• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini memuat kesimpulan dan saran-saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan analisa data kualitatif. Sebagaimana menurut Nawawi (1990 : 64), bahwa metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah atau fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau amsalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan interpretasi yang rasional dan akurat.

Dengan demikian penelitian dalam bentuk deskriptif ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas tentang Perencanaan Partisipatif dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dairi.

2.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Dairi, di Jalan Sisingamangaraja No.130 Sidikalang, Kabupaten Dairi, Provinsi Sumatera Utara.

2.3 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi tentang Perencanaan Partisipatif dalam Penyusunan Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dairi akan digali oleh peneliti sebagai instrumen, melalui:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer melalui :

Wawancara terbuka dan mendalam (Depth-Interview), yaitu teknik pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaaan kepada orang yang berhubungan dengan objek penelitian atau key informan secara terbuka melalui wawancara peneliti dengan stakeholder pembangunan di Kabupaten Dairi, yakni :

a. Kepala Bappeda Kabupaten Dairi sebagai orang yang berkompeten dan sebagai pengambil kebijakan (decission maker) pada Bappeda Kabupaten Dairi.

b. Sekretaris Bappeda Kabupaten Dairi.

c. Anggota DPRD Kab.Dairi sebanyak 2 (dua) orang.

d. Kepala SKPD ataupun yang mewakili pada saat Musrenbang RPJMD sebayak 2 (dua) orang.

e. Wartawan yang terdaftar bertugas di Kabupaten Dairi sebanyak 2 (dua) orang. f. Anggota LSM yang terdaftar bertugas di Kabupaten Dairi sebanyak 2 (dua) orang g. Tokoh masyarakat yang ada di Kabupaten Dairi sebayak 2 (dua) orang.

h. Tokoh agama yang ada di Kabupaten Dairi sebayak 2 (dua) orang. i. Kepala instansi vertikal 1 orang.

j. Tokoh organisasi Kepemudaan yang ada di Kabupaten Dairi sebayak 1 orang k. Kalangan dunia usaha yang ada di Kabupaten Dairi sebayak 1 orang.

Yang masing-masing informan adalah orang yang hadir pada saat pelaksanaan Musrenbang Penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi, sehingga nantinya melalui wawancara ini akan diperoleh informasi mengenai Perencanaan Partisipatif

dalam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dairi.

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, melalui : a. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumenter (Dokumentary)

Yaitu dengan menggunakan catatan-catatan yang ada di lokasi serta dokumen-dokumen, foto-foto hasil dokumentasi kegiatan perencanaan pembangunan di Bappeda Kabupaten Dairi yang relevan dan mendukung objek penelitian.

2.4 Unit Analisis Data

Menurut Hamidi (2005: 75-76) menyatakan bahwa unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian.

Dari cara mengungkap unit analisis data dengan menetapkan kriteria responden tersebut, peneliti dengan sendirinya akan memperoleh siapa dan apa yang menjadi subjek penelitiannya. Dalam hal ini peneliti akan mencoba menemukan informan awal yakni orang yang pertama memberi informasi yang memadai ketika peneliti mengawali aktivitas pengumpulan data. Adapun yang menjadi informan awal

dari penelitian ini adalah Bapak S.Sinamo, ST selaku Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Dairi dan yang menjadi informan kunci adalah Bapak Bapak Drs.JM.Silalahi selaku Kepala Bappeda Kabupaten Dairi dan Bapak Dapot Hasudungan Tamba, SE, MM selaku Sekretaris Bappeda Kabupaten Dairi.

Unit (satuan) analisis data penelitian ini adalah individu sebagai stakeholders pembangunan di Kabupaten Dairi.

2.5 Teknik Analisa Data

Analisis data pada hakekatnya adalah pemberitahuan peneliti kepada pembaca tentang apa yang hendak dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan, sebagai cara yang nantinya bisa memudahkan peneliti dalam memberi penjelasan dan mencari interpretasi dari responden atau menarik kesimpulan.

Menurut Hamidi (2005: 78-79), menyatakan bahwa analisa data dalam penelitian dengan kualitatif pada prinsipnya berproses secara induksi-interpretasi-konseptualisasi. Dengan demikian laporan lapangan yang detail (induksi) dapat berupa data yang lebih mudah dipahami, dicarikan makna sehingga ditemukan pikiran apa yang tersembunyi di balik cerita mereka (interpretasi) dan akhirnya dapat diciptakan suatu konsep (konseptualisasi).

Untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis dengan pendekatan kualitatif. Analisa kualitatif bermakna sebagai suatu pengertian analisis yang didasarkan pada data yang diperoleh melalui kegiatan teknik perolehan data, baik melalui studi lapangan maupun studi pustaka. Di dalam menganalisisnya tidak berdasarkan pada perhitungan-perhitungan kuantitatif, tetapi

pada kemampuan nalar dalam menghubungkan fakta, data dan informasi. Kemudian data yang diperoleh akan dianalisis sehingga diharapkan muncul gambaran yang dapat mengungkapkan permasalahan penelitian.

BAB VI PENUTUP C. KESIMPULAN

Setelah hasil penelitian diinterpretasikan dan dianalisis maka dalam bab ini, Penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yang menjadi inti dari penelitian yang telah dilakukan mengenai perencanaan partisipatif dalam penyususan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 yaitu :

8. Penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 dimaksudkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi KRA. Johnny Sitohang Adinegoro sebagai Bupati Dairi periode 2009-2014 yang akan menentukan arah pembangunan Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 (satu periode kepemimpinan kepala daerah). Yang mana penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi ini dilakukan dengan mengacu pada mekanisme sebagaimana diatur dalam undang-undang nomor 25 tahun 2004 tentang SPPN dan PP nomor 08 tahun 2008 tentang tahapan, tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah.

9. Perencanaan partisipatif dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi tercermin dari pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Dairi yang terlaksana pada Senin, 16 Maret 2009 yang dihadiri oleh stakeholder pembangunan Kabupaten Dairi. 10.Dalam Penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi masih ada pihak yang tidak hadir

dalam Musrenbang RPJMD seperti pihak BUMD, pakar akademisi (tokoh pendidikan), unsur perangkat desa, dan badan ekonomi desa seperti koperasi.

11.Dalam Musrenbang RPJMD para peserta yang hadir aktif dan antusias dalam memberikan ide / gagasan, usulan yang disampaikan secara lisan maupun tertulis tapi masih sekedar memberikan partisipasi buah pikiran ataupun ide.

12.Hasil Musywarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) belum sepenuhnya dapat mengakomudir kebutuhan masyarakat. Hal ini disebabkan karena adanya keterbatasan dana yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Dairi, sehingga harus menggunakan skala prioritas.

13.Tingkat partisipasi masyarakat pada Musrenbang Penyusuna RPJMD Kab.Dairi tahun 2009-2014 masih belum maximal karena terkendala oleh kurangnya kemauan masyrakat untuk berpartisipasi dalam kegitan pembangunan, kendala waktu waktu dan animo masyarakat terhadap RPJMD masih kurang serta hasil pembangunan yang selama ini masih kurang menyentuh pada kebutuhan masyarakat. Serta kurangnya informasi dan koordinasi yang dilakukan oleh Pemkab Dairi, Cq.Bappeda Dairi dengan para stakeholdernya.

14.Perencanaan partisipatif RPJMD Kabupaten Dairi tahun 2009-2014 ini merupakan instrumen pembelajaran politik bagi masyarakat dan menambah nilai tambah legitimasi sebuah perencanaan pembangunan, karena stakeholder dan berbagai unsur dilibatkan.

D. SARAN

1. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah, pemerintah Kabupaten Dairi harus membuka ruang gerak yang lebih luas agar masyarakat ikut untuk berpartisipasi. Seperti lebih intensif

mengadakan diskusi-diskusi publik yang langsung melibatkan Bappeda dan unit-unit SKPD Pemkab Dairi.

2. Pemerintah Kabupaten dairi hendaknya lebih membuka akses informasi yang seluas-luasnya kepada lapisan masyarakat sehingga masyarakat dan para stakeholder pembangunan di Kabupaten Dairi dapat mengakses informasi mengenai program kegiatan pembangunan yang telah, sedang dan akan dilaksanakan serta hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai.

3. Bappeda kabupaten dairi sebagai lembaga teknis daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah harus senantiasa berkoordinasi dengan para stakeholder pembangunan Kabupaten Dairi dan senantias berupaya merespon kebutuhan masyarakat dengan memperhatikan skala prioritas pembangunan dalam rangka mencapai visi dan Misi Bapak KRA.Johny Sitohang Adinegoro dan Bapak Irwansyah Pasi, SH dan mencapai apa yang sudah diprogramkan dalam RPJMD Kabupaten Dairi tahun 2009-2014.

4. Pemerintah Kabupaten dairi harus lebih aktif dalam mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya perencanaan pembangunan partisipatif dan pelaksanaan Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang)

5. Pemerintah Kabupaten Dairi hendaknya mampu untuk memberikan persuasi pada masyarakat akan pentingnya partisipasi masyrakat dalam proses pembangunan sehingga dapat menghilangkan apatisme danb animo masyarakat yang masih rendah terhadap proses perencanaan pembangunan.

6. Pemerintah Kabupaten Dairi untuk kedepannya diharapkan agar lebih melibatkan peran serta masyarakat dan keterwakilan perempuan dalam setiap event pemerintahan dan pembangunan di Kabupaten Dairi.

7. Perencanaan partisipatif ini adalah Sebagai salah satu upaya Pemerintah Kabupaten dairi dalam menciptakan tata pemerintahan yang baik “Good governance” yang mana menekankan pada unsur partisipasi masyarakat dan transparansi, untuk itu hendaknya Pemerintah Kabupaten dairi dan masyarakat serta seluruh stakeholder pembangunan di Kabupaten dairi duduk bersama dalam menyusun, merumuskan, menyepakati program pembangunan Kabupaten Dairi sehingga akan tercipta pemerintah yang pemerintah yang demokrasi, perwakilan, berwibawa dan transparansi serta partisipatif dalam mendukung

DAFTAR PUSTAKA

Abe, Alexander. 2005. Perencanaan Daerah Partisipatif. Yogyakarta : Pustaka Jogja Mandiri.

Afifuddin. 2010. Pengantar Administrasi Pembangunan. Bandung : Cv. Alfabeta. Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang : UMM Press.

Juliantara, Dadang. 2004. Pembaruan Kabupaten Arah Realisasi Otonomi Daerah. Yogyakarta : Pustaka Jogja Mandiri.

Ketaren, Nurlela. 2009. Administrasi Pembangunan. Medan.

Nasution, Arifin. 2008. Perencanaan Pembangunan Daerah. Medan : FISIP USU Press.

Nurcholis, Hanif. 2008. Perencanaan Partisipatif Pemerintah Daerah. Jakarta : PT.Grasindo.

Poerwodarminto, W. J. S. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Singarimbun, Masri, Effendi Sofyan, 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta :

LP3ES.

Sjafrizal. 2009. Teknik Praktis Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah. Padang : Baduose media.

Soekartiwi. 1990. Prinsip Dasar Perencanaan Pembangunan Dengan Pokok Bahasan Khusus Perencanaan Pembangunan Daerah. Jakarta : Rajawali Pers.

Sumodiningrat, Gunawan. 2009. Mewujudkan Kesejahteraan Bangsa Menanggulangi Kemiskinan dengan Prinsip Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo.

Supriyatno, Budi. 2009. Manajemen Pemerintahan (Plus Dua Belas Langkah Strategis). Tangerang : Cv. Media Brilian.

Widjaja, HAW. 2005. Penyelenggaraan Otonomi Daerah di Indonesia. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

Wiyoso, Yonatan, Sadu Wasistiono. 2009. Meningkatkan kinerja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Bandung : Fokus Media.

Sumber Lain :

Buku Panduan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas), Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Jakarta, 2008.

Modul Bahan Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan Daerah., USAID LGSP, Jakarta, 2008.

Buletin Bakohumas Kabupaten Dairi. 2009. Edisi khusus 2009. halaman 4. Sidikalang Pos. 2010. Edisi II, 9-16 Maret 2010. halaman 2.

Undang-undang RI No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-undang RI No.33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah

Undang-undang RI No.25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 050/2020/SJ Tahun 2005 Tentang Petunjuk

Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah kabupaten/kota. Surat Edaran Bersama Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

Bappenas dan Menteri Dalam Negeri No. 0008/M.PPN/01/2007, 050/264 A/ SJ tanggal 16 Januari 2008 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Musrenbang Tahun 2008.

Pemerintah Daerah Kabupaten Dairi. Peraturan Daerah No. 07 tahun 2009 Tentang

Daftar Wawancara

1. Siapa saja pihak-pihak yang ikut serta atau terlibat dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014?

2. Siapa pihak-pihak yang diundang dalam Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014?

3. Apakah SKPD dan pihak-pihak yang diundang hadir dalam Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014?

4. Bagaimana hubungan yang dibina oleh Bappeda Kabupaten Dairi sebagai koordinator dan fasilitator Musrenbang RPJMD dengan para stakr holder pembangunan di Kabupaten Dairi?

5. Mengapa Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi ini perlu dilaksanakan?

6. Sasaran atau tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014. Menurut Bapak/ Ibu apa yang menjadi sasaran atau tujuan dari penyusunan RPJMD tersebut?

7. Bentuk partisipasi dan peran serta masyarakat dalam Musrenbang RPJMD.

Menurut Bapak / Ibu bagaimana keaktifan dan bentuk partisipasi masyarakat dalam Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 tersebut? Apakah hanya sekedar ikut dalam rapat Musrenbang atau misalnya ada yang memberi ide, gagasan, materi maupun tenaga?

8. Komposisi peserta Musrenbang RPJMD dan keterwakilan stake holders terutama perwakilan dari masyarakat dan perempuan.

Menurut Bapak / Ibu bagaimana keterwakilan masyarakat dalam peserta Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014?

Apakah sudah mewakili seluruh elemen termasuk wakil dari perempuan?

9. Pemahaman stake holder mengenai proses penyusunan RPJMD dan negosiasi Bagaimana proses negosiasi yang terjadi dalam merumuskan keputusan Musrenbang di tengah-tengah dinamika kepentingan antar stake holders?

10. Tingkat partisipasi dan proses partisipatif dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014

Menurut Bapak/ Ibu bagaimanakah tingkat partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 dan apakah penyusunan RPJMD tersebut sudah mencerminkan proses partisipatif?

11. Sinkronisasi antara visi dan misi kepala daerah dan RPJMD Kabupaten Dairi

Tahun2009-2014.

Seperti diamanatkan oleh UU No. 25 Tahun 2004 tentang SPPN dan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah bahwasanya RPJMD merupakan penjabaran visi misi dan program yang ditawarkan oleh calon kepala Daerah pada saat kampanye.

Jadi menurut Bapak / Ibu apakah RPJMD Kabupaten Dairi N0. 07 Tahun 2009 sejalan dengan visi dan misi serta program yang dikampanyekan oleh Bapak KRA. Johny Sitohang Adinegoro dan Bapak Irwansyah Pasi, SH? Dan apakah sudah mengakomodir aspirasi dan keinginan masyarakat?

Dalam mewujudkan partisipasi masyarakat tentunya tidak terlepas dari kendala-kendala untuk mewujudkannya, jadi menurut Bapak / Ibu apa yang menjadi kendala dalam mewujudkan partisipasi masyarakat dalam penyusunan RPJMD seperti ini?

13. Realisasi RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 sampai dengan saat ini Menurut Bapak / Ibu, bagaimana kualitas pelayanan pembangunan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Dairi melalui program-program SKPDnya saat ini? Apakah sejalan dengan RPJMD Kabupaten Dairi Tahun 2009-2014 sebagaimana telah disepakati dalam Musrenbang RPJMD?

14. Menurut Bapak/Ibu apa kira-kira manfaat dari perencanaan parisipatif ini, terutama jika dikaitkan dengan Musrenbang RPJMD Kabupaten Dairi tahun 2000-2014?

15. Bappeda Dairi sebagai lembaga teknis daerah yang mempunyai tugas pokok dan fungsi di bidang perencanaan pembangunan Kabupaten Dairi, menurut Bapak apa kira-kira yang menjadi kendala-kendala dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Dairi? dan apa upaya yang akan ditempuh untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?

Dokumen terkait