• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari perancangan dan

pembuatan tugas akhir ini terkait dengan tujuan, permasalahan yang

ada dan saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

STIKOM

6 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Jasa (Persewaan)

Schneider (2004) menegaskan bahwa manajemen jasa merupakan bidang

multi-disiplin praktek dan riset berkenaan dengan kualitas jasa. Bidang-bidang

terkait didalamnya mencakup pemasaran jasa, manajemen operasi jasa, dan

manajemen sumber daya manusia jasa. Schneider (2004) menekankan bahwa

pemasaran jasa berfokus pada pelanggan dan atribut jasa, manajemen operasi jasa

berfokus pada proses penyampaian jasa, sedangkan manajemen sumber daya

manusia jasa berfokus pada karyawan penyampaian jasa (human service delivers).

(Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra 2005:50)

Manajemen jasa pada hakikatnya berfokus pada pemahaman atas

cara-cara mengelola bisnis dalam konteks kompetisi jasa, dimana jasa (dalam

pengertian luas) merupakan kunci sukses dalam memenangkan pelanggan. Secara

lebih spesifik, Gronroos (2000) mendeskripsikan empat elemen utama manajemen

jasa.

1. Pemahaman atas nilai-nilai yang didapatkan pelanggan melalui proses

konsumsi atau penggunaan penawaran organisasi dan pemahaman atas

kontribusi jasa/layanan, baik secara terpisah maupun terintegrasi dengan

informasi, barang fisik atau bentuk tangible lainnya, terhadap nilai-nilai

pelanggan; pemahaman atas persepsi pelanggan terhadap kualitas total dalam

relasi pelanggan yang memfasilitasi nilai-nilai tersebut dan dinamika persepsi

pelanggan sepanjang waktu.

STIKOM

2. Pemahaman atas kemampuan organisasi (SDM, teknologi, sumber daya fisik,

sistem dan pelanggan) dalam menghasilkan dan menyampaikan nilai dan

persepsi kualitas tersebut.

3. Pemahaman atas cara mengembangkan dan mengelola organisasi dalam

rangka mewujudkan nilai dan persepsi kualitas yang diharapkan.

4. Pengoperasian organisasi sedemikian rupa sehingga nilai dan persepsi

kualitas yang diharapkan bisa diwujudkan dan tujuan semua pihak yang

terlibat (organisasi, pelanggan dan pihak-pihak lain) dapat dicapai. (Fandy

Tjiptono dan Gregorius Chandra 2005:52)

Dengan demikian, manajemen jasa berfokus pada identifikasi nilai-nilai

dan persepsi kualitas yang diharapkan pelanggan dalam kompetisi jasa,

pemahaman atas proses penciptaan dan penyampaian nilai dan kualitas tersebut,

serta pengelolaan sumber daya organisasi dalam rangka mewujudkan kriteria nilai

berbasis jasa tersebut. Perspektif manajemen jasa menuntut perubahan fokus

manajerial dalam aspek-aspek tersebut:

1. Dari nilai berbasis produk (product-based value) menjadi nilai total (total

value) dalam relasi pelanggan.

2. Dari transaksi jangka pendek menjadi relasi jangka panjang.

3. Dari kualitas produk inti (kualitas teknis hasil barang atau jasa) menjadi total

customer perceived quality terhadap relasi pelanggan berkesinambungan.

Dari produk solusi teknis (atau kualitas teknis produk atau jasa) sebagai

proses kunci dalam organisasi menjadi pengembangan total perceived quality and

value sebagai proses kunci.

STIKOM

8

2.2 Sistem

Definisi sebuah sistem mempunyai peranan yang sangat penting didalam

pendekatan untuk mempelajari sebuah sistem. Pendekatan sistem yang merupakan

kumpulan dari elemen-elemen, komponen-komponen, dan sub-sub sistem

merupakan definisi yang lebih luas.

Menurut Jogiyanto (2001:2) Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang

saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi

bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud, tujuan dan sasaran yang

sama.

Tahapan perancangan sistem merupakan tahap desain dari siklus hidup

pengembangan sistem, yakni menganalisis sistem menggunakan

informasi-informasi yang terkumpul sebelumnya untuk mencapai desain sistem informasi-informasi

yang logik. Menurut Kendall & Kendall (2003:11), bagian dari perancangan

sistem yang logik adalah peralatan antarmuka pengguna.

Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis

kebutuhan-kebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003:13), perangkat atau teknik

untuk menentukan kebutuhan sistem adalah dengan menggunakan diagram aliran

data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk

grafik terstruktur. Dari diagram aliran data, dikembangkan suatu kamus data

berisikan daftar seluruh item data yang digunakan dalam sistem beserta

spesifikasinya berupa tipe constraint atau tipe datanya.

STIKOM

2.2.1 Sistem Informasi

Sebelum melakukan perancangan sistem, perlu dilakukan kajian konsep

dan definisi dari sistem. Pengertian sistem tergantung pada latar belakang cara

pandang seseorang yang mendefinisikan sistem. Tata Sutabri (2004:3)

mendefinisikan sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur,

komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling

tergantung satu sama lain dan terpadu. ”Sistem informasi adalah sekumpulan

komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen

dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam

suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukan klasifikasi alur

informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi

oleh pengguna informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel,

efektif dan efisien”

Menurut Sutabri (2004:36) sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang saling berinteraksi, yaitu:

1. Komponen masukan, yaitu data yang masuk ke dalam sistem informasi yang

dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Komponen model, yaitu komponen yang terdiri dari kombinasi prosedur,

logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data

yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk

menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen keluaran, yaitu komponen yang merupakan informasi yang

berkualitas dan dokumentasi yang berguna.

STIKOM

10

4. Komponen teknologi, yaitu komponen yang digunakan untuk menerima

masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan

dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara

keseluruhan. Komponen ini terbagi menjadi tiga bagian yaitu teknisi,

perangkat lunak dan perangkat keras.

Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berkaitan

dan berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan dalam

perangkat keras komputer dan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa dan digunakan untuk

keperluan penyediaan informasi.

2.2.2 Sistem Informasi Geografis

Definisi dari SIG selalu berkembang, bertambah dan bervariasi. Hal ini

terlihat dengan banyaknya definisi SIG yang beredar. Namun dari banyaknya

definisi yang beredar tersebut dapat dirampungkan bahwa SIG adalah Technology

Information System (teknologi berbasis komputer) yang digunakan untuk

memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi dan menyajikan data spasial

(yang disimpan dalam basis data) untuk berbagai macam aplikasi. (Maria Irmina P

2007:3)

Menurut (Eddy Prahasta 2001:6), ada beberapa alasan yang

menyebabkan aplikasi-aplikasi SIG menjadi menarik untuk digunakan di berbagai

disiplin ilmu. Diantaranya adalah:

1. SIG dapat digunakan sebagai alat bantu (baik sebagai tools maupun bahan

tutorials) utama yang interaktif, menarik dan menantang di dalam usaha

untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan

STIKOM

(mulai dari usia sekolah hingga dewasa) mengenai ide-ide atau

konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang

terdapat di permukaan bumi berikut data-data atribut terkait yang

menyertainya.

2. SIG memiliki kemampuan-kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur yang

terdapat di permukaan bumi ke dalam bentuk beberapa layer atau coverage

data spasial. Dengan layers ini permukaan bumi dapat ”direkonstruksi”

kembali dan dimodelkan dalam bentuk nyata (real world tiga dimensi)

dengan menggunakan data ketinggian berikut layers tematik yang diperlukan.

Hampir semua operasi (termasuk analisis-analisisnya) yang dimiliki oleh

perangkat SIG (terutama desktop SIG) dapat dilakukan secara interaktif

dengan bantuan menu-menu dan help yang bersifat user-friendly.

2.2.3 Peta Dijital

Menurut definisi, peta dijital (digital map) adalah representasi fenomena

geografik yang disimpan untuk ditampilkan dan dianalisa oleh komputer dijital.

(Ruslan Nuryadin 2005:19)

Beberapa kelebihan penggunaan peta dijital (digital map) dibandingkan

dengan peta analog (yang disimpan dalam bentuk kertas atau media cetakan lain),

antara lain dalam hal:

1. Peta dijital kualitasnya tetap. Tidak seperti kertas yang dapat terlipat, memuai

atau sobek ketika disimpan. Peta dijital dapat dikembalikan ke bentuk asalnya

kapanpun tanpa ada penurunan kualitas.

