• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diberikan untuk perbaikan sistem sehingga menjadi lebih baik dan manfaat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Tes IQ merupakan cikal bakal munculnya tes minat serta tes bakat, dikarenakan hasil yang didapat dari tes IQ masih terlalu general. Hal tersebut terkadang membuat seseorang salah dalam mengambil keputusan untuk bidang akademik, seseorang terkadang berpendapat bahwa individu yang mempunyai IQ tinggi dapat mengambil semua bidang akademik. Namun tidak seperti itu, seseorang harus mempertimbangkan hal lain seperti minat dan bakat dari individu tersebut.

2.1. Tes IQ

IQ atau yang sering disebut dengan Intelligence Quotient adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. IQ memberikan gambaran mengenai tingkat kecerdasan seseorang secara umum. Dalam penghitungan skor IQ mula-mula dihitung dengan cara membandingkan kemampuan seorang individu untuk memecahkan persoalan-persoalan yang disajikan dalam tes (mental age) dengan kemampuan individu yang seharusnya ada pada umurnya (chronological age). Apabila kemampuan mental age dan chronological age sama maka akan diperoleh skor 1, skor ini kemudian dikali dengan 100 sebagai dasar penghitungan IQ pada individu tersebut.

2.2. Tes Bakat

Bakat merupakan suatu kualitas yang nampak pada tingkah laku manusia pada suatu lapangan keahlian tertentu seperti musik, mengarang, kecakapan dalam matematika (Nurkanca, 1993). Robert J. Gregory dalam buku tes Psikologi mengatakan bahwa tes merupakan suatu prosedur standar untuk mengambil sampel perilaku dan menggambarkannya dalam kategori atau skor. Berdasarkan referensi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tes bakat merupakan sebuah tes dimana hasil dari tes tersebut dapat untuk mengukur kemampuan atau keterampilan seseorang secara spesifik. Tujuan dari tes bakat sendiri adalah untuk membantu merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan maupun pekerjaan.

Tes bakat sendiri memiliki macam-macam tes, salah satu dari tes bakat adalah (Scholatic Aptitude Test) SAT, dalam bahasa Indonesia sering disebut Tes Potensi Akademik (TPA). TPA yang ingin dijelaskan penulis adalah TPA untuk Tes Studi Lanjut Siswa SMP. Dalam tes ini memerlukan 5 jenis tes untuk dapat menarik kesimpulan. Jumlah tes ini sudah baku, tidak dapat ditambah atau dirubah. Berikut 5 jenis tes tersebut :

1. Tes Berpikir Verbal A (Analogi Verbal) / BVA.

Tes ini mengukur kemampuan berpikir verbal, khususnya dalam memahami relasi-relasi antara pengertian-pengertian yang dinyatakan secara verbal. Kemampuan ini amat diperlukan dalam pengajaran maupun komunikasi sehari-hari.

2. Tes Berpikir Verbal B (Verbal Klasifikasi) / BVB.

Tes ini mengukur kemampuan berpikir secara logis, khususnya dalam mengklasifikasikan pengertian-pengertian. Kemampuan ini banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Matematis A (Barisan Bilangan) / BMA.

Tes ini mengukur kemampuan berpikir, khususnya memahami pola relasi dan sederetan bilangan dan mengoperasikan bilangan menurut pola yang ada. Kemampuan ini amat diperlukan dalam bidang pekerjaan yang berhubungan dengan angka-angka dan dituntut mempunyai ketelitian yang tinggi.

4. Matematis B (Penalaran Numerik) / BMB.

Tes ini mengukur kemampuan iduktif-deduktif khususnya dalam menerapkan prinsip-prinsip kuantitatif untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang membutuhkan perhitungan matematis.

5. Tes Vokabuler (VOK).

Tes ini mengukur luasnya pengetahuan bahasa, khususnya penguasaan arti kata-kata. Kemampuan ini amat diperlukan dalam komunikasi sehari-hari dan mendukung perkembangan berpikir, mengungkap dan menerima pendapat, pandangan secara tepat.

Cara penghitungan nilai dari setiap jenis tes adalah dengan menghitung total jawaban benar dari setiap jenis tes tersebut, kemudian total jawaban benar setiap jenis tes dicocokan ke dalam norma tes potensi akademik studi lanjut siswa kelas IX SMP dan menghasilkan nilai dari setiap jenis tes. Nilai dari setiap jenis tes ini yang nantinya akan dibuat grafik.

Secara umum, cara menghitung hasil kualifikasi tes ini adalah dengan menjumlahkan nilai dari jenis tes BMA dan jenis tes BMB kemudian dibagi dengan 2 dan akan didapatkan nilai untuk jenis tes BM. Setelah itu menjumlahkan hasil perkalian nilai dari setiap jenis tes tadi dengan bobot yang sudah ditentukan.

Kualifikasi Tes Potensi Akademik Studi Lanjut Siswa Kelas IX SMP : A*BM + a*BVB + b*BVA + e*VOK

Dimana a, b dan c adalah konstanta bobot dari setiap jenis tes, sedangkan BVB, BVA, BM dan VOK adalah nilai dari jenis tes.

Hasil dari penghitungan dengan rumus diatas kemudian dicocokan dengan kategori hasil kualifikasi. Terdapat 11 kategori hasil kualifikasi, yaitu I (Istimewa), AT (Amat Tinggi), T (Tinggi), LC (Lebih dari Cukup), C+ (Cukup Plus), C (Cukup), RR (Ragu-Ragu), TC (Tidak Cukup), R (Rendah), AR (Amat Rendah) dan ASR (Amat Sangat Rendah). Setiap kategori hasil kualifikasi tersebut merupakan range nilai.

2.3. Webserver

Webserver merupakan software yang memberikan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP atau HTTPS dari klien yang dikenal dengan webbrowser dan mengirimkan kembali hasilnya dalam bentuk halaman - halaman web yang umumnya berbentuk dokumen HTML.

Terdapat berbagai software webserver, diantaranya adalah :

1. Microsoft Windows Server 2003 Internet Information Services.

2. Apache Tomcat. 3. Xitami Web Server. 4. Zeus Web Server. 5. Lighttpd.

6. Sun Java System Web Server. 7. Apache Web Server.

Agar Webserver dapat berfungsi dengan baik maka terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu : RAM yang digunakan harus berkapasitas besar, kecepatan akses yang tinggi, mempunya alamat internal yang bersifat permanen (tidak berubah), memiliki hardisk yang berkapasitas besar.

2.4. Browser

Browser atau yang lebih dikenal dengan Web Browser adalah suatu program atau aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi internet atau untuk mencari sebuah informasi dari suatu halaman web atau blog. Pada awalnya

Web Browser hanya berorientasi pada teks dan belum dapat menampilkan gambar namun web browser sekarang tidak hanya menampilkan teks tetapi juga dapat menampilkan file multimedia seperti gambar, video dan suara. Web Browser juga dapat mengirim dan menerima e-mail, mengelola bahasa HTML (Hyper Text Markup Language) sebagai input, dan menjadikan halaman web sebagai hasil output yang informatif.

Browser juga bisa disebut sebagai jembatan antara pengguna internet dengan internet tanpa browser para pengguna internet tidak dapat memanfaatkan internet. Dengan menggunakan web browser, para pengguna Internet dapat mengakses dan memanfaatkan berbagai informasi yang terdapat di internet dengan mudah.

Saat ini terdapat banyak browser yang secara gratis dan berbayar dapat di download melalui internet, contoh browser yang dapat di download melalui internet :

1. Mozilla Firefox. 2. Google Chrome. 3. Opera Mini. 4. Safari.

2.5. HTTP

HTTP merupakan suatu protokol yang digunakan oleh World Wide Web. HTTP mendefinisikan tentang suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari server ke client. HTTP juga mengatur apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan juga web browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP.

2.6. PHP (Hypertext Preprocessors) 2.6.1 Pengertian PHP

PHP adalah pada awalnya merupakan singkatan dari Personal Home Page, namun karena dalam perkembangannya PHP tidak hanya digunakan untuk membuat halaman web pribadi, PHP saat ini merupakan singkatan dari Hypertext Preprocessor.

PHP merupakan bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk pengembangan web. Dalam membuat halaman web, PHP bukan bahasa pemograman yang wajib digunakan. Sebuah website sederhana dapat dibuat tanpa menggunakan PHP, hanya dengan menghubungkan beberapa halaman HTML saja website sederhana dapat dibuat.

Bahasa PHP digunakan jika pengguna ingin membuat website yang dapat diupdate secara berkala (website dinamis), website yang dapat menyimpan data di database.

2.6.2 Kelebihan PHP

1. Web Server yang mendukung PHP dapat ditemukan dimana - mana dari mulai apache, IIS, Lighttpd, hingga Xitami dengan konfigurasi yang relatif mudah.

2. Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya developer yang siap membantu dalam pengembangan.

3. Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah karena memiliki referensi yang banyak.

4. PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin (Linux, Unix, Macintosh, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console serta juga dapat menjalankan perintah-perintah sistem.

2.7. MySQL

2.7.1 Pengertian MySQL

MySQL merupakan implementasi dari Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis. Setiap pengguna dapat secara bebas menggunakan MySQL, namun dengan batasan perangkat lunak tersebut tidak boleh dijadikan produk yang bersifat komersial.

MySQL merupakan sistem basis data yang dikembangkan dari bahasa SQL (Structured Query Language). Ulf Micheal Widenius adalah penemu awal versi pertama MySQL yang kemudian pengembang selanjutnya dilakukan oleh perusahaan MySQK AB. MySQL AB

merupakan sebuah perusahaan komersial yang didirikan oleh para pengembang MySQL.

MySQL dan PHP merupakan sistem yang saling terintegrasi. MySQL merupakan sistem basis data, sedangkan input yang dimasukan melalui aplikasi web yang menggunakan script server-side seperti PHP dapat langsung dimasukan ke database MySQL yang ada di server dan tentunya web tersebut berada di sebuah webserver.

2.7.2 Kelebihan MySQL

1. Source MySQL dapat diperoleh dengan mudah dan gratis. 2. Sintaks MySQL lebih mudah dipahami dan tidak rumit.

3. MySQL merupakan program yang multithreaded, sehingga dapat dipasang pada server yang memiliki multi CPU.

4. Didukung program-program umum seperti C, C++, Java, Pearl, PHP, Phython.

5. Bekerja pada berbagai platform (Windows, Linux, Mac OS X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi).

6. Memiliki jenis kolom yang cukup banyak sehingga memudahkan konfigurasi sistem database.

7. MySQL memiliki ragam tipe data, seperti float, integer, double, char, date, text dan lain-lain.

BAB III

ANALISIA DAN PERANCANGAN

3.1. Analisa Sistem

3.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Sistem penghitungan dan pembuatan grafik hasil tes potensi akademik di Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma saat ini masih menggunakan cara manual, yaitu dengan menghitung total jawaban benar dari setiap jenis tes kemudian dicocokan dengan norma Tes Potensi Akademik Studi Lanjut Siswa Kelas IX SMP dan menghasilkan skor untuk masing-masing jenis tes. Staff Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma kemudian membuat grafik berdasarkan skor yang telah didapatkan. Setelah grafik berhasil dibuat staff kemudian membuat hasil kualifikasi, untuk membuat hasil kualifikasi staff menghitung menggunakan rumus yang sudah tersedia di Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma.

Dengan menggunakan cara manual, muncul permasalahan ketika peserta telah selesai dalam mengerjakan tes potensi akademik, peserta harus menunggu dalam beberapa hari untuk mengetahui hasil dari tes tersebut. Permasalahan selanjutnya adalah kemungkinan terjadi kesalahan dalam pencocokan skor dengan norma tes potensi akademik dan penghitungan hasil kualifikasi setiap peserta. Hal tersebut bisa saja terjadi mengingat banyaknya peserta yang melakukan tes secara bersamaan.

3.1.2 Gambaran Umum Sistem Baru

Sistem baru yang akan dibuat adalah sistem dengan basis web yang nantinya dapat diakses oleh staff Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma, ketua Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma dan peserta yang mengikuti tes potensi akademik di Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan dapat membantu staff dalam proses pemeriksaan hasil tes potensi akademik dengan lebih cepat, akurat dan dapat membantu ketua dalam melakukan pengawasan segala sesuatu yang berhubungan dengan tes potensi akademik studi lanjut siswa kelas IX SMP. Selain hal yang sudah disebutkan diatas, sistem yang akan dibuat diharapkan juga dapat membantu peserta dalam mengetahui hasil tes potensi akademik, hal itu dapat terjadi karena peserta dapat mengetahui hasil tes potensi akademik secara langsung setelah peserta menyelesaikan tes.

Secara umum, sistem yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah sebuah sistem dengan fungsi utama untuk pengarahan studi lanjut siswa SMP kelas IX. Pengarahan didapatkan dari hasil kualifikasi yang diperoleh dari pencocokan setiap jawaban jenis tes yang sudah dikerjakan oleh peserta dengan kunci jawaban setiap jenis tes yang telah di inputkan oleh ketua Lembaga P2TKP Universitas Sanata Dharma. Kualifikasi hasil inilah yang akan diterima oleh peserta, kualifikasi yang diterima diharapkan dapat membantu mengarahkan peserta sehingga lebih mantap untuk mengambil keputusan.

3.2. Analisa Kebutuhan 3.2.1 Definisi Aktor

Pengguna yang terlibat dalam sistem ini adalah: 1. Ketua P2TKP Universitas Sanata Dharma.

Dalam sistem ini ketua P2TKP Universitas Sanata Dharma memiliki hak akses sebagai berikut :

a. Mengelola Data Staff P2TKP Universitas Sanata Dharma. Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data staff adalah ketua memiliki hak untuk melakukan penambahan data staff baru, melakukan perubahan data staff yang telah disimpan, melihat seluruh daftar staff yang ada di Lembaga P2TKP, menghapus data staff dan mengubah hak akses staff untuk login ke dalam sistem.

b. Mengelola Data Soal Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data soal tes potensi akademik adalah ketua memiliki hak untuk melakukan penambahan data soal baru, melakukan perubahan data soal yang telah disimpan, melihat seluruh data soal tes potensi akademik, menghapus data soal.

c. Mengelola Data Bobot Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data bobot tes potensi akademik adalah ketua memiliki hak untuk melakukan penambahan data bobot baru dan melihat seluruh data bobot tes potensi akademik yang telah disimpan.

d. Mengelola Data Norma Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data norma tes potensi akademik adalah ketua memiliki hak untuk melakukan penambahan data norma baru dan melihat seluruh data norma tes potensi akademik yang telah disimpan.

e. Mengelola Data Kode Soal dan Isi Kode Soal.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data kode soal dan isi kode soal adalah ketua memiliki hak untuk melakukan penambahan kode soal, penambahan isi kode soal serta melihat seluruh data kode soal dan isi kode soal yang telah disimpan.

f. Mengelola Data Paket Soal dan Isi Paket Soal.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data paket soal dan isi paket soal adalah ketua memiliki hak untuk

melakukan penambahan paket soal, penambahan isi paket soal serta melihat seluruh data paket soal da nisi paket soal yang telah disimpan.

g. Melihat Hasil Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data hasil tes potensi akademik adalah ketua memiliki hak untuk melihat peserta yang telah menyelesaikan tes potensi akademik dan melihat seluruh hasil tes potensi akademik.

h. Melihat Data Peserta Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data peserta tes potensi akademik adalah ketua memiliki hak untuk melihat data peserta tes potensi akademik.

i. Melihat Data Instansi.

