• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pengolahan data-data dan saran-saran perbaikan yang dapat dilakukan dari hasil analisis.

STIKOM

5

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah PT. Surya Pamenang

PT. Surya Pamenang merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam produksi kertas. PT. Surya Pamenang merupakan anak dari perusahaan PT. Gudang Garam yang bergerak dalam produksi rokok. Untuk menunjang produksi rokok tersebut, maka didirikan anak perusahaan yaitu PT. Zig Zag yang memproduksi kertas pembungkus rokok (sigaret) yang kemudian disusul dengan didirikannya PT. Surya Pamenang yang memproduksi kertas kemasan luar produksi.

PT. Surya Pamenang didirikan pada tahun 1991 berdasarkan anggaran dasar yang dimuat dalam Berita Negara No. 42 tanggal 14 Maret 1997 yang dibuat dihadapan paulus Birgadiputra, S.H. yang merupakan notaris dari kabupaten Kediri di Gampengrejo dan beliau telah mendapatkan persetujuan dari Departemen Kehakiman RI untuk pengesahan pada tanggal 24 Juni 1997 No. C 25358.HT.01.04 tahun 1997.

Perusahaan ini didirikan dengan menggunakan fasilitas PMDN, memiliki kapasitas produksi kertas sebesar 150.000 ton/tahun berdasarkan ijin dari BKPM yang terdiri dari kertas budaya dan kertas industri. Namun saat ini, PT. Surya Pamenang hanya memproduksi kertas industri yang terdiri dari kertas Folding Box Board, Solid Bleach Board, Duplex Board, ICB (Ivory Coated Board). Produksi kertas diujicoba pertama kali pada tanggal 8 April 1993, sehingga pada tanggal inilah yang dijadikan sebagai tanggal berdirinya PT. Surya Pamenang.

STIKOM

6 Produksi yang dilakukan secara komersial baru dilakukan pada bulan Juli 1993. Pada tahun 1996, produksi kertas mencapai 125.000 ton dan pada tahun 1997 menjadi 135.000 ton. Dan saat ini, produksi untuk kertas ICB di PT. Surya Pamenang mencapai 198.000-203.400 ton/tahun atau 550-565 ton/hari.

Seluruh pekerjaan dikerjakan sesuai dengan standart yang sesuai untuk mencapai mutu produksi dilaksanakan sesuai peraturan TAAPI (Technical Association Of Pulp and Pulper Industri) seri 891/1 dan ISO 2469-2470. Perbaikan mutu selalu dilakukan terus menerus sehingga produksi yang dihasilkan dapat bersaing.

2.2 Lokasi Perusahaan

PT. Surya Pamenang berlokasi di Jalan Raya Kediri-Kertosono Km 7, Gampengrejo, Kediri. Berikut ini adalah batas-batas lokasi dari PT. Surya Pamenang:

Utara : Area persawahan penduduk Selatan : Desa Ngebrak

Timur : PT. Surya Zig-Zag

Barat : Sungai Brantas Dusun Grogol

PT. Surya Pamenang memiliki luas area sekitar 36 ha dengan alokasi wilayah sebagai berikut:

1. Area pabrik saat ini 23 ha, yang terdiri dari 3 wilayah:

a. Kompleks pabrik yang menempati bagian tengan dari area tersebut. Kompleks ini memiliki sarana pendukung seperti : laboratorium, bengkel, gudang, boiler, dan instalasi pengolahan air limbah.

STIKOM

7 b. Kompleks perkantoran yang menempati bagian depan area. Kompleks ini merupakan kompleks administrasi dengan kantor produksi terletak di bagian tengah.

c. Kompleks perumahan yang menempati bagian belakang area. Perumahan ini hanya diperuntukkan bagi karyawan PT. Surya Pamenang yang berhubungan langsung dengan proses produksi.

2. Area ekspansi sebesar 13 ha

Dalam mendirikan suatu perusahaan, maka tata letak dari perusahaan tersebut sangatlah memegang peranan penting. Perusahaan tersebut harus memiliki daerah yang strategis, baik dari segi produksi maupun distribusi. Untuk itu, berdirinya PT. Surya Pamenang ini didasarkan oleh pertimbangan sebagai berikut:

a. Peninjauan dari segi AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). Dengan peninjauan ini, diharapkan letak pabrik jauh dari tempat pemukiman penduduk karena adanya pabrik dapat mengakibatkan berbagai polusi, seperti : air, tanah, udara, kebisingan dan lain sebagainya. Namun tata letak pabrik juga harus tetap strategis dan dapat dicapai dengan mudah di pusat kota.

b. Peninjauan distribusi barang yang diperlukan oleh induk perusahaan (yaitu PT. Gudang Garam). PT. Surya Pamenang sendiri berlokasi di Kediri sehingga pemenuhan produksi yang diperlukan mudah karena induk perusahaan berlokasi di Kediri pula.

