• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan di SMP Pondok Pesantren Ummul Mukminin, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Hampir seluruh responden memiliki tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan mengenai pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan kategori tinggi. 2. Indeks karies responden dengan persentasi tertinggi adalah kategori sedang

(45%).

3. Terdapat hubungan yang signifikan (p < 0,05) antara pengetahuan, sikap, dan tindakan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut terhadap status karies.

4. Semakin tinggi nilai pengetahuan, sikap dan tindakan, maka nilai DMF-T akan semakin rendah.

5. Anak perempuan lebih baik dalam memelihara kesehatan gigi dan mulutnya, dibuktikan dengan nilai DMF-T yang relatif baik pada responden penelitian yang keseluruhannya perempuan.

42 7.2. Saran

1. Instansi Terkait

Puskesmas dan pihak pesantren perlu meningkatkan kerjasama dalam program UKGS, dengan peningkatan frekuensi UKGS agar angka DMF-T menjadi baik.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adanya penelitian dengan variabel bebas lain yang dapat berpengaruh terhadap status kesehatan siswa Pondok Pesantren yang lainnya dengan sampel yang lebih besar.

43 DAFTAR PUSTAKA

1. Agusta Maria V, Ismail Ade, Firdausy Muhammad D. Hubungan pengetahuan kesehatan gigi dengan kondisi oral hygiene anak tunarungu usia sekolah. Medali Jurnal. 2015; 2(1)

2. Sumirat Widhi. Pengaruh penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan siswa kelas V SD tentang perawatan gigi. Kediri: Akademi perawat Pamenang Pare. 3. Kementrian Kesehatan RI. Riset kesehatan dasar RISKESDAS 2013.

Indonesia: Kementrian Kesehatan RI. 2013.

4. Lesar Astrid M, Pangemanan Damajanty, Zuliari Kustina. Gambaran status kebersihan gigi dan mulut serta status gingiva pada anak remaja di SMP Advent Watulaney kabupaten Minahasa. Jurnal e-GiGi (eG). Juli-Desember 2015; 3(2).

5. Tambuwun Samuel, Harapan I, Amuntu S. Hubungan pengetahuan cara memelihara kesehatan gigi dan mulut dengan karies gigi pada siswa kelas I SMP Muhammadiyah Pone kecamatan Limboto Barat kabupaten Gorontalo. Juiperdo; September 2014: 3(2).

6. Alhamda Syukra. Status kebersihan gigi dan mulut dengan status karies gigi (kajian pada murid kelompok umur 12 tahun di sekolah dasar negeri kota Bukittinggi). Berita kedokteran masyarakat. Juni 2011; 27 (2).

7. Budiarti Rahaju. Tingkat keimanan islam dan status karies gigi. Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Jakarta.2013.

44 8. Prasetya Tri I. Meningkatkan keterampilan menyusun instrument hasil belajar berbasis modul interaktif bagi guru-guru IPA SMPN kota Magelang. Journal of Educational Research and Evaluation. 2012; 1(2) : 106-112.

9. Notoadmodjo S. Promosi Kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rinneka Cipta; 2007. Hal. 133-148.

10. Budiharto. Pengantar ilmu perilaku kesehatan dan pendidikan kesehatan gigi. Jakarta: EGC; 2013. Hal. 17-24.

11. Aziz AH. Metode penelitian kebidanan teknik analisa data. Jakarta: Salemba Medika. 2007.

12. Dorland WM. Kamus Kedokteran Dorland (Terjemahan). Edisi 31. Jakarta: EGC. 2010.

13. Fajerskov O, Edwina Kid. Dental caries the diases and its clinical management. 2nd ed. United Kingdom: Munksgaard Blackwell; 2008.

14. Ozdemir Dogan. Dental caries and preventive strategis. Jurnal of educational and instructional studies in the world. November 2014; 4(4): 20-24.

15. Putri Megananda H, Herijulianti Eliza, Nurjannah Neneng. Ilmu pencegahan penyakit jaringan keras dan jaringan pendukung gigi. Jakarta: Buku kedokteran EGC; 2009: 154-156.

16. Kidd Edwina, Joyston-Bachal Sally. Dasar-dasar karies: penyakit dan penannggulangannya. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2012: Hal. 14-16. 17. Indirawati TN, Magdarina DA. Penilaian indeks DMF-T anak usia 12 tahun

oleh dokter gigi dan bukan dokter gigi di kabupaten Ketapang propinsi Kalimantan Barat. Media Litbangkes.2013:(23):42

45 18. Marya CM. A Textbook of Public Health Dentistry. New Delhi: Jaypee

Brothers Medical Publisher; 2011. p. 187-223.

19. Lusiani Y. Efektivitas penyuluhan yang dilakukan perawat gigi dan guru orkes dalam meningkatkan perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada murid SD Negeri 0609737 di Kecamatan Medan Selayan. Tesis, Medan: Universitas Sumatera Utara. 2010.

1 KUESIONER HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN KESEHATAN GIGI MULUT TERHADAP STATUS KARIES

PELAJAR SMP/MTS PONDOK PESANTREN PUTRI UMMUL MUKMININ Nama : Usia : Kelas : Alamat : Suku : Nama Orangtua  Ayah :  Ibu : Pekerjaan Orangtua  Ayah :  Ibu :

2 PENGETAHUAN

Berilah tanda Silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan!

No Pernyataan Benar Salah Tidak

tahu 1 Menyikat gigi menyebabkan gigi berlubang

2 Menyikat gigi membuat gigi menjadi lebih putih

3 Penyebab gigi berlubang adalah sisa makanan yang tidak dibersihkan

4 Kesehatan gigi dan mulut mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum

5 Menyikat gigi dua kali sehari ketika mandi pagi dan mandi sore

6 Bentuk bulu sikat gigi yang tepat dengan bulu halus dan ujung kepala sikat mengecil 7 Sikat gigi yang baik memiliki warna dan

bentuk yang menarik

8 Sikat gigi sebaiknya diganti tiap 6 bulan sekali

9 Makanan manis dan lengket dapat merusak gigi

10 Menyikat gigi dua kali sehari, pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

11 Bentuk bulu sikat gigi yang tepat dengan bulu keras dan kuat

12 Sikat gigi sebaiknya diganti tiap 3 bulan sekali

13 Gigi ditambal ketika merusak penampilan 14 Merokok mempengaruhi kesehatan gigi dan

mulut

15 Kekurangan vitamin dapat mempengaruhi gusi

3 16 Gusi merah, bengkak dan mudah berdarah

karena terlalu keras menyikat gigi

17 Gigi berlubang dapat ditularkan oleh orang lain

18 Menggunakan tusuk gigi dapat merusak struktur gigi

19 Gigi goyang sebaiknya dicabut

20 Gigi ditambal ketika gigi berlubang dan menimbulkan rasa sakit

SIKAP

Berilah tanda Silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan!

No Pernyataan Sangat setuju Setuju Kurang setuju Tidak setuju 1 Menyikat gigi minimal dua kali

sehari

2 Gigi berlubang akan sembuh sendiri tanpa ditambal

3 Gigi berlubang disebabkan konsumsi gula yang berlebihan 4 Kontrol kesehatan gigi ke dokter

gigi 6 bulan sekali

5 Normalnya gusi memang mudah berdarah saat menyikat gigi

6 Sikat gigi diganti jika bulu sikatnya sudah mekar

7 Jika belum timbul rasa sakit maka gigi tidak perlu diobati

8 Menyikat gigi setiap hari sebelum tidur

4 9 Gigi akan ngilu saat

berkumur/meminum air dingin/es 10 Menyikat gigi dua kali saat mandi

pagi dan sore

11 Gigi yang berlubang perlu ditambal 12 Bertukar sikat gigi dengan

teman/orang lain

13 Merokok dapat mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut 14 Kekurangan vitamin dapat

mempengaruhi kondisi gusi 15 Menyikat gigi di seluruh

permukaan gigi

16 Gigi sehat adalah gigi yang kuat dan tidak berlubang

17 Kesehatan gigi dan mulut

mempengaruhi kondisi kesehatan secara umum

18 Gigi dicabut ketika sakit

19 Menyikat gigi bagian depan saja, karena gigi tersebut sering dilihat 20 Gigi goyang sebaiknya dicabut

TINDAKAN

Berilah tanda Silang (X) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan! No Pernyataan Selalu Sering

Kadang-kadang

Tidak pernah 1 Membersihkan gigi dengan

menggunakan sikat dan pasta gigi

5 2 Menyikat gigi dua kali dalam

sehari

3 Menyikat gigi setelah makan pagi dan sebelum tidur malam 4 Menyikat gigi bagian belakang

saja, karena gigi tersebut sangat penting untuk pengunyahan 5 Mengunjungi dokter gigi 6

bulan sekali

6 Mengobati gusi ketika berdarah 7 Memakan cemilan 2-3 kali

sehari

8 Menggunakan pasta gigi berfluoride

9 Menyikat gigi bagian depan saja, karena gigi tersebut sering dilihat

10 Membersihkan gigi dengan berkumur-kumur

11 Gusi berdarah saat menyikat gigi

12 Menambal gigi yang berlubang 13 Mengunjungi dokter gigi untuk

menambal gigi berlubang 14 Memakan makanan panas dan

dingin dalam waktu yang bersamaan

15 Bertukar sikat gigi dengan teman/orang lain

16 Mengunjungi dokter gigi ketika gigi sakit

17 Menggunakan tusuk gigi setelah makan

6 18 Menyikat gigi kurang dari dua

kali dalam sehari

19 Menyikat gigi saat mandi pagi dan sore hari

20 Menyikat gigi di seluruh permukaan gigi

7 A. Statistika Deskriptif B. Tabulasi Hubungan 1. Usia dan DMFT 2. Pengetahuan dan DMFT 3. Sikap dan DMFT dmftt 141 2.22695 .7108224 1 3 tindakann 141 58.60993 4.841448 45 70 sikapp 141 60.89362 3.723865 50 69 pengetahuann 141 51.34043 4.50211 36 59 usiaa 141 .6879433 .4649847 0 1

Variable Obs Mean Std. Dev. Min Max Total 23 63 55 141 1 19 53 25 97 0 4 10 30 44 usia 1 2 3 Total dmft Total 23 63 55 141 3 2 13 25 40 2 7 28 25 60 1 14 22 5 41 n 1 2 3 Total pengetahua dmft

8 4. Tindakan dan DMFT

C. Asumsi Normalitas Data (shapiro-wilk test)

Total 23 63 55 141 3 2 8 28 38 2 4 34 25 63 1 17 21 2 40 sikap 1 2 3 Total dmft Total 23 63 55 141 3 3 13 28 44 2 7 35 20 62 1 13 15 7 35 tindakan 1 2 3 Total dmft . tab tindakan dmft dmft 141 0.99480 0.574 -1.253 0.89496 tindakan 141 0.98426 1.737 1.248 0.10607 sikap 141 0.99182 0.903 -0.230 0.59110 pengetahuan 141 0.96150 4.248 3.269 0.00054 usia 141 0.99013 1.089 0.192 0.42374 Variable Obs W V z Prob>z Shapiro-Wilk W test for normal data

9 D. Pengujian Model (Multinomial Logit Regression)

_cons -66.40774 11.55626 -5.75 0.000 -89.05759 -43.75789 usia -2.312679 .8696728 -2.66 0.008 -4.017206 -.6081517 pengetahuan .1945468 .0861226 2.26 0.024 .0257496 .363344 sikap .66018 .1331952 4.96 0.000 .3991221 .9212378 tindakan .3191189 .0854769 3.73 0.000 .1515874 .4866505 3 _cons -19.70937 6.149077 -3.21 0.001 -31.76134 -7.657401 usia -.2590299 .7342178 -0.35 0.724 -1.69807 1.180011 pengetahuan .0845442 .0593276 1.43 0.154 -.0317357 .2008242 sikap .1889574 .0854544 2.21 0.027 .0214699 .3564449 tindakan .0993382 .0578602 1.72 0.086 -.0140657 .212742 2 1 (base outcome) dmft Coef. Std. Err. z P>|z| [95% Conf. Interval] Log likelihood = -93.308346 Pseudo R2 = 0.3531 Prob > chi2 = 0.0000 LR chi2(8) = 101.86 Multinomial logistic regression Number of obs = 141

(*) dy/dx is for discrete change of dummy variable from 0 to 1

tinda~nn -.0155607 .00592 -2.63 0.009 -.027164 -.003957 58.6099 sikapp -.031075 .00926 -3.36 0.001 -.049224 -.012926 60.8936 penge~nn -.0111043 .00615 -1.81 0.071 -.023153 .000944 51.3404 usiaa* .0806954 .04757 1.70 0.090 -.012535 .173926 .687943 variable dy/dx Std. Err. z P>|z| [ 95% C.I. ] X = .10657949

y = Pr(dmftt==1) (predict) Marginal effects after mlogit

10 E. Pengaruh antar variabel

1. Hubungan usia dan dmft

2. Hubungan pengetahuan dan dmft

probability = 0.0001

chi-squared with ties = 22.737 with 2 d.f. probability = 0.0007 chi-squared = 14.644 with 2 d.f. 3 55 3000.00 2 63 5154.00 1 23 1857.00 dmft Obs Rank Sum

Kruskal-Wallis equality-of-populations rank test

probability = 0.0001

chi-squared with ties = 21.727 with 2 d.f. probability = 0.0001 chi-squared = 21.584 with 2 d.f. 3 55 4849.50 2 63 4179.50 1 23 982.00 dmft Obs Rank Sum

Kruskal-Wallis equality-of-populations rank test . kwallis pengetahuan, by(dmft)

11 3. Hubungan sikap dan dmf

4. Hubungan tindakan dan dmft

probability = 0.0001

chi-squared with ties = 50.313 with 2 d.f. probability = 0.0001 chi-squared = 49.974 with 2 d.f. 3 55 5456.50 2 63 3779.00 1 23 775.50 dmft Obs Rank Sum

Kruskal-Wallis equality-of-populations rank test . kwallis sikap, by(dmft)

12  Hubungan DMF-T dan FMI

probability = 0.0001

chi-squared with ties = 22.761 with 2 d.f. probability = 0.0001 chi-squared = 22.645 with 2 d.f. 3 55 4927.00 2 63 4059.00 1 23 1025.00 dmft Obs Rank Sum

Kruskal-Wallis equality-of-populations rank test

FMI 0.0271 1.0000

dmftt 1.0000

dmftt FMI

. pwcorr dmftt FMI

Dokumen terkait