• Tidak ada hasil yang ditemukan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB II DASAR TEORI

2.1. TINJAUAN PUSTAKA

Nurul, M., (2004) meneliti KWh meter digital untuk aplikasi automatisasi pencatat pemakaian daya listrik apartemen. Sistem ini merupakan pengembangan dari alat kwh meter yang sudah ada, hanya saja sistem ini mengoptimalkan penggunaan mikrokontroler AT89C51 yang sudah umum dipasaran. Alat yang dirancang mempergunakan komunikasi dengan sistem DTMF (Dual Tone Multiple

Frequency) dan nilai daya dan pengisian pulsa dapat dipakai menggunakan sistem

internet. Pengukuran daya listrik pada alat ini mempergunakan metoda yang sangat sederhana, yakni mengalikan parameter tegangan dan parameter arus, tanpa memperhitungkan faktor daya. Sistem ini belum dirancang untuk aplikasi kontrol langsung jarak jauh.

Sutarmanto, N., (2007) meneliti sistem kendali perangkat listrik menggunakan media Short Message Sevice (SMS). Sistem kendali dirancang dengan menggabungkan software EPCS (Electric Pheriperal Control System) dengan rangkaian relay pengatur catu daya yang dihubungkan melalui interkoneksi ponsel NOKIA N5110. Sistem ini mampu mengendalikan kondisi ON/OFF output (peralatan listrik semisal lampu) baik dengan modus manual (klik langsung atau timer untuk otomastisasi) maupun melalui Short Message Sevice (SMS). Pada kenyataannya sistem ini belum dapat mendeteksi kondisi listrik ketika komputer induk padam sehingga meskipun SMS terkirim, input data dari SMS tidak dapat diimplementasikan ke alat.

Kristanto, Y., (2009) meneliti Pengaplikasian IC ADE7752 Sebagai KWh Meter Digital Berbasis MCS-51. KWH meter digital tersebut menggunakan ADE7752 sebagai IC pengukuran energi dan AT89S51 sebagai mikroprosesornya, trafo arus sebagai sensor arus, rangkaian pembagi tegangan sebagai sensor tegangan, dan LCD sebagai penampil. KWh digital ini sesuai untuk listrik 3 phase-4 kawat dengan konstan 100imp/KWh dan keistimewaan dari KWh meter digital ini adalah batas listrik lebih nyata dan tidak terpengaruh oleh tipe beban, karena KWh meter

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id digital mengukur Daya (Watt), yang terdiri dari tegangan (volt) dan arus (ampere), bukan arus saja yang diukur pada KWh meter konvensional.

Kirkup,( 2002). Alat ukur tidak bisa disebut baik jika tidak dikalibrasi dengan referensi yang baik. Kalibrasi yang baik dilakukan dengan menentukan referensi yang tepat. Suatu referensi harus diuji dengan membandingkan besaran-besaran yang diukur dengan rumus yang telah baku, di samping membandingkannya dengan beberapa referensi yang lain. Kalibrasi sangat mempengaruhi suatu pengukuran.

Doebelin, (1983). Dalam pengukuran, mengartikan secara nyata suatu jumlah yang diukur adalah tidak mungkin. Masalah yang kompleks akan ditemui jika mempermasalahkan objek yang sebenarnya. Yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan standar/referensi dari suatu jumlah yang diukur. Istilah “nilai sebenarnya” diartikan sebagai nilai yang didapatkan jika jumlah yang terukur sesuai dengan referensi yang disetujui bersama dan cukup akurat untuk tujuan dimana data akan digunakan.

2.2. Arus Listrik

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol i (dari kata Perancis : intensite), dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif

Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.3. Tegangan

Tegangan atau seringkali orang menyebut dengan beda potensial dalam bahasa Inggris voltage adalah kerja yang dilakukan untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan sebenarnya adalah energi yang dikeluarkan, sehingga pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi per satuan muatan.

2.4. Daya Listrik

Daya listrik ada 3 macam yaitu daya aktif, daya reaktif dan daya nyata.

2.4.1. Daya nyata

Satuan daya nyata dinyatakan dalam Watt. Daya nyata, digunakan secara umum oleh konsumen. Daya nyata inilah yang biasanya dapat dikonversikan dalam bentuk kerja. Rumusnya adalah (Geradino, 1992):

P = V I cos q (2.1)

dengan :

P = daya nyata (Watt) V = tegangan (Volt) I = arus (Ampere)

q = sudut antara tegangan dan arus (derajat)

2.4.2. Daya reaktif

Daya reaktif adalah jumlah daya yang diperlukan untuk pembentukan medan magnet. Dari pembentukan medan magnet, maka akan terbentuk fluks magnetik. Satuan daya reaktif dinyatakan dalam VAR dan rumusnya adalah (Geradino, 1992) :

Q = V I sin q (2.2)

dengan :

Q = daya reaktif (VAr) V = tegangan (Volt) I = arus (Ampere)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.4.3. Daya aktif

Daya aktif adalah penjumlahan geometris dari daya nyata dan daya reaktif. Daya aktif merupakan daya yang diproduksi oleh perusahaan sumberlistrik. Daya nyata ini dinyatakan dalam VA dan memiliki rumus (Geradino, 1992):

S = V I (2.3)

dengan :

V = tegangan (Volt) I = arus (Ampere)

Gambar 2.1 Segitiga Daya (Sangkaran, 2002)

2.4.4. Faktor Daya (cos tetha)

Faktor daya atau yang biasanya disebut cos q adalah perbandingan antara daya aktif (Watt) dengan daya nyata (VA). Faktor daya juga dapat definisikan yaitu merupakan cosines dari sudut beda fasa antara tegangan dan arus dimana arus leading atau lagging terhadap tegangan.

Faktor daya = ( )

( )

P Watt

S VA =cos q (2.4)

Faktor daya yang baik adalah faktor daya yang bernilai bedar. Pada teorinya, faktor daya dapat mencapai 100 %, tapi dalam kenyataannya, faktor daya tidak mencapai 100 % tanpa adanya peralatan untuk mengkoreksi faktor daya tersebut. Faktor daya yang tinggi sangat penting untuk keseluruhan sistem kelistrikan. Selain dapat meningkatkan efisiensi, faktor daya yang tinggi juga akan membuat biaya listrik menjadi lebih ekonomis dan meningkatkan life time suatu peralatan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.2 Cos q antara arus dan tegangan (Sangkaran, 2002)

2.5. Mikrokontroler ATMEGA16

2.5.1. Konstruksi Dasar ATMEGA16

Mikrokontroler AVR adalah mikrokontroler RISC 8 bit berdasarkan aristektur Harvard, yang dibuat oleh Atmel pada tahun 1996. AVR memiliki keunggulan dibandingkan dengan mikrokontroler lain, keunggulan AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat, karena sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock, lebih cepat dibandingkan MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock untuk mengeksekusi 1 instruksi. Mikrokontroler ATMega16 memiliki fitur yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal, Timer/Counter, Watchdog Timer, PWM, Port I/O, komunikasi serial, Komparator, I2C,dll).

Berikut ini merupakan beberapa spesifikasi ATMega16:

1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16 Mhz.

2. Memiliki kapasitas flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 3. Saluran Port I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan

Port D.

4. CPU yang terdiri atas 32 buah register 5. User interupsi internal dan eksternal 6. Port USART sebagai komunikasi serial 7. Konsumsi daya rendah (DC 5V)

8. Fitur peripheral, yang terdiri dari:

a. Tiga buah Timer/Counter dengan perbandingan

- 2 (dua) buah Timer/Counter 8 bit dengan Prescaler terpisah dan Mode Compare.

- 1 (satu) buah Timer/Counter 16 bit dengan Prescaler terpisah, Mode Compare dan Mode Capture.

b. Real Time Counter dengan osilator tersendiri c. 4 channel PWM

d. 8 channel, 10-bit ADC

- 8 Single-ended Channel

- 7 Differential Channel hanya pada kemasan TQFP

- 2 Differential Channel dengan Programmable Gain 1x, 10x, atau 200x

e. Byte-orientd Two-wire Serial Interface f. Antamuka SPI

g. Watchdog Timer dengan osilator internal h. On-chip Analog Comparator

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.3. Blok Diagram Mikrokontroler ATMega16

Susunan pin-pin mikrokontroler ATMega16 ditunjukkan pada gambar 2.4 berikut :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 2.4 Susunan pin mikrokontroler ATMega16

Konfigurasi pin ATMega16 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual In-line Package) dapat dilihat pada Gambar 2.2. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin ATMega16 sebagai berikut:

1. Vcc merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya. 2. GND merupakan pin Ground.

3. Port A (PA0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PB0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus seperti SPI, MISO, MOSI, SS, AIN1/OC0, AIN0/INT2, T1, T0, T1/XCK.

5. Port C (PC0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus, seperti TOSC2, TOSC1, TDI, TD0, TMS, TCK, SDA, SCL.

6. Port D (PD0…7) merupakan pin input/output dua arah dan pin dengan fungsi khusus, seperti RXD, TXD, INT0, INT1, OC1B, OC1A, ICP1.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id 7. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset

mikrokontroler.

8. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal. 9. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC. 10. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.5.2. Arsitektur Mikrokontroler ATMEGA16

ATMega16 menggunakan arsitektur Harvard dengan memisahkan antara memori dan bus untuk program dan data untuk memaksimalkan kemampuan dan kecepatan. Instruksi dalam memori program dieksekusi dengan pipelining single level dimana ketika satu instruksi dieksekusi, instruksi berikutnya diambil dari memori program. Konsep ini mengakibatkan instruksi dieksekusi setiap siklus clock. CPU terdiri dari 32x8 bit general purpose register yang dapat diakses dengan cepat dalam satu siklus clock, yang mengakibatkan operasi Arithmetic Logic Unit (ALU) dapat dilakukan dalam satu siklus. Pada operasi ALU, dua operand berasal dari register, kemudian operasi dieksekusi dan hasilnya disimpan kembali pada register dalam satu siklus clock. Operasi aritmetik dan logika pada ALU akan mengubah bit-bit yang terdapat pada Status Register (SREG). Arsitektur Mikrokontroler ATMega16 dapat dilihat pada Gambar 2.5 yang terdapat di bawah ini.

2.5.3. Memori Program

Arsitektur ATMega16 mempunyai dua memori utama, yaitu memori data dan memori program. Selain itu, ATMega16 memiliki memori EEPROM untuk menyimpan data. ATMega16 memiliki 16K byte On-chip In-System Reprogrammable Flash Memori untuk menyimpan program. Instruksi ATMega16 semuanya memiliki format 16 atau 32 bit, maka memori flash diatur dalam 8K x 16 bit. Memori flash dibagi kedalam dua bagian, yaitu bagian program boot dan aplikasi seperti terlihat pada Gambar 2.6.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Bootloader adalah program kecil yang bekerja pada saat sistem dimulai yang dapat memasukkan seluruh program aplikasi ke dalam memeri prosesor.

Gambar 2.5 Arsitektur Mikrokontroler ATMega16

Gambar 2.6 Peta Memori ATMega16

Application Flash Section

Boot Flash Section

$000

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.5.4. Memori Data

Memori data AVR ATMega16 terbagi menjadi 3 bagian, yaitu 32 register umum, 64 buah register I/O dan 1 Kbyte SRAM internal. General purpose register menempati alamat data terbawah, yaitu $00 sampai $1F. Sedangkan memori I/O menempati 64 alamat berikutnya mulai dari $20 hingga $5F. Memori I/O merupakan register yang khusus digunakan untuk mengatur fungsi terhadap berbagai fitur mikrokontroler seperti kontrol register, timer/counter, fungsi-fungsi I/O, dan sebagainya. 1024 alamat berikutnya mulai dari $60 hingga $45F digunakan untuk SRAM internal

Gambar 2.7 Peta Memori Data ATMega16

2.5.5. Memori Data EEPROM

ATMega16 terdiri dari 512 byte memori data EEPROM 8 bit, data dapat ditulis/dibaca dari memori ini, ketika catu daya dimatikan, data terakhir yang ditulis pada memori EEPROM masih tersimpan pada memori ini, atau dengan kata lain memori EEPROM bersifat nonvolatile. Alamat EEPROM mulai dari $000 sampai $1FF.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.5.6. Software Mikrokontroler ATMega16

Sebuah mikrokontroler tidak akan bekerja bila tidak diberikan program untuk diisikan ke dalam mikrokontroler tersebut. Oleh karena itu, dalam tugas akhir ini akan digunakan perangkat lunak CodeVisionAVR sebagai media penghubung antara program yang akan diisikan ke mikrokontroler ATMega16 yang menggunakan bahasa C.

Pemrograman mikrokontroler AVR dapat menggunakan low level language (assembly) dan high level language (C, Basic, Pascal, JAVA, dll) tergantung compiler yang digunakan. Bahasa Assembler pada mikrokontroler AVR memiliki kesamaan instruksi, sehingga jika telah menguasai pemrograman satu jenis mikrokontroler AVR, maka akan dengan mudah untuk memprogram mikrokontroler AVR jenis lain, tetapi bahasa assembler relatif lebih sulit dipelajari daripada bahasa C, untuk pembuatan suatu proyek yang besar akan memakan waktu yang lama, serta penulisan programnya akan panjang. Sedangkan bahasa C memiliki keunggulan dibandingkan bahasa assembly yaitu penyusunan program akan lebih sederhana dan mudah pada proyek yang lebih besar. Bahasa C hampir bisa melakukan semua operasi yang dapat dikerjakan oleh bahasa mesin.

CodeVisionAVR pada dasarnya merupakan perangkat lunak pemrograman mikrokontroler keluarga AVR berbasis bahasa C. Ada tiga komponen penting yang telah diintegrasikan dalam perangkat lunak ini: Compiler C, IDE dan program generator.

Berdasarkan spesifikasi yang dikeluarkan oleh perusahaan pengembangnya, Compiler C yang digunakan hampir mengimplementasikan semua komponen standar yang ada pada bahasa C standar ANSI (seperti struktur program, jenis tipe data, jenis operator, dan library fungsi standar berikut penamaannya). Tetapi walaupun demikian, dibandingkan bahasa C untuk aplikasi komputer, compiler C untuk mikrokontroler ini memiliki sedikit perbedaan yang disesuaikan dengan arsitektur AVR tempat program C tersebut ditanamkan (embedded).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Khusus untuk library fungsi, disamPING library standar (seperti fungsi-fungsi matematik, manipulasi string, pengaksesan memori dan sebagainya), CodeVisionAVR juga menyediakan fungsi-fungsi tambahan yang sangat bermanfaat dalam pemrograman antarmuka AVR dengan perangkat luar yang umum digunakan dalam aplikasi kontrol. Beberapa fungsi library yang penting diantaranya adalah fungsi-fungsi untuk pengaksesan LCD, komunikasi I2C, IC RTC (Real time Clock), sensor suhu, SPI (Serial Peripheral Interface) dan lain sebagainya.

Untuk memudahkan pengembangan program aplikasi, CodeVisionAVR juga dilengkapi IDE yang sangat user friendly. Selain menu-menu pilihan yang umum dijumpai pada setiap perangkat lunak berbasis Windows, CodeVisionAVR ini telah mengintegrasikan perangkat lunak downloader yang bersifat In System Programmer yang dapat digunakan untuk mentransfer kode mesin hasil kompilasi ke dalam sistem memori mikrokontroler AVR yang sedang diprogram.

Selain itu, CodeVisionAVR juga menyediakan sebuah fitur yang dinamakan dengan Code Generator atau CodeWizardAVR. Secara praktis, fitur ini sangat bermanfaat membentuk sebuah kerangka program (template), dan juga memberi kemudahan bagi programmer dalam peng-inisialisasian register-register yang terdapat pada mikrokontroler AVR yang sedang diprogram. Dinamakan Code Generator, karena perangkat lunak CodeVision ini akan membangkitkan kode-kode program secara otomatis setelah fase inisialisasi pada jendela CodeWizardAVR selesai dilakukan. Penggunaan fitur ini pada dasarnya hampir sama dengan application wizard pada bahasa-bahasa pemrograman visual untuk komputer.

2.5.7. Komunikasi Serial USART

Komunikasi data adalah perpindahan data antara dua atau lebih peranti, baik yang berjauhan maupun yang berdekatan. Perpindahan data antara dua atau lebih peranti dapat dilaksanakan secara paralel atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id seri. Komunikasi seri dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu komunikasi dara seri sinkron dan komunikasi data asinkron. Dikatakan sinkron jika sisi pengirim dan sisi penerima ditabuh (clocked) oleh penabuh (clock) yang sama, satu sumber penabuh; data dikirim beserta penabuh. Dikatakan asinkron jika sisi pengirim dan sisi penerima ditabuh oleh penabuh yang terpisah dengan frekuensi yang hampir sama, data dikirim disertai informasi sinkronisasi. Pada proses inisialisasi ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki baudrate yang sama. Beberapa fasilitas yang disediakan USART AVR adalah sebagai berikut:

- Operasi full duplex (mempunyai register receive dan transmit yang terpisah).

- Mendukung kecepatan multiprosesor.

- Mode kecepatan berode Mbps.

- Operasi asinkron atau sinkron.

- Operasi master atau slave clock sinkron.

- Dapat menghasilkan baud-rate (laju data) dengan resolusi tinggi.

- Modus komunikasi kecepatan ganda pada asinkron.

- Dll

2.5.8. Inisialisasi USART

Pada mikrokontroler AVR untuk mengaktifkan dan mengeset komunikasi USART dilakukan dengan cara mengaktifkan register-register yang digunakan untuk komunikasi USART. Register-register-register yang digunakan untuk komunikasi USART antara lain:

1. USART I/O Data Register (UDR)

UDR merupakan register 8 bit yang terdiri dari 2 buah dengan alamat yang sama, yang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan data yang akan dikirimkan (TXB) atau tempat data diterima (RXB) sebelum data tersebut dibaca.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Gambar 2.8 Register UDR

2. USART Control and Status Register A (UCSRA)

Gambar 2.9 Register UCSRA Penjelasan bit penyusun UCSRA:

a. RXC (USART Receive Complete)

Bit ini akan set ketika data yang masuk ke dalam UDR belum dibaca dan akan berlogika nol ketika sudah dibaca. Flag ini dapat digunakan untuk membangkitkan interupsi RX jika diaktifkan dan akan berlogika nol secara otomatis bersamaan dengan eksekusi vektor interupsi yang bersangkutan.

b. TXC (USART Transmit Complete)

Bit ini akan set ketika data yang dikirim telah keluar. Flag ini akan membangkitkan interupsi TX jika diaktifkan dan akan clear secara otomatis bersamaan dengan eksekusi vektor interupsi yang bersangkutan.

c. UDRE (USART Data Register Empty)

Flag ini sebagai indikator isi UDR. Jika bernilai satu maka UDR dalam keadaan kosong dan siap menerima data berikutnya, jika flag bernilai nol berarti sebaliknya.

d. FE (Frame Error)

Bit ini sebagai indikator ketika data yang diterima error, misalnya ketika stop bit pertama data dibaca berlogika nol maka bit FE bernilai satu. Bit akan bernilai 0 ketika stop bit data yang diterima berlogika nol.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id e. DOR (Data OverRun)

Bit ini berfungsi untuk mendeteksi jika ada data yang tumpang tindih. Flag akan bernilai satu ketika terjadi tumpang tindih data.

f. PE (Parity Error)

Bit yang menentukan apakah terjadi kesalahan paritas. Bit ini berfungsi jika ada kesalahan paritas. Bit akan berlogika satu ketika terjadi bit parity error apabila bit paritas digunakan. g. U2X (Double the USART Transmission Speed)

Bit yang berfungsi untuk menggandakan laju data manjadi dua kalinya. Hanya berlaku untuk modus asinkron, untuk mode sinkron bit ini diset nol.

h. MPCM (Multi Processor Communication Mode)

Bit untuk mengaktifkan modus multi prosesor, dimana ketika data yang diterima oleh USART tidak mengandung informasi alamat akan diabaikan.

3. USART CONTROL AND STATUS REGISTER B (UCSRB)

Gambar 2.10 Register UCSRB

Penjelasan bit penyusun UCSRB:

a. RXCIE (RX Complete Interrupt Enable)

Bit pengatur aktivasi interupsi penerimaan data serial, akan berlogika satu jika diaktifkan dan berlogika nol jika dinonaktifkan.

b. TXCIE (TX Complete Interrupt Enable)

Bit pengatur aktivasi pengiriman data serial, akan berlogika satu jika diaktifkan dan berlogika nol jika dinonaktifkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id c. UDRIE (USART Data Register Empty Interrupt Enable)

Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan interupsi data register kosong, berlogika satu jika diaktifkan dan sebaliknya.

d. RXEN (Receiver Enable)

Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin RX saluran USART. Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat digunakan untuk fungsi pin I/O karena sudah digunakan sebagai saluran penerima USART.

e. TXEN (Transmitter Enable)

Bit ini berfungsi untuk mengaktifkan pin TX saluran USART. Ketika pin diaktifkan maka pin tersebut tidak dapat digunakan untuk fungsi pin I/O karena sudah digunakan sebagai saluran pengirim USART.

f. UCSZ2 (Character Size)

Bit ini bersama dengan UCSZ1 dan UCSZ0 dalam register UCSRC digunakan untuk memilih tipe lebar data bit yang digunakan.

Tabel 2.1 Penentuan Ukuran Karakter

g. RXB8 (Receive Data Bit 8)

Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan format data 9-10 bit, dan bit ini harus dibaca dahulu sebelum membaca UDR.

h. TXB8 (Transmit Data Bit 8)

Bit ini digunakan sebagai bit ke-8 ketika menggunakan format data 9-10 bit, dan bit ini harus ditulis dahulu sebelum membaca UDR.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

4. USART CONTROL AND STATUS REGISTER C (UCSRC)

Gambar 2.11 Register UCSRC Penjelasan bit penyusun UCSRC:

a. URSEL (Register Select) :

Bit ini berfungsi untuk memilih register UCSRC dengan UBBRH, dimana untuk menulis atau membaca register UCSRC maka bit harus berlogika satu.

b. UMSEL (USART Mode Select)

Bit pemilih mode komunikasi serial antara sinkron dan asinkron.

c. UPM[1…0] (Parity Mode)

Bit ini berfungsi untuk memilih mode paritas bit yang akan digunakan. Transmittter USART akan membuat paritas yang akan digunakan secara otomatis.

d. USBS (Stop Bit Select)

Bit yang berfungsi untuk memilih jumlah stop bit yang akan digunakan.

e. UCSZ1 dan UCSZ0

Merupakan bit pengatur jumlah karakter serial Bit yang berfungsi untuk memilih lebar data yang digunakan dikombinasikan dengan bit UCSZ2 dalam register UCSRB. f. UCPOL (Clock Parity)

Bit yang berguna hanya untuk modus sinkron. Bit in berhubungan dengan perubahan data keluaran dan sampel masukkan, dan clock sinkron (XCK)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

2.6. IC ADE 7752

ADE 7752 adalah jenis IC untuk pengukuran polyphase energi listrik dengan tingkat akurasi yang tinggi. Spesifikasi unjuk kerja IC ini telah melampaui syarat yang ditetapkan dalam standar IEC 62053-2x. Prisnsip kerja dari IC ini adalah dengan mengubah sinyal analog dari sensor arus dan tegangan menjadi sinyal digital

(Analog to Digital Converter), dimana dalam ADE7752 terjadi proses (seperti

perkalian, penyaringan dan penjumlahan) sehingga nantinya sinyal keluaran dari ADE 7752 berupa informasi daya rata-rata dengan frekuensi rendah kemudian diolah oleh mikrokontroler ATMega16 yang selanjutnya ditampilkan oleh Dot Matrix.

Pengukuran dari IC ADE 7752 berupa informasi daya rata-rata pada output

Dokumen terkait