17
BAB II
KAJIAN PUSTAKA B.Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, secara etimologi belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang dimaksud disini adalah usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dimiliki sebelumnya. Sehingga melalui belajar manusia mampu mengetahui, memahami, mengerti dan mengamalkan dan memiliki sesuatu. (Susanto, 2013: 1)
Belajar adalah proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan atau pemahaman. Dari kutipan tersebut, beberapa hal yang menyangkut pengertian belajar sebagai berikut : (Daryanto, 2012: 16)
a. Belajar merupakan suatu proses, yaitu kegiatan yang berkesinambungan yang dimulai sejak lahir dan terus berlangsung seumur hidup.
b. Dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen.
18
c. Hasil belajar ditujukan dengan aktivitas-aktivitas tingkah laku secara keseluruhan.
d. Adanya peranan kepribadian dalam proses belajar antara lain aspek motivasi, emosional, sikap dan sebagainya.
2. Ciri-ciri Belajar
Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri belajar meliputi : (Baharuddin, 2008: 15)
a. Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku (Change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
b. Perubahan perilaku dari hasil belajar itu relative permanent. Perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.
c. Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan perilaku itu bisa jadi bersifat potensial.
19
e. Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Di dalam melaksanaan proses belajar mengajar, seorang guru perlu memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut : (Dimyati, 2012: 42) a. Perhatian dan Motivasi
Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu merasa dibutuhkan, maka akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
b. Keaktifan
Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey menambahkan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa sendiri. Guru hanya sekedar membimbing dan mengarahkan.
c. Keterlibatan langsung/berpengalaman
Belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung, dan bertanggung jawab terhadap hasilnya.
20 d. Pengulangan
Pengulangan dalam kegiatan belajar dilakukan untuk melatih daya ingat, membentuk respon yang benar dan untuk membentuk kebiasaan- kebiasaan.
e. Tantangan
Setiap siswa memiliki tujuan yang ingin dicapai dalam suatu pembelajaran. Tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan ajar tersebut. Apabila hambatan itu dapat teratasi maka tujuan belajarnya telah tercapai dan ia akan masuk dalam tujuan dan tantangan baru.
f. Balikan dan Penguatan
Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik, merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun menurut Skinner, dorongan belajar tidak hanya untuk penguatan yang menyenangkan tapi juga yang tidak menyenangkan.
g. Perbedaan Individual
Siswa merupakan individual yang unik dan memiliki karakter psikis, kepribadian dan sifat-sifat yang berbeda yang berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa.
21
4. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan hasil atau perubahan dari suatu aktivitas yang dilakukan oleh seseorang yang menyangkut aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Menurut K. Brahim, hasil belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. (Susanto, 2013: 4)
(Sudjana, 2005: 5) menambahkan bahwa hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Pengertian hasil belajar sebagaimana diuraikan diatas dipertegas lagi oleh Nawawi dalam Brahim (2007: 39) yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.
Dari berbagai pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil dari proses pembelajaran dari seluruh aspek, baik aspek kognitif, afektif atau psikomotorik sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah.
22
5. Macam-macam Hasil Belajar
Hasil belajar terdapat berbagai macam, yaitu : (Susanto, 2013: 6) a. Pemahaman Konsep
Pemahaman diartikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang di pelajari. Pemahaman menurut Bloom ini, adalah seberapa besar siswa mampu menerima, menyerap dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru kepada siswa, atau sejauhmana siswa dapat memahami serta mengerti apa yang ia baca , yang diilihat, dialami, atau yang ia rasakan berupa hasil penelitian atau observasi langsung yang ia lakukan.
Menurut Skeel konsep merupakan sesuatu yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan atau suatu pemikiran. Jadi, konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau suatu pengertian.
b. Keterampilan Proses
Keterampilan proses merupakan keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi dalam diri individu siswa.
c. Sikap
Sikap merupakan kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola dan teknik tertentu terhadap dunia
23
sekitarnya baik berupa individu-individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan, perilaku, atau tindakan seseorang. Hubungannya dengan hasil belajar, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman konsep
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dibedakan menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal yang saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar. (Baharuddin, 2008: 19)
1) Faktor internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal ini meliputi:
a) Faktor fisiologis
Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu yaitu berupa keadaan tonus jasmani (kondisi fisik seseorang) dan keadaan fungsi jasmani/fisiologis yang berupa pancaindra.
b) Faktor psikologis
Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi proses belajar, diantaranya :
24 (1) Kecerdasan intelegensi siswa
Kecerdasan merupakan faktor psikologis yang paling penting dalam proses belajar siswa, karena itu menentukan kualitas belajar siswa. Semakin tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu untuk meraih kesuksesan dalam belajar. Para ahli membagi IQ bermacam- macam, salah satunya penggolongan tingkat IQ berdasarkan tes stenford-binet yang telah direvisi oleh Terman dan Merill sebagai berikut : (Baharuddin, 3008: 21)
Tabel 2.1 Distribusi IQ menurut Stanford Revision
Tingkat Kecerdasan (IQ) Klasifikasi
140 – 169 Amat superior
120 – 139 Superior
110 – 119 Rata-rata tinggi
90 – 109 Rata-rata
80 – 89 Rata-rata rendah
70 – 79 Batas lemah mental
20 – 69 Lemah mental
Dari tabel tersebut, dapat diketahui ada 7 penggolongan tingkat kecerdasan manusia, yaitu :
(a) Kelompok kecerdasan amat superior (very superior) merentang antara IQ 140-IQ 169.
(b) Kelompok kecerdasan superior antara IQ 120-IQ 139
(c) Kelompok rata-rata tinggi antara (high average) IQ 110- IQ 119.
(d) Kelompok rata-rata (average) merentang antara IQ 90- IQ 109
25
(e) Kelompok rata-rata rendah (low average) merentang antara IQ 80-IQ 90.
(f) Kelompok batas lemah mental (bordeline defective) berada pada IQ 70-IQ 79.
(g) Kelompok kecerdasan lemah mental (mentally defective) berada pada IQ 20- IQ 69, yang termasuk dalam kecerdasan tingkat ini antara lain debil, imbisil, idiot.
(2) Motivasi
Menurut Slavin, motivasi adalah dorongan dari diri individu untuk memberikan arah dan menjaga perilaku setiap saat. Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik (dalam diri individu) dan motivasi ekstrinsik (luar diri individu) (3) Minat
Minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang sesuai dengan kenginan.
(4) Sikap
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya baik sikap positif maupun negatif.
26 (5) Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya.
(6) Faktor-faktor Eksternal
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
(a) Lingkungan sosial
- Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekolah dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar seorang siswa.
- Lingkungan sosial masyarakat disekitar tempat tinggal siswa.
- Lingkungan sosial keluarga yaitu hubungan antara anggota keluarga yang harmonis akan membantu siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik.
(b) Lingkungan non sosial
Faktor-faktor yang termasuk lingkungan non sosial adalah :
- Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, sinar yang tidak terlalu lemah/gelap, suasana yang sejuk dan tenang.
27
- Faktor instrumental, yaitu perangkat belajar berupa hardware seperti gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar dll dan software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan sekolah, buku-buku panduan.
- Faktor materi pelajaran yang diajarkan pada siswa. B.Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
1. Pengertian IPA
Petahuan alam disingkat menjadi IPA dan sering disebut juga dengan istilah pendidikan sains. IPA merupakan usaha yang dilakukan manusia untuk mempelajari dan memahami alam semesta.
Menurut Lord Bullock, IPA merupakan suatu proses terbuka sehingga imaginasi, hipotesis, kritik dan kontroversi berperan penting di dalamnya. Kemudian Bullock juga memandang IPA sebagai suatu studi yang banyak berkaitan dengan manusia dan masyarakat, suatu studi yang memerlukan imaginasi, perasaan, pengamatan dan juga analisis. (Depag RI, 2002: 2)
2. Tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI
Adapun tujuan pembelajaran sains atau IPA di sekolah dasar dalam Badan Nasional Standar Pendidikan (BSNP, 206) dimaksudkan untuk : 1) Memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
28
2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari. 3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran tentang
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4) Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.
5) Meningkatkan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam.
6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturanya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.
7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan ketrampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
3. Ruang Lingkup IPA
Ruang lingkup ilmu pengetahuan alam meliputi dua aspek, yaitu : a. Kerja ilmiah yang mencakup penyelidikan/penelitian, berkomunikasi
ilmiah, pengembangan kreatifitas dan memecahkan masalah, sikap dan nilai ilmiah.
b. Pemahaman konsep dan penerapannya:
1) Makhluk dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
2) Benda atau materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi, padat, cair, gas.
29
3) Energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya, dan pesawat sederhana.
4) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi, tata surya, dan benda- benda langit.
5) Pengetahuan alam dan teknologi, lingkungan, masyarakat, merupakan penerapan konsep pengetahuan alam dan saling keterkaitan (Departemen Agama, 2004: 206).
4. Standar Kompetensi Mata Pelajaran IPA
Standar kompetensi mata pelajaran ilmu pengetahuan alam adalah : a. Mampu bersikap ilmiah dengan penekanan pada sikap ingin tahu,
bertanya, bekerjasama dan peka terhadap makhluk hidup dan lingkungan.
b. Mampu menerjemahkan perilaku alam tentang diri dan lingkungan di sekitar rumah dan madrasah.
c. Mampu memahami proses pembentukan ilmu dan melakukan inkuiri ilmiah melalui pengamatan dan sesekali melakukan penelitian sederhana dalam lingkungan pengalaman.
d. Mampu memanfaatkan pengetahuan alam dan merancang/membuat produk teknologi sederhana dengan menerapkan prinsip pengetahuan alam dan mampu mengelola lingkungan di sekitar (Departemen Agama, 2004: 208).
30
5. Kurikulum IPA
Kurikulum IPA menyelesaikan perkembangan informasi ilmu dan program pembelajaran dengan keadaan dan kebutuhan setempat. Kompetensi IPA menjamin keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Penguasaan kecakapan hidup, prinsip- prinsip alam, kemampuan bekerja, dan bersikap ilmiah sekaligus pengembangan kepribadian Indonesia yang kuat dan berakhlak mulia.
6. Materi Perubahan Lingkungan Fisik
Lingkungan fisik merupakan seluruh penampakan di permukaan bumi. Permukaan bumi yang tertutup oleh tanah disebut daratan. Lingkungan fisik dapat mengalami perubahan karena adanya peristiwa alam seperti angin, hujan, gelombang laut dan matahari. (Wahyono, 2008: 123).
a. Penyebab Perubahan Lingkungan Fisik
Berikut adalah faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan fisik bumi: (Haryanto, 2012: 229)
1) Angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara. Angin bergerak dari daerah yang mempunyai tekanan tinggi ke daerah yang mempunyai tekanan rendah. Daerah yang menerima panas lebih banyak menjadi bertekanan rendah. Hal ini disebabkan udara di tempat tersebut memuai dan bergerak ke atas. Tempat yang ditinggalkan
31
oleh udara yang naik tersebut akan diisi oleh udara dari daerah dingin. Hal ini, disebabkan oleh udara di daerah dingin memiliki tekanan yang lebih tinggi. Jadi, angin merupakan udara yang mengalir dari daerah dingin ke daerah panas.
Angin sangat berguna bagi makhluk hidup. Misalnya, angin digunakan untuk menggerakkan perahu atau kapal layar. Para nelayan yang mencari ikan di laut banyak yang memanfaatkan energi angin, terutama angin darat dan angin laut. Angin darat dimanfaatkan untuk berangkat mencari ikan ke tengah laut, sedangkan angin laut dimanfaatkan para nelayan untuk pulang kembali ke daratan.
Gambar 2.1 Terjadinya angin laut dan angin darat
Di areal persawahan angin bermanfaat bagi tumbuhan untuk membantu proses penyerbukan. Pada bidang olahraga, angin banyak dimanfaatkan seperti untuk mendukung olahraga selancar angin dan terbang layang. Bahkan angin juga dapat menghasilkan energi. Bagaimana caranya angin dapat dimanfaatkan untuk
32
menggerakkan kincir angin. Putaran kincir angin memutar turbin pada generator menghasilkan energi listrik. Energi listrik dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan manusia.
Selain memberikan manfaat bagi makhluk hidup, angin juga dapat merugikan. Misalnya, angin yang bertiup sangat kencang dapat mengakibatkan rumah roboh, pohon-pohon tumbang, sarana komunikasi dan listrik menjadi rusak. Angin yang terlalu kecang juga dapat menimbulkan gelombang pasang yang sangat tinggi. 2) Hujan
Hujan adalah peristiwa turunnya butir-butir air yang berasal dari langit ke permukaan bumi. Banyaknya air hujan yang turun di suatu tempat dalam waktu tertentu dinamakan curah hujan. Air hujan yang turun, sebagian akan meresap ke dalam tanah. Air tersebut kemudian diikat oleh akar tumbuhan. Sebagian lainnya mengalir melalui sungai- sungai dan akhirnya kembali ke laut.
Jika tidak ada ada tanaman yang tumbuh dipermukaan tanah, air hujan yang turun akan langsung mengalir ke sungai. Akibatnya air yang masuk ke dalam sungai melebihi batas kemampuannya untuk menampung air. Apabila hal ini terjadi di banyak tempat, maka dapat menyebabkan banjir. Banjir dapat menerjang rumah-rumah penduduk sehingga sangatlah merugikan baik dari segi kesehatan maupun harta benda bahkan jiwa. Salah satu cara mencegah banjir adalah dengan
33
tidak membuang sampah sembarangan dan menanam pohon di tanah yang gundul.
3) Gelombang Laut
Gerak naik turunnya air laut disebut gelombang laut. Gelombang laut dapat dilihat di pantai. Pemandangan gelombang laut yang sangat indah, menjadi pemandangan yang sangat menarik sehingga pantai menjadi salah satu objek wisata yang banyak dikunjungi masyarakat. Gelombang laut dapat dimanfaatkan untuk melakukan olahraga berselancar.
Hujan dan angin yang kencang dapat menyebabkan gelombang laut menjadi besar. Gelombang laut yang besar, dapat menyulitkan kapal yang sedang berlayar, bahkan dapat menenggelamkan kapal. Selain itu, gelombang laut yang menerjang pantai dapat mengakibatkan pengikisan pantai (abrasi), yang dapat merusak ekosistem pantai.
4) Matahari
Matahari merupakan sumber energi panas dan energi cahaya terbesar. Pancaran cahaya matahari membuat keadaan bumi sesuai untuk tempat hidup. Jika tidak ada energi panas matahari, bumi akan membeku seperti es. Tidak ada tumbuhan yang dapat hidup di es. Apabila tidak ada tumbuhan dan hewan maka manusia tidak dapat hidup.
Matahari memiliki peran yang sangat penting dalam terhadap bumi dan seluruh isinya. Peran-peran tersebut antara lain :
34 a) Sebagai sumber panas b) Sebagai sumber cahaya
c) Sebagai pendukung terjadinya proses fotosintesis pada tumbuhan
Panas matahari bersama dengan air hujan dapat mengubah permukaan bumi yang dapat mengakibatkan bencana. Seperti terjadi kebakaran hutan yang terjadi pada musim kemarau karena panas matahari. Pohon dan semak di hutan menjadi kering akibat panas yang demikian kuat sehingga menimbulkan api yang membakar ranting dan daun kering. Selain itu, sinar matahari juga dapat menimbulkan kanker kulit, kemarau panjang yang menyebabkan mata air di waduk dan di sungai menjadi kering. Hal ini membuat makhluk hidup kekurangan air dan sumber makanan.
b. Pengaruh Perubahan Lingkungan Fisik terhadap Daratan
Perubahan lingkungan fisik baik secara cepat maupun perlahan- lahan seringkali membawa dampak terhadap daratan. Akibat tersebut antara lain : (Sulistyanto, 2008: 164)
1) Erosi
Erosi merupakan pengikisan tanah yang pada umumnya disebabkan oleh aliran air atau tipan angin. Tanah yang gundul sangat mudah terkena erosi, sedangkan tanah yang ditumbuhi tanaman akan lebih tahan terhadap erosi. Bila tidak ada tanaman, maka aliran air hujan yang turun di daerah gundul tidak ada yang
35
menahannya. Akibatnya, tanah lapisan atas langsung terbawa oleh ailiran air.
Erosi harus dicegah, karena erosi yang terjadi secara terus menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi tandus dan gersang sehingga tidak subur lagi ketika ditanami. Cara yang dapat ditempuh untuk menanggulangi erosi, antara lain :
a) Membuat terasering/sengkedan pada tanah yang miring. b) Tidak menebang pohon-pohon di hutan secara liar. c) Mengaadakan reboisasi di tanah-tanah yang gundul. d) Mengadakan hutan lindung di lereng-lereng gunung. 2) Abrasi
Pengikisan tanah yang disebabkan oleh gelombang air laut disebut abrasi. Abrasi banyak disebabkan oleh kegiatan yang dilakukan oleh manusia. Contohnya pembangunan gedung-gedung di tepi pantai yang menyebabkan pohon-pohon pelindung ditebang. Hal ini diperparah dengan adanya perusakan batu karang secara besar- besaran. Maka dari itu pelu adanya pencegahan abrasi.
Cara mencegah dan menanggulangi abrasi antara lain: a) Tidak membangun gedung-gedung di daerah pantai.
b) Mengadakan reboisasi pohon-pohon yang dapat tumbuh di daerah pantai.
36
7. Metode The Power of Two a. Metode
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaanya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah, 1995: 53).
1) Kedudukan metode dalam belajar mengajar
Guru dengan sadar berusaha mengatur lingkungan belajar agar bergairah bagi peserta didik. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar.
Kedudukan metode dalam belajar mengajar antara lain : (Djamarah, 1995: 82)
a) Metode sebagai alat motivasi ekstrinsik
Sudirman (1980: 90) mengemukakan bahwa, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif karena adanya perangsang dari luar. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.
37
b) Metode sebagai strategi pengajaran
Setiap anak didik memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menerima suatu pembelajaran. Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan memerlukan waktu yang bervariasi. Karena itu, guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan.
Salah satu langkah untuk memiliki strategi itu adalah harus menguasai teknik-teknik penyajian atau yang biasa disebut dengan metode mengajar. Dengan demikian, metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
c) Metode sebagai alat untuk mencapai tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Metode adalah salah satu cara untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode yang efektif, akurat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai akan menunjang keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. 2) Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode
Menurut Winarno Surakhmad (1990: 97) pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut :
38 a) Anak didik
Anak didik adalah manusia berpotensi yang menghajatkan pendidikan.
b) Tujuan
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan