Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan dan implementasi yang telah dilakukan serta saran pengembangan.
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Pengertian Saham
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut.
Dalam melakukan analisis dan memilih saham, ada dua pendekatan yang sering digunakan, yaitu :
II.1.1 Analisis Fundamental
Analisis Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisis fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan perusahaan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasikan secara akurat.
Sebagian besar informasi fundamental menitikberatkan pada data-data ekonomi, industri, dan perusahaan. Pendekatan umum untuk menganalisis perusahaan menyangkut 4 langkah dasar sebagai berikut:
• Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan. • Menghitung kondisi industri secara keseluruhan. • Menghitung kondisi perusahaan.
• Menghitung nilai saham perusahaan II.1.2 Analisis Teknikal
Analisis Teknikal adalah suatu metode analisis yang menggunakan pengujian atas pergerakan harga saham di masa lampau untuk tujuan prediksi (forecast) pergerakan harga di masa yang akan datang. Analisis teknikal digunakan untuk forecasting harga sekuritas, antara lain saham (stock), Forex , atau instrument lain yang bisa diperdagangkan di pasar. Harga di sini merujuk pada kombinasi antara open price, high price, low price dan close price suatu sekuritas pada suatu rentang waktu(limeframe)tertentu.
II.1.3 Jenis-jenis Harga
Dalam bagian ini akan dijelaskan berbagai jenis harga saham yang mungkin digunakan dalam analisis teknikal:
1. Open price
Open price suatu saham adalah harga saham tersebut pada awal periode tersebut. Open price pada suatu hari adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal dibuka pada hari itu.
2. High price
High price suatu saham adalah harga tertinggi yang pernah dicapai saham tersebut pada suatu periode.
3. Low price
Low price suatu saham adalah harga terendah yang pernah dicapai saham tersebut pada suatu periode.
4. Close price
Close price suatu saham adalah harga saham tersebut pada akhir periode tersebut. Close price pada suatu hari adalah harga saham tersebut pada saat pasar modal ditutup pada hari itu.
Harga yang paling sering digunakan dalam analisis teknikal adalah harga penutupan (close price).
II.1.4Trend
Definisi mudah tentangtrendsecara mendasar merupakan petunjuk umum dari pergerakan harga suatu sekuritas. Trend harga dikatakan naik jika arah pergerakan harga telah melewati batas tertinggi pada waktu sebelumnya, atau telah bergerak naik melewati batas terendah dari harga pada waktu sebelumnya. Sedangtrendharga dikatakan menurun jika pergerakan harga telah bergerak turun melewati harga tertinggi sebelumnya atau bergerak turun melewati harga terendah sebelumnya. Jika pergerakan harga tidak menunjukkan serangkaian pergerakan searah, baik itu turun atau naik, maka bisa dikatakan bahwa pergerakan harga tidak menunjukkantrend.
Seorang analis teknis akan menyarankan untuk melakukan pembelian pada saattrendsedang naik, dan melakukan penjualan pada saattrendsedang turun.
II.2 CandleStick
Candlestick adalah satu teknik untuk memetakan pergerakan harga pasar baik itu pasar saham, komoditi, atau juga valuta asing (forex). Teknik ini termasuk ke dalam kelompok analisis teknikal dan merupakan teknik tertua dalam analisis teknikal. Teknik ini diciptakan di Jepang oleh Munehisa Homma (1724-1803) yang dikenal juga sebagai “Dewa Pasar” dalam dua bukunya Sakata Senho dan Soba Sani No Den. Tahun 1991, Steve Nison memperkenalkan teknik ini ke dunia Barat dalam bukunya Japanese Candlestick Charting Technique.
Gambar 2.1 CandleStick
Candlestick yang putih itu adalah candle bullish (naik) dan candle yang hitam adalah candle bearish(turun). Perhatikan bahwa pada candle itu ada yang disebutBody atau badannya yaitu selisih antaraopendanclose dan jugaShadow atau bayangan atau buntut yaitu selisih antarahigh/lowdenganopen/close.
Panjang body dan shadow ini dalam analisis memegang peranan yang sangat penting. Semakin panjang body dapat diartikan semakin jelas arah pasar yang terlihat melalui candlestick. Semakin panjangshadowmenunjukkan semakin besar tekanan balik yang diberikan pasar atas trend yang terlihat melalui candlestick.
Sebagai contoh kita lihat saja candlestick yang bullish (yang putih). Semakin panjang body maka semakin jelas trend bullish yang terbentuk karena jarak antara open dan close yang semakin jauh. Semakin panjangupper shadow (buntut yang di atas) maka semakin besar tekanan resistance yang diberikan oleh titik highatastrend bullish ini. Dan semakin panjanglower shadow(buntut yang di bawah) maka semakin besar tekanan yang diberikan titiklowatastrend bullish ini. Dalam hal ini bisa juga kita artikan bahwahigh danlowitulah yang menjadi titik resistance dan support yang tekanannya sebesar panjang shadow yang terbentuk.
II.3 Indikator-Indikator Dalam Analisis Teknikal
Indikator adalah perhitungan matematis yang diterapkan pada harga sekuritas atau volume perdagangan. Hasil perhitungan adalah nilai yang digunakan untuk mengantisipasi gerakan harga di masa depan.
Indikator dalam analisis teknikal modern pada umumnya di bagi menjadi dua bagian yaitu indikatorLeadingdan indikatorLagging.
II.3.1 IndikatorLeading
Indikator leading adalah indikator yang di tampilkan sebelum trend muncul. Indikator ini membantu menarik keuntungan dengan memprediksi perubahan yang bakal terjadi. Contoh dari ini adalahRSI, Bollinger Bands.
II.3.2 IndikatorLagging
Indikator lagging adalah indikator yang tampil setelah trend muncul dan berguna ketika harga bergerak dalam trend yang cukup panjang. Indikator ini tidak memperingatkan tentang perubahan yang bakal terjadi, tetapi hanya memberitaukan apa yang sedang terjadi pada harga tersebut (yaitu, naik atau turun) sehingga dapat membuat keputusan investasi sesuai dengan fakta tersebut. Indikator ini tidak efektif dalam pasar trading atau mendatar. Jika digunakan dalam pasartrading,indikator ini akan mungkin sekali memberikan banyak sinyal salah (palsu). Contoh dari indikator ini adalahmoving averagedan MACD
II.3.3Moving Average(MA) 1
Moving Average adalah salah satu perangkat didalam analisis teknikal yang paling sering digunakan. Moving average memberikan nilai rata-rata atas perubahan harga sekuritas sehingga memberikan informasi yang lebih mudah ditangkap untuk keperluan analisis dan mengantisipasitrend.
II.3.4Simple Moving Average(SMA)
Simple Moving Average (SMA) dihitung dengan cara mengambil nilai rata-rata dari harga suatu sekuritas pada rentang waktu tertentu. Perhitungan SMA
1
ini bisa diambil dari nilai rata-rata harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan juga harga terendah, namun kebanyakan nilai dari SMA diambil dari harga penutupan suatu sekuritas. Misal SMA untuk 5 hari dari suatu sekuritas diambil dari 5 harga penutupan pada 5 hari terakhir dibagi dengan 5 sehingga menghasilkan nilai SMA sebagai berikut:
10 + 11 + 12 + 13 + 14 = 60 60 ÷ 5 = 12
II.3.5 Exponential Moving Average(EMA)
Exponential Moving Average(EMA) menggunakan formulasi perhitungan yang memberikan bobot pada harga sekarang secara relatif terhadap harga awal dari perhitungan EMA pada rentang waktu tertentu. Semakin pendek rentang waktu, semakin berbobot penerapan penggunaan EMA ini untuk memberikan nilai rata-rata terkini dari suatu sekuritas.
Cara perhitungan dari EMA ini jauh lebih rumit daripada cara perhitungan dari SMA. Namun demikian hasil perhitungan dengan menggunakan EMA ini akan memberikan bobot yang lebih atas perubahan harga terkini untuk pengambilan nilai rata-rata. Oleh karena itulah EMA mampu memberikan reaksi yang lebih peka atas perubahan harga yang terjadi untuk pengambilan nilai rata-rata dibandingkan dengan SMA.
Dalam mencari EMA kita pertama kali harus menentukan exponential percentagedengan menggunakan rumus sebagai berikut :
EP = 2 / (TP+1)
Di mana :
EP =Exponential Percentage TP =Time Period/ Periode Waktu
Sedangkan formula dasar dariExponential Moving Averageadalah : EMAt=((Pt–SMAt-1) x (EP) + (SMAt-1))
Dimana :
EMAt =Exponential Moving Averageuntuk harga hari t t = hari yang ditentukan
Pt =harga penutupan saham hari t EP =Exponential Percentage
SMAt-1=Simple Moving Averagehari sebelumnya
II.3.6Moving Average Convergence Divergence(MACD)
Berbeda dengan Moving Average sebelumnya, MACD menggunakan 2 EMA untuk mengindikasikan kondisi tekanan beli (overbought) atau kondisi tekanan jual (oversold) yang berfluktuasi di atas dan di bawah garis 0 (zero).
Moving Average Convergence Divergence adalah formulasi analisis teknikal yang pertama kali dikembangkan oleh Gerald Appel. Moving Average Convergence Divergence dikatakan sebagai salah satu alat analisis yang paling sederhana dan cukup handal digunakan dalam mengambil keputusan selama perdagangan.
Dalam MACD terdapat 2 indikator yaitu MACD histogram dan garis MACD sendiri. Secara garis besar, MACD terbagi atas tiga bagian yaitu triger line, center linedan MACDline. Perhatikan gambar 2.2 dibawah ini :
Gambar 2.2 MACD Histogram
MACD line. Secara default formulasi MACD line adalah : EMA12 – EMA26 yaitu selisih dari EMA periode 12 dengan EMA periode 26. Karena menggunakan EMA, maka sifat-sifat MACD juga akan menyerupai sifat-sifat EMA yaitu memberikan sinyal yang lebih dini dibanding MA lainnya.
Triger line.Triger lineadalah garis pemicu yang sebenarnya secara default adalah EMA9.
Centerline. Garis biasa. Merupakan garis nol yaitu membatasi histogram negatif dengan histogram positif.
Histogram. Formulasi untuk histogram adalah: MACD line – Triger line Digunakan sebagai indikasioverbought/oversold.
II.3.7 MACD untuk PerubahanTrend
Ini adalah kegunaan khas dari MA yang digunakan MACD sebagai MACD line dan triger line. Cara membaca peralihan trend dari Bullish (signal beli) menujuBearish(signal jual) dan sebaliknya sama dengan cara kita membaca peralihan trend pada MA. Garis yang digunakan untuk membacanya adalah MACD line dan triger line. Mari kita perhatikan lagi gambar 2.3 dibawah ini:
Gambar 2.3 MACD untuk Perubahan Trend
Persis seperti aturan pada pembacaan MA, pada MACD berlaku aturan apabila MACD line memotong triger line dari bawah maka akan terjadi perubahan trend menuju Bullish trend(signal beli). Dan berlaku juga sebaliknya apabila MACD linememotongtriger linedari atas, maka akan terjadi perubahan trend menujuBearish trend(signal jual).
II.3.8OverboughtdanOversoldpada MACD
Dari formulasi sederhana pada MACD, kita bukan saja dapat menentukan trend dalam jangka panjang maupun pendek. Ada satu lagi kegunaan MACD yaitu sebagai indikator overbought dan oversold. Situasi overbought atau jenuh beli merupakan indikasi bahwa pasar telah mengalami kejenuhan dalam membeli saham yang bersangkutan. Jika ini terjadi maka diramalkan akan terjadi penurunan harga dalam beberapa saat kemudian. Begitu juga dengan oversold yang artinya jenuh jual. Jika terjadi oversold maka diramalkan akan terjadi penguatan harga menuju titik resistance-nya. Perhatikan gambar 2.4 dibawah:
Grafik CandleStick
Gambar 2.4 Overbought dan Oversold pada MACD
Perhatikan ketika histogram beranjak naik keatas dan berada diatas centerline(garis nol) maka harga cenderung bergerak naik dan sebaliknya ketika histogram bergerak turun dan menuju area negatif, harga juga bergerak turun. Garis dibawahcenterline(area minus) merupakan wilayah yang disebutoversold area (jenuh jual) dan diatas centerline (area positif) merupakan wilayah overbought(jenuh beli).Divergence negatifyaitu indikator bergerak turun namun harga sedang bergerak sebaliknya. Jika terjadidivergence negatifmaka yang akan terjadi adalah harga akan bergerak mengikuti arah dari indikator. Hal yang sama juga terjadi pada divergence positif yaitu harga bergerak turun namun indikator cenderung naik. Jika terjadi divergence positif maka harga akan bergerak mengikuti arah indikator yaitu kembali menguat.
Berikut ini ringkasan kaidah-kaidah yang berlaku pada indikator MACD :
No Kriteria Definisi
1 MACD line memotong triger line dari bawah
Peralihan trend menuju Bullish(signal beli) 2 MACDlinememotongtriger linedari atas Peralihan trend menuju
Bearish(signal jual) 3 MACD line dan triger line berada diatas Long Bullish trend
centerline(area positif)
4 MACD line dantriger line berada dibawah centerline(area negatif)
Long Bearish trend
5 Histogram positif / negatif Kondisi overbought/ oversold
6 Divergencepositif Harga akan ikut
bergerak naik
7 Divergencenegatif Harga akan ikut
bergerak turun Tabel 2.1 Kaidah pada Indikator MACD
Rumus dasar MACD adalah sebagai berikut : MACD(t1,t2) = EMAt1- EMAt2 Dimana :
t1,t2 = periode waktu yang digunakan untuk MACD EMA =Exponential Moving Average
II.4 Perhitungan Manual MACD
Tabel dibawah ini menampilkan harga penutupan dari perusahaan Gudang Garam Tbk (GGRM) dengan periode 22/01/2010 sampai dengan 23/04/2010 yang diambil dari Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id).
TANGGAL HARGA TUTUP
22/01/2010 23800 25/01/2010 24000 26/01/2010 23300 27/01/2010 23500 28/01/2010 24050 29/01/2010 24000 01/02/2010 24100 02/02/2010 24100 03/02/2010 24600 04/02/2010 25750 05/02/2010 25000 09/02/2010 24250 10/02/2010 24250
11/02/2010 23950 12/02/2010 24200 15/02/2010 23950 16/02/2010 24250 17/02/2010 24300 18/02/2010 24100 19/02/2010 24050 22/02/2010 24050 23/02/2010 24600 24/02/2010 25600 25/02/2010 26050 01/03/2010 27100 02/03/2010 27450 03/03/2010 27750 04/03/2010 27700 05/03/2010 27000 08/03/2010 26500 09/03/2010 26850 10/03/2010 27100 11/03/2010 27100 12/03/2010 26800 15/03/2010 26800 17/03/2010 27200 18/03/2010 27350 19/03/2010 27000 22/03/2010 27000 23/03/2010 26700 24/03/2010 25900 25/03/2010 25800 26/03/2010 25600 29/03/2010 25500 30/03/2010 25350 31/03/2010 24750 01/04/2010 25250 05/04/2010 25300 06/04/2010 25600 08/04/2010 28100 09/04/2010 27600 12/04/2010 27600 13/04/2010 27150 14/04/2010 27500 16/04/2010 27050 19/04/2010 27100 20/04/2010 27500 21/04/2010 27400 22/04/2010 27000
Tabel 2.2 Harga Penutupan
Berikut ini akan diuraikan proses perhitungan saham menggunakan indikator MACD dengan harga penutupan harian periode 22/01/2010 sampai dengan 23/04/2010
• Perhitungan SMA(12)
Cara perhitungan yaitu dengan menjumlahkan harga penutupan selama 12 hari, periode waktu 22/01/2010 sampai dengan 09/02/2010. Selanjutnya hasil penjumlahan selama 12 hari di bagi dengan 12.
23800+24000+23300+23500+24050+24000+24100+24100+24600+25750+ 25000+24250 =290450
290450÷ 12 =24240.17 • Perhitungan SMA(26)
Cara perhitungannya sama dengan perhitungan MA(12), hanya saja harga penutupan yang digunakan selama 26 hari dengan periode 22/01/2010 sampai dengan 02/03/2010 23800+24000+23300+23500+24050+24000+24100+24100+24600+25750+ 25000+24250+24250+23950+24200+23950+24250+24300+24100+24050+2 4050+24600+25600+26050+27100+27450 =638350 638350 ÷ 26 =24551.92 • Perhitungan EMA(12)
Cara perhitungannya yaitu dengan menghitung exponential percentage terlebih dahulu menggunakan rumus :
EP=2/(TP+1) TP= periode waktu
EP12= 2/(12+1) = 0.1538
Setelah hasil EP diketahui, selanjutnya menghitung EMA(12) yang dimulai dari periode 09/02/2010 sampai dengan 23/04/2010 menggunakan rumus dibawah ini dengan SMA12 =24240.17 untuk perhitungan EMA hari pertama. Untuk hari selanjutnya, perhitungan EMA menggunakan EMA hari sebelumnya.
EMAt=(Pt–SMAt-1) x (EP) + (SMAt-1)
Perhitungan EMA12 untuk tanggal penutupan 09/02/2010
EMA12=((24250–24240.17) x (0.1538) + (24240.17)) = 24211.22
Perhitungan EMA12 untuk tanggal penutupan 10/02/2010
EMA12=((24250–24211.22) x (0.1538) + (24211.22)) = 24217.18 Begitu seterusnya perhitungan EMA12 dilakukan sampai tanggal 23/04/2010. • Perhitungan EMA(26)
Cara perhitungan EMA(26) sama dengan perhitungan EMA(12). Pertama dengan mencari nilai EP(26).
EP26= 2/(26+1)= 0.074
Setelah hasil EP diketahui, selanjutnya melakukan perhitungan EMA(26) yang dimulai dari periode 02/03/2010 sampai dengan 23/04/2010 dengan SMA26 = 24551.92.
Perhitungan EMA26 untuk tanggal penutupan 02/03/2010
EMA26=((27450 - 24551.92) x (0.074) + (24551.92)) = 24766.38
Perhitungan EMA26 untuk tanggal penutupan 03/03/2010 EMA26=((27750 - 24766.38) x (0.074) + (24766.38)) = 24987.17 Begitu seterusnya perhitungan EMA26 dilakukan sampai tanggal 23/04/2010 • Perhitungan MACD(EMA12-EMA26)
Cara perhitungan MACD yaitu dengan mengurangkan hasil perhitungan EMA12 dengan EMA26. Pengurangan dilakukan dari periode 02/03/2010 sampai dengan 23/04/2010.
Perhitungan MACD untuk tanggal penutupan 02/03/2010 MACD=(25415.06–24766.38)= 648.68
Perhitungan MACD untuk tanggal penutupan 03/03/2010 MACD=(25774.17-24987.17)=787.00
Begitu seterusnya perhitungan MACD dilakukan sampai tanggal 23/04/2010. • Perhitungan SMA9
Cara perhitungan SMA9 sama dengan SMA 12 dan SMA26, hanya saja tidak menggunakan harga penutupan harian saham tapi menggunakan hasil perhitungan MACD. Perhitungan SMA9 dilakukan dari tanggal 02/03/2010 sampai tanggal 12/03/2010.
648.68+787.00+882.45+891.33+848.25+832.76+831.10+820.34+778.64= 7320.55
7320.55 ÷ 9= 813.39 • Perhitungan EMA9
Dalam perhitungan EMA9 caranya sama dengan perhitungan EMA12 dan EMA26 tapi harga penutupannya menggunakan hasil perhitungan MACD (EMA12-EMA26).
EP9=(2/(9+1)=0.2
Setelah hasil EP diketahui, selanjutnya melakukan perhitungan EMA(26) yang dimulai dari periode 02/03/2010 sampai dengan 23/04/2010 dengan SMA9=813.39.
Perhitungan EMA9 untuk tanggal penutupan 12/03/2010 EMA9=((778.64-(813.39)) x (0.2) + (813.39)) = 806.44
Perhitungan EMA9 untuk tanggal penutupan 15/03/2010 EMA9=((737.09-(806.44)) x (0.2) + (806.44)) = 792.57
Begitu seterusnya perhitungan EMA9 dilakukan sampai tanggal 23/04/2010.
• Selisih (MACD - EMA9)
Perhitungan selisih digunakan untuk mendapatkan hasil rekomendasi beli atau jual. Cara perhitungannya yaitu dengan mengurangkan hasil perhitungan MACD dengan perhitungan EMA9 dengan periode 12/03/2010 sampai dengan 23/04/2010. Selanjutnya, melihat hasil penguranganya yang didapat. Apakah hasilnya positif atau negatif? Jika hasilnya positif, berarti menunjukan rekomendasi beli. Jika negatif, berarti menunjukan rekomendasi jual.
Perhitungan Selisih(MACD - EMA9) untuk tanggal penutupan 12/03/2010 Selisih=(778.64-806.44)= -27.81
Hasil diatas menunjukan rekomendasi jual,karena hasilnya negatif. Tabel dibawah ini merupakan hasil perhitungan secara keseluruhan. TANGGAL HARGA
TUTUP SMA(12) EMA(12) SMA(26) EMA(26) MACD SMA(9) EMA(9) SELISIH REK 22/01/2010 23800
25/01/2010 24000 26/01/2010 23300 27/01/2010 23500
29/01/2010 24000 01/02/2010 24100 02/02/2010 24100 03/02/2010 24600 04/02/2010 25750 05/02/2010 25000 09/02/2010 24250 24204.17 24211.22 10/02/2010 24250 24217.18 11/02/2010 23950 24176.09 12/02/2010 24200 24179.77 15/02/2010 23950 24144.43 16/02/2010 24250 24160.66 17/02/2010 24300 24182.09 18/02/2010 24100 24169.47 19/02/2010 24050 24151.09 22/02/2010 24050 24135.55 23/02/2010 24600 24206.98 24/02/2010 25600 24421.23 25/02/2010 26050 24671.73 01/03/2010 27100 25045.20 02/03/2010 27450 25415.06 24551.92 24766.38 648.68 03/03/2010 27750 25774.17 24987.17 787.00 04/03/2010 27700 26070.36 25187.92 882.45 05/03/2010 27000 26213.34 25322.01 891.33 08/03/2010 26500 26257.43 25409.18 848.25 09/03/2010 26850 26348.57 25515.80 832.76 10/03/2010 27100 26464.14 25633.03 831.10 11/03/2010 27100 26561.93 25741.59 820.34 12/03/2010 26800 26598.55 25819.91 778.64 813.39 806.44 -27.81 15/03/2010 26800 26629.53 25892.44 737.09 792.57 -55.48 17/03/2010 27200 26717.27 25989.20 728.07 779.67 -51.60 18/03/2010 27350 26814.58 26089.90 724.69 768.67 -43.99 19/03/2010 27000 26843.10 26157.25 685.86 752.11 -66.26 22/03/2010 27000 26867.23 26219.61 647.62 731.21 -83.59 23/03/2010 26700 26841.51 26255.16 586.35 702.24 -115.89 24/03/2010 25900 26696.71 26228.88 467.83 655.36 -187.53 25/03/2010 25800 26558.79 26197.14 361.65 596.62 -234.96 26/03/2010 25600 26411.33 26152.95 258.38 528.97 -270.59 29/03/2010 25500 26271.17 26104.63 166.54 456.48 -289.95 30/03/2010 25350 26129.49 26048.79 80.70 381.33 -300.62 31/03/2010 24750 25917.33 25952.68 -35.35 297.99 -333.34 01/04/2010 25250 25814.69 25900.68 -85.99 221.20 -307.18 05/04/2010 25300 25735.53 25856.23 -120.70 152.82 -273.52 06/04/2010 25600 25714.69 25837.27 -122.58 97.74 -220.32 08/04/2010 28100 26081.55 26004.71 76.84 93.56 -16.72 09/04/2010 27600 26315.09 26122.76 192.32 113.31 79.01 BELI 12/04/2010 27600 26512.71 26232.08 280.63 146.77 133.85 13/04/2010 27150 26610.72 26300.00 310.72 179.56 131.15 14/04/2010 27500 26747.49 26388.80 358.69 215.39 143.30 16/04/2010 27050 26794.02 26437.73 356.29 243.57 112.72
19/04/2010 27100 26841.08 26486.74 354.34 265.72 88.62 20/04/2010 27500 26942.42 26561.72 380.70 288.72 91.98 21/04/2010 27400 27012.80 26623.75 389.04 308.78 80.26 22/04/2010 27000 27010.83 26651.60 359.23 318.87 40.36 23/04/2010 26700 26963.02 26655.18 307.84 316.67 -8.82 JUAL
Tabel 2.3 Hasil Perhitungan II.5 MySQL
MySQL merupakan suatu software manajement database. Sistem manajement database dapat dilakukan penambahan, pengaksesan, dan pemrosesan data yang diakses di komputer. MySQL menggunakan standar SQL. MySQL dapat digunakan untuk melakukan pembuatan database, tabel, view. (MySQL 5.1 Manual)
Query Language
Query Language adalah pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian Data Manipulation Language (DML) untuk pengambilan informasi. DML digunakan untuk menampilkan, menambah, mengubah dan menghapus dan menghapus data didalam objek-objek yang didefinisikan oleh Data Definition Language (DDL). Perintah yang terdapatan pada DML adalah select, insert, update dan delete.
1. Select
Dipakai untuk membaca data daridatabase. Bentuk umum pernyataan select : SELECT daftar_select FROM daftar_tabel [WHERE kondisi_pencarian] [GROUP BY daftar_group_by] [HAVING kondissi_pencarian] [ORDER BY daftar_order [ASC|DEC]]
2. Insert
Dipakai untuk menambah satu atau beberapa data ke dalam tabel. Bentuk umum pernyataan insert:
INSERT INTO tabel_name (column1, column2, [column n]) VALUES (value1, value2, [value n])
3. Update
UPDATE tabel_name
SET column1=value1, column2=value2,[column n=value n] [WHERE id_column=value]
4. Delete
Dipakai untuk menghapus satu atau beberapa baris di dalam tabel. Bentuk umum pernyataan delete:
DELETE FROM tabel_neme
[WHERE field1=value1 [AND|OR] field2=value2 [AND|OR] [field n=value n]
5. Create Procedure
Digunakan untuk membuat suatustore procedure.Bentuk umum pernyataan create procedure:
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
PROCEDURE sp_name ([proc_parameter[,...]])
[characteristic ...] routine_body proc_parameter:
[ IN | OUT | INOUT ] param_name type
6. Create Function
Dipakai untuk membuat suatu fungsi. Bentuk umum pernyataan create function:
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
FUNCTION sp_name ([func_parameter[,...]])
RETURNS type
[characteristic ...] routine_body func_parameter:
param_name type 7. Create Trigger
Digunakan untuk membuat suatu trigger. Bentuk umum pernyatan trigger:
CREATE
[DEFINER = { user | CURRENT_USER }]
TRIGGER trigger_name trigger_time trigger_event
BAB III
PERANCANGAN SISTEM III.1 Perancangan Umum
Perancangan umum sistem adalah suatu tahapan yang dilakukan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional dan merupakan persiapan untuk rancangan implementasi. Bagan alir (Flowchart) umum dari perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar 3.1
Gambar 3.1 Flowchart Sistem Ya
Tidak
Hasil urutan alternatif perusahaan Mulai Download data saham harian Selesai Lanjut? Kode Perusahaan dan tujuan beli/jual
Menghitung MACD
Menentukan urutan Rekomendasi Beli / Jual
III.1.1 Diagram Konteks
Gambar 3.2 Diagram Konteks III.1.2 Diagram Arus Data
Gambar 3.3 DAD Level 1 Pengguna
Gambar 3.5 DAD Level 2 Peramalan
Berdasarkan Gambar, rancangan sistem ini secara keseluruhan dibagi menjadi 3 proses seperti yang terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.1 Proses Pemilihan Saham No Nama Proses Keterangan
1. URL_Address Pada proses ini pengguna bisa melakukan tambah, edit, hapus data URL yang nantinya digunakan untuk download data saham harian.
2. Peramalan Memproses data perusahaan dari pengguna untuk menampilkan perusahaan yang terekomendasi
III.2 Subsistem Manajemen Data III.2.1 Diagram Relasi Entitas
Dalam perancangan basis data sistem ini, akan digunakan Diagram Relasi Entitas untuk mengetahui keterkaitan atau hubungan yang terjadi antara entitas pembentuk sistem.
Gambar 3.6 Diagram Relasi Entitas
III.2.2 Perancangan Struktur Data
o Tabel daftar_jenis
Tabel daftar_jenis digunakan untuk menyimpan data-data perusahaan denganprimary key-nya terletak pada kode_jenis.
Tabel 3.2 perancangan daftar_jenis
Nama Field Type Keterangan
Kode_jenis Integer(1) Kode jenis indeks Nama_jenis Varchar(20) Nama jenis indeks
o Tabel daftar_url
Tabel daftar_url digunakan untuk menyimpan data-data url yang digunakan denganprimary key-nya terletak pada id_url.
Tabel 3.3 perancangan daftar_url
Nama Field Type Keterangan
Id_url Integer(1) Id alamat url
Nama_url Varchar(30) Nama url
Alamat_url Varchar(150) Alamat url
Format Varchar(50) Kolom data saham yang disimpan
Kode_jenis Int(1) Kode jenis indeks
Flg_aktif Smallint(1) Alamat url Aktif = 1
o Tabel perusahaan
Tabel perusahaan digunakan untuk menyimpan data-data perusahaan denganprimary key-nya terletak pada kode_perusahaan.
Tabel 3.4 perancangan perusahaan
Nama Field Type Keterangan
Kode_perusahaan Varchar(10) Kode setiap perusahaan Nama_perusahaan Varchar(30) Nama setiap perusahaan
o Tabel profil
Tabel profil digunakan untuk menyimpan data-data perusahaan dengan primary key-nya terletak pada kode_profil.
Tabel 3.5 perancangan profil
Nama Field Type Keterangan
Kode_profil Int(1) Kode profil yang tersimpan Nama_profil Varchar(30) Nama file yang tersimpan Kode_jenis Int(1) Kode jenis yang tersimpan
o Tabel saham
Tabel saham digunakan untuk menyimpan data-data saham yang digunakan untuk perhitungan dengan primary_keynya terketak pada tanggal, kode_jenis, kode_perusahaan.
Tabel 3.6 perancangan saham
Nama Field Type Keterangan
Tanggal Date Tanggal data saham yang tersimpan
Kode_jenis Int(1) Kode jenis perusahaan yang tersimpan Kode_perusahaan Varchar(10) Kode perusahaan yang tersimpan Hrg_buka Double Harga pembukaan suatu perusahaan Hrg_rendah Double Harga terendah suatu perusahaan Hrg_tinggi Double Harga tertinggi suatu perusahaan Hrg_tutup Double Harga penutupan suatu perusahaan
Volume Double Volume suatu perusahaan
o Tabel Disimpan
Table disimpan digunakan untuk menyimpan kode_perusahaan yang tersimpan denganprimary key-nya terletak pada kode_simpan.
Tabel 3.7 perancangan disimpan
Nama Field Type Keterangan
Kode_simpan Int(1) Kode simpan yang disimpan Kode_profil Int(1) Kode profil yang disimpan Kode_perusahaan Varchar(10) Kode perusahaan yang disimpan
III.3 Subsistem Manajemen Model III.3.1 Proses PerhitunganMACD
Gambar 3.7 Perhitungan Moving Average Convergence/Divergence Dalam perhitungan MACD menggunakan periode 12, 26, 9 dan harga penutupan. Proses perhitungan ini dilakukan dengan menjumlahkan harga penutupan. Setelah itu Simple Moving Average dapat dihitung dengan membagi jumlah harga penutupan dengan periode (12, 26, dan 9). Selanjutnya menghitung Exponential Moving Average. Proses perhitungan ini dilakukan dengan menghitung Exponential percetange terlebih dahulu berdasarkan periode 12, 26, dan 9. Rumus dari Exponential Percentage adalah 2 dibagi dengan periode
Baca periode 12,26 ,9 dan harga penutupan
Hitung SMA = jumlah seluruh harga penutupan / periode
Hitung EP = 2/ (periode+1)
Hitung EMA = ((harga penutupan–SMA) x (EP) + (SMA)
Hitung MACD = EMA12 - EMA26
Hitung EMA9 dengan harga penutupan dari MACD(12,26)
Kembali Mulai
ditambah 1. Setelah ituExponential Moving Averagedapat dihitung dengan rumus