STIKOM

8

2.3 Struktur Manajemen dan Organisasi

2.3.1 Struktur Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam kelancaran proses produksi. Faktor ini kadang dapat menimbulkan problem yang mengakibatkan proses produksi perusahaan terganggu. Oleh karena itu, PT. Surya Pamenang berusaha agar segala sesuatu yang menyangkut kehidupan sosial tenaga kerja terpenuhi dan terjamin. Usaha-usaha tersebut antara lain:

1. Penyusunan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang berisi aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh karyawan maupun perusahaan. PKB yang dimiliki PT. Surya Pamenang merupakan keputusan kakanwil Depnaker propinsi Jawa Timur No. Kep. 1229/F/W.12/1996 yang berisi kesepakatan tentang kerjasama antara PT. Surya Pamenang dengan SPSI unit kerja PT. Surya Pamenang. Kesepakatan ini dibuat pada tanggal 19 Oktober 1993 dengan nomor SK. KCP-002/ORG/X/1993.

2. Menyediakan fasilitas-fasilitas yang memadai guna meningkatkan kesejahteraan karyawan. Fasilitas-fasilitas tersebut antara lain:

- Koperasi karyawan - Tempat ibadah

- Pakaian kerja dan perlengkapannya

3. Fasilitas jaminan sosial yang didasarkan pada peraturan pemerintah Nomor 33 Tahun 1997 dimana seluruh karyawan wajib diikutsertakan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Untuk program Jamsostek PT. Surya Pamenang bekerjasama dengan PT. Jamsostek dan mengikut sertakan karyawannya dalam program:

STIKOM

9 - Jaminan Keselamatan Kerja

- Jaminan Kematian - Jaminan Hari Tua

Selain itu juga bekerjasama dengan PT. ASKES dengan melaksanakan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)

2.3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk menunjang kelancaran manajemen dan administrasi perusahaan, maka diperlukan pengolahan dan pembagian kerja secara terstruktur, seperti pada Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan.

2.4 Bidang Usaha

PT. Surya Pamenang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri, yaitu industri kertas. Selain untuk memenuhi kebutuhan induk perusahaan (PT. Gudang Garam), produksi kertas tersebut juga dijual ke induk perusahaan dengan sasaran sebagai berikut:

a. Untuk lokal

Produk dijual di kalangan sendiri, yaitu dalam pemenuhan kebutuhan kertas PT. Gudang Garam. Selebihnya, produk dijual ke daerah Surabaya, Semarang, dan Jakarta.

b. Untuk ekspor

Negara-Negara yang menjadi sasaran penjual produk yaitu: Negara-Negara di Asia Tenggara, Yordania, Arab Saudi, Turki, Mesir, Eropa, Hongkong, Cina, Amerika

STIKOM

10

Dewan Komisaris

Direksi

MIS Internal Audit

Kepala Departemen Umum dan SDM Kepala Departemen keuangan Kepala Departemen Produksi Departemen Pemasaran Dan Pengadaan Wakil Kepala Departemen Keuangan Kepala Bagian Accounting Wakil Kepala Bagian

Accounting

Kepala Bagian Keuangan Wakil Kepala

Departemen Umum dan SDM

Kepala Bagian Umum

Kepala Bagian SDM

Kepala Bagian Distribusi dan Pergudangan Bagian Pengadaan Bagian Shipping Bagian Customer Service

Staff Direksi PPIC Total Quality

Assurance R & D

Tim Manajemen Mutu ISO 2002

Wakil Kepala Bagian Distribusi dan Pergudangan

Kepala Bagian DM

Wakil Kepala Bagian DM

Kepala Bagian Converting Wakil Kepala Bagian

Converting

Kepala Bagian Teknik

Wakil Kepala Bagian Teknik Mekanik Wakil Kepala Bagian

Teknik Listrik Kepala Bagian Departemen Pengadaan Kepala Bagian Shipping Wakil Kepala Bagian

Shipping Kepala Bagian Pengadaan Kepala Departemen Pemasaran Wakil Kepala Departemen Pemasaran Kepala Bagian Penjualan Wakil Kepala Bagian

Penjualan Presiden Direktur

Wakil Presiden Direktur

Direktur

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan

STIKOM

11 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sistem Informasi

3.1.1 Pengertian Sistem

Suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu dengan yang lain dan terpadu.

Menurut Jogiyanto H.M (2001) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang sama.

3.1.2 Pengertian Informasi

Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerima yang menggambarkan

STIKOM

12

suatu kejadian nyata untuk pengambilan keputusan. Informasi adalah data yang diolah atau diklasifikasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

Menurut Jogiyanto H.M (2001) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

3.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M (2001 : 11) Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi untuk mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Sistem ini memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen dan basis data. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyeediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

STIKOM

13

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi pada kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan (Jogiyanto H.M,2001). Langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analisis sistem adalah sebagai berikut :

a. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

b. Understand, yaitu memahami kerja sistem yang ada.

c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3.3 Perancangan Sistem

Pengertian perancangan sistem menurut Robert J. Versello/John Reuter III (Jogiyanto H.M.,2001 : 46), yaitu “Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk”.

STIKOM

14

Selain bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakaian sistem, tahap perancangan sistem juga bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada programmer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat.

Pada tahap ini akan diperoleh pemahaman yang lebih jelas tentang alasan untuk mengembangkan sistem yang baru dan akan ditetapkan pula ruang lingkup dari sistem tersebut dengan mengumpulkan fakta studi dengan cara menyebar angket kepada para pemakai dan bekerja sama dengan para pemakai untuk menemukan masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.

Dengan demikian perancangan sistem di sini adalah untuk menggambarkan secara menyeluruh terminology yang diinginkan serta bagaimana dari masing-masing komponen rancangan sistem keluaran, masukan, pemrosesan, pengendalian, database dan platform teknologi yang akan dirancang.

Menurut Edi Purwono (2002 : 24), dalam perancangan suatu sistem ada 4 tahap yang harus ditempuh dalam mengetahui daur hidup sistem, yaitu

a. Tahap Investigasi (Penyelidikan)Tujuannya adalah untuk melihat dan mengevaluasi permintaan suatu pengembangan suatu sistem itu benar atau tidak. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap investigasi:

STIKOM

15

 Studi awal, yaitu memahami kebutuhan pemakai serta melihat dan mengevaluasi pengembangan sistem.

 Studi kelayakan, yaitu menentukan ruang lingkup, perkiraan biaya dan sumber daya lainnya guna mendukung sistem yang sedang dirancang.

b. Tahap Analisis. Tujuannya adalah :

 Memberikan pelayanan informasi kepada pimpinan dalam melaksanakan proyek sistem.

 Membantu para pengambil keputusan mendapatkan bahan perbandingan sebagai tolak ukur terhadap hasil yang telah dicapai.

 Mengevaluasi bentuk sistem lama baik proses pengolahan data maupun pembuatan laporan.

 Merumuskan tujuan yang ingin dicapai serta menyusun rencana pembangunan sistem dan langkah penerapannya.

c. Tahap Perancangan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem mengenai gambaran yang jelas tentang rancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan. Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap perancangan adalah :

STIKOM

16

 Membuat rancangan sistem dan spesifikasi sistem

 Membuat program-program

 Pelatihan pemakaian sistem (user)

 Merencanakan konfigurasi sistem

d. Tahap Implementasi. Tahap implementasi merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tujuannya adalah untuk melakukan uji coba pada perangkat keras dan sebagai sarana pengolahan data dan penyajian informasi. Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah direncanakan dalam rencana implementasi. Kegiatan- kegiatan yang dapat dilakukan dalam tahap implementasi adalah sebagai berikut :

 Pemilihan dan pelatihan personil

 Pemilihan tempat dan instalasi perangkat keras dan perangkat lunak

 Pemrograman dan pengetesan program

 Pengetesan sistem

Alat yang digunakan untuk mempermudah dalam perancangan sistem adalah:

1. Flowchart

STIKOM

17

Sistem flowchart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan sistem (Jogiyanto.HM,2001).

2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data dan proses pada sistem. Data Flow Diagram (DFD) adalah gambaran keseluruhan kerja sistem secara garis besar. DFD merupakan peralatan yang berfungsi untuk menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar dari dan kemana data mengalir serta penyimpanannya (Oetomo,2002)

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dibuat/dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut disimpan. Data Flow Diagram (DFD) terdiri dari:

a. Data Flow Diagram Context Level

DFD Context Level merupakan bagian dari DFD yang mewakili gambaran keseluruhan sistem. DFD Context Level biasa disebut dengan context diagram. Context diagram merupakan DFD pertama dalam proses bisnis.

STIKOM

18

Context Diagram juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima informasi atau memberikan informasi ke sistem.

b. Data Flow Diagram Levelled

DFD Levelled adalah bagian dari DFD yang menggambarkan jaringan kerja antara fungsi yang terhubung satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data. DFD Levelled terdiri dari beberapa level yaitu:

 Level 0 Diagrams

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada level ini menunjukkan bagaimana proses-proses utama direlasikan menggunakan data flow dan ditunjukkan bagaimana proses-proses utama terhubung dengan entitas eksternal.

 Level 1 Diagrams

Diaram level 1 diciptakan dari proses pada level 0. Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun proses utama dalam level 0. Sekaligus menunjukkan bagaimana informasi berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.

 Level 2 Diagrams

STIKOM

19

Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1, bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level 2 ini. Atau mungkin harus dilanjutkkan ke level berikutnya (level 3, level 4 dan seterusnya).

3. Entity Relational Diagram (ERD)

ERD adalah suatu diagram yang digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD berfungsi menggambarkan relasi dari dua file atau dua table yang dapat digolongkan dalam tuga macam bentuk relasi yaitu one to one, one to many dan many to many, sebagai berikut :

a. One to one relationship (Hubungan satu ke satu)

One to one relationship (hubungan satu ke satu) yaitu relasi satu lawan satu yang terjadi apabila satu entity hanya punya relasi dengan file lain. Misalnya satu pekerja hanya boleh memiliki satu jenis pekerjaan. Hubungan ini dinotasikan dengan 1:1.

b. One to many relationship (hubungan satu ke banyak)

One to many relationship yaitu relasi satu lawan banyak yang terjadi apabila satu entity mempunyai banyak relasi dengan file lain. Misalnya satu pekerja boleh mengerjakan banyak jenis pekerjaan. Hubungan ini dinotasikan dengan 1:M.

STIKOM

20

c. Many to many relationship (hubungan banyak ke banyak)

Many to many relationship yaitu relasi banyak lawan banyak yang terjadi apabila satu entity mempunyai banyak relasi ke file lain dan file tersebut juga mempunyai banyak relasi ke banyak entity. Misalnya satu pekerja dapat mengerjakan banyak jenis pekerjaan dan satu jenis pekerjaan tersebut dapat juga dikerjakan oleh banyak pekerja. Hubungan ini dinotasikan dengan M:M atau M:N. M:N digunakan apabila jumlah relasi antara kedua file tidak sama.

3.4 Visual Basic .NET 2005

Belum berselang lama Visual Studio .NET 2003 merambah dunia pemrograman, kini kehadirannya sudah diganti oleh Visual Studio .NET 2005. Keberadaan Visual Studio .NET 2005 sangat mendukung pengembangan aplikasi terdistribusi dan pengembangan e-commerce.

Visual Studio .NET 2005 adalah salah satu bahasa pemrograman yang ada di dalam Visual Studio .NET 2005. Beberapa perubahan drastis ditambahkan pada Visual Basic .NET 2005 mulai dari tampilan control, mendukung penuh OOP(Object Oriented Progrmming), tersedianya fasilitas GUI (Graphic universal Interface) sampai dengan cara melakukan koneksi database yang lebih sempurna dari

STIKOM

21

pendahulunya. Pada pemrograman database, Visual Basic .2005 sangat tepat jika disandingkan dengan Microsoft SQL Server 2005.

3.5 SQL Server 2005

Microsoft SQL server 2005 adalah perangkat lunak pengolahan database yang sesuia untuk mengolah informasi dalam julah besar. Microsoft SQL Server 2005 merupakan software manjemen database dimana database dapat diartikan sebagai kumpulan informasi atau data yang saling berhubungan yang mempunyai topik dan tujuan tertentu. Informasi atau data yang diolah tersebut disimpan sebuah file dengan ekstensi *.dbf.

SQL Server 2005 adalah sebuah database rasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan arsitektur client/ server, sehingga memiliki arsitektur suatu intergritas data yang tinggi dan dapat mengurangi lalu lintas network, karena hanya memberikan data yang diminta user saja. SQL server 2005 dapat mengandung beberapa database yang digunakan oleh beberapa user.

3.6 Inventaris

Inventaris adalah suatu daftar semua fasilitas yang ada di seluruh bagian, termasuk gedung dan isinya. Inventarisasi bertujuan untuk memberi tanda pengenal

STIKOM

22

bagi semua fasilitas di industri. Inventaris yang dibuat harus mengandung informasi yang jelas dan mudah dimengerti dengan cepat, sehingga dapat membantu kelancaran pekerjaan. Dengan demikian pekerjaan perawatan akan lebih mudah.

Inventaris mempunyai manfaat sebagai pemanfaatan realistis dan sebesar-besarnya dari sebagai perlengkapan kantor dan demi lancarnya aktifitas kerja pegawai.

Berikut ini adalah pengertian yang berhubungan dengan inventaris:

a. Inventarisasi menurut Budiono (2005 : 207) merupakan pencatatan pendaftaran barang-barang milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

b. Inventaris menurut Budiono (2005 : 207) merupakan daftar yang memuat semua barang milik kantor yang dipakai dalam melaksanakan tugas.

c. Inventarisasi barang merupakan kegiatan untuk melakukan pencatatan dan pendaftaran barang pada suatu saat tertentu. (http://perlengkapan.auk.uns.ac.id)

Jadi pengertian dari daftar Inventaris barang adalah daftar yang memuat catatan barang inventaris yang berada dalam lingkungan satuan kerja.

STIKOM

23

STIKOM

21

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil survey dan wawancara yang dilakukan pada saat kerja praktek selama 1 bulan di PT. Surya Pamenang Kediri, ditemukan beberapa permasalahan dalam pendataan inventaris perusahaan. Pendataan secara manual menyebabkan banyak data yang hilang sehingga terjadi pemborosan dana belanja perusahaan.

Untuk mengatasi masalah yang ada, maka dalam kerja praktek langkah- langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menganalisa Sistem. 2. Merancang Sistem. 3. Mendesain Sistem.

4. Mengimplementasikan Sistem.

5. Pembahasan terhadap Implementasi Sistem.

4.1 Menganalisa Sistem

Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu mendata semua inventaris yang ada di perusahaan.

Sistem yang diperlukan oleh PT. Surya Pamenang adalah sebuah sistem yang dapat menangani dan memenuhi semua proses yang ada secara terkomputerisasi sehingga setiap kebutuhan akan informasi dapat dilakukan secara

STIKOM

22 cepat, tepat, dan akurat. Sistem informasi distribusi yang dibuat diharapkan dapat membantu pihak PT. Surya Pamenang dalam proses:

A. Maintenance data, yang meliputi: data pengguna, usulan kode barang, jenis alat, jenis barang, petugas, bagian, supplier, satuan dan golongan barang.

B. Transaksi, yang meliputi: detail barang, kondisi barang, dan mutasi barang.

C. Pembuatan laporan, yang meliputi: laporan tiap periode.

4.2 Merancangan Sistem

Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik, seharusnya melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem yang meliputi: pembuatan System flow, DFD, ERD, dan rancangan desain I/O (Input/ Output).

4.2.1 System flow

System flow yang dibuat meliputi: transaksi detail barang, kondisi barang, mutasi, laporan master dan laporan transaksi.

STIKOM

23

a. Master Jenis Alat

OPERATOR START

Input Data Jenis Alat

Simpan Data

END

Jenis_Alat Cek Nama Jenis

Alat

Baru?

Jenis_Alat

Data Jenis Alat

Ubah Data Ubah? Ya Ya Tidak Tidak

Gambar 4.1 System flow Master Jenis Alat

System flow master jenis alat menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses penyimpanan data jenis alat. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.1

STIKOM

24

b. Master Golongan Barang

OPERATOR START Input Data Golongan Barang Simpan Data END Golongan_Barang Cek Nama Golongan Barang Baru? Golongan_Barang Data Golongan Barang Ubah Data Ubah? Ya Ya Tidak Tidak

Gambar 4.2 System flow Master Golongan Barang

System flow master golongan barang menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses penyimpanan data golongan barang. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.2

STIKOM

25

c. Master Satuan Barang

OPERATOR START

Input Data Satuan Barang

Simpan Data

END

Satuan Cek Nama Satuan

Barang Baru? Satuan Data Satuan Barang Ubah Data Ubah? Ya Ya Tidak Tidak

Gambar 4.3 System flow Master Satuan Barang

System flow master satuan barang menggambarkan aliran proses yang terkomputerisasi dari proses penyimpanan data satuan barang. Untuk lebih detailnya dapat dilihat pada gambar 4.3

STIKOM

26

d. Master Jenis Barang

OPERATOR START

Input Data Jenis

Dokumen terkait