T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Turbin
Turbin gas adalah suatu penggerak mula yang memanfaatkan gas sebagai
fluida kerja. Didalam turbin gas energi kinetik dikonversikan menjadi energi
mekanik berupa putaran yang menggerakkan roda turbin sehingga menghasilkan
daya. Bagian turbin yang berputar disebut rotor atau roda turbin dan bagian turbin
yang diam disebut stator atau rumah turbin. Rotor memutar poros daya yang
menggerakkan beban (generator listrik, pompa, kompresor atau yang lainnya).
Turbin gas merupakan salah satu komponen dari suatu sistem turbin gas.
Sistem turbin gas yang paling sederhana terdiri dari tiga komponen yaitu
kompresor, ruang bakar dan turbin gas. Saat ini sistem turbin gas telah banyak
diterapkan untuk berbagai keperluan seperti mesin penggerak generator listrik,
mesin industri, pesawat terbang dan lainnya. Sistem turbin gas dapat dipasang
dengan cepat dan biaya investasi yang relatif rendah jika dibandingkan dengan
instalasi turbin uap dan motor diesel untuk pusat tenaga listrik.
Turbin yang digunakan dapat ditinjau dari berbagai segi, dapat di golongkan
sebagai berikut :
- Ditinjau dari sumber tenaga kinetis termasuk turbin gas.
- Ditinjau perputaran termasuk turbin putaran tinggi.
- Ditinjau dari beban, digunakan untuk penggerak kompresor dan generator
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
- Ditinjau dari konstrusi, terbagi dalam turbin poros tungggal dan poros ganda.
Turbin gas poros tunggal dipergunakan sebagai penggerak generator listrik
sedangkan turbin gas poros ganda dipergunakan sebagai penggerak kompresor.
Gambar 2.1 Gas Turbin Single Shaft
2.2 Prinsip Kerja Turbin Gas
Udara masuk ke kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor
ini berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, akibatnya
temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara yang telah di kompresi ini
masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar udara disemprotkan bahan
bakar sehingga bercampur dengan udara tadi dan menyebabkan terjadinya proses
pembakaran. Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan
konstan sehingga dapat dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur.
Gas hasil pembakaran tersebut dialirkan melalui suatu nozzle yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin
tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar beban
lainnya seperti generator listrik. Sehingga untuk gas sisa dengan sendirinya akan
keluar melalui saluran buang (exhaust).
Pada kenyataannya tidak ada proses yang selalu ideal, tetap ada terjadi
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
berakibat menurunnya performasi turbin gas itu sendiri. Kerugian–kerugian
tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas, sebab–sebab terjadi
kerugian antara lain:
- Adanya gesekan–gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian
tekanan (Pressure Losses) di ruang bakar.
- Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan
terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan udara.
- Berubah nilai Cp dan fluida kerja akibat terjadinya perubahan temperatur dan
perubahan komposisi kimia dan fluida kerja.
- Adanya mechanical loss.
Untuk memperkecil ini hal yang dapat kita lakukan antara lain dengan
perawatan (maintenance) yang teratur atau dengan modifikasi peralatan yang ada.
Gambar 2.2 Sistem Operasi Turbin Gas
Turbin gas terdiri dari bagian yang utama yang saling berkaitan :
1. Kompresor
2. Combusion
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Adapun bagian dari turbin adalah sebagai berikut :
1. Nozzle (sudu tetap)
Nozzle berfungsi sebagai mengarahkan udara panas ke sudu-sudu turbin, fungsi
Nozzle adalah untuk menaikkan kecepatan tenaga mekanis, untuk menekan
sudu turbin supaya kerja turbin dapat lebih besar dan untuk menghasilkan daya.
2. Roda turbin
Roda turbin adalah tempat susunan bucket dalam setiap tingkat turbin tersusun
satu baris sudu turbin dan satu baris tetap.
3. Bucket (sudu-sudu turbin)
Sudu turbin yang terbentuk sendok, jadi bucket tersebut apabila diberi energi
kinetik udara panas yang diarahkan ke sudu-sudu maka roda turbin akan
bekerja memutar motor.
4. Gear Rotor Compressor
Merupakan bagian dari kompresor aksial yang berputar pada porosnya. Rotor
ini memiliki 17 tingkat sudu yang mengompresikan aliran udara secara aksial
dan 1 atm menjadi 17 kalinya sehingga diperoleh udara yang bertekanan tinggi.
Bagian ini tersusun dari wheels, siuhshafr lie boll dan sudu – sudu yang disusun
konsentris disekeliling sumbu rotor.
2.3 Komponen-Komponen Turbin Gas
2.3.1 Komponen Utama
Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment,
coupling dan accessory gear, fuel system, lube-oil system, cooling system, dan
beberapa komponen pendukung lainnya. Berikut ini penjelasan tentang komponen
utama turbn gas:
1. Seksi Masukan Udara (Air Inlet Section)
Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang terbawa dalam udara
sebelum masuk ke kompresor. Bagian ini terdiri dari:
- Air Inlet Housing, merupakan tempat udara masuk dimana didalamnya
terdapat beberapa peralatan pembersih udara seperti inertia separator, filter
dan lain-lain.
- Inertia Separator, berfungsi untuk membersihkan debu-debu atau partikel
yang terbawa bersama udara masuk.
- Pre-Filter, merupakan penyaringan udara yang dipasang pada inlet house
pada bagian luar sebelum memasuki main filter.
- Main Filter, merupakan penyaring utama yang terdapat pada bagian dalam
inlet house, udara yang telah melewati penyaring ini masuk ke dalam
kompresor aksial.
- Inlet Bellmouth, berfungsi untuk membagi udara agar merata pada saat
memasuki ruang kompresor.
- Inlet Guide Vane, yaitu blade yang dapat dibuka dan ditutup sehingga
jumlah udara yang masuk ruang kompresor dapat diatur sesuai dengan
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Gambar 2.3 Air Inlet Section
2. Seksi Kompresor (Compressor Section)
Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow compressor, berfungsi
untuk mengkompresikan udara yang berasal dari inlet air section hingga bertekanan
tinggi sehingga pada saat terjadi pembakaran dapat menghasilkan gas panas
berkecepatan tinggi yang dapat menimbulkan daya output turbin yang besar. Aksial
flow compressor terdiri dari dua bagian yaitu:
- Compressor Rotor Assembly, merupakan bagian dari kompresor aksial yang
berputar pada porosnya. Rotor ini memiliki 17 tingkat sudu yang
mengompresikan aliran udara secara aksial dari 1 atm menjadi 17 kalinya
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
wheels, stubshaft, tie bolt dan sudu-sudu yang disusun kosentris di sekeliling
sumbu rotor.
- Compressor Stator, merupakan bagian dari casing gas turbin yang terdiri
dari:
- Inlet Casing, merupakan bagian dari casing yang mengarahkan udara masuk
ke inlet bellmouth dan selanjutnya masuk ke inlet guide vane.
- Forward Compressor Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat
empat stage kompresor blade.
- Aft Casing, bagian casing yang didalamnya terdapat compressor blade
tingkat 5-10.
- Discharge Casing, merupakan bagian casing yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya udara yang telah dikompresi.
Gambar 2.4 Compressor Section
3. Seksi Ruang Bakar (Combustion Section)
Pada bagian terjadi proses pembakaran antara bahan bakar dengan fluida
kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan bersuhu tinggi. Hasil pembakaran
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
udara panas ke Transition Pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari
keseluruhan sistem adalah mensuplai energi panas ke siklus turbin.
Sistem pembakaran ini terdiri dari komponen-komponen berikut yang
jumlahnya bervariasi tergantung besar frame dan penggunaan turbin gas.
Komponen- komponen itu adalah :
a. Combustion chamber
Di ruang bakar ini campuran bahan bakar dengan udara yang telah
dikompres di aksial flow kompresor kemudian dibakar. Tempat dimana
aliran panas tersebut dialirkan terdapat Liner dan Transition Piece yang
mana liner berfungsi sebagai tempat pencampuran bahan bakar dan udara,
lalu dibakar setelah itu aliran panas tersebut diarahkan oleh Transition ke
sudu turbin, jadi Transition Piece berfungsi sebagai alat untuk mengarahkan
aliran panas ke sudu turbin. Jadi tenaga turbin gas adalah dihasilkan oleh
campuran bahan bakar dengan udara yang dinyalakan (ignition).
10 buah combustion chamber yang ada disusun konsentris mengelilingi
aksial flow compressor dan disambungkan dengan keluaran kompresor udara
dari aksial flow kompresor yang dialirkan langsung ke masing- masing
chamber.
Zona pembakaran pada combustion chamber ada tiga yaitu:
1. Primary zone, merupakan tempat dimana bahan bakar berdifusi dengan
udara kompresor untuk membentuk campuran udara bahan bakar yang
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
2. Secondary zone, merupakan tempat penyempurnaan pembakaran sebagai
kelanjutan pembakaran pada primary zone.
3. Dilution zone, merupakan zona untuk mereduksi temperatur gas hasil
pembakaran pada keadaan yang diinginkan pada saat masuk ke first
stage nozzles.
Gambar 2.5 Combustion Air Flow Patterns
b. Combustion liners
Combustion liners di desain dengan satu seri lubang dan louvers yang
ditempatkan di dalam chamber. Digunakan untuk mencampurkan bahan
udara dari kompresor dan bahan bakar nozzle yang membakar campuran ini.
c. Fuel nozzle
Berfungsi sebagai tempat masuknya bahan bakar ke dalam combustion liners
sehingga bahan bakar yang masuk sudah tersemprot dengan sempurna
kedalam combustion liners.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Spark plugs terdapat pada bagian samping combustin chamber dan masuk ke
combustion liners. Spark plugs berfungsi untuk memercikkan bunga api.
Campuran bahan bakar dan udara pada saat turbin gas star up. Pembakaran
akan terus terjadi selama suplai bahan bakar dan udara terus berlangsung.
Spark plug terpasang pada sebuah pegas setelah proses pembakaran terjadi,
tekanan yang dihasilkan meningkat dan akan memaksa plug naik menuju
casing dan mengeluarkan gas panas.
e. Transition pieces
Setelah api menyala pada semua liner-liner maka hasil ekspansi pembakaran
gas dengan kecepatan tinggi tersebut siap untuk mendorong sudu-sudu
turbin gas, sebelum disemprotkan ke sudu-sudu turbin tersebut maka uap
panas tersebut perlu dibentuk alirannya sehingga sesuai dengan ukuran yang
diinginkan, maka fungsi dari transition piece tersebut adalah membentuk
aliran panas tersebut sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin.
f. Cross fire tubes
Pada setiap combustion chamber satu dan lainnya terhubung oleh cross fire
tubes, sehingga sewaktu pertama kali terjadi pembakaran oleh spark plug
hanya dua combustion chamber yang dinyalakan, selanjutnya penyalaan
akan menjalar atau berpindah kepada combustion chamber yang lain melalui
cross fire tube tersebut. Jadi fungsi cross fire tubes adalah meratakan nyala
api pada semua combustion chamber.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Falme Detector adalah instrumen yang terpasang untuk memantau keadaan
pembakaran yang terjadi, pada setiap turbin gas terdapat dua buah flame
detector, jika satu dari flame detector rusak speedtronic panel akan
memberitahukan dengan alarm “flame failure or lost of flame trouble” dan
turbin gas masih tetap berjalan dan jika flame detector telah diperbaiki alarm
tersebut akan hilang (bisa direset), tapi jika kerusakan dari flame detector
tersebut tidak diperbaiki dan jika yang satu lagi juga rusak maka turbin gas
akan trip dengan alarm “lost of flame trip” dan turbin gas akan mati atau
stop.
Gambar 2.6 Combustion Section
3. Seksi Turbin (Turbin Section)
Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi energi kinetik menjadi
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
perlengkapan lainnya. Dari daya total yang dihasilkan kira-kira 60% digunakan
untuk memutar kompresornya sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang
dibutuhkan. Komponen-komponen pada turbin section adalah sebagai berikut :
a. Turbin Rotor Case
b. First Stage Nozzle, yang berfungsi untuk mengarahkan gas panas ke first
stage turbine wheel.
c. First Stage Turbine Wheel, berfungsi untuk mengkonversikan energi kinetik
dari aliran udara yang berkecepatan tinggi menjadi energi mekanik berupa
putaran rotor.
d. Second Stage Nozzle dan Diafragma, berfungsi untuk mengatur aliran gas
panas ke second stage turbine wheel, sedangkan diafragma berfungsi untuk
memisahkan kedua turbine wheel.
e. Second Stage Turbine, berfungsi untuk memanfaatkan energi kinetik yang
masih cukup besar dari first stage turbine untuk menghasilkan kecepatan
putar rotor yang lebih besar.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
5. Seksi Ruang Buang (Exhaust Section)
Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang berfungsi sebagai
saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari turbin gas. Exhaust section
terdiri dari beberapa bagian yaitu : (1) Exhaust Frame Assembly, dan (2) Exhaust
gas keluar dari turbin gas melalui exhaust diffuser pada exhaust frame assembly,
lalu mengalir ke exhaust plenum dan kemudian didifusikan dan dibuang ke
atmosfir melalui exhaust stack, sebelum dibuang ke atmosfir gas panas sisa
tersebut diukur dengan exhaust thermocouple dimana hasil pengukuran ini
digunakan juga untuk data pengontrolan temperatur dan proteksi temperatur trip.
Pada exhaust area terdapat 18 buah termokopel yaitu, 12 buah untuk temperatur
kontrol dan 6 buah untuk temperatur trip.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
2.3.2 Komponen Penunjang
Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah
sebagai berikut:
1. Starting Equipment
Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin bekerja. Jenis-jenis
starting equipment yang digunakan di unit-unit turbin gas pada umumnya adalah :
- Diesel Engine, (PG –9001H)
- Induction Motor, (PG-9001H dan KGT 4X01, 4X02 dan 4X03)
- Gas Expansion Turbine (Starting Turbine)
2. Coupling dan Accessory Gear
Berfungsi untuk memindahkan daya dan putaran dari poros yang bergerak ke
poros yang akan digerakkan.
3. Fuel System
Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system dengan tekanan
sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai bahan bakar harus bebas dari
cairan kondensat dan partikel-partikel padat. Untuk mendapatkan kondisi tersebut
diatas maka sistem ini dilengkapi dengan knock out drum yang berfungsi untuk
memisahkan cairan-cairan yang masih terdapat pada fuel gas.
4. Lube Oil System
Lube oil system berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu pada
setiap komponen sistem turbin gas. Lube oil disirkulasikan pada bagian-bagian
utama turbin gas dan trush bearing juga untuk accessory gear dan yang lainnya.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
- Oil Tank (Lube Oil Reservoir)
- Oil Quantity
- Pompa
- Filter System
- Valving System
- Piping System
- Instrumen untuk oil
Pada turbin gas terdapat tiga buah pompa yang digunakan untuk mensuplai
lube oil guna keperluan lubrikasi, yaitu:
1. Main Lube Oil Pump, merupakan pompa utama yang mengatur tekanan
discharge lube oil.
2. Auxilary Lube Oil Pump, merupakan pompa lube oil yang digerakkan oleh
tenaga listrik, beroperasi apabila tekanan dari main pump turun.
3. Emergency Lube Oil Pump, yaitu pompa lube oil yang digerakkan oleh
tenaga DC / Battery, pompa tersebut bersifat emergency jika kedua pompa
yang disebutkan diatas gagal menyediakan lube oil maka DC emergency
lube oil pump akan jalan.
5. Cooling System
Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah air dan udara.
Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen pada section dan bearing.
Komponen-komponen utama dari cooling system adalah:
1. Off base Water Cooling Unit
2. Lube Oil Cooler
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
4. Temperatur Regulation Valve
5. Auxilary Water Pump
6. Low Cooling Water Pressure Swich
2.4 Seksi pembakaran
Seksi pembakaran adalah untuk membedakan antara tempat terjadinya
pembakaran atau ruang pembakaran dimana tempat pembakaran ditempatkan.
Seksi pembakaran merupakan kesatuan yang terdiri dari :
- Ruang pembakaran : dimana bercampurnya bahan bakar dan udara yang
dikompres aksial kemudian dibakar.
- Nozzle TIP bahan bakar : sebagai tempat masuknya bahan bakar kedalam
liners sehingga bahan bakar yang masuk terdistribusi dengan sempurna
kedalam liners.
- Detector nyala api : sensor yang mendeteksi pembakaran didalam ruang
bakar terutama pada saat star up.
- Busi penyalaan : busi (pematik) yang memercikkan bunga api kedalam
combustion chamber sehingga campuran bahan bakar udara bisa terbakar
pada saat turbin gas star up.
- Trassitiion piece : saluran penerus gas panas hasil pembakaran dari liners ke
firs stage nozzle. Fungsi bagian ini adalah untuk membentuk bagian panas
sesuai dengan ukuran nozzle dan sudu-sudu turbin.
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Gambar 2.9 Seksi Pembakaran
2.5 Sudu Pemancar (first & second stage nozzle)
Sudu pemancar berfungsi sebagai pengubah energi potensial (tekanan) dan
energi panas dari gas panas hasil pembakaran menjadi energi kinetis.
Ada dua tingkat susunan sudu pemancar :
- Sudu pemancar tingkat pertama (first stage nozzle)
- Sudu pemancar kedua (second stage nozzle)
Sudu-sudu pemancar itu hampa di tengahnya dan pada ujung lancipnya
dibuat lubang untuk laluan angin pendingin. Angin pendingin masuk dari sisi
gelang penjamin seterusnya masuk keruang hampa di tengah sudu dan selanjutnya
keluar melalui lubang pada ujung lancip sudu untuk bersatu dengan gas panas yang
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Perakitan second stage nozzle diafragmanya di tempatkan diantara
sudu-sudu gerak turbin single shaft atau double shaft. Diafragma berfungsi untuk
memisahkan ruang turbin tingkat pertama dan ruang turbin tingkat kedua.
2.5.1 Perakitan sudu gerak
Perakitan sudu-sudu gerak turbin terdiri dari :
- Distance piece
- Roda turbin tingkat pertama
- Roda turbin gas tingkat kedua
- Bearing journal
- Coupling flange
1.Distance piece 4. Bearing journal 2.Roda tubin Pertama 5. Coupling flange 3.Roda turbin kedua
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
2.5.2 Bantalan dan cerobong asap (exhaust stack) Bantalan untuk poros turbin terdiri dari dua jenis yaitu :
1. Thurst bearing adalah bearing yang menerima gaya aksial yang
dikembangkan oleh poros turbin waktu star up.
2. Journal bearing berfungsi untuk menyokong dan menerima beban radial dari
perputaran poros turbin.
Istilah journal bukanlah menyatakan bagian dari bearing melainkan adalah
suatu tempat pada poros yang mana dikelilingi dan disokong oleh bearing itu.
2.6 Sistem Proteksi Turbin
Sistem proteksi turbin mencakup kebutuhan untuk :
- Proteksi pasa waktu start dan shut down
- Proteksi dalam keadaan darurat yang berfungsi untuk mencegah kerusakan
peralatan turbin atau beban
Menurut cara pengoperasikannya, sistem proteksi turbin dapat dibagi dua yaitu :
- Sistem produksi mekanis
- Sistem produksi elektris (speedtronic)
Sistem hidolik TRIP adalah jenis proteksi mekanis, walaupun sebenarnya
pada sistem ini masih terdapat sistem proteksi elektris.
Udara Atmosfir
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
Untuk menyatakan besarnya tekanan gas dalam ruang biasanya di pakai
kg/cm² atau pa (pascal). Dasar yang dipakai sebagai harga nol dalam mengukur
atau menyatakan ada dua macam yaitu :
- Harga nol diambil sama dengan tekanan atmosfir, maka tekanan yang diukur
disebut tekanan lebih.
- Jika harga nol diambil sama dengan tekanan vacum maka disebut tekanan
mutlak.
Antar tekanan mutlak dan tekanan lebih terdapat hubungan : Tekanan mutlak
T. Indra Maulana : Perawatan Turbin Gas Single Shaft Mark II Pada Power Generator 9001h Aplikasi PT. Arun NGL, 2009.
BAB III TEMPERATUR
3.1 Sistem Kontrol Turbin Gas
Turbin Gas mempunyai sejumlah sistem kontrol dan proteksi agar turbin
dapat dioperasikan dengan baik dan aman.
Kontrol utama dari turbin gas adalah :
1. Start Up Control (kontrol Permulaan)
2. Speed Control (kontrol kecepatan)
3. Temperature Control (Kontrol Temperatur/Suhu)
Ketiga kontrol ini akan mengatur jumlah aliran fuel yang diperlukan oleh
turbin. Sensor monitor dari kecepatan turbin, temperatur dan tekanan kompresor