• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada penelitian ini tidak terbukti bahwa keempat proksi earning management yaitu large positive dan negative deferred taxes serta large dan small tax-to-book ratios mempengaruhi peringkat obligasi. Karena hanya large positive deferred taxes dan small tax-to-book ratios yang terbukti berpengaruh signifikan positif terhadap peringkat obligasi. Sedangkan large negative deferred taxes dan large tax-to-book ratios tidak signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Sehingga perlu mempertimbangkan lagi apakah book-tax differences dapat digunakan untuk menilai indikasi adanya earning management pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Pengaruh positif large positive deferred taxes dan small tax-to-book ratios terhadap peringkat obligasi berarti lembaga pemeringkat tidak menilai negatif perusahaan yang termasuk dalam kategori large positive deferred taxes dan small tax-to-book ratios. Manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur bertujuan untuk memberikan suatu informasi kepada lembaga pemeringkat mengenai kinerja keuangan perusahaan yang positif, sehingga bisa memberikan peringkat yang terbaik. Dengan peringkat yang baik ini dapat meningkatkan kepercayaan dan memaksimalkan dana yang masuk kedalam perusahaan. Penelitian ini sejalan dengan

35 Arif Bramasta (2012) yang mengatakan bahwa praktik manajemen laba berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi.

Variabel large negative deferred taxes dan large tax-to-book ratios terbukti tidak signifikan berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Hal ini sejalan dengan penelitian Arif Bramasta (2012) yang mengatakan bahwa kecenderungan yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur adalah menaikkan laba akuntansi bukan menurunkan laba akuntansinya.

Implikasi Teoritis

Penggunaan model Hanlon (2005) dengan menggunakan akun beban atau manfaat pajak tangguhan serta Lev dan Nissim (2004) dengan menggunakan perbandingan antara rasio taxable income terhadap book income perlu dicek lagi karena hasilnya tidak konsisten untuk penelitian di Indonesia. Serta, variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini seperti DEBT, BETA, CASHFLOW, TACC dan PPE perlu dipertimbangkan lagi apakah benar-benar sudah sesuai karena hasilnya tidak signifikan.

Implikasi Terapan

Bagi para pengguna laporan keuangan diharapkan untuk tidak hanya melihat perbedaan antara laba akuntansi dan laba fiskal dalam laporan keuangan. Serta, menggunakan variabel kontrol yang sudah teruji saja seperti ASSETS dan INCOME yang hasilnya signifikan dalam penelitian ini.

Keterbatasan dan Saran untuk penelitian yang akan datang

Keterbatasan dalam penelitian ini dikarenakan penulis hanya menggunakan data laporan keuangan dari perusahaan manufaktur saja, tidak dibandingkan dengan data laporan keuangan menurut fiskal. Serta dalam penelitian ini, beberapa data perusahaan manufaktur sebagai penerbit obligasi memiliki variabel dependen yaitu

36 peringkat obligasi yang jarang berubah seperti Indo Kordsa Tbk, Lautan Luas Tbk, Unggul Indah Cahaya Tbk, Astra Graphia Tbk, Ultrajaya Milk Industry & Trading Co. Tbk, Indofood Sukses Makmur Tbk, Semen Gresik (Persero) Tbk, Indah Kiat Pulp & Paper Corp Tbk, Tunas Baru Lampung Tbk, dan Kalbe Farma Tbk.

Beberapa saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya dari penelitian ini antara lain :

1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti tidak hanya menggunakan data sekunder yang berasal dari laporan keuangan tahunan, namun juga menggunakan laporan keuangan interim per tahun untuk mengukur nilai variabel independen yang digunakan dalam model penelitian yang dikembangkan. Penggunaan laporan keuangan interim diharapkan akan lebih mampu memberikan ketepatan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap peringkat obligasi.

2. Pada penelitian selanjutnya diharapkan peneliti dapat melakukan penelitian dengan topik yang sama mengenai pengaruh earning management terhadap peringkat obligasi khususnya untuk perusahaan yang bergerak dalam bidang non-manufaktur sehingga akan didapatkan hasil penelitian apakah earning management yang dilakukan oleh perusahaan non-manufaktur akan mempengaruhi penurunan atau kenaikan peringkat obligasi namun dengan membandingkan antara laporan keuangan perusahaan manufaktur dan laporan keuangan menurut fiskal.

37 DAFTAR PUSTAKA

Arif, Bramasta Wisnu. (2012). Pengaruh Manajemen Laba dan Rasio Keuangan Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi. Universitas Diponegoro.

Ayers Benjamin, Laplante Stacie dan McGuire Sean. (2008). Credit Ratings and Taxes : The Effect of Book/Tax Differences on Ratings Changes.

Christina Vinna, Yulianti, dan Christine. (2010). Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Peringkat Obligasi di Pasar Kredit Indonesia. Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Crabtree, A., dan J.J Maher. (2009). The Influence of Differences in Taxable Income and Book Income on the Bond Credit Market. The Journal of the American Taxation Association 31 (1) : 75-110.

Djamaludin Subekti, Rahmawati, dan Wijayanti, Handayani Tri. (2008). Analisis Perubahan Aktiva Pajak Tangguhan dan Kewajiban Pajak Tangguhan Untuk Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Volume 19 Nomor 3 Desember 2008 : Hal 139-153.

Ghozali, Imam. (2006). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi pertama. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

, .(2009). Analisis Multivariate Lanjutan dengan Program SPSS, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hadianto, Bram dan Wijaya, Veronica. (2010). Prediksi Kebijakan Utang, Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran dan Status Perusahaan Terhadap Kemungkinan Penentuan Peringkat Obligasi : Studi Empirik Pada Perusahaan

38 yang Menerbitkan Obligasi di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan. Tahun 3 Nomor 3 Desember 2010.

Hadimukti, Fathony Aziz dan Kiswara, Endang. (2012). Pengaruh Pajak Tangguhan dan Rasio Pajak Terhadap Peringkat Obligasi di Indonesia. Universitas Diponegoro.

Hanlon, M. (2005). The Persistence and Pricing of Earnings, Accruals, and Cash Flow When Firms Have Large Book-tax Differences. The Accounting Review 80 (March). pp 137-166.

Komaruddin Ahmad, Subekti Imam, dan Atmini Sari. (2007). Investigasi Motivasi dan Strategi Manajemen Laba Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makassar 26-28 Juli 2007.

Lev. B dan D. Nissim. (2004). Taxable Income, Future Earnings, and Equity Values. The Accounting Review 79 (4) : 1039-1074

Maharti, Enny Dwi dan Daljono. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi. Universitas Diponegoro.

Phillips, John., Morton Pincus dan Sonja Olhoft Rego. (2003). Earnings Management: New Evidence Based on Deferred Tax Expense. The Accounting Review. Vol 78: 491-521.

Purwaningsih, Ana. (2008). Pemilihan Rasio Keuangan Terbaik Untuk Memprediksi Peringkat Obligasi : Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEJ. Volume 12 No. 1 : 85-99.

39 Setyaningrum, Dyah. (2005). Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Peringkat Surat Utang Perusahaan di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Vol.2, No.2 : 73-102.

Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Halaman 6 : CV ALFABETA : Bandung.

Sulistyanto. (2008). Manajemen Laba : Teori dan Model Empiris. Halaman 44-47. PT GRASINDO : Jakarta.

Suprianto, Edy. (2011). Akuntansi Perpajakan. Halaman 131-169 : GRAHA ILMU : Yogyakarta.

Wijayanti, Handayani Tri. (2006). Analisis Pengaruh Perbedaan Antara Laba Akuntansi dan Laba Fiskal terhadap Persistensi Laba, Akrual dan Arus Kas. Simposium Nasional Akuntansi 9, 23-26 Agustus 2006.

Wiryandari, Santi Aryn dan Yulianti. (2009). Hubungan Perbedaan Laba Akuntansi & Laba Pajak dengan Perilaku Manajemen Laba dan Persistensi Laba, Simposium Nasional Akuntansi 12, 4-6 November 2009.

Yulianti. (2005). Kemampuan Beban Pajak Tangguhan Mendeteksi Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.2, No.1, Juli 2005, pp. 107-129.

Zain, Mohammad. (2008). Manajemen Perpajakan, Edisi 3. Halaman 176-232 : SALEMBA EMPAT : Jakarta.

40

Dokumen terkait