportir adalah sebagai berikut: a. mempunyai Surat Ijin Ekspor (SIUP) dari Departemen Perdagangan atau

instansi yang berwenang.

b. mempunyai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) perusahaan beserta surat kuasa perusahaan kepada pejabat yang ditunjuk untuk menanda-tangani dokumen-dokumen atau surat-surat berharga lainnya.

c. mempunyai NPWP dan TDP dari perusahaan tersebut.

d. mengikuti syarat dan ketentuan tentang ekspor barang dari departemen-departemen terkait (perdagangan, keuangan, dan lain- lain, termasuk di dalamnya menaati ketentuan tentang ekspor ke negara-negara terlarang (Afrika Selatan, Israel, dan Portugis).

2. Penggolongan Barang yang diekspor

Penggolongan barang yang diekspor adalah: a. Barang yang diatur tata niaga ekspornya

Adalah pengelompokan barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah memperoleh pengakuan sebagai eksportir terdaftar dari menteri Perindustrian dan Perdagangan.

b. Barang yang diawasi ekspornya

Adalah barang yang ekspornya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang telah memperoleh persetujuan dari Menperindag atau pejabat yang

ditunjuk dengan mempertimbangkan usulan dari instansi pembina teknis.

c. Barang yang dilarang ekspornya

Adalah barang yang tidak boleh diekspor. d. Barang yang bebas ekspornya

Adalah barang yang tidak termasuk kelompok barang yang diatur, diawasi, dan dilarang ekspornya.

3. Metode Pembayaran Transaksi Perdagangan Luar Negeri

Menurut Baldric Siregar dan M. Fakhri Husein (2005), ada empat metode pembayaran yang umum digunakan untuk transaksi perdagangan luar negeri, yaitu:

a. Advance Payment

Advance payment adalah metode pembayaran transaksi perdagangan

internasional yang mengharuskan importir membayar kepada eksportir sebelum barang dikirim.

b. Open Account

Open account adalah metode pembayaran yang mengharuskan eksportir

untuk menerima pembayaran setelah importir menerima barang dari eksportir.

c. Collection Draft

Colection draft adalah metode pembayaran transaksi perdagangan

13

dalam melakukan penagihan kepada importir atas permintaan eksportir yang bersangkutan.

d. Letter of Credit (L/C)

Letter of Credit merupakan perjanjian dengan nama dan rumusan apapun

yang menuntut suatu bank bertindak atas permintaan dan instruksi seorang nasabah untuk: (1) melakukan pembayaran kepada pihak ketiga atau mengaksep draft yang ditarik oleh pihak ketiga tersebut, atau (2) memberikan kuasa kepada bank lain untuk melakukan pembayaran, mengaksep, atau menegosiasi draft atas penyerahan dokumen-dokumen yang ditentukan sesuai dengan persyaratan kredit.

4. Jenis-jenis L/C

Menurut Baldric Siregar dan M. Fakhri Husein (2005), ada sembilan jenis L/C, yaitu:

a. Revocable LC

Revocable LC adalah LC yang dapat diubah atau dibatalkan oleh issuing

bank sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pihak

lain.

b. Irrecovable LC

Irrecovable LC adalah LC yang tidak dapat diubah atau dibatalkan oleh

issuing bank secara sepihak tanpa persetujuan dari importir dan

c. Red Clause LC

Red clause LC adalah LC yang mengandung suatu klausul yang

menyatakan bahwa beneficiary dapat memperoleh pembayaran sebagian atau seluruh jumlah uang yang tertera dalam LC sebelum barang dikirim.

d. Back to Back LC

Back to back LC adalah LC yang diaplikasi oleh seorang eksportir untuk eksportir lain dengan menggunakan LC yang diterima dari importir sebagai jaminan karena eksportir tidak mampu memenuhi pengiriman barang yang diminta atau apabila ia bukanlah eksportir yang sesungguhnya.

e. Transferable LC

Transferable LC adalah LC yang memberikan wewenang kepada

eksportir untuk menyerahkan pengiriman barang kepada pihak ketiga tanpa melepaskan haknya sebagai beneficiaryLC yang bersangkutan.

f. Revolving LC

Revolving LC adalah LC yang dapat berlaku secara berulang-ulang tanpa

harus mengubah persyaratan kredit suatu kontrak jual beli yang penyerahannya lebih dari sekali.

g. Sight LC

Sight LC adalah LC yang hari pembayarannya dilakukan pada saat

15

h. Usance LC

Usance LC adalah LC yang hari pembayarannya dilakukan beberapa

waktu kemudian setelah menyerahkan dokumen kepada bank.

i. Standby LC

Standby LC adalah LC yang merupakan jaminan bagi beneficiary untuk

memperoleh pembayaran apabila applicant gagal memenuhi kewajibannya sesuai perjanjian.

