• Tidak ada hasil yang ditemukan

19 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pengembangan

Menurut Wiryokusumo (2011: 4) Pengembangan adalah upaya pendidikan baik formal maupun non formal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalakan, menumbuhkan, membimbing, mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras, pengetahuan, ketrampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta kemampuan-kemamuan, sebagai bekal atas prakarsa sendiriuntuk menambah, meningkatkan, mengembangkan diri ke arah tercapainya martabat, mutu dan kemampuan manusiawi yang optimal serta pribadi mandiri. Pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematik meliputi identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan intruksional dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien (Suparman, 1991).

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pengembangan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, terencana, terarah untuk membuat ataupun memperbaiki, sehingga dapat menjadi sesuatu yang semakin bermanfaat untuk meningkatkan kualitas sebagai upaya untuk menciptakan mutu yang lebih baik, dan proses yang dilakukan untuk menghasilkan suatu sistem pembelajaran.

20 B. Pengertian Kemampuan

Kemampuan (ability) berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Sthepen P. Robbins dan Timonthy A. Judge menyatakan bahwa kemampuan keseluruhan seorang individu pada dasarnya terdiri atas dua kelompok faktor, yaitu: 1. Kemampuan intelektual (Intellectual Ability)

Merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktifitas mental (berfikir, menalar dan memecahkan masalah)

2. Kemampuan fisik (Physical Ability)

Merupakan kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut stamina, ketrampilan, kekuatan dan karakteristik serupa.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan merupakan kesanggupan atau kecakapan seorang individu dalam menguasai suatu kea hlian dan digunakan untu mengerjakan beragam tugas dala suatu pekerjaan.

C. Motorik Kasar

1. Pengertian Motorik

Pada anak usia dini, motorik sangatlah penting dan diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan anak dibidang pengembangan bahasa, seni, kognitif maupun kreativitas. Dalam bahasa indonesia kata motor dan movement diterjemahkan sebagai gerak atau gerakan tanpa mengandung perbedaan di dalamnya. Sesungguhnya pengertian kedua kata ini berbeda. Movement adalah gerak yang bersifat eksternal atau dari luar dan mudah

21 untuk diamati, sedangkan motor adalah gerak yang bersifat internal atau dari dalam, konstan, dan sukar diamati (Sujiono dkk, 2008: 4.3)

Seorang anak yang mempunyai kemampuan motorik yang baik akan mempunyai rasa percaya diri yang besar. Lingkungan teman-temannya pun akan menerima anak yang memiliki kemampuan motorik atau gerak lebih baik, sedangkan anak yang tak memiliki kemampuan gerak tertentu akan kurang diterima teman-temanya. Penerimaan teman-teman dan lingkungannya akan menyebabkan anak mempunyai rasa percaya diri yang baik (Sujiono dkk, 2008: 1.7).

Perkembangan motorik adalah proses seorang anak belajar untuk terampil menggerakkan anggota tubuh. Untuk itu, anak belajar dari guru tentang beberapa pola gerakan yang dapat mereka lakukan yang dapat melatih ketangkasan, kecepatan, kekuatan, kelenturan, serta ketepatan koordinasi tangan dan mata. Mengembangkan kemampuan motorik sangat diperlukan anak agar mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal (Sujiono dkk, 2008: 1.2) .

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motorik adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh. Perkembnagan motorik adalah perkembangan unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Ketrampilan motorik berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak.

22 2. Pengertian Motorik Kasar

Motorik kasar adalah kemampuan gerak tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagian besar atau seluruh anggota tubuh. Motorik kasar diperlukan agar anak dapat duduk, menendang, berlari, naik turun tangga dan sebagainya (musfiroh, 2012: 113). Untuk merangsang motorik kasar anak dapat diakukan dengan melatih anak untuk meloncat, memanjat, memeras, bersiul, membuat ekspresi muka senang, sedih, gembira, berlar, berjinjit, berdiri diatas satu kaki, berjalan di titian dan sebagainya (Sujiono dkk, 2008).

Sedangkan menurut Saputra (2005: 119), motorik kasar adalah kemampuan anak beraktivitas dengan menggunakan otot-otot besarnya. Kemampuan menggunakan otot-otot besar ini biasa anak lakukan guna kualitas hidup

Gerakan motorik kasa adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi sebagian besar bagian tubuh anak. Oleh karena itu, biasanya memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot-otot yang lebih besar. Pengembnagan gerakan motorik kasar juga memerlukan koordinasi kelompok otot-otot anak yang tertntu. Dalam perkembangannya, motorik kasar berkembang lebih dahulu dari pada otorik halus. Hal ini dapat terlihat saat anak sudah dapat menggunakan otot-otot kakinya untuk berjalan sebelum ia dapat mengontrol tangan dan jari-jarinya menggunting dan meronce (Sujiono dkk, 2008: 1.3).

23 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan motorik kasar merupakan penggerakan sebagian atau seluruh tubuh atas perintah otak dan mengatur gerakan badan terhadap macam-macam pengaruh dari luar dan dalam karena motorik kasar sangat penting dan berpengaruh bagi seseorang. Dengan demikian yang dimasud motorik kasar dalam penelitian ini adalah kemampuan yang membutuhkan koordinasi bagian tubuh anak seperti, tangan dan aktivitas otot kaki, dalam menyeimbangkan badan dan kekuatan kaki.

3. Pengertian Kemampuan Motorik Kasar

Hurlock (1998) menjelaskan bahwa kemampuan motorik kasar sebagai pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak, dan spinal coard, yaitu kemampuan yang diperlukan sejak usia balita sebagai bagian dari pertumbuhan dan perkembangan anak. Hampir semua anak pada usia 2 tahun dapat berdiri, berjalan, duduk, menendang, naik turun tangga berlari dan melompat. Ketrampilan motorik kasar dibangun dari semua usia balita dan akan semakin baik dengan bertambahnya usia sampai dewasa.

Perkembangan adalah suatu proses perubahan pada kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ tubuh ke arah keadaan yang semakin terorganisasi dan terspesialisasi. Makin terorganisasi artinya komponen-komponen dari organ tubuh tersebut semakin dapat dikendalikan sesuai dengan kemauan, sedangkan terspesialisasi artinya

24 bahwa organ-organ tubuh semakin dapat berfungsi sesuai dengan fungsinya masing-masing (Sujiono dkk, 2008: 3).

Seiring dengan meningkatnya usia, perkembangan kemampuan gerak anak akan secara bertahap dan berkesinambungan menjadi meningkat dari keadaan sederhana, tidak terorganisasi, dan kurang terampil menuju ke arah penampilan gerak yang lebih rumit dan terorganisasikan secara lebih baik.

Berdasarkan kutipan di atas dapat di simpilkan bahwa peningkatan motorik pada setiap anak mengalami perbedaan, ada anak yang mengalami peningkatan motoriknya sangat baik seperti yang dialami para atlet, tetapi ada anak yang mengalami keterbatasan. Selain itu juga dipengaruhi adanya jenis klamin. Gerakan motorik anak dapat berkembang dengan baik bila mendapat kesempatan untuk melakukan sesuatu dengan leluasa serta mendapat bimbingan dari orang dewasa atau pendidik formal maupun informal. Demikian halnya dengan pengembangan motorik kasar anak kelompok B TK Mutiara Bunda Jembangan, untuk mengembangkan motorik kasar dilakukan melalui kegiatan menari kreasi baru.

4. Tujuan Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK

Di dalam Standar Kompetensi Kurikulum TK (dalam Sujiono dkk, 2008: 2.10) tercantum bahwa tujuan pendidikan di Tama Kanak-kanak adalah membantu mengembangkan berbagai potensi anak baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial emosional, kognitif,

25 bahasa, fisik/motorik, kemamdirian, dan seni untuk memasuki pendidikan dasar.

Pengembangan motorik kasar pada anak TK bertujuan untuk memperkenalkan dan melatih gerakan kasar, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatka ketrampilan tubuh dan cara hidup sehat, sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang sehat, kuat dan trampil. Sesuai dengan tujuan pengembangan jasmani tersebut, anak didik dilatih dengan gerakan-gerakan dasar yang akan membantu perkembangan motoriknya kelak (Depdiknas, 2008: 2).

Untuk mengembangkan kemampuan dasar anak dilihat dari kemampuan fisik/motoriknya maka guru-guru TK akan membantu meningkatkan keterampilan fisik/motorik anak dalam hal memperkenalkan dan melatih gerakan motorik kasar dan halus anak, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh dan koordinasi, serta meningkatkan ketrampilan tubuh dan secara hidup sehat sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan trampil.

Sedangkan kompetensi dasar motorik anak TK yang diharapkan dapat dikembangkan guru saat anak memasuki lembaga prasekolah/TK adalah anak mampu:

a. Melakukan aktivitas fisik secara terkoordinasi dalam rangka kerenturan dan persiapan untuk menulis, keseimbangan, kelincahan, dan melatih keberanian.

26 b. Mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan dan imajinasi dan menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni.

5. Fungsi Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK

Adapun fungsi pengembangan motorik kasar yaitu sebagai alat pengacu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan kesehatan untuk anak, sebagai alat untuk membentuk, membangun serta memperkuat tubuh anak untuk melatih ketrampilan dan ketangkasan fisik dan daya pikir anak sebagai alat untuk meningkatkan perkembangan emosional, sebagai alat untuk meningkatkan perkembangan sosial, sebagai alat untuk menumbuhkan perasaan senang dan memahami kesehata pribadi (Saputra dan Rudianto, 2005: 115).

Fungsi pengembangan motorik kasar pada anak TK (Depdiknas, 2008:2), sebagai berikut:

a. Melatih kelenturan dan koordinasi otot jari dan tangan.

b. Memacu pertumbuhan dan pengembangan fisik/motorik, rohani dan kesehatan anak

c. Membentuk, membangun dan memperkuat tubuh anak. d. Melatih ketrampilan /ketangkasan gerak dan berfikir anak. e. Meningkatkan perkembangan emosional anak.

f. Meningkatkan perkembangan sosial anak.

g. Menumbuhkan perasaan menyenangi dan memahamimanfaat kesehatan pribadi.

27 D. Hakikat Kegiatan Menari Kreasi Baru untuk Anak Usia Dini

1. Pengertian Kegiatan Menari

Dalam UU RI 15 TH 2006 disesebutkan bahwa kegiatan adalah sekumpulan tindakan pengarahan sumber daya baik yang berupa personil (sumber daya manusia), barang modal termasuk peralatan dan teknologi, dana atau kombinasi dari beberapa atau semua jenis sumber daya tersebut sebagai masukan (input) untuk menghasilkan keluaran (output) dalam bentuk barang/jasa. Ramlan. S mendefinisikan kegiatan sebagai bagian dari program yang dilaksanakan oleh satu atau beberapa satuan kerja sebagai bagian dari pencapaian sasaran terukur pada suatu program. Menurut kamus besar bahasa indonesia, kegiatan adalah aktivitas, usaha, pekerjaan atau kekuatan dan ketangkasan serta kegairahan.

Berdasarkan berbagai definisi kegiatan diatas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan adalah suatu tindakan, pekerjaan dan bagian dari program yang dilakukan oleh satu atau beberapa unit kerja atau lembaga.

Menari berasal dari kata tari yang berarti melakukan gerak tari. Sedangkan tari memiliki beberapa definisi. Definisi tari menurut pera ahli adalah sebagai berikut:

a. Menurut B.P.H. Soeryodiningrat, tari adalah gerak dari seluruh anggota badan yang selaras dan sesuai dengan musik (gamelan) pengiring tari diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam menari.

28 b. Soedarsono mengungkapkan bahwa tari merupakan akspresi

jiwamanusia yang diungkapkan dengan gerakan ritmis yang indah. c. Menurut S. Humardhani mengungkapkan bahwa tari adalah

ungkapan bentuk-bentuk gerak yang ekspresif dengan indah dan ritmis.

d. Kamaladevi Chattopadhaya mengungkapkan bahwa tari adalah gerakan-gerakan luar yang ritmis dan lama kelamaan mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu.

e. Menurut Hawkins, tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi manusia dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk yang simbolisasinya sebagai ungkapan si pencipta.

Dapat disimpulkan bahwa tari merupakan gerak yang terangkai menjadi satu kesatuan yang indah dengan diiringi musik tari sehingga menghasilkan seni yang berirama dan dapat mengungkapkan makna dari ekspresi penari, penghayatan dan wujud yang diinginkan oleh pencipta (Yulianti, 2009: 1-3).

2. Jenis-jenis Tari

Rahmida (2007: 34-35) kegiatan tari dapat dibedakan menurut jenisnya antara lain sebagai berikut:

a. Tari berdasarkan pola garapan dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Tari tradisional yaitu tari yang sudah mengalami perjalanan cukup lama dan selalu bertumpu pada pola-pola tradisi yang sudah ada

29 sejak turun temurun. Ditinjau dari segi artistiknya, tari tradisional dikatagorikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.

a) Tari rakyat: tari yang lahir dan berkembang di lingkungan rakyat/ masyarakat biasa. Ciri khas tarian ini memiliki gerak tari yang sederhana dan biasanya ditarikan dalam bentuk kelompok, di antaranya sebagai berikut.

1). Tari Tayub, Dolalak (Jawa Tengah) 2). Tari Ketuk Tilu (Jawa Barat) 3). Tari Gandrung (Bali)

4). Tari Serampang Dua Belas (Sumatra Barat)

5). Tari Reog (Ponorogo-Jawa Timur) dan lain sebagainya. b) Tari klasik: tari yang mempunyai nilai artistik yang tinggi dan

telah menempuh perjalanan sejarah cukup lama.

2) Tari kreasi baru yaitu tari yang tidak berpihak pada tradisi dan aturan yang sudah ada seperti pada tari tradisional.

b. Tari berdasarkan koreografinya, dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1) Tari Tunggal: tari yang disajikan oleh satu penari. Beberapa tari tunggal adalah sebagai berikut.

a) Tari Bondan, Tari Kelana, Tari Monak Koncar (Jawa Tengah). b) Tari Jejer, Tari Ngremo, Tari Cokro Negara (Jawa Timur), dan

lain sebagainya.

2) Tari Pasangan: tari yang disajikan secara berpasangan dan penari satu dengan yang lainnya saling berkaitan atau ada respons. Tari

30 berpasangan sering berkaitan dengan tema-tema pergaulan dan peperangan. Beberapa contoh tari berpasangan diantaranya sebagai berikut.

a) Tari Koransih dan Tari Bambang Cakil (Jawa Tengah) b) Tari Merak dan Tari Kupu-Kupu (Jawa Barat)

c) Tari Jaran Goyang dan Tari Paju Gandrung (Jawa Timur), dan sebagainya.

3) Tari Kelompok: tari yang disajikan sejumlah orang penari. Tari kelompok ini biasa ditarikan oleh tiga penari, empat penari sampai sembilan penari. Namun, jika jumlahnya besar disebut tari massal. Beberapa contoh tari kelompok seperti:

a) Tari Kecak (Bali)

b) Tari Saman (Aceh) dan sebagainya.

c. Tari berdasarkan temanya, dibedakan menjadi dua sebagai berikut. 1) Tari dramatik: tari yang dalam pengungkapannya menggunakan

cerita. Tari dramatik dapat dilakukan oleh seorang penari atau lebih. Tari dramatik umumnya di Indonesia berbentuk sebagai berikut. a) Drama tari yang berdialog puisi/ tembang seperti: Langen

Mandra Wanara (Yogyakarta), Lengen Driyan (Surakarta), Arja (Bali)

b) Drama tari yang berdialog prosa liris seperti: Wayang Orang (Jawa), Randai (Sumatra Barat) dan sebagainya.

31 2) Tari non dramatik: tari yang tidak menggunakan cerita ataupun

drama, misalnya:

a) Tari Gandrung (Bali) b) Tari Tayub (Jawa Tengah)

c) Tari Lenso (Ambon) dan sebagainaya.

Tari lebih menekankan pada penggarapan estetika seni tari saja. (Aqib, 2017: 219-221)

3. Pengertian Tari Kreasi Baru

Tari pertunjukan dapat juga disebut sebagai tari kreasi atau koreografi. Istilah koreografi untuk menyebut sebuah komposisi atau garapan tari bai kalangan seniman tari khususnya di wilayah nusantara sesungguhnya masih tergolong baru. Istilah dari kata yunani yang dibahasakan inggris menjadi choreography, mulai populer di indonesia sekitar tahun 1925-an, ketika mulai berkembangnya "koreo“rafi tari kreasi baru”. Dalam kalangan seniman tari sampai sekarang istilah “koreografi” dipakai untuk menyebut garapan tari secara umum (Hadi, 2011: 2).

Tari kreasi adalah jenis tari yang koreografinya yang masih bertolak dari tari tradisional atau pengembangan dari pola-pola tari yang sudah ada. Terbentuknya tari kreasi karena dipengaruhi oleh gaya tari daerah atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya (Jazuli, 2008: 76).

32 Menurut Martiara tari kreasi yang dipahami selama ini adalah (seolah) pengembangan dari motif-motif gerak tradisi. Untuk itu, sebuah pengembangan haruslah memahami konstruksi dasar apa yang ingin dikembangkan, jika akan mengembangkan tari tradisi, maka harus memerhatikan etika, nilai, dan norma-norma dari masyarakatnya (personal communition, 29 February 2016).

Dedi Nurhadiat dalam bukunya Pendidikan kesenian untuk Sekolah Dasar Kelas 6 menyatakan bahwa tari kreasi adalah tarian yang gerak dan iringan musiknya dapat diciptakan sendiri yang pengiring tariannya dapat berupa lagu – laguyang sudah ada dalam kaset atau tabuhan langsung.

Berdasarkan beberapa penggalan tentang tari kreasi baru di atas dapat di simpulkan bahwa tari kreasi baru adalah tarian yang diciptakan dalam bentuk baru dan diciptakan dengan maksud untuk memenuhi ekspresi dan keinginan bathin para penciptanya.

Dalam penciptaan tari kreasi baru dapat menggunakan unsur-unsur seni tradisi maupun nontradisi. Penciptaan ini terbagi menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Tari kreasi baru yang berakarkan tradisi yang penggarapannya masih menuruti kaidah – kaidah budaya tradisinya, dan hasilnya masih dapat dirasakan dari daerah mana asal dan sumbernya pola tari tersebut. Tarian ini memiliki beberapa prinsip, yaitu:

1) Manakala tari kreasi baru itu merupakan garapan tari kreasi yang pernah ada hanya menyesuaikan menurut azas – azas

33 koreografinya disebut “tari kreasi baru garapan baru” (gubahan baru).

2) Yang merupakan penciptaan baru yang sama sekali sebelumnya belum pernah ada walaupun masih dipengaruhi atau diwarnai oleh warna dan nafas.

b. Tari kreasi baru yang non-tradisi.

Merupakan ungkapan seni tari yang tidak berpolakan tradisi. Tari ini lebih merupakan garapan baru yang tidak berpijak pada standar yang telah ada. Oleh karena itu sering disebut “Tari Kreasi Modern”. Istilah modern, berasal dari kata latin “modo” berarti baru saja atau barusan.

Gambar 2.1 Diagram Tari TARI

TARI TRADISIONAL

TARI KEASI BARU

TARI KLASIK TARI PRIMITIF TARI RAKYAT YANG BERASAL DARI POLA-POLA TRADISI YANG SUDAH LEPAS DAR KAIDAH TARI

34 Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tari kreasi adalah jenis tarian yang di inovasi dengan menyesuaikan gerakan, alat pengiring, atau propeti yang digunakan dalam tarian tersebut agar terlihat moderen serta dapat ditrima oleh masyarakat indonesia seiring perkembangan zaman.

4. Manfaat Kegiatan Menari Kreasi Baru

Menurut Aqib (2017) kegiatan menari kreasi baru ini ada beberapa manfaat yaitu sebagai berikut:

a. Sebagai media pendidikan

Tarian dapat di jadikan media untuk mendidik anak dalam upaya pendewasaan diri melalui pesan dari setiap gerak yang ditampilkan. Selain itu, nilai keindahan dan keluhuran yang ada pada seni dapat mengasah perasaan seseorang untuk bersikap lebih santun dan lembut. b. Sebagai pertunjukan

Sifatnya adalah menunjukan keindahan tarian tersebut dan perlu susunan rencana sebelum pertunjukan dimulai .

c. Sebagai hiburan

Sifatnya hanya menghibur masyarakat sekitar dan tidak terlalu memerlukan persiapan khusus.

d. Sebagai komunikasi

Sifatnya penari ingin menyampaikan pesan-pesan dalam gerakan yang dibawa olehnya kepada penonton.

35 BAB III

PAPARAN DAN TEMUAN

A.Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya TK Mutiara Bunda

KB/ TK Mutiara Bunda didirikan pada tahun 2010. Tokoh yang paling berjasa dalam membidangi lahirnya Taman Kanak Kanak Mutiara Bunda ini adalah Bapak Agus Suyatno, S.Pd, M.M yang merasa prihatin melihat banyak anak-anak usia 3-6 tahun berkerumunan tanpa ada aktifitas pembelajaran. Bapak Agus Suyatno, S.Pd, M.M menyampaikan kegundahan kepada keluarga dan tokoh masyarakat yang kemudian disepakati untuk membuat Taman Kanak-kanak. Kegiatan awal di rumah pribadi Bapak Agus Suyatno, S.Pd, M.M dan menggunakan alat permainan seadanya. Ternyata antusias masyarakat begitu baik yang kemudian berkembang dan buat gedung sendiri untuk kegiatan pembelajaran anak-anak. Yang awalnya jumlah murid baru sedikit kemudian berkembang-kembang menjadi 98 anak di tahun pelajaran 2017/2018. Langkah berikutnya mengajukan perizinan. Surat izin operasional dari Dinas kabupaten Karanganyar 421.1/216/TAHUN 2013.

36 2. Profil Sekolah

Profil atau identitas sekolah adalah sebagai berikut:

Nama Sekolah : KB/TK MUTIARA BUNDA

Status Sekolah : Swasta

NPSN TK : 69914356

Nomor Ijin Operasional : 421.1/216/TAHUN 2013 Alamat Sekolah : Jembangan Rt 04 Rw 03

Kelurahan : Kaling

Kecamatan : Tasikmadu

Kabupaten : Karanganyar

Provinsi : Jawa Tengah

Telepon : 081 228 210 183

Nama Penyelengara : Yayasan Mutiara Jaya Insani Akte Notaris : 186 Tgl 30 Januari 2014

Alamat : Jembangan Rt 04 Rw 03

Kelurahan : Kaling

Kecamatan : Tasikmadu

Kabupaten : Karanganyar

3. Keadaan Gedung TK Mutiara Bunda Jembangan

Keadaan bangunan TK Mutiara Bunda Jembangan masih dalam tahap renovasi guna meningkatkan kualitas gedung. Saat ini sudah terdapat gedung sebagai berikut:

37 b. Ruang administrasi

c. Dapur

d. Ruang kolam renang e. Ruang kebun binatang mini f. Satu dipo

g. Dua WC h. Ruang UKS i. Ruang Komputer 4. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi KB/TK Mutiara Bunda

“Mewujudkan insan yang berkwalitas, cerdas, cakap, terampil, beriman dan berakhlak mulia”

b. Misi KB/TK Mutiara Bunda

1) Menyelenggarakan pendidikan anak usia dini sesuai dengan usia tumbuh kembang anak yang dibingkai dengan sentuhan nilai-nilai ajaran agama

2) Membangun suasana yang menyenangkan, adil kreatif, dan berkesan bagi pembentukan kepribadian anak

3) Menciptakan dasar perkembangan pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan daya cipta untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya 4) Membangun kerjasama yang harmonis dengan orang tua, masyarakat

38 c. Tujuan KB/TK Mutiara Bunda

1) Terwujudnya anak yang berakhlak mulia dan berbudi luhur 2) Terwujudnya anak yang beriman dan bertaqwa

3) Terwujudnya anak yang berkembang sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam

4) Terwujudnya anak yang berkepribadian menyenangkan, adil, cerdas dan kreatif

5) Terwujudnya anak yang memiliki pengetahuan, sikap, ketrampilan, dan daya cipta dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya 6) Terwujudnya anak yang mampu bekerja sama secara harmonis

dengan orang tua, masyarakat sekolah dan pemerintah

7) Terwujudnya anak yang berkembang sesuai dengan nilai-nilai ajaran agama islam

5. Data Siswa dan Guru a. Data Siswa

Tabel 3.1 Data Seluruh Siswa TK Mutiara Bunda Jembangan

No Kelompok L P Jumlah

1 Kelompok Bermain 10 11 21

2 Kelompok A 28 20 48

3 Kelompok B 26 25 51

39 b. Data Guru

Tabel 3.2 Data Guru TK Mutiara Bunda Jembangan

No Nama Status Perangkat Pendidikan Jabatan

1 Umiyati S.H Sertifikasi A2 S1 Kepala

Sekolah 2 Desi Ratnawati, S. Pd.I Non PNS A1 S1 Pendidik 3 Retno Wahyuningsih, S.Si Non PNS B1 S1 Pendidik 4 Dewi Arumdati, S.Pd Non PNS B2 S1 Pendidik 5 Sri Hartini, S.Pd.I Non PNS B3 S1 Pendidik 6 Ilma Titis R, S.Pd Non PNS A3 S1 Pendidik

7 Inggrid Rizqa. A Non PNS KB SMA Pendidik

8 Hilda Dwi Pangesti

Non PNS KB SMA Pendidik

9 Dewi Nur. C, A. Mk

Non PNS KB2 D3 Pendidik

10 Wahyu Werti Non PNS KB1 SMA Pendidik

11 Dyah Kartini Non PNS Tata Usaha

Dokumen terkait