Hak akses yang dimiliki ketua P2TKP pada data instansi adalah ketua memiliki hak untuk melihat data instansi yang telah disimpan.

2. Staff P2TKP Universitas Sanata Dharma

Dalam sistem ini staff P2TKP Universitas Sanata Dharma memiliki hak akses sebagai berikut :

a. Mengelola Data Peserta Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki staff P2TKP pada data peserta tes potensi akademik adalah staff memiliki hak untuk melakukan penambahan data peserta, melihat seluruh data peserta yang telah disimpan, melakukan perubahan data peserta yang telah disimpan dan menghapus data peserta yang telah disimpan.

b. Memasukan Data Peserta Paket.

Hak akses yang dimiliki staff P2TKP pada data peserta paket adalah staff memiliki hak untuk melakukan penambahan data peserta paket.

c. Mengelola Data Instansi.

Hak akses yang dimiliki staff P2TKP pada data instansi adalah staff memiliki hak untuk melakukan penambahan data instansi, melihat seluruh data instansi yang telah disimpan, melakukan perubahan data instansi yang telah disimpan dan menghapus data instansi yang telah disimpan.

d. Melihat Hasil Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki staff P2TKP pada data hasil tes potensi akademik adalah staff memiliki hak untuk melihat peserta yang telah menyelesaikan tes potensi akademik, melihat seluruh hasil tes potensi akademik dan mencetak hasil tes potensi akademik.

e. Memasukan Jawaban Peserta secara offline.

Hak akses yang dimiliki staff P2TKP pada jawaban peserta tes offline adalah staff P2TKP memiliki hak untuk memasukkan data jawaban peserta tes secara offline.

3. Peserta Tes Potensi Akademik

Dalam sistem ini peserta tes potensi akademik memiliki hak akses sebagai berikut :

a. Melihat Data Diri Peserta.

Hak akses yang dimiliki peserta tes potensi akademik pada data diri peserta adalah peserta dapat melihat data diri peserta.

b. Memulai Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki peserta adalah peserta dapat memulai tes setelah melakukan pendaftaran ke Lembaga P2TKP.

c. Melihat Hasil Tes Potensi Akademik.

Hak akses yang dimiliki peserta pada hasil tes adalah peserta dapat melihat hasil tes yang telah dikerjakan oleh peserta.

3.2.2 Use Case Diagram

3.2.3 Narasi Use Case

a. Login

Nama Use Case: Login

ID Use case: 1

Prioritas: Tinggi

Pelaku Bisnis Utama : Ketua, Staff, Peserta Pelaku Sistem Utama : Ketua, Staff, Peserta

Deskripsi : Use case ini menggambarkan proses login bagi ketua, staff maupun peserta.

Prakondisi : Ketua, staff maupun peserta memiliki username dan

password untuk login.

Pemicu : Use case dimulai ketika ketua, staff ataupun peserta akan

menggunakan sistem.

Bidang khas suatu event : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

1. Sistem menampilkan halaman login. 2. Isi username dan

password lalu klik tombol Login.

3. Sistem menampilkan halaman Home.

Bidang Alternatif : Alt-2 :- Jika data (username dan password) yang diisi tidak sesuai dengan data yang ada pada database maka sistem akan memberi pesan error. Kembali ke langkah 1.

Kesimpulan : Use case diakhiri ketika ketua, staff ataupun peserta masuk ke halaman home.

Pasca kondisi : - Ketua, staff ataupun peserta berhasil masuk pada halaman

home.

- Ketua, staff ataupun peserta gagal melakukan login.

b. Input Data Staff

Nama Use Case: Input Data Staff

ID Use case: 2

Prioritas: Tinggi

Pelaku Bisnis Utama : Ketua

Pelaku Sistem Utama : Ketua

Deskripsi : Use case ini menggambarkan proses input data staff.

Prakondisi : Ketua berada pada halaman home ketua.

Pemicu : Use case ini dimulai ketika ketua melakukan input data staff P2TKP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Bidang khas suatu event : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

1. Pilih menu Staff 

Input Data Staff.

2. Sistem menampilkan halaman input data staff.

3. Input data – data staff lalu klik tombol Simpan.

4. Sistem menyimpan data – data staff yang telah diinput oleh ketua kedalam

database.

5. Sistem menampilkan pesan data staff berhasil disimpan. Bidang Alternatif : Alt-3 :- Jika ketua belum melakukan input data staff secara

lengkap, sistem akan menampilkan pesan error. Klik tombol OK. Kembali ke langkah 3.

Kesimpulan : Use case diakhiri ketika sistem menampilkan pesan data staff berhasil disimpan.

Pasca kondisi : Data staff bertambah

c. Cari Data Staff

Nama Use Case: Cari Data Staff

ID Use case: 3

Prioritas: Tinggi

Pelaku Bisnis Utama : Ketua

Pelaku Sistem Utama : Ketua

Deskripsi : Use case ini mendiskripsikan tentang proses cari data staff.

Prakondisi : Ketua berada di halaman home.

Pemicu : Use Case dimulai ketika ketua mencari data staff P2TKP

Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Bidang khas suatu event : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

1. Pilih menu Staff 

Lihat Daftar Staff

2. Sistem menampilkan daftar staff PPTKP Universitas Sanata Dharma pada halaman daftar staff. 3. Pilih cari berdasarkan

idStaff, nama staff atau jabatan lalu masukan data yang akan dicari pada

textfield. Klik tombol cari.

4. Sistem menampilkan data staff yang dicari.

data staff yang dicari.

Kesimpulan : Use case diakhiri ketika sistem menampilkan pesan data staff yang dicari.

Pasca kondisi : - Ketua berhasil menemukan data staff yang dicari. - Ketua tidak berhasil menemukan data staff yang dicari.

d. Lihat Data Staff

Nama Use Case: Lihat Data Staff

ID Use case: 4

Prioritas: Tinggi

Pelaku Bisnis Utama : Ketua

Pelaku Sistem Utama : Ketua

Deskripsi : Use case ini mendiskripsikan tentang proses lihat data staff.

Prakondisi : Ketua berada di halaman daftar staff.

Pemicu : Use case dimulai ketika ketua melihat data staff yang ada di

P2TKP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Bidang khas suatu event : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

1. Pilih gambar detail

pada staff yang akan dilihat.

2. Sistem menampilkan data staff pada halaman lihat data staff.

Bidang Alternatif : -

Kesimpulan : Use case ini diakhiri ketika sistem menampilkan data staff. Pasca kondisi : - Ketua berhasil melihat data staff.

e. Edit Data Staff

Nama Use Case: Edit Data Staff

ID Use case: 5

Prioritas: Tinggi

Pelaku Bisnis Utama : Ketua

Pelaku Sistem Utama : Ketua

Deskripsi : Use case ini menggambarkan proses edit data staff.

Prakondisi : Ketua berada di halaman daftar staff.

Pemicu : Use case dimulai ketika ketua melakukan edit data staff

P2TKP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Bidang khas suatu event : Kegiatan Pelaku Respon Sistem

1. Klik gambar pensil pada staff yang akan di edit.

2. Sistem menampilkan halaman edit data staff beserta data staff.

3. Input data – data staff yang baru dan klik tombol Update.

4. Melakukan update

data – data staff yang telah diinput oleh ketua ke dalam

database.

5. Sistem menampilkan pesan data staff berhasil di update.

Bidang Alternatif : -

Dokumen terkait