• Tidak ada hasil yang ditemukan

7.1 Simpulan

Secara keseluruhan kondisi modal sosial yang terdapat pada pelaku usaha kecil di RW 02 kelurahan Pasir Mulya terbilang cukup baik. Pada aspek kepercayaan unsur-unsur seperti hubungan kekerabatan, posisi dan status sosial masih menjadi hal yang penting dalam melihat aspek kepercayaan di wilayah ini. Sementara pada aspek jaringan sosial dapat dilihat dari masih kentalnya hubungan pertetanggaan dan pertemanan yang terjalin antar masing-masing warga dan pada aspek norma yakni aturan-aturan yang bersifat tertulis ataupun tidak tertulis warga Kelurahan Pasir Mulya masih menaati kedua macam aturan tersebut. Kesemua hal tersebut ditandai dengan berhasilnya warga masyarakat dalam mendapatkan keredit dari Lembaga Keuangan mikro Bina Usaha Mandiri. Hubungan seperti kekerabatan, pertetangaan, pertemanan, posisi dan status sosial menjadi dasar bagi warga agar dapat mendapatkan kredit dari pihak LKM sehingga modal sosial terikat (bonding) dan modal sosial menjembatani (bridging) sangat jelas terlihat di penelitian ini. Namun dari ketiga komponen modal sosial yakni kepercayaan, jaringan sosial dan norma ternyata jaringan sosila yang memiliki pengaruh yang paling besar hal tersebut dapat dilihat dari jumlah responden sebanyak 47 persen sementara untuk kepercayaan dan norma secara berurutan memiliki persentase sebesar 33 persen dan 20 persen.

Besarnya jumlah responden yang mendapatkan kredit atas dasar jaringan sosial dikarenakan sebagian besar warga merupakan tetangga dekat dan teman dekat dari pihak LKM Bina Usaha Mandiri karena hubungan pertetanggaan dan pertemanan sangat erat kaitannya dengan jaringan sosial. Sementara mengenai pengaruh modal sosial terhadap tahapan perolehan kredit dari masing-masing komponen modal sosial jaringan sosial memiliki jumlah responden yang paling banyal memperoleh kredit pada tahap development yaitu sebanyak 6 orang responden, kepercayaan memiliki jumlah responden sebanyak 5 orang dan norma memiliki responden sebanyak 3 orang. Hal tersebut menandakan bahwa jaringan

58

sosial selain paling berpengaruh terhadap perolehan kredit ternyata juga berpengaryh terhadap tahapan perolehan kredit.

7.2.1 Saran

1. Bagi para pelaku usaha kecil agar meningkatkan kualitas kerjasama kepada LKM Bina Usaha Mandiri dengan membangun modal sosial yang skuat seperti memperluas jaringan sosial, menaati norma-norma yang berlaku baik itu norma tertulis ataupun yang tidak tertulis sehingga dari kedua hal tersebut akan memupuk rasa saling percaya yang tinggi dan pada akhirnya akan kembali kepada terbentuknya kerjasama yang kokoh antara pelaku usaha kecil di Kelurahan Pasir Mulya dan LKM Bina Usaha Mandiri.

2. Bagi Lembaga Keuangan Mikro Bina Usaha Mandiri agar lebih memperluas cakupan sasaran pelaku usaha kecilnya, dari yang sebelumnya hanya terbatas pada RW 02 namun dapat mencakup ke RW lainnya karena pada dasarnya LKM Bina Usaha Mandiri terbentuk atas nama Kelurahan Pasir Mulya bukan hanya pada RW 02 saja artinya semua RW yang termasuk kedalam kelurahan itu berhak untuk memperoleh dana dari LKM Bina Usaha Mandiri. Selain itu LKM Bina Usaha Mandiri agar dapat menambah jumlah pengurus karena saat ini dinilai sangat minim sekali sehingga pengurus saat ini menjadi sedikit kesulitan dalam melayani pengajuan dana dari masyarakat.

3. Bagi aparat pemerintah agar lebih mencurahkan perhatian kepada program pemberian kredit ini karena saat ini pihak LKM Bina Mandiri masih kekurangan dalam masalah pendanaan, dari hal itu diharapkan para aparat pemerintah bisa membantu dalam permasalahan dana dan peningkatan softskill sehingga para pelaku usaha kecil di Kelurahan Pasir Mulya dapat bersaing dengan pelaku usaha kecil dari wilayah lain.

59

DAFTAR PUSTAKA

Ahlam.2005.Studi Komparatif Sistem Pengelolaan Kredit antar Lembaga Keuangan Mikro Upaya mencari sistem Lembaga Keuangan Mikro yang Efisien. Tesis. Bogor. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Alfiasari.2007 Analisis Modal Sosial dalam Pemberdayaan ekonomi Keluarga

Miskin di Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sereal, Kota Bogor.Tesis. Bogor. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Anggana Kabupaten Kutai Kertanegara [tesis]. Bogor. Sekolah

Ashari. 2006. Potensi Lembaga Keuangan Mikro dalam Pembagunan Ekonomi Pedesaan dan Kebijakan Pengembangannya. Jurnal. Pusat kebijakan Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Jakarta

Calmeadow. 1999. Community Micro-loan Funds in Canada. Dalam Sorce of Finance.

http://strategis.ic.gc.ca/epic/internet/insofsdf.nsf/vwGeneratedInte E/so03061e.html

Clapham, R.1991, Pengusaha Kecil dan Menengah di Asia Tenggara, Penerjemah Masri Maris, Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta

Dharmawan,AH. 2002a, Kemiskinan Kepercayaan (The Poverty of Trust), Stok Modal Sosial dan Disintergrasi Sosial, Makalah Seminar dan Kongres Nasional IV Ikatan Sosiologi Indonesia 2002

disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana Institut pertanian Bogor. Field, J. 2003. Modal Sosial, Penerjemah Nurhadi. Kreasi Kencana, Bantul Fukuyama, F. 2007. Trust (Kebijakan dan Penciptaan Kemakmuran). (Kebijakan dan Penciptaan Kemakmuran). Yogyakarta : Qalam

Hasbullah J. 2006. Social Capital : Menuju Keunggulan Budaya Manusia

Hasil Penelitian Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian.[Internet]

www.jevuska.com/.../fenomena+lembaga+keuangan+mikro+dalam+persp ektif+pembangunan+pdf.html

Hendayana,R dan Bustaman,S. 2006. Fenomena Lembaga Keuangan Mikro dalam Perspektif Pembangunan Ekonomi Pedesaan.

http://www.fiskal.depkeu.go.id/webbkf/kajian%5Cwiloejo-1.pdf

Indonesia. MR-United Press Jakarta. Jakarta

Komunitas Petambak di Desa Muara Pantuan Kecamatan

Kristi,RA. 2008. Strategi Meningkatkan Peranan Lembaga Keuangan Mikro dalam Menopang Ekonomi Pedesaaan (kasus Koperasi Kerja Usaha Bersama Kramat Jaya, Desa Pabuaran Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Skripsi. Bogor: Program Sarjana Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor

Kurnia,W. 2007. Analisis Sosial Capital terhadap Repayment Rate pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah (Studi Kasus KBMT Wihdatul Ummah, Bogor). Skripsi. Bogor: Program Sarjana Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

60

Lawang RMZ. 2004. Kapital Sosial dalam Perspaktif Sosiologik suatu Pengantar. Lenggono PS. 2007. Modal Sosial dalam Pengelolaan Tambak :Studi Kasus pada

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor

Rahmana, A. 2009, ‘Peranan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Daya Saing Usaha Kecil Menengah’, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi2009,ISSN:1907-5022,

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1033/989

Resnawaty,R.(2007) Penguatan Hubungan Kemitraan Pengrajin Kayu Ukir dan Hias (Studi Kasus di Desa Cipancing Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Propinsi Jawa Barat).Tesis.Bogor. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor

Rusli, Said. 1995. Pengantar Ilmu Kependudukan Edisi Revisi (cetakan ketujuh). Jakarta: LP3ES.

Sabirin, S. 2001. Pemanfaatan Kredit Mikro untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Rakyat didalam Era Otonomi Daerah. Orasi Ilmiah Lustrum IX UniversitasAndalas, Padang, 13September 2001.

Sadoko, I, dkk 1995, Pengembangan Usaha Kecil: Pemihakan Setengah Hati, Yayasan Akatiga, Bandung

Setyarini,DP. 2008. Evaluasi Kinerja Lembaga Keuangan Mikro Swamitra Mina dengan Pendekatan Balanced Score Card (Studi Kasus di Kabupeten Bantul, Yogyakarta).Tesis. Bogor: Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

Singarimbun MES. 2006. Metode penelitian survai. Jakarta [ID]: LP3ES

Sitorus,MTF. Sutarto,E. Lubis,PD. Agusta,I. Pambudy,R . 2001. Agribisnis Berbasis Komunitas Sinergi Modal Ekonomi dan Modal Sosial, PT. Sang Hyang Seri (Persero) Jakarta dan Pusat Kajian Agraria, Lembaga Penelitian Institut Pertanian Bogor.

Suharto, E (2005), Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat : Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan dan Pekerjaan Sosial, Bandung : Refika Aditama

Sulistyastuti, DR. 2004, ‘Dinamika Usaha Kecil dan Menengah (UKM): Analisis Konsentrasi Regional UKM di Indonesia 1999-2001’, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Volume 9, Nomor 2 Desember 2004, Halaman 143-164, http://journal.uii.ac.id/index.php/JEP/article/view/617/543

Suyatno, T. 2007. Dasar-dasar Perkreditan.Edisi keempat. Gramedia Pustaka Tambunan, Tulus T.H. 2009, UMKM di Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta. Vipriyanti NU. 2007. Analisis Keterkaitan Modal Sosial dan Pembangunan Wardana,R. 2006. Penerapan Sistem Manajemen Mutu dalam Meningkatan

Kinerja Usaha UKM( Kasus Di PT Sapukurata Kharisma). Tesis. Bogor. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.

61

Wardoyo. 2006.Pengembangan Lembaga Keuangan Non Bank untuk Pembrdayaan UKM. Jurnal Pengkajian Koperasi dan UKM Nomor 2 [internet] www.jurnalekonomi.com( diunduh pada tanggal 1 November 2010).

Wijono,WW. 2005. Pemberdayaan Lembaga Keuangan Mikro Sebagai Salah Satu Pilar Sistem Keuangan Nasional : Upaya Kongkrit Memutus Mata Rantai Kemiskinan.Jurnal Kajian Ekonomi dan Keuangan[internet]

63

64

Lampiran 1. Peta lokasi kelurahan Pasir Mulya Kecamatan Bogor Barat Kota Bogor.

65

Lampiran 2. Daftar Kerangka Sampling dan Responden

No Nama Kelurahan RW RT 1 NR Pasir Mulya 02 03 2 IN Pasir Mulya 02 03 3 AS Pasir Mulya 02 02 4 HN Pasir Mulya 02 03 5 EL Pasir Mulya 02 02 6 TT Pasir Mulya 02 02 7 YS Pasir Mulya 02 02 8 ST Pasir Mulya 02 02 9 DN Pasir Mulya 02 02 10 DF Pasir Mulya 02 02 11 ND Pasir Mulya 02 02 12 YD Pasir Mulya 02 03 13 NS Pasir Mulya 02 03 14 SP Pasir Mulya 02 03 15 IS Pasir Mulya 02 03 16 AS Pasir Mulya 02 03 17 TT Pasir Mulya 02 03 18 NN Pasir Mulya 02 03 19 NN Pasir Mulya 02 03 20 HF Pasir Mulya 02 03 21 UP Pasir Mulya 02 03 22 IN Pasir Mulya 02 03 23 RN Pasir Mulya 02 03 24 MR Pasir Mulya 02 02 25 NG Pasir Mulya 02 02 26 PC Pasir Mulya 02 02 27 YN Pasir Mulya 02 02 28 AD Pasir Mulya 02 02 29 ES Pasir Mulya 02 02 30 US Pasir Mulya 02 02 31 EP Pasir Mulya 02 02 32 SN Pasir Mulya 02 02 33 NV Pasir Mulya 02 02 34 NG Pasir Mulya 02 02 35 EN Pasir Mulya 02 02 36 NN Pasir Mulya 02 02 37 KH Pasir Mulya 02 02 38 DN Pasir Mulya 02 02 39 DS Pasir Mulya 02 02 40 TT Pasir Mulya 02 02 41 JN Pasir Mulya 02 02 42 ST Pasir Mulya 02 02 43 HT Pasir Mulya 02 02 44 EN Pasir Mulya 02 02 45 HF Pasir Mulya 02 03 46 DH Pasir Mulya 02 02 47 OJ Pasir Mulya 02 02 48 NH Pasir Mulya 02 02 49 AH Pasir Mulya 02 02 50 ID Pasir Mulya 02 02 51 NP Pasir Mulya 02 02 52 PP Pasir Mulya 02 02 53 SL Pasir Mulya 02 03

66 54 YL Pasir Mulya 02 01 55 IP Pasir Mulya 02 02 56 ET Pasir Mulya 02 03 57 NN Pasir Mulya 02 03 58 ST Pasir Mulya 02 02 59 EN Pasir Mulya 02 03 60 NN Pasir Mulya 02 03

67

Lampiran 4. Kuesioner

No Responden :

Tanggal wawancara :

KUISIONER PENELITIAN

PENGARUH MODAL SOSIAL DALAM PEROLEHAN KREDIT MIKRO Saya Diadji Kuntoro, mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, sedang akan menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat kelulusan studi.

Saya mengharapkan kesediaan anda untuk mengisi kuisioner ini dengan lengkap dan jujur. Identitas dan jawaban anda dijamin kerhasiaannya dan semata-mata hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

I. Keterangan Individu

1. Nama :

2. Umur :

3. Alamat :

4. Jenis kelamin : Laki-laki ( ) / Perempuan ( )

5. Status Pernikahan : Belum Menikah ( ) menikah ( ) Janda/Duda( ) 6. Pendidikan terakhir : a. SD b. SMP c.SMA d.D3/S1/S2/S3 e.Tidak sekolah

7. Ijazah pendidikan formal yang anda miliki : a. SD

b. SMP c. SMA

d. D3/S1/S2/S3 e. Tidak ada

8. Pendidikan Non Formal : a. Kursus

b.Pelatihan c.Tidak Ada

II. Keterangan Usaha

9. Jenis Usaha : Jasa ( ) Non Jasa ( ) 10. Jumlah pekerja : ... orang 11. Nama Usaha :...

68

12. Lama Usaha : ... tahun

13. Lokasi usaha : ...

14. Wilayah pemasaran : ...

15. Biaya bahan baku sekali pakai 1. Hari ini : Rp...

2. Kemarin : Rp...

3. Kemarin lusa : Rp...

16. Biaya bahan baku beberapa kali pakai : Rp ... per ...kali pakai 17. Biaya penyusutan : Rp ...

18. Biaya tenaga kerja/ upah per hari : Rp...

19. Omset yang diperoleh 1. Kemarin : Rp ...

2. Kemarin lusa : Rp ...

3. Tiga hari yang lalu : Rp ...

Modal sosial (Kepercayaan)

1. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i warga asli daerah ini? a. Ya

b. Tidak

2. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Saudara/i tinggal di wilayah ini? a. Sejak lahir

b. Sejak belasan/ puluhan/ beberapa tahun yang lalu c. Belum genap satu tahun

3. Apakah sebagian besar kerabat Bapak/Ibu/Saudara/i bertempat tinggal di wilayah ini juga?

a. Ya

b. Cuma beberapa c. Tidak

4. Apakah pihak LKM merupakan salah satu kerabat Bapak/Ibu/Saudara/i? a. Ya

b. Tidak

5. Apakah pihak LKM juga merupakan tetangga dekat Bapak/Ibu/Saudara/i? a. Ya

b. Tidak

6. Sudah berapa lama Bapak/Ibu/Saudara/i bekerja sama dengan pihak LKM?

a. Lebih dari 2 tahun

b. Sekitar 1 sampai dengan 2 tahun c. Kurang dari 1 tahun

7. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i kerjasama yang terbentuk antara

Bapak/Ibu/Saudara/i dengan LKM lebih dari sekedar kerjasama antara penerima dana dan pemberi dana?

69

a. Ya b. Tidak

8. Apakah sebelum memperoleh pinjaman dari LKM Bapak/Ibu/Saudara/i pernah mengalami masalah dengan pihak LKM?

a. Tidak pernah b. Pernah

9. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i memiliki posisi/ peran khusus yang terpandang di daerah ini?

a. Ya b. Tidak

10. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i sering mengikuti kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan atau keterampilan dalam menjalankan usaha?

a. Sering

b. Pernah / Cuma beberapa kali c. Tidak pernah

11. Apakah selama ini Bapak/Ibu/Saudara/i sering mendapatkan keluhan dari konsumen karena produk yang Bapak/Ibu/Saudara/i jual?

a. Tidak pernah

b. Pernah / cuma beberapa kali c. Sering

12. Kira-kira bagaimana peningkatan konsumen Bapak/Ibu/Saudara/i selama ini?

a. Rata-rata atas b. Rata-rata bawah

13. Kira-kira bagaimana keadaan usaha Bapak/Ibu/Saudara/i selama ini? a. Lebih sering untung

b. Lebih sering rugi

Modal Sosial (Jaringan Sosial)

1. Banyaknya masyarakat di wilayah ini yang Bapak/Ibu/Saudara/i kenal baik?

a. Sebagian besar masyarakat b. Tidak terlalu banyak c. Hanya beberapa orang

2. Apakah masyarakat Bapak/Ibu/Saudara/i kenal tersebut merupakan warga yang juga menerima dana dari LKM?

a. Ya b. Tidak

70

3. Banyaknya penerima dana dari LKM yang Bapak/Ibu/Saudara/i kenal baik?

a. Sebagian besar b. Tidak terlalu banyak c. Hanya beberapa orang

4. Bagaimana Bapak/Ibu/Saudara/i bisa mengenal pihak LKM? a. Rujukan dari teman atau tetangga

b. Mencari tahu c. Tidak sengaja

5. Apakah orang yang memperkenalkan Bapak/Ibu/Saudara/i dengan pihak LKM adalah orang yang memiliki hubungan yang sangat baik dengan pihak LKM?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i sering mengikuti kegiatan masyarakat di wilayah ini

a. Sering

b. Tidak terlalu sering c. Jarang

7. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i sering menyapa dengan sebagian besar masyarakat di wilayah ini?

a. Sering

b. Tidak terlalu sering c. Jarang

8. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i sering mengobrol dengan sebagian besar masyarakat di wilayah ini?

a. Sering

b. Tidak terlalu sering c. Jarang

9. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i sering berkunjung ke LKM? a. Sering

b. Tidak terlalu sering c. Jarang

Modal Sosial (Norma)

1. Apakah terdapat aturan atau kesepakan tertulis ketika Bapak/Ibu/Saudara/i mengajukan diri untuk memperoleh dana dari LKM?

a. Ya b. Tidak

2. Apakah Bapak/Ibu/Saudara/i setuju terhadap aturan dan kesepakatan tersebut?

71

a. Ya b. Tidak

3. Selama ini apakah Bapak/Ibu/Saudara/i selalu mematuhi aturan tersebut? a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

4. Apakah ada sangsi yang Bapak/Ibu/Saudara/i dapatkan jika aturan atau kesepakatan tersebut dilanggar?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah menurut Bapak/Ibu/Saudara/i aturan dan kesepakatan tersebut terlalu memberatkan?

a. Tidak b. Ya

6. Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i jika mematuhi aturan/kesepakan tertulis tersebut dengan baik maka Bapak/Ibu/Saudara/i akan memperoleh dana yang lebih besar di peminjaman selanjutnya?

a. Ya b. Tidak

7. Pada saat pengembalian apakah seringkali Bapak/Ibu/Saudara/i menambahkan jumlah uang untuk LKM?

a. Ya

b. Kadang-kadang c. Tidak

8. Atas dasar apa Bapak/Ibu/Saudara/i menambahkan jumlah pengenbalian tersebut?

a. Inisiatif

b. Aturan yang berlaku

9. Apakah penambahan jumlah pengembalian tersebut merupakan bentuk balas jasa terhadap pihak LKM

a. Ya b. Tidak

10. Jika tidak menambahkan jumlah pengembalian tersebut apakah ada sangsi?

a. Tidak b. Ya

72

Tahapan perolehan kredit mikro

1. Berapa dana yang Bapak/Ibu/Saudara/i pinjam saat ini ? Rp ...

2. Berapa lama waktu pelunasan? ... Bulan

3. Berapa jumlah angsuran yang Bapak/Ibu/Saudara/i keluarkan? Rp ...

4. Berapa kali angsuran? ... kali

73

Lampiran 5. Pedoman Wawancara Mendalam

Nama :

Umur :

Jabatan :

Tanggal wawancara :

1. Apa alasan di bentuknya LKM Bina Usaha Mandiri? 2. Apa tujuan dasar LKM Bina Usaha Mandiri?

3. Bagaimana prosedur perolehan kredit yang dibentuk oleh LKM ini? 4. Dalam perolehan kredit adakah persyaratan tertulis?

5. Bagaimana struktur manajemen LKM Bina Usaha Mandiri? 6. Berapa orang jumlah pengurus LKM ini?

7. Dari mana kredit operasional LKM ini diperoleh?

8. Adakah pihak luar lain yang ikut serta dalam pemberian kredit?

9. Mayoritas usaha seperti apa yang paling banyak dijalankan oleh pelaku usaha?

10. Adakah kegiatan pengembangan usaha yang dilakukan oleh pihak LKM? 11. Berapa jumlah pelaku usaha yang bekerjasama dengan LKM ini?

12. Apa yang menjadi dasar terbentuknya kerjasama antara pihak pelaku usaha dengan LKM?

13. Apakah sebagian besar dari mereka merupakan kerebat atau tetangga dekat?

14. Apakah mereka bersifat terbuka satu sama lain?

15. Apakah rasa saling tolong menolong antar tetangga menjadi dasar dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat?

16. Adakah aturan atau nilai-nilai sosial yang dijunjung tinggi oleh masyarakat?

17. Apakah aturan itu bersifat tertulis atau tidak?

18. Apakah komunikasi antara LKM dan pelaku usaha tetap terjalin?

19. Apakah pihak LKM dan pelaku usaha sering mengadakan suatu perkumpulan atau sejenisnya?

20. Apakah suatu informasi atau kabar yang baru muncul cepat tersebar keseluruh warga?

21. Apakah pendidikan pelaku usaha mempengaruhi jumlah kredit yang dapat diakses oleh pelaku usaha?

22. Apakah pengetahuan pelaku usaha mempengaruhi jumlah kredit yang dapat diakses oleh pelaku usaha?

23. Apakah pengalaman dalam menjalankan usaha oleh pelaku usaha? 24. Jenis usaha macam apa yang paling banyak mendapatkan kredit?

25. Apakah usaha yang mengalami peningkatan omset dari waktu ke waktu mendapatkan kredit yang lebih besar?

Dokumen terkait