5. Dokumen dalam Perdagangan Internasional

Menurut Amir. M.S. (1986), dokumen-dokumen dalam perdagangan internasional dapat dikelompokkan sebagai berikut:

a. Kelompok Dokumen Ind uk

Yang dimaksud dengan dokumen induk adalah dokumen inti yang dikeluarkan oleh Badan Pelaksana Utama Perdagangan Internasional, yang fungsinya sebagai alat pembuktian realisasi suatu transaksi. Yang termasuk jenis ini adalah:

1) Faktur Perdagangan

Yang dimaksud dengan Faktur Perdagangan adalah suatu nota perhitungan yang dibuat oleh eksportir untuk importir, yang terutama berisi jumlah barang, harga satuan, harga total, dan perhitungan pembayaran.

2) Letter of Credit (L/C)

Yang dimaksud dengan L/C adalah suatu surat kredit yang dikeluarkan oleh Bank Devisa atas permintaan importir, yang

memberi hak kepada eksportir menarik wesel atas importir bersangkutan untuk sejumlah uang yang disebut dalam surat kredit itu.

3) Bill of Lading

Yang dimaksud dengan B/L adalah suatu tanda terima penyerahan barang yang dikeluarkan oleh Perusahaan Pelayaran sebagai tanda bukti pemilikan atas barang yang telah dimuat di atas kapal laut oleh eksportir untuk diserahkan kepada importir.

4) Polis Asuransi

Yang dimaksud dengan polis asuransi adalah surat bukti pertanggungan yang dikeluarkan Maskapai Asuransi atas permintaan eksportir maupun importir untuk menjamin keselamatan atas barang yang dikirim dari aneka bencana dan kerusakan, dengan membayar premi.

b. Kelompok Dokumen Penunjang

Yang dimaksud dengan dokumen penunjang adalah dokumen yang dikeluarkan untuk memperkuat atau merinci keterangan yang terdapat dalam dokumen induk, terutama faktur perdagangan. Yang termasuk jenis ini adalah:

1) Packing List

Yang dimaksud dengan packing list atau daftar pengepakan adalah daftar yang berisi perincian lengkap mengenai jenis dan jumlah satuan dari barang yang terdapat dalam tiap peti atau total

17

keseluruhannya sama dengan jenis dan jumlah yang tercantum dalam Faktur Perdagangan.

2) Weight-Note

Yang dimaksud dengan Weight note atau nota timbangan adalah suatu pernyataan (catatan) yang berisi perincian berat dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan berat kotor dan berat bersih dari tiap kemasan itu dan dihimpun menjadi satu daftar yang total keseluruhannya sama dengan total berat kotor dan total berat bersih yang tercantum dalam Faktur Perdagangan.

3) Measurement-List

Yang dimaksud dengan Measurement-list atau daftar kubikasi adalah daftar yang berisi ukuran dan takaran dari tiap peti atau tiap kemasan yang biasanya menyebutkan volume atau kubikasi dari tiap kemasan.

4) Inspection Certificate atau Surveyor Report

Yang dimaksud dengan Inspection Certificate atau Clean Report of

Finding adalah suatu pernyataan yang berisi keterangan menge nai

mutu barang, jenis, jumlah, harga dan lain keterangan yang dibutuhkan, yang dikeluarkan oleh suatu badan usaha jasa yang independen atas permintaan eksportir, ataupun instansi lain yang membutuhkan.

5) Chemical-Analysis

Yang dimaksud dengan Chemical Analysis atau analisa kimia adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh laboratorium kimia dari

perusahaan sendiri, atau dari Badan Penelitian yang independen yang berisiskan komposisi kimiawi dari suatu barang.

6) Test Certificate

Yang dimaksud dengan Test-Certificate adalah pernyataan yang dibuat oleh laboratorium perusahaan atau Balai penelitian yang independen yang menyatakan hasil ujicoba atas suatu barang ataupun peralatan mengenai kekuatan, daya tahan, kapasitas dan konstruksinya.

7) Manufacturer’s Certificate

Yang dimaksud dengan Manufacturer’s Certificate adalah surat pernyataan yang dibuat oleh produsen yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya yang membawa merk dagangnya.

8) Certificate of Origin

Yang dimaksud dengan Certificate of Origin atau surat keterangan negara asal adalah surat pernyataan yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang, biasanya Kamar Dagang, yang menyebutkan negara asal suatu barang.

c. Kelompok Dokumen Pembantu

Yang dimaksud dengan dokumen pembantu adalah dokumen yang diperlukan untuk membantu para pelaksana dalam menjalankan tugas

19

1) Instruction-Manual

Yang dimaksud dengan Instruction-Manual adalah keterangan terinci mengenai tata cara dan tata kerja suatu alat, termasuk uaraian mengenai Manufacturing Process dari suatu komoditi.

2) Layout-Scheme

Yang dimaksud dengan Layout-Scheme adalah gambar denah tata letak mesin dalam pabrik yang susunannya disesuaikan dengan urutan proses produksi dan bertujuan untuk memperoleh efisiensi dan produktivitas yang optimal pada saat berproduksi.

3) Brochure atau Leaflet

Yang dimaksud brochure atau leaflet adalah buku kecil yang berisi keterangan singkat mengenai suatu produk yang bertujuan memberikan informasi kepada konsumen tentang produk termaksud. 6. Proses Transaksi Ekspor

Menurut Amir. M.S. (1999), terjadinya transaksi ekspor melalui lima tahapan, yaitu:

a. Tahap Promosi

Promosi ekspor adalah upaya penjual (eksportir) memperkenalkan komoditas yang dihasilkannya kepada calon pembeli di luar negeri (importir) dengan tujuan menarik minat mereka untuk membeli komoditas yang diperkenalkan dengan pembayaran dalam valuta asing.

b. Tahap Inquiry

Bila sudah ada calon pembeli yang berminat maka mereka akan menghubungi penjual dengan mengirimkan surat yang lazim dikenal dengan istilah “an inquiry for a quotation” atau surat permintaan harga. Jadi yang dimaksud dengan letter of inquiry for a quotation adalah surat pernyataan minat yang dibuat oleh calon importir yang ditujukan kepada eksportir yang berisi permintaan harga dari barang yang dipromosikan oleh eksportir itu.

c. Tahap Offersheet

Yang dimaksud dengan offersheet (surat penawaran harga) adalah pernyataan kesanggupan dari penjual untuk memasok suatu komoditas kepada calon pembeli dengan syarat harga, waktu, penyerahan, dan pembayaran yang ditentukan oleh penjual.

d. Tahap Ordersheet

Yang dimaksud dengan ordersheet adalah surat pernyataan persetujuan (akseptasi) dari importir atas penawaran eksportir yang sifatnya mengikat secara hukum.

e. Export Sale’s Contract

Yang dimaksud export sale’s contract adalah kesepakatan antara eksportir dan importir untuk melakukan perdagangan barang sesuai dengan persyaratan yang disepakati bersama dan masing- masing pihak mengikat diri untuk melaksanakan semua kewajiban yang ditimbulkannya.

21

D. Bagan Alir (Flowchart)

Menurut Jogiyanto (1999:795), bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Pedoman dalam menggambar bagan alir adalah sebagai berikut:

1. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri suatu halaman.

2. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan berakhirnya.

4. Masing- masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5. Masing- masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang semestinya.

6. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.

E. Bagan Alir Data (Data Flow Diagram)

Menurut Mulyadi (2001:57), bagan alir data merupakan suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem.

Simbol yang digunakan dalam Bagan Alir Data (Jogiyanto, 1999:700) adalah sebagai berikut: 1. Kesatuan Luar 2. Arus Data 3. Proses 4. Simpanan data F. Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto, 1999:35).

Tujuan pengembangan sistem menurut Jogiyanto (1999:38) adalah:

1. Performance (kinerja), peningkatan terhadap kinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif.

2. Information (informasi), peningkatan terhadap kualitas informasi yang

disajikan.

3. Economy (ekonomis), peningkatan terhadap manfaat- manfaat atau

keuntungan- keuntungan atau penurunan biaya yang terjadi.

4. Control (pengendalian), peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki kesalahan-kesalahan serta kecurangan-kecurangan yang dan akan terjadi.

23

6. Services (pelayanan), peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh

sistem.

G. Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto (1999:129-130), pengertian analisis sistem adalah penguraian dari suatu sitem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Langkah- langkah analisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

H. Desain / Perancangan Sistem

Desain adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai untuk dipertimbangkan (Mulyadi, 2001:51).

Menurut Jogiyanto (1999:197), tujuan desain sistem adalah: 1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem.

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat.

I. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Pwee Leng dan Febry Widyanti Hudiono (2001) pada PT. Berlian Eka Sakti Tangguh menemukan bahwa dalam PT. Berlian Eka Sakti Tangguh belum ada dasar pencatatan akuntansi sehingga perusahaan harus menerapkan dasar akuntans inya, perlunya pembenahan struktur organisasi dan job description, perlunya pendisiplinan dan pengawasan kerja, keluar masuknya kas perlu diadministrasi dengan baik, penanganan persediaan baik penyimpanan secara fisik maupun administratif perlu mendapat perhatian yang serius, serta pembenahan sistem akuntansi akan berpengaruh pada dokumen yang digunakan sehingga perlu dirancang dokumen yang baru.

