• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Tinjauan Umum Capaian Kinerja BPBD Kabupaten Wonosobo 4.2 Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

Perencanaan kinerja merupakan aktivitas pengambilan keputusan di awal tentang tingkat capaian kinerja yang diinginkan dan dihubungkan dengan tingkat pelaksanaan program/kegiatan. Proses penetapan kegiatan tahunan yang disertai indikator kinerja dan tingkat capaiannya berdasarkan program, kebijakan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana strategis (Renstra). Memperhatikan hal tersebut, Rencana Kerja (Renja) BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2020 telah disusun dengan mengacu pada RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021, Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021, Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2020, serta Arah Pembangunan Daerah dalam RPJPD Kabupaten Wonosobo. Penyusunan Rencana Kerja BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2020 memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

2.1. Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kabupaten Wonosobo

Rencana Strategis (Renstra) BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 merupakan landasan dan pedoman bagi seluruh aparatur di lingkungan BPBD Kabupaten Wonosobo dalam pelaksanaan tugas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan selama kurun waktu 6 (enam) tahun. Dokumen Renstra memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran, Target Jangka Menengah dan Target Tahunan.

1) Visi dan Misi

BPBD Kabupaten Wonosobo mendukung visi misi Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021 dengan mewujudkan rencana strategis SKPD yang merupakan bagian integral dari visi, misi, kebijakan dan program Pemerintah Kabupaten Wonosobo.

A. Visi

Visi merupakan suatu keadaan atau harapan yang harus diwujudkan pada masa yang akan datang. Visi Pemerintah Kabupaten Wonosobo Tahun 2016 – 2021 yaitu ” TERWUJUDNYA WONOSOBO BERSATU UNTUK MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA”.

B. Misi

Misi untuk mewujudkan WONOSOBO BERSATU, UNTUK MAJU, MANDIRI DAN SEJAHTERA UNTUK SEMUA yang akan dicapai melalui 5 (lima) misi pembangunan sebagai berikut :

a) Meningkatkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;

b) Meningkatkan capaian kinerja dan pemajuan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan desa;

c) Meningkatkan kemandirian daerah;

d) Meningkatkan kesejahteraan dan pemerataannya; dan

e) Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah.

Dalam penjabaran Misi RPJMD, isu penanggulangan bencana ada pada koridor misi kelima yakni “Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah” dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan berada di urusan ‘Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri”

Dalam pencapaian misi kelima tersebut ditetapkan tujuan Mewujudkan prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam dengan sasaran Meningkatnya upaya pengurangan resiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi. Dalam Skema Besar RPJMD 2016 - 2021 secara jelas digambarkan manajemen penanggulangan bencana secara terpadu merupakan sasaran yang hendak dicapai.

2) Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dari pernyataan misi dengan didasarkan pada isu–isu dan analisis strategik dan juga merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1 s/d 5 tahunan. Tujuan ini tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang.

Adapun tujuan pembangunan daerah dalam pencapaian Visi Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo 2016-2021 pada Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016-2021 adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.

b. Sasaran

Adapun sasaran pembangunan daerah dalam pencapaian Visi Misi RPJMD Kabupaten Wonosobo 2016-2021 pada Renstra Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016-2021 adalah berkurangnya risiko bencana yang berdampak pada masyarakat dengan indikator :

1. Persentase Jumlah kecamatan yang sudah memiliki pemetaan detail rawan bencana.

2. Persentase desa rawan bencana yang terpasang EWS (early warning system).

3. Persentase dokumen perencanaan kontigensi yang tersusun terhadap total jenis bencana.

4. Rapor ketangguhan bencana.

5. Persentase dokumen jenis bencana yang sudah tersusun dalam rencana kontigensi.

6. Persentase Desa Siaga Bencana.

7. Persentase Sekolah Tanggap Bencana.

8. Capaian pembentukan wilayah managemen kebakaran (WMK) pada lingkungan atas kawasan potensi kebakaran.

9. Cakupan pelayanan bencana kebakaran.

10. Tingkat Waktu Tanggap Respon (Response time rate) daerah layanan WMK.

3) Program Pembangunan dan Indikator Kinerja BPBD Kabupaten Wonosobo a. Rencana Program dan Kegiatan

Program merupakan kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil, yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa instansi pemerintah ataupun masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah guna mencapai sasaran dan tujuan tertentu.

Program dan kegiatan pembangunan daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016-2021 dirumuskan secara komprehensif dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan dan dinamika pembangunan selama lima tahun yang akan datang sesuai dengan program pembangunan daerah dengan yang tercantum pada RPJMD tahun 2016 - 2021 adalah:

1. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Penyusunan Renstra dan Renja SKPD

2. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana a) Penyusunan DED Pembangunan Gedung Kantor BPBD b) Penyusunan SOP

c) Pengembangan PUSDALOP

d) Penyusunan RAPERDA /RAPERBUB

e) Penyusunan dan analisis data/informasi perencanaan pembangunan kawasan rawan bencana.

f) Penyusunan profil daerah rawan bencana.

g) Koordinasi pembangunan daerah rawan bencana.

h) Penyusunan peta jalur evakuasi.

i) Peningkatan kualitas jalur evakuasi bencana.

j) Pengembangan system peringatan dini berbasis masyarakat.

k) Pengembangan kemitraan penanggulangan bencana berbasis komunitas.

l) Penyusunan review rencana kontigensi gunungapi sundoro.

m) Penyusunan rencana kontigensi bencana tanah longsor.

n) Fasilitasi penyusunan rapor ketangguhan bencana

o) Penyusunan dokumen rencana pengurangan resiko bencana.

3. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam.

a) Penguatan desa siaga bencana.

b) Pencegahan pengendalian, pemadaman, penyelamatan dan penanganan bahan berbahaya dan beracun.

c) Pelatihan kesiapsiagaan bagi siswa dan guru di daerah rawan bencana.

d) Investigasi kejadian kebakaran.

e) Inspeksi peralatan proteksi pemadam kebakaran.

f) Pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan kebakaran.

g) Penyediaan kebutuhan dasar dan trouma bagi korban bencana.

h) Pemberdayaan masyarakat terhadap kesiapsiagaan bencana.

4. Program Kesiapsiagaan dan Pengendalian Bahaya Kebakaran.

a) Peningkatan operasional sarana dan prasarana pemadam kebakaran.

b) Pengadaan panic button bencana.

c) Penyusunan RISPK (Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran).

d) Penyuluhan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan pertolongan dan pencegahan kebakaran.

e) Pengadaan hidran umum dikawasan permukiman.

f) Kajian mitigasi bencana dan perkiraan iklim.

g) Penyusunan rencana kontigensi pengembangan system penopang dan penanggulangan bencana.

h) Pengadaan sarpras kebencanaan.

i) Pelaksanaan tanggap darurat bencana.

5. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran a) Penyediaan jasa surat menyurat

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik c) Penyediaan jasa administrasi keuangan

d) Penyediaan Alat Tulis Kantor

e) Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

f) Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

g) Penyedian peralatan dan Perlengkapan kantor

h) Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

i) Penyediaan Makanan dan Minuman

j) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah k) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi dalam daerah l) Penyediaan Jasa Jaminan Kesehatan Non PNS m) Penyediaan Jasa Kebersihan dan Keamanan Kantor n) Penyediaan Jasa Pelayanan Umum Pemerintahan

6. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur a) Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

b) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional c) Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan kantor

d) Pemeliharaan Rutin/Berkala Alat-Alat Berat, Perbengkelan dan Prasarana Umum.

7. Program Peningkatan Disiplin Aparatur a) Pengadaan pakaian kerja BPBD b) Pengadaan Pakaian Dinas lapangan

b. Indikator Kinerja

Indikator kinerja pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut :

1. Persentase Jumlah kecamatan yang sudah memiliki pemetaan detail rawan bencana.

2. Persentase desa rawan bencana yang terpasang EWS (early warning system).

3. Persentase dokumen perencanaan kontigensi yang tersusun terhadap total jenis bencana.

4. Rapor ketangguhan bencana.

5. Persentase dokumen jenis bencana yang sudah tersusun dalam rencana kontigensi.

6. Persentase Desa Siaga Bencana.

7. Persentase Sekolah Tanggap Bencana.

8. Capaian pembentukan wilayah managemen kebakaran (WMK) pada lingkungan atas kawasan potensi kebakaran.

9. Cakupan pelayanan bencana kebakaran.

10. Tingkat Waktu Tanggap Respon (Response time rate) daerah layanan WMK.

2.2. Perjanjian Kinerja BPBD Kabupaten Wonosobo

Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja.

Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja dalam Perjanjian Kinerja juga mencakup outcome yang dihasilkan dari

kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya.

Tujuan disusunnya Perjanjian Kinerja adalah:

1. Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparansi, dan kinerja Aparatur.

2. Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur.

3. Sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.

4. Sebagai dasar bagi pemberi amanah untuk melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan/ kemajuan kinerja penerima amanah.

5. Sebagai dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai.

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, Kepala BPBD Kabupaten Wonosobo pada Tahun 2020 telah melakukan Perjanjian Kinerja dengan Bupati Wonosobo untuk mewujudkan target kinerja pada Tahun 2020, sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Target

1 Meningkatnya Upaya

Pengurangan Resiko Bencana Melalui Adaptasi dan Mitigasi

Indek Resiko Bencana 122 Rapor Ketangguhan

Bencana Baik

2 Meningkatnya Kualitas Sistem Penopang dan Layanan

Kedinasan

Nilai Evaluasi SAKIP

BPBD B

Berdasarkan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 BPBD Kabupaten Wonosobo dalam koridor misi kelima yaitu “Melakukan harmonisasi prinsip berkelanjutan dan berkesinambungan dalam pembangunan daerah”, dengan sasaran strategis “Meningkatnya Upaya Pengurangan Resiko Bencana Melalui Adaptasi dan Mitigasi” yang mempunyai indikator pengurangan “Indeks Resiko Bencana”.

Didalam Indeks Resiko Bencana terdapat indikator program yang perlu ditonjolkan yaitu Rapor Ketangguhan Bencana didalam hal kebencanaan juga disebut Indeks Ketahanan Daerah (IKD), kemudian indikator tersebut dinaikkan menjadi indikator sasaran.

Instansi pemerintah diwajibkan untuk membuat laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, untuk itu BPBD Kabupaten Wonosobo menambahkan sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Sistem Penopang dan Layanan Kedinasan”, dengan indikator “Nilai Evaluasi SAKIP” didalam Perjanjian Kinerja.

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1 Capaian Kinerja Organisasi

Pada masa berakhirnya tahun anggaran, setiap instansi pemerintah wajib menyusun Laporan Kinerja yang berisi progres kinerja atas mandat dan pemanfaatan sumber daya yang digunakan. Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas pelaksanaan PP 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan tata cara Review Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam rangka melakukan evaluasi keberhasilan atas pencapaian tujuan dan sasaran organisasi sebagaimana yang telah ditetapkan pada perencanaan jangka menengah, skala pengukuran yang digunakan adalah sebagai berikut:

Skala Pengukuran Kinerja Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

NO SKALA CAPAIAN KINERJA KATEGORI

1 Lebih dari 100% Sangat Baik

2 75 – 100% Baik

3 55 – 74 % Cukup

4 Kurang dari 55 % Kurang

Pada tahun 2020, BPBD Kabupaten Wonosobo telah melaksanakan seluruh program dan kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2020, Rencana Strategis BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021. Terdapat 2 (dua) sasaran strategis yang harus diwujudkan, yaitu :

1. Sasaran 1 : Meningkatnya Upaya Pengurangan Resiko Bencana Melalui Adaptasi dan Mitigasi.

Dalam rangka pencapaian sasaran terwujudnya peningkatan upaya pengurangan risiko bencana melalui adaptasi dan mitigasi guna mewujudkan tujuan strategis BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021, yaitu Meningkatnya kesadaran masyarakat dan upaya memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana, terdapat 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang harus dicapai hingga Tahun 2020, yaitu:

a. Indek Resiko Bencana;

b. Raport Ketangguhan Bencana.

Untuk mengukur capaian kinerja pada Sasaran 1 dimaksud, maka dilakukan pengukuran kinerja disajikan sebagai berikut:

No. Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi % Capaian

a. Indeks Resiko Bencana

Indeks Risiko Bencana ini dihitung berdasarkan rumus berikut:

R

isk=

H

azard x

V

ulneribility

C

apacity

Di mana, Hazard (bahaya) dihitung berdasarkan probabilitas spasial, frekuensi dan kekuatan (magnitude) dari suatu fenomena alam seperti gempabumi, banjir, letusan gunungapi, dan lainnya. Vulnerability (kerentanan) dihitung berdasarkan parameter sosial budaya, ekonomi, fisik dan lingkungan. Komponen Capacity (kapasitas) dinilai dengan

menggunakan pendekatan tingkat ketahanan daerah berdasarkan tujuh prioritas yaitu:

(1) Perkuatan kebijakan dan kelembagaan;

(2) Pengkajian risiko dan perencanaan terpadu;

(3) Pengembangan sistem informasi, diklat dan logistik;

(4) Penanganan tematik kawasan rawan bencana;

(5) Peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana;

(6) Perkuatan kesiapsiagaan dan penanganan darurat bencana;

(7) Pengembangan sistem pemulihan bencana.

Target dan Realisasi Indeks Resiko Bencana Kabupaten Wonosobo tahun 2016 – 2020

Tahun Target Realisasi % Capaian

2016 132,4 135,20 97,93

2017 129,8 135,20 96,01

2018 127,2 122,94 103,47

2019 124,6 86,06 144,78

2020 122,0 86,06 141,76

Sumber: Inarisk BNPB

20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 140,00 160,00

2016 2017 2018 2019 2020

Target Realisasi

% Capaian

Sesuai dengan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun 2016-2021, Indek Resiko Bencana target awal di tahun 2016 sebesar 132,4 dan target ahir Tahun 2021 sebesar 120. Target Tahun 2020 ditetapkan sebesar 122 dengan realisasi 86,06. Sehingga prosentase capaian indikator Indek Resiko Bencana Kabupaten Wonosobo Tahun 2020 sebesar 141,76% masuk kategori Sangat Baik.

Perbandingan realisasi Indeks Resiko Bencana Kabupaten Wonosobo Tahun 2019 dengan Tahun 2020 mengalami stagnasi/tidak ada perubahan yaitu sebesar 86,06.

b. Rapor Ketangguhan Bencana

Indikator Rapor Ketangguhan Bencana 7 (tujuh) prioritas, yang mempunyai 71 (tujuh puluh satu) indikator dengan 284 (dua ratus delapan puluh empat) pertanyaan.

No. PRIORITAS INDIKATOR

1 PERKUATAN KEBIJAKAN DAN

KELEMBAGAAN 1 Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana 2 Peraturan Daerah tentang Pembentukan BPBD 3 Peraturan Tentang Pembentukan Forum PRB 4 Peraturan tentang Penyebaran Informasi

Kebencanaan

5 Peraturan Daerah tentang Rencana Penanggulangan Bencana (RPB)

6 Peraturan Daerah tentang Tataruang Berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB)

7 Lembaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah 8 Lembaga Forum Pengurangan Risiko Bencana 9 Komitmen DPRD terhadap PRB

2 PENGKAJIAN RISIKO DAN

PERENCANAAN TERPADU 10 Peta Bahaya dan kajiannya untuk seluruh bahaya yang ada di daerah

11 Peta Kerentanan dan kajiannya untuk seluruh bahaya yang ada di daerah

12 Peta Kapasitas dan kajiannya 13 Rencana Penanggulangan Bencana 3 PENGEMBANGAN SISTEM

INFORMASI, DIKLAT DAN LOGISTIK

14 Sarana penyampaian informasi kebencanaan yang menjangkau langsung masyarakat

15 Sosialisasi pencegahan dan kesiapsiagaan bencana pada tiap-tiap kecamatan di wilayahnya

16 Komunikasi bencana lintas lembaga minimal beranggotakan lembaga-lembaga dari sektor pemerintah, masyarakat mau pun dunia usaha

17 Pusdalops PB dengan fasilitas minimal mampu memberikan respon efektif untuk pelaksanaan peringatan dini dan penanganan masa krisis 18 Sistem pendataan bencana yang terhubung dengan

sistem pendataan bencana nasional

19 Pelatihan dan sertifikasi penggunaan peralatan PB 20 Penyelenggaraan Latihan (Geladi) Kesiapsiagaan 21 Kajian kebutuhan peralatan dan logistik kebencanaan 22 Pengadaan kebutuhan peralatan dan logistik

kebencanaan

23 Penyimpanan/pergudangan Logistik PB

24 Pemeliharaan peralatan dan supply chain logistik yang diselenggarakan secara periodik

25 Tersedianya energi listrik untuk kebutuhan darurat 26 Kemampuan pemenuhan pangan daerah untuk

kebutuhan darurat 4 PENANGANAN TEMATIK

KAWASAN RAWAN BENCANA

27 Penataan ruang berbasis PRB

28 Informasi penataan ruang yang mudah diakses publik

29 Sekolah dan Madrasah Aman Bencana

30 Rumah Sakit Aman Bencana dan Puskesmas Aman Bencana

31 Desa Tangguh Bencana 5 PENINGKATAN EFEKTIVITAS

PENCEGAHAN DAN MITIGASI BENCANA

32 Penerapan sumur resapan dan/atau biopori untuk peningkatan efektivitas pencegahan dan mitigasi bencana banjir

33 Perlindungan daerah tangkapan air 34 Restorasi Sungai

35 Penguatan Lereng

36 Penegakan Hukum untuk Peningkatan Efektivitas Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kebakaran Lahan dan Hutan

37 Optimalisasi pemanfaatan air permukaan 38 Pemantauan berkala hulu sungai

39 Penerapan Bangunan Tahan Gempabumi

40 Tanaman dan/atau bangunan penahan gelombang tsunami

41 Revitalisasi tanggul, embung, waduk dan taman kota 42 Restorasi lahan gambut

43 Konservasi vegetatif DAS rawan longsor 6 PERKUATAN KESIAPSIAGAAN

DAN PENANGANAN DARURAT BENCANA

44 Rencana Kontijensi Gempabumi 45 Rencana Kontijensi Tsunami

46 Sistem Peringatan Dini Bencana Tsunami 47 Rencana Evakuasi Bencana Tsunami 48 Rencana kontijensi banjir

49 Sistem peringatan dini bencana banjir 50 Rencana kontijensi tanah longsor

51 Sistem peringatan dini bencana tanah longsor 52 Rencana Kontijensi Kebakaran Lahan dan Hutan 53 Sistem peringatan dini bencana Kebakaran Lahan

dan Hutan

54 Rencana kontijensi erupsi gunungapi

55 Sistem peringatan dini bencana erupsi gunungapi 56 Infrastruktur evakuasi bencana erupsi gunungapi

57 Rencana kontijensi kekeringan

58 Sistem peringatan dini bencana kekeringan 59 Rencana kontijensi banjir bandang

60 Sistem peringatan dini bencana banjir bandang 61 Penentuan Status Tanggap Darurat

62 Penerapan sistem komando operasi darurat 63 Pengerahan Tim Kaji Cepat ke lokasi bencana 64 Pengerahan Tim Penyelamatan dan Pertolongan

Korban

65 Perbaikan Darurat

66 Pengerahan bantuan pada masyarakat terjauh 67 Penghentian status Tanggap Darurat Bencana 7 PENGEMBANGAN SISTEM

PEMULIHAN BENCANA

68 Pemulihan pelayanan dasar pemerintah 69 Pemulihan infrastruktur penting

70 Perbaikan rumah penduduk

71 Pemulihan Penghidupan masyarakat

Nilai dari prioritas tersebut antara lain:

NO. Tahun

Dalam penetapan target dan realisasi Rapor Ketangguhan Bencana terdapat perbedaan penilaian skala, untuk mempermudah dalam penilaian capaian kinerja perlu menyandingkan kedua skala penilaian tersebut.

No.

Penilaian Dalam

Renstra Penilaian Dalam Rapor Ketangguhan Bencana Skala

Penilaian Kategori Skala Penilaian Kategori

1 75 - 100 Baik 0,81 - 1 81 - 100 Tinggi 2 55 - 74 Cukup 0,41 - 0,80 41 - 80 Sedang 3 >54 Kurang >0,40 >40 Rendah

Rapor Ketangguhan Bencana Kabupaten Wonosobo Tahun 2020 dengan target Baik (75-100) sedangkan realisasi masuk kategori Sedang (0,78), untuk itu nilai Rapor Ketangguhan Bencana jika kita masukkan kedalam penilaian Renstra masuk kategori Baik, sehingga prosentase capaian 100% (Baik).

Melihat grafik diatas, nilai terendah ada di Perkuatan Kesiapsiagaan dan Penanganan Darurat Bencana yang kemudian di susul oleh Pengkajian Risiko dan Perencanaan Terpadu dan Penanganan Tematik Kawasan Rawan Bencana. Ketiga prioritas tersebut perlu perhatian khusus untuk ditingkatkan.

2. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Sistem Penopang dan Layanan Kedinasan

Dalam rangka pencapaian sasaran strategis Meningkatnya Kualitas Sistem Penopang dan Layanan Kedinasan BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2019 dengan indikator Nilai Evaluasi SAKIP dengan target peringkat B (>60-70).

No. Sasaran Strategis Indikator Target Realisasi 2 Meningkatnya Kualitas

Sistem Penopang dan Layanan Kedinasan

Nilai Evaluasi

SAKIP BPBD B BB

Realisasi Indikator Nilai Evaluasi SAKIP Tahun 2019 yang dinilai Tahun 2020 mendapat nilai BB (76,28). Jika diasumsikan target B (70) maka realisasinya BB (76,28) sehingga prosentase capaiannya sebesar 108,97%

dengan kategori Sangat Baik.

3.2 Realisasi Anggaran

NO

. PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN REALISASI %

REALI

II Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

1 Penyediaan jasa surat menyurat 18.000.000 18.000.000 100,00 2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber

daya air dan listrik 22.000.000 18.329.190 83,31 3 Penyediaan jasa administrasi keuangan 40.800.000 40.800.000 100,00 4 Penyediaan alat tulis kantor 40.000.000 39.699.800 99,25 5 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 19.013.000 18.713.000 98,42

6 Penyediaan komponen instalasi

listrik/penerangan bangunan kantor 8.269.250 8.269.250 100,00

7 Penyediaan peralatan dan

perlengkapan kantor 43.513.000 35.919.500 82,55 8 Penyediaan bahan bacaan dan

peraturan perundang-undangan 1.980.000 1.690.000 85,35 9 Penyediaan makanan dan minuman 32.812.500 18.860.000 57,48 10 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi

ke luar daerah 108.767.600 95.551.827 87,85

11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah

20.000.000 15.000.000 75,00 12 Penyediaan Jasa Kebersihan dan

Keamanan 68.970.000 68.806.466 99,76

13 Penyediaan Jasa Pelayanan Umum

Pemerintahan 104.330.000 86.897.822 83,29

III Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor

40.000.000 2.249.000 5,62 2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan

dinas/operasional 285.000.000 237.404.478 83,30 3 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

kantor 25.000.000 19.710.000 78,84

4 Rehabilitasi sedang/berat gedung

kantor 75.000.000 72.905.900 97,21

5 Rehabilitasi sedang/berat kendaraan

dinas/operasional 211.000.000 208.321.000 98,73 6 Pemberian Extra Fooding

Satpam/Petugas Pemadam Kebakaran 21.840.000 21.840.000 100,00

IV Program peningkatan disiplin aparatur

1 Pengadaan pakaian kerja lapangan 15.000.000 12.750.000 85,00

V Program pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam

1 Pengadaan logistik dan obat-obatan bagi penduduk di tempat

penampungan sementara

200.000.000 198.279.900 99,14

2 Operasi Tanggap Darurat Bencana 150.000.000 132.249.900 88,17 3 Pelatihan Jitu Pasna (pengkajian

kebutuhan pasca bencana) 50.000.000 31.154.900 62,31 4 Fasilitasi Pusat Pengendalian Operasi

Penanggulangan Bencana (Pusdalops) 300.000.000 299.378.640 99,79 5 Pemberdayaan Masyarakat Terhadap

Kesiapsiagaan Bencana 150.000.000 149.889.320 99,93 6 Pencegahan Dini dan Penanggulangan

COVID-19 350.000.000 339.972.600 97,14

7 Pelayanan Penampungan Isolasi Komunal Pencegahan dan

Penanggulangan COVID 19 Tingkat Kabupaten

2.105.700.000 1.570.669.945 74,59

VI Program perencanaan pembangunan daerah rawan bencana

1 Penyusunan Rencana Kontijensi 100.000.000 86.892.100 86,89

JUMLAH 6.874.881.105 5.933.473.246 86,23

BPBD Kabupaten Wonosobo dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada Tahun 2020 didukung dengan anggaran sebesar Rp.

6.874.881.105,00 yang bersumber dari APBD Kabupaten Wonosobo.

Dalam penanganan Covid-19, BPBD Kabupaten Wonosobo mendapat tambahan anggaran dari Belanja Tidak Terduga sebesar Rp. 4.890.365.500, secara ringkas komposisi penggunaan sebagai berikut:

a. Belanja Tidak Langsung

No Uraian Jumlah

1. Gaji dan Tunjangan 1.574.585.755 1.420.697.633 90,23 2. Tambahan

Penghasilan PNS 693.300.000 662.571.075 95,57 Total Belanja Pegawai 2.267.885.755 2.083.268.708 91,86

b. Belanja Langsung

No Uraian Jumlah

1. Belanja Langsung (Belanja Pegawai, Barang dan Jasa, Modal)

4.606.995.350 3.850.204.538 83,57

c. Belanja Tidak Terduga

No Uraian Jumlah

1. Pelayanan isolasi komunal penanganan Covid-19 di BLK dan SKB

1.500.000.000 1.408.562.600 93,90

2. Pelayanan isolasi komunal penanganan Covid-19 di Bapelkes, Eks Dispertan dan Eks Kelurahan Wonosobo Timur

2.437.785.000 2.122.087.500 87,05

3. Pelayanan isolasi komunal penanganan Covid-19 di BLK, SKB, Bapelkes, Eks

Dispertan dan Eks Kelurahan Wonosobo Timur

842.455.500 488.569.000 57,99

4. Pencegahan Dini dan Penanggulangan COVID-19

110.125.000 106.523.500 96,73

Total 4.890.365.500 4.125.742.600 84,36

BAB IV PENUTUP

4.1 Tinjauan Umum Capaian Kinerja BPBD Kabupaten Wonosobo

Badan Penanggulangan Bencana Daerah merupakan unsur pelaksana yang mempunyai tugas pokok pelaksanaan upaya penanggulangan bencana dan pemberian dukungan teknis, administratif dan operasional kepada unsur pengarah Badan Penanggulangan Bencana Daerah, yaitu meliputi tugas koordinasi, komando, dan pelaksana dalam tahapan pra bencana, tanggap darurat, dan pasca bencana secara terintegrasi, dalam rangka penyelenggaraan penanggulangan bencana Daerah secara efisien, efektif, dan akuntabel. Agar pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut berjalan secara optimal maka diperlukan pengelolaan SDM, sumber dana dan sarana secara efektif dan efisien.

Dengan memperhatikan pengukuran capaian kinerja organisasi sebagaimana dibahas pada segmen sebelumnya, maka dapat diresume sebagai berikut :

1. Hasil pencapaian indikator kinerja utama Tahun 2019, yaitu : d. Indek Resiko Bencana : 101,35% (Sangat Baik);

e. Rapor Ketangguhan Bencana : 100,00% (Baik);

f. Nilai Evaluasi SAKIP BPBD : 108,97% (Sangat Baik).

2. Total realisasi belanja APBD pada Dinas BPBD Kabupaten Wonosobo Tahun 2020 sebesar Rp. 11.765.246.605,- atau tercapai 85,50% dari anggaran yang telah ditetapkan sebesar Rp. 10.059.215.846,-.

4.2 Strategi Untuk Peningkatan Kinerja di Masa Datang

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja BPBD Kabupaten

Strategi yang diperlukan guna meningkatkan kinerja BPBD Kabupaten

Dalam dokumen LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) (Halaman 15-40)

Dokumen terkait