• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Zuriah (2006:47) penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penelitian ini adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat mengenai sifat-sifat populasi serta menganalisa kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh.

II.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kantor Camat Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara

II.3 Informan Penelitian

Sesuai dengan penjelasan di atas, bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hendrarso (dalam Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja.

Subjek penelitian inilah yang akan menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti. Sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini adalah: Informan kunci yaitu terdiri dari 1 orang Camat di Kec Pancur Batu dan 22 orang pegawai yang bekerja di Kantor Camat Kec Pancur Batu Kab Deli Serdang sebagai informan biasa. Menurut Usman (2009:82) dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi, tetapi sampling yang merupakan pilihan peneliti sendiri dan yang ditentukan peneliti sendiri secara pusposif yang disesuaikan dengan tujuan penelitiannya, sampling tersebut dijadikan responden yang relevan untuk mendapatkan data, dan penulis menganggap 23 responden tersebut sudah dapat memberikan jawaban, dan informasi mengenai hal-hal yang penulis teliti.

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, untuk memperoleh data atau informasi, keterangan-keterangan yang diperlukan penulis menggunakan metode sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data primer tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Metode Observasi

Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan focus penelitian.

b. Metode Wawancara (interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukana pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak yang berhubungan dengan penelitian.

b. Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan melalui : a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai literature seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian. b. Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

II.5. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kualitatif yaitu menguraikan serta menginterpretasikan data yang diperoleh di lapangan dari para key informan. Penganalisisan ini didasarkan pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data, dan informasi, kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1Sejarah Terbentuknya Kecamatan Pancur Batu

Sebelum tahun 1945 atau pada zaman Pemerintahan Belanda Kecamatan Pancur Batu disebut dengan Sinuan Bungan dengan Ibu Kota Arhnemia. Pada tahun 1952 Gubernur Kepala Daerah Tk.I Sumatera Utara yakni Abdul Hakim mengadakan perubahan Pamong Sipil Kabupaten Daerah Tk.II Deli Serdang secara Administratif yang dibagi atas 6 (enam) kewedanan yang terdiri dari 30 kecamatan , salah satunya adalah Kecamatan Pancur Batu dengan kewedanaan Deli Hulu.

Pada tahun 1974 sejalan dengan perluasan Kotamadya Medan bahwa Desa Lau Cih , Desa Namo Gajah , Desa Simalingkar-B , Desa Kemenangan Tani dan sebahagian Desa Baru telah menjadi Kodya Medan hingga sekarang.

Pada masa sebelum tahun 1990 Kecamatan Pancur Batu terdiri atas 59 Desa dan atas ketentuan yang membentuk beberapa Desa digabung menjadi satu , sehingga sampai saat ini Kecamatan Pancur Batu menjadi 25 Desa dengan luas areal 11.147,35 Ha.

Secara Geografis batas-batas wilayah Kecamatan Pancur Batu adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Tuntungan dan Medan Sunggal

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sibolangit

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Namo Rambe

Jarak Ibu Kecamatan Pancur Batu dengan :

- Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara sepanjang 17 Km

- Ibu Kota Kabupaten Deli Serdang sepanjang 35 Km

Dan keadaan alam Kecamatan Pancur Batu adalah datar , landai dan berbukit (dataran tinggi) dengan ketinggian rata-rata 60m diatas permukaan laut , beriklim sedang serta dipengaruhi musim panas dan musim penghujan.

3.2. Kependudukan

Penduduk Kecamatan Pancur Batu pada saat ini berjumlah 77.267 jiwa, yang terhimpun dalam 18.425 Kepala Keluarga (KK).

3.2.1. Suku

Adapun penduduk yang mendiami Kecamatan Pancur Batu terdiri dari berbagai suku antara lain :

Tabel 1

Komposisi Penduduk Berdasarkan Suku

No Suku Jumlah (KK)

1 Suku Karo 6.588 KK

2 Suku Jawa 5.188 KK

3 Suku Minang 808 KK

4 Suku Cina 127 KK

5 Suku Tapanuli Utara 2.331 KK

6 Suku Tapanuli Selatan 1.225 KK

7 Suku Nias 93 KK

8 Suku Tamil 65 KK

Sumber : Profil Kecamatan Pancur Batu , tahun 2009 Penelitian : 2011

Dari Tabel 1 diatas dapat disimpulkan bahwa di Kecamatan Pancur Batu mayoritas penduduk nya dihuni oleh masyarakat yang bersuku Karo dengan jumlah 6.588 KK dan yang paling sedikit bersuku Tamil dengan jumlah 65 KK

3.2.2. Pekerjaan

Penduduk di Kecamatan Pancur Batu memiliki jenis pekerjaan yang beragam, adapun klasifikasi jenis pekerjaan penduduk di Kecamatan Pancur Batu dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2

Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No Jenis Pekerjaan Persentase

1 Petani 72 %

2 Pedagang 12%

3 Pegawai Negeri Sipil 8 %

4 Karyawan 4 %

5 Buruh Harian Lepas 4 %

Sumber : Profil Kecamatan Pancur Batu , tahun 2009 Penelitian : 2011

Dari tabel 2 tersebut dapat disimpulkan bahwa pekerjaan yang paling mendominasi di Kecamatan Pancur Batu tersebut adalah sebagai petani, yang mencapai persentase hingga 72% dari total keseluruhan. kemudian diikuti oleh pedagang , pegawai negeri sipil , karyawan dan buruh/ pegawai swasta. Penduduk di Kecamatan Pancur Batu tersebut tergolong memiliki jenis pekerjaan yang beragam.

3.2.3. Agama

Penduduk di Kecamatan Pancur Batu menganut agama yang berbeda-beda diantara enam agama yang diakui di Indonesia. Untuk melihat komposisi penduduk di Kecamatan Pancur Batu berdasarkan agama yang dianut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3

Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama

No Agama Jumlah 1 Islam 39.374 orang 2 Kristen 37.441 orang 3 Hindu 151 orang 4 Buddha 301 orang Jumlah 77.267 orang

Sumber : Profil Kecamatan Pancur Batu , tahun 2009 Penelitian : 2011

Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Kecamatan Pancur Batu memeluk agama Islam dengan jumlah 39.374 orang dari total populasi yang ada. Sedangkan pada urutan yang kedua yaitu agama Kristen berjumlah sebanyak 37.441 orang dan sisanya menganut agama Hindu dan Budha.

3.3. Struktur Organisasi Kecamatan Pancur Batu

Struktur organisasi dalam suatu organisasi sangat penting sekali dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan organisasi itu sendiri. Karena dengan adanya struktur organisasi ini masing-masing pegawai mengetahui hak dan kewajibannya terhadap organisasi itu sehingga tidak ada kesimpangsiuran dalam melaksanakan tugas. Adapun struktur

organisasi dan tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) Kecamatan Pancur Batu yaitu sebagai berikut :

1. Camat

Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwa tugas dan kewajiban serta kewenangan camat adalah :

a. menyelenggarakan pembinaan terhadap ketentraman dan ketertiban wilayah b. menyelenggarakan pembinaan terhadap Idiologi Negara , Politik Dalam Negeri ,

dan Kesatuan Bangsa

c. menyelenggarakan koordinasi atas kegiatan-kegiatan Instansi pemerintahan Sipil di wilayahnya

d. menyelenggarakan pembinaan untuk menjamin jalannya Pemerintahan Desa e. membimbing dan mengawasi jalannya penyelenggaraan Pemerintahan Desa f. melaksanakan segala tugas pemerintahan yang tidak termasuk dalam tugas sesuatu

Instansi pemerintahan atau Pemerintahan Desa

g. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

Adapun nama-nama Camat yang pernah menjabat di Kecamatan Pancur Batu adalah :

No Nama Camat Masa Jabatan

1 Damai Gurusinga 1949 s/d 1950 2 Sampuran Manik 1950 s/d 1952 3 Nangkoh Barus 1952 s/d 1960 4 Masa Sinulingga 1960 s/d 1963 5 Tandil Tarigan 1963 s/d 1968 6 Ngalem Suryadi , BA 1968 s/d 1974 7 Zainal Aris , BA 1974 s/d 1976

8 Djelah Simarmata 1976 s/d 1979

9 Drs. Erson Munthe 1979 s/d 1985

10 Drs. Johan Kuasa Barus 1985 s/d 1991

11 Drs. Kalijunjung Simanjuntak 1991 s/d 1993 12 Drs. Herman Sinar Ginting 1993 s/d 1995 13 Drs. Suhatsyah D. Nasution 1995 s/d 1998

14 Drs. Jupiter K. Purba 1998 s/d 2001

15 Drs. Neken Ketaren 2001 s/d 2005

16 SP. Tambunan, SE 2005 s/d 2008

17 Drs. Haris Binar Ginting 2008 s/d 2010 18 Suryadi Aritonang, S.Sos, M.Si 2010 s/d sekarang

Sumber : Profil Kecamatan Pancur Batu, tahun 2009 Penelitian : 2011

2. Sekretaris Camat

Fungsi dan Tugas Sekretaris Camat adalah : a. menyusun rencana kerja

b. mengumpulkan , menghimpun , dan mengolah data serta informasi yang berhubungan dengan bidang dan tugas

c. melakukan pemantauan dan pengadilan program kerja kelurahan

d. melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap penyusunan kerja kelurahan

e. melaksanakan kegiatan dan ketatausahaan dan kearsipan kecamatan

f. melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian ,keuangan perlengkapan rumah tangga dan barang inventarisasi kecamatan

g. membantu camat dengan mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada pada seksi , kelurahan , cabang , dinas dan unit pelaksana teknis dinas kecamatan sesuai dengan bidang tugasnya

h. menyusun kebijaksanaan , pedoman dan petunjuk teknis dibidang perangkat administrative kelurahan sesuai ketentuan yang berlaku

i. menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan petunjuk pembinaan perangkat kecamatan dan kelurahan

j. mengevaluasi dan menyusun laporan bulanan , berkala dan tahunan serta mengkoordinasikan dengan unit terkait

k. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Camat

3. Seksi Pemerintahan

Seksi tata pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Lurah. Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Lurah lingkup tata pemerintahan. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Tata Pemerintahan menyelengarakaan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup tata pemerintahan

c. Penyelengaraan pelayanan administrasi kependudukan

d. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan

e. Penyiapan bahan pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi negara, dan kesatuan bangsa

g. Membantu pelaksanaan tugas – tugas di bidang keagrariaan sesuaai dengan Peraturan Perundang – undangan yang berlaku.

4. Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan perekonomian dan pembangunan di wilayah Kecamatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

b. Mengumpulkan, mengolah, dan mengevaluasi data di bidang perekonomian dan pembangunan

c. Melaksanakan kegiatan pembinaan terhadap perkoperasian, pengusaha ekonomi lemah, dan kegiatan perekonomian lainnya dalam rangka meningkatkan kehidupan perekonomian masyarakat

d. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang perekonomian dan pembangunan

e. Melaksanakan kegiatan dalam rangka meningkatkan swadaya dan partisipasi untuk meningkatkan perekonomian dan pelaksanaan pembangunan

f. Membantu pembinaan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta menjaga dan memelihara sarana dan prasarana fisik di lingkungan kecamatan

g. Melaksanakan administrasi perekonomian dan pembangunan di kecamatan

h. Membantu, membina, dan menyiapkan bahan-bahan dalam rangka musyawarah Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD)

j. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang perekonomian dan pembangunan

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat

5. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

Seksi ketentraman dan ketertiban dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Camat lingkup ketentraman dan ketertiban umum.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Seksi Ketentraman dan Ketertiban menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup ketentraman dan ketertiban umum

c. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan ketentraman dan ketertiban umum d. Penyiapan bahan pembinaan perlindungan masyarakat

e. Penyiapan bahan pembinaan kegiatan siskamling f. Penyelengaraan kegiatan administrassi pertahanan sipil

g. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait dalam penyelengaraan ketentraman dan ketertiban umum, pengamanan dan penertiban terhadap pelangaran peraturan daerah dan peraturan perundang – undangan lainnya h. Pelaksanaan proses pelayanan kepada masyarakat lingkup ketentraman dan ketertiban

umum

i. Membantu pelaksanaan tugas – tugas pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya

k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan fungsinya.

6. Seksi Kesejahteraan Sosial

Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Untuk melaksanakan tugas yang dimaksud, maka Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Menyusun rencana kegiatan

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesejahteraan masyarakat

c. Melaksanakan pembinaan dalam bidang keagamaan, kesehatan, keluarga berencana, dan pendidikan masyarakat

d. Membantu pelaksanaan pembinaan kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Karang Taruna, Pramuka, dan organisasi kemasyarakatan lainnya e. Melakukan pembinaan dalam bidang kegiatan olah raga dan sosial budaya

f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana/bantuan terhadap korban bencana alam dan bencana lainnya

g. Membantu kegiatan mengumpulkan zakat, infaq, dan shadaqah

h. Membantu pelaksanaan pemungutan dana Palang Merah Indonesia (PMI) i. Mengumpulkan bahan dan menyusun laporan di bidang kesejahteraan rakyat

7. Seksi Umum

Seksi Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang pelayanan umum yang meliputi inventarisasi, kebersihan, serta sarana dan prasarana umum. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Seksi Umum mempunyai fungsi antara lain:

a. Menyusun rencana kegiatan kerja

c. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan pelayanan kebersihan, keindahan, pertamanan, dan sanitasi lingkungan

d. Menyusun program dan menyelenggarakan pembinaan sarana dan prasarana fisik pelayanan umum

e. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan umum

f. Memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat yang memerlukan legalisasi Camat

g. Melakukan pembinaan kepada lingkungan tentang peningkatan pelayanan umum h. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang prosedur tetap pelayanan umum i. Mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah serta

kebijaksanaan Pemerintah kepada seluruh perangkat Kecamatan maupun masyarakat j. Melakukan evaluasi dan membuat laporan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang

tugas

k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Camat

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok kantor sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang diatur dan ditetapkan berdasarkan peraturan perundang – undangan. Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana yang dimaksud dipimpin oleh Tenaga Fungsional Senior yang ditunjuk. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. Jenis dan jabatan fungsional diatur berdasarkan peraturan perundang – undangan.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Pada bab ini penulis akan menyajikan deskripsi dari data yang diperoleh melalui penelitian dilapangan melalui metode-metode pengumpulan data yang telah disebutkan pada bab terdahulu. Demikian juga halnya permasalahan yang hendak dijawab dalam bab ini adalah Bagaimanakah Peranan Kepemimpinan Camat terhadap Kinerja Birokrasi di Kantor Camat Pancur Batu Kab. Deli Serdang

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis, yaitu; pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen Kantor Camat Pancur Batu seperti Susunan Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) Kecamatan dan berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis melakukan sejumlah wawancara dengan pegawai pada Kantor Camat Pancur Batu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun yang menjadi informannya adalah informan kunci yaitu Camat Pancur Batu dan informan biasa yaitu kepala-kepala seksi yang ada di kecamatan Pancur Batu.

Penulis menyelesaikan wawancara kepada informan setelah hasil wawancara menemukan titik jenuh. Titik jenuh ditemukan penulis setelah mewawancarai 10 orang pegawai pada Kantor Camat Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Data-data tersebut berupa pernyataan dari para informan mengenai permasalahan penelitian skripsi ini. Sedangkan data-data sekunder didapatkan dari studi kepustakaan dan karya-karya ilmiah yang ada serta dokumen-dokumen yang didapat dari lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan selama kurang lebih satu bulan di lokasi penelitian, tepatnya di Kantor Camat Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang .

Berikut ini akan disajikan hasil pengumpulan data yang dilakukan di Kantor Camat Pancur Batu

Untuk mengetahui pemahaman para pegawai tentang pengertian kepemimpinan, maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan dalam penelitian ini. Adapun pertanyaannya yaitu mengenai pengertian kepemimpinan.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Amos Karo-Karo S.Sos, beliau mengatakan :

“Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain (anggotanya) dan bisa mengayomi serta mendidik para anggota sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.”

Kemudian hal yang sama juga disampaikan oleh Kasi Kesejahteraan Sosial (Kesos), Marthaty Br. Sebayang, beliau mengatakan bahwa:

“Kepemimpinan adalah seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain agar dapat mengikuti apa yang di inginkan oleh seorang pemimpin tersebut dalam memajukan organisasi/perusahaan.”

Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Ernawaty Debora S.Sos juga memberikan pengertian mengenai kepemimpinan, beliau mengatakan bahwa:

“Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang dalam mempengaruhi orang lain tanpa memaksakan kehendak pribadi serta memberikan pelayanan yang prima, bisa mempunyai SDM yang memiliki standar SDM dan memahami dan mengerti akan bawahannya.”

Kemudian Camat Pancur Batu, Drs. Suryadi Aritonang M.Si, juga mengatakan bahwa:

“Kepemimpinan adalah bagaimana cara seseorang mengendalikan orang yang dipimpin untuk mencapai suatu tujuan organisasi dengan bijaksana dan tidak menekan bawahannya serta bersifat mengayomi.”

Dari jawaban para informan tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian dari kepemimpinan tersebut adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi orang lain (dalam hal ini bawahan) tanpa memaksakan kehendak dan kepentingan pribadi, bersifat mengayomi dan mengerti akan bawahannya sehingga orang

yang dipimpin mau mengikuti apa yang diperintahkan seorang pemimipin sehingga tercapai tujuan organisasi serta memberikan pelayanan yang prima. Sedangkan gaya kepemimpinan yang diterapkan yaitu bersifat demokrasi dan terkadang otoriter (tergantung kondisi).

Untuk mengetahui bagaimana suasana kerja di lingkungan Kantor Camat Pancur Batu, maka penulis menanyakan kepada informan tentang suasana kerja yang dirasakan para pegawai.

Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sekretaris Camat, Amos Karo-Karo S.Sos, beliau mengatakan :

“Kalau suasana kerja di lingkungan kantor ini sudah sangat kondusif dan tidak ada masalah karena semua sudah sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi)”

Hal yang senada juga disampaikan oleh Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Ernawaty Debora S.Sos, beliau mengatakan :

“Disini suasana kerjanya sangat kondusif dan para pegawai bekerja tanpa ada tekanan dan beban tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan masing-masing sehingga hasil pekerjaan jg maksimal. Selama ini belum ada masalah yang terlalu besar yang dihadapi.”

Dra.Seniati Anitha Susila, selaku Kasubbag Program, juga mengatakan bahwa : “Saya dan para pegawai lainnya sangat merasa nyaman bekerja di kantor ini karena suasana kerja yang begitu kondusif dan penuh kekeluargaan.”

Dari pernyataan para informan diatas, peneliti menarik kesimpulan bahwa suasana kerja di Kantor Camat Pancur Batu sudah sangat kondusif dan penuh kekeluargaan. Dengan suasana kerja yang seperti ini para pegawai merasa nyaman dan tanpa ada beban (keterpaksaan) dan tekanan tapi tetap bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka masing-masing sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) sehingga hasil pekerjaan akan maksimal. Hal ini juga dibenarkan oleh Camat Pancur Batu, Drs.Suryadi Aritonang, M.Si, beliau mengatakan :

“Suasana kerja di kantor ini sudah optimal (kondusif) tapi belum sempurna. Disini kita harus menyatukan persepsi / pemahaman kepada para pegawai tentang apa yang menjadi tujuan organisasi dan melaksanakan tupoksi masing-masing serta kita kasih tanggung jawab penuh kepada para pegawai tapi tetap diawasi.”

Untuk mengetahui bagaimana pola hubungan hierarki antara bawahan dengan atasan, maka peneliti menanyakan kepada informan tentang pola hubungan hierarki yang terjadi.

Hasil wawancara peneliti dengan Sekretaris Camat, Amos Karo-Karo,S.Sos, beliau mengatakan bahwa :

“Selama ini tidak pernah ada masalah saya dengan atasan (Camat) karena beliau sangat welcome dan legowo. Setiap ada permasalahan saya selalu sharing dengan beliau dan dengan bijak beliau selalu kasih masukan kepada saya.”

Hal senada juga diungkapkan Kasi Pemberdayaan Masyarakat, Ernawaty Debora, S.Sos, beliau juga mengatakan :

“Bapak Camat sangat legowo dan bersifat mengayomi ketika setiap pegawai memiliki masalah. Beliau selalu mengarahkan dan memberi solusi atas permasalahan yang dihadapi. Tapi beliau juga memiliki ketegasan ketika pekerjaan telat diselesaikan atau kurang maksimal.”

Dengan demikian, dengan pernyataan dari para informan diatas dapat dikatakan bahwa hubungan hierarki antara para pegawai (bawahan) kepada camat (atasan) terjalin dengan baik. Gaya kepemimpinan demokratis benar-benar diterapkan Camat selaku pimpinan di kantor tersebut. Sehingga para pegawai merasa memiliki sosok pemimpin yang mengerti setiap keadaan pegawai, bersifat mengayomi dan sangat bijaksana dalam memberi solusi dan

Dokumen terkait