Nurhayati (1997) melakukan penelitian pada PT. Bitratex. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa di dalam PT. Bitratex elemen struktur organisasi, elemen sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, elemen praktik yang sehat, serta elemen karyawan yang kompeten SPI dalam sistem akuntansi penjualan ekspor yang diterapkan di perusahaan sudah tepat. SPI dalam sistem akuntansi penjualan ekspor yang dilaksanakan oleh perusahaan sudah efektif. Hal ini terbukti setelah dilakukan analisis terhadap data yang berupa sales contract

25

yang menunjukkan hasil AUPL=DUPL=5%. Hasil AUPL=DUPL tersebut merupakan bukti bahwa SPI sistem akuntansi penjualan ekspor sudah efektif.

26 BAB III

METODA PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian dalam perusahaan secara langsung dengan objek tertentu sehingga kesimpulan yang diambil dari penelitian ini terbatas pada objek yang diteliti.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian : PT. X

2. Waktu penelitian : bulan April-September 2007

C. Subyek dan Obyek Penelitian 1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah wakil pimpinan PT. X. 2. Obyek Penelitian

Obyek dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi penjualan ekspor yang berupa prosedur, dokumen, dan catatan.

D. Data yang Diperlukan

1. Gambaran umum perusahaan

2. Struktur organisasi dan deskripsi jabatan 3. Prosedur penjualan ekspor

27

4. Dokumen, formulir, dan catatan yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan ekspor.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung atau melakukan tanya jawab secara lisan kepada sub yek penelitian.

2. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan secara tertulis. Kuesioner dibuat dengan disertai tempat untuk menjawab pertanyaan tersebut.

3. Dokumentasi

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakuk an dengan cara melihat berkas, catatan, dan dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian serta mendokumentasikan hasil wawancara dalam bentuk rekaman.

F. Teknik Analisis Data

1. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang pertama digunakan analisa deskriptif, yaitu dengan menggambarkan keadaan yang sebenarnya, dalam hal ini sistem akuntansi penjualan ekspor PT. X, serta menganalisis kekurangan dan kelebihan dari sistem yang ada. Setelah masalah dianalisis, kemudian dilakukan pembandingan antara sistem

akuntansi penjualan ekspor yang ada dalam PT. X dengan teori tentang sistem akuntansi penjualan ekspor.

2. Teknik yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang ke dua adalah dengan memberikan solusi dari permasalahan yang ada dalam bentuk rancangan sistem akuntansi penjualan ekspor, yang berupa:

a. Rancangan struktur organisasi dan deskripsi tugas yang sesuai diterapkan di perusahaan.

b. Rancangan proses dari sistem akuntansi penjualan ekspor, yaitu merancang prosedur dengan membuat bagan alir (flow chart) dan data flow diagram (dfd).

c. Rancangan output yang berupa jurnal dan formulir sesuai dengan prinsip perancangan jurnal dan formulir.

29 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran umum perusahaan secara terbatas sesuai dengan keinginan pihak perusahaan.

PT. X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan dan manufaktur mebel. Perusahaan ini resmi berdiri pada tahun 1996. Tujuan berdirinya PT. X adalah untuk mencari laba dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

PT. X dibangun di atas tanah seluas kira-kira 5000 m2. Alasan pemilihan lokasi karena dekat dengan jalan raya utama sehingga dapat dengan mudah menerima barang dari supplier, serta lingkungan yang aman dan mudah memperoleh fasilitas yang diperlukan perusahaan.

Produk yang dihasilkan oleh PT. X adalah mebel, yang berupa meja, kursi, ayunan, tempat sepatu, rak buku, dll. Barang yang paling banyak diproduksi adalah meja dan kursi dengan berbagai macam jenis. Semua produk ya ng dihasilkan PT. X menggunakan bahan baku kayu jati. Selain menggunakan kayu jati, PT. X menggunakan bahan penolong berupa kuningan untuk engsel, lem, paku, teak oil, dan dempul kayu. Sedangkan untuk memperlancar proses produksinya, PT. X menggunakan beberapa jenis peralatan, yaitu: mesin bor, mesin bubut, dan mesin pemotong. Barang yang diproduksi di PT. X sebagian besar berdasarkan pesanan serta desain barang yang dipesan dapat ditentukan oleh konsumen.

PT. X memasarkan produknya dengan menggunakan sistem tidak langsung,

Dokumen terkait