2. Peta dijital mudah disimpan dan dipindahkan dari satu media penyimpanan

yang satu ke media penyimpanan yang lain. Peta analog yang disimpan dalam

STIKOM

12

bentuk gulungan-gulungan kertas misalnya, memerlukan ruangan yang lebih

besar dibanding dengan jika peta tersebut disimpan sebagai peta dijital dalam

sebuah CD-ROM atau DVD-ROM.

3. Peta dijital lebih mudah diperbaharui. Penyuntingan untuk keperluan

pemutakhiran data dapat lebih mudah dilakukan menggunakan perangkat

lunak tertentu. (Ruslan Nuryadin 2005:20)

2.3 Internet

Sejak pertama kali dikembangkan pada tahun 1973 oleh lembaga riset

Amerika Serikat DARPA (Defence Advance Research Projects Agency), internet

berkembang sangat pesat. ”Internet yang merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking atau juga yang telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh

dunia tanpa dibatasi oleh jumlah unit menjadi satu jaringan yang bisa diakses satu

sama lain dengan internet, satu komputer dapat berinteraksi secara langsung

dengan komputer lain di berbagai belahan dunia” (Teguh Wahyono 2005:1).

Satu hal yang merupakan kelebihan internet adalah ketidakterbatasannya

dalam memberikan pelayanan selama dua puluh empat jam. Dengan servis selama

24 (dua puluh empat) jam, internet memberi kesempatan pada pemakai di seluruh

dunia untuk berkomunikasi dan memakai bersama sumber daya informasi.

Sehingga seseorang dapat memanfaatkan fasilitas internet sewaktu-waktu.

2.3.1 Cara Kerja Internet

Jaringan komputer pada internet dikategorikan menjadi dua yaitu

web-server dan web-client. ”Web-server merupakan komputer yang menyimpan

file-STIKOM

file web-pages yang nantinya akan diakses oleh web-client. Web-pages sendiri

adalah halaman informasi yang akan ditampilkan. Sedangkan yang dimaksud

dengan web-client adalah komputer-komputer yang mengakses dan membaca

web-pages yang terdapat dalam web-server” (Wahyono 2005:2)

Dalam menjalankan tugasnya, web-sever melayani permintaan web-client

untuk menampilkan informasi dan memberikan web-pages sesuai permintaan.

Untuk menampilkan web-pages, diperlukan program penampil yang sering

disebut web-browser. Gambar 2.1 merupakan contoh tampilan web-pages dalam

web-browser.

Gambar 2.1. Contoh tampilan web-pages dalam web-browser

2.4 PHP

PHP (Hypertext Preprocessor) dikembangkan pertama kali pada tahun

1995 oleh Rasmus Lerdorf. PHP pertama kali didesain sebagai alat tracking

pengunjung website Lerdorf. Kemudian fungsinya diperlebar dan dihubungkan

STIKOM

14

dengan Apache. PHP dikembangkan sepenuhnya untuk bahasa script Side Server

Programming. PHP bersifat open-source dan dapat digabungkan dengan berbagai server yang berbeda-beda. PHP juga mempunyai kemampuan dapat mengakses

basis data dan digabungkan dengan HTML.

2.4.1 Anatomi Script PHP

Suatu script akan dikenali sebagai script PHP apabila terdapat tanda:

<?php ….. ?>

<?...?>

<script language=”PHP”>...</script>

2.4.2 Menjalankan dan Eksekusi Script PHP

Gambar 2.2. Eksekusi script PHP

Keterangan

1. User meminta request via web browser ke web-server.

2. Web-server akan mengenali sebagai file PHP.

3. File PHP dikirim ke engine PHP.

4. Output (hasil) dari proses di dalam engine PHP dalam bentuk plain HTML

(HTML biasa).

5. Dokumen hasil eksekusi dikirim balik ke web-server.

STIKOM

6. Web-server meneruskan ke web-browser sebagai respon dari request untuk

ditampilkan.

Sistem pelayanan persewaan ini setidaknya akan melakukan koneksi ke

basis data untuk melakukan penyimpanan dan pengambilan. Script PHP untuk

melakukan koneksi ke basