• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN

Pasal 3

Isi RKP Desa Rajasinga Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam Lampiran dan Peraturan Desa adalah merupakan satu kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

Pasal 4

(1) RKP Desa Rajasinga tahun 2016 merupakan landasan dan pedoman bagi Pemerintah Desa Rajasinga dalam pelaksanaan pembangunan Desa Tahun 2016.

(2) Berdasarkan RKP Desa Rajasinga Tahun 2016 selanjutnya disusun Rencana Program/Kegiatan dan dimasukan dalam APB Desa Rajasinga Tahun Anggaran 2016.

(3) Pelaksanaan pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara transparan, partisipatif dan akuntabel.

BAB II

TATA CARA PENYUSUNAN RKP Desa Pasal 5

(1) Kuwu menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa.

(2) Musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.

Pasal 6

(1) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

6

-pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

(2) Rancangan RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai:

a. pagu indikatif Desa; b. pendapatan asli Desa; c. swadaya masyarakat Desa;

d. bantuan keuangan dari pihak ketiga; dan

e. bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

(3) Prioritas, program dan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan masyarakat Desa yang meliputi:

a. peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan Desa; b. peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;

c. pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;

d. pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;

e. pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi; f. pendayagunaan sumber daya alam;

g. pelestarian adat istiadat dan sosial budaya Desa;

h. peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan kebutuhan masyarakat Desa; dan

i. peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Desa.

BAB III

TATA CARA PENETAPAN RKP Desa Pasal 7

(1) Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, dituangkan dalam berita acara. (2) Kuwu mengarahkan Tim penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan

dokumen rancangan RKP Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

7

-lampiran rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa.

(4) Kuwu menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

(5) Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dibahas dan disepakati bersama oleh Kuwu dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan Desa tentang RKP Desa.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 8

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam peraturan ini akan diatur oleh Keputusan Kuwu.

Pasal 9

Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Rajasinga

Ditetapkan di Desa Rajasinga Pada Tanggal 11 Januari 2016

KUWU RAJAINGA ,

JULHAIDIR Diundangkan di Desa Rajasinga

pada tanggal 11 Januari 2016 SEKRETARIS DESA RAJASINGA ,

8

LAMPIRAN: PERATURAN DESA : RAJASINGA

NOMOR : 2 TAHUN 2016

TANGGAL : 21 januari 2016

RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA

(RKP Desa) RAJASINGA

TAHUN 2016

DESA RAJASINGA

KECAMATAN TERISI

KABUPATEN INDRAMAYU

KANTOR DESA RAJASINGA

Alamat : Jl.Raya Jangga Terisi Desa Rajasinga Kecamatan Terisi 45272 http://... e-mail : ...

i

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena Tim Review RPJM Desa/RKP Desa Rajasinga telah dapat menyelesaikan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Dalam rangka pelaksanaan Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa yang memuat petunjuk teknis tentang penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) 6 Tahunan dan penjabarannya melalui Rencana Kegiatan Pemerintah Desa (RKP Desa). RKP Desa Tahun 2015 ini merupakan bagian dari RPJM Desa Rajasinga Tahun 2016 – 2021, yang merupakan acuan bagi penentuan arah dan kebijakan Pemerintah Desa dalam melaksanakan tugas dan kewajiban dalam rangka pelaksanaan kegiatan untuk menuju Visi Desa Rajasinga Yaitu :

“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA RAJASINGA YANG SEJAHTERA DAN

KREATIF DALAM NUANSA RELIGIUS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN SEBAGAI DESA PENDIDIKAN DAN EKONOMI “

Kami menyadari, bahwa RKP Desa 2016 yang kami susun ini masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu penyempurnaan pada beberapa bagian di Tahun yang akan datang, namun demikian semoga RKP Desa Tahun 2016 ini dapat dijadikan pedoman (acuan) pada saat implementasinya.

Dengan selesainya penyusunan RKP Desa 2016 ini, penyusunan tak lupa menyampaikan ucapan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh Lembaga serta Staekeholder lainnya yang terkait dengan penyusunan RKP Desa ini.

Akhir kata semoga RKP Desa ini dapat bermamfaat bagi semua pihak, khususnya para pengambil kebijakan di pemerintah Daerah, serta umumnya yang terkait langsung dengan perencanaan Penganggaran. Semoga Allah mengijinkan dan meridhoi semua rencana serta usaha kita semua . Amin

Rajasinga , 21 Januari 20162016

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

Peraturan Desa ... Nomor .... Tahun 2016

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Landasan Hukum ... 2

1.3 Tujuan dan Manfaat ... 3

1.4 Visi Misi Desa ... ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA ... 5

2.1 Kebijakan Pendapatan Desa ... 5

2.2 Kebijakan Belanja Desa ... 7

2.3 Kebijakan Pembiayaan Desa ... 8

BAB III RUMUSAN PRIORITAS MASALAH ... 10

3.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Tahun sebelumnya ... 10

3.2 Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa ………. 11

3.3 Identifikasi masalah berdasarkan Analisa Keadaan Darurat ………. 12

3.4 Identifikasi Masalah berdasarkan Prioritas Kebijakan Pembangunan Supra Desa ………. 13

BAB IV RUMUSAN PRIORITAS PROGRAM PEMBANGUNAN DESA ... 14

4.1 Prioritas Program dan Kegiatan Sekala Desa Tahun berjalan ... 14

4.2 Prioritas Program dan Kegiatan Sekala Kabupaten, Propinsi dan Pusat. ………. 16

4.3 Pagu Indikatif Program & Kegiatan masing-masing Bidang/ Sektor ………. 17

BAB V PENUTUP ... 19 LAMPIRAN

LAMPIRAN

 Keputusan Kuwu tentang Tim Penyusun RKP

Desa Rajasinga

LAMPIRAN

LAMPIRAN

 Program dan Kegiatan pembangunan yang masuk

ke Desa

LAMPIRAN

LAMPIRAN

 Gambar Rencana Prasarana

LAMPIRAN

LAMPIRAN

 Berita Acara Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa

 Berita Acara Musyawarah Desa Penyusunan RKP Desa

 Berita Acara Penyusunan Rancangan RKP Desa

 Berita Acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan

(Musrenbangdes) Penyusunan Rancangan RKP Desa

Berita Acara Musyawarah BPD tentang Kesepakatan

Perubahan RKP Desa

1

-BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahwa berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan pengganti Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, Desa atau yang disebut dengan nama lain yang selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas – batas wilayah yuridis, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, sebagaimana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Landasan Pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Berdasarkan pola pemikiran dimaksud, dimana bahwa desa berwenang mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal – usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan/atau dibentuk dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di Kabupaten/Kota, maka sebuah desa diharuskan mempunyai perencanaan yang matang berlandaskan partisipasi dan transparansi serta demokratisasi yang berkembang di desa. Sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 79 dan Pasal 80, maka Pemerintah Desa diwajibkan menyusun Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu 6 (lima) tahun dan dan penjabaranya melalui Dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) sebagai satu kesatuan sistem perencanaan pembangunan desa secara partisipatif dan transparan.

RKP Desa adalah Rencana Kerja Pemerintah Desa yang dibuat untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yang berdasarkan penjabaran dari RPJM Desa, hasil evaluasi pelaksanaan pembangunan tahun sebelumnya, prioritas kebijakan supra desa dan atau hal- hal yang karena keadaan darurat / bencana alam. Sebagai Rencana strategis pembangunan tahunan desa, RKP Desa merupakan dokumen perencanaan pembangunan yang bersifat regular yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pelaksana Kegiatan Pembangunan Desa. RKP Desa merupakan satu-satunya pedoman atau acuan pelaksanaan pembangunan bagi pemerintah

2

-Desa dalam jangka waktu satu tahun yang selanjutnya dimasukkan dalam APB-Desa tahun anggaran bersangkutan.

1.2 Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 Undang-Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Anatar Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

4. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2007, tentang Pendataan Program Pembangunan Desa/Kelurahan;

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014, tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa;

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014, tentang Pengelolaan Keuangan Desa;

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014, tentang Pedoman Pembangunan Desa;

3

-10. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 1 Tahun 2007 tentang Musrenbang; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 1 Tahun 2008 tentang Pembentukkan

Forum Delegasi Musrenbang ;

12. Peraturan Desa Rajasinga Nomor 01 Tahun 2015 tentang Perubahan RPJM Desa tahun 2016 - 2021

1.3 Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan

Tujuan penyusunan Dokumen RKP Desa secara partisipatif adalah sebagai berikut :

a. Sebagai penjabaran dari RPJMDesa Tahun 2016 – 2021 ,

b. Sebagai dasar penyusunan Peraturan Desa tentang Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa).

c. Agar desa memiliki dokumen perencanaan pembangunan tahunan yang berkekuatan hukum tetap,

d. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar wilayah, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun antara desa dengan pemerintahan yang lebih atas,

e. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencana, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan, serta mengoptimalkan partisipasi masyarakat,

f. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara etisien, berkeadilan, dan berkelanjutan,

g. Sebagai dasar/pedoman kegiatan atau pelaksanaan pembangunan di desa.

