• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan maksud untuk mencari pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh. B. LOKASI PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di Kantor UPTD Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara di Jl. Persatuan No. 3 STM Kampung Baru Medan Sumatera Utara.

C. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi

Menurut Sugiono (2005 : 90) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Dari pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Negeri Sipil Kantor UPTD Balai Metrologi Medan yaitu sebanyak 43 orang.

2.Sampel

Yang dimaksudkan dengan sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi sumber data yang sebenarnya. Dengan kata lain, sampel merupakan bagian dari populasi. Pengambilan sebagian itu dimaksudkan sebagai representasi dari seluruh populasi sehingga kesimpulan juga berlaku bagi keseluruhan populasi.

Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti menentukan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling penelitian. Yaitu penentuan sampel yang tidak didasarkan atas strata atau pedoman, tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan.

Menurut Arikunto (2006), sampel ialah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka diambil dari seluruhnya untuk dijadikan sampel. Sedangkan jika populasi diatas 100, maka diambil diantara 10% - 15% atau 20% - 25% dari populasi. Maka sampel dalam penelitian ini adalah 43 orang yang terdiri dari 13 orang pegawai dan 30 orang masyarakat.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk memperoleh data/keterangan/informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang digunakan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut :

a. Metode Angket (kuisoner), yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan sejumlah daftar pertanyaan kepada pihak terkait. b. Metode Wawancara (interview), yaitu teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan tanya-jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait.

a. Metode Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap sejumlah acuan yang berkenaan dengan topik penelitian dilokasi penelitian.

1. Teknik pengumpulan data sekunder yaitu :

a. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada dilokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian.

b. Studi kepustakaan yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah, jurnal, dan laporan penelitian serta yang lainnya.

E. TEKNIK PENENTUAN SKOR

Melalui penyebaran angket berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor pada setiap pertanyaan. Penentuan ini dihitung berdasarkan alternative jawaban a,b,c,d, dan e akan diberikan skor sebagai berikut :

- Alternatif jawaban a, diberi skor 5

- Alternatif jawaban b, diberi skor 4

- Alternatif jawaban c, diberi skor 3

- Alternatif jawaban d, diberi skor 2

- Alternatif jawaban e, diberi skor 1

Untuk menentukan kategori jawaban apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditentukan kelas intervalnya. Berdasarkan alternatif jawaban responden, maka dapat ditentukan interval kelas sebagai berikut :

Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyaknya bilangan

Maka diperoleh :

Sehingga dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden masing-masing variabel yaitu :

- Skor untuk kategori sangat tinggi = 4,21 – 5,00

- Skor untuk kategori tinggi = 3,41 – 4,20

- Skor untuk kategori sedang = 2,61 – 3,40

- Skor untuk kategori rendah = 1,81 – 2,60

- Skor untuk kategori sangat rendah = 1,00 – 1,80

Untuk menentukan jawaban responden tersebut tergolong tinggi, sedang, rendah maka dari jumlah skor dari variabel akan ditentukan rata-ratanya dengan membagi jumlah pertanyaannya. Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden termasuk kedalam kategori yang sama.

F. TEKNIK ANALISA DATA

Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah.

1. Koefien Korelasi Product Moment

Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat (Sugiono,2005). Cara perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r

xy = angka indeks korelatif“r” product moment

N = Populasi

∑ xy = Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y ∑ x = Jumlah seluruh skor X

∑ y = Jumlah seluruh skor Y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel tersebut maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

a. Nilai

r

xy yang positif menunjukkan hubungan kedua variabel positif, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti oleh variabel yang lain.

b. Nilai rxy yang negatif menunjukkan variabel negatif, artinya menurunnya nilai variabel yang satu diikuti dengan meningkatnya nilai variabel yang lain.

c. Nilai rxy yang sama dengan nol (0) menunjukkan kedua variabel tidak mempunyai hubungan artinya variabel yang satu tetap meskipun yang lainnya berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi), digunakan penafsiran atau interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiono (2005 : 149) yaitu :

Tabel 2.1 : interpretasi Koefisien Korelasi Product Moment Interval Korelasi Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0.20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Tinggi

0,80 – 1,000 Sangat tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh, dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk menguji apakah nilai r yang diperoleh tersebut berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan tertentu, dalam hal ini signifikan 5%. Bila nilai r tersebut signifikan, berarti hipotesis dapat diterima.

2. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan mengkuadratkan nilai koefisien korelasi product moment (rxy)) dan dikalikan dengan 100%.

KP = (rxy)2 x 100% Keterangan :

KP = Koefisien Determinant

BAB III

DEKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Metrologi

Metrologi berasal dari bahasa Yunani, yakni Metre yang artinya Ukuran dan Logos yang artinya Ilmu Pengetahuan. Jadi, Metrologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang ukuran dan kantor Metrologi adalah kantor yang melakukan Pengujian, Peneraan dan Penyuluhan terhadap alat-alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) serta melakukan Pengujian terhadap Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT).

Secara garis besar Metrologi terbagi atas 3 (tiga) bagian yaitu :

1. Metrologi Legal, adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metode-metode pengukuran dan alat-alat ukur, menyangkut persyaratan teknik dan peraturan berdasarkan Undang-undang bertujuan melindungi kepentingan umum dalam hal kebenaran pengukuran.

2. Metrologi Teknik, adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, metode-metode pengukuran dan alat ukur, menyangkut persyaratan teknik dan pengembangan metode pengukuran, perawatan dan pengembangan standar nasional untuk satuan ukuran dan alat ukur sesuai dengan perkembangan teknologi untuk memberikan kepastian dan kebenaran pengukuran.

3. Metrologi Radiasi Nuklir, adalah metrologi yang mengelola satuan-satuan ukuran, alat-alat ukur dan metode-metode pengukuran, menyangkut persyaratan teknik dalam pemakaian zat radioaktif dan atau sumber-sumber lainnya, diatur berdasarkan Undang-undang / Peraturan Pemerintah / Keputusan Direktur Jendral Badan Tenaga Atom Nasional, bertujuan

menjamin kesehatan dan keselamatan dan memberikan ketelitian dan keadaan yang dapat dipertanggung jawabkan.

B. Visi dan Misi UPTD Balai Metrologi Medan

- Visi : Menjamin tertib ukur disegala bidang guna melindungi kepentingan umum (konsumen dan produsen) yang pada gilirannya akan memperkuat daya saing produk Indonesia dipasar global.

- Misi : Melakukan pembangunan dan pengembangan sistem Metrologi Legal melalui penggunaan dan pengelolaan standar ukuran, metoda pengukuran maupun ketentuan UTTP yang mengacu kepada ketentuan internasional sehingga memiliki hasil pengukuran di seluruh Indonesia dapat terjamin.

UPTD Balai Metrologi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara mempunyai peranan dalam Pengelolaan Laboratorium Kemetrologian, disamping itu memberikan Perlindungan terhadap Konsumen dan Produsen UTTP dan BDKT, dengan Visi “ Menjamin terwujudnya kondisi “ tertib ukur ” , “ tertib niaga “ serta “ tertib usaha ”, diwilayah kerja UPTD Balai Metrologi Medan, serta dilingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara dengan misi utama dalam rangka usaha melaksanakan:

• Pengelolaan Standard dan Laboratorium

• Pelayanan Tera/Tera Ulang alat UTTP

• Pengawasan alat UTTP dan BDKT

• Penyuluhan Kemetrologian

Dengan perkataan lain misi kemetrologian secara umum dapat di sebut sebagai penjamin tingkat kebenaran ukuran, baik di pihak konsumen maupun produsen alat

UTTP dan BDKT sesuai dengan Standard Operasional Prosedur yang mampu telusur baik ke tingkat Nasional maupun Internasional.

Disamping itu arah kebijakan dari UPTD Balai Metrologi adalah meliputi pelaksanaan :

• Perawatan, Pengelolaan , pengendalian Standar dan Laboratorium

• Kegiatan Pengawasan dan Penyuluhan kepada Konsumen dan produsen UTTP dan BDKT

• Koordinasi dengan instansi terkait

• Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM/Kuantitas/Kualitas)

• Melengkapi Sarana/Prasarana UTTP dan BDKT

• Menyusun konsep kebijaksanaan dan sasaran. C. Tugas Pokok dan Fungsi Balai Metrologi Medan

Kegiatan Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) unit kerja UPTD Balai Metrologi Medan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara, tertuang dalam Peraturan Daerah Propinsi Sumatera Utara Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Dinas-Dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara, serta Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor 060.256.K Tahun 2002 Tentang Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara, dan sejalan dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 731/MPP/Kep/10/2002 Tentang Pengelolaan Kemetrologian dan Pengelolaan Laboratorium Kemetrologian, serta Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom. Kewenangan Pemerintah Pusat dalam penyelenggaraan Kemetrologian adalah sebagai Pengelolaan Kemetrologian dan kewenangan Pemerintah Propinsi adalah sebagai Pengelolaan Laboratorium Kemetrologian. Dalam

rangka Mendayagunakan Potensi yang ada pada UPTD Balai Metrologi Medan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara, baik ditingkat kualitas maupun kuantitas alat Ukur Takar Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) dan Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT) serta Kompetensi Sumber Daya Manusia Kemetrologian, diharapkan terciptanya iklim usaha yang kondusif melalui kegiatan operasional, pembinaan dan pengawasan kegiatan Kemetrologian di Propinsi Sumatera Utara secara efektif dan effisien, hal ini dapat meningkatkan produktivitas kerja, guna terciptanya kondisi Tertib Ukur, Tertib Usaha dan Niaga pada Masyarakat Pemilik/Pengguna alat (UTTP) dan (BDKT), dalam rangka menggali Sumber Daya serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Propinsi Sumatera Utara, untuk mendukung pembangunan di sektor Industri dan Perdagangan.

Tugas pelaksanaan operasional, pembinaan dan pengawasan kegiatan kemetrologian berdasarkan Undang-undang Metrologi Legal No. 2 tahun 1981 dan peraturan perundang-undangan lainnya, yang pelaksanaannya di jabarkan ke dalam Tupoksi UPTD Balai Metrologi Medan sesuai dengan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan R.I. Nomor 731/MPP/Kep/10/2002 Tentang Pengelolaan Kemetrologian dan Pengelolaan Laboratorium Kemetrologian, sebagai bahan evaluasi dari pelaksanaan Tupoksi selama T.A 2008, pada UPTD Balai Metrologi sebagai unit kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara, yang mencakup kegiatan operasional teknis berpedoman kepada peraturan perundang-undnagan yang berlaku dibidang Metrologi Legal, berkaitan dengan:

1. Verifikasi standard untuk satuan ukuran 2. Pengadaan sarana dan prasarana Laboartorium

3. Pemeliharaan peralatan standar untuk satuan ukuran, ruang Laboratorium beserta instalasi uji

4. Pembinaan sumber daya manusia Metrologi 5. Pemeliharaan dan penggunaan Cap Tanda Tera 6. Menera dan Menera Ulang alat UTTP

7. Pengelolaan Biaya Tera

8. Pengawasan UTTP dan BDKT 9. Penyuluhan Kemetrologian

10. Pembinaan Terhadap Reparatir UTTP dan Pengusaha UTTP dan, 11. Penelitian UTTP untuk proses izin tanda Pabrik dan Izin Tipe

Maksud dan tujuan penyusunan Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi ini adalah sebagai berikut :

1. Merupakan Tupoksi secara periodik yang merangkum laporan pelaksanaan operasional, pembinaan dan pengawasan kegiatan kemetrologian dari 6 (enam) Kabupaten / Kota Propinsi Sumatera Utara, meliputi wilayah kerja (Kota Medan, Binjai dan Tebing-Tinggi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Langkat).

2. Merupakan bahan/data informasi dalam rangka pelaksanaan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan Industri dan Perdagangan khususnya di UPTD Balai Metrologi Medan .

3. Memberikan fenomena (gambaran) pelaksanaan kegiatan dan perkembangan ke metrologian yang telah dicapai selama kurun waktu TA 2008, berikut permasalahan yang dihadapi serta upaya dan program mengatasinya.

4. Sebagai bahan perbandingan dengan gerak langkah pembangunan yang Sinkron bagi kabupaten/Kota pada propinsi lainnya, khususnya sesama UPTD Balai Metrologi di Propinsi Sumatera Utara.

5. Sebagai acuan dan bahan pertimbangan untuk menyusun program yang akan datang.

Perangkat UPTD Balai Metrologi tersebut sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi Sumatera Utara Nomor: 060.256.K Tahun 2002 Tentang Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara, yang tersusun dalam Struktur Organisasi sebagai berikut :

1. Kepala UPTD Balai Metrologi 2. Kepala Subbag Tata Usaha

3. Kepala Seksi Massa dan Timbangan

4. Kepala Seksi Ukuran, Arus, Panjang dan Volume 5. Kepala Seksi Pengawasan dan Penyuluhan.

D. Struktur Organisasi

Susunan Struktur dan nama Personil Organisasi UPTD Balai Metrologi Medan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut

Kasi Massa dan Timbangan Kasi Ukuran Arus Panjang Kasi Pengawasan dan Penyuluhan Kepala Subbag Tata Usaha T. Syarifuddin,SE Pelaksana : 1. Setiani R.W 2. Rasilah

3. T.A. Evelin Purba 4. Rudi Syafrial 5. R. Panggabean 6. Bertha Silaen 7. Martauli Siringoringo 8. Jannus Simanjuntak 9. Parsono 10. Iwa Kesuma 11. Sahrianto 12. Eriyadi 13. Mariadi 14. Eriyanto Pelaksana : 1. Manius T, ST 2. Hamdani Lubis 3. Hansen L. Tobing,BBA 4. T.H. Tampubolon 5. Joni Akbar 6. Syaiful 7. Maimun Efendy 8. Jannes Hutagaol Pelaksana : 1. Sorimuda Nst 2. Saut Parulian 3. Yunarto 4. Bungsu Siregar 5. Rizki Vidholisa Nst 6. Syamsunar 7. Selfeber Tambunan Pelaksana : 1. Seth Ginting 2. Rifa’i. Y 3. Setia Tambunan 4. Mhd. Syukur Pane 5. Sahat Sidebang 6. Rahmat 7. Sahrun Sinurat 8. Syahrul Habib 9. M.Adham Nst,ST 10. Banier Oloan S,ST,MM Gambar 1

Struktur Organisasi UPTD Balai Metrologi Medan

Sumber : Keputusan Gubernur Sumatera Utara No. 060.256.K. Tahun 2002 Susunan Organisasi UPTD Balai Metrologi yang telah operasional sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Dinas-Dinas Daerah Propinsi Sumatera Utara, serta Keputusan Gubernur Sumatera Utara Nomor : 060.256.K Tahun 2002 Tentang Tugas, Fungsi dan Tatakerja Dinas Perindag serta Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara sebagai berikut :

Ka.UPTD Balai Metrologi Medan Ir. Sahat M .Siahaan

Pada tahun 2008, 2 (tiga) orang pegawai UPTD Balai Metrologi Medan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Povinsi Sumatera Utara yaitu Ir. Liberty Sinulingga, Kepala Seksi Pengawasan dan Penyuluhan, telah memasuki masa pensiun pada tahun 2008 dan Darsan Tanjung, SH dari Seksi UAPV, telah meninggal dunia. Sementara 3 (tiga) orang pegawai masuk di UPTD Balai Metrologi Medan, yaitu Mariadi, Eriady, dan Eriyanto. Dengan demikian maka jumlah Pegawai UPTD Balai Metrologi Medan pada saat ini ( tahun 2009 ) adalah 43 orang.

I. KEPALA UPTD BALAI METROLOGI

Sesuai dengan Keputusan Gubernur Sumatera Utara nomor 060.256.K Tahun 2002 Tentang Tugas, Fungsi dan tatakerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Organisasi dan Tatakerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Sumatera Utara; Tugas Kepala Balai Metrologi adalah sebagai berikut:

TUGAS :

Membantu Kepala Dinas dalam Pengujian, Peneraan, Kalibrasi, Verifikasi serta Pengawasan dan Penyuluhan Kemetrologian.

URAIAN TUGAS :

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Merencanakan kegiatan UPT Metrologi sebagai acuan pelaksanaan tugas. 3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik. 5. Mengkoordinasikan bawahan dilingkungan UPT Metrologi agar serasi dan saling

6. Menyelia pelaksanaan tugas dilingkungan UPT Metrologi agar sesuai dengan rencana.

7. Mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dilingkungan UPT Metrologi guna pemecahan masalah dan tindak lanjut.

8. Menyusun rencana dan usulan program pembinaan di UPT Metrologi, yang antara lain meliputi pengawasan dan penyuluhan, pemeriksaan dan pengujian standar tingkat tiga untuk UTTP serta kebutuhan sarana kemetrologian.

9. Mengkoordinasikan pelaksanaan, pengelolaan dan pengendalian standar ukuran, cap tanda tera, peneraan dan penera ulangan UTTP serta sarana kemetrologian lainnya.

10. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksaan dan pengujian standar tingkat 3 (tiga) untuk UTTP.

11. Mengkoordinasikan, penyusunan bahan mengenai pelaksanaan pengawasan terhadap penggunaan UTTP serta BDKT.

12. Mengkoordinasikan penyuluhan dibidang kemetrologian kepada Masyarakat. 13. Mengkoordinasikan, penyusunan bahan guna pelaksanaan pembinaan kepada

pengusaha dan reparatir UTTP.

14. Mengkoordinasikan pengumpulan bahan penyusunan rencana dan program kegiatan kemetrologian serta menganalisa, mengevaluasi data UTTP maupun data lainnya yang berkaitan dengan kemetrologian.

15. Mengendalikan pemberian perizinan di Bidang Kemetrologian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

16. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyidikan terhadap pelaku tindak pidana UUML (Undang-Undang Metrologi Legal).

17. Memberikan masukan/saran kepada pemerintah Daerah dalam sektor kegiatan ekonomi masyarakat dibidang kemetrologian dan melaksanakan hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah, Instansi vertikal maupun instansi lainnya didaerah.

18. Menyiapkan bahan koordinasi dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan Fungsional Penera berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

19. Melakukan pemantauan, pengelolaan dan pengendalian tugas dibidang metrologi.

20. Membuat laporan pelaksanaan tugas UPT Metrologi sebagai pertangung jawaban pelaksanaan tugas.

21. Melakukan tugas lain sesuai dengan petunjuk atasan FUNGSI:

- Penyusunan dan penyempurnaan konsep - konsep standard pengujian, peneraan, kalibrasi, verifikasi, sertifikasi, serta pengawasan penyuluhan kemetrologian.

- Pelaksanaan rencana jangka menengah dan tahunan di bidang pengujian, penempatan dan sertipikasi dan pengawasan kemetrologian , sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas dan Wakil Dinas, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

- Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas sesuai bidang tugas dan fungsinya.

- Pelaporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugas dan funngsinya kepada Kepala Dinas dan Wakil Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan.

a. Subbag Tata Usaha Tugas :

- Menyelengarakan urusan Tata Usaha, Keuangan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Perlengkapan dan Rumah Tangga Balai, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Menghimpun bahan / data dari seksi lainnya, untuk penyusunan program dan laporan pengujian dan sertifikasi Pengujian UTTP, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai sesuai bidang tugasnya.

- Memberikan masukan yang perlu kepada kepala Balai, sesuai bidang tugasnya.

- Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Balai, sesuai standar yang ditetapkan.

Uraian Tugas:

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun rencana kegiatan Tata Usaha Kemetrologian sebagai acuan pelaksanaan tugas.

3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

5. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

6. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian Standar Ukuran dan Cap Tanda Tera.

7. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian sarana kemetrologian lainnya meliputi piranti lunak, piranti keras dan kerja sama kemetrologian.

8. Memberikan bimbingan dan petunjuk teknis yang termasuk dalam

pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian sarana kemetrologian meliputi : - Penyebarluasan peraturan perundang-undangan dan ketentuan

pelaksanaannya kepada masyarakat pada umumnya, serta pengusaha dan konsumen pada khususnya.

- Pemberian keterangan atau penjelasan mengenai hal-hal yang perlu diketahui dan diharuskan/dipatuhi oleh masyarakat, pengusaha dan konsumen baik secara langsung maupun media cetak, elektronika dan media komunikasi lainnya.

9. Pemberian penjelasan mengenai tata cara pelaksanaan identifikasi tanda tera 10. Pemberian penjelasan mengenai tata cara pengelolaan peralatan teknis dan

instrumen kemetrologian.

11. Memberikan bimbingan dan petunjuk teknis dalam rangka pembinaan kerjasama kemetrologian dengan organisasi / badan / lembaga / laboratorium, yang meliputi kerja sama dalam pengadaan peralatan teknis dan instrumen kemetrologian.

12. Menyiapkan bahan koordinasi dengan pemerintah daerah dalam sektor kegiatan ekonomi masyarakat di bidang sarana kemetrologian serta menyiapkan hubungan kerja sama dengan instansi pemerintah daerah, instansi vertikal maupun instansi lainnya.

13. Membuat laporan pelaksanaan tugas Tata Usaha Kemetrologian sebagai pertanggung jawaban.

Melaksanakan tugas lain sesuai dengan perintah atasan. b. Seksi Massa Dan Timbangan

Tugas :

- Menyelenggarakan pengujian, peneraan, kalibrasi, verifikasi, sertifikasi di bidang massa dan timbangan, sesuai ketentuan dan standar nasional dan Internasional.

- Mempersiapkan bahan-bahan perizinan yang berkaitan dengan massa dan timbangan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

- Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Balai, sesuai bidang tugasnya.

- Memberikan masukanyang perlu Kepada Kepala Balai, sesuai bidang tugasnya.

- Melaporkan dan mempertanggung – jawabkan pelaksanaan tugasnyakepada Kepala Balai, sesuai standar yang ditentukan.

Uraian Tugas:

1. Memahami peraturan perundang-undangan dan ketentuan lainnya yang dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan tugas.

2. Menyusun rencana kegiatan seksi Massa dan Timbangan sebagai acuan pelaksanaan tugas.

3. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Memberi petunjuk kepada bawahan agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik.

5. Memeriksa hasil kerja bawahan agar sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.

6. Menyiapkan bahan penyusunan rencana dan program pengelolaan, pengendalian, pemeriksaan dan pengujian standar tingkat 3 (tiga), standar lainnya serta usulan program pembinaan dan bimbingan kepada pengusaha dan reparatir ukuran massa dan timbangan.

7. Melakukan pemeriksaan dan pengujian standar tingkat 3 (tiga) untuk ukuran massa dan timbangan.

8. Mengolah bahan pembinaan serta penyiapan pelaksanaan pemberian bimbingan, pengarahan maupun petunjuk teknis dalam rangka pembinaan terhadap pengusaha dan reparatir ukuran massa dan timbangan.

9. Mengolah data hasil pelaksanaan rencana dan program maupun data ukuran

Dokumen terkait