• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan mengenai hasil penelitian penulis dan saran yang diberikan kepada perusahaan untuk pengembangan aplikasi mendatang.

5

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Sebelumnya

Wicaksono (2009) melakukan penelitian mengenai sistem informasi penjadwalan dan presensi karyawan pada Coffee Corner Surabaya. Sistem informasi penjadwalan dan presensi karyawan tersebut bertujuan menyimpan dan mengolah data pegawai, melakukan proses penjadwalan pegawai, dapat melakukan proses presensi pegawai dan mengolah data pegawai, data penjadwalan pegawai dan data presensi pegawai, dan menyajikannya dalam bentuk laporan (jumlah hari masuk, jumlah ketidakhadiran, data keterlambatan, data kedatangan awal).

Pada penelitian sebelumnya, sistem informasi penjadwalan dan presensi yang dirancang memiliki perbedaan tempat penelitian dimana penelitian sebelumnya dilakukan di Coffee Corner Surabaya sedangkan yang peneliti angkat bertepatan di PT Orela Shipyard. Pada penelitian sebelumnya tidak terdapat view

yang menampilkan jadwal kerja karyawannya sedangkan untuk penelitian yang sekarang terdapat view untuk menampilkan jadwal kerja teknisi dalam setahun dan

view untuk menampilkan perbandingan jadwal yang sudah direncanakan dengan presensi teknisi yang aktual. Untuk laporan yang dihasilkan juga berbeda. Untuk laporan penelitian di PT Orela Shipyard yaitu laporan presensi (jumlah minggu kerja, jumlah ketidak haridan, dan jumlah libur tiap teknisi).

2.2 Penjadwalan

Penjadwalan adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu kegiatan hingga tercapai hasil yang optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada (Husein, 2008). Penjadwalan tenaga kerja dapat dikategorikan sebagai hal yang cukup penting untuk diperhatikan karena memiliki karakteristik yang spesifik dan kompleks, antara lain kebutuhan karyawan yang berfluktasi, tenaga kerja yang tidak bisa disimpan, dan faktor kenyamanan pelanggan. Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat sebagai berikut:

a. Memberikan pedoman terhadap pekerjaaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.

b. Memberikan alat bagi pihak manajemen untuk mengkoordinir secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu. c. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.

d. Menghindari pemakaian sumber daya yang berlebihan. e. Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.

2.3 Round Robin Tournament

Menurut Rosen (1986) Round-Robin Tournament merupakan sistem

tournament dimana setiap pemain akan bertanding melawan setiap pemain lainnya.

Jika masing-masing melawan sekali, dinamakan "singleround-Robin", sedangkan jika melawannya dua kali, maka dinamakan "doubleround-Robin". Sistem double sendiri jarang digunakan, karena memakan waktu.

7

Di dalam Round-Robin Tournament setiap pemain di dalam pertandingan mempunyai kesempatan yang sama dengan pemain yang lain. Sebab, di turnamen ini tidak menghilangkan kesempatan untuk menang. Jika di dalam kompetisi round

pertama team tersebut kalah, maka team tersebut dapat pertandingan lagi pada round

berikutnya.

Diketahui bahwa jumlah team yang ikut serta adalah sebanyak N, dimana N adalah genap. Pada Round ke-R, team i akan melawan team j, maka berlaku ketentuan sebagai berikut:

i + j = R mod (N – 1)

Ketentuan di atas selalu berlaku kecuali jika i = j sebab tidak mungkin ada team

yang melawan dirinya sendiri atau jika ada j yang sudah dipakai di petak dengan i lebih kecil sebelumnya (agar tidak terjadi bentrok). Jika ketentuan ini dilanggar, kosongkan dulu nilai j.

Proses perhitungan diawali dengan pengguna aplikasi memasukkan data teknisi dan data site. Kemudian aplikasi akan memeriksa ketersediaan data teknisi dan data site sebelum dilakukan proses perhitungan. Setelah data tersedia aplikasi akan menghitung dengan menggunakan metode Round Robin Tournament. Berikut kejelasan perhitungan dengan menggunakan metode Round RobinTournament.

Tabel 2.1 Perhitungan menggunakan metode Round RobinTournament. Site 1 2 3 4 5 6 Round R1 1+j-1mod5 =0 2+j-1mod5 =0 3+j-1mod5 =0 4+j-1mod5 =0 5+j-1mod5 =0 6+j-1mod5 =0 R2 1+j-2mod5 =0 2+j-2mod5 =0 3+j-2mod5 =0 4+j-2mod5 =0 5+j-2mod5 =0 6+j-2mod5 =0 R3 1+j-3mod5 =0 2+j-3mod5 =0 3+j-3mod5 =0 4+j-3mod5 =0 5+j-3mod5 =0 6+j-3mod5 =0 R4 1+j-4mod5 =0 2+j-4mod5 =0 3+j-4mod5 =0 4+j-4mod5 =0 5+j-4mod5 =0 6+j-4mod5 =0 R5 1+j-5mod5 =0 2+j-5mod5 =0 3+j-5mod5 =0 4+j-5mod5 =0 5+j-5mod5 =0 6+j-5mod5 =0 R6 1+j-6mod5 =0 2+j-6mod5 =0 3+j-6mod5 =0 4+j-6mod5 =0 5+j-6mod5 =0 6+j-6mod5 =0

9

Tabel 2.2 Hasil perhitungan metode Round RobinTournament

Site 1 2 3 4 5 6 Round R1 5 6 7 8 9 10 R2 4 5 6 7 8 9 R3 3 4 5 6 7 8 R4 2 3 4 5 6 7 R5 1 2 3 4 5 6 R6 10 1 2 3 4 5

Kemudian memasukkan teknisi-teknisi yang bekerja pada site 1 dari hasil

Round RobinTournament ke dalam jadwal.

Gambar 2.1 Jadwal menggunakan hasil dari Round RobinTournament

Setelah muncul hasil dari Round Robin Tournament, hasil tersebut dimodifikasi agar menghasilkan jadwal yang optimal. Setelah dimodifikasi akan muncul hasil yang optimal yang siap digunakan.

Gambar 2.2 Hasil modifikasi Round RobinTournament

2.4 Aturan Perusahaan

Menurut sumber dari staff bagian Human Resource Development (HRD) PT Orela Shipyard, PT Orela Shipyard memiliki beberapa aturan dalam pekerjaan teknisinya diantaranya yaitu :

a. Setiap teknisi harus bekerja berotasi keseluruh site sebelum kembali ke site awal dalam satu tahunnya.

b. Setiap site harus terisi minimal satu dan maksimal dua orang.

c. Setiap teknisi memiliki waktu kerja delapan minggu dan waktu libur dua minggu dalam satu periode kerja.

2.5 Website

Menurut Sutarman (2003) website adalah alamat URL (Uniform Resource

Locator) yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan data dan infomasi dengan

berdasarkan topik tertentu. Website juga disebut dengan WWW (World Wide Web) adalah jaringan beribu-ribu komputer dikategorikan menjadi dua, yaitu server dan

11

jaringan client-server. URL adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server dan dapat diibaratkan suatu alamat, dimana alamat tersebut terdiri dari tiga bagian, yaitu protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi, nama komputer (server) dimana informasi berada, dan jaluh atau path serta nama file dari suatu informasi.

2.6 Presensi

Menurut Alan (2005) presensi pegawai adalah pencatatan dan pengolahan kehadiran pegawai yaitu dilakukan secara terus menerus untuk menunjang peningkatan kinerja pegawai, pencatatan dilakukan setiap hari jam kerja. Presensi juga berarti suatu cara untuk mengetahui sejauh mana tingkat disiplin kerja pegawai, apakah pegawai tersebut bisa mentaati peraturan yang diterapkan atau tidak.

2.7 Aplikasi

Menurut Hartono (2005) aplikasi merupakan program yang berisi perintah– perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto (2007) menambahkan aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data dapat diolah lebih berdaya guna secara optimal. Dari definisi yang dijelaskan dapat disimpulkan aplikasi adalah program yang digunakan untuk mengolah data yang juga dapat menghasilkan suatu laporan.

2.8 Software Development Life Cycle (SDLC)

Menurut Pressman (2010) didalam software development life cycle (SDLC) terdapat beberapa model diantaranya adalah model Waterfall, terkadang disebut sebagai siklus hidup klasik, menunjukkan sistematis, pendekatan sekuensial untuk penyebaran perangkat lunak yang dimulai dengan spesifikasi permintaan pelanggan dan berlangsung melalui perencanaan, pemodelan, construction dan deployment yang berakhir pada dukungan yang berkelanjutan dari terselesainya software.

Communication

Planning

Modelling

Construction

Deployment

Gambar 2.3 SDLC dengan metode Waterfall (Pressman, 2010)

1. Communication

Pada tahap ini merupakan tahap awal dan tahap pengumpulan data. Dalam tahap ini terbagi menjadi tiga proses yaitu observasi, studi literature, dan wawancara. Observasi yaitu terjun langsung ke lokasi untuk mengamati masalah yang terjadi. Studi literature adalah mencari referensi buku-buku untuk menyelesaikan masalah yang ada. Wawancara merupakan proses tanya jawab untuk mendapatkan jawaban untuk mempermudah penyelesaian masalah.

13

2. Planning

Merupakan tahap lanjutan dari communication, pada tahap ini melakukan proses analisis sistem. Analisis sistem dilakukan setelah melakukan tahap

communication. Keluaran yang dihasilkan oleh analisis sistem adalah user

requirements, dan functional requirements. User requirements merupakan

kebutuhan apa saja yang diinginkan oleh pengguna atau user. Sedangkan

functional requirements adalah fungsi-fungsi yang akan digunakan pada aplikasi

yang akan dibangun.

3. Modelling

Pada tahap ini menjelaskan tentang syarat-syarat yang dibutuhkan untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat diperkirakan sebelum masuk pada tahap

construction. Tahap ini ternagi menjadi tiga proses, yaitu data modelling, proses

modelling, dan user interface. Ketiga proses tersebut merupakan dasar untuk

pembuatan aplikasi yang akan dilakukan pada tahap berikutnya.

4. Construction

Tahap ini terbagi menjadi dua proses yaitu coding, dan testing. Coding merupakan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Pada tahap

coding merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu aplikasi. Setelah

proses coding selesai, maka tahap selanjutnya adalah testing. Testing bertujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada aplikasi yang telah dibangun dan kemudian dilakukan perbaikkan coding agar aplikasi dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

5. Deployment

Tahap ini merupakan tahap terakhir untuk pembuatan aplikasi. Setelah melakukan analisis, desain, coding, dan testing. Maka aplikasi yang telah dibangun sudah siap untuk digunakan oleh pengguna atau user. Selanjutnya dilakukan pemantauan secara berkala terhadap aplikasi yang dibangun untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang tidak diharapkan.

2.9 Database

Menurut Marlinda (2004), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya. Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, banyak pemakai (multiple user), masalah keamanan (security), masalah kesatuan (integration), dan masalah kebebasan data

15

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini akan membahas mengenai analisis dan perancangan sistem untuk aplikasi penjadwalan teknisi pada PT Orela Shipyard. Analisis dan perancangan sistem yang digunakan yaitu metode waterfall dari Software Development Life

Cycle (SDLC) Gambar 3.1 adalah gambaran dari SDLC untuk analisis dan

perancangan sistem. Communication Planning Modelling Construction Observasi

Observasi WawancaraWawancara Studi LiteraturStudi Literatur

Analisis Sistem

Analisis Sistem

Proses Modelling

Proses

Modelling Data ModellingData Modelling Design InterfaceDesign Interface

Coding PHP (Framework CodeIgniter) Coding PHP (Framework CodeIgniter) Testing (Blackbox Testing) Testing (Blackbox Testing) Output : document flow Output : user requirements, Functional requirements Output : Sysflow, HIPO, context diagram. DFD, ERD, CDM, PDM, struktur database Output : program atau aplikasi

Proses pada metode waterfall yaitu communication, palnning, modelling,

construction, dan deployment. Aplikasi yang akan dibuat ini hanya sebatas tahap

communication sampai construction karena deployment merupakan proses

pemantauan / maintenance aplikasi secara berkala.

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk analisis kebutuhan sistem dalam pembuatan aplikasi sebagai berikut :

3.1 Communication

Merupakan tahap awal dalam Software Development Life Cycle (SDLC). Tahap ini terbagi menjadi 3 proses, yaitu :

3.1.1 Pengamatan atau Observasi

Pengamatan dan observasi dilakukan untuk melihat dan mengidentifikasi kondisi mengenai penjadwalan dan presensi teknisi pada PT Orela Shipyard secara langsung. Kondisi mengenai penjadwalan dan presensi teknisi yang dimaksud adalah apakah penjadwalan dan presensi teknisi yang dilakukan pada PT Orela

Shipyard telah mendapatkan hasil yang diinginkan, dan informasi yang dibutuhkan

terpenuhi, sehingga masalah dapat diselesaikan sesuai dengan latar belakang masalah dalam penelitian ini.

3.1.2 Wawancara

Wawancara ditujukan kepada PT Orela Shipyard. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab untuk mengetahui permasalah-permasalahan yang ada dan untuk memperoleh kebutuhan sistem yang terkait dengan penjadwalan dan presensi teknisi. Berikut adalah hasil wawancara dari PT Orela Shipyard.

17 Koordinator Teknisi Pengawas Teknisi Teknisi

Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Orela Shipyard.

Deskripsi pekerjaan dari Gambar 3.2 akan dijelaskan pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi.

Jabatan Deskripsi Pekerjaan

Koordinator Teknisi 1. Mencatat data teknisi 2. Mencatat data site

3. Mencatat data kota 4. Mencatat data provinsi 5. Membuat jadwal kerja teknisi

6. Membuat laporan penjadwalan teknisi 7. Membuat laporan presensi teknisi

Selain itu PT Orela Shipyard memiliki beberapa aturan dalam pekerjaan teknisinya diantaranya yaitu :

1 Setiap teknisi harus bekerja berotasi keseluruh site sebelum kembali ke site

awal dalam satu tahunnya.

3 Setiap teknisi memiliki waktu kerja delapan minggu dan waktu libur dua minggu dalam satu periode kerja.

3.1.3 Study Literature

Bagian study literature ini, peneliti melakukan study literature yang berkaitan dengan permasalah-permasalah yang ada dan hal-hal yang dapat menjadi acuan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi.

Proses-proses dari observasi, wawancara dan study literature akan menghasilkan dokumen yaitu document flow yang akan menjadi dasar untuk dilakukannya pembuatan sistem.

19

Document Flow Penjadwalan Teknisi

Koordinator Teknisi Pengawas Teknisi Teknisi

Mulai Selesai Membuat Data Teknisi Membuat Data Site Membuat Jadwal Teknisi Data Teknisi Data site Data Penjadwalan

Data Penjadwalan Data Penjadwalan

Presensi Data Presensi Membuat Laporan Presensi Laporan Presensi Data PenjadwalanData Penjadwalan

Gambar 3.3 Document Flow Penjadwalan Teknisi

Pada Gambar 3.3 dijelaskan alur penjadwalan teknisi pada PT Orela

Shipyard yaitu koordinator teknisi membuat data teknisi kemudian menyimpan data

teknisi, membuat data site kemudian menyimpan data site, kemudian koordinator teknisi membuat jadwal kerja teknisi berdasarkan data teknisi dan site yang telah dibuat sebelumnya setelah itu dicetak menjadi tiga untuk koodinator teknisi,

pengawas teknisi dan teknisi. Setelah cetakan jadwal diterima, teknisi melakukan presensi kemudian data presensi diberikan kepada koordinator teknisi melalui pengawas teknisi untuk dijadikan laporan presensi.

3.2 Planning

Planning merupakan tahap selanjutnya setelah tahap communication di

proses SDLC, tahap ini terdapat proses yang harus dilakukan, yaitu proses analisis sistem. Pada proses ini, peneliti melakukan analisis sesuai dengan bukti-bukti yang ditemukan pada saat observasi, jawaban yang diajukan ke staf bagian IT, dan referensi dari beberapa buku yang terkait dengan masalah pada PT Orela Shipyard. Sehingga mendapatkan analisis sistem yang sesuai dengan masalah yang dihadapi perusahaan. Output dari proses analisis sistem adalah user requirements dan

functional requirements.

3.2.1 Analisis Sistem

Proses penjadwalan yang dilakukan saat ini secara langsung dan tanpa menggunakan metode untuk dapat menghasilkan penjadwalan yang optimal. Penjadwalan yang tidak optimal tersebut menyebabkan terjadinya site kosong dan dari site yang kosong tersebut menjadi berkurangnya ketersediaan perusahaan dalam proses perbaikan kapal, dan menyebabkan kerugian dari kurangnya ketersediaan tersebut.

Hasil pengamatan proses bisnis pada PT Orela Shipyard yang didapat dari proses observasi dan wawancara menjadikan PT Orela Shipyard memerlukan aplikasi penjadwalan untuk dapat menghasilkan jadwal yang optimal, sehingga perusahaan memiliki ketersediaan dalam kerja secara lebih maksimal. Tabel 3.2

21

merupakan kesimpulan dari penjelasan diatas mengenai proses bisnis saat ini, masalah perusahaan dan solusi dari permasalahan.

Tabel 3.2 Tabel penjelasan proses, masalah dan solusi

Bagian Masalah Penyebab Dampak Solusi

Teknisi terjadi site

tidak terjaga oleh teknisi Penjadwalan yang tidak optimal dikarenakan tidak ada metode yang digunakan dalam proses penjadwalan Banyak pekerjaan yang terbuang dan mengurangi pendapatan perusahaan Perlu dibuatkan aplikasi penjadwalan yang dapat menghasilkan penjadwalan yang optimal dengan tujuan seluruh site

terisi penuh Teknisi Penempatan jam kerja teknisi tidak sesuai dengan aturan perusahaan Penjadwalan yang tidak optimal dikarenakan tidak ada metode yang digunakan dalam proses penjadwalan Banyak pekerjaan yang terbuang dan mengurangi pendapatan perusahaan Perlu dibuatkan aplikasi penjadwalan yang dapat menghasilkan penjadwalan dengan tujuan memenuhi aturan perusahaan

a. Kebutuhan Pengguna (User Requirement)

Kebutuhan pengguna merupakan kebutuhan yang disesuaikan antara pengguna dengan tugas koordinator teknisi yang berkaitan dengan aplikasi penjadwalan PT Orela Shipyard. Tugas koordinator teknisi akan dijelaskan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Kebutuhan Pengguna (User Requirement)

No. Tugas User Requirement

1 Menjadwalkan jam kerja teknisi. Koordinator teknisi membuat dan mencatat jadwal jam kerja teknisi

No. Tugas User Requirement

2 Melakukan pelaporan presensi teknisi.

Koordinator teknisi mampu membuat laporan presensi teknisi.

3 Mengolah data site Koordinator teknisi mampu mengolah data site

4 Mengolah data teknisi Koordinator teknisi mampu mengolah data teknisi

5 Mengolah data kota Koordinator teknisi mampu mengolah data kota

6 Mengolah data provinsi Koordinator teknisi mampu mengolah data provinsi

7 Mengetahui detil presensi setiap teknisi dan site.

Koordinator teknisi mampu membuat laporan detil presensi teknisi.

b. Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

Kebutuhan fungsional adalah kebutuhan mengenai fungsi-fungsi yang dibutuhkan untuk membantu dalam memenuhi kebutuhan pengguna, pada Tabel 3.4 akan dijelaskan tentang kebutuhan fungsional.

Tabel 3.4 Kebutuhan Fungsional (Functional Requirement)

No. User Requirement Functional Requirement

1 Koordinator teknisi membuat dan mencatat jadwal jam kerja teknisi

Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode Round

RobinTournament dan mencatat

jadwal jam kerja teknisi. Gambar 3.3 penjelasan flowchart dari fungsi ini.

2 Koordinator teknisi mampu membuat laporan presensi

Fungsi membuat laporan presensi teknisi

3 Mengolah data site Fungsi input data site Fungsi update data site

23

No. User Requirement Functional Requirement

Fungsi view data site

4 Mengolah data teknisi

Fungsi input data teknisi Fungsi update data teknisi Fungsi view data teknisi

5 Mengolah data provinsi dan kota

Fungsi input data provinsi dan kota Fungsi update data provinsi dan kota

Fungsi view data provinsi dan kota 6 Koordinator teknisi mampu

membuat laporan detil presensi teknisi.

Fungsi membuat laporan detil presensi teknisi.

c. Spesifikasi Kebutuhan Fungsional

Spesikifasi kebutuhan fungsional menjelaskan lebih rinci mengenai kebutuhan fungsional (functional requirement) yang telah didapat pada tabel 3.4. Spesifikasi kebutuhan tersebut meliputi prioritas, pemicu, kondisi awal, alur normal dan alternatif, kondisi akhir, pengecualian, dan kebutuhan non-fungsional. 1. Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode RoundRobin

Tournament dan mencatat jadwal jam kerja teknisi.

Nama fungsi Fungsi membuat jadwal kerja teknisi menggunakan metode

Round Robin Tournament dan mencatat jadwal jam kerja

teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih penjadwalan.

Kondisi Awal Data teknisi dan data site telah ada di dalam database.

Alur Normal 1. Pengguna memilih penjadwalan.

3. Pengguna memasukkan tahun periode penjadwalan teknisi dan aturan jam kerja.

4. Pengguna menekan tombol “run”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data penjadwalan teknisi ke dalam

database.

7. Aplikasi menampilkan data penjadwalan teknisi yang sudah disimpan.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data penjadwalan teknisi dan menampilkan data penjadwalan teknisi.

Pengecualian -

2. Fungsi membuat laporan presensi

Nama fungsi Fungsi membuat laporan presensi

Prioritas Medium

Pemicu Pengguna memilih laporan.

Kondisi Awal Data penjadwalan teknisi telah ada di dalam database.

Alur Normal 1. Pengguna memilih laporan.

2. Aplikasi menampilkan form laporan.

3. Pengguna memasukkan tanggal awal dan tanggal akhir.

4. Pengguna menekan tombol “run”.

5. Aplikasi menampilkan data presensi teknisi yang sudah tersimpan dan siap dicetak.

6. Pengguna menekan tombol “cetak”.

Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data presensi teknisi. Pengecualian -

3. Fungsi input data site

Nama fungsi Fungsi input data site

25

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site. 3. Pengguna memasukkan data site.

4. Pengguna menekan tombol “simpan”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data site ke dalam database. 7. Aplikasi menampilkan data site yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data site Pengecualian -

4. Fungsi update data site

Nama fungsi Fungsi update data site

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site.

3. Pengguna memilih data site yang akan diperbarui. 4. Pengguna memperbaruhi data site.

5. Pengguna menekan tombol “update”.

6. Aplikasi menampilkan alert“Data telah diperbarui”.

7. Aplikasi menyimpan data site ke dalam database. 8. Aplikasi menampilkan data site yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data site yang telah diperbarui Pengecualian -

5. Fungsi view data site

Nama fungsi Fungsi view data site

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master site. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master site.

2. Aplikasi menampilkan form master site. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data site Pengecualian -

6. Fungsi input data teknisi

Nama fungsi Fungsi input data teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master teknisi. Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master teknisi.

2. Aplikasi menampilkan form master teknisi. 3. Pengguna memasukkan data teknisi.

4. Pengguna menekan tombol “simpan”.

5. Aplikasi menampilkan alert“Data telah disimpan”.

6. Aplikasi menyimpan data teknisi ke dalam database. 7. Aplikasi menampilkan data teknisi yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data teknisi Pengecualian -

7. Fungsi update data teknisi

Nama fungsi Fungsi update data teknisi

Prioritas High

27

Kondisi Awal -

Alur Normal 1. Pengguna memilih master teknisi.

2. Aplikasi menampilkan form master teknisi.

3. Pengguna memilih data teknisi yang akan diperbarui. 4. Pengguna memperbaruhi data teknisi.

5. Pengguna menekan tombol “update”.

6. Aplikasi menampilkan alert“Data telah diperbarui”.

7. Aplikasi menyimpan data teknisi ke dalam database. 8. Aplikasi menampilkan data teknisi yang sudah disimpan. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menyimpan data teknisi yang telah diperbarui Pengecualian -

8. Fungsi view data teknisi

Nama fungsi Fungsi view data teknisi

Prioritas High

Pemicu Pengguna memilih master teknisi. Kondisi Awal -

Alur Normal 3. Pengguna memilih master teknisi.

4. Aplikasi menampilkan form master teknisi. Alur Alternatif -

Kondisi Akhir Sistem dapat menampilkan data teknisi

Dokumen terkait