• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN

DAN PERJANJIAN

KINERJA

BAB II

Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2016 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

A. Perencanaan Strategis Sebelum dan Setelah Reviu

Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung adalah merupakan dokumen yang disusun melalui proses sistimatis dan berkelanjutan serta merupakan penjabaran dari pada Visi dan Misi Kepala Daerah yang terpilih dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh Daerah yang bersangkutan, dalam hal ini Sekretariat Daerah Kota Bandung. Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung yang ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2018 ditetapkan dengan Surat Keputusan Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor 060/ Kep.758-Orpad/2014 Tahun 2014 tentang Penetapan Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018. Penetapan jangka waktu 5 tahun tersebut dihubungkan dengan pola pertanggung jawaban Walikota terkait dengan penetapan / kebijakan bahwa Rencana Strategis Sekretariat Daerah Kota Bandung dibuat pada masa jabatannya, dengan demikian akuntabilitas penyelenggaraan Pemerintah daerah akan menjadi akuntabel.

Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tersebut ditujukan untuk mewujudkan visi dan misi daerah sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013-2018.

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 7

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

Penyusunan Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung telah melalui tahapan yang simultan dengan proses penyusunan RPJMD Kota Bandung Tahun 2013-2018 dengan melibatkan stakeholders pada saat dilaksanakannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD, Forum SKPD, sehingga Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung merupakan hasil kesepakatan bersama antara Sekretariat Daerah Kota Bandung dan stakeholder.

Selanjutnya, Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung tersebut akan dijabarkan kedalam Rencana Kerja (Renja) Sekretariat Daerah Kota Bandung yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun. Didalam Renja Sekretariat Daerah Kota Bandung dimuat program dan kegiatan prioritas yang diusulkan untuk dilaksanakan pada satu tahun mendatang.

“ MEWUJUDKAN BIROKRASI PEMERINTAH

DAERAH YANG PROFESIONAL, RESPONSIF DAN BERORIENTASI PELAYANAN PUBLIK DALAM RANGKA MENDUKUNG PERWUJUDAN KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN DAN SEJAHTERA”

1. Visi

Visi adalah gambaran kondisi ideal yang diinginkan pada masa mendatang oleh pimpinan dan seluruh staf Sekretariat Daerah Kota Bandung. Visi tersebut mengandung makna bahwa Kota Bandung dengan potensi, keragaman dan kompleksitas masalah yang tinggi, harus mampu dibangun untuk mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera, “Bandung Juara”.

Visi Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018 adalah :

&

VISI

MISI

1. Misi

Mengacu kepada uraian tersebut diatas, sebagai bentuk nyata dari visi organisasi yang telah ditetapkan, maka Sekretariat Daerah Kota Bandung merumuskan dari 3 (tiga) misi dan misi ini menggambarkan hal-hal yang harus terlaksana dalam mencapai visi tersebut, yaitu : a. Mewujudkan (Keunggulan) Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang

Baik;

b. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan manusia yang berdaya saing, perekonomian yang kokoh, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan.

c. Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik pada perangkat daerah.

3. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa strategis.

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Istansi Pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu / tahunan secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang telah ditetapkan sebanyak 6 (enam) Tujuan. Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai Visi dan Misi Setda Kota Bandung Tahun 2013-2018 sebanyak 18 (delapan belas) menjadi 14 (empat belas) sasaran strategis setelah dilakukan Reviu.

Hasil reviu pada rencana strategis Sekretariat Daerah terutama merevisi indicator kinerja pada seluruh sasaran, selain bertambahnya jumlah indicator juga merevisi penempatan indicator kinerja strategis menjadi lebih menggambarkan keberhasilan tujuan dan atau sasaran. Hasil reviu selanjutnya menjadi lembar kerja tambahan pada Rencana Strategis Sekretariat Daerah Tahun 2013-2018.

Beberapa cacatan dan rekomendasi yang diperoleh dalam pelaksanaan reviu Rencana strategis Kecamatan di lingkungan

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 9

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

Pemerintah Kota Bandung antara lain : 1. Rekomendasi Bappeda Kota Bandung

• Pada formulasi pengukuran untuk tiap-tiap kriteria indikator dibuat rumus masing-masing.

• Indikator yang merupakan output kegiatan disarankan untuk dihapus.

2. Rekomendasi Narsumber Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

• Penggabungan beberapa indikator menjadi indicator yang dapat menggambarkan cakupan kinerja sasaran penyelenggaraan Tugas dan fungsi

• Beberapa indikator dihapus karena merupakan output kegiatan

• Penambahan beberapa indikator

• Penggabungan kriteria dalam satu indikator kinerja

• Cascading pada semua indikator harus dibagi habis ke masing-masing pejabat struktural dengan penghitungan bobot dari masing-masing capaian kinerja.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut ditetapkan tujuan, sasaran berikut indicator dan target Sekretariat Daerah Kota Bandung sebelum dan setelah reviu sebagai berikut :

A BANDUNG LKIP SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG T Tabel 2.1

Tujuan, Sasaran dan Indikator Sekretariat Daerah Kota Bandung T

ahun 2013-2018

Sebelum dan Setelah Reviu

TUJU

AN

SASARAN SEBEL

UM REVIU

SASARAN SETELAH REVIU

INDIKA TOR KINERJ A SEBEL UM REVIU INDIKA TOR KINERJ SETELAH REVIU (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatkan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Otonomi Daerah

1.

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

1.

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (gabungan 4 sasaran no. 1,2,3 dan 4)

1.

Nilai LPPD

1.

Nilai LPPD

2.

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan kecamatan

2.

Jumlah Kecamatan yang melaksanakan

Tertib

Administrasi Kecamatan

2.

Persentase Kecamatan Berkinerja Baik

3.

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan kelurahan

3.

Jumlah Kelurahan yang melaksanakan

Tertib

Administrasi Kelurahan

3.

Persentase Kelurahan Berkinerja Baik

4.

Meningkatnya pemberdayaan masyarakat dan sinergitas program-program penanggulangan kemiskinan

4.

Tingkat Pelaksanaan Inovasi Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK) R

W

Menata Produk Hukum dan meningkatkan budaya taat hukum

5.

Terwujudnya Harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintah daerah

2.

Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah

5.

Terfasilitasinya penyusunan rancangan Produk Hukum Daerah

4.

Prosentase produk hukum daerah yang harmonis dan sinkron dengan Peraturan Perundang-undangan dan kebutuhan masyarakat

5.

SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG LKIP SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG T AHUN 2016 11 NO. TUJU AN SASARAN SEBEL UM REVIU

SASARAN SETELAH REVIU

INDIKA TOR KINERJ A SEBEL UM REVIU INDIKA TOR KINERJ A SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 3

Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat daerah 1.

6.

Meningkatnya SKPD/ Unit Kerja yang tepat fungsi dan tepat ukuran

3.

Meningkatnya SKPD/ Unit Kerja yang tepat fungsi dan tepat ukuran serta ketatalaksanaan yang baik (gabungan sasaran 6 dan 7)

6.

Tingkat ketepatan struktur dan ukuran organisasi

6.

Persentase SKPD yang Tertata Kelembagaannya

7.

Meningkatnya Standar Pelayanan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)/unit Kerja

7.

Jumlah SKPD yang melaksanakan Standar Pelayanan

7.

Persentase SKPD yang tatalaksana-nya baik

8.

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik Kota

4.

Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

8.

Rata-rata IKM Kota Bandung

8.

Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik

9.

Rata-rata IKM Setda

9.

Persentase SKPD yang menerapkan Standar Pelayanan Publik

10.

Persentase SKPD berbudaya pelayanan prima

11.

Persentase SKPD dengan pengelolaan pengaduan pelayanan berkriteria baik

12.

Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00

13.

Persentase SKPD yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pelayanan publik

14.

Persentase SKPD yang berada di Zona Hijau Standar Kepatuhan Pelayanan Publik Versi Ombudsman RI

15.

Rata-Rata IKM Kota Bandung

16.

IKM Sekretariat Daerah

17.

Persentase SKPD/Unit Kerja yang bersertifikat ISO

9.

Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

5.

Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah

10. Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung 18. Nilai Evaluasi AKIP Kota

Bandung Komponen Pelaporan Kinerja

11. Nilai Evaluasi AKIP Setda 19. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah 20.

A BANDUNG LKIP SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG T TUJU AN SASARAN SEBEL UM REVIU

SASARAN SETELAH REVIU

INDIKA TOR KINERJ A SEBEL UM REVIU INDIKA TOR KINERJ SETELAH REVIU (2) (3) (4) (5) (6)

Meningkatkan efektifitas penyelenggaraan kerjasama daerah dalam dan luar negeri

10.

Meningkatnyanya fasilitasi dan koordinasi dalam Penyelenggaraan Kerjasama Daerah

6.

Meningkatnya implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri (gabungan sasaran 10 dan 11)

12.

Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup dalam negeri

21.

Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan

11.

Meningkatnya koordinasi dan fasilitasi urusan kerjasama luar negeri (kerjasama sister city dan/ atau dengan instansi lain di luar negeri)

13.

Persentase Implementasi hasil kerjasama lingkup luar negeri

22.

Persentase naskah kerjasama aktif lingkup luar negeri yang diimplementasikan

Meningkatkan Pengendalian Pembangunan dan pengembangan manusia yang berdaya saing, perekonomian yang kokoh serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan.

12.

Meningkatnya Capaian kinerja Kebijakan SDA/LH

7.

Meningkatnya implementasi kebijakan sumber daya alam

14.

Prosentase Capaian Kinerja Kebijakan SDA/LH

23.

Persentase SKPD/Unit Kerja yang telah melaksanakan kebijakan SDA/LH

13.

Meningkatnya kualitas administrasi pengendalian program, bina sarana prasarana dan sumber daya alam

8.

Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan

15.

Jumlah SKPD yang dikendalikan rencana dan realisasi PBJ –nya

24.

Persentase SKPD yang menyampaikan laporan pelaksanaan pembangunan sesuai peraturan

16.

Prosentase PBJ yang difasilitasi melalui ULP

25.

Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP

dan BIRMS

14.

Penggunaan instrumen pembiayaan non konvensional dalam pembiayaan pembangunan (obligasi, kemitraan dengan swasta)

9.

Meningkatnya partsipasi pihak swasta dan atau pendonor terhadap pembangunan Kota Bandung

17.

Jumlah Perusahaan yang berkontribusi terhadap pembangunan kota

26.

Jumlah Perusahaan dan atau pendonor yang berkontribusi terhadap pembangunan kota

15.

Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif

10.

Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung sebagai Kota Kreatif

18.

Tercapainya parameter kota kreatif yang meliputi kebijakan; infrastruktur; aspek hukum, HKI dan etika kreatif; sistem

27.

Jumlah aktivasi sub sektor ekonomi kreatif

28.

Persentase jejaring kota kreatif

16.

T

erbinanya BUMD

11.

Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable

19.

Jumlah Pengembangan Usaha Daerah dan BUMD yang Sehat dan Profitable

29.

Jumlah BUMD yang Sehat

30.

Jumlah BUMD yang Profitabel

17.

T

erwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama

12.

Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama

20.

T

erwujudnya pemahaman dan pengamalan agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing

31.

Jumlah Pendaftar Haji Per Tahun

21.

T

erwujudnya toleransi dan kerukunan umat beragama

32.

Peningkatan Penerimaan Zakat

33.

Penurunan Jumlah Konflik SARA

SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG LKIP SEKRET ARIA T DAERAH KOT A BANDUNG T AHUN 2016 13 NO. TUJU AN SASARAN SEBEL UM REVIU

SASARAN SETELAH REVIU

INDIKA TOR KINERJ A SEBEL UM REVIU INDIKA TOR KINERJ A SETELAH REVIU (1) (2) (3) (4) (5) (6) 6

Mewujudkan efektivitas penyelenggaraan administrasi pemerintahan dalam memberikan pelayanan yang baik pada Pimpinan Daerah dan perangkat daerah

18.

Meningkatnya penatausahaan Sekretariat Daerah dan Sekretariat SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung

13.

Meningkatnya kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi telekomunikasi

22.

Prosentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti

34.

Persentase temuan BPK / Inspektorat yang ditindaklanjuti

23.

Jumlah SKPD / Unit Kerja yang menerapkan penatausahaan berbasis We

b

35.

Persentase penyelesaian dokumen keuangan bagian/ unit kerja tepat waktu

36.

Persentase usulan kepegawaian tepat waktu

37.

Persentase pengelolaan surat tepat waktu

38.

Indeks Kepuasan Layanan Internal Sekretariat Daerah

14.

Meningkatnya pelayanan sarana, prasarana internal dan keprotokolan Kepala Daerah

24.

T

ingkat tertib pengelolaan barang /asset daerah

39.

Persentase sarana dan prasarana kondisi baik

40.

Persentase pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar

41.

Indeks Kepuasan layanan sarana dan prasarana

42.

Persentase penyelenggaraan acara protokol yang sesuai dengan SOP

43.

B. Indikator Kinerja Utama

Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia diterbitkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah, Indikator Kinerja Utama merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah. Setda Kota Bandung telah menetapkan Indikator Kinerja Utama untuk tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Keputusan Sekretaris Daerah Kota Bandung Nomor : 050/Kep.152-Orpad/2015 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Setda Kota Bandung Tahun 2013-2018, berdasarkan hasil Reviu IKU.

Adapun Indikator Kinerja Utama Sekretariat Daerah Kota Bandung Hasil reviu sebanyak 8 Indikator. Perubahan IKU Sekretariat Daerah sebelum dan setelah reviu sebagai berikut:

No Indikator Kinerja Utama Formulasi

1 Nilai LPPD Nilai LPPD merupakan Indeks Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah (EKPPD) Tim Nasional atas LPPD tahun sebelumnya , yang dinilai berdasarkan Indeks Komposit dari dua variabel utama, yakni Indeks Capaian Kinerja (ICK) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(EKPPD) dan Indeks Kesesuaian Materi (IKM) sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang LPPD Kepada Pemerintah, LKPj Kepala Daerah kepada DPRD dan ILPPD Kepada Masyarakat

2 Persentase Kecamatan

Berkinerja Baik Persentase Kecamatan Berkinerja Baik diukur melalui formulasi berikut : Jumlah Kecamatan yang masuk Indeks Nilai Kategori A dibandingkan Jumlah Kecamatan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dikalikan 100%

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Perubahan

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 15

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

No Indikator Kinerja Utama Formulasi 3 Prosentase rancangan

produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah

Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah dilakukan penataan dalam penyusunan produk hukum daerah (Perda) sesuai dengan ketentuan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

Pembentukan Peraturan Perundang-undangan jo Permendagri Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah

4 Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan publiknya baik

Rumus Penghitungan : Jumlah SKPD yang memenuhi kriteria dibandingkan dengan jumlah SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Bandung x 100%

5 Rata-Rata IKM Kota Bandung Jumlah Nilai IKM SKPD yang melaksanakan Survey Kepuasan Masarakat dibagi Jumlah SKPD yang melaksanakan Survey

6 Nilai Evaluasi AKIP Kota

Bandung Komponen Pelaporan Kinerja

Hasil Evaluasi AKIP Komponen Pelaporan Kinerja Kota sesuai dengan Permenpan No. 20/2013 tentang Juklak Evaluasi AKIP

7 Persentase naskahkerjasama aktif lingkup dalam negeri yang di implementasikan

Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang ditindaklanjuti oleh SKPD dibandingkan dengan jumlah keseluruhan ruang lingkup dari naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri

8 Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui ULP dan BIRMS

Jumlah SKPD yang menyusun RUP

melaksanakan lelang melalui ULP dan BIRMS dibandingkan dengan seluruh SKPD di

Lingkungan Pemerintah Kota Bandung 9 Jumlah aktivasi sub sektor

ekonomi kreatif Jumlah sub sector ekonomi kreatif yang diaktivasi dibandingkan seluruh jenis sub sector ekonomi kreatif.

C. Perjanjian Kinerja 2016

Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan Pemerintahan karena merupakan wahana proses tentang memberikan

perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2016 mengacu pada dokumen Renstra Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2013-2018, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2016, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2016, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2016 dan Perubahannya serta hasil reviu. Sekretariat Daerah Kota Bandung telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2016 dengan uraian sebagai berikut:

Tabel 2.3

Perjanjian Kinerja Perubahan

Sekretariat Daerah Kota Bandung Tahun 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

1 2 3 4 5

Tujuan 1

1 Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan

daerah 1. Nilai LPPD Nilai 3.0759

2. Persentase Kecamatan Berkinerja Baik % 66.67 3. Persentase Kelurahan Berkinerja Baik % 53.64

Tujuan 2

2

Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi Rancangan Produk Hukum daerah yang sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan, kebutuhan masyarakat dan penyelenggaraan pemerintahan daerah

4

Prosentase rancangan produk hukum daerah yang sesuai dengan mekanisme pembentukan produk hukum daerah

% 100

Tujuan 3

3 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik 5. Persentase SKPD yang pengelolaan pelayanan

publiknya baik % 59,02

6.

Persentase SKPD dengan nilai hasil survey kepuasan masyarakat di atas nilai 75,00

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 17

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET

7. Rata-Rata IKM Kota Bandung Angka 77,50 4 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah 8. Nilai Evaluasi AKIP Kota Bandung Komponen

Pelaporan Kinerja Angka 10,50

9. Nilai Evaluasi AKIP Sekretariat Daerah Angka 70,1

Tujuan 4

5 Meningkatnya implementasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 10.

Persentase naskah kerjasama aktif lingkup dalam negeri yang diimplementasikan

% 50

Tujuan 5

6 Meningkatnya kualitas administrasi pembangunan 11. Persentase SKPD yang melaksanakan PBJ melalui

ULP dan BIRMS % 100

7 Berkembangnya ekonomi kreatif untuk mendukung tercapainya Bandung

sebagai Kota Kreatif 12. Persentase aktivasi sub sektor ekonomi kreatif % 31,25 8 Terwujudnya BUMD yang sehat dan profitable 13. Persentase BUMD yang Sehat % 25

14. Persentase BUMD yang Profitabel % 50 9 Terwujudnya kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama 15. Penurunan Jumlah Konflik SARA bernuansa Agama Kejadian 0

Tujuan 6

10 Meningkatnya kualitas pelayanan keuangan, kepegawaian dan sandi

telekomunikasi 16.

Persentase temuan BPK / Inspektorat yang

ditindaklanjuti % 70

Tujuan 7

11 Meningkatnya pelayanan sarana, prasarana internal dan keptrokolan

Kepala Daerah 17. Persentase sarana dan prasarana kondisi baik % 85

18. Persentase pemenuhan sarana dan prasa sarana

sesuai standar % 85

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/pemberi amanah. Sekretariat Daerah Kota Bandung selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Daerah Kota Bandung yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pecapaian target masing-masing indikator sasaran srategis yang ditetapkan dalam dokumen Renstra Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun 2016. Sesuai dengan ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi Sekretariat Daerah.

AKUNTABILITAS

KINERJA

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 19

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah.

Pengukuran kinerja dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2004 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Capaian indikator kinerja utama (IKU) diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerjanya masing-masing, sedangkan capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja sasaran. Predikat nilai capaian kinerjanya dikelompokan sebagai berikut :

No Capaian Kinerja Interpretasi

1. 2. 3. > 100 % =100 % < 100 % Melebihi/Melampaui Target Sesuai Target

Tidak Mencapai Target

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Dalam laporan ini, Sekretariat Daerah Kota Bandung dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target sasaran dan dari masing-masing indicator kinerja sasaran yang ditetapkan dalam dokumen Renstra 2013-2018. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Setda Kota Bandung Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Utama Setda Kota Bandung hasil reviu berdasarkan Keputusan Sekretaris Daerah tentang IKU Sekretariat Daerah Kota Bandung yang menetapkan

11 (sebelas) sasaran dengan 19 (sembilan belas) indikator kinerja (out comes dan output penting) dengan rincian sebagai berikut :

SASARAN

TERDIRI DARI 3 INDIKATOR

TERDIRI DARI 3 INDIKATOR

TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

TERDIRI DARI 3 INDIKATOR TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

TERDIRI DARI 2 INDIKATOR

TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

TERDIRI DARI 2 INDIKATOR

TERDIRI DARI 1 INDIKATOR

2

4

6

8

10

3

5

7

9

11

1

LKIP SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2016 21

SEKRETARIAT DAERAH KOTA BANDUNG

A. Capaian Indikator Kinerja Utama

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

Dokumen terkait