• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang dilakukan

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisis data kualitatif. Menurut Nawawi (2005: 64) bahwa bentuk deskriptif yaitu bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.

Dengan demikian, penelitian deskriptif ini menggambarkan fakta-fakta yang ada dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan fakta-fakta sebagaimana adanya mencoba menganalisa untuk memberi kebenarannya berdasarkan data yang ada.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Cabang Utama Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian Medan yang beralamat di Jalan Pegadaian No. 112 Pajak Ikan Medan.

2.3 Informan Penelitian

Informan penelitian adalah orang-orang yang memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan penelitian ini meliputi informan kunci dan informan biasa. Informan kunci adalah mereka yang mengetahui dan memiliki beberapa informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti.

Sedangkan informan biasa adalah informan yang ditentukan dengan dasar pertimbangan mengetahui dan berhubungan dengan permasalahan. Dalam menentukan informan penelitian ini, peneliti menggunakan dua teknik yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling. Menurut Sugiono (2005:53), menjelaskan yang dimaksud dengan purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dan pertimbangan tertentu , sedangkan accidentall sampling adalah teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja dan secara acak. Dalam menentukan informan kunci, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, sedangkan menentukan informan biasa dengan teknik accidentall sampling. Berdasarkan penjelasan di atas, maka yang menjadi informan dalam penelitian adalah:

1. Informan Kunci yaitu:

a. Pimpinan Perusahaan Umum Pegadaian Cabang Utama Medan b. Pegawai Perum Pegadaian Cabang Utama Medan yang berjumlah 13 orang

2. Informan Biasa, yaitu:

a. Masyarakat/ Nasabah Perum Pegadaian Cabang Utama Medan yang berjumlah 45 orang. Informan yang berjumlah 45 orang ini ditentukan atas dasar accidentall sampling, yaitu teknik pengambilan sampel secara tidak sengaja atau secara acak.

2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :

a. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan melakukan interaksi tanya jawab dengan tatap muka secara langsung kepada informan.

b. Observasi, yaitu pengumpulan data dengan pengamatan langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian serta mencatatnya ke dalam catatan penelitian

c. Kuesioner, yaitu pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden dengan menyajikan beberapa alternatif jawaban yang telah tersedia mengenai indikator-indikator yang diajukan. Responden hanya tinggal menjawab pertanyaan tersebut dengan kelayakan.

2. Teknik Pengumpulan Skunder

Teknik pengumpulan data skunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui pengumpulan bahan kepustakaan yang dapat mendukung data primer. Teknik pengumpulan data skunder dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen sebagai berikut :

a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, serta pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunnakan catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian atau

sumber-sumber lain yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

2.5 Teknik Analisa Data

Teknik analisa data merupakan pemecahan data yang diperoleh dari lokasi penelitian dan kemudian di bagi sesuai dengan golongan yang sudah ditentukan. Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisa data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teknik analisa data secara kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari lapangan selanjutnya ditabulasi menggunakan tabel frekuensi atau tabel tunggal kemudian di interpretasikan sehingga memberikan gambaran terhadap permasalahan yang diteliti oleh si peneliti.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Perum Pegadaian Sejarah Perusahaan Umum Pegadaian

Pegadaian atau pawn shop merupakan lembaga perkreditan dengan sistem gadai. Lemabaga semacam ini pada awalnya berkembang di Italia yang kemudian di praktekkan di wilayah-wilayah Eropa lainnya, misalnya Inggris dan Belanda. Sistem gadai tersebut memasuki Indonesia di bawa dan dikembangkan oleh orang Belanda (VOC), yaitu sekitar abad ke-19.

Bentuk usaha pegadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Lening pada masa VOC yang mempunyai tugas memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai. Sejak itu bentuk usaha pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubahan peraturan-peraturan yang mengaturnya.

Pada mulanya usaha pegadaian di Indonesia dilaksanakan oleh pihak swasta, kemudian pada awal abad ke-20 oleh Gubernur Jendral Hindia Belanda melalui Staasblad tahun 1901 Nomor 131 tertangagal 12 Maret 1901 didirikan rumah gadai pemerintah (Hindia Belanda) di Sukabumi Jawa Barat. Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut, maka pelaksanaan gadai dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda sebagaimana di atur dalam staadblad tahun 1901 Nomor 131 tersebut sebagai berikut: “Kedua, sejak saat itu di bagian Sukabumi kepada siapapun tidak akan diperkenankan untuk memberi gadai atau dalam bentuk jual beli dengan hak membeli kembali, meminjam uang tidak melebihi seratus Gulden, dengan hukuman, tergantung kepada kebangsaan para pelanggar

yang diancam dalam pasal 337 KUHP bagi orang-orang Eropa dan pasal 337 KUHP bagi orang-orang Bumiputera. Selanjutnya, dengan Staadblad 1930 No. 226 Rumah Gadai tersebut mendapat status Dinas Pegadaian sebagai Perusahaan Negara dalam arti undang-undang perusahaan Hindia Belanda (Lembaran Negara Hindia Belanda 1927 N0. 419).

Pada masa selanjutnya, pegadaian milik pemerintah tetap diberi fasilitas monopoli atas kegiatan pegadaian di Indonesia. Dinas pegadaian mengalami beberapa kali perubahan bentuk Badan Hukum, sehingga akhirnya pada tahun 1990 menjadi perusahaan umum. Pada tahun 1960 dinas pegadaian berubah menjadi Persahaan Negara (PN) Pegadaian, pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 Perusahaan Jawatan Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990. Pada waktu pegadaian masih berbentuk Perusahaan Jawatan, misi sosial dari pegadaian merupakan satu-satunya acuan yang digunakan oleh manajernya dalam mengelola pegadaian. Pengelolaan pegadaian bisa dilaksanakan meskipun perusahaan tersebut mengalami kerugian. Sejak statusnya diubah menjadi Perusahaan Umum, keadaan tersebut tidak sepenuhnya dapat dipertahankan lagi. Disamping berusaha memberikan pelayanan umum berupa penyediaan dana atas dasar hukum gadai, menajemen Perum Pegadaian juga berusaha agar pengelolaan usaha ini sedapat mungkin tidak mengalami kerugian. Perum Pegadaian diharapkan akan dapat mengalami keuntungan atau setidaknya penerimaan yang didapat mampu menutup seluruh biaya dan pengeluarannya sendiri.

Kantor Pusat Perum Pegadaian berkedudukan di Jakarta dan dibantu oleh kantor daerah, kantor perwakilan daerah, dan kantor cabang. Saat ini jaringan usaha Perum Pegadaian telah meliputi lebih dari 500 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

3.2. Visi Misi Perum Pegadaian

Visi dari Perum Pegadaian adalah:

1. Pegadaian pada tahun 2010 menjadi peusahaan yang modern, dinamis, dan inovatif dengan usaha utama gadai

2. Pada tahun 2013 pegadaian menjadi “Champion” dalam pembiayaan mikro dan kecil berbasis gadai dan fiducia bagi masyarakat menengah kebawah.

Misi dari Perum Pegadaian adalah:

1. Membantu program pemerintah meningkatkan keseahteraan rakyat khususnya golongan menengah kebawah dengan memberikan solusi keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil, dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3.3 Struktur Organisasi Perum Pegadaian Gambar 3. MANAJER OPERASIONAL USAHA GADAI MANAJER PERASIONAL USAHA LAIN PENGELOLA UPC

PENAKSIR PENYIMPAN PEMEGANG

GUDANG LAYANAN KONSUMEN PENDUKUNG ADM. DAN PEMBAYARAN PEMINPIN CABANG UTAMA

Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menunjukkan aspek-aspek pokok hubungan antara bagian seluruh pengawasan dan masing-masing bertanggung jawab terhadap tugasnya. Karena itu penyusunan struktur organisasi dalam suatu perusahaan sangatlah penting untuk dilakukan. Kerjasama dan koordinasi yang baik dalam organisasi sangat penting untuk dapat menciptakan suatu kesatuan usaha atau keharmonisan dari berbagai fungsi yang berbeda-beda untuk dapat menciptakan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Suatu struktur organisasi dapat di pandang sebagai skema yang menghubungkan fungsi-fungsi yang ada dalam badan usaha dan menunjukkan hubungan yang tetap diantara pegawai-pegawai yang melaksanakan fungsi-fungsinya tersebut. Sesuai dengan anggaran dasar dinyatakan, bahwa Pegadaian Cabang Utama Medan merupakan basis operasional dan bertanggung jawab langsung kepada Kantor Wilayah Perum Pegadaian Medan. Struktur organisasi dan uraian tugas masing-masing bagian Kantor Perum Pegadaian Cabang Utama Medan adalah:

1. Pemimpin Cabang Kantor Perum Pegadaian Fungsi Pemimpin Cabang adalah:

Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, mengendalikan kegiatan operasional, administrasi dan keuangan Kantor Cabang serta Unit Pelayanan Cabang (UPC).

Tugas Pemimpin Cabang adalah:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran Kantor Cabang dan UPC berdasarkan acuan yang telah ditetapkan, yaitu sebagai berikut:

a. Mempelajari hasil pelaksanaan kegiatan tahun-tahun lalu dan tahun berjalan.

b. Menghimpun bahan dan data yang terkait dengan penyusunan rencana kerja dan anggaran.

c. Menyusun rencana kerja dan anggaran serta mengajukannya kepada atasan.

2. Merencanakan,mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan operasional usaha gadai, yaitu sebagai berikut:

a. Mengorganisasikan penetapan taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya.

b. Mengorganisasikan pelaksanaan pelunasan uang pinjaman dan pendapatan sewa modal.

c. Mengendalikan pelayanan jasa taksiran dan jasa titipan.

3. Merencanakan,mengorganisasikan,menyelenggarakan, dan mengendalikan operasional usaha lain, yaitu sebagai berikut:

a. Mengorganisasikan pemberian uang pinjaman/kredit produk usaha lain yang berbasis kredit sesuai dengan kewenangannya.

b. Mengorganisasikan pelaksanaan pelunasan uang pinjaman dan pendapatan usaha.

c. Mengorganisasikan penyelenggaraan penjualan uang jaminan. d. Mengendalikan pelayanan produk usaha lain non kredit.

4. Merencanakan,mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan penatausahaan barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu, dan barang polisi) di Kantor Cabang dan UPC, yaitu sebagai berikut:

a. Memproses penyelesaian barang jaminan bermasalah.

b. Mengorganisasikan pelaksanaan taksiran ulang barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi).

c. Mengorganisasikan pelaporan barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi).

5. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan dan mengawasi lelang barang jaminan, yaitu sebagai berikut:

a. Menghimpun dan meneliti barang jaminan yang lewat jatuh tempo. b. Menetapkan taksiran harga jual lelang.

c. Menyelenggarakan lelang barang jaminan.

d. Mengorganisasikan penatausahaan dan pelaporan hasil lelang. 2.Manajer Operasional Usaha Gadai

Fungsi Manajer Operasional Usaha Gadai adalah:

Merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi penetapan taksiran barang jaminan, keuangan, serta administrasi usaha gadai sesuai dengan ketentuan berlaku.

Tugas Manajer Operasional Usaha Gadai adalah:

1. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional usaha gadai di Kantor Cabang, yaitu sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan penetapan taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelunasan uang pinjaman dan pendapatan sewa modal.

d. Melaksanakan pengawasan melekat dalam pengelolaan barang jaminan.

2. Menangani barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan polisi), yaitu sebagai berikut:

a. Melaksanakan penyelesaian barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi).

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan taksiran ulang barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi).

3. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi lelang barang jaminan usaha gadai, yaitu sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan penatausahaan barang jaminan yang akan jatuh tempo.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan taksiran ulang barang jaminan yang akan di lelang.

c. Mengkoordinasi pelaksanaan lelang barang jaminan yang jatuh tempo.

d. Mengkoordinasikan administrasi dan pelaporan lelang

4. Melaksanakan pengawasan seecara uji petik dan terprogram terhadap barang jaminan, yaitu sebagai berikut:

a. Melakukan pemeriksaan 5 %

b. Melakukan pemeriksaan taksiran kemudian

5. Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi administrasi usaha gadai, keuangan, serta pembuatan laporan kegiatan operasional usaha gadai pada Kantor Cabang, yaitu sebgai berikut:

a. Menyiapkan bahan dan data yang terkait dengan operasional Kantor Cabang

b. Melaksanakan penyusunan laporan Kantor Cabang

c. Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan usaha gadai 3. Manajer Operasional Usaha Lain

Fungsi Manajer Operasional Usaha Lain adalah:

Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional usaha lain, penetapan kelayakan kredit, administrasi, keuangan, keamanan, serta pembuatan laporan kegiatan operasional usaha lain kantor.

Tugas Manajer Operasional Usaha Lain adalah:

1. Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengawasi operasional usaha lain, yaitu sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan operasional uasaha lain.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelunasan.

c. Melaksanakan pengawasan survey secara berkala dan terprogram terhadap nasabah

2. Menangani kredit macet serta asuransi kredit, yaitu sebagai berikut: a. Mengkoordinasikan penanganan kredit macet.

b. Mengkoordinasikan pelaksanaan penyitaan agunan karena kredit macet.

c. Melaksanakan penatausahaan agunan yang telah disita. d. Melaksanakan penjualan agunan yang disita.

e. Melakukan klaim kepada pihak asuransi.

3. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi pengaminidtrasian dokumen kredit usaha lain, yaitu sebagai beriku:

a. Mengkoordinasikan penyimpanan dokumen kredit usaha lain. b. Melaporkan dan menangani kredit macet serta asuransi kredit. c. Melaporkan pelaksanaan survey secara berkala dan terprogram

terhadap nasabah usaha lain.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bawahan, yaitu sebagai berikut: a. Menagtur tugas pekerjaan bawahan.

b. Memberikan petunjuk tentang hak dan kewajiban pegawai serta pelaksanaan tugas pekerjaannya.

c. Memantau pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan. d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan.

5. Membimbing bawahan dalam rangka pembinaan pegawai, yaitu sebagai berikut:

a. Membuat usulan pengembangan karir dan kesejahteraan pegawai. b. Membuat usulan pendidikan dan pelatihan pegawai.

d. Meningkatkan produktivitas.

e. Memberikan penilaian atas pelaksanaan tugas pekerjaan bawahan. 4.Unit Pelayanan Cabang (UPC)

Fungsi Unit Pelayanan Cabang (UPC) adalah:

Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional mengawasi administrasi, keuangan, keamanan, ketertiban, dan kebersihan serta pembuatan laporan kegiatan Unit Pelayanan Cabang (UPC).

Tugas Unit Pelayanan Cabang (UPC) adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan operasional UPC, yaitu sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan penetapan taksiran dan uang pinjaman sesuai dengan kewenangannya.

b. Mengkoordinasikan pemberian uang pinjaman produk uasaha lain yang berbasis kredit sesuai dengan kewenangannya.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan pelunasan uang pinjaman dan pendapatan sewa modal.

d. Mengkoordinasikan pelayanan produk usaha lain.

2. Menagani barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi) dan barang jaminan jatuh tempo, yaitu sebagai berikut:

a. Memproses penyelesaian barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi).

b. Mengorganisasikan pelaporan barang jaminan bermasalah (taksiran tinggi, rusak, palsu dan barang polisi.

3. Melakukan pengawasan secara uji petik dan terprogram terhadap barang jaminan yang masuk, yaitu sebagai berikut:

a. Melakukan pemeriksaan 5 %

b. Melakukan pemeriksaan taksiran kemudian

c. Melakukan pemeriksaan hitungan dan isi sesuai kewenangannya 4. Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi administrasi,

keuangan, sarana dan prasarana, keamanan, ketertiban dan kebersihan serta pembuatan laporan kegiatan operasional UPC, yaitu sebagai berikut:

a. Mengajukan bahan dan data yang terkait dengan operasional UPC. b. Menyusun laporan UPC.

c. Melaporkan perkembangan operasional secara berkala dan menyampaikan kepada atasan.

d. Mengkoordinasikan kebutuhan dan pengalokasian modal kerja. 5. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui

mutu dan nilai barang serta bukti kepemilikannya dalam rangka menentukan dan menetapkan golongan taksiran dan Uang Pinjaman (UP), yaitu sebagai berikut:

a. Menerima barang dari calon nasabah. b. Meneliti dan menguji barang.

c. Mengisi formulir permintaan kredit dan keterangan uji barang serta menentukan/ menetapkan Uang Pinjaman (UP).

d. Menyerahkan Formulir Permintaan Kredit (FPK) dan barang jaminan bagi golongan Taksiran dan Uang Pinjaman (UP) yang menjadi kewenangan atasan.

e. Mengisi blangko Surat Bukti Kredit (SBK) berdasarkan taksiran yang telah ditetapkan dan menyerahkannya kepada nasabah.

6. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan disimpan agar terjamin keamanannya, yaitu sebagai berikut:

a. Memasukkan barang jaminan ke dalam pembungkus dan mematrisnya.

b. Menghitung jumlah barang jaminan.

c. Memasukkan barang jaminan ke gudang penyimpanan. 5.Penaksir

Fungsi Penaksir adalah:

Melaksanakan kegiatan penaksiran barang jaminan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam rangka mewujudkan penetapan taksiran dan uang pinjaman yang wajar dan citra baik perusahaan, serta mengkoordinasikan,melaksanakan, dan mengawasi kegiatan administrasi dan keuangan.

Tugas Penaksir adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk mengetahui mutu dan nilai barang serta bukti kepemilikannya dalam rangka menentukan dan menetapkan golongan taksiran dan uang jaminan, yaitu sebagai berikut:

a. Menerima barang dari calon nasabah. b. Meneliti dan menguji barang.

2. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai, dalam menentukan harga dasar barang yang akan dilelang, yaitu sebagai berikut:

a. Menerima tugas dari atasan untuk menaksir ulang barang jaminan. b. Menerima dan meneliti barang jaminan yang akan di lelang dari

penyimpan.

c. Mengisi daftar barang jaminan yang akan dilelang.

d. Menyerahkan dan melaporkan barang jaminan yang akan dilelang kepada atasan.

3. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan di simpan guna keamanan, yaitu sebagai berikut:

a. Memasukkan barang jaminan ke dalam pembungkus dan mematrisnya.

b. Menghitung jumlah barang jaminan.

c. Menyerahkan barang jaminana kepada penyimpan. 6.Penyimpan

Fungsi penyimpan adalah :

Mengurus gudang penyimpanan barang jaminan emas dan dokumen kredit dengan cara menerima, menyimpan, merawat, dan mengeluarkan serta mengadministrasikan barang jaminan emas dan dokumen sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan emas dan dokumen kredit.

Tugas Penyimpan adalah sebagai berikut;

1. Menerima dan menghitung barang jaminan emas, perhiasan, dan dokumen kredit yang menjadi tanggungjawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo Buku Gudang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu sebagai beriku:

a. Menerima dan meneliti isi serta kantong barang jaminan emas. b. Menghitung dan mencocokkan barang jaminan emas dengan daftar

rincian barang jaminan emas.

c. Menyerahkan barang jaminan kepada atasan apabila diperlakukan dalam pemeriksaan dan pembuatan surat hilang serta menerima kembali barang jaminan emas.

d. Menyimpan barang jaminan emas ke dalam gudang penyimpanan sesuai dengan nomor dan bulan kredit.

2. Mengeluarkan barang jaminan emas, perhiasan, dan dokumen kredit untuk keperluan pelunasan, pemeriksaan atasan dan pihak lain, yaitu sebagai berikut:

a. Mengambil kitir pelunasan dari pendukung administrasi dan pembayaran dan menelitinya sesuai dengan bulan, nomor, kantor cabang, dan cap pelunasan.

b. Mengambil dan mengeluarkan barang jaminan emas dalam gudang penyimpanan sesuai kitir tebusan serta mengeluarkan barang jaminan emas dalam gudang penyimpanan.

3. Memeriksa secara berkala dan merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang jaminan dalam keadaan baik dan aman, yaitu sebagai berikut:

a. Membuka pintu gudang barang jaminan emas dan mengunci kembali secara teratur.

b. Membersihkan gudang penyimpanan dan rak barang jaminan. c. Memberiakan obat anti serangga ke dalam gudang penyimpanan. d. Menyusun dan menata kembali barang jaminan dalam rak gudang

penyimpanan.

e. Menjaga keamanan, kebersihan dan kerapihan gudang barang jaminan emas beserta nilai isinya.

4. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan/pengeluaran barang jaminan emas menjadi tanggung jawabnya, yaitu sebagai berikut:

a. Mencocokkan data keluar dan masuk barang jaminan emas berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran barang jaminan emas.

b. Mencocokkan barang jaminan emas yang diterima dari penaksir. 7.Pemegang Gudang

Fungsi Pemegang Gudang adalah:

Melakukan pemeriksaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pengeluaran serta pembukuan barang jaminan gudang (selain barang kantor) sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka ketertiban dan keamanan serta keutuhan barang jaminan

1. Menerima dan menghitung barang jaminan gudang (selain barang kantor) yang menjadi tanggungjawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo Buku Gudang dapat dipertanggungjawabkan, yaitu sebagai berikut :

a. Menerima dan menghitung barang jaminan gudang.

b. Mencocokkan barang jaminan dengan daftar rincian barang jaminan gudang.

2. Melakukan pengelompokan barang jaminan gudang sesuai dengan rubrik dan bulan kreditnya, serta menyusunnya sesuai dengan urutan nomor SBK, dan mengatur penyimpanannya, yaitu sebagai berikut:

a. Menyortir dan mengelompokkan barang jaminan gudang.

b. Menata barang jaminan gudang sesuai kelompok golongan, bulan kredit, dan rubriknya.

3. Merawat barang jaminan gudang dan gudang penyimpanan agar baik dan aman, yaitu sebagai berikut:

a. Membuka dan mengunci pintu barang jaminan gudang secara teratur.

b. Membersihkan gudang penyimpanan dan rak barang jaminan. c. Memberikan obat anti serangga ke dalam gudang penyimpanan. 4. Mengeluarkan barang jaminan gudang dari gudang penyimpanan untuk

keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain, yaitu sebagai berikut:

a. Mengambil kitir pelunasan dari pendukung administrasi dan pembayaran dan menelitinya sesuai dengan bulan, nomor, Kantor Cabang, dan cap pelunasan.

b. Mengambil dan mengeluarkan barang jaminan gudang dalam gudang penyimpanan sesuai kitir tebusan serta menyimpan kitir tersebut pada liaspen gudang.

5. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi (penambahan/pengurangan) barang jaminan gudang yang menjadi tanggungjawabnya, yaitu sebagai berikut:

a. Mencocokkan data keluar dan masuk barang jaminan gudang berdasarkan bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran barang jaminan gudang.

b. Mencocokkan barang jaminan gudang yang diterima dari penaksir. 8.Pendukung Administrasi dan Pembayaran

Fungsi Pendukung Administrasi dan Pembayaran adalah:

Mendukung tugas penaksir dalam hal penerimaan, penyimpanan, dan pembayaran uang serta melaksanakan tugas administrasi keuangan di kantor cabang, sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mendukung kelancaran pelaksanaan operasional Kantor Cabang dan UPC.

Dokumen terkait