• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 7

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan

1. Tugas dan Fungsi 1.1. Tugas Pokok

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara mempunyai Tugas Pokok yakni melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pertanian dan Peternakan serta tugas operasional Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan

1.2. Fungsi

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara memiliki Fungsi: a. Pembinaan teknis operasional di bidang pertanian dan peternakan

berdasarkan kebijakan umum yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.

b. Pembinaan operasional pengelolaan, pemanfaatan lahan dan air.

c. Pembinaan pengembangan teknologi di bidang pertanian dan peternakan d. Menyelenggarakan ketatausahaan dan rumah tangga dinas.

e. Pembinaan dan pengawasan pelaku usaha agribisnis.

2. Struktur Organisasi

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 6 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah maka susunan organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

c. Bidang Produksi Tanaman Pangan d. Bidang Produksi Hortikultura e. Bidang Produksi Peternakan f. Bidang Sumberdaya

g. Unit Pelaksana teknis Dinas (UPTD) h. Kelompok Jabatan Fungsional

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 8 BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

(Sesuai Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007)

SEKRETARIS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Ir. Daniel R.J. mamahit

KEPALA SUB BAGIAN KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEUANGAN

Rivanni L. Roti, SP Jefri Y.H. Tiow, SP

BIDANG PRODUKSI TAN. BIDANG PRODUKSI BIDANG PRODUKSI BIDANG SUMBER PANGAN HORTIKULTURA PETERNAKAN DAYA

Ir. Meiske Paendong Selvie Umbo, SP Donal Lumingkewas S.Pt Olymvia S. Johanes, SP

SEKSI PADI SEKSI SAYURAN DAN SEKSI PENGEMBANGAN SEKSI SARANA/PRASARANA

ANEKA TANAMAN TERNAK PERTANIAN DAN PETERNAKAN Agus A.E. Kosakoy, SST Stive Ch. Wagania, S.TP Santy S. Somba, S.Pt Adeleida Wawointana, SP

SEKSI PALAWIJA SEKSI BUAH-BUAHAN SEKSI KESEHATAN SEKSI SUMBERDAYA DAN TANAMAN HIAS TERNAK PERTANIAN Meis Hatidja, SP Frieda Y. komalig, S.Pt Janne Kawuwung, S.Pt

UPTD

KEPALA DINAS Ir. Elly S. Sangian, ME

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 9

3. Susunan Kepegawaian

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

 Sub Bagian Umum

 Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan c. Bidang Produksi Tanaman Pangan

 Seksi Padi  Seksi Palawija

d. Bidang Produksi Hortikultura

 Seksi Sayuran dan Aneka Tanaman Pangan  Seksi Buah-buahan dan Tanaman Hias e. Bidang Produksi Peternakan

 Seksi Produksi dan Pengembangan ternak  Seksi Kesehatan Ternak

f. Bidang Sumberdaya

 Seksi Sarana / Prasarana Pertanian dan Peternakan  Seksi Sumberdaya Manusia Pertanian dan Peternakan

2.2. Sumber Daya Dinas Pertanian dan Peternakan

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara sampai dengan 30 September 2013 berjumlah 19 orang, tenaga honor 12/sukarela 12 orang. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Honor dan tenaga vaksinator dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Tenaga Honor dan Sukarela pada Dinas Pertanian dan Peternakan

No Kepangkatan Jumlah (Orang) Prosentase (%) Ket. 1. Golongan IV 5 26,32 2. Golongan III 11 57,89 3. Golongan II 3 27,27 Jumlah 19 100 1. Operator komputer 3 2. Tenaga Vaksinator 3 3. Tenaga Inseminator 1

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 10

4. Sopir 1

5. Tenaga sukarela 3

6. Petugas kebersihan 1

Tabel 2.2. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) (keadaan s/d 30 September 2013)

No. Jabatan Jumlah

(Orang) Ket. 1. Eselon II B 1 2. Eselon III A 1 3. Eselon III B 4 4. Eselon IV A 8 5. Non Eselon 5 Jumlah 19

Tabel 2.3. Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mengikuti Diklat Penjenjangan

No. Diklat Jumlah (Orang) Ket.

