• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesenian tradisional Jawa masih dipelihara dan dilestarikan sebagian masyarakat pedesaan. Keberadaan jatilan sebagai kesenian tradisional yang sarat dengan unsur magi di desa Wonorejo, direpresentasikan oleh jatilan “Wahyu Turonggo Taruno Putro” sebagai hiburan masyarakat yang sangat digemari. 1. Unsur magi dan roh dalam jatilan di desa Wonorejo, terbukti ketika kekuatan magi dalam jatilan mampu menguasai aspek fisik dari pelaku jatilan melalui ritual yang disertai mantra-mantra. Aspek magi yang berupa “kesurupan” merupakan teori kesadaran manusia khas Jawa yang dapat dipengaruhi oleh alam gaib, sehingga kesadaran manusia berada dibawah kendali makhluk gaib yang merasuki.

Kepercayaan yang diyakini oleh para pelaku jatilan merupakan sebuah bentuk kepercayaan dan hubungan antara hal-hal gaib (sebagai ciptaan Allah) dan hal-hal Gaib (Allah itu sendiri, sebagai pencipta). Hal ini menunjukkan bahwa adanya suatu pertemuan konsep roh antara roh dalam konsep Islam dan tradisi Jawa yang menghasilkan suatu konsep roh yang terdapat dalam Agama Islam Jawa.

Jatilan di Desa Wonorejo juga diselenggarakan sebagai bentuk media guna mengetahui dan memahami keberadaan alam gaib. Hal itu menunjukkan bahwa tidak semua yang terdapat di dunia ini dapat diukur dan dibuktikan dengan rasionalitas. Keberadaan roh memiliki dampak keanehan-keanehan yang terdapat dalam perilaku jatilan. Hal ini tidak lepas dari aspek magi yang melekat dalam jatilan

dan akan berakibat pada hal-hal yang cenderung melawan hukum alam.

2. Pengaruh unsur magi dalam jatilan terhadap akidah Islam pelaku jatilan di desa Wonorejo dapat terungkap apabila dilihat dari aspek kekuatan magi dan kesadaran manusia dalam jatilan yang ternyata berdampak pada akidah seseorang (pelaku jatilan). Jatilan merupakan metode pemahaman dan pembuktian keberadaan alam gaib dan keberadaan fisik manusia bukanlah segalanya. Hal tersebut mampu memperkuat keimanan seseorang apabila tingkat keimanan dan pengetahuan keagamaan yang dimiliki cukup kuat, namun apabila tingkat keimanan dan pengetahuan keagamaan lemah maka dapat jatuh pada dimensi musyrik, bahkan bisa jadi tidak mempercayai eksistensi Tuhan lagi.

Adanya pertemuan antara konsep roh dalam Islam dan roh yang terdapat pada tradisi Jawa dapat dibuktikan melalui penggabungan mantra Jawa dengan doa Islami. Kekuatan magi dalam jatilan mampu menguasai aspek fisik dari pelaku jatilan yang mengakibatkan kesadaran pelaku jatilan terganggu sehingga eksistensi atau keberadaan dirinya didominasi oleh kekuatan roh.

Kesadaran akan adanya roh membuat yakin para pelaku jatilan akan adanya alam selain alam material. Hal ini merupakan bagian dari salah satu rukun iman yang dimiliki setiap ummat beragama. Kesadaran akan adanya kekuatan yang lebih tersebut, semakin menguatkan keyakinan akan adanya kekuasaan dan kekuatan yang lebih dari segala-galanya yaitu Tuhan Yang Maha Perkasa.

3. Performa kesenian jatilan mempunyai kelebihan dan kekurangan yang dapat diupayakan agar tetap eksis di masa mendatang. Kelebihan jatilan dapat dilihat dari segi nama dan makna filosofisnya, perpaduan instrumen

tradisional dengan instrumen modern, kostum yang sederhana dan anggota yang cukup banyak serta sejarah berdirinya timbul karena keinginan murni untuk mendirikan dan melestarikan kesenian jatilan. Kekurangan jatilan misalnya, sebagian dari instrumen jatilan masih diatasi dengan cara menyewa, terjadinya perpaduan instrumen dapat menghilangkan eksistensi jatilan sebagai kesenian Jawa tradisional apabila tidak dibatasi, para pemain kurang konsisten dan jatilan juga sering dijadikan sebagai alasan untuk mengesampingkan pendidikan. unsur magi dalam jatilan juga memiliki kelebihan dan kekurangan dilihat dari segi positif dan negatif. Segi positifnya adalah Jatilan mampu mensinergikan dimensi roh dalam sebuah kesenian atau pertunjukkan, jatilan juga mampu membuktikan adanya konsep roh dan magi dalam budaya khas Jawa, tahapan jatilan merupakan bukti yang mampu menghubungkan antara dimensi jasmani dengan rohani manusia. Sedangkan segi negatifnya adalah tidak ada kejelasan asal usul roh yang merasuki pemain, bisa jadi roh tersebut adalah setan atau jin yang mengendalikannya, kesenian jatilan rawan terhadap sinkretisme kepercayaan, sehingga dapat mengganggu akidah seseorang apabila tidak diseimbangkan dengan akidah Islam, proses kerasukan yang ada dalam jatilan dapat mengganggu seseorang sebagai manusia sehingga fenomena kerasukan tersebut menyaingi eksistensi manusia yang berfikir rasional dan empiris.

B. Saran-saran

1. Fokus dari skripsi ini adalah meneliti tentang unsur-unsur magis dalam jatilan dan relevansinya terhadap pemahaman akidah, sehingga masih terdapat celah untuk dijadikan penelitian lanjutan tentang jatilan , yaitu Jatilan di lihat dari

makna filosofi yang terkandung dalam ornamen jatilan , misalnya makna pakaian khas udeng jatilan , makna jaran kepang dan makna tarian.

2. Jatilan berada di tengah-tengah maraknya hiburan masyarakat yang dibuat oleh industri hiburan, misalnya keberadaan jatilan dan pementasan musik pop serta jatilan dan bioskop. Jadi penelitian ini dapat dilanjutkan dengan penelitian yang mengkaji tentang jatilan ditengah-tengah industri hiburan. 3. Jatilan merupakan kesenian yang berasal dari masyarakat

Jawa secara turun temurun, sehingga meneliti kesenian jatilan sama dengan meneliti nalar pemikiran orang Jawa, jadi dapat dijadikan sebuah penelitian yang mengkaji tentang relasi jatilan dengan nalar Jawa.

4. Jatilan sebagai hiburan harus menyesuaikan dengan selera masyarakat, otomatis harus selaras dengan perkembangan jaman. Oleh karena itu dapat dijadikan sebagai penelitian yang mengkaji tentang kemungkinan jatilan dengan menggunakan teknologi.

C. Penutup

Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt atas rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang telah dilimpahkan pada penulis selama menuntaskan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang konstruktif pembaca sangat penulis harapkan.

Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dan bermanfaat. Amiiin..