• Tidak ada hasil yang ditemukan

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Saham

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi atas suatu perusahaan. Saham sebagai sekuritas yang bersifat ekuitas, memberikan implikasi bahwa kepemilikan saham mencerminkan kepemilikan atas suatu perusahaan. Berbeda dengan obligasi, saham tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo (perpetual) dan tidak memberikan pendapatan tetap.

Dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari, harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun penurunan, inilah yang nantinya harus disikapi secara reaktif oleh para trader atau investor. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan penawaran atas saham tersebut. Permintaan dan penawaran terjadi karena banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham seperti kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak, maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan faktor lainnya.

Untuk memperkirakan pergerakan saham di masa mendatang terdapat dua pendekatan yang sering digunakan yaitu :

2.1.1 Analisa Fundamental

Analisa Fundamental merupakan studi tentang ekonomi, industri dan kondisi perusahaan untuk memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental menitikberatkan pada data-data kunci dalam laporan keuangan untuk memperhitungkan apakah harga saham sudah diapresiasi secara akurat.

2.1.2 Analisa Teknikal

Analisa teknikal merupakan analisa yang didasarkan pada pergerakan harga saham, indeks pasar, volume dan nilai perdagangan yang telah terjadi dengan tujuan untuk mengamati pola pergerakan harga saham di masa mendatang. Harga berhubungan dengan nilai nominal per lembar saham dan volume berhubungan dengan banyak sedikitnya transaksi untuk saham tertentu. Beberapa istilah mengenai harga yang sering digunakan dalam perdagangan saham yaitu : 1. High, yaitu harga saham tertinggi pada suatu periode perdagangan.

2. Low, yaitu harga saham terendah pada suatu periode perdagangan.

3. Open, yaitu harga awal saham pada saat pembukaan bursa dalam suatu periode perdagangan. Harga awal ini tidak selalu sama pada setiap pembukaan bursa. 4. Close, yaitu harga akhir saham pada saat penutupan bursa dalam suatu periode perdagangan.

5. Volume, yaitu jumlah lembar saham yang diperdagangkan dalam suatu periode perdagangan.

2.2 Candlestick

7

pasar baik itu pasar saham, komoditi, maupun forex.

Gambar 2.1 Gambar Body Candlestick

Candlestick terdiri dari body, sebuah upper dan lower shadow. Daerah antara harga pembukaan dan harga penutupan disebut the real body . Garis tipis di atas maupun di bawah the real body disebut shadow yang menggambarkan harga perdagangan tertinggi dan terendah selama selang waktu tertentu. The real body menggambarkan harga pembukaan dan penutupan perdagangan. Sebuah candlestick tidak harus terdiri dari the real body dan shadow tapi bisa saja hanya mempunyai realbody tanpa shadow atau sebaliknya.

White candle merupakan sinyal bullish yang terjadi ketika harga pembukaan berada di dekat harga terendah dan harga penutup berada di dekat harga tertinggi. Sedangkan Black candle merupakan sinyal bearish dimana harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan. Panjang body mencerminkan jarak pergerakan harga.

2.3 Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator merupakan indikator momentum yang dikembangkan oleh George Lane pada akhir tahun 1950-an yang menunjukkan harga penutupan saat ini relatif terhadap harga terendah atau tertinggi selama periode waktu tertentu.

Dalam Stochastic Oscillator digunakan dua garis yaitu garis %K dan garis %D. Kedua garis tersebut bergerak dalam skala 0 sampai 100. Inti dari indikator ini adalah %K itu sendiri dimana %K adalah garis yang menggambarkan posisi relatif harga penutupan terhadap rentang harga tertinggi dan terendah dalam jangka waktu pengamatan sedangkan %D merupakan SMA atau Simple Moving Average dari %K. Bisa dikatakan bahwa %D merupakan garis pengidentifikasian arah %K.

Formula perhitungan Stochastic Oscillator :

... (2.1) Keterangan :

C = Harga penutupan terakhir

Ln = Harga terendah selama periode ke-n Hn = Harga tertinggi selama periode ke-n

.... ... (2.2) Keterangan :

SMA (Simple Moving Average) = Rata-rata %K selama n hari %K = 100 *

9

Tabel 2.1 Perhitungan Saham ANTM Periode 3 Juni - 14 Juli 2011 Tanggal Kode High Low Close H(14) L(14) %K %D

3-Jun-11 ANTM 2150 2100 2150 6-Jun-11 2150 2125 2150 7-Jun-11 2150 2100 2125 8-Jun-11 2125 2100 2125 9-Jun-11 2125 2075 2125 10-Jun-11 2125 2100 2125 13-Jun-11 2125 2075 2125 14-Jun-11 2125 2075 2125 15-Jun-11 2150 2100 2125 16-Jun-11 2100 2050 2050 17-Jun-11 2075 2000 2000 20-Jun-11 2050 1990 2000 21-Jun-11 2050 2000 2025 22-Jun-11 2075 2025 2050 2150 1990 37.5 23-Jun-11 2100 2025 2075 2150 1990 53.1 24-Jun-11 2125 2050 2125 2150 1990 84.4 58.3 27-Jun-11 2125 2050 2075 2150 1990 53.1 63.5 28-Jun-11 2100 2050 2100 2150 1990 68.8 68.8 30-Jun-11 2125 2075 2075 2150 1990 53.1 58.3 1-Jul-11 2125 2075 2100 2150 1990 68.8 63.5

4-Jul-11 2150 2100 2125 2150 1990 84.4 68.8 5-Jul-11 2150 2100 2125 2150 1990 84.4 79.2 6-Jul-11 2150 2125 2150 2150 1990 100.0 89.6 7-Jul-11 2100 2050 2100 2150 1990 68.8 84.4 8-Jul-11 2125 2050 2100 2150 1990 68.8 79.2 11-Jul-11 2100 2025 2050 2150 2000 33.3 56.9 12-Jul-11 2050 2000 2025 2150 2000 16.7 39.6 13-Jul-11 2050 2025 2050 2150 2000 33.3 27.8 14-Jul-11 2050 2000 2025 2150 2000 16.7 22.2

Nilai %K yang diperoleh pada saham ANTM periode 14 Juli 2011 adalah 16,7 yang menunjukkan bahwa harga penutupannya adalah 16,7% dari range atau jangkauan harga selama jangka waktu 14 hari mendekati harga terendah pada periode tersebut.

2.3.1 Overbought dan Oversold

Keadaan overbought dalam Stochastic Oscillator diperoleh ketika garis %K telah memasuki batasan 80 sedangkan keadaan oversold diperoleh ketika garis %K telah memasuki batasan 20. Hal ini akan memicu naik turunnya harga dalam jangka panjang. Apabila sedang terjadi kenaikan harga namun stochastic sudah menuju titik overbought-nya dan mulai meninggalkan area tersebut, berarti tekanan laju kenaikan harga sedang terjadi yang pada akhirnya membuat harga kembali turun sampai mencapai keseimbangan yang baru.

11

Gambar 2.2 Contoh Overbought dan Oversold

Setiap perpotongan antara garis %K dan garis %D merupakan perubahan trend jangka pendek. Kondisi bullish terjadi ketika garis %K memotong garis %D dari bawah, sedangkan kondisi bearish terjadi ketika garis %K memotong garis %D dari atas. Keadaan ini bisa berlangsung ketika kedua garis sedang berada dalam area overbought maupun oversold yang menandakan bahwa tekanan beli maupun jual sedang kuat sekali sehingga akan terjadi kemungkinan harga menembus batas support dan resistance.

2.3.2 Fast, Slow dan Full Stochastic Oscillator

Stochastic Oscillator memiliki beberapa varian, yaitu fast, slow dan full stochastic. Yang paling sering digunakan adalah Fast Stochastic Oscillator dan Slow Stochastic Oscillator. Fast Stochastic merupakan nama lain dari Stochastic biasa. Apabila garis %K dimuluskan SMA 3 periode sebelum kemudian diolah

kembali dengan SMA 3 periode berikutnya untuk memperoleh garis %D maka akan diperoleh Slow Stochastic Oscillator. Pemulusan menggunakan SMA dengan periode selain 3 untuk %K dinamakan Full Stochastic Oscillator.

13

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem

3.1.1 Fase Definisi Ruang lingkup

Identifikasi program bantu pemilihan saham dengan indikator Stochastic Oscillator ini berdasarkan PIECES framework sebagai berikut :

Performance : Kendala pada sistem yang lama umumnya belum dapat merangkum secara keseluruhan hasil rekomendasi saham mana saja yang sebaiknya dijual maupun dibeli karena sistem yang lama menampilkan hasil rekomendasi saham satu per satu.

Information : Sistem lama hanya menampilkan grafik sehingga menyebabkan keterbatasan informasi yang diperoleh pengguna sistem karena pengguna harus menganalisa sendiri melalui informasi grafik saja.

Economics : Terlambat mengambil keputusan dikarenakan sistem saat ini memakan waktu cukup lama untuk menganalisa hasil rekomendasi sehingga dapat menyebabkan kerugian.

Control : Hasil rekomendasi saham yang ditampilkan satu per satu dari banyaknya saham yang tersedia memungkinkan pengguna sistem kurang tepat dalam memilih saham mana yang akan dibeli maupun dijual.

Efficiency : Kurang efisien waktu bagi pengguna sistem dalam menganalisa perhitungan saham jika harus satu per satu, sedangkan fluktuasi harga saham dapat berubah sewaktu-waktu.

Services : Sistem lama menyulitkan pengguna sistem dalam mengetahui peringkat-peringkat saham yang tepat sesuai dengan analisa karena pengguna sistem harus menganalisa satu per satu saham yang dipilihnya.

Tabel 3.1 Pernyataan Masalah

Pernyataan masalah Solusi

Sistem lama umumnya belum dapat merangkum secara keseluruhan hasil rekomendasi saham mana saja yang sebaiknya dijual maupun dibeli karena sistem yang lama menampilkan hasil rekomendasi saham satu per satu.

Membuat sistem yang dapat merangkum secara keseluruhan hasil rekomendasi saham berupa peringkat-peringkat saham terbaik sesuai dengan rekomendasi jual atau beli.

Sistem lama hanya menampilkan grafik

sehingga menyebabkan keterbatasan

informasi yang diperoleh pengguna

sistem karena pengguna harus

menganalisa sendiri melalui informasi grafik saja.

Membuat sistem yang mampu memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna sistem terkait dengan hasil rekomendasi saham.

Terlambat mengambil keputusan dikarenakan sistem saat ini memakan waktu cukup lama untuk menganalisa hasil rekomendasi sehingga dapat menyebabkan kerugian.

Membuat sistem yang mampu

merekomendasikan saham yang tepat sehingga menguntungkan pengguna sistem.

15

ditampilkan satu per satu dari banyaknya saham yang tersedia memungkinkan pengguna sistem kurang tepat dalam memilih saham mana yang akan dibeli maupun dijual.

menghasilkan rekomendasi secara akurat bagi pengguna sistem.

Kurang efisien waktu bagi pengguna sistem dalam menganalisa perhitungan saham jika harus satu per satu, sedangkan fluktuasi harga saham dapat berubah sewaktu-waktu.

Membuat sistem yang mampu menghasilkan rekomendasi secara cepat dan tepat sehingga mempermudah pengguna sistem melakukan analisa pemilihan saham. Sistem lama menyulitkan pengguna

sistem dalam mengetahui peringkat-peringkat saham yang tepat sesuai dengan analisa karena pengguna sistem harus menganalisa satu per satu saham yang dipilihnya.

Membuat sistem yang mempermudah pengguna sistem mengetahui

peringkat-peringkat saham terbaik sesuai dengan rekomendasi yang diinginkan dengan analisa yang tepat.

3.1.2 Fase Analisis Masalah 3.1.2.1 Sistem yang ada saat ini

Sistem yang ada saat ini menyulitkan pengguna dalam menentukan pemilihan saham yang tepat, cepat serta akurat, karena untuk menganalisa saham harus dilakukan satu per satu untuk setiap sahamnya, sehingga rekomendasi pemilihan saham yang diperoleh menjadi kurang efektif dan efisien.

3.1.2.2 Analisa Sebab-Akibat

Tabel 3.2 Analisa Sebab Akibat Project : Program Bantu Pemilihan

Saham Berdasarkan Indikator Stochastic Oscillator

Project Manager : Paulina Silvia Kusumaningtyas

Created by : Paulina Silvia Kusumaningtyas

Last Update by :

Date Created : 19 November 2009 Date Last Update : 20 Maret 2010 CAUSE AND EFFECT ANALYSIS SYSTEM IMPROVEMENT

OBJECTIVES Problem / Opportunity Causes and effects System objectives System Constraint Sistem yang ada

saat ini hanya menampilkan grafik saham satu per satu sehingga belum dapat merangkum secara keseluruhan hasil rekomendasi saham yang tepat dijual atau dibeli.

Membutuhkan waktu yang lama untuk menganalisa pemilihan saham dan memungkinkan pengguna mengalami kerugian karena kurang tepat Membuat sistem yang secara tepat, cepat dan akurat merangkum secara

keseluruhan hasil penghitungan data saham untuk memperoleh hasil rekomendasi saham berupa Menggunakan perangkat lunak dan perangkat keras untuk mendukung berjalannya sistem baru.

17

memilih saham.

peringkat-peringkat saham terbaik sesuai dengan

rekomendasi.

3.1.2.3 Gambaran Sistem Baru

Untuk menangani permasalahan yang tersebut di atas, maka akan dibuat sistem baru yaitu “Program Bantu Pemilihan Saham Berdasarkan Indikator Stochastic Oscillator”. Sistem ini mengolah data saham yang meliputi kode perusahaan, tanggal, harga tertinggi, harga terendah dan harga penutupan sesuai periode 10 hari dan 14 hari. Data tersebut diolah untuk memperoleh hasil rekomendasi berupa peringkat-peringkat saham terbaik sehingga membantu pengguna sistem dalam melakukan analisa atau keputusan saham mana saja yang sebaiknya dijual maupun dibeli. Dalam sistem yang baru ini, pengguna sistem dapat menginputkan kriteria yang tersedia yaitu indeks saham, periode, tanggal, bobot kriteria yang meliputi nilai %K, titik perpotongan dan likuiditas serta memilih jenis rekomendasi saham jual atau beli dalam sistem. Kemudian sistem akan memproses data sesuai inputan tersebut sehingga informasi yang dihasilkan berupa hasil rekomendasi saham beserta grafiknya.

Pengguna 0 Program Bantu Pemilihan Saham Berdasarkan Indikator Stochastic Oscillator

Indeks Saham, Periode, Tanggal, Bobot Kriteria,

Rekomendasi

Peringkat Rekomendasi Saham Alamat URL

Data Saham

http://202.155.2.90/market_summary/..

Gambar 3.1 Diagram Konteks Sistem Baru

3.1.3 Fase Analisis Kebutuhan 3.1.3.1 Diagram Use Case

Berikut ini merupakan diagram use case dari pengguna sistem yang menunjukkan interaksi antara pengguna dengan sistem dimana pengguna dapat melakukan prediksi saham dengan memasukkan beberapa kriteria yang tersedia di dalam sistem meliputi indeks saham, periode, tanggal, bobot kriteria dan jenis rekomendasi serta dapat melihat grafik saham hasil rekomendasi.

<<depends on>> Prediksi Saham

Lihat Grafik Pengguna

19

3.1.3.2 Narasi Use Case

Pada use case prediksi saham, pengguna sistem menginputkan beberapa kriteria pada sistem yang digunakan untuk perhitungan hasil rekomendasi, dan pada use case lihat grafik, pengguna sistem memperoleh informasi berupa grafik candlestick dari pergerakan harga saham, nilai Stochastic Oscillator serta besarnya volume transaksi saham sesuai dengan periodenya.

Tabel 3.3 Ringkasan Use Case

Tabel berikut menjelaskan tiap proses atau langkah kegiatan yang ada di dalam use case prediksi saham.

Tabel 3.4 Narasi Use Case Prediksi Saham

Program Bantu Pemilihan Saham Berdasarkan Indikator Stochastic Oscillator

Nama Use Case Deskripsi Use Case Pelaku yang berpartisipasi Prediksi Saham Menggambarkan proses

perhitungan prediksi saham untuk memperoleh hasil rekomendasi peringkat saham.

Pengguna

Lihat Grafik Melihat grafik hasil rekomendasi saham.

Pengguna

Author : Paulina Date : 19-11-2009

Nama Use-Case : Prediksi Saham Jenis Use-Case Business Requirements Prioritas : Tinggi

Sumber : Kebutuhan

Aktor Bisnis Primer : Pengguna Aktor Partisipasi lain : -

Stakeholders lain: -

Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan proses dimana pengguna memperoleh informasi hasil perhitungan dari prediksi saham.

Kondisi Awal : Pengguna berada di halaman Prediksi Saham.

Pemicu : Pengguna ingin memperoleh informasi hasil prediksi saham mana saja yang saat ini sebaiknya dijual maupun dibeli.

Langkah-Langkah Kejadian :

Tindakan User Respons Sistem

Langkah 1 :

Pengguna membuka halaman Prediksi Saham.

Langkah 2 :

Sistem menampilkan halaman Prediksi

21 Langkah 3 : Pengguna memilih indeks saham. Langkah 4 : Pengguna memilih periode saham. Langkah 5 : Pengguna memilih tanggal yang diinginkan. Langkah 6 :

Pengguna memilih bobot kriteria saham.

Langkah 7 :

Pengguna memilih jenis rekomendasi saham. Langkah 8 : Pengguna mengklik tombol Proses. Saham. Langkah 9: Sistem menampilkan hasil prediksi rekomendasi saham

berupa peringkat-peringkat saham sesuai skor pada saham yang direkomendasikan. Langkah Alternatif : -

Kesimpulan : Pengguna memperoleh informasi hasil proses prediksi rekomendasi saham.

Kondisi berikutnya : Pengguna dapat melihat informasi grafik saham, atau melakukan proses prediksi saham kembali dengan kriteria masukan yang berbeda sesuai dengan keinginan.

Peraturan bisnis : - Batasan dan Spesifikasi Implementasi :

-

Asumsi : -

Persoalan lainnya : -

Tabel berikut menjelaskan tiap proses atau langkah kegiatan yang ada di dalam use case lihat grafik.

Tabel 3.5 Narasi Use Case Lihat Grafik

Program Bantu Pemilihan Saham Berdasarkan Indikator Stochastic Oscillator

23

Author : Paulina Date : 19-11-2009

Nama Use-Case : Lihat grafik Jenis Use-Case Business Requirements Prioritas : Tinggi

Sumber : Kebutuhan

Aktor Bisnis Primer : Pengguna Aktor Partisipasi lain : -

Stakeholders lain: -

Deskripsi : Use case ini mendeskripsikan proses melihat grafik setelah hasil rekomendasi sesuai input pengguna ditampilkan dalam sistem.

Kondisi Awal : Pengguna berada di halaman Prediksi Saham. Pemicu : Pengguna ingin melihat grafik.

Langkah-Langkah Kejadian :

Tindakan User Respons Sistem

Langkah 1 :

Pengguna mengklik tombol Lihat Grafik.

Langkah 2 :

Sistem menampilkan

grafik berupa

candlestick yang merepresentasikan harga

saham serta menampilkan informasi harga saham, nilai Stochastic Oscillator dan besarnya volume sesuai periode.

Langkah Alternatif : -

Kesimpulan : Pengguna memperoleh informasi grafik.

Kondisi berikutnya : Pengguna keluar dari halaman yang menampilkan grafik dan dapat kembali melakukan proses melihat grafik dari saham hasil prediksi yang lainnya atau kembali melakukan perhitungan sesuai inputan yang diinginkan.

Peraturan bisnis : - Batasan dan Spesifikasi Implementasi :

-

Asumsi : -

Persoalan lainnya : -

3.1.4 Fase Desain Logikal 3.1.4.1 Diagram Aktivitas

Berikut ini merupakan diagram aktivitas prediksi saham yang menggambarkan proses ketika pengguna mengakses halaman prediksi saham pada

25

sistem sampai memperoleh hasil rekomendasi sesuai dengan masukan beberapa kriteria.

Pengguna Sistem

Membuka Halaman Prediksi

Saham Menampilkan Form Prediksi Saham

Pilih Menu lainnya

Memilih Indeks Saham

Memilih Bobot Kriteria

Memilih Rekomendasi

Menampilkan Hasil Rekomendasi Saham Memilih Tombol Proses Menyimpan ke database

Memilih Tombol Keluar Memilih Tanggal

Memilih Periode Pilih kriteria masukan

Gambar 3.3 Diagram Aktivitas Prediksi Saham

Pada diagram aktivitas lihat grafik pengguna dapat mengamati detail pergerakan harga saham yang ditampilkan dalam candlestick. Pengguna juga dapat mengetahui informasi nilai stochastic oscillator dan volume transaksi saham.

Pengguna Sistem

Memilih Tombol Lihat Grafik Menampilkan grafik saham

Gambar 3.4 Diagram Aktivitas Lihat Grafik

3.1.5 Analisis Keputusan dan Desain 3.1.5.1. Use Case Desain

Tabel 3.6 Klasifikasi Use Case Prediksi Saham

Kelas Interface, Control, dan Entity Use Case Prediksi Saham Kelas Interface Kelas Controller Kelas Entity

A01 - Form Prediksi Saham

AmbilData InsertData

ModelAmbilData

Tabel 3.7 Klasifikasi Use Case Lihat Grafik

Kelas Interface, Control, dan Entity Use Case Lihat Grafik Kelas Interface Kelas Controller Kelas Entity

A02 - Form Lihat Grafik

LihatGrafik

3.1.5.2 Sequence Diagram

Sequence diagram prediksi saham dan lihat grafik berikut menggambarkan interaksi atau rangkaian langkah antar objek di dalam maupun di sekitar sistem.

27 Pengguna Masuk Form Prediksi <<Interface>> FormSaham <<Controller>> AmbilData <<Controller>> InsertData <<Model>> ModelAmbilData Scanner(String URL, String Tanggal) InsertDB(String tgl, String nP, String p, BigDecimal Pv, BigDecimal Hi, BigDecimal

Low, BigDecimal Cl, BigDecimal Vol)

Hitung()

Hasil Rekomendasi Saham

Gambar 3.5 Sequence Diagram Prediksi Saham

Pengguna Lihat Grafik <<interface>> FormSaham <<controller>> Lihat Grafik Informasi Grafik Saham getdataset (String symbol) createdataset1 (String symbol) createdataset2 (String symbol) createchart (String symbol) buildchart (String symbol)

Gambar 3.6 Sequence Diagram Lihat Grafik

3.1.6. Class Diagram

Class diagram berikut menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

br : BufferReader file : File fstream : FileInputStream in : DataInputStream inputURL : InputStreamReader intDB : InsertData ControlerAmbilData() OpenURL(String URL) : boolean CloseURL()

Scanner(String URL, String Tanggal) : Vector <<controler>> InsertData con : koneksi conect : Connection <<controller>> LihatGrafik

LihatGrafik(String title, String symbol) createDataset1(String symbol) : CategoryDataset createDataset2(String symbol) : CategoryDataset createChart(String symbol) : JFreeChart buildChart(String symbol) : JFreeChart getDataSet(String symbol) : AbstractXYDataset

digunakan

digunakan

InsertData()

InsertDB(String Tanggal, String KodePer, String namaPer, BigDecimal Prev, BigDecimal High, BigDecimal Low, BigDecimal Close, BigDecimal Change, BigDecimal Volume) : boolean

<<interface>> FormSaham jmKode : int caritgl : String k : double d : double lot : double jmLot : double rataLot : double rataVolume : double persenLiq : double nilaiK : double nilaiD : double nilaiKlm : double max : double min : double barisK : int baris : int Liq : int jmLiq : int nilaiTpot : int barisTgl : int rs : ResultSet rs2 : ResultSet rsJml : ResultSet rsTgl : ResultSet rsK : ResultSet rsMax : ResultSet rsMin : ResultSet data : String [] cari : double [] caritgl : String [] digunakan <<controler>> AmbilData disimpan <<model>> ModelAmbilData baris : Vector con : koneksi conect : Connection kolomSaham : String[] ModelAmbilData () ModelAmbilData (Data)

getColumnName(int columnIndex) : String getRowCount : int

getData (Data) : void Hitung()

29

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1 Desain Halaman Utama Prediksi Saham (A01)

Pada halaman utama prediksi saham ini menampilkan hasil rekomendasi yang diperoleh dari perhitungan harga penutupan, harga tertinggi, harga terendah serta volume selama beberapa periode.

Gambar 3.8 Desain Halaman Utama Prediksi Saham

Nilai %K yang berada dalam batasan overbought dan oversold yang masuk kriteria untuk direkomendasikan jual maupun beli. Sedangkan untuk nilai titik perpotongan akan memperhatikan apakah garis %K dan %D sudah memotong atau diindikasikan akan memotong. Yang mana hal ini akan mempengaruhi besarnya bobot titik potong yang dihasilkan. Jika %K sudah terlampau naik di atas %D dalam area oversold maka bobot titik potong yang dihasilkan pun lebih kecil dibandingkan ketika %K tepat memotong dan belum terlampau naik dengan garis %D. Pada nilai likuiditas, semakin besar besarnya

volume harian terhadap rata-rata volume beberapa periode maka semakin besar pula bobot likuiditas yang diperoleh. Ketiga nilai meliputi nilai %K, titik potong dan likuiditas dijumlahkan dalam skor dimana pada rekomendasi beli, semakin kecil nilai %K pada suatu saham maka semakin direkomendasikan untuk dibeli, sedangkan pada rekomendasi jual, semakin besar nilai %K pada suatu saham maka semakin direkomendasikan jual.

3.2.2 Desain Halaman Lihat Grafik (A02)

Pada halaman lihat grafik, informasi berupa grafik candlestick merepresentasikan pergerakan harga selama 10 periode terakhir sehingga pengguna dapat mengetahui harga pembukaan, harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan per periode. Informasi besaran nilai %K, nilai %D dalam garis Stochastic Oscillator sehingga pengguna dapat melihat pergerakan atau perpotongan kedua garis. Serta grafik bar dari volume transaksi selama 10 periode terakhir.

Gambar 3.9 Desain Halaman Lihat Grafik

31

3.3 Perancangan Proses 3.3.1 Flowchart Sistem

Ya

Input Indeks Saham, Periode, Tanggal, Bobot

dan Rekomendasi

Hitung nilai %K dan %D

Hitung %K, Titik Potong dan Likuiditas yang dikalikan 3

prosentase bobot kriteria Mulai

Hasil rekomendasi jual beli saham

Lihat grafik

Grafik saham yang dipilih Tidak

Selesai Skoring sesuai rekomendasi jual beli Hitung nilai Titik Potong

Hitung nilai Likuiditas

Dokumen terkait