1.3.2 Manfaat

Manfaat penyusunan Dokumen RKP Desa adalah sebagai berikut :

a. Menjadi kerangka acuan bagi seluruh perangkat Pemerintah Desa Rajasinga beserta seluruh stakeholder dalam menyusun rencana kegiatan penyelenggaraan pemerintahan, pengelolan pembangunan maupun memfasilitasi kehidupan kemasyarakatan, yang akan dibiayai APBDesa Rajasinga sesuai ketentuan perundangan yang berlaku,

4

-b. Menjadi instrumen akuntabilitas dan trasparansi manajemen pemerintahan desa oleh masyarakat, maupun elemen pemerhati pemerintahan, yang berkepentingan memantau kinerja pemerintah desa terhadap masyarakat Desa Rajasinga ,

c. Menjadi Instrumein penilaian kinerja untuk mengukur Kepala Desa beserta jajarannya baik untuk keterangan Laporan Pertanggung Jawaban Akhir Tahun Anggaran maupun pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang tertuang dalan Visi dan Misi Desa Rajasinga

1.4 Visi dan Misi Desa Rajasinga

Sebagai dokumen perencanaan yang merupaka penjabaran dari Dokumen RPJM Desa, maka seluruh rencana program dan kegiatan pembangunan yang akan dilakukan oleh Desa secara bertahap dan berkesinambungan harus dapat menghantarkan tercapainya Visi – Misi Desa.

Visi – Misi Desa Rajasinga disamping merupakan Visi-Misi Calon Kepala Desa/ Kuwu Terpilih, juga diintegrasikan dengan keinginan bersama masyarakat desa dimana proses penyusunannya dilakukan secara partisipatif mulai dari tingkat Dusun/ RW sampai tingkat Desa.

Adapun Visi Desa Rajasinga sebagai berikut :

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT DESA RAJASINGA YANG SEJAHTRA DAN

KREATIF DALAM NUANSA RELIGIUS DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN SEBAGAI DESA PENDIDIKAN DAN EKONOMI “

Sedangkan Misi Desa Rajasinga adalah :

1. Mengembangkan serta mengacu secara proposional dalam menciptakan suasana kerja yang harmonis dan terbuka;

2. Mengutamakan prioritas pelayanan kepada masyarakat guna terciptanya tatanan kehidupan kearah yang lebih baik;

3. Mendasarkan semua tindakan pada norma Agama dengan mengharap ridho Alloh SWT;

5

-4. Tanggap dan cerdas terhadap pembaharuan dalam mensikapi kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

BAB II

GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan desa yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban desa tersebut. Pengelolaan Keuangan Desa merupakan keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, penganggaran, penatausahaan, pelaporan, pertanggung-jawaban dan pengawasan keuangan desa. Agar pengelolaan keuangan desa lebih mencerminkan keberpihakan kepada kebutuhan masyarakat dan sesuai peraturan perundangan, maka harus dikelola secara transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran.

Agar kebijakan pengelolaan keuangan desa sesuai amanah peraturan perundangan yang berlaku, salah satu diantaranya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan mencerminkan keberpihakan terhadap kebutuhan riil masyarakat, setiap tahunnya pemerintah desa bersama Badan Permusyawaratan Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) secara partisipatif dan transparan yang proses penyusunannya dimulai dengan Sekretaris Desa menyusun Rancangan Peraturan Desa tentang APBDesa berdasarkan RKP Desa tahun berkenaan yang kemudian rancangan peraturan Desa tersebut disampaikan oleh Kepala Desa kepada Badan Permusyawaratan Desa untuk dibahas dan disepakati bersama. RAPBDesa didalamnya memuat Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan yang pengelolaannya dimulai tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember. Kebijakan pengelolaan keuangan desa untuk tahun anggaran 2016 merupakan sistem pengelolaan keuangan yang baru bagi desa. Sehingga masih harus banyak dilakukan penyesuaian – penyesuaian secara menyeluruh sampai pada teknis implementasinya.

6

-2.1 Kebijakan Pendapatan Desa

Pendapatan Desa sebagaimana meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa. Perkiraan pendapatan desa disusun berdasarkan asumsi realisasi pendapatan desa tahun sebelumnya dengan perkiraan peningkatan berdasarkan potensi yang menjadi sumber pendapatan asli desa, Bagian Dana Perimbangan, Bantuan Keuangan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, Hibah dan Sumbangan Pihak Ketiga.

Pendapatan Desa terdiri atas kelompok:

a. Pendapatan Asli Desa (PADesa); jenis PADesa terdiri dari:

1. Hasil usaha; antar lain seperti: hasil Bumdes, tanah kas desa.

2. Hasil aset; antara lain seperti: tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi.

3. Swadaya, partisipasi dan Gotong royong.

4. Lain-lain pendapatan asli desa; anatar lain seperti: hasil pungutan desa.

b. Transfer; jenisnya terdiri dari: 1. Dana Desa;

2. Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah;

3. Alokasi Dana Desa (ADD);

4. Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi; dan

5. Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.

c. Pendapatan Lain-Lain; jenisnya terdiri dari:

1. Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat; seperti: pemberian berupa uang dari pihak ke tiga.

2. Lain-lain pendapatan Desa yang sah; seperti: pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.

Adapun asumsi Pendapatan Desa Rajasinga Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 961.049.000,- (Sembilan Ratus Enam Puluh Satu Juta Empat Puluh Sembilan Ribu Rupiah ), yang berasal dari :

7

-No Sumber Perkiraan Keterangan

1 Pendapatan Asli Desa sebesar Rp.

80.000.000,-1.1. Bengkok 1.2. Titisara 1.3. Pasar Desa 1.4. Swadaya 1.5. Pungutan Rp. 60.000.000,-Rp. 15.000.000,-Rp. Rp. 5.000.000,-Rp. II Pendapatan Transfer Rp.

881.409.000,-1 Alokasi Dana Desa (ADD) Rp. 432.928.000,-2 Dana Desa Rp. 305.401.000,-4 Bantuan Keuangan dari Kabupaten Rp.

5 Bantuan Keuangan dari Provinsi Rp.

115.000.000,-6 Hibah Rp.

7 Sumbangan Pihak Ketiga Rp. 8 Bagian dari Hasil Retribusi Daerah Rp

9 Bagian dari Hasil Pajak Daerah Rp.

27.720.000,-Total Pendapatan Rp.

961.049.000,-2.2 Kebijakan Belanja Desa

Belanja desa adalah kegiatan yang meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa sesuai dengan Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 dipergunakan dalam rangka mendanai penyelenggaraan kewenangan Desa.

Klasifikasi Belanja Desa terdiri atas kelompok:

1. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa;

2. Pelaksanaan Pembangunan Desa;

3. Pembinaan Kemasyarakatan Desa;

4. Pemberdayaan Masyarakat Desa; dan

8

-Kelompok belanja dibagi dalam kegiatan sesuai dengan kebutuhan Desa yang telah dituangkan dalam RKP Desa. Kegiatan tersebut terdiri atas jenis belanja :

1. Pegawai;

Jenis belanja pegawai dianggarkan untuk pengeluaran penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD.

2. Barang dan Jasa;

Belanja Barang dan Jasa digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan.

3. Modal.

Belanja Modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.

Untuk Tahun Anggaran 2016 Total Belanja Desa Rajasinga sebesar Rp. 961.049.000,-(Sembilan Ratus Enam Puluh Satu Juta Empat Puluh Sembilan Ribu Rupiah ), dengan kelompok belanja sebagai berikut :

a. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa sebesar Rp. 436.429..000,-b. Bidang Pembangunan Desa sebesar Rp. 356.245.000,-c. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan sebesar Rp. 161.485.000,-d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp. 6.890.000,-e. Belanja Tak Terduga sebesar Rp.

0;-2.3 Kebijakan Pembiayaan Desa

Pembiayaan desa adalah kegiatan yang meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya. Namun demikian dalam RKP Desa Tahun 2016 ini, Pemerintah Desa Rajasinga belum dapat menyusun kebijakan pembiayaan disebabkan disamping sistem baru juga belum disusunnya perubahan dan atau perhitungan APBDesa tahun sebelumnya.

Pembiayaan Desa terdiri atas kelompok: 1. Penerimaan Pembiayaan; mencakup:

9

-a. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya;

SiLPA merupakan pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. SiLPA digunakan untuk:

1. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja;

2. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan; dan

3. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan.

b. Pencairan Dana Cadangan;

digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan.

c. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.

