BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
B. Strategi dan Prioritas Pembangunan Daerah
D. Rencana Kinerja Tahun 2010 E. Penetapan Kinerja Tahun 2010
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
B. Evaluasi dan Analisa Kinerja C. Akuntabilitas Kinerja Keuangan
BAB IV PENUTUP
BAB I
P E N D A H U L U A N
E. LATAR BELAKANG
Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota memberikan kewenangan kepada Daerah Kota /Kabupaten untuk mengurus dan memajukan daerahnya sendiri. Hal ini diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat.
Dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 tahun 2006 Tentang pelaporan keuangan dan kinerja instansi Pemerintah, bahwa setiap instansi Pemerintah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Negara diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan , pengelolaan sumber daya dan keuangan masing-masing yang didasarkan pada suatu perencanaan strategis yang ditetapkan oleh masing-masing instansi yang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 sebagai penjabaran visi, misi dan program kepala daerah. Pertanggungjawaban dimaksud berupa Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) yang disampaikan kepada atasan masing-masing, kepada lembaga-lembaga pengawasan dan penilai akuntabilitas yang berwenang, dan akhirnya kepada Presiden
selaku Kepala Pemerintahan serta dilakukan melalui system akuntabilitas dan media pertanggungjawaban yang harus dilaksanakan secara periodik dan melembaga.
Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang menerima laporan akuntabilitas. Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud. Penilaian dimaskud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.
Agar berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dapat berhasil dengan baik, maka harus disusun dalam suatu perencanaan yang matang. Perencanaan yang disusun tentunya harus mempertimbangkan keadaan yang ada dan memprediksikan keadaan yang akan datang dengan berbagai dukungan dan hambatan yang mungkin timbul.
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya adalah instrumen yang digunakan Instansi Pemerintah dalam memenuhi kewajibannya untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Visi dan Misi SKPD. Sistem ini terdiri dari berbagai komponen yang merupakan satu kesatuan, yaitu Perencanaan Strategis, Penentuan Indikator Kinerja Utama, Penetapan Kinerja, Penentuan Target Kinerja, dan Pelaporan Kinerja. Sistem Pengukuran Kinerja dibangun dan dikembangkan untuk menilai sampai sejauh mana capaian kinerja Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir pada saat akhir tahun anggaran pelaksanaan program ataupun kegiatan. Capaian Kinerja yang telah dilaksanakan tersebut diinformasikan kepada Stakeholder yang diwujudkan dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Kinerja Instansi Pemerintah itu sendiri adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan Instansi Pemerintah sebagai gambaran penjabaran Visi, Misi dan Strategi Instansi Pemerintah yang mengidentifikasi tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Untuk mewujudkan pelaporan yang baik diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah memuat mengenai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan Misi sesuai Tugas Pokok dan Fungsi serta kewenangan yang diimplementasikan dalam program dan kegiatan-kegiatan.
Didalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014 akan diukur kinerja Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir yang mencakup seluruh Badan, Dinas, Kantor dan Bagian dengan kegiatan-kegiatannya, terutama melalui dana APBD Kabupaten Ogan Ilir Tahun Anggaran 2014.
Dalam rangka pemenuhan kewajiban sebagaimana tersebut diatas, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 yang merupakan laporan tahunan keempat dari lima tahun perencanaan strategis yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 07 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015.
F. MAKSUD DAN TUJUAN
B.1. MAKSUD
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah (LAKIP) merupakan suatu bentuk format pertanggungjawaban Instansi Pemerintah yang berisi informasi seputar capaian dan hambatan pelaksanaan rencana kerja. Adapun maksud dan tujuan penyusunan LAKIP kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 sebagai berikut :
3. Aspek Akuntabilitas Kinerja.
Aspek Akuntabilitas Kinerja bagi keperluan eksternal organisasi,
Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir atas capaian kinerja yang berhasil diperoleh selama tahun 2014 sampai sejauh mana Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Stratejik telah dicapai.
4. Aspek Manajemen kinerja
Aspek manajemen kinerja bagi keperluan internal organisasi, menjadikan LAKIP tahun 2014 sebagai sarana evaluasi pencapaian kinerja oleh manajemen Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk perbaikan kinerja dimasa yang akan datang sehingga dapat ditingkatkan secara berkelanjutan. Setiap celah kinerja yang ditemukan, menjadi bahan pertimbangan Stakeholder di jajaran Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk dapat merumuskan Strategi pemecahan masalah.
B.2. TUJUAN
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini bertujuan untuk: 1. Menjadi gambaran tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang merupakan penjabaran visi dan misi sebagaimana tertuang dalam RPJMD Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2010-2015.
2. Memberikan masukan kepada para pemangku kepentingan. 3. Sebagai sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan akurat.
G. GAMBARAN UMUM DAERAH
4. Kondisi Geografis
Kabupaten Ogan Ilir yang memiliki luas wilayah 2.666,07 km2 atau
sampai 3048' LS dan diantara 1040 20' BT sampai 1040 48' BT. Kabupaten Ogan Ilir mempunyai batas wilayah administrasi sebagai berikut:
Sebelah Utara : berbatasan dengan Kabupaten Banyuasin, Kota
Palembang dan Kabupaten Muara Enim
Sebelah Selatan : berbatasan dengan Kabupaten OKU dan OKU Timur
Sebelah Timur : berbatasan dengan Kabupaten OKI dan OKU Timur
Sebelah Barat : berbatasan dengan Kab Muara Enim dan Kota
Prabumulih
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 22 Tahun 2005 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir, jumlah kecamatan dalam Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 16 kecamatan, dan sesuai Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 21 Tahun 2006 tentang Pemekaran Kelurahan dan Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan, serta Peraturan Bupati Ogan Ilir Nomor 44 Tahun 2006 tentang Pembentukan dan Pemekaran Desa di Kabupaten Ogan Ilir, maka jumlah desa adalah 227 desa dan kelurahan adalah 14 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan
Rambang Kuang dengan luas 528,82 km2diikuti Kecamatan Indralaya
Utara seluas 472,33 km2, Kecamatan Muara Kuang seluas 300,75 km2,
Kecamatan Tanjung Batu seluas 263,75 km2, Kecamatan Lubuk Keliat
seluas 207,67 km2, Kecamatan Payaraman seluas 180,57 km2,
Kecamatan Pemulutan dengan luas 116,92 km2, Kecamatan Indralaya
seluas 101,22 km2. Sedangkan kecamatan tersempit adalah Kecamatan
Rantau Panjang yang luasnya mencapai 40,85 km2 dan Kecamatan
Sungai Pinang dengan luas 42,62 km2. Untuk jumlah desa terbanyak
adalah desa di Kecamatan Pemulutan sebanyak 25 desa, Kecamatan Indralaya dengan 17 desa dan 3 kelurahan, Kecamatan Tanjung Batu
19 desa dan 2 kelurahan, Kecamatan Tanjung Raja 15 desa dan 4 kelurahan.
Tabel 1. Luas Wilayah Administrasi Kecamatan, Jumlah Desa dan Kelurahan dalam Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014
No Kecamatan Luas Wilayah Jumlah
Desa Jumlah Kelurahan Km2 Hektar 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Indralaya Indralaya Utara Indralaya Selatan Pemulutan Pemulutan Barat Pemulutan Selatan Tanjung Batu Payaraman Tanjung Raja Sungai Pinang Rantau Panjang Muara Kuang Rambang Kuang Lubuk Keliat Rantau Alai Kandis 101,22 472,33 100,26 116,92 66,00 61,49 263,75 180,57 70,41 42,62 40,85 300,75 528,82 207,67 62,16 50,25 10.122 47.233 10.026 11.692 6.600 6.149 26.375 18.057 7.041 4.262 4.085 30.075 52.882 20.767 6.216 5.025 17 15 14 25 11 15 19 11 15 12 12 13 13 10 13 12 3 1 -2 2 4 1 -1 -Total Kab. Ogan Ilir 2.666,07 266.607 227 14
Kabupaten Ogan Ilir merupakan daerah yang mempunyai iklim Tropis Basah (Type B) dengan musim kemarau berkisar antara bulan Mei sampai dengan bulan Oktober, sedangkan musim hujan berkisar antara bulan November sampai dengan April. Curah hujan rata-rata pertahun berkisar antara 1.096 mm, dan jumlah hari hujan 66 per tahun. Suhu
udara harian berkisar antara 230C sampai 320Celcius serta rata-rata
Wilayah bagian utara Kabupaten Ogan Ilir merupakan hamparan dataran rendah berawa yang sangat luas mulai dari Kecamatan Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, sampai Indralaya Selatan. sedangkan Kecamatan Tanjung Batu, Payaraman, Lubuk Keliat, Rambang Kuang dan Muara Kuang dengan dataran yang bertofografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian sampai 14 meter dari permukaan air laut. Wilayah daratan Kabupaten Ogan Ilir mencapai 65 % serta wilayah berair dan rawa-rawa sekitar 35 %. Derajat keasaman tanah berkisar antara pH 4,0 sampai pH 6,0.
Kabupaten Ogan Ilir dialiri oleh satu sungai besar yaitu sungai ogan yang mengalir mulai dari Kecamatan Muara Kuang, Rantau Alai, Tanjung Raja, Rantau Panjang, Indralaya, Pemulutan Selatan, Pemulutan Barat dan Pemulutan yang bermuara di Sungai Musi Kertapati Kota Palembang. Sedangkan sungai kecil antara lain sungai kelekar, sungai rambang, sungai kuang, sungai randu yang bermuara di sungai ogan, dan sungai Keramasan yang bermuara di Sungai Musi Palembang. Danau yang ada berupa Danau Lebung Karangan yang terletak di sebelah barat Desa Tanjung Sejaro Kecamatan Indralaya, serta rawa sungai Kelekar yang dijadikan objek wisata alam di Tanjung Putus Kota Indralaya.
Jenis penggunaan lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 terdiri dari lahan yang sudah diusahakan mencapai 156,985 hektar atau 69,28 %, belum diusahakan sebanyak 27,965 ha atau 12,341 % dan tanah lainnya sebesar 41,657 ha atau 18,38 %. Jenis penggunaan lahan yang sudah diusahakan meliputi Lahan sawah, yang terdiri dari sawah tadah hujan 2,250 ha atau 1,00 % dan lahan sawah rawa lebak 64,970 ha atau 28,67 %, sedangkan lahan bukan sawah terdiri dari tegal/kebun 19,384 ha atau 8,55 %, ladang/huma 5,463 ha atau 2,41 %, perkebunan 57,308 ha atau 25,29 % dan hutan rakyat 7,610 ha atau 3,36 %,
Tabel 2. Luas Penggunaan Lahan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014 Hektar Persen 1 Sudah diusahakan 156.985 69,28 Lahan Sawah : - Tadah hujan 2.250 1,00 - Rawah Lebak 64.970 28,67
Lahan bukan sawah :
- Tega/Kebun 19.384 8,55 - Ladang/Huma 5.463 2,41 - Perkebunan 57.308 25,29 - hutan rakyat 7.610 3,36 2 Belum diusahakan 27.965 12,34 3 Tanah lainnya 41.657 18,38 Jumlah 226.607 100
Luas Penggunaan Lahan Tahun 2014 No Jenis Penggunaan Lahan
Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Ogan Ilir 2007-2017 yang telah disahkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Ilir Nomor 21 Tahun 2007, terbagi ke dalam kawasan budidaya, kawasan lindung dan kawasan lainnya. Kawasan budidaya yang terdiri dari kawasan kehutanan, permukiman dan kawasan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan tersebar di seluruh kecamatan. Kawasan lindung terdiri dari kawasan Daerah Aliran Sungai, dan Kawasan Penyangga Sumber Daya Air seperti Lebak Polder. Kawasan industri dibagi menjadi kawasan industri besar yang terletak pada wilayah desa Pegayut dan desa Ibul Besar Kecamatan Pemulutan, serta di jalur lintas timur Palembang-Kota Indralaya di kawasan jalan lurus km 20, kawasan industri kecil kerajinan rakyat terletak di sekitar Kecamatan Tanjung Batu dan Kecamatan Indralaya Selatan. Kawasan industri berbahan baku pertanian terletak di kawasan agropolitan Kecamatan Indralaya Utara yang luas seluruhnya sekitar 22.000 hektar berpusat di Desa Bakung di AgroTechnoPark (ATP) Binaan Kementerian Riset dan Teknologi RI. Sedangkan kawasan pendidikan diletakkan di sekitar Universitas Sriwijaya seperti TK Negeri Pembina Indralaya, SMAN 1 Unggulan dan SMK Negeri di Indralaya Utara, dan sekitar Pondok Pesantren Raudhatul Ulum di Desa Sakatiga Kecamatan Indralaya seperti MAN Sakatiga
dan SMP Islam terpadu. Selain itu juga ditetapkan kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Transmigrasi di Sungai Rambutan dan Parit Kecamatan Indralaya Utara.
5. Kondisi Demografis
Kabupaten Ogan Ilir memiliki penduduk suku asli Ogan Ilir dan suku pendatang dari berbagai daerah di Indonesia. Adapun suku asli Penduduk Kabupaten Ogan Ilir terdiri dari:
(4) Suku Ogan: meliputi penduduk di sepanjang sungai Ogan mulai dari
Desa Munggu sampai ke Embacang Kecamatan Muara Kuang dan Lubuk Keliat. Bahasa yang dipergunakan adalah Bahasa Ogan.
(5) Suku Pegagan: meliputi penduduk di Kecamatan Tanjung Raja,
Rantau Panjang, Sungai Pinang, Rantau Alai, Kandis, Pemulutan, Pemulutan Barat, Pemulutan Selatan, Indralaya dan Indralaya Selatan. Bahasa yang terkenal adalah Bahasa Pegagan.
(6) Suku Penesak: atau disebut suku Meranjat, meliputi penduduk di
Kecamatan Tanjung Batu dan Payaraman serta sebagian Kecamatan Lubuk Keliat (desa-desa ex Kecamatan Tanjung Batu) berbahasa Melayu Palembang atau dikenal dengan Bahasa Meranjat.
Suku pendatang seperti suku Jawa dan Sunda kebanyakan berada di Kecamatan Inderalaya Utara, Rantau Alai dan Muara Kuang. Bahasa yang mereka gunakan adalah bahasa sunda atau jawa dan untuk pergaulan dengan penduduk setempat menggunakan Bahasa Indonesia.
Pada tahun 2005 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 356.983 jiwa dengan laki-laki 178.556 jiwa dan perempuan 178.427 jiwa, Jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir pada tahun 2006 bertambah menjadi 365.333 jiwa dengan laki-laki sebanyak 183.631 jiwa dan perempuan sebanyak 181.702 jiwa, kemudian pada tahun 2007 jumlah penduduk mencapai 372.431 jiwa dengan laki-laki 184.035 jiwa dan perempuan 188.396 jiwa Pada tahun 2008 jumlah penduduk Ogan Ilir mencapai 400.717 jiwa dengan jumlah laki-laki mencapai 199.067 jiwa dan perempuan
sebanyak 201.650 jiwa. Pada tahun 2009 jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 416.803 dengan jumlah laki-laki mencapai 207.709 jiwa dan perempuan sebanyak 209.094. Pada tahun 2010 menurut Data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ogan Ilir jumlah penduduk Kabupaten Ogan Ilir mencapai 422.712 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga mencapai 107.106. Pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 432.449 Jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 215.444 jiwa dan 217.005 jiwa perempuan.
Tahun 2014, jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 442.658 Jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 221.222 jiwa dan 221.436 jiwa perempuan. Pada tahun 2013 jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 450,933 Jiwa, dengan jumlah laki-laki 227.224 jiwa dan perempuan 223.689 jiwa
Sedangkan pada tahun 2014 jumlah penduduk di Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 426.804 Jiwa, dengan jumlah laki-laki 215.700 jiwa dan perempuan 211.104 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir dari tahun 2005 sampai 2014 juga sangat bervariatif, hal ini ditunjukkan dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang fluktuatif. Pada tahun 2005 pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir adalah 1,90 persen, kemudian pada tahun 2006 pertumbuhan penduduk Kabupaten Ogan Ilir mengalami peningkatan menjadi 2,34 persen, pada tahun 2007 mencapai 1,94 persen, selanjutnya pada tahun 2008 meningkat menjadi 2,92 persen, pada tahun 2009 pertumbuhan penduduk sebesar 1,98%, di tahun 2010 mencapai 1,68% dan pada tahun 2011 meningkat 1,42% dengan jumlah penduduk Ogan Ilir mencapai 432.449 jiwa, serta pada tahun 2010 dengan jumlah penduduk 422.712 jiwa, maka pertumbuhan penduduk mencapai 1,42 % dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2009 yang mencapai 416.803 jiwa.
Kondisi Sosial Budaya
Kondisi Sosial Budaya di Kabupaten Ogan Ilir dapat dilihat pada Sektor Agama, Pendidikan, dan Kesehatan.
d. Sektor Agama.
Tabel 3. Jumlah Penduduk Penganut Agama Perkecamatan di Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014
No
. Kecamatan
Jumlah Penduduk Memeluk Agama
Islam Kristen Katholi k Budha Hind u Konghuc u 1 2 3 4 5 6 1 Indralaya 46.412 - - - - -2 Indralaya Utara 22.715 416 270 23 1 -3 Indralaya Selatan 24.829 -- -4 Pemulutan 43.486 - - 487 20 -5 Pemulutan Sltn 24.188 - - - - -6 Pemulutan Barat 14.859 -- -7 Tanjung Raja 43.497 - - - - -8 Rantau Panjang 23.977 - - - - -9 Sungai Pinang 27.111 - - - - -10 Rantau Alai 16.621 57 75 1 - -11 Kandis 12.369 - - - - -12 Muara Kuang 21.463 - - - - -13 Rambang Kuang 21.343 -- -14 Lubuk Keliat 19.020 165 26 1 - -15 Tanjung Batu 47.021 - - - - -16 Payaraman 44.935 - - - - -Jumlah 453.84 6 638 371 512 21 0
Sumber : Kantor Departemen Agama Kab. Ogan Ilir Tahun 2014
Tabel 4. Data Jemaah Haji dan Calon Jemaah Haji Kabupaten Ogan Ilir
No Jenis Kelamin / Tahun Haji Laki-laki Perempuan Jumlah
1 2 3 4 5 1 Tahun 2012 (1433 H) 74 104 178 2 Tahun 2013 (1434 H) 42 50 92 3 Tahun 2014 (1435 H) 43 65 108 4 Proyeksi tahun 2015 (1436 H) 49 67 116 JUMLAH 208 286 494
e. Sektor Pendidikan.
Pada Tahun 2014 di Kabupaten Ogan Ilir terdapat 248 unit SD/MI Negeri, 27 Unit SD/MI Swasta, 67 Unit SMP/MTs Negeri, 50 unit SMP/MTs Swasta, 25 Unit SMA/MA/SMK Negeri dan 36 Unit SMA/MA/SMK Swasta yang tersebar di 16 Kecamatan. Tahun 2012 di Kabupaten Ogan Ilir terdapat 248 unit SD/MI Negeri, 26 Unit SD/MI Swasta, 67 Unit SMP/MTs Negeri, 49 unit SMP/MTs Swasta, 25 Unit SMA/MA/SMK Negeri dan 34 Unit SMA/MA/SMK Swasta yang tersebar di 16 Kecamatan. Sebagai perbandingan bahwa di Tahun 2011 terdapat 276 unit SD/MI negeri dan 25 unit SD/MI swasta, 67 unit SMP/MTs negeri, 49 unit SMP/MTs swasta, 25 unit SMA/MA/SMK negeri dan 35 unit SMA/MA/SMK swasta yang tersebar di 16 Kecamatan, Sedangkan perbandingan di Tahun 2010 terdapat 272 unit SD/MI Negeri dan 26 unit SD/MI Swasta, 65 unit SMP/Mts Negeri dan 51 unit SMP/MTs Swasta, dan 25 unit SMA/SMK/MA Negeri dan 35 unit SMA/SMK/MA Swasta, sedangkan untuk Tahun 2009 di Kabupaten Ogan Ilir, terdapat 272 unit SD/MI Negeri dan 24 unit SD/MI Swasta, 65 unit SMP/Mts Negeri dan 49 unit SMP/MTs
Swasta, dan 25 unit SMA/SMK/MA Negeri dan 35 unit
SMA/SMK/MA Swasta tersebar di 16 Kecamatan.
Pada Tahun 2014 jumlah guru tingkat SD/MI baik negeri maupun swasta sebanyak 3.978 orang, jumlah guru tingkat SMP/MTs negeri maupun swasta sebanyak 2.200 orang dan jumlah guru tingkat SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta sebanyak 1.689 orang. Tahun 2012 jumlah guru tingkat SD/MI baik negeri maupun swasta sebanyak 3.617 orang, jumlah guru tingkat SMP/MTs negeri maupun swasta sebanyak 2.204 orang dan jumlah guru tingkat SMA/MA/SMK baik negeri maupun swasta sebanyak 1.446 orang.
Sedangkan pada Tahun 2011 jumlah guru tingkat SD/MI baik Negeri maupun Swasta sebanyak 3.637 orang, jumlah guru tingkat SMP/MTs Negeri dan Swasta sebanyak 2.218 orang dan jumlah guru tingkat SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta sebanyak 1.445 orang. Pada Tahun 2010, jumlah guru SD/MI negeri 3.464 orang dan guru swasta sebanyak 349 orang, untuk guru SMP/MTs sebanyak 1.374 orang PNS dan 943 orang guru swasta, guru SMA/SMK/MA sebanyak 667 orang PNS dan 659 orang guru swasta, sedangkan di tahun 2009 jumlah guru SD/MI negeri 3.460 orang dan guru swasta sebanyak 339 orang, untuk guru SMP/MTs sebanyak 1.354 orang PNS dan 930 orang guru swasta, guru SMA/SMK/MA sebanyak 659 orang PNS dan 662 orang guru swasta
Untuk jumlah murid Tahun 2014, untuk tingkat SD/MI Negeri dan swasta sebanyak 50.118 orang siswa, di tingkat SMP/MTs Negeri dan Swasta sebanyak 22.014 orang siswa dan pada tingkat SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta sebanyak 15.811 orang siswa. Tahun 2011, untuk tingkat SD/MI Negeri dan swasta sebanyak 54.909 orang siswa, di tingkat SMP/MTs Negeri dan Swasta sebanyak 21.155 orang siswa dan pada tingkat SMA/MA/SMK Negeri dan Swasta sebanyak 13.303 orang siswa. Jumlah murid tahun 2010 untuk tingkat SD/MI negeri/swasta sebanyak 51.215 orang (47.189 siswa sekolah negeri dan
4.026 siswa sekolah swasta), tingkat SMP/MTs negeri/swasta
sebanyak 20.468 orang (14.271 siswa sekolah negeri dan 6.197 siswa sekolah swasta), untuk tingkat SMA/SMK/MA negeri/swasta sebanyak 12.592 orang (7.541 siswa sekolah negeri dan 5.051 siswa sekolah swasta), dengan perbandingan pada tahun 2009 jumlah murid untuk tingkat SD/MI negeri/swasta sebanyak 50.705 orang (46.826 siswa sekolah negeri dan 3.879 siswa sekolah swasta), tingkat SMP/MTs negeri/swasta sebanyak 20.501 orang (14.310 siswa sekolah negeri dan
negeri/swasta sebanyak 11.281 orang (6.580 siswa sekolah negeri dan 4.701 siswa sekolah swasta)
Selanjutnya dapat diuraikan bahwa pada Tahun 2014 jumlah TK/RA baik negeri maupun swasta yaitu berjumlah 48 unit sekolah, dengan jumlah siswanya sebanyak 5.028 orang, terdiri dari siswa di sekolah negeri 424 orang dan jumlah siswa di sekolah swasta 1.604 orang. Sedangkan jumlah guru baik guru umum, agama, maupun guru penjas yaitu berjumlah 0 orang, terdiri dari guru negeri 55 orang dan guru swasta 183 orang (guru umum). Tahun 2012 jumlah TK/RA baik negeri maupun swasta yaitu berjumlah 49 unit sekolah, dengan jumlah siswanya sebanyak 2.078 orang, terdiri dari siswa di sekolah negeri 416 orang dan jumlah siswa di sekolah swasta 1.662 orang. Sedangkan jumlah guru baik guru umum, agama, maupun guru penjas yaitu berjumlah 231 orang, terdiri dari guru negeri 46 orang dan guru swasta 185 orang (guru umum).
Pada Tahun 2013 jumlah sekolah PAUD berjumlah 282 sekolah, pada Tahun 2012 jumlah sekolah PAUD berjumlah 289 sekolah kesemuanya swasta, 299 gedung, 393 ruangan belajar, 391 kelas (rombongan belajar), sedangkan jumlah guru sebanyak 565 orang (semuanya guru swasta), dengan jumlah siswa PAUD yaitu 7.671 orang. Tingkat TK/RA pada Tahun 2011 berjumlah 9 unit TK/RA Negeri dan 40 Unit TK/RA Swasta dengan jumlah siswanya sebanyak 334 orang TK/RA Negeri dan 2.221 orang TK/RA Swasta. Selain itu, untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) saat ini berjumlah 315 sekolah semuanya dikelola oleh swasta dengan jumlah siswa sebanyak 8.671 orang. Sedangkan untuk tingkat Usia Dini (PAUD) di tahun
2010 berjumlah 287 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 8.315
Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014
TABEL 5. JUMLAH SARANA KEAGAMAAN PEMELUK AGAMA DI KABUPATEN OGAN ILIR TAHUN 2014
Sumber Data : Kementerian Agama Kab. OI, 2014
NO. KECAMATAN MASJID MUSHOLLA/LANGGAR PESANTRENPONDOK KATHOLIKGEREJA PROTESTANGEREJA PURE VIHARA KLENTENG
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1. INDRALAYA 40 14 2 - - - - -2. INDRALAYA UTARA 40 20 3 - 5 - 1 -3. INDRALAYA SELATAN 18 7 - - - - - -4. PEMULUTAN 37 23 1 - - - 2 -5. PEMULUTAN BARAT 13 6 - - - - - -6. PEMULUTAN SELATAN 20 15 - - - - - -7. TANJUNG BATU 24 17 9 - - - - -8. PAYARAMAN 14 13 2 - - - - -9. TANJUNG RAJA 25 53 - - - - - -10. SUNGAI PINANG 20 6 - - - - - -11. RANTAU PANJANG 12 5 - - - - - -12. MUARA KUANG 15 12 1 - - - - -13. RAMBANG KUANG 14 9 1 - - - - -14. LUBUK KELIAT 11 7 - 1 1 - - -15 RANTAU ALAI 17 15 - 1 2 - - -16. KANDIS 12 20 - - - - - -JUMLAH 332 242 20 2 8 - 3
-Kabupaten Ogan Ilir Tahun 2014
BAB. I Pendahuluan 17
Tabel 6. JUMLAH SEKOLAH, GEDUNG, RUANG, KELAS, GURU DAN SISWA SMA/SMK/MA PER KECAMATAN