• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan salah satu hasil penelitian yang membahas mengenai analisis kebijakaan MD dalam pemilihan lagu pada sebuah radio.

Veranica (2011) menyebutkan bahwa dalam penelitiannya mengenai analisis kebijakaan MD dalam pemilihan lagu pada sebuah radio 88,7 FM Global Jakarta mempunyai tujuan untuk penyusunan lagu dalam playlist sehingga dapat mengatur rotasi-rotasi lagu dalam program harian, mingguan dan program-program sessional.

Penyusunan lagu dalam playlist sangatlah perlu diperhatikan agar suasananya tetap terasa seimbang. Diantaranya memiliki komposisi lagu yang jelas, menimbulkan Air Communication yang baik dan lagu yang mudah diingat dan baik saat dibawakan, sehingga dengan adanya rotasi lagu mampu untuk membawa pendengar kedalam alunan lagu yang ditampilkan agar dapat membantu manusia untuk menghilangkan stress atau mengurangi kejenuhan yang dialami.

2.2Rotasi Lagu

Menurut Buku Pedoman Penyelenggaraan Siaran RRI tahun 2011:

Rotasi lagu dalam istilah penyiaran adalah kekerapan dari sekelompok

Sebuah stasiun radio dapat memiliki beberapa rotasi, seperti sebuah power

rotation (heavy rotation) yang dimainkan setiap dua jam sekali, dan oldies

rotation untuk lagu-lagu lama yang dimainkan setiap beberapa hari sekali.

Sementara dalam sistem itu sendiri rotasi ialah sebuah proses merotasi banyaknya lagu yang ada pada playlist lagu agar dalam pemutaran lagu tidak terjadi kesamaan lagu dan dalam satu playlist siaran, sehingga tidak memberikan efek redudansi data sebuah lagu yang mempunyai judul atau penyanyi sama.

MD PRO 2 FM harus menyiapkan perpustakaan musik, sesuai kebutuhan format musik dengan ketentuan: Indonesia 70% dan barat 30%. Hal ini dikarenakan sesuai dengan nama radio itu sendiri yaitu RRI (Radio Republik Indonesia) dimana lagu yang diputar harus lebih banyak dari dalam negeri sendiri dibandingkan dengan lagu luar negeri. Dari 100% total lagu yang akan diputar, 70% materi musik Indonesia, dimana di dalamnya terdiri atas 90% lagu hasil produksi industri musik (label) dan 10% adalah lagu-lagu kelompok pemusik kreatif yang diproduksi terbatas atau pada kalangan tertentu (indie). Tujuannya adalah memberi peluang pemusik kreatif dari kalangan non-label untuk berkreasi dan memperkenalkan hasil karyanya melalui siaran musik di RRI PRO 2 FM.

MD PRO 2 FM menyusun daftar musik atau lagu berdasarkan jenis dan masa edar musik atau lagu dengan memperhatikan kebutuhan sehari-hari sesuai dengan daypart yang ditetapkan dan dioperasionalkan secara blocking time

(pembelian waktu siar diluar siaran iklan untuk dimanfaatkan oleh kepentingan pihak tertentu). Polanya adalah perpaduan hitsmaker (memutar lagu baru) dan

hitsplayers (lagu hits). Musik atau lagu dalam playlist perhari berjumlah 696 lagu

10

blocking time dalam daypart, sedang untuk non blocking time (tidak melakukan

pembelian waktu siar di luar siaran iklan untuk dimanfaatkan oleh kepentingan pihak tertentu) menyesuaikan atmosfer pendengar sepanjang genre dan masa edarnya sesuai format musik RRI Pro 2 FM. Aturan dan kebijakan yang ditetapkan oleh MD dalam rotasi lagu adalah:

1. Penyanyi Pria baik solo maupun banddapat” diputar sebanyak tiga kali berturut-turut, sehingga pada lagu berikutnya diikuti oleh penyanyi wanita baik solo maupun band dan diberi jeda berupa promo program, spot iklan,

jingle, informasi adlibs atau drama radio pendek.

2. Penyanyi wanita baik solo maupun band “dapat” diputar dua kali berturut -turut, sehingga pada lagu berikutnya diikuti oleh penyanyi pria baik solo maupun band dan diberi jeda promo program, spot iklan, jingle, informasi

adlibs atau drama radio pendek.

3. Daftar playlist yang akan diputar harus didasarkan pada jenis dan masa edar lagu (new entry, big hits, current, recurrent, oldie) yang sesuai dengan kebutuhan acara harian yang ditetapkan.

4. Menghindari pemutaran lagu baik dengan judul lagu maupun penyanyi yang sama dalam satu jam pemutaran, termasuk judul lagu yang sama dengan penyanyi berbeda.

2.3 Teori Format Pola Acara Siaran

Pemolaan programa adalah penyusunan pola perencanaan programa siaran dalam bentuk pengelompokan acara siaran kedalam satuan waktu siaran, meliputi pengklasifikasian jenis, hari, jam, durasi dan kekerapan siaran setiap mata acara

dalam periode tertentu. Berdasarkan pendekatan narrowcasting, pola perencanaan Pro 2 dilakukan dengan pola Daypart dan clock system.

1. Daypart Pagi

Berisi acara musik dan informasi yang diharapkan mampu menyemangatu anak muda memulai aktivitas. Musik menjadi sajian utamanya, tanpa mengesampingkan nformasi-informasi aktual yang disesuaikan dengan kebutuhan anak muda. Daypart pagi ini diberi konsep Pro Activity.

2. Daypart Siang

Berisi siaran musik dan informasi seputar gadget, memodifikasi, automotif, elektronika, dll. Daypart siang ini diberi konsep Pro kreatif.

3. Daypart Sore

Berisi acara siaran yang bersifat intertainment dengan tetap menjaga kebutuhan pendengar akan informasi seputar resensi buku, film, keberadaan komunitas lokal, pencerahan dan perenungan religius menjelang ibadah sore.

Daypart sore ini diberi konsep Pro Issue.

4. Daypart Malam

Berisi acara untuk anak muda dalam mendengarkan dan sekaligus berpartisipasi dibanyak pilihan musik, mulai dari konteporer musik, box music, profil album atau solo, penyanyi nasional atau dunia sekaligus membuka kesempatan para band indie dalam memberikan kontribusi diacara ini. Daypart

12

2.4 Program Acara Pro 2 FM Surabaya

Materi siaran informasi dan berita di PRO 2 dapat berasal dari filsafat, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, ekonomi, politik, olahraga, seni, dan film. Materi informasi disampaikan dalam bentuk adlibs, spot, jingle, obrolan pendek, radio

filler dan dokudrama (drama dokumenter). Materi informasi yang disajikan

menghindari informasi tentang kekerasan, pornografi, narkoba dan informasi acara juga ditetapkan dalam bentuk acara harian dan mingguan. Berikut daftar acara harian dan mingguan tersebut:

Acara Harian :

1. Tune Buka Siaran

2. Pro 2 issue (Voice of Islam) 3. Pro 2 issue (Etnik)

4. Pro 2 Activity (Jonny Show) 5. Morning Show

6. Pro 2 Kreatif (Healthy Hour, Girl Power, Tekno, Justice, English Corner) 7. Pro 2 Kreatif (Pro 2 Star Track)

8. Pro 2 Request time 9. Track ke Indonesian

10. Pro 2 Populer (Pro 2 Hipper Time dan Pro 2 Upper Time) 11. Digitrack

12. Pro 2 Populer (Pro 2 Online) 13. Tune Tutup Siaran

Acara Mingguan : 1. Pro 2 Holly Spirit 2. Top Twenty(Local) 3. Top Twenty (Nasional) 4. Pro 2 Kampus

5. Rock Session 6. Pro 2 Indie (Lokal)

2.5Metode Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan beberapa cara. Menurut Jogiyanto (2005:433) pengembangan sistem informasi dapat dilakukan dengan dua cara. Cara pertama adalah pengembangan sistem informasi konvensional dengan menggunakan siklus hidup pengembangan sistem atau

system development life cycle (SDLC). Sistem dikembangkan oleh analis sistem,

yaitu orang yang memiliki kemampuan mengembangkan sistem cara profesional. Pengembangan sistem dilakukan melalui tahapan analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan operasi serta perawatan sistem. Secara garis besar terbagi dalam lima kegiatan utama, yaitu initiation, analysis, design,

implementation dan maintenance. Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan

melalui tujuan dan hasil kegiatannya. Meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

System initiation

System analysis

14

System implementation

System maintenance

Tahapan SDLC (System Development Life Cycle) meliputi tahapan-tahapan berikut:

System initiation ialah perencanaan awal untuk sebuah proyek

gunamendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau kesempatan yangdirepresentasikan oleh proyek. Lingkup proyek mendefinisikan areabisnis yang akan ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan yang akandicapai. Lingkup dan tujuan pada akhirnya berpengaruh pada komitmen umber yaitu jadwal dan anggaran yang harus dibuat supaya berhasilmenyelesaikan proyek.

System analysis ialah studi domain masalah bisnis untuk

merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan danprioritas bisnis untuk solusi. Analisis system ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja dan apa yang dibutuhkan.

System design ialah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan

berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang di identifikasikan dalam analisis sistem. Selama desain sistem, pada awalnya akan mengekspolarasi solusi teknis alternatif. Setelah alternatif solusi disetujui, fase desainsistem mengembangkan cetak biru (blueprint) dan spesifikasi teknis yangdibutuhkan untuk

mengimplementasikan database, program, antarmuka pengguna dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem informasi.

System implementation ialah konstruksi, instalasi, pengujian

danpengiriman sistem ke dalam produksi (artinya operasi sehari-hari).Implementasi sistem mengontruksi sistem informasi baru danmenempatkannya ke dalam operasi, selanjutnya dilaksanakan pengujian.

System maintenance ialah Tahap akhir untuk mengevaluasi kinerja sistem,

apakah sesuai dengan keinginan user atau tidak. Control secara berkala, Pembenahan, Penambahan bagian.

2.6 Aplikasi

Aplikasi adalah sebuah perangkat lunak yang menjadi front end dalam sebuah sistem yang digunakan untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang berguna orang-orang dan sistem yang bersangkutan. (Sri Widianti : 2000). Istilah aplikasi berasal dari bahasa inggris “application” yang berarti penerapan, lamaran ataupun penggunaan. Sedangkan secara istilah, pengertian aplikasi adalah suatu program yang siap untuk digunakan yang dibuat untuk melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna jasa aplikasi serta penggunaan aplikasi lain yang dapat digunakan oleh suatu sasaran yang akan dituju. Menurut kamus komputer eksekutif, aplikasi mempunyai arti yaitu pemecahan masalah yang menggunakan salah satu tehnik pemrosesan data aplikasi yang biasanya berpacu pada sebuah komputansi yang diinginkan atau diharapkan maupun pemrosesan data yang diharapkan.

16

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Radio RRI PRO 2 FM akan membuat sebuah aplikasi manajemen lagu sesuai dengan yang telah direncanakan. Aplikasi ini perlu dibuat karena adanya beberapa permasalahan yang perlu diatasi. Permasalahan ini menyebabkan kegiatan siaran radio RRI PRO 2 FM akan terganggu dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Untuk itu maka perlu metodologi klasik atau tradisional yang biasa digunakan untuk pengembangan sistem informasi adalah SDLC (System

Development Life Cycle). SDLC merupakan tahapan-tahapan pekerjaan yang

dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi. Dimana dimulai dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, pengujian dan pemeliharaan. Maka perlu analisis permasalahan yang terjadi sebelum didesain suatu aplikasi manajemen lagu untuk mengatasinya.

3.1Identifikasi Permasalahan

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada pada radio RRI PRO 2 FM untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam bentuk aplikasi, sehingga bisa dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Identifikasi yang ada adalah pembuatan daftar playlist lagu. Pembuatan playlist dilakukan oleh MD, dimana dilakukan dengan melihat daftar acara siaran yang telah dibuat oleh Kepala Programa yang sudah ditetapkan sesuai dengan aturan RRI PRO 2 FM.

Menurut hasil wawancara dan observasi dalam kegiatan proses rotasi lagu yang dilakukan oleh MD, kegiatan tersebut selama ini dilakukan secara manual yaitu MD memilih jenis dan judul lagu sebanyak 7.396 lagu secara acak dan sesuai kehendak MD dalam membuat daftar playlist, dimana dalam proses manajemen lagu terdapat perpustakaan musik dan untuk waktu kedepan akan selalu bertambah lagu seiring dengan banyaknya penyanyi yang bermunculan saat ini. Dengan banyaknya lagu yang diolah, lagu yang disusun juga harus sesuai dengan aturan PRO 2 FM dan kebutuhan acara harian, maka MD menemukan kesulitan dalam kegiatan rotasi lagu. Hal itu disebabkan karena banyaknya judul lagu dan jenis musik dari berbagai genre yang akan ditetapkan dalam setiap acara, maka akan menambah tingkat kesalahan (Human Error) dalam ketelitian seorang MD dalam mengolah lagu agar sesuai dengan aturan PRO 2 FM dan kebutuhan acara harian. Hal ini mengakibatkan ketidaksesuaian lagu dengan acara dan belum terpenuhinya kebijakan PRO 2 FM dalam pemutaran lagu.

3.2Analisis Permasalahan

Berdasarkan identifikasi permasalahan diatas dapat dianalisis bahwa pokok permasalahannya adalah sudah dibuatnya suatu ketetapan dan aturan yang baku dalam merotasi lagu namun dalam pelaksanaannya proses manajemen lagu tidak berjalan dengan baik dikarenakan masih bergantung dengan proses manual yang dilakukan MD dan kurang mentaati aturan yang sudah ditetapkan, sedangkan perlu adanya suatu susunan lagu yang harus sesuai dengan aturan dan kebutuhan harian setiap acara pada kegiatan siaran.

18

Dengan adanya permasalahan diatas maka solusi yang tepat adalah membuat suatu usulan berupa rancang bangun aplikasi rotasi lagu yang mampu membantu peran MD dalam memanajemen lagu agar dalam kegiatan penyusunan playlist

lagu yang akan dilakukan MD sesuai dengan aturan dari PRO 2 FM dan sesuai dengan kebutuhan acara harian dalam siaran.

3.3Analisis Kebutuhan User (Pengguna)

Berdasarkan identifikasi dan analisis permasalahan di atas, maka dapat dibuat suatu identifikasi sistem yang terlibat dalam kegiatan manajemen lagu PRO 2 FM, yaitu Kepala Programa 2 dan MD. Dari dua aktor yang terlibat memiliki peran dan tanggung jawab masing-masing dijelaskan pada tabel 3.1 Peran dan tanggung jawab di bawah ini:

Tabel 3.1 Peran dan Tanggung Jawab

No. Aktor Peran Tanggung Jawab

1

Kepala RRI Programa 2

Melakukan perencanaan acara dan DAS berdasarkan dengan kebutuhan harian kegiatan siaran dimana mampu untuk menghasilkan suatu program acara pada radio RRI PRO 2 berjalan dengan baik dan lancar.

a. Melakukan proses perencanaan dan pendataan berbagai jenis acara pada kegiatan siaran harian maupun mingguan Radio PRO 2 FM. b. Melakukan proses Pendataan pada DAS.

Lanjutan Tabel 3.1 Peran dan Tanggung Jawab

No. Aktor Peran Tanggung Jawab

2 MD (Music

Director)

Melakukan manajemen lagu berdasarkan format dan masa edar lagu sehingga akan terpisah sesuai dengan atributnya, lalu dilakukan sebuah rotasi lagu agar sesuai dengan kebutuhan acara.

a. Melakukan rotasi lagu berdasarkan dengan kebutuhan acara siaran.

b. Menghasilkan

laporan playlist rotasi lagu.

Berdasarkan analisis kebutuhan di atas maka proses selanjutnya adalah pembuatan spesifikasi kebutuhan. Kebutuhan fungsional merupakan fungsi-fungsi yang akan digunakan didalam aplikasi. Berikut ini tabel 3.2 Fungsi-fungsi yang dikelompokkan berdasarkan entitas, yaitu:

Tabel 3.2 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan

Kepala RRI Programa 2

a. Melakukan proses perencanaan dan pendataaan berbagai jenis acara pada kegiatan siaran harian maupun mingguan pada Radio PRO 2 FM (fungsi yang diperlukan adalah data Nama acara, jenis Acara, hari, format acara, materi siaran, jam siar, durasi acara, sumber acara, beats music, deskripsi siaran) Fungsi-fungsi di atas akan dideskripsikan di bawah ini :

20

Lanjutan Tabel 3.2 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan

1. Melakukan fungsi pemeliharaan data jenis acara. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data jenis acara bisa berupa acara harian maupun acara mingguan kegiatan siaran).

2. Melakukan fungsi pemeliharaan data Format acara. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data format acara bisa berupa acara hiburan, news, info, feature, obrolan, dll).

Melakukan fungsi pemeliharaan data materi siaran. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data materi siaran).

4. Melakukan fungsi pemeliharaan data jam siar. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data jam siar yang sudah ditetapkan). 5. Melakukan fungsi pemeliharaan durasi acara.

(Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data durasi acara pada siaran).

6. Melakukan fungsi pemeliharaan data sumber acara. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data sumber acara yang berasal dari tim produksi radio RRI).

Lanjutan Tabel 3.2 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan

7. Melakukan fungsi pemeliharaan data beats music. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data beats music sesuai dengan ketentuan acara).

8. Melakukan fungsi pemeliharaan data deskripsi acara. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data deskripsi acara).

b. Melakukan proses Pendataan pada DAS. fungsi yang diperlukan adalah data Nama Acara, Deskripsi acara, Narasumber, Nama Penyiar dan Penanggung Jawab) Fungsi-fungsi di atas akan dideskripsikan di bawah ini : 1. Melakukan fungsi pemeliharaan nama acara. (Fungsi

yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data nama acara bisa berupa acara harian maupun acara mingguan kegiatan siaran).

2. Melakukan fungsi pemeliharaan data deskripsi acara. (Fungsi yang diperlukan adalah melihat data deskripsi acara).

3. Melakukan fungsi pemeliharaan data narasumber, penyiar dan penanggung jawab. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan mengubah data

22

Lanjutan Tabel 3.2 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan

MD (Music Director)

narasumber, penyiar dan penanggung jawab).

a. Melakukan proses manajemen lagu pada Radio PRO 2 FM (fungsi yang diperlukan adalah data Nama acara, waktu siaran, deskripsi acara, format musik, masa edar musik) Fungsi-fungsi di atas akan dideskripsikan di bawah ini :

Melakukan fungsi penyimpanan nama acara. (Fungsi yang diperlukan adalah menyimpan dan melihat data nama acara bisa berupa acara harian maupun acara mingguan kegiatan siaran).

1. Melakukan fungsi penyimpanan data jam siar. (Fungsi yang diperlukan adalah melihat data jam siar yang sudah ditetapkan).

2. Melakukan fungsi penyimpanan data deskripsi acara. (Fungsi yang diperlukan adalah melihat data deskripsi acara).

3. Melakukan fungsi pemilihan data format musik. (Fungsi adalah memilih dan menyimpan data format musik bisa berupa indonesia label, indie dan barat). 4. Melakukan fungsi pemilihan data masa edar. (Fungsi

Lanjutan Tabel 3.2 Fungsi-fungsi Entitas

Entitas Deskripsi Fungsi-Fungsi Yang Diperlukan

5. data masa edar bisa berupa New Entry, Big Hits,

Current, Recurrent dan Oldies).

6. Melakukan fungsi jumlah Inputan Rotasi (Fungsi yang diperlukan untuk memasukkan jumlah lagu yang sudah dipilih untuk dirotasi )

7. Melakukan fungsi button Rotasi (Fungsi yang diperlukan dalam merotasi lagu sesuai dengan deskripsi lagu yang ditetapkan dan pemilihan lagu sesuai format musik dan masa edar lagu sehingga menghasilkan lagu sesuai dengan Inputan.)

Menampilkan data playlist rotasi lagu. (Fungsi yang diperlukan adalah memilih parameter-parameter yang dibutuhkan, misalnya: periode waktu dan nama acara).

24

3.4Perancangan Sistem

Setelah dilakukan analisis terhadap sistem, maka langkah selanjutnya adalah perancangan sistem. Perancangan sistem ini bertujuan untuk mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan fungsional, menggambarkan aliran data dan alur sistem, dan sebagai tahap persiapan sebelum implementasi sistem. Perancangan system ini diharapkan dapat merancang dan mendesain sistem dengan baik, yang isinya meliputi langkah-langkah operasi dalam proses pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Langkah-langkah operasi dalam perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

a. Document Flow

b. System Flow.

c. Diagram HIPO (Hirarchy Input Process Output).

d. Data Flow Diagram (DFD), yang didalamnya terdapat : context diagram,

DFD Level 0, danDFD Level 1.

e. Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya meliputi : Conceptual

Data Model (CDM), dan Physical Data Model (PDM).

f. Flowchart

g. Struktur Database

h. Desain antar muka. i. Desain uji coba

Aplikasi yang akan dibuat dapat membantu pihak MD dalam melakukan optimasi pada pembuatan playlist rotasi lagu sehingga mengurangi kesalahan dan waktu pembuatan playlist dapat berjalan lebih cepat serta hasilnya lebih akurat.

3.4.1 Document Flow Manajemen Lagu PRO 2 FM

Document Flow merupakan bagan yang menunjukkan aliran atau arus

dokumen dari satu bagian ke bagian yang lain di dalam sistem secara logika.

Document flow juga menggambarkan tiap-tiap bagian organisasi yang terlibat

dalam pengolahan dokumen di dalam tiap-tiap proses. Namun, proses yang digambarkan dalam document flow adalah proses manual atau proses yang selama ini dikerjakan organisasi tanpa adanya sebuah sistem yang membantu menangani proses tersebut.

Sehubungan dengan itu akan digambarkan aliran dokumen pembuatan

playlist lagu yang selama ini terjadi di Radio RRI PRO 2 FM. secara umum ada

dua bagian atau entitas dalam aliran dokumen ini, yaitu Kepala programa 2 dan MD. Dapat digambarkan pada aliran data pada Docflow pada gambar 3.1 dibawah ini :

Document Flow Manajemen Lagu PRO 2 FM

Music Director Kepala Programa 2 Ph ase Start Membuat Data Acara Membuat Format Acara siaran Membuat Deskripsi Siaran Laporan DAS 1 2 Laporan DAS 2 End Membuat rotasi lagu

Playlist Lagu 1

2

26

Penjelasan aliran dokumen diatas adalah sebagai berikut : dimulai dari Kepala Programa 2 yang memasukkan DAS (Daftar Acara Siaran) radio PRO 2 FM, dimana terdapat data acara, format acara siaran dan deksripsi siaran sehingga akan menghasilkan laporan DAS. Laporan ini diterima oleh MD untuk dilanjutkan dalam melakukan proses manajemen/rotasi lagu sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ditetapkan sebelumnya, dan selanjutnya akan membuat laporan

playlist lagu yang sudah dirotasi.

3.4.2 System Flow Manajemen Lagu PRO 2 FM

System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan

merupakan proses kerja dalam sistem. System flow ini juga representasi aliran data lanjutan dari document flow. Jika document flow menggambarkan aliran data secara manual atau yang selam ini terjadi diorganisasi, maka system flow ini menggambarkan aliran data pada sistem yang nantinya akan dibangun untuk membantu proses dalam organisasi. Tentunya, transformasi aliran dokumen ini lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga proses tersebut bisa dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat.

Dokumen terkait