2. Pengeluaran Pembiayaan. mencakup: a. Pembentukan Dana Cadangan;

Digunakan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.

10

-BAB III

RUMUSAN PRIORITAS MASALAH

Rumusan permasalahan yang cukup besar di tingkat desa, bukan semata-mata disebabkan oleh internal desa, melainkan juga disebabkan permasalahan makro baik di tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi maupun pemerintah.

Permasalahan yang terjadi akan semakin besar manakala tidak pernah dilakukan identifikasi permasalahan sesuai sumber penyebab masalah beserta tingkat signifikasinya secara partisipatif. Ketidakcermatan mengidentifikasi permasalahan sesuai suara masyarakat secara tidak langsung menghambat efektifitas dan efisiensi perencanaan program pembangunan yang pada akhirnya inefisiensi anggaran.

Dalam RKP Desa tahun 2015 permasalahan Desa Rajasinga dikelompokkan menjadi beberapa permasalahan penting berdasarkan 4 aspek, sebagai berikut:

3.1 Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan pada RKP Desa Rajasinga Tahun 2015

Evaluasi hasil pembangunan tahun sebelumnya dilakukan melalui analisa terhadap keseuaian antara program dan kegiatan yang terdapat dalam RKP Desa dan APBDesa tahun 2015 dengan implementasi pelaksanaan pembangunan tahun 2015. Dari hasil analisa tersebut diperoleh beberapa catatan masalah sebagai berikut :

1. Kegiatan yang dibiayai dari APBDesa A. Keberhasilan

 Kegiatan Pembangunan Rehab Kantor Desa  Kegiatan Pembinaan Lembaga Desa

 Kegiatan pembangunan jalan setapak Cor Beton di Rw 01-07

 Kegiatan Adat desa seperti: Mapag Tamba, Suraan, Sedekah darat dan Sedekah

Bumi dilaksanakan dengan baik.

B. Kendala dan permasalahan

 Beberapa kegiatan tidak selesai sesuai jadwal karena ada keterlambatan

pencairan anggaran ADD

11

-Nihil

3.2 Identifikasi masalah berdasarkan RPJM Desa

Berdasarkan Peraturan Desa Rajasinga nomor 01 Tahun 2016 tentang Perubahan RPJMDesa Desa Rajasinga Tahun 2016 – 2021 pada tahun 2016 sesuai dengan lampiran RPJMDesa maka prioritas masalah yang harus diselesaikan meliputi :

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintah Desa

1.1. Pelayanan dasar kepada masyarakat masih kurang lancar, sehingga perlu dilakukan rehab kantor balai desa, penambahan sarana dan prasarana kantor desa (fisik dan non fisik).

1.2. Kesejahteraan Kuwu dan Pamong Desa masih belum mencukupi, sehingga perlu adanya penghasilan tetap dan tunjangan bagi Kuwu dan Pamong Desa.

1.3. Perencanaan desa masih belum optimal. 1.4. Profil desa masih belum terisi dengan baik 1.5. ketertiban administrasi desa masih perlu dibenahi

1.6. BPD selaku mitra Pemerintah Desa masih belum optimal dalam melaksanakan fungsinya

2. Bidang Pembangunan Desa

2.1. Pembuangan air limbah rumah tangga masih belum lancar, sehingga dapat menimbulkan sanitasi lingkungan yang buruk

2.2. Saluran irigasi banyak yang mengalami pendangkalan dan penyempitan

2.3. Gedung PAUD tidak dapat menampung semua jumlah murid dan masih kekurangan sarana dan prasarana

2.4. Gorong-gorong banyak yang sudah rusak akibat umur kontruksi yang sudah lewat dan juga karena beban kendaraan yang lewat

2.5. Jalan gang banyak yang dalam keadaan tidak layak, sehingga menghambat aktivitas masyarakat

2.6. BUMDes masih belum dapat direalisasikan

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

3.1. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan

12

-gelap sehingga dapat menimbulkan kerawanan sosial

3.3. Aktifitas pemuda masih terkendala sarana dan prasarana olahraga yang belum memadai

3.4. Masih banyak ibu-ibu yang belum memahami pentingnya kesehatan ibu dan anak

3.5. Kelembagaan Desa masih belum berfungsi optimal 3.6. Kegaiatan adat perlu dikenalkan dan dilestarikan 3.7. Kesejahteraan bagi kader posyandu perlu diperhatikan 3.8. Kesejahteraan bagi kader PKK perlu diperhatikan

Dokumen terkait