• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memuat kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis (Zuriah 2006:47).

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat penelitian serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Kota Binjai di Jalan Jamin Ginting No.20 Bangkatan Binjai.

2.3 Informan

Dalam penelitian kualitatif, tidak menggunakan istilah populasi ataupun sampel seperti dalam penelitian kuantitatif. Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi itu. (Sugiyono, 2008 : 297).

Oleh karena itu, peneliti akan menggunakan informan untuk memperoleh berbagai informasi yang dipelukan selama proses penelitian. Informan penelitian dipilih berdasarkan teknik snowball yaitu dengan mencari informan kunci. Yang dimaksud dengan informan kunci (key informan) adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah :

1. Kepala Unit PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. unit Bangkatan Binjai

2. Bagian Perkreditan (Mantri) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. unit Bangkatan Binjai

3. Masyarakat Penerima dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) 2.4Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengunpulan data dalam penelitian ini adalah : 2.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dan berkaitan langsung dengan permasalahan yang dihadapi dalam penelitian ini. Pengumpulan data yang digunakan adalah :

a. Wawancara, yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian. b. Observasi, yaitu dengan mengamati secara langsung dengan mencatat

gejala-gejala yang ditemukan di lapangan serta menjaring data yang tidak terjangkau.

2.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari objek penelitian. Pengumpulan data yang dilakukan adalah :

a. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan cara mengumpulkan data melalui buku-buku ilmiah, tulisan, karangan ilmiah yang berkaitan dengan penelitian.

b. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau foto-foto yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

2.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yaitu menguraikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh di lapangan dari para key informan (informan kunci). Penganalisaan ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data dan informasi,

kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian.

Jadi, teknik analisa data kualitatif yaitu dengan menyajikan data dengan melakukan analisa terhadap masalah yang ditemukan di lapangan, sehingga diperoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1Sejarah umum PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Penelitian tentang kredit usaha rakyat ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Tepatnya penelitian ini dilakukan di daerah Binjai atau Unit Bangkatan Binjai. Sebelum mengetahui lebih jelas tentang Unit Bangkatan Binjai ada baiknya bila terlebih dahulu kita mengenal tentang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. secara umum.

Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Aria Wiraatmadja dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuur Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang Berkebangsaan Indonesia (Pribumi). Nama lainnya yaitu Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau Bank Bantuan Milik Kaum Priyayi Purwokerto. Sebutan lainnya yaitu De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tangal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.

Pada periode setelah kemerdekaan Republik Indonesia, Bank Rakyat Indonesia ini pun ditetapkan sebagai Bank Pemerintah pertama sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1946 Pasal 1 di Republik Indonesia. Pada saat terjadi situasi perang mempertahankan untuk kemerdekaan pada tahun 1948,

kegiatan dari Bank Rakyat Indonesia sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah Perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan perubahan nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui Peraturan Perundang-undangan No.41 Tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) yang merupakan peleburan dari Bank Rakyat Indonesia, Bank Tani dan Nederlandsche Maartrschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No.9 Tahun 1965, BKTN diintergrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.

Sebulan kemudian keluarlah Penpres No. 17 Tahun 1965 tentang Pembentukan Bank Tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi, Tani dan Nelayan (eks

BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Ekspor Impor (exim). Berdasarkan Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Undang-undang Pokok Perbankan dan undang No. 13 Tahun 1968 tentang Undang-undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas Pokok Bank Rakyat Indonesia sebagai Bank Umum.

Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 Tahun 1992

status Bank Rakyat Indonesia berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT) yang saat itu kepemilikannya masih 100 % ditangan pemerintah. Sehingga pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk menjual saham dari Bank ini sebesar 30 % sehingga Bank ini menjadi Perusahaan Publik dengan nama resmi yang masih dipakai sampai saat ini yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Sejak didirikan pada tahun 1895, fokus utama dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. adalah konsisten untuk melakukan pelayanan pada masyarakat kecil dan sampai sekarang tetap konsisten yaitu dengan memberikan fasilitas kredit kepada golongan pengusaha kecil. Hal ini tercermin pada salah satu program perkembangan penyaluran Kredit Usaha Kecil (KUK) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8 Milyar yg meningkat menjadi Rp. 8.231,1Milyar pada tahun 1995 sampai dengan Bulan September sebesar Rp. 20.466 Milyar dan dengan masih begitu banyaknya program yang dimiliki oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yg semakin pesat maka sampai saat ini Bank Rakyat Indonesia mempunyai Unit Kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 2 kantor Inspeksi/SPI, 170 Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.

BRI ini mempunyai slogan atau motto “Melayani dengan Setulus Hati”

Visi : menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi :

1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

3.1.3 Letak geografis dan sejarah singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk.

Salah satu Kantor Unit dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. juga terdapat di Kota Binjai. Penelitian tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR) saya ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai dan tepatnya berada di Jalan Jamin Ginting No. 20 Kota Madya Binjai. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai ini pertama kali aktif yaitu sekitar tahun 1971 tepatnya di daerah Simpang Tanah Seribu Jalan Jamin Ginting Binjai Selatan, sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Binjai. Bangunannya

pada saat itu masih berupa rumah kontrakan. Berdirinya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan ini pertama kali memiliki fokus utama untuk melayani para petani untuk memerangi sistem ijon yang sangat marak melanda petani khususnya untuk Wilayah Binjai dan desa sekitarnya. Karena pada saat itu keadaan ekonomi masyarakat sekitar masih tergolong minim dan hanya megandalkan kehidupan dari bertani. Hal itu menyebabkan para petani itu banyak mengorbankan hasil taninya kepada tengkulak walaupun padinya masih muda sehingga menyebabkan harga yang diterima sangat rendah dan tidak sebanding dengan harga normal yang ada. Jadi disini PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai mengupayakan agar para petani tersebut tidak lagi berurusan dengan para tengkulak dan dapat melakukan usaha bertaninya seperti biasa mulai dari menanam dan memanen serta menjual dengan harga yang layak. Karena inilah dapat dikatakan bahwa urusan BRI berada ditengah sawah karena banyak melayani petani.

Baru sekitar tahun 1992 PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. berpindah bangunan ke daerah Bangkatan Binjai. Tepatnya PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini terletak di Jalan Jamin Ginting No. 20 Kota Madya Binjai, Kecamatan Binjai Selatan dan berjarak sekitar 1 kilometer dari pusat kota. Sekarang ini PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai sudah memiliki gedung sendiri yaitu dari membeli gedung yang sudah jadi diatas tanah dengan luas sekitar 400 meter dengan tinggi bangunan sekitar 1 ½ lantai.

3.1.2 Jumlah pegawai dan struktur organisasi

Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai ini terdiri dari 1 orang Kepala Unit, 2 orang Mantri Unit, 1 orang Deskman atau Kepala Tata usaha Pembukuan, dan 2 orang Teller dan sebagai tambahan ada 1 orang security atau Petugas Keamanan (Satpam). Jam kerja dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai ini dimulai dari pukul 08.00 – 14.30 wib.

3.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Pegawai

Di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai terdapat struktur organisasi yang terdiri dari beberapa pegawaiyang memilik tugas dan fungsi dari jabatan yang mereka miliki. Berikut adalah tugas-tugas pokok dan fungsi para pegawai di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Bangkatan Binjai dimulai dari jabatan tertinggi.

1. Kepala unit

Tugas pokok dan fungsi dari seorang Ketua Unit yaitu:

a. Memimpin kantor unit di wilayah kedudukannya dan bertindak untuk dan atas nama direksi baik di dalam maupun di luar pengadilan dalam hubungannya dengan pihak lain atau pihak ketiga di wilayah kerjanya yang berkaitan dengan usaha bank.

b. Mengelola keuangan dan harta kekayaan bank dan seluruh kegiatan kantor unit berdasarkan prinsip-prinsip ketatalaksanaan yang sehat dan tertib

administrasi sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang ditetapkan direksi.

c. Pengadaan dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kerja untuk menunjang operasional kantor unit sesuai dengan ketentuan yang berlaku. d. Pemeliharaan hubungan kedinasan dalam rangka kerjasama antar instansi

pemerintah maupun swasta ataupun lembaga perbankan/nonperbankan di wilayah kantor unit untuk memperlancar kegiatan usaha bank.

e. Mengoptimalisasi pendayagunaan tenaga kerja dan peralatan guna meningkatkan motivasi kerja, keahlian dalam bidangnya, dan hubungan yang baik dengan sesama karyawan sehingga tercapai kerja yang maksimal.

f. Bertanggungjawab atas kebenaran penyusunan laporan keuangan secara berkala dan laporan lainnya yang berhubungan dengan kantor unit.

g. Mengusahakan pengambilan kredit yang telah diterbitkan dengan cara yang dapat dipertanggungjawabkan.

h. Mengadakan koordinator dan pengawasan terhadap tugas- tugas yang diberikan kepada bawahan dengan mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas tersebut.

2. Mantri unit

Tugas dan fungsi dari seorang Mantri Unit adalah sebagai berikut:

a. Menangani analisis kredit bagi peminjaman uang di bank dan memastikan bahwa semua data yang diajukan oleh calon debitur itu sudah memenuhi syarat, benar dan layak untuk menerima dana kredit.

b. Melakukan peninjauan langsung ke lokasi dari calon debitur yang akan menerima dana kredit yang diajukannya.

3. Deskman

Tugas dan fungsi dari seorang Deskman yaitu:

Menangani komplain ataupun masukan dari nasabah, serta memberikan solusi bagi permasalahan perbankan dan keluhan dari para nasabah. Petugas ini harus memiliki hati yang kuat untuk menahan amarah, dan bersedia mendahulukan senyum dibandingkan perasaan dan emosinya.

4. Teller

Tugas dan fungsi dari teller antara lain adalah :

a. Melayani setoran tunai angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cabang sendiri dan cabang lain.

b. Melayani setoran dan pembayaran deposito.

d. Menerima transaksi giro. e. Mengelola kas cabang.

f. Melayani kebutuhan nasabah lainnya.

g. Melakukan transaksi penjemputan uang tunai. h. Melakukan penjualan dana keluar.

5. Security

Satpam bertanggung jawab atas keamanan di sekitar kantor bank, mulai dari parkir, kenyamanan pelanggan dan keamanan gedung bank.

Gambar. 1

Bagan dan Struktur Organisasi PT. BRI (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai

Kepala Unit

Bernadetta Bangun

Mantri Unit

Zulham

Novriana

Deskman

Ferdy

Teller

Dedi Hasibuan

Putri Maysarah

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Dalam Bab IV ini akan dipaparkan mengenai wawancara tentang penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat dengan Mantri Unit Bangkatan Binjai.

1. Sebenarnya Pak, apa arti dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu sendiri ?

Jawaban: “Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah suatu program yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk dapat membantu masyarakat sebagai pelaku usaha untuk dapat lebih mengembangkan usaha yang mereka miliki dan program ini dilaksanakan oleh pemerintah dengan bekerjasama dengan bank-bank.”

2. Apakah yang menjadi dasar hukum dari pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut, Pak ?

Jawaban: “Dasar hukum dari dilaksanakannya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini adalah Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang juga merupakan landasan hukum di Indonesia”

3. Apakah tujuan dari dilaksanakannya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut, Pak ?

Jawaban: “Tujuannya adalah karena keadaan perekonomian di negara kita ini dapat dikatakan masih kurang maju dan masih banyak yang belum memiliki pekerjaan. Adapun yang memiliki pekerjaan atau membuka usaha tetapi tidak berkembang. Semua hal itu disebabkan oleh masalah keterbatasan dana yang dihadapi oleh pelaku usaha tersebut menyebabkan mereka sulit mengembangkan usahanya. Maka dari itu, dilaksanakanlah program ini dengan tujuan dan harapan agar dapat membantu pelaku usaha yag bermasalah di bidang modal untuk mengembangkan usahanya dan dapat membantu negara untuk dapat lebih berkembang.”

4. Bagaimana respon atau tanggpan dari masyarakat terhadap pelaksanaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini sendiri ?

Jawaban: “ Respon yang ditunjukkan oleh masyarakat sejauh ini masih positif dan menyambut baik dari dilaksanakannya program Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini. Makanya banyak masyarakat yang datang berpartisipasi mengajukan permohonan kredit.”

5. Seperti bank-bank lainnya, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan ini juga sudah melaksanakan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR). Prinsi-prinsip seperti apa yang ada dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut, Pak ?

Jawaban: “Prinsip-prinsip yang ada diberlakukan dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ini adalah Bank kita ini hanya akan memberikan atau menyalurkan dana kredit apabila permohonan kredit yang diajukan oleh calon debitur merupakan pengajuan kredit tertulis, di dalamnya harus berisi informasi-informasi yang lengkap dan memenuhi syarat, dan informasi yang diberikan juga harus dipastikan bahwa itu sudah benar dan semuanya itu ditinjau dengan standar prinsip 5 C antara lain

character, capacity, capital, collateral dan condition of economy

6. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, syarat-syarat apa sajakah yang harus dilengkapi oleh calon debitur ketika mengajukan permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini ?

Jawaban: “syarat-syarat yang diperlukan yaitu fotokopi dari surat-surat data diri antara lain fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), Pas Photo berwarna 3x4, dan Surat Keterangan Usaha dari kelurahan setempat masing-masing sebanyak 1 lembar.”

7. Ada berapa tahap yang harus dilalui oleh calon debitur ketika mengajukan permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan tahap-tahap apa saja, Pak ?

Jawaban: “Ada sekitar 4 tahap yang harus dilewati oleh calon debitur dalam pengajuan sampai pencairan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dimulai dari tahap tahap pengajuan kredit, tahap analisis atau pemeriksaan kredit, tahap pemberian putusan kredit dan yang terakhir adalah tahap pencairan atau akad kredit.”

8. Di dalam proses pencairan dana Kredit Usaha Rakyat, sebenarnya apa sih Pak tugas atau fungsi dari seorang Mantri itu sendiri ?

Jawaban: “Tugas dari seorang Mantri Unit didalam proses pencairan Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah tepatnya di tahap pemeriksaan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Disini Mantri Unit akan melakukan pemeriksaan atau checking dan mencocokkan data diri calon debitur. Tugas selanjutnya yaitu melakukan peninjauan langsung kelapangan untuk menentukan apakah calon debitur tersebut layak diberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut.”

9. Kalau begitu bagaimana dengan Kepala Unit sendiri ?

Jawaban: “Tugas dari Kepala Unit sendiri adalah untuk mengesahkan data permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) ketika semua kelengkapannya sudah diperiksa agar dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu dapat dicairkan di tahap fiat bayar.”

10.Apakah ada hal yang menjadi kendala dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersebut, dan kendala seperti apa yang dialami Pak ?

Jawaban: “Masalah-masalah yang sering timbul yaitu masyarakat yang salah mengartikan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu adealah hadiah pemberian dari Pemerintah. Padahal sepenuhnya dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu adalah dari Bank kita. Masyarakat berfikir itu bantuan total dari Pemerintah sehingga tidak perlu melunasi apa yang mereka pinjam. Hal ini menyusahkan Bank kita dan terjadilah kredit macet yang tinggi,lalu kekeliruan persepsi mengenai ‘tanpa agunan’ padahal semuanya itu harus disesuaikan agar debitur tidak kesusahan ketika membayar angsuran, dan kredit hanya diberikan untuk debitur yang belum

pernah meminjam dan harus benar-benar memenuhi syarat serta lokasi yang memungkinkan untuk dijangkau dalam peninjauan. Akan tetapi dari semua itu banyak yang belum dapat dipenuhi oleh calon debitur.”

11.Sudah berapa banyakkah dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diluncurkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dan juga orang yang menerimanya Pak ?

Jawaban: “Dimulai dari tahun 2008, Unit Bangkatan ini telah mengucurkan dana sebesar Rp. 1.673.000.000,- yang sudah terhitung bayar dan sekitar Rp. 1.399.000.000,- yang masih dalam proses pelunasan kembali. Hal ini karena dalam penyaluran kredit, ada nasabah yang sudah melunasi mengambil kredit kembali. Total penerimanya yang masih berjalan hingga saat ini adalah 245 orang.”

BAB V

ANALISIS DATA

Data yang akan disajikan di dalam bab ini adalah data mengenai Kredit Usaha Rakyat (KUR). Disini akan dibahas mengenai syarat-syarat dari pengajuan dan pemberian dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) serta tahap dari proses pengajuan, pemberian serta pencairan dananya di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai. Dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai menetapkan beberapa syarat dalam pengajuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) itu sendiri terhadap calon penerimanya atau disebut juga debitur. Syarat-syarat dalam bentuk berkas-berkas yang harus dilengkapi oleh debitur dalam peminjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberlakukan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai tersebut antara lain yaitu: PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai sebagai kreditur tentu saja harus memperhatikan kondisi dan latar belakang dari debiturnya dan harus benar-benar teliti menilai permohonan kredit dari debitur sesuai dengan prinsip-prinsip yang ada yaitu :

1. Bank hanya memberikan kredit apabila permohonan kredit diajukan secara tertulis. Hal ini berlaku baik untuk kredit baru, perpanjangan jangka waktu, tambahan kredit, maupun permohonan perubahan persyaratan kredit,

2. Permohonan kredit harus memuat informasi yang lengkap dan memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank itu sendiri, 3. Bank harus memastikan kebenaran data informasi yang disampaikan dalam

permohonan kredit.

Permohonan kredit secara tertulis itu terdiri dari beberapa syarat seperti berikut :

1. Fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) 1 lembar 2. Fotokopi Kartu keluarga (KK) 1 lembar

3. Pas photo berwarna ukuran 3x4 1 lembar

4. Surat keterangan usaha dari kelurahan setempat 1 lembar

Semua syarat-syarat itu dilengkapi dan diserahkan kepada pihak PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Unit Bangkatan Binjai di dalam map.

Ketika debitur akan mengajukan permohonan kredit maka ada beberapa

Dokumen terkait