Menguraikan tentang Perencanaan Kinerja, Rencana Strategis sebelum Reviu, Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja, Rencana Strategis Hasil Reviu, Rencana Strategis, Indikator Kinerja Utama, Perjanjian Kinerja. Disajikan gambaran singkat tentang Visi dan Misi, Tujuan, Sasaran, cara mencapai Tujuan dan Sasaran.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Menguraikan tentang Kinerja, Capaian Indikator Kinerja Utama, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja dan Prestasi. Dalam bab ini juga diuraikan mengenai pencapaian sarana-sarana dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja Distarcip Kota Bandung.
BAB IV PENUTUP
Mengemukakan tinjauan secara umum dengan mengemukakan keberhasilan/kegagalan, permasalahan/kendala yang berkaitan dengan kinerja Distarcip Kota Bandung, dan strategi pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja periode berikutnya.
LKIP Tahun 2014
21
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 RENCANA STRATEGIS SEBELUM DAN SETELAH REVIU
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Strategis disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah disebutkan bahwa Rencana Strategis Satuan Kerja Perngkat Daerah (Renstra-SKPD) adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima tahunan dengan mempertimbangkan potensi, peluang dan kendala yang ada, Renstra SKPD Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatf yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi meliputi Keijakan dan Program yang realistis untuk kurun waktu lima tahun 2013-2018.
Rencana strategis merupakan serangkaian rencana tindakan dan kegiatan mendasar yang disusun untuk diimplementasikan dengan suatu strategi yang mencakup sejumlah langkah atau taktik yang digunakan dalam rangka pencapaian tujuan. Dengan perencanaan strategis, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya diharapkan dapat membangun strategi sebagai bagian penting berorientasi pada hasil yang diinginkan di masa mendatang.
Dengan penetapan visi, misi dan strategi yang jelas dan tepat, maka Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung diharapkan akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. Berkaitan dengan hal tersebut berikut ini akan diuraikan tentang visi, misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan.
LKIP Tahun 2014
22
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Rencana strategis mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. Oleh karena itu, visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya adalah sebagai berikut :
2.1.1. Visi
Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun menuju Bandung sebagai Kota Jasa yang Bermartabat serta Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.
Visi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :
“ MENDORONG PERWUJUDAN PENATAAN RUANG, BANGUNAN DAN PERMUKIMAN YANG BERUALITAS DAN BERKELANJUTAN”
2.1.2 Misi, Tujuan dan Sasaran
2.1.2.1 Misi
Misi 1 : Mengarahkan perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbangn serta berkelanjutan.
Misi 2 : Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarna dan sarana lingkungan permukiman, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah
LKIP Tahun 2014
23
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Misi 3 : Meningkatkan kualitas tata bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.
Misi 4 : Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat
Untuk meningkatkan kualitas Renstra Distarcip Kota Bandung, maka dilakukan reviu Renstra secara berkala dengan pendampingan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Daerah dan Reformasi Birokrasi. berikut merupakan Misi Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 hasil Reviu:
Tabel 2.1
Misi Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu)
No Misi (Sebelum Reviu) Misi (Sesudah Reviu)
1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan insfrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
Mengarahkan perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbang, serta berkelanjutan
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dan sarana lingkungan
permukiman, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Meningkatkan kualitas tata bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.
2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan malayani
Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat
LKIP Tahun 2014
24
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
2.1.2.2
Tujuan dan SasaranTujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 4 sasaran strategis. Berikut merupakan tujuan, sasaran, dan indikator sasaran sebelum dan sesudah reviu.
Tabel 2.2
Tujuan Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu)
Misi Tujuan (Sebelum Reviu) Tujuan (Setelah Reviu) Mengarahkan
perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbangn serta berkelanjutan
Menyediakan insftrastruktur,
permukiman dan sanitasi perkotaan yang nyaman, umur pakai panjang dan merata secara efektif dengan konsep maju, Hijau dan Manusiawi
Mengarahkan dan
fasilitasi perwujudan pola, struktur ruang dan
insftrastruktur kota yang terintegrasi
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarna dan sarana lingkungan permukiman, terutama
Mengarahkan dan fasilitas perwujudan prasarana dan sarana lingkungan pemukiman yang terintegrasi.
LKIP Tahun 2014
25
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Misi Tujuan
(Sebelum Reviu)
Tujuan (Setelah Reviu)
Mengarahkan
perkembangan kota yang produktif, serasi, selaras dan seimbangn serta berkelanjutan
Menyediakan insftrastruktur,
permukiman dan sanitasi perkotaan yang nyaman, umur pakai panjang dan merata secara efektif dengan konsep maju, Hijau dan Manusiawi
Mengarahkan dan
fasilitasi perwujudan pola, struktur ruang dan
insftrastruktur kota yang terintegrasi
bagi masyarakat berpenghasilan rendah
Memfasilitasi penyediaan rumah layak huni
Meningkatkan kualitas tata bangunan serta keandalan bangunan gedung dan bangun-bangunan.
Mengarahkan perwujudan tertib bangunan gedung dan bangun-bangunan Meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat Terlaksananya reformasi birokrasi Meningkatkan Ketepatan dan kualitas pelayanan masyarakat
Tabel 2.3
Sasaran dan Indikator Sasaran Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu)
Sasaran (Sebelum Reviu) Sasaran (Setelah Reviu) Indikator Sasaran (Sebelum Reviu) Indikator Sasaran (Setelah Reviu) Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian Terwujudnya perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang kota yang
Persentase penertiban pelanggaran pemanfaatan tata ruang Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB
LKIP Tahun 2014
26
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Sasaran (Sebelum Reviu) Sasaran (Setelah Reviu) Indikator Sasaran (Sebelum Reviu) Indikator Sasaran (Setelah Reviu)
tata ruang kota yang konsisten konsisten Tingkat Keterbangunan PPK Gede bage (perkantoran pemerintahan kota Bandung) Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan Meningkatnya ketersediaan dan kualitas perumahan Luas kawasan Permukiman kumuh Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh Jumlah Rumah Susun yang terbangun Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasiln Rendah (MBR) Perbaikan Rumah
Tidak Layak Hun
Prosentase rumah layak huni
Terwujudnya insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata
Tingkat cakupan pelayanan air bersih
Jumlah kepala Keluarga pada
kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih Persentase pelayanan air limbah dengan system komunal/individu Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Meningkatnya Akuntabilitas
kinerja pelayanan Rata-rata Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Meningkatnya Kapasitas dan Akuntabilitas Kinerja Birokrasi
LKIP Tahun 2014
27
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Sasaran (Sebelum Reviu) Sasaran (Setelah Reviu) Indikator Sasaran (Sebelum Reviu) Indikator Sasaran (Setelah Reviu) Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
2.2. INDIKATOR KINERJA UTAMA
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Distarcip Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Kepala Distarcip Kota Bandung Nomor : 800/1146-Distarcip Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Tahun 2013-2018, berdasarkan hasil Reviu IKU. Adapun Indikator Kinerja Utama Distarcip Kota Bandung Hasil reviu sebanyak 9 Indikator. Perubahan IKU Distarcip Kota Bandung sebelum dan setelah reviu sebagai berikut:
Tabel 2.4
Indikator Kinerja Utama Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Sebelum dan Setelah Reviu)
No
Indikator Kinerja Utama
(Sebelum Reviu) Indikator Kinerja Utama
(Setelah Reviu)
1. Persentase penertiban pelanggaran pemanfaatan tata ruang
Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB
LKIP Tahun 2014
28
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
2. Tingkat Keterbangunan PPK Gede bage (perkantoran pemerintahan kota Bandung
Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang
3. Luas kawasan Permukiman kumuh Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh
4.
Jumlah Rumah Susun yang terbangun
Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasiln Rendah (MBR
5. Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
Prosentase rumah layak huni
6. Tingkat cakupan pelayanan air bersih Jumlah kepala Keluarga pada kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih
7. Persentase pelayanan air limbah dengan system komunal/individu 8. Rata-rata Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) 9. Nilai Evaluasi AKIP Nilai Evaluasi AKIP
10. Persentase Temuan BPK/Inspektoraat yang ditindaklanjuti
Persentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
LKIP Tahun 2014
12
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Tabel 2.5
Formulasi Indikator Kinerja Utama (IKU) Distarcip Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Setelah Reviu)
NO SASARAN
STRATEGIS IKU FORMULASI IKU
1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten
Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB
Jumlah gedung yang memiliki IMB
Jumlah yang tidak memiliki IMB X 100
Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang
Jumlah pelanggaran/pengaduan yang dapat diselesaikan Jumlah seluruh pengaduan/pelanggaran pemanfaatana tata ruang
X 100
2. Meningkatnya Ketersediaan dan kualitas perumahan
Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh
Luas kawasan permukiman kumuh Luas paemukiman
X 100
Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah (MBR)
Rumah susun Pemohon
LKIP Tahun 2014
13
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Prosentase rumah layak huni Jumlah layak huni Jumlah rumah kumuh
X 100
3. Terwujudnya
insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata
Jumlah kepala Keluarga pada kawasan
permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih
Jumlah KK masyarakat terlayani air bersih
LKIP Tahun 2014
14
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
2.3 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian Kinerja merupakan salah satu tahapan dalam Sistem Kinerja Instansi Pemerintah yang termuat dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja berkaitan dengan pelaporan kinerja dan tata cara reviu instansi pemerintah yang termuat dalam Permenpan No. 53 Tahun 2014 disebutkan bahwa Perjanjian kinerja merupakan lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Bupati/Walikota sebagai pemberi amanah kepada Pimpinan SKPD sebagai penerima amanah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian ini maka terwujudlah komitmen dan kesepakatan antara Walikota Bandung sebagai pemberi amanah dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung sebagai penerima amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.
Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.
Tujuan Penyusunan Perjanjian Kinerja adalah :
Sebagai wujud nyata komitmen antara Walikota dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur;
1. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur;
2. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi; 3. Sebagai dasar bagi Walikota untuk melakukan monitoring, evaluasi dan
supervisi atas perkembangan/kemajuan kinerja Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung;
LKIP Tahun 2014
15
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
4. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.
Perjanjian Kinerja dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi terjadinya pergantian atau mutasi pejabatb dikarenakan :
Perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran);
Perubahan prioritas atau asumsi yang berakibat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran.
LKIP Tahun 2014
i
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Tabel 2.6
Perjanjian Kinerja Distarcip Kota Bandung Tahun 2014 (Setelah Reviu)
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran
Tujuan 1
1. Terwujudnya pemanfaatan dan pengendalian tata ruang yang konsisten
1. Prosentase Pembangunan Gedung yang memiliki IMB
% 41 1. 1. Program Pengendalian Pemanfaata ruang
2. Program Penignkatan kualitas dan penertiban bangunan serta pembangunan bangunan 1.021.050.000 116.325.367.700 2. Prosentase Penertiban Pelanggaran pemanfaatan Ruang % 63 2. Meningkatnya Ketersediaan dan
3. Prosentase berkurangnya luas kawasan permukiman kumuh
LKIP Tahun 2014
ii
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran
kualitas perumahan 4. Prosentase daya tampung rumah susun bagi Masyarakat Berpenghasilan rendah % 66,67 1. Program Pengembangan Perumahan 2. Program Pemberdayaan komunitas perumahan 47.170.184.528 461.200.000
5. Prosentase rumah layak huni % 40 3 Program Pengembangan Perumahan
-
3. Terwujudnya
insfastruktur sanitasi dan air bersih yang berkualitas dan merata
6. Jumlah kepala Keluarga pada kawasan permukiman yang mempunyai sanitasi dan air bersih
KK 6,34 4 Program Lingkungan sehat perumahan
29.543.590.275
4. Meningkatnya Akuntabilitas kinerja pelayanan
7. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
% 65
8. Nilai Evaluasi AKIP Angka 65,01 Program Peningktan pengembangan sistem pelaporan penyusunan capaian konerja
LKIP Tahun 2014
iii
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran
269.900.000
9. Prosentase Temuan BPK/Inspektorat yang ditindaklanjuti
LKIP Tahun 2014
17
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Distarcip Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Dstarcip Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 dann Rencana Kerja Tahun 2014. Berdasarkan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya
masing-LKIP Tahun 2014
18
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Predikat Nilai Capaian Kinerja No Capaian Kinerja Interpretasi
1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target
Tidak Mencapai Target
3.1 Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menggambarkan ukuran keberhasilan pencapaian sasaran strategis. IKU berperan dalam mengubah sesuatu yang bersifat normatif (sasaran strategis) menjadi definitif, terukur dan realistis. IKU yang ditentukan akan berdampak terhadap perilaku dan budaya yang terbentuk dalam organisasi tersebut.
Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran keberhasilan dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dinas tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung telah menetapkan 7 (lima) Indikator Kinerja Utama Tahun 2013-2018. Untuk meningkatkan akuntabilitasnya dan juga telah melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama. Reviu Indikator Kinerja Utama dilakukan dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi.
Hasil pengukuran atas indikator kinerja utama Distarcip Kota Bandung tahun 2014 sebanyak 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (105,35%) telah mencapai atau melampaui target, dan sebanyak 1 (satu) Indikator Kinerja Utama (100%) dan 4 (empat) tidak mencapai target sebesar (88,23). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
LKIP Tahun 2014
19
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Tabel 3.2
Tingkat Pencapaian Sasaran
No. Sasaran
Jumlah Indikator
Sasaran
Tingkat Pencapaian Sasaran Melampaui target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%)
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Sasaran 1 2 1 105,35 - - 1 80,03
2. Sasaran 2 3 - - 1 100 2 92,25
3. Sasaran 3 1 - - - - 1 92,40
4 Sasaran 4 1 1 - - - -
Jumlah 7 2 105,35 1 100 4 88,23
Sumber : Hasil Pengolahan data, 2014
Pada sasaran 1 terdapat indikator kinerja 1 (satu) yang tidak dapat diukur secara utuh karena tidak tersedianya data jumlah pengaduan pada tahun sebeLumnya (Tahun 2013).
3.2 Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Pengukuran Kinerja dapat diartikan sebagai parameter yang mempengaruhi variabel dalam pengukuran kinerja. Variabel yang akan diukur adalah capaian indikator kinerja dengan parameater yang telah ditetapkan dalam lampiran yaitu target dan realisasi. Dari perbandingan anatara target dan realisasi akan diketahui prporsi capaian pencapaiankinerja dalam bentuk prosentase.
LKIP Tahun 2014
20
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan msi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Distarcip Kota Bandung Tahun 2014 dan Indikator Kinerja Utama Distarcip Kota Bandung hasil reviu berdasarkan Keputusan Kepala Distarcip tentang Indikator Kinerja Utama yang menetapkan 4 (empat) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja (outcome dan output penting) sebagaimana disajikan pada Gambar sebagai berikut :
Tabel : 3.3
Sasaran dan Indikator Kinerja Utama
No SASARAN IKU
1. Sasaran 1 2 Indikator
2. Sasaran 2 3 Indikator
3. Sasaran 3 1 Indikator
4. Sasaran 4 1 Indikator
Metode Evaluasi Kinerja mencakup kinerja kegiatan yang merupakan tingkat pencapain target dari masing-masing indikator kinerja kegiatan dengaan menggunakan formulir penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja, dan formulir pembiayaan dalam pencapain Sasaran sebagaimana terlampir.
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
LKIP Tahun 2014
21
Dinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung
Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) dan capaian indikator kinerja makro diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran.
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0. Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.
Dalam laporan ini, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018 maupun Renja Tahun 2014. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditewtapkan dalam mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Surat Keputusan Kepala Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Nomor : 800/1146-Distarcip Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama (IKU), telah ditetapkan 4 (empat) sasaran dengan 7 (tujuh) indikator kinerja (out comes). Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan