• Tidak ada hasil yang ditemukan

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Kebutuhan Input 2.1.1 LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah komponen elektronik yang resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas cahaya yang mengenainya.

Gambar 2.1.1 : LDR

LDR dibuat dari semikonduktor beresistansi tinggi yang tidak dilindungi dari cahaya. Jika cahaya yang mengenainya memiliki frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan lubangnya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan resistansinya. (Budiharto W, 2010)

2.1.2 Push Button

Push Button merupakan tombol tekan yang digunakan mekanisme saklar sederhana untuk mengendalikan beberapa aspek dari suatu sistem atau proses. Push Button dapat diaplikasikan pada berbagai macam alat, seperti kalkulator, komputer, ponsel,dan alat kebutuhan rumah tangga.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Gambar 2.1.2 : Push Button

Tombol biasanya terbuat dari bahan keras, biasanya plastik atau logam. Permukaan biasanya berbentuk datar atau untuk mengakomodasi jari manusia atau tangan, sehingga mudah tertekan atau ditekan. (Sumisjokartono, 1985)

2.2 Kebutuhan Proses

2.2.1 Mikrokontroller ATmega16

Atmel AVR adalah jenis mikrokontroler yang paling sering dipakai dalam bidang elektronika dan instrumentasi. Mikrokontroler AVR ini memiliki arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computing) delapan bit, di mana semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 siklus clock.

Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur mikrokontroler-mikrokontroler yang sudah ada.

Berbagai seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan digunakan di dunia sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high performance. Di Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena fiturnya yang cukup lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya yang relatif terjangkau. Antar seri mikrokontroler AVR memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun kesemuanya memiliki arsitektur yang sama, dan juga set instruksi yang relatif tidak berbeda.

commit to user

Perbandingan beberapa seri mikrokontroler AVR buatan Atmel dapat dilihat pada Tabel 2.2.1.a

Tabel 2.2.1.a : Perbandingan Beberapa Seri Mikrokontroler AVR Atmel

SERI FLASH (KBytes) RAM (Bytes) EEPROM (KBytes) PIN I/O TIMER 16-bit TIMER 8-bit UART P W M ADC 10-bit SPIISP ATmega8 8 1024 0.5 23 1 1 1 3 6/8 1 Ya ATmega8535 8 512 0.5 32 2 2 1 4 8 1 Ya ATmega16 16 1024 0.5 32 1 2 1 4 8 1 Ya

1. Keterangan Mikrokontroller ATmega16 :

a. FLASH adalah suatu jenis Read Only Memory yang biasanya diisi dengan program hasil buatan manusia yang harus dijalankan oleh mikrokontroler. b. RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang membantu CPU

untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika program sedang running.

c. EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh program yang sedang running.

d. PORT I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program.

e. TIMER adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk menghitung waktu/pulsa .

f. UART (Universal Asynchronous Receive Transmit) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous.

g. PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas untuk membuat modulasi pulsa.

h. ADC (Analog to Digital Converter) adalah fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu.

i. SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

j. ISP (In System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang minimal.

2. PIN Mikrokontroller ATmega16

IC mikrokontroler dikemas dalam bentuk yang berbeda. Namun pada dasarnya fungsi kaki yang ada pada IC memiliki persamaan. Gambar salah satu bentuk IC seri mikrokontroler AVR ATmega16 dapat dilihat pada Gambar 2.2.1.a.

Gambar 2.2.1.a : Pin ATmega16 Port A

Merupakan 8-bit directional port I/O. Output buffer Port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register Port A (DDRA) harus dikonfigurasi terlebih dahulu sebelum Port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, kedelapan pin port A juga digunakan untuk masukan sinyal analog bagi A/D converter.

commit to user

Port B

Merupakan 8-bit directional port I/O. Output buffer Port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register Port B (DDRB) harus dikonfigurasi terlebih dahulu sebelum Port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port B yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Pin-pin port B juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.2.1.b.

Tabel 2.2.1.b : Port B Mikrokontroler ATmega16

Port C

Merupakan 8-bit directional port I/O. Output buffer Port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register Port C (DDRC) harus dikonfigurasi terlebih dahulu sebelum Port C digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port C yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Port D

Merupakan 8-bit directional port I/O. Output buffer Port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register Port D (DDRD) harus dikonfigurasi terlebih dahulu sebelum Port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port D yang bersesuaian sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port D juga memiliki untuk fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.2.1.c.

Tabel 2.2.1.c : Port D Mikrokontroler ATmega16

Reset

RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di-reset. XTAL1

XTAL1 adalah masukan ke inverting oscillator amplifier dan masukan ke internal clock operating circuit.

XTAL2

XTAL2 adalah keluaran dari inverting oscillator amplifier. Avcc

Avcc adalah kaki masukan catu daya bagi A/D Converter. Apabila ADC digunakan maka kaki ini harus terhubung ke Vcc melalui lowpass filter. (Winoto A, 2010)

commit to user

3. Downloader Mikrokontroller ATmega16

Alat untuk mengunduh program dari komputer ke mikrokontroller ATmega16 sebelum digunakan untuk mengontrol sebuah rangkaian elektronika adalah kit mikrokontroller yang biasa disebut sebagai downloader .

Gambar 2.2.1.b : USB Downloader ATmega16 Komponen elektronik :

1. AVR ATMEGA 8 satu buah 2. kristal 12 MHz satu buah 3. kapasitor 22pF dua buah

4. konektor USB dan kabel USB satu buah 5. soket IC 28pin satu buah

6. resistor 10k, 68ohm atau 100 ohm, 2k2, 1K, masing – masing satu buah

7. elko 10 uF/16 V dan kapasitor 100nF, masing – masing satu buah 8. LED tiga buah

9. Pin header 1x5 satu buah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

2.3 Kebutuhan Output 2.3.1 LCD 16 x 2

LCD merupakan komponen elektronika yang digunakan untuk menampilkan suatu karakter baik itu berupa angka, huruf, simbol atau karakter tertentu sehingga tampilan tersebut dapat dilihat secara visual. Pada rangkaian ini LCD digunakan untuk menampilkan jam dalam penyalaan bel. LCD terdiri dari beberapa pin yang berfungsi untuk pengontrolan pemakaiannya. LCD yang digunakan adalah LCD 16 x 2 atau enam belas karakter dengan dua baris sehingga jumlah maksimum yang ditampilkan enam belas karakter pada tiap baris.

Gambar 2.3.1 : LCD 16 x 2

LCD ini memiliki spesifikasi sebagai berikut:

1. LCD ini terdiri dari 32 karakter dengan dua baris masing-masing enam belas karakter dengan display dot matrik 5x7

2. Karakter generator ROM dengan 192 tipe karakter 3. Karakter generator RAM dengan 8 bit karakter 4. 80 x 8 bit display data RAM

5. Dapat diantarmukakan secara langsung dengan pin-pin mikrokontroler ATmega16

6. Dilengkapi fungsi tambahan, seperti display clear dan sebagainya 7. Internal Data

8. Reset pada saat power on

commit to user

Fungsi dan pin LCD 2x16 dapat dilihat pada Tabel 2.3.1. Tabel 2.3.1 : Fungsi dan pin LCD 2x16

PIN Nama Fungsi

1 VSS Ground

2 VCC Power supply +5 Volt 3 VEE Pengatur Kontras 4 RS Register Select 0 = Register Perintah 1 = Register Data 5 R/W Read / Write 0 = write mode 1 = read mode 6 E Enable 0 = enable 1 = disable 7 DB0 Data bus pin 0 8 DB1 Data bus pin 1 9 DB2 Data bus pin 2 10 DB3 Data bus pin 3 11 DB4 Data bus pin 4 12 DB5 Data bus pin 5 13 DB6 Data bus pin 6 14 DB7 Data bus pin 7

15 VB(+) Tegangan untuk menyalakan lampu LCD (+)

16 VB(-) Tegangan untuk menyalakan lampu LCD (-)

2.3.2 Relay

Relay merupakan susunan dari kumparan kawat penghantar yang dililit pada inti besi. Bila kumparan ini dienergikan, medan magnet yang terbentuk menarik armatur berporos yang digunakan sebagai pengungkit mekanisme saklar. Relay digunakan sebagai saklar elektronik. (Budiharto W , 2010)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Gambar 2.3.2 : Relay 2.3.3 Buzzer

Fungsi dari buzzer adalah untuk memberitahukan apabila terjadi bahaya dan kerusakan ataupun kejadian yang tidak diharapkan pada jaringan melalui sinyal sehingga memberikan peringatan secara jelas agar dapat diantisipasi.

Gambar 2.3.3 : Buzzer

2.3.4 LED

LED adalah salah satu jenis dioda yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. Emisi cahaya berasal dari perubahan energi elektron-elektron yang jatuh dari pita konduksi ke pita valensi. Led dapat berfungsi sebagai lampu isyarat, ataupun lampu penanda suatu rangkaian. (Rahman A, 2003)

commit to user 2.3.5 CD Drive

CD Drive pada computer digunakan sebagai alat pembaca data dari CD. Di dalam CD Drive terdapat komponen penting seperti laser, dan motor dc. Untuk itu CD Drive dapat digunakan untuk mengerakan motor dc sebagai prototype pintu otomatis.

.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

DESAIN DAN PERANCANGAN

3.1 Perancangan Sistem

Diagram blok sistem keseluruhan dari Prototype Penghitung Jumlah Pengunjung Ruang Pertunjukan Dengan Pintu Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATmega16, yang desainnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 :

Gambar 3.1 : Diagram Blok Sistem Keseluruhan

Prototype penghitung jumlah pengunjung ruang pertunjukan dengan pintu otomatis berbasis mikrokontroler atmega 16 dirancang menggunakan gabungan dari beberapa bagian. Dimana bagian yang digunakan tersebut terdiri dari komponen-komponen yang tergabung dalam sebuah rangkaian. Rangkaian yang digunakan adalah rangkaian minimum mikrokontroller ATmega16, rangkaian catu daya, rangkaian output cd drive, rangkaian output led dan buzzer, serta rangkaian penampil LCD. Rangkaian minimum mikrokontroller digunakan untuk menggabungkan antara mikrokontroller ATmega16 dengan rangkaian lanjutannya, rangkaian minimum ini adalah rangkaian pusat yang mengatur kinerja dari keseluruhan rangkaian. Rangkaian ini akan memberikan output dari

commit to user

semua proses yang terjadi pada saat rangkaian bekerja. Prinsip kerja keseluruhan dari alat pendeteksi kebakaran ini adalah sebagai berikut :

1. Input a. LDR

LDR merupakan salah satu jenis variabel resistor yang berubah hambatannya jika terkena cahaya, oleh karena itu LDR digunakan sebagai input sensor yang akan memberikan interupsi kepada pemroses. Apabila LDR terkena cahaya maka input sensor akan memberikan logika 0 pada pemroses, sebaliknya jika LDR tidak terkena cahaya maka input sensor akan memberikan logika 1 pada pemroses. Interupsi pemroses tersebut berfungsi sebagai perhitungan pengunjung. Apabia interupsi berlogika 1 maka perhitungan akan ditambah 1 dan prototype pintu akan terbuka, sebaliknya jika berlogika 0 maka perhitungan ditambah 0 atau tidak bertambah dan prototype pintu akan tertutup.

b. Push Button

Push Button digunakan sebagai mikro saklar yang juga terhubung dengan

port input pemroses. Apabila push button ditekan maka akan

memberikan logika 1 pada pemroses, sebalikya jika push button tidak ditekan maka akan memberikan logika 0 pada pemroses. Interupsi tersebut berfungsi untuk memberikan inputan angka maksimal atau pembatas dalam perhitungan.

2. Catu Daya

Catu Daya merupakan sumber daya bagi seluruh rangkaian. Catu Daya yang digunakan 5 Volt searah (DC) dan 12 Volt searah (DC).

3. Pemroses

Pemroses menjadi pusat dimana data atau interupsi - interupsi dari input diolah dan dikeluarkan melaui ouput berupa LCD, CD Drive, Buzzer, dan LED.

4. Output

a. LCD

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. CD Drive

CD Drive digunakan sebagai prototype pintu otomatis.

c. Buzzer

Buzzer digunakan sebagai penanda bahwa counter mencapai perhitungan maksimal atau ruangan penuh.

d. LED

LED digunakan sebagai penanda bahwa counter mencapai perhitungan maksimal atau ruangan penuh

3.2 Analisis Kebutuhan

Dalam pembuatan prototype ini membutuhkan beberapa perangkat hardware, software dan alat-alat pendukung, antara lain :

3.2.1 Hardware

a. Rangkaian Mikrokontroller

Rangkaian ini menggunakan IC ATmega16 yang merupakan seri AVR. Rangkaian ini berfungsi untuk mengontrol semua masukan dan keluaran pada prototype.

b. Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya digunakan untuk mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC. Rangkaian catu daya yang digunakan menggunakan dua buah transformator dengan keluaran 5 Volt dan 12 Volt.

c. Rangkaian Sensor

Rangkaian ini berfungsi sebagai inputan yang digunakan sebagai interupsi pada perhitungan prototype. Rangkaian ini menggunakan dua buah LDR dan dua buah dioda laser.

d. Rangkaian Push Button

Rangkaian ini berfungsi sebagai inputan yang digunakan sebagai konfigurasi jumlah maksimal perhitungan pada prototype. Rangkaian ini terdiri dari enam buah push button.

commit to user

e. Rangkaian LCD

Rangkaian ini bergungsi sebagai penampil perhitungan pada prototype. Rangkaian ini menggunakan satu buah LCD 16x2.

f. Rangkaian Buzzer dan LED

Rangkaian ini berfungsi sebagai penanda bahwa perhitungan mencapai maksimal atau ruangan penuh pada prototype. Rangkaian ini menggunakan satu buah buzzer dan tiga buah LED.

g. Rangkaian CD Drive

Rangkaian ini berfungsi sebagai pintu otomatis pada prototype. Rangkaian ini menggunakna satu buah CD Drive dan satu buah relay.

3.2.2 Software a. Eagle 5.1

Software yang digunakan untuk menggambar layout PCB. b. Visio

Software yang digunakan untuk menggambar diagram blok dan flowchart dari alat yang dibuat.

c. USB_AVR_Downloader.exe

Software yang digunakan untuk menkonversi file dari bascom ke dalam bentuk hex ke IC ATmega16.

d. Bascom AVR 1.11

Software untuk penulisan program, simulasi dan peng-compile program.

3.2.3 Alat-alat pendukung a. Solder

Digunakan untuk menyambung komponen dengan memanaskan timah patri.

b. Bor

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

c. Multimeter

Alat untuk mengukur besarnya tegangan, arus dan resistensi. d. Obeng

Alat untuk merapatkan mur baut, terdiri dari obeng plus dan minus. e. Mur Baut

Alat yang digunakan untuk menggabungkan dan mengencangkan komponen ke PCB dan Acrylic.

f. Gergaji

Digunakan untuk memotong PCB dan Acrylic. g. Tang Potong

Alat ini digunakan untuk memotong dan mengelupas kabel maupun memotong kaki komponen.

h. Lem Tembak

Alat ini digunakan untuk melekatkan komponen dan mekanik. i. Isolator Bakar

Alat ini digunakan untuk membungkus atau sebagai isolator pada komponen seperti kabel.

3.3 Perancangan PCB

Perancangan PCB dibuat dengan menggunakan software EAGLE kemudian dicetak dengan Kertas HVS 50gr dengan print laser (mesin fotocopy) agar gambar dapat tertempel dengan baik pada PCB. Setelah itu ada beberapa tahap yang harus dilakukan, antara lain:

a. Letakan potongan kertas gambar PCB diatas PCB , kemudian beri sedikit bensin sampai kertas menjadi basah.

b. Biarkan Kering, Lalu gosok dengan Seterika bagian atas nya sampai kertas menjadi benar – benar kering.

c. Masukan kedalam air sampai kertas menjadi basah, lalu lepas kertas tadi secara perlahan samapi hanya terlihat bekas hitam (gambar rangkaian) pada PCB.

commit to user

d. Larutkan ke dalam campuran feriklorit dan air panas dengan perbandingan 1: 4. campuran larutan tersebut harus diletakkan di wadah selain logam.

e. Rendam PCB dan goyang-goyangkan wadah larutan yang berisi PCB agar lapisan tembaga yang tidak tertutup pola jalur PCB dapat terkikis habis lebih cepat.

f. Setelah pola jalur terlihat jelas, bersihkan PCB dengan air untuk menghilangkan sisa larutan.

g. Proses pelubangan PCB menggunakan bor PCB.

h. Untuk menghilangkan bekas pola jalur PCB dapat digunakan amplas atau bensin.

Gambar 3.3 : Layout PCB

3.4 Perancangan Mekanik

Perancangan mekanik digunakan bahan – bahan seperti papan triplek, acrylic, dan alumunium.

Papan triplek digunakan sebagai alas rangkaian. Alas rangkaian berbentuk persegi panjang dengan ukuran 50cm x 28cm.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Gambar 3.4.a : Skema Alas Rangkaian

Acrylic digunakan sebagai landasan LCD. Landasan LCD berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12cm x 4,5cm.

Gambar 3.4.b : Skema Landasan LCD

Alumunium digunakan sebagai cagak LCD sekaligus pembatas pintu masuk ruangan dengan lebar 12,5 cm dan tinggi 22,5cm. Sisi sebelah kanan dan kiri alumunium diberi lubang untuk meletakan LDR dan dioda laser sebagai piranti sensor.

commit to user

3.5 Perancangan Program

Perancangan program diawali dengan pembuatan flowchart program seperti pada Gambar 3.5.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Keterangan flowchart :

Awal program yaitu inisiasi mikrokontroler, selanjutnya program merujuk pada rangkaian input push button untuk mengkonfigurasi nilai batas jumlah maksimal perhitungan. Tombol satuan digunakan untuk menambah nilai konfigurasi (set) dengan set + 1. Tombol puluhan digunakan untuk menambah nilai konfigurasi (set) dengan set + 10. Tombol ratusan digunakan untuk menambah nilai konfigurasi (set) dengan set + 100. Nilai set ditampilkan pada LCD. Untuk mereset nilai set dapat menggunakan tombol reset.

Setelah set dikonfigurasi maka dapat digunakan tombol enter untuk menyimpan nilai set pada memori mikrokontroler dengan syarat set harus lebih besar daripada 0 dan selanjutnya dua sensor LDR aktif, dan counter siap berjalan.

Counter (count) berjalan mulai dari nol yang ditampilkan pada LCD. Counter akan bertambah satu apabila kedua sensor LDR terhalang. Selanjutnya pintu terbuka dengan tunda dan pintu tertutup kembali. Count trus bertambah sampai dengan batas maksimal yang telah dikonfigurasi sebelumnya (set). Apabila count sama dengan set maka akan tampil peringatan penuh pada LCD, selanjutnya LED dan buzzer menyala, dan pintu akan selalu tertutup.

3.6 Tahap Penyelesaian

Setelah rangkaian alat, rangkaian pcb, rangkaian mekanik, rancangan program selesai dibuat, kemudian dilakukan langkah-langkah untuk penyelesaiannya yaitu :

a. Menggabungkan keseluruhan rangkaian menjadi satu kemudian dibentuk sesuai gambaran utama.

b. Penulisan program pada program bascom kemudian compile dalam bentuk HEX lalu unduhkan ke IC ATmega16.

c. Melakukan uji coba alat yang telah berisi program untuk memastikan bahwa prototype tersebut dapat bekerja, kemudian lakukan percobaan untuk mengetahui apabila ada kesalahan atau tidak sehingga prototype dapat berjalan dengan baik sesuai yang diinginkan.

commit to user

BAB 1V

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

Perancangan Tugas akhir ini menghasilkan dua bagian, yang pertama adalah perangkat keras (hardware) yang berupa hasil susunan dari beberapa komponen elektronika yang membentuk prototype counter dengan pintu otomatis. Bagian kedua adalah perangkat lunak (software) yang berupa program yang digunakan untuk menjalankan simulasi sesuai yang diinginkan. Setelah pembuatan seluruh rangkaian selesai, selanjutnya adalah melakukan pengujian dan pembahasan tentang kinerja alat. Pengujian dilakukan tiap bagian rangkaian dan rangkaian keseluruhan alat. Pengujian dilakukan bertujuan agar alat dapat bekerja dengan baik.

4.1 Blok Diagram Rangkaian

Gambar 4.1 : Blok Diagram Rangkaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

1. Blok Input

Blok input terdiri dari rangkaian sensor dan rangkaian push button. Rangkaian sensor terdiri dari LDR1, LDR2, dan laser dioda. LDR1 terhubung ke mikrokontroler pada PortA.0, sedangkan LDR2 terhubung ke mikrokontroler pada PortA.1.

Push button yang terdiri dari button satuan, button puluhan, button ratusan, button enter, dan button reset masing-masing terhubung ke mikrokontroler mulai dari PortB.0 sampai dengan Port B.6.

2. Blok Pemroses

Blok pemroses terdiri dari rangkaian sistem minimum mikrokontroler ATmega16. Rangkaian sistem minimum ini juga terhubung pada catu daya 5 volt. Semua proses input dan output diolah pada mikrokontroler ATmega16.

Input digunakan pada PortA dan PortB, sedangkan output digunakan pada PortC dan PortD.

3. Blok Output

Blok output terdiri dari rangkaian LCD, rangkaian relay, rangkaian LED, dan rangkaian buzzer. Rangkaian LCD terhubung ke mikrokontroler melalui PortD.0 sampai dengan Port.D.6. Rangkaian relay terhubung ke mikrokontroler melalui PortC.7, rangkaian ini terhubung juga pada CD Drive yang berfungsi sebagai prototype pintu otomatis. Rangkaian LED terhubung ke mikrokontroler melalui PortC.0, sedangkan rangkaian buzzer terhubung ke mikrokontroler melalui PortC.6.

4.2 Pengujian Hardware Rangkaian 4.2.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya

Rangkaian catu daya berfungsi untuk mengubah arus AC menjadi arus DC. Rangkaian ini terdapat menggunakan IC regulator LM7805 dan IC regulator LM7812 yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC 220V menjadi arus DC 5V dan DC 12V.

commit to user

Pengujian rangkaian catu daya dilakukan dengan menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan yang keluar dari rangkaian trafo.

Caranya dengan menghubungkan VCC rangkaian dengan kabel positf pada multimeter dan menghubungkan GND rangkaian dengan kabel negative pada multimeter. Pengujian dilakukan seperti gambar rangkaian dibawah ini :

Gambar 4.2.1 : Rangkaian Catu Daya

Rangkaian ini diberi LED sebagai indikator untuk mengetahui rangkaian telah bekerja dengan baik atau belum. Pada pengujian kali ini LED nyala artinya rangkaian catu daya siap digunakan. Berikut hasil

Dokumen terkait