1. Diklat PIM II - 2. Diklat PIM III 1 3. Diklat PIM IV 1

Jumlah 2

Tabel 2.4. Keadaan PNS Menurut Jenjang Pendidikan (Keadaan s/d 30 September 2013)

No. Pendidikan Jumlah

(Orang) Keterangan

A. Doktor (S3)

1 Doktor Ilmu Pertanian 1

B. Magister -

C. Sarjana (S1)/Diploma III

1. Sarjana Pertanian (SP) 8 2. Sarjana Peternakan (Ir/S.Pt) 3

3. Sarjana Ekonomi (SE) 2

4. Sarjana Sains Terapan (SST) 1

5 D3 Akuntansi 1

D SMA / SMK

1. SPP-SPMA 3

2. SMA 1

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 11 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan

Umumnya komoditi tanaman pangan sebagai sub sektor tanaman bahan makanan yang diusahakan oleh penduduk adalah padi sawah, padi ladang, jagung, dan lain-lain. Secara Nasional, Kabupaten Minahasa Tenggara saat ini belum menjadi salah satu sentra produksi pangan, akan tetapi ke depan untuk ruang lingkup dalam provinsi berpotensi kuat menjadi sentra produksi pangan unggulan seperti padi dan jagung, sehingga dalam pengembangan pertanian mengacu dari kerangka revitalisasi pembangunan pertanian yang telah dicanangkan sejak tahun 2005 oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara kemudian dilanjutkan dengan Gerakan Sentuh Tanah pada Tahun 2011. Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara kemudian membuat program baru untuk peningkatan produksi tanaman pangan antara lain dengan gerakan penanaman KOBUMA dan GENTADI pada Tahun 2011 yang dinilai berhasil meningkatkan produksi pertanian.

a. Capaian Produksi

Perkembangan produk tanaman pangan di Kabupaten Minahasa Tenggara selang waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Produksi Pertanian Beberapa Komoditas Tahun 2009-2013

No Uraian Data 2009 2010 2011 2012 2013

1 Padi Sawah

- Luas Tanam (Ha) 6.917 7.025 7.130 7.815 (8.014) - Luas Panen (Ha) 6,263 6.379 6.512 7.021 (7.125) - Jumlah Produksi (Ton) 33.113 35.097 38.947 39.783 38.688 - Rata-rata Produksi (Ton) 5,25 5,56 5.58 5,67 5,25 2 Padi Ladang

- Luas Tanam (Ha) 1.193 593 721 135 (603)

- Luas Panen (Ha) 1.171 519 706 120 (529)

- Jumlah Produksi (Ton) 3.033 1.532 2.105 357 2.640 - Rata-rata Produksi (Ton) 2,59 2,95 2,98 2,99 3,2 3 Jagung

- Luas Tanam (Ha) 9.132 9.275 10.135 10.632 (10.147) - Luas Panen (Ha) 8.157 8.384 9.539 9.909 (9.963) - Jumlah Produksi (Ton) 27.329 28.085 31.958 37.196 38.111 - Rata-rata Produksi (Ton) 3,35 3,35 3,35 3,35 3,9 4 Kacang Tanah

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 12

No Uraian Data 2009 2010 2011 2012 2013

- Luas Tanam (Ha) 291 342 485 286 (2,92)

- Luas Panen (Ha) 275 321 463 277 (207)

- Jumlah Produksi (Ton) 372 435 625 374 682

- Rata-rata Produksi (Ton) 1,35 1,35 1,35 1,35 (1,36) 5 Tomat

- Luas Tanam (Ha) 62 81 72 75 (92)

- Luas Panen (Ha) 54 70 61 62 (73)

- Jumlah Produksi (Ton) 978 1.336 1.155 1.208 (1.474) - Rata-rata Produksi (Ton) 18,11 19,08 18,94 19,5 (20,2) 6 Cabe

- Luas Tanam (Ha) 115 305 127 112 (127)

- Luas Panen (Ha) 101 282 105 92 (98)

- Jumlah Produksi (Ton) 151 423 158 137 (148) - Rata-rata Produksi (Ton) 1,49 1,5 1,5 1,49 (1,51) Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan

Ket. ( ) data s/d Bulan Oktober 2013

Berdasarkan data di atas, produksi padi selama 5 tahun terakhir untuk padi sawah dengan produksi 33.113 ton pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39.783 ton pada tahun 2012. Peningkatan produksi terjadi karena dukungan perbaikan jaringan irigasi desa, peningkatan luas tanam dan bantuan sosial melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT), optimasi lahan, bantuan pupuk dan benih sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2013 baik lewat bantuan pusat maupun melalui APBD.

Tabel 2.6. Hasil Produksi Buah-buahan Tahun 2008 – 2013

No Jenis Komoditas 2009 2010 2011 2012 2013

Ton Ton Ton Ton Ton

1. Alpokat 45 446 113 475 (481) 2. Nenas 594 420 252 241 (215) 3. Pepaya 2.735 1.465 4.913 4.722 (4.127) 4. Pisang 962 1.043 1.475 1.512 (1.903) 5. Sirsak 122 15 17 21 (25) 6. Salak 41.012 4/592 47.170 41.203 (42.370) Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 13 Komoditi tanaman hortikultura yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara dari sub sektor tanaman buah/makanan yang diusahakan oleh penduduk adalah produksi tanaman buah-buahan yang terdiri dari buah alpukat, nenas, papaya, pisang, sirsak dan salak. Secara nasional, Kabupaten Minahasa Tenggara saat ini belum menjadi salah satu sentra produksi buah-buahan, akan tetapi ke depan untuk ruang lingkup dalam provinsi berpotensi kuat menjadi sentra produksi buah unggulan, baik untuk buah pisang, nenas dan salak. Pembangunan di sub sektor peternakan, dalam kurun waktu 5 tahun terakhir dapat di lihat pada tabel 2.7.

Tabel. 2.7. Produksi Hasil Peternakan Tahun 2009 – 2013

Jenis ternak TAHUN

2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 Sapi ekor 3,984 4,267 3,796 3,978 (4.175) Kuda ekor 210 23 19 19 (19) Kambing ekor 1,800 1,278 1,691 1,810 (1.826) Babi ekor 10,116 9,841 10,872 11,420 (21.145) Ayam Pedaging ekor 3,125 4,950 13,704 11,800 (14.800) Ayam Petelur ekor 3,842 11,011 5,650 6,000 (6.045) Ayam Buras ekor 50,610 50,840 78,545 80,850 (80.991) Itik ekor 3,105 11,633 13,707 13,720 (14.727)

Puyuh ekor - - 1,000 1,000 (1.500)

Anjing ekor 9.150 11.475 12.710 13.082 14.470

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Ket. ( ) Data s/d Bulan Oktober 2013

Selama periode 2008-2013, pembangunan pertanian Kabupaten Minahasa Tenggara terus mencatat berbagai keberhasilan. Salah satu yang patut disyukuri dan membanggakan adalah penghargaan presiden atas pencapaian produksi beras 5% pada pada tahun 2010 dan 2011.

Mantapnya produksi beras yang merupakan pangan utama sangat membantu menstabilkan harga pangan lokal, sehingga Minahasa Tenggara bisa terhindar dari krisis pangan yang melanda banyak daerah. Selain produksi padi yang meningkat, sampai mencapai swasembada, selama periode pembangunan lima

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 14 tahun terakhir pembangunan pertanian juga mencatat sejumlah keberhasilan seperti: peningkatan produksi beberapa komoditas pertanian, ketersediaan energi dan protein.

Pada tataran makro, pembangunan pertanian juga memperlihatkan peningkatan kinerja. PDRB sektor pertanian terus tumbuh dan mencapai 11,96 persen di tahun 2010, walaupun kemudian menurun di tahun berikutnya sebagai akibat bencana alam letusan gunung api. Namun kemudian pertumbuhannya terus membaik hingga Tahun 2013. Rerata pertumbuhan PDRB pertanian (di luar perikanan dan kehutanan) 6,39%.

Tabel 2.8. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pertanian, 2007-2011

TAHUN CAPAIAN (%) KET.

2007 4,68 2008 5,62 2009 4,32 2010 11,96 2011 5,38 RATA-RATA 6,39

Semua capaian pembangunan pertanian ini merupakan bentuk nyata dari hasil kerja keras dan kerjasama yang baik dan terus menerus dari para pelaku pembangunan pertanian, yaitu petani, penyuluh, pelaku usaha di bidang pertanian bersama dengan pemerintah (pusat dan propinsi). Sektor pertanian kembali membuktikan dapat bertahan menghadapi terpaan krisis ekonomi sebagaimana yang dialami Indonesia pada tahun 1997.

b. Tenaga Kerja

Angkatan kerja pertanian mencapai lebih dari 26% orang setiap tahun selama 2007-2011. Dari besarnya angka tenaga kerja, pertanian masih tetap menjadi sektor andalan mata pencaharian bagi sebagian besar penduduk Kabupaten Minahasa Tenggara. Besarnya angkatan kerja yang bekerja di sektor pertanian tentu saja memberatkan pertanian primer sehingga diperlukan upaya keras untuk mendorong perpindahan tenaga kerja pertanian primer ke sektor

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 15 industri pertanian atau non pertanian. Jumlah tenaga kerja pertanian (pertanian, perikanan, dan kehutanan) berada pada kisaran 30% dari angkatan kerja Kabupaten Minahasa Tenggara dan cenderung terus meningkat setiap tahunnya selama periode 2007-2011.

c . Nilai Tukar Petani (NTP)

Meskipun NTP belum dapat menggambarkan kondisi yang sebenarnya dari kesejahteraan petani, namun NTP sampai saat ini masih merupakan salah satu indikator untuk mengukur kesejahteraan petani. Oleh karena itu, NTP disebut salah satu indikator relatif yang menunjukkan tingkat kesejahteraan petani. NTP dihitung dengan cara membandingkan antara indeks harga yang diterima petani dengan indeks harga yang dibayar petani.

Kinerja NTP selama tahun 2009-2013 memperlihatkan kecenderungan meningkat. NTP meningkat mendekati 100 selama tahun 2009-2010 dan lebih dari 100 pada tahun 2011-2013. Nilai NTP yang lebih dari 100 menunjukkan bahwa yang dibelanjakan petani lebih kecil dari yang didapatkan.

Tabel 2.9. Nilai Tukar Petani (NTP) Tahun 2009-2013

Uraian Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Rasio 99,4 99,6 100,2 100,2 100,2

d. Pendukung Peningkatan Produksi

Selain dalam bentuk indikator makro dan produksi, kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan dapat dilihat dari capaian dalam bentuk dukungan peningkatan produksi, antara lain sebagai berikut:

 APBN Kementerian Pertanian ke Dinas Pertanian dan Peternakan Minahasa

Tenggara

Selama periode tahun 2009-2013, alokasi APBN Kementerian Pertanian memperlihatkan alokasi anggaran yang fluktuatif. APBN Kementerian Pertanian

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 16 tercatat sebesar Rp.6.132.000.000 di tahun 2009, kemudian turun menjadi Rp1.856.875 di tahun 2010. Pada tahun 2011 meningkat kembali menjadi 3.913.535.000 kemudian pada tahun 2012 turun menjadi 3.314.500.000 namun pada tahun 2013 kembali naik menjadi 5.649.662.000 (Tabel 2.10).

Tabel 2.10. Alokasi APBN Dinas Pertanian dan Peternakan Kab. Minahasa Tenggara Tahun 2009-2013 No PROGRAM TAHUN 2009 TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013

1 Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan MutuTanaman Pangan untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan (Bidang Tanaman Pangan)

3.111.000.000 816.875.000 863.785.000 1.504.500.000 3.419.862.000

2 Peningkatan Produksi, Produktivitas, dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan (Bidang Hortikultura)

- - - - 160.000.000

3 Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran, dan Ekspor Hasil Pertanian (Bidang Hortikultura dan Tanaman Pangan)

- - 160.000.000 - 160.000.000

4 Pencapaian Swasembada Daging Sapi dan Peningkatan Penyediaan Pangan Hewani Yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal

(Bidang Peternakan)

- 80.000.000 369.000.000 585.000.000 360.000.000

5 Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian

(Bidang Sumber Daya)

3.021.000.000 960.000.000 2.520.750.000 1.225.000.000 1.709.800.000

JUMLAH 6.132.000.000 1.856.875.000 3.913.535.000 3.314.500.000 5.809.662.000

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas pemakaian benih bagi petani, maka disediakan subsidi dalam bentuk subsidi tidak langsung (subsidi harga) dan subsidi langsung. Subsidi langsung benih dilaksanakan dalam bentuk Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU) dan Cadangan Benih Nasional (CBN). Subsidi benih menurun dari Rp 373.250.000 pada tahun 2010 menjadi Rp 118.125.000 pada tahun 2012 (Tabel 2.11).

Tabel. 2.11. Subsidi Benih Tahun 2009 – 2013

No Jenis subsidi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 Cadangan benih Nasional (CBN)

- 61.250.000 - - -

2 Bantuan Langsung Benih Unggul (BLBU)

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 17  Dana APBD

Pemerintah pusat mengalokasikan dana APBN yang ditransfer ke daerah seperti Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Untuk DAK bidang pertanian, selama 2009-2013 juga mengalami peningkatan yang cukup besar. DAK Bidang Pertanian meningkat dari Rp 3,04 milyardi tahun 2009 menjadi Rp 5,45 milyar di tahun 2013 atau meningkat hampir dua kali lipat. Sedangkan Dana Alokasi Umum (termasuk DAK) dari Rp 4,45 milyar naik hampir tiga kali lipat menjadi Rp 12,8 milyar (Tabel 2.12).

Tabel 2.12 Dana Alokasi Khusus Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun 2009-2013

JENIS

DANA 2009 2010 2011 2012 2013

DAK 3.048.013.675 2.922.920.000 4.100.000.000 4.116.735.000 5.454.031.000

DAU 4.451.116.269 4.193.507.351 7.476.245.681 8.845.666.396,49 12.894.787.986

 Pembangunan Infrastruktur Pertanian

Untuk mendukung peningkatan produksi pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan telah melakukan perbaikan dan pembangunan infrastruktur pertanian yang mencakup: Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), Jaringan Irigasi Desa (JIDES), Jalan Usaha Tani (JUT), Jalan Produksi, embung, sawah, sumur, dam parit, dan konservasi lahan, dll; untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 2.13.

Tabel. 2.13. Infrastruktur dan Sarana Produksi Selang Tahun 2009-2013

No Infrastruktur/Sarana Produksi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 Jalan Usaha Tani/Jalan Produksi 22 km 35 km 15 km 3 km 13 km

2 Optimasi lahan 118 ha 30 ha 50 ha 50 ha 600 ha

3 System of Rice Intensification (SRI) 3 unit

4 Konservasi dan reklamasi lahan 70 ha

5 Embung/dam parit 1 unit 3 unit 5 unit 3 unit

6 JITUT/JIDES 300 ha/

2 unit

500 ha 740 ha 500 ha/

5 unit

-

7 Sumur resapan 2 unit - 25 unit - -

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 18

No Infrastruktur/Sarana Produksi Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

9 Perluasan areal sawah 120 ha - - - -

10 Perluasan areal HMT 24 ha - - - -

11 Perluasan areal hortikultura 40 ha - 70 ha 30 ha 20 ha

12 Traktor roda 2 - 1 unit - -

13 Pompa air - - 2 unit - -

14 UPPO - - 1 unit

(sapi 35 ekor)

- -

15 Balai Benih Padi - - 1 paket - -

16 Ternak kambing - - - 30 ekor 175 ekor

17 Babi starter - - - 120 ekor 3.045 ekor

18 Babi grower - - - - 520 ekor

19 Ayam - - - 306 ekor -

20 Itik - - - 306 ekor -

21 Bibit jagung - - - 1 paket -

22 Bibit kobuma - - - 1 paket -

23 Bibit padi unggul - - - 1 paket -

24 Bibit salak - - - 1 paket -

25 Pupuk - - - 1 paket -

26 Bibit hewan - - - 1 paket -

27 Insektisida/fungisida - - - 1 paket -

 Pembangunan Kelembagaan dan Penguatan Modal Petani

Bantuan penguatan modal dan pengembangan kelembagaan merupakan upaya untuk mengatasi keterbatasan modal dan kapasitas yang dimiliki petani. Melalui kegiatan Bantuan Langsung Masyarakat – Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP), satu unit Gapoktan dapat menerima bantuan penguatan modal sebesar Rp 100 juta. Sampai tahun 2011-2013 telah diberikan bantuan penguatan modal kepada 32 Gapoktan.

Tabel. 2.14. Gapoktan dan Bantuan Penguatan Modal Selang Tahun 2011-2013

No Nama Gapoktan Kecamatan/ Desa/Kelurahan Pagu Anggaran Tahun

1 Nafiri Pasan/Tolombukan Satu 100.000.000 2011 2 Sinoran Jaya Pasan/Towuntu Timur 100.000.000 2011 3 Mukakambey Siliaa Raya/Siliaan Dua 100.000.000 2011 4 Kamang Tombatu/Tombatu Satu 100.000.000 2011 5 Maesaan Tombatu/Tombatu Satu 100.000.000 2011 6 Harapan Jaya Tombatu Timur/Mundung

Satu

100.000.000 2011

7 Maesaan Tombatu Utara/Kuyanga Satu 100.000.000 2011 8 Usaha Bersama Ratatotok/Ratatotok 100.000.000 2011

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 19 No Nama Gapoktan Kecamatan/ Desa/Kelurahan Pagu Anggaran Tahun 9 Rehobot Tombatu/Pisa 100.000.000 2011 10 Esandoong Tombatu Timur/Mundung 100.000.000 2011 11 Lembah Berkat Pasan/Tolombukan Barat 100.000.000 2011 12 Rama Ratahan/Wawali 100.000.000 2011 13 Wasuu Ratahan Timur/Wongkay

Satu

100.000.000 2011

14 Kalooran Siliaan Raya/Siliaan 100.000.000 2011 15 Anutawaya Touluaan Selatan/Kalait 100.000.000 2011 16 Tosel Ratahan/Tosuraya Selatan 100.000.000 2012 17 BaitonMototawian Belang/Ponosakan Belang 100.000.000 2013 18 Mandiri Pangan Pusomaen/Minanga Timur 100.000.000 2013 19 Berkat Usaha Ratatotok/Basaan Dua 100.000.000 2013 20 Kamang Touluaan/Toundanow Atas 100.000.000 2013 21 MaesaWaya Touluaan Selatan/Kalait Satu 100.000.000 2013 22 Unduman Pasan/Towuntu Barat 100.000.000 2013 23 Sukamaju Ratahan/Tosuraya 100.000.000 2013 24 Pitatuas Ratahan Timur/Nazareth 100.000.000 2013 25 Sukamaju Tombatu/Betelen 100.000.000 2013 26 Maju Bersama Pasan/Liwutung Satu 100.000.000 2013 27 Nataan Jaya Ratahan/Luwu Dua 100.000.000 2013 28 Limpangu Jaya Ratahan Timur/Pangu Satu 100.000.000 2013 29 Derel Siliaan Raya/Silian Tiga 100.000.000 2013 30 Monunga Tombatu/Kali Oki 100.000.000 2013 31 Rindu Alam Agro Tombatu Timur/Molompar

Dua

100.000.000 2013

32 Bussel Tombatu Utara/Tombatu Dua 100.000.000 2013

Kegiatan lainnya berupa Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) adalah suatu upaya pengembangan agribisnis melalui pemberdayaan sumberdaya manusia, kemitraan, peningkatan akses terhadap sumberdaya, teknologi dan pasar yang ditujukan khusus bagi kelembagaan keagamaan yang berkembang di masyarakat seperti pondokpesantren, gereja, pura dan lain-lain. Sejak tahun 2009-2012 telah disalurkan bantuan modal ke 7 LM3, dan di Tahun 2013 telah diverifikasi6 kelompok dengan kegiatan: tanaman pangan, hortikultura, peternakan dan pengolahan dan pemasaran hasil pertanian.

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 20

Tabel 2.15. Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat (LM3) Tahun 2009-2014

No Kegiatan Penerima Pagu

Anggaran Tahun Keterangan

1 Budidaya padi sawah GMIM BaitaniMinanga 84.000.000 2009 Tanaman Pangan

2 Budidaya jagung GMIM EklesiaBasaan 140.000.000 2009 Tanaman pangan

3 P2HP GMIMBasaan 103.500.000 2010 Hortikultura

4 Budidaya

Hortikultura (pisang) Gereja Bethel Kalait 78.000.000 2010 Hortikultura 5 Budidaya jagung GPdI Toundanow 103.075.000 2010 Tanaman Pangan

6 Peternakan babi GMIM GetsemaniLobu

Dua 70.000.000 2011 Peternakan 7 Budidaya jagung GMIM SyalomToundanow 38.000.000 2012 Tanaman Pangan 8 Budidaya jagung GMIM Imanuel

Tolombukan

(belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

9 Budidaya padi sawah Gereja Jalan Suci Tolombukan Satu

(belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

10 Budidaya padi sawah KGPM Molompar (belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

11 Budidaya padi sawah Gereja MesiasMolompar Raya

(belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

12 Budidaya padi sawah GpdISolagratiaToundanow Satu

(belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

13 Pasca panen padi GMIM ImanuelRanoketang Atas

(belum ditentukan)

2013 Tanaman Pangan

Penguatan modal dan pengembangan kelembagaan petani yang lain adalah: Sarjana Masuk Desa (SMD) yang sekarang berkembang menjadi Penggerak Membangun Desa (PMD) dan Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT).

Tabel 2.16. Kegiatan Bantuan Sosial Melalui Sarjana Membangun Desa (SMD) Tahun 2012 No Nama SMD Kelompok Tani Kecamatan/ Desa/ Kelurahan Komoditi Ternak Jumlah Dana Jumlah Ternak

1 Meity J. M. Gosal, S.Pt Pelangi Jaya

Pasan/ Tolombukan Satu

Sapi 325.000.000 35 ekor

2 Dewi F. F. Mogea, S.Pt Laut Timur Group Belang/ Molompar Timur Kambing 150.000.000 55 ekor 3 Robby F. Rengkung, S.Pt Taruna Manohas Pasan/ Wawali Ayam 60.000.000 Induk 7000 ekor DOC 1.000 ekor

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 21  Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan pertanian. Kegiatan penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan Dinas Pertanian dan Peternakan masih sebatas demonstrasi plot untuk tanaman hortikultura. Sementara kegiatan penelitian di Lahan Hortikultura Tombatu sementara dilakukan untuk tanaman kentang. Ke depan diharapkan dapat dilakukan kegiatan-kegiatan penelitian dan desiminasi hasil kajian baik untuk tanaman pangan maupun tanaman hortikultura dengan melakukan inovasi teknologi seperti: pengembangan balai benih untuk menghasilkan varietas unggul padi hasil pemuliaan petani Mitra , varietas unggul jagung, varietas unggul kedelai, diagnostik dan teknik pengujian penyakit ternak. Di samping itu dapat dikembangkan inovasi pola tanam, pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang adopsinya dipercepat dengan Sekolah Lapang (SL-PTT), Sistem Integrasi Tanaman Ternak Bebas Limbah (SITTBL), teknologi pemupukan, Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Alat Mesin Pertanian (Alsintan), pasca panen, dan lain-lain.

 Subsidi Bunga untuk Kredit Petani

Salah satu keterbatasan petani untuk pengembangan usahatani adalah modal. Dalam upaya membantu petani mengatasi masalah kesulitan modal, Dinas Pertanian dan Peternakan bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (Program Kementerian Pertanian) sedang mengembangkan berbagai skim kredit pertanian, seperti: Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKP-E), Kredit Pembangunan Energi Nabati dan Revitalisasi Perkebunan (KPEN-RP) dan Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS), serta memperluas pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Subsidi bunga yang disediakan untuk masing-masing skim kredit tersebut bervariasi antara 8-10%. Khusus untuk KUPS, beban bunga bagi peminjam ditetapkan sebesar 5 persen. Sementara untuk KUR, meskipun menggunakan bunga komersial tetapi mensyaratkan agunan yang relatif mudah.

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 22

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan

Dinas pertanian dan peternakan diperhadapkan dengan tantangan untuk mengoptimalkan semua potensi pertanian dan peternakan yang ada, diantaranya terlihat dengan adanya lahan-lahan tidur, serta indeks pertanaman yang belum optimal yang disebabkan antara lain infrastruktur jalan usahatani yang belum terbangun, jaringan irigasi, sumber-sumber air yang belum dibangun serta keterbatasan modal usaha petani. Untuk itulah Dinas pertanian dan peternakan berusaha mengembangkan pelayanan dengan lebih memfokuskan pada pengembangan infrastruktur pertanian, serta pemberian bantuan berupa sarana produksi pertanian dan alat-alat mesin pertanian. Disamping itu juga dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan sumber daya petani.

Kemudian dibidang peternakan Dinas pertanian dan Peternakan tertantang untuk mewujudkan Kabupaten Minahasa Tenggara terbebas dari penyakit rabies, untuk itulah pengembangan pelayanan dalam pelaksanaan vaksinasi terhadap hewan-hewan penyebab rabies semakin dioptimalkan.

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 23

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Minahasa Tenggara yang berkaitan dengan pelayanan dibidang pertanian dan peternakan dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut: 1. Masih kurangnya pengetahuan petani/pelaku usaha menyangkut pengelolaan

usahatani serta produk-produk olahan.

2. Belum optimalnya hasil pertanian berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara

3. Resiko penyakit zoonosis (penyakit yang menular dari ternak ke manusia) khususnya rabies.

Tabel 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

Aspek Kajian Capaian/ Kondisi Saat Ini

Standar Yang Digunakan

Faktor Yang Mempengaruhi

Permasalahan Pelayanan SKPD Internal (Kewenangan SKPD) Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD) Gambaran pelayanan SKPD

Masih kurangnya pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha

pertanian dan peternakan IKM

Anggaran, kebijakan Mental Petani, Rendahnya pengetahuan petani Mental Petani, Rendahnya pengetahuan petani Belum optimalnya hasil produksi

pertanian berdasarkan potensi sumber daya alam yang ada di Kabupaten Minahasa Tenggara

IKM Anggaran, kebijakan Mental Petani, Rendahnya pengetahuan petani Mental Petani, Rendahnya pengetahuan petani Resiko penyakit zoonosis

(penyakit yang menular dari ternak ke manusia) khususnya rabies IKM Anggaran, kebijakan Mental/ kesadaran masyarakat Mental/ kesadaran masyarakat

3.2. Telaaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Minahasa tenggara

Sesuai dengan Visi pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dalam RPJMD tahun 2013-2018 yaitu “ Mitra Yang Berdaulat, Berdikari dan Berkepribadian “ dan terdapat 5 (lima) misi, maka berdasarkan urusan dan kewenangan Dinas Pertanian dan Peternakan,

RENSTRA Dinas Pertanian Dan Peternakan Tahun 2014 - 2018 24 maka dalam rangka pencapaian misi pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, Dinas Pertanian dan Peternakan berkontribusi untuk mewujudkan misi ke 2 dan 3 yaitu :

Misi 2 ; Mewujudkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang semakin berkualitas, serta memberdayakan masyarakat (Sukses Pemberdayaan Masyarakat)

Dokumen terkait