13 Penyelesaian Tugas Akhir
Juni-Juli 2014
Minggu
Kegiatan
No
Tabel 1.1 jadwal observasi dan penulisan Laporan tugas Akhir
2. Rencana Isi
Untuk mendapatkan gambaran laporan penelitian yang lebih terarah dalam
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan rencana penulisan yang terdiri
dari jadwal observasi dan rencana isi.
BAB II PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan,
kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan.
BAB III TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan penulis mencoba untuk menguraikan hasil
penelitian sesuai dengan tema yang dipilih berdasarkan bidang
studi mahasiswa serta diuraikannya jenis dan bentuk pekerjaan
yang akan dilaksanakan oleh manajer, kepala unit/bagian bersama
dengan para karyawan/pegawainya.
BAB IV PENUTUP
Dalam bab yang terakhir, penulis akan mencoba menarik suat
kesimpulan terhadap hasil penelitian dan memberikan saran yang
membangun kepada PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat. Diharapkan nantinya dapat bermanfaat bagi pihak-pihak
BAB II
PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT
A.Sejarah Ringkas
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit
kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak tanggal 01 Agustus 1974
sebagai salah satu unit usaha dari PTP VIII karena kerugian yang dialami
selama menjadi unit pengolahan hasil hutan (LOG). Tahun 1979 dikonversi
menjadi kebun kelapa sawit. Tahun 1996 SAL menjadi salah satu dari 37 unit
kerja PTP Nusantara IV (hasil gabungan PTP VI, VII, VIII). SAL ini terletak di
desa Tebing Tanjung Selamat Kec.Padang Tualang, Kab.Langkat, lebih kurang
80 km dari kota propinsi Medan. Kondisi topografi datar 38%, bergelombang
29% dan berbukit 33%. SAL berada pada ketinggian 100 meter dari permukaan
laut jenis tanah podsolik merah kuning.
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat memiliki pabrik
kelapa sawit (PKS), tahap pertama pembangunan PKS dimulai tahun 1981
dengan kapasitas 20 ton TBS/jam. Di danai oleh International Development
Association dan tahap II dibangun dalam kurun waktu 1990-1991 dengan
kapasitas 20 ton TBS/jam. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
mengalami penyempurnaan instalasi, antara lain super nuy creaker (1990),
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat berkantor pusat di
Medan Sumatera Utara. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat
bergerak dibidang usaha sektor perkebunan sampai tahun 2013. Total luas areal
tanaman mencapai 6.475 Ha yang terdiri dari tanaman menghasilkan 3.832 Ha,
tanaman belum menghasilkan 980 Ha, tanaman ulang 491 Ha, tanaman baru
252 Ha, TTAD tahun 2013 717 Ha, bibitan 6 Ha, dan lain-lain 197 Ha.
Perjalanan yang cukup lama di tempuh oleh PT Perkebunan Nusantara IV
Kebun Sawit Langkat berhasil berkembang menjadi perusahaan maju.
Pertumbuhan usaha yang berhasil dicapai selama ini tidak lain merupakan hasil
dari strategi dan kebijakan manajemen yang berwawasan jauh kedepan,
ditunjang dengan kemampuan adaptasi dan daya serap terhadap lingkungan
dan perkembangan dunia serta tidak terlepas dari kerja keras pada karyawan
dan pekerja.
B.Struktur Organisasi
Organisasi merupakan suatu wadah sekumpulan orang-orang yang bekerja
sama yang terikat dalam hubungan formal pada suatu hirarki untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Struktur organisasi dari PT Perkebunan Nusantara IV
Kebun Sawit Langkat adalah struktur organisasi garis. Struktur ini diharapkan
dapat memberi gambaran pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab serta
hubungan pelaporan menyangkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali
Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi
yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengitegrasian segenap
kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun horizontal. PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat mempunyai fungsi manajemen yang
sangat jelas, dimana pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam
organisasi dilakukan menurut struktur organisasi yang telah diharapkan, setiap
personil akan diberikan tugas atas kualifikasi dan tanggung jawabnya. Struktur
organisasi akan dilampirkan oleh penulis dalam lampiran I.
C.JOB DESCRIPTION
Job Description (uraian tugas) yang dilakukan oleh PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
1. Kepala Manajer Unit Usaha
Fungsi dan tugas dari kepala manajer unit usaha adalah :
a. merumuskan strategi dalam pengelolaan sumber daya yang tersedia
secara efektif dan efisien, sehingga mampu menghasilkan kinerja
yang optimal dengan biaya yang realistis,
b. mengkoordinir dan mengawasi proses penyusunan rkap tahun 2009
unit-unit usaha diwilayah masing-masing,
c. menyusun anggaran untuk biaya overhead kantor guu
masing-masing,
d. berkoordinasi dengan bagian SDM kantor pusat untuk menyusun
2. Kepala Bagian Tanaman
Fungsi dan tugas dari kepala bagian tanaman adalah :
a. menyusun rencana tanaman baru/ulang/konversi dan rencana mutasi
areal tanaman tahun 2009,
b. bekerjasama dengan bagian perencanaan menyusun standar fisik
bidang tanaman yang dirinci per budidaya, baik untuk pemeliharaan
TM maupun investasi (TU,TB, Konversi, TBM dan Pembibitan),
c. menyusun rencana investasi dibidang tanaman baik fisik maupun
biaya berdasarkan prioritas,
d. menyusun rencana produksi unit usaha tahun 2009 untuk semua jenis
komoditi yang diusahakan, dengan memperhatikan potensi dan data
statistik produksi unit,
e. menyusun rencana dan jadwal pemupukan untuk tbm dan tm untuk
semua komoditi,
f. menyusun standard pemeliharaan tanaman menghasilkan serta
standar panen dan pengangkutan ke pabrik.
3. Kepala Bagian Pengolahan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian pengolahan adalah :
a. menyusun standar sistem pemantauan lingkungan dan kolam limbah,
b. menyusun kebutuhan bahan-bahan pengolahan di pabrik kelapa
sawit,
c. menentukan kapasitas olah dan hari olah kelapa sawit,
4. Kepala Bagian Teknik
Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknik adalah :
a. menyusun standar fisik dibidang teknik yang meliputi kapasitas
pabrik, kebutuhan tenaga kerja pemeliharaan mesin dan instalasi
pabrik, untuk seluruh kelapa sawit,
b. menyusun tarif listrik berdasarkan ketentuan yang berlaku,
c. menyusun norma pemakaian bahan/barabg untuk seluruh jenis
kendaraan, alat berat dan pabrik,
d. menyusun anggaran biaya overhead bagian teknik.
5. Kepala Bagian Keuangan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian keuangan adalah :
a. menyusun standar fisik da tarif-tarif biaya yang berkaitan dengan
pajak kendaraan bermotor (PKB), pajak bumi dan bangunan (PBB),
b. menyusun biaya assuransi asset dan cash in transit yang menjadi
beban unit-unit usaha,
c. menyusun anggaran biaya overhead bagian keuangan,
d. meningkatkan pengendalian pelaksanaan anggaran,
e. bekerjasama dengan bagian sekretaris perusahaan menyusun
/mengkompilasi biaya administrasi unit usaha.
6. Kepala Bagian Akuntansi
Fungsi dan tugas dari kepala bagian akuntansi adalah :
a. menyusun anggaran biaya pegawai yang di perbantukan,
c. mengevaluasi anggaran biaya penyusutan asset,
d. menyusun laporan tepat waktu,
e. menyusun anggaran biaya overhead bagian akuntansi.
7. Kepala Bagian Perencanaan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian perencanaan adalah :
a. menyusun biaya percobaan dan penelitian unit-unit usaha,
b. mengkaji cost dan benefit terhadap rencana investasi PT Perkebunan
IV Sawit Langkat,
c. bekerjasama dengan bagian tanaman, teknik, pengolahan dalam
menyusun standar fisik,
d. melaksanakan land application atas limbah PKS.
8. Kepala Bagian Teknologi Informasi
Fungsi dan tugas dari kepala bagian teknologi informasi adalah :
a. menyusun kebutuhan anggaran informasi teknologi dan kebutuhan
perangkat komputer,
b. menyusun anggaran biaya overhead bagian perencanaan.
9. Kepala Bagian Pengembangan
Fungsi dan tugas dari kepala bagian pengembangan adalah :
a. menyusun anggran didaerah pengembangan,
b. merumuskan rencana pembangunan infrastruktur daerah
10. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia
Fungsi dan tugas dari kepala sumber daya manusia adalah :
a. menyusun rencana hari-hari kerja efektif,
b. menyusun kebutuhan beras karyawan pelaksana dan pensiun,
c. menyusun tarif biaya cuti karyawan pimpinan dan pelaksana,
d. meningkatkan hubungan industrial, keselamatan dan kesehatan kerja.
11. Kepala Bagian Umum
Fungsi dan tugas dari kepala umum adalah :
a. menigkatkan koordinasi dengan instansi terkait dalam upaya
mengamankan aset perusahaan,
b. meningkatkan koordinasi pelayanan kerumahtanggaan, keamanan
dan sarana komunikasi,
c. menyusun anggaran biaya overhead bagian umum ke unit usaha.
12. Kepala Bagian Pertanahan
Fungsi dan tugas dari kepala pertanahan adalah :
a. menyusun standard yang berkaitan dengan bidang agraria,
b. menyusun tarif biaya keamanan untuk uni-unit usaha,
c. menyusun rencana biaya ganti rugi tanaman perunit usaha baik pada
rekening biaya eksploitasi maupun investasi.
13. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan
Fungsi dan tugas dari kepala sekretaris perusahaan adalah :
a. menyusun anggaran biaya overhead bagian sekretaris perusahaan,
14. Grup Unit Usaha (GUU)
Fungsi dan tugas dari GUU adalah :
a. mengawasi program kerja lapangan para administrasi ditiap kebun,
b. memberi laporan kepada para kepala bagian di masing-masing
bidang,
c. bertanggungjawab penuh atas perkembangan hasil produksi.
D. Jaringan Kegiatan
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan salah
satu unit usaha yang dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara IV (persero)
wilayah Sumatera Utara yang berlokasi di Medan dan sekaligus merupakan
anak dari perusahaan tersebut. PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat mengoperasikan 1 unit pabrik fraksionasi dan rafinasi CPO dengan
kapasitas lebih kurang 200 ton perhari dengan produk akhir berupa margarin
RBD olein (refined bleaced deodorized), stearine dan fatty acid. Pabrik ini
dalam proses menggunakan sistem dry prosess (tanpa bahan kimia).
Keunggulan hasil produksinya diminati dipasar negara-negara maju.
Jaringan kegiatan usaha yang dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara
IV Kebun Sawit Langkat adalah dengan mengelola hasil kebun sawit tersebut
dengan kapasitas TBS (tandan buah segar) dan pabrik tersebut mengolah
bahan mentah sawit menjadi pengolahan inti sawit (PIS) dan kemudian
mengantar produk yang telah dihasilkan ke PT Perkebunan Nusantara IV
E.Kinerja Kegiatan Terkini
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat merupakan perkebunan
yang bergerak dibidang sektor kelapa sawit dari mulai pembibitan sampai
dengan pengolahan menjadi minyak mentah.
Tabel 1.2 Realisasi kinerja tahun 2009-2012 .
URAIAN 2009 2010 2011 2012 TBS (Ton/Ha) 13.508 14.210 16.900 16.799 TBS (kg) 81.264.030 85.474.180 98.560.350 85.673.830 Minyak(kg) 17.709.240 18.690.719 21.801.763 19.376.180 Inti(kg) 4.193.406 4.874.592 6.086.281 4.399.664 Rend.Minyak(%) 21,79 21,87 22,12 22,62 Rend.Inti(%) 5,16 5,67 6,18 5,14
Sumber : PT.Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat.
Realisasi kinerja yang dilakukan pada tahun 2013 adalah TBS dan hasil
olahan.
A. TBS (Tandan Buah Segar)
Total produksi TBS kebun sendiri diperkirakan sebesar 2.005.585 ton
atau 3,2 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 2.072.090 ton sedangkan
produksi TBS sebesar 22.03 ton/Ha, hal ini disebabkan pada tahun 2013
Ha. Total areal perkebunan adalah 175.244 Ha dan areal rehabilitasi
(bermasalah 2.122).
B. Hasil Olahan
Total produksi minyak sawit untuk kebun sendiri sebesar 472.918
ton atau 3,29 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 489.017 ton,
sedangkan capaian rendemen sebesar23,58 % atau 0,09 % dibawah RKSP
tahun 2013 sebesar 23,60 %. Total produksi inti sawit ini kebun sawit
sebesar 98.607 ton atau 4,79 % dibawah RKAP tahun 2013 sebesar
103.573 ton sedangkan capain rendemen sebesar 4,92 % atau 1,64%
dibawah RKAP tahun 2013 sebesar 5,0%.
Dari uraian diatas, disimpulkan bahwa realisasi kinerja terkini pada
perusahaan yang bergerak di bidang sektor kelapa sawit dari mulai
pembibitan sampai dengan pengolahan menjadi minyak mentah selalu
berubah-ubah sesuai dengan produksi yang dihasilkan.
F. Rencana Kegiatan
PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat memiliki jenis kegiatan
usaha yang bergerak di bidang industri perkebunan dengan mengelola tanaman
kelapa sawit yang dilengkapi dengan sarana pegolahan berupa pabrik kelapa
sawit. Rencana kegiatan usaha antara lain :
1. mengusahakan budidaya tanaman meliputi pemupukan, pengelolaan
lahan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan
2. produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pegolahan hasil tanaman
sendiri dari bahan baku menjadi bahan setengah jadi,
3. pengembangan usaha di bidang perkebunan, agrousaha dan agrobisnis,
4. menjalankan perusahaan di bidang perkebunan kelapa sawit,
5. mengelola usaha secara profesional untuk meningkatkan nilai perusahaan
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGAWASAN BIAYA OPERASIONAL PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO)
KEBUN SAWIT LANGKAT
A.Elemen-Elemen Biaya Operasional
Biaya operasional merupakan salah satu elemen yang paling penting dalam
aktifitas ekonomi dari suatu perusahaan dalam pembentukan laba usaha. Biaya
merupakan pengeluaran segala kegiatan untuk memperoleh barang dan jasa.
Menurut perusahaan, biaya (cost) adalah pengeluaran-pengeluaran atau nilai
pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang berguna untuk masa
yang akan datang. Menurut prinsip Milton F.Usry and Laurence H.Hammer
(1991), biaya (cost) adalah suatu nilai tukar prasyarat dan pengorbanan yang
dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang bermanfaat.
Dari penyataan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian
biaya (cost) menurut perusahaan dengan menurut prinsip Milton F.Usry and
Laurence H.Hammer (1991) telah sesuai yaitu biaya merupakan suatu
pengeluaran atau pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh barang atau
jasa yang bermanfaat untuk masa yang akan datang. Biaya operasional merujuk
pada cara anggota perusahaan mengubah input, tenaga kerja, uang, pasokan,
peralatan dan sebagainya menjadi output berupa barang atau jasa. Dalam
untuk memperbaiki produktifitas yang berguna untuk membantu memenuhi
prioritas kompetitif pelanggan.
Biaya sangat diperlukan untuk mendukung berjalannya operasi perusahaan.
Beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi
dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aktiva atau terjadinya
kewajiban yang mengakibatkan penurunan equitas yang tidak menyangkut
pembagian kepada penurunan modal. Penggolongan elemen-elemen biaya
operasional dibagi menjadi tiga kelompok besar yaitu biaya produksi, biaya
non produksi, dan biaya umum.
1. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang berkaitan dengan
pemrosesan barang/jasa. Beban produksi ini berupa biaya bahan baku
langsung, upah langsung, dan overhead pabrik.
a. Biaya bahan baku langsung (direct material used)
Bahan baku langsung digunakan untuk proses produksi.
b. Upah langsung (direct labour)
Upah langsung merupakan upah yang dibayar untuk buruh langsung
dalam proses produksi.
c. Overhead pabrik (factory overhead)
Overhead pabrik merupakan semua bahan yang tidak langsung
dalam proses produksi seperti :
2) bahan baku tidak langsung (indirect material used),
3) biaya reparasi peralatan pabrik (repair expanse),
4) biaya pemeliharaan peralatan pabrik (factory maintenance),
5) penyusutan mesin (depreciation of machinery),
6) penyusutan gedung pabrik (depreciation of factory building),
7) penyusutan peralatan pabrik (depreciation of factory
equipment), 2. Biaya Non Produksi
Biaya non produksi merupakan biaya yang tidak berkaitan dengan
pemrosesan barang atau jasa. Biaya ini berupa biaya administrasi, dan
biaya penjualan.
a. Biaya Administrasi (general expanse)
biaya administrasinya adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
mengelola administrasi suatu perusahaan meliputi :
1) biaya gaji, tunjangan, dan biaya sosial karyawan,
2) biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan,
3) biaya pemeliharaan kantor,
4) biaya perbaikan kantor,
5) penyusutan peralatan kantor,
6) penyusutan gedung kantor,
7) biaya listrik,
8) asuransi,
10) biaya supplies kantor,
Biaya administarasi pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat adalah sebagai berikut :
1) biaya gaji, tunjangan, biaya sosial peg.staf,
2) biaya gaji, tunjangan, biaya sosial non staf,
3) biaya pengangkutan, perjalanan, dan penginapan,
4) biaya percobaan/penelitian,
5) biaya emplasmen,
6) biaya pemeliharaan bangunan rumah,
7) biaya pemeliharaan bangunan perusahaan,
8) biaya pemeleliharaan jalan, jembatan, saluran air,
9) biaya pemeliharaan/inventaris,
10) pemakaian alat inventaris kecil,
11) pemakaian dan pemel.sistem komputer,
12) iuran dan sumbangan,
13) pajak dan sewa tanah/PBB,
14) asuransi,
15) biaya keamanan,
16) biaya penerangan,
17) biaya air,
18) pengeluaran lain-lain,
b. Biaya Penjualan
Biaya penjualan adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
menjual produk selesai yang dihasilkan oleh perusahaan hingga
ketangan konsumen. Biaya penjualan terdiri dari :
1) gaji karyawan,
2) biaya pemeliharaan peralatan bagian penjualan,
3) biaya perbaikan bagian penjualan,
4) penyusutan peralatan bagian penjualan,
5) asuransi pabrik,
6) penyusutan gedung bagian penjualan (depreciation of store
building),
7) biaya listrik,
8) biaya advertising.
Biaya penjualan pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat tidak ada karena perusahaan ini hanya mengolah bahan
mentah menjadi bahan setengah jadi dan barang setengah jadi ini
akan diantar kepusatnya untuk diolah kembali menjadi bahan jadi
yang kemudian nantinya akan dipasarkan oleh perusahaan yang
berada dipusat.
3. Biaya Umum
Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka
Biaya umum meliputi biaya lain-lain dan biaya penyusutan dalam
harga pokok.
Biaya umum pada PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit
Langkat.
a. Biaya tanaman meliputi :
1) gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf tanaman,
2) biaya pemeliharaan TM,
3) biaya panen,
4) biaya pengangkutan kepabrik.
b. Biaya olah meliputi :
1) gaji, tunjangan, dan biaya sosial peg. staf teknik,
2) biaya pengolahan,
3) biaya pemeliharaan pabrik,
4) biaya pengepakan,
5) asuransi pabrik,
6) andil pengolahan untuk pembelian.
c. Biaya penyusutan.
d. Biaya pembelian TBS (Tandan Buah Segar).
B.Perencanaan Biaya Operasional
Setiap perusahaan harus membuat suatu perencanaan yang merupakan
pendek maupun jangka panjang yang dipakai sebagai dasar untuk
mengendalikan perusahaan. Menurut perusahaan, perencanaan adalah sebuah
proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menetapkan strategi
untuk pencapaian tujuan organisasi secara menyeluruh, serta merumuskan
sistem perencanaan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi
hingga tercapainya tujuan organisasi. Menurut Sadono Sukirno (2004),
perencanaan adalah proses yang menyangkut upaya untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai pada masa yang akan datang, merumuskan sistem
perencanaan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga
tercapainya tujuan organisasi, dan menentukan dana yang diperlukan untuk
produksi yang akan digunakan.
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian
perencanaan di perusahaan dengan menurut Sadono Sukirno (2004) telah
sesuai yaitu perencanaan merupakan suatu usaha untuk menentukan tujuan
yang akan dicapai dan menyusun program operasi dalam rangka mencapai
tujuan tersebut, termasuk dalam proses penentuan strategi yang disusun untuk
jangka pendek maupun jangka panjang hingga tercapainya tujuan perusahaan.
Perencanaan dalam biaya operasional mengandung aspek-aspek adalah
penetapan tujuan organisasi, maka pelaksanaan kegiatan dapat diusahakan
dengan efisien dan efektifitas setinggi mungkin, memilih tindakan untuk
kekurangan yang masih ada, memulai kegiatan yang diperlukan untuk
menjabarkan rencana menjadi tindakan.
Dalam penyusunan anggaran, perusahaan biasanya menggunakan
data-data dimasa lalu (historis) dengan mengambil beberapa pertimbangan terhadap
biaya-biaya yang mengalami kenaikan dari anggaran yang direncanakan
dengan realisasinya, maka perusahaan mencoba untuk meningkatkan kontrol
yang baik terhadap unsur biaya tersebut sehingga pada periode berikutnya,
besarnya biaya tersebut setidaknya dapat dikurangi, demikian sebaliknya.
Dasar penyusunan anggaran biaya operasional pada PT Perkebunan
Nusantara IV Kebun Sawit Langkat yaitu menggunakan anggaran biaya
variabel. Anggaran biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah
secara proporsional dengan berubahnya volume anggaran biaya pada
perusahaan yang mempunyai dua ciri-ciri utama yaitu :
1. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini tidak
ada,
2. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini akan
mengalami peningkatan sedangkan bila perusahaan menurunkan
aktifitasnya, biaya ini akan mengalami penurunan.
Termasuk dalam biaya variabel ini adalah biaya gaji, biaya bahan baku, dan
Menurut M.Munandar (2001), dasar penyusunan anggaran biaya
operasional dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu anggaran biaya tetap,
anggaran biaya variabel, dan anggaran biaya semi variabel.
1. Anggaran Biaya Tetap
Biaya tetap adalah kelompok biaya yaang besarnya dapat diduga
sebelumnya sesuai besarnya kegiatan atau volume produksi. Termasuk
dalam biaya tetap adalah depresiasi, pajak, asuransi, biaya kredit, dan
lain-lain lalu kemudian biaya ini akan diteliti dan dibuat pertimbangan
sebelumnya. Ada dua ciri-ciri biaya tetap :
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini
tetap ada pada jumlah yang tetap,
b. bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktifitasnya, biaya
ini tetap dalam jumlah tertentu dan tidak berubah.
2. Anggaran Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah secara
proporsional dengan berubahnya volume produksi. Termasuk dalam biaya
variabel ini adalah bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan lain-lain.
Biaya variabel ini dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel
tahun lalu dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan
aktifitas perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. Ada dua ciri-ciri
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas sama sekali, biaya ini
tidak ada,
b. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini akan
mengalami peningkatan sedangkan bila perusahaan menurunkan
aktifitasnya, biaya ini akan mengalami penurunan.
3. Anggaran Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat
tetap dan sebagian lagi mempunyai sifat variabel. Termasuk dalam biaya
semi variabel ini adalah biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan
mesin dan alat, biaya upah, biaya insentif, dan lain-lain. Dua ciri-ciri
utama biaya semi variabel :
a. bila perusahaan tidak mengadakan aktifitas biaya ini tetap ada dalam
jumlah tertentu sebagai biaya tetap yang terkandung didalamnya,
b. bila perusahaan meningkatkan aktifitas maka jumlah biaya ini makin
meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung didalamnya
tidak berubah, demikian sebaliknya jika aktifitas perusahaan
menurun maka jumlah biaya menurun karena unsur biaya variabel
menurun, sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah.
Pernyataan dari uraian yang diatas, maka penulis menyimpulkan