• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan uraian pembahasan pada Bab II dan Bab III adalah sebagai berikut :

1. UU PPTKI tersebut membagi aspek hukum ketenagakerjaan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu masa pra penempatan, masa penempatan, dan masa purna penempatan. Ketiga aspek hukum tersebut terdapat masing-masing hak yang harus diperoleh para calon TKI/ TKI. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah serta PPTKIS yaitu untuk memenuhi dan melindungi hak-hak para calon TKI/ TKI tersebut. Apabila terdapat pihak yang melanggar ketentuan-ketentuan yang ada dalam UU PPTKIS tersebut, dapat dikenakan sanksi baik secara adminisratif maupun secara pidana. Adanya UU PPTKI ini diharapkan mampu memberikan perlindungan terhadap hak-hak para calon TKI/ TKI tersebut.

2. Perlindungan hukum merupakan upaya perlindungan terhadap calon TKI/ TKI yang dilakukan oleh pemerintah baik secara preventif maupun represif. untuk menjamin kelangsungan hidup, kesejahteraan serta jaminan sosial mulai sebelum diberangkatkan sampai kembali lagi ke negara asal. Bentuk perlindungan hukum yang diberikan pemerintah terhadap calon TKI/ TKI dioptimalkan pada saat masa pra penempatan/ sebelum pemberangkatan dengan memberikan pelatihan

kerja serta informasi tentang negara tujuan. Namun UU PPTKI ini dinilai masih lemah dalam melindungi hak-hak para TKI dalam masa penempatan. Hal tersebut disebabkan karena adanya kedaulatan negara lain yang juga harus kita taati. Selain itu, tidak adanya perjanjian bilateral yang diratifikasi antara RI dengan negara tujuan dan hanya sebatas MoU. Pada masa purna penempatan banyak TKI yang menjadi korban pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum petugas baik di bandara maupun di pelabuhan.

B. Sar an

1. Pemerintah sebaiknya mengadakan sosialisasi tentang UU PPTKI dan peningkatan skill kepada calon TKI yang berasal dari daerah pelosok/pedesaan yang notabene kebanyakan masyarakatnya minim pendidikan dan informasi serta awam tentang masalah hukum. Walaupun mereka tidak memahami sepenuhnya akan hukum, namun paling tidak mereka mengerti apa yang harus dilakukan apabila hak- hak mereka dirampas oleh pihak yang ingin mengambil keuntungan pribadi. Para aparat penegak hukum harus lebih konsisten dan tidak tebang pilih dalam memberantas PPTKIS yang tidak mematuhi peraturan supaya menimbulkan efek jera dan tidak terulang lagi atau paling tidak dapat diminimalisir.

2. Pemerintah seharusnya memberikan buku panduan/ pedoman perlindungan hukum dan keselamatan kerja kepada calon TKI yang akan diberangkatkan.. Sehingga calon TKI yang akan diberangkatkan

tersebut benar-benar mengetahui apa yang harus mereka lakukan dan kemana mereka akan mengadu ketika mereka tersandung masalah hukum/ ada hak mereka yang dirampas ketika berada di negara tujuan. Mengingat sulitnya perlindungan hukum pada masa penempatan, maka satu-satunya langkah yang dapat ditempuh guna melindungi hak-hak para TKI selama masa penempatan adalah dengan membuat Perjanjian Bilateral dengan negara tujuan yang isinya berupa perlindungan hak-hak para TKI yang tidak boleh dilanggar dan jaminan bahwa TKI dari negara kita akan mendapat perlakuan yang sama dengan Tenaga Kerja Asing lainnya. Perjanjian Bilateral tersebut berguna agar negara tujuan dapat menekan pengguna untuk tunduk dan patuh pada isi perjanjian, sehingga dapat menghindarkan TKI kita dari tindak kesewenang-wenangan dari pihak pengguna. Pada saat kepulangan pemerintah seharusnya menempatkan petugas pengawas pada terminal kedatangan baik di bandara maupun di pelabuhan untuk menghindari adanya pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin mencari keuntungan pribadi.

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Abdurrahman, Muslan, Ketidakpatuhan TKI Sebuah Efek Diskriminasi

Hukum, Cet ke-1, UMM Press, Malang, 2006.

Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (Dinamika dan Kajian

Teori), Cetakan ke-1, Ghalia Indonesia, Bogor, 2010.

_________, Analysis on the Indonesian regulations for trafficking in person

for labor, makalah disajikan dalam 5th ASLI conference, 22-23 May

2008, Faculty of Law, National University of Singapore

Ali, Zainuddin, Metode Penelitian Hukum, Sinar Grafika, Jakarta, 2009. Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT.

Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003.

Ananta Aris, Liberalisasi Ekspor Dan Impor Tenaga Kerja Suatu Pemikiran Awal, Pusat Penelitian Kependudukan UGM, Yogyakarta, 1996. Hakim, A, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan UU No. 13

Tahun 2003, PT. Citra Aditya, Bandung, 2003.

Husni, Lalu , Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2000.

Marzuki, Peter Mahmud, Penelitian Hukum, Kencana Prenada Media Group, Cet ke-4, Jakarta, 2008.

Muis, Abdul, Pedoman Penulisan Skripsi Dan Metode Penelitian Hukum, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan, 1990.

Muladi, H, Hak Asasi Manusia (Hakekat, Konsep Dan Implikasinya Dalam

Perspektif Hukum Dan Masyarakat), Cetakan ke-3, PT. Refika

Aditama, Bandung, 2009.

Nazir, Moh, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985.

Philipus M Hadjon dan Tatiek Sri Djatmiati, Argumentasi Hukum, UGM Press, Yogyakarta, 2005.

Soemitro, Ronny Hanitijo, Perspektif Sosial Dalam Pemahaman Masalah-

Syafaat (ed), Rachmad Menggagas TKI Luar Negeri Kebijakan Pro TKI (Rekomendasi Kebijakan Perlindungan di Kabupaten Blitar), diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengembangan Hukum Universitas Brawijaya Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Blitar dengan Lappera Pustaka Utama, 2002.

Syamsuddin, Mohd. Syaufii , Norma Perlindungan Dalam Hubungan

Industrial, Sarana Bhakti Persada, Jakrata, 2004.

Wijayanti, Asri, Menggugat Konsep Hubungan Kerja, Lubuk Agung, Bandung, 2011.

B. Peraturan Perundang-undangan

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Di Luar Negeri.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transmigrasi No. Kep- 104A/ MEN/2002 Tentang Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

C. Atur an

Chaniago, Y. S Amran, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Pustaka Setia, Bandung, 1997.

D. Internet

Ine Ventyrina, Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Indonesia Sektor pembantu Rumah Tangga di Luar Negeri Bagian II, http://www.Hukum.Kompasiana.com/, diakses pada hari Rabu tanggal 10 Juli 2011; 19.30.

Edwin. Y, Pengertian Subyek Hukum , http ://www.lintas- blog.blogspot.com/, diakses pada hari Kamis Tanggal 20 Oktober 2011; 23.00.

Tempo Interaktif, Pemerintah Tak Akan Hentikan Pengiriman TKI ke Malasya,

http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2007/06/21/brk,2007062 1-102356, id, html, diakses pada Tanggal 21 Juni 2007.

E. Media Cetak

Majalah Tenaga Kerja, Sistem Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar

Dokumen terkait