• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. makna atau hikmah gempa bagi masyarakat Mesjid Tuha yaitu bisa memperbaiki diri kearah yang lebih baik, mungkin yang dulunya banyak melakukan kesalahan dan kemaksiatan serta sering melupakan ibadah kepada Allah, dengan adanya gempa bumi atau bencana ini menjadi alasan dan kesadaran kita sebagai umat islam untuk menjadi insan yang lebih baik. 2. Dalam pandangan lain masyarakat juga memandang bahwa

hikmah gempa bisa menjadi teguran untuk umat manusia yang masih banyak melakukan kemaksiatan dan masih meninggalkan ibadah baik itu shalat, puasa, zakat dan lain sebagainya yang menyangkut hablumminallah. Dengan adanya bencana manusia bisa menyadari kesalahan yang diperbuat dan dan kembali ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhai Allah.

3. Mengenai respon spiritual masyaakat gampong Mesjid Tuha, peneliti melihat banyak terjadi perubahan, kerena banyak orang yang tersentuh hatinya untuk meninkatkan ibadah kepada Allah, bahkan ada yang berubah drastis dari yang tidak pernah shalat, lalai dengan dunia, akan tetapi setelah menyaksikan kejadian gempa langsung di depan matanya, dia banyak melakukan perubahan dalam sikapnya dan kembali beribadat kepada Allah. Akan tetapi tidak dapat di pungkiri juga bahwa ada sebagian orang yang memang ingat kepada Allah hanya disaat diberi teguran atau musibah saja, setelah itu kembali seperti biasanya. Tapi ini bukan merupaka contoh yang baik, dimana kita sebagai hamba Allah harus senantiasa bertaqwa kapada-Nya baik karena diberikan musibah maupun tidak.

4. Bencana atau musibah ataupun teguran dari Allah dari sikap ataupun perilaku kita yang tidak disukai oleh Allah, akan

60 tetapi hikmah dari cobaan ini tentu saja ada, baik perubahan budaya berperilaku kita yang kurang baik kearah yang baik ataupun lain sebagainya, kita manusia yang tidak luput dari kesalahan, dan semoga dengan ada teguran seperti ini setidaknya kita sadar akan bermuhasabah diri dari keburukan atau perilaku-perilaku yang dilarang oleh Allah, dan semoga dengan teguran ini kita bisa berubah dan akan lebih taat kepada Allah dan istiqamah.

B. Saran

1. Kepada tokoh-tokoh agama di Pidie Jaya agar senantiasa memberikan pemahaman yang benar kepada masyarakat karena masih banyak permasalahan dalam masyarakat baik dalam hal ibadah maupun hal aqidah islamiah lainnya.

2. Hendaknya pemerintah Pidie Jaya memberikan dukungan moril maupun materil agar masyarakat Pidie Jaya menjadi masyarakat yang baik dan benar dalam beriman, taat dalam beribadah dan benar dalam berakhlak serta memiliki motivasi yang tinggi dalam berusaha (berikhtiar) untuk mendapat kesejahteraan dan kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat nantinya.

3. Penulis membuka diri untuk di kritik secara akademis dan konstektual demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

61 DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta : Rajawali Press. 2001.

Abdurrahman al-Baghdady, Tsunami, Tanda Kekuasaan Allah. Jakarta : Cakrawala Publishing. 2005.

Adhitya Irvan Pristanto, “Upaya Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang Mitigasi Bencana Gempa Bumi Di Desa Tirtomartani Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta”. Skripsi Pendidikan Geografi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2010.

Agus Indiyanto, Arqom Kuswanjono, Konstruksi Masyarakat Tangguh Bencana. Bandung: Mizan. 2012

Agus Indiyanto, Arqom Kuswanjono, Agama, Budaya dan Bencana, Bandung : Mizan. 2012

Ahmad Maulana, Dkk, Kamus Ilmiah Populer Lengkap, Yogyakarta : Absolut. 2011

Ahmad Subandi, Psikologi Sosial. Jakarta : Bulan Bintang, 1982

A. Hanafi, Pengantar Teologi Islam, Bandung: Pustaka Al-Husna. 2003

Aliyah B. Purwakanta Hasan, Psikologi Perkembangan Islami, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2006.

Amin Syukur, Pengantar Studi Islam, Semarang: Duta Grafika, 1991.

Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 41 dan 42. Departemen Agama RI.

Al-Qur’an Surah As-Sajdah ayat 21. Departemen Agama RI.

Al-Qur’an Surah Al-Isra’ ayat 85. Departemen Agama RI. Atang Abdul Hakim, Beni Ahmad Saebani, Filsafat Umum Dari Mitologi sampai Teofilosofi, Bandung : Pustaka setia. 2008

62 Basrowi, Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

BNPB, “11 Ribu Rumah Rusak Akibat Gempa Aceh”. Times Indonesia. Diakses 9 December 2016.

BNPB: 505 Bangunan Roboh dan Rusak Berat Akibat Gempa Aceh.

Eko Yulianto,dkk, Selamat Dari Bencana Tsunami.UNESCO, 2008.

“Gempa Cukup Kuat Guncang Aceh”. Republika.Diakses tanggal 7 Desember 2016.

H. E Hassan Saleh, (ed.), Kajian Fiqh Nabawi dan Fiqh Kontemporer, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008.

Hassan Shadily, Ensiklopedi Islam, Jil 4, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hove. 1983

http://www.bnpb.go.id/pengetahuan-bencana/definisi-dan-jenis-bencana. Diambil pada tanggal 15 juli 2018.

https://mitigasibencana.lipi.go.id, Diambil pada tanggal 13/07/18

https://id.m.wikipedia.org, (diakses pembaharuan pada pukul 06.59 Tanggal 28 Februari 2006).

https://media.nelti.com. Diakses pada Tanggal 6 Agustus 2018

Jalaludin Rahmat, Psikologi Komunikasi. Bandung : Remaja Rosdakarya, 1999

Jostein Gaarder, Dunia Sophie : Sebuah Novel Filsafat, Bandung : Mizan Pustaka. 2006.

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Rineka Cipta. 2002

63 Kiki Agustini, “Bencana Alam Dalam Pandangan Bikkhu Agama Budha”. Skripsi Perbandingan Agama, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2010

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: Bumi Aksara. 1995

Margaret Hynes , Seri Pengetahuan Batuan dan Fosil, Jakarta: Penerbit Erlangga. 2007

Mohsen Ghafory-Ashtiany, “View of Abrahamic Religions on Natural Disaster Risk Reduction”, Jonh Shroder, Hazards, Risks and Disasters In Society, Amsterdam: Elsevior. 2015.

Muhammad AR, Potret Aceh Pasca Tsunami(Mengintip Peran Dayah dalam Menghadapi Akulturasi Akhlak),Banda Aceh: Ar-Raniry Press.2007

Muhamad Gofar, “Gempa Bumi Dalam Perspektif Al-Qur’an” (Skripsi Tafsir Hadist, Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008)

Muhammad Ali, Muhammad Asrori, Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik, Jakarta: Bumi Aksara, 2012.

Muhammad Syofian, “Agama Sebagai Instrument Rehabilitas Traumatik Korban Bencana Gempa” (Skripsi Sosiologi Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008).

M. Quraisyi Shihab, “Musibah Dalam Perspektif Al-Qur’an”, dalam jurnal Study Al Quran, Volume 1. No. 1. Januari, 2006.

M Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah: Pesan Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Volume 5. Jakarta: Lentera Hati, 2002

Muhammad Zain Yusuf, Akhlak Tasawuf, Semarang : Fak. Dakwah IAIN Walisongo, 1986.

64 Nanang Zainuddin, “Musibah dalam Perspektif Agama Islam dan Kristen” (Skripsi Perbandingan Agama, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009).

Nikmah Rasyid Ridha, “Bencana Angin dan Banjir dalam Al-Qur’an” (Skipsi Pemikiran Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2013).

PDF File.upi.edu > JUR._PEND._GEOGRAFI, Bencana Alam Kerena Gejala Alam. Diambil pada tanggal 31/07/18.

Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. 1976

RPJMG Mesjid Tuha Kecamatan Meureudu Kabupaten Pidie Jaya.

Rachmad K. Dwi Susilo, Sosiologi Lingkungan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2008

Sayuti Ali, Metode Penelitian Agama: Pendekatan Teori dan Praktek, Jakarta: Raja Grafindo Persada,2002.

Soenarjo, Djoenarsih S. Soenajo, Himpunan Istilah Komunikasi. Yogyakarta : Liberty, 1983

Wawancara dengan Nurbaiti. Tanggal 26 Juli 2018 Wawancara dengan M. Jamil. Tanggal 26 Juli 2018 Wawancara dengan Kamariah. Tanggal 26 Juli 2018 Wawancara dengan Andayana. Tanggal 30 Juli 2018 Wawancara dengan Faisal. Tanggal 30 Juli 2018

Zulfata, “Renungan Dibalik Gempa Pidie Jaya”, Serambi Indonesia, 08 Desember 2016. Bagian Opini.

Dokumen terkait