• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Simpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya adalah:

1. Konsep mahar menjadi bagian yang penting dalam pernikahan. Tanpa adanya mahar dalam pernikahan maka pelaksaan pernikahan itu dinyatakan tidak benar. Konsep mahar meliputi: Substansi mahar yakni suatu pemberian yang diberikan oleh calon suami kepada calon istrinya sebagai pemberian dengan penuh kerelaan dan tanpa ada paksaan. Fungsi mahar dalam perkawinan diamana mahar menjadi kewajiban seorang suami dan merupakan sepenuhnya hak istri. al-Qura>n memerintahkan untuk sederhana dalam menentukan mahar dan tidak berlebih-lebihan, Serta bentuk mahar bisa berupa jasa atau berupa harta, benda bahkan memerdekakan budak.

2. Islam tidak menentukan jumlah besar atau kecilnya mahar, hal ini disebabkan adanya perbedaan kemampuan antara sesama manusia. jadi ukuran mahar diserahkan kepada kemampuan suami dengan pandangan yang sesuai. Mahar menjadi simbol penghormatan kepada istri dan keluarganya, tetapi tidak jarang jumlah yang diinginkan membuat pria kesulitan untuk menyanggupinya.

67

B.Saran

Membicarakan masalah mahar memang sangat penting, terutama menjelang melaksanakan pernikahan. Terkadang hanya karena masalah mahar akhirnya bisa menjadi bahan pembicaraan yang kurang berkenan di hati mempelai bahkan di lingkungan masyarakat.

Berkaitan dengan penulisan skripsi ini, penulis memberi saran sebagai berikut:

1. Hendaknya para calon mempelai ketika ingin melakukan pernikahan perlu membicarakan mahar sesuai dengan kesepakatan antara kedua pihak.

2. Para calon mempelai perlu memahami bahwa mahar merupakan suatu cara untuk mempererat tali kasih sayang diantara mereka serta simbol ketulusan hati seorang suami kepada istri.

3. Hendaknya permasalahan mahar jangan dijadikan kendala bagi manusia yang sudah ada keinginan untuk melaksanakan pernikahan. Dan Islam sangat menganjurkan perempuan agar tidak meminta mahar yang berlebihan atau memberatkan laki-laki.

Setelah melakukan penyajian tentang Konsep Mahar dalam al-Qur>an (Telaah Tematik), saya menyarankan untuk para pembaca agar dapat mempelajari dan memahami skripsi ini secara mendalam. Sebab ini merupakan ilmu yang Insya Allah akan menghantarkan seseorang untuk mampu menggunakan secara maksimal demi menjadi manusia yang seutuhnya.

68

Skripsi ini sudah ditulis secara sungguh-sungguh, meskipun demikian Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila dalam penulisan skripsi ini terdapat kekeliruan yang tidak disadari, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan demi proses belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anas, Malik bin. al-Muwatta. Vol. III. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Asyarie, Sukmadjadja dan Rosy Yusuf. Indeks Al-Qur’an. Bandung: Pustaka, 1984.

Al-‘Ati, Hammuda Abd. Keluarga Muslim. Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1984. Azzam, Abdul Aziz Muhammad dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh

Munakahat (Khitbah, Nikah, dan Talak). cet. II. Jakarta: Amzah, 2011. Al-Bukhari, Abi ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il. Shahih al-Bukhari. vol. 7.

Surabaya: Al-Hidayah, t.t.

Bakker, Anton. Metode Penelitian. Yogyakarta: Kanisius, 1992.

Chozin, Fadjrul Hakam. Cara Mudah Menulis Karya Ilmiah, Ttp: Alpha, 1997. Daradjat, Zakiah. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1995.

Darmawan. Eksistensi Mahar dan Walimah. Surabaya: Avisa, 2011.

al-Daruqutny, Ali bin Umar. Sunan al-Daruqutny. vol. II,. Beirut: Dar al-Fikr, t.t Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahannya.

Surabaya: Mahkota, 1989.

al-Farma>wi>, Abd al-Hayy. Metode Tafsir Mawdlu>’i>y. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1994.

___________________, Metode Tafsir Maudlu’i. Suatu pengantar. Jakarta: PT. Grafindo Persada, 1996.

al-Fauzan, Saleh. Fiqh Sehari-hari. Depok: Gema Insani, 2006.

Hadi, Sutrisno. Metodologi Reseacrh. Yogyakarta: Andi Offset, 1989.

Al-Hamdani. Risalah Nikah Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Pustaka Amani, 1989.

70

Hamka. Tafsir al-Azhar. juz V. Jakarta:Pustaka Panjimas, 1983.

Hanbal, Ahmad bin. Musnad al-Imam Ahmad bin Hanbal. vol. VI. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, 1989.

al-Jaziri, Abdurrahman. Al-Fiqh ‘ala Madzahib al-Arba’ah. vol. 4

Kamal, Mukhtamar. Asas-asas Hukum Islam tentang Perkawinan. Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Khaliq, Abdurrahman Abdul. Kado Pernikahan Barokah. cet. II. Yogyakarta: Al- Manar, 2004.

Mahali, A. Mujab. Asbabun Nuzul. Cet. I. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2002.

al-Maraghi, Ahmad Mustafa. Terjemah Tafsir al-Maraghi. vol. II. Semarang: Toha Putra, 1993.

____________________, Terjemah Tafsir al-Maraghi. vol. IV. Semarang: Toha Putra, 1993.

___________________, Terjemah Tafsir al-Maraghi. vol. XX. Semarang: Toha Putra, 1993.

___________________, Terjemah Tafsir al-Maraghi. vol. XXVIII. Semarang: Toha Putra, 1993.

al-Musayyar, M. Sayyid Ahmad. Islam Bicara Soal Seks, Percintaan dan Rumah Tangga. Kairo Mesir: Erlangga, 2008.

Purwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka, 1975.

al-Qattan, Manna’ Khalil. Studi Ilmu-ilmu Qur’an. Bogor: Litera Antar Nusa, 2013.

Quthb, Sayyid. Tafsir fi Zhilalil Qur’a. Vol. II. Jakarta: Gema Insani Press, 2002. Rofiq, Ahmad. Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press, 2013. Rosidin. Fikih Munakahat Praktis. Malang: Litera Ulul Albab, 2013.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Alih Bahasa M.Thalib. vol. VII. Bandung: Dar al- Ma’arif, 1990.

71

Shihab, M. Quraish. Membumikan al-Qur’an. Bandung: Mizan, 1995. ___________________, Tafsir al-Mishbah. vol. II. akarta: Lentera hati, t.t. Al-Syafi’i. al-Umm. vol. 5

Tihami dan Sohari Sahrani. Fikih Munakahat Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010.

Tim Disbintalat. Al-Qur’an dan Terjemahan Indonesia. cet. XVII. Jakarta: Sari Agung, 2002.

Yusuf, Ahmad Muhammad. Ensiklopedi Tematis Ayat Al-Qur’an dan Hadis. vol. VII. Jakarta: Widya Cahaya, 2009.

al-Zuhaili, Wahbah. Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu. juz IX. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.

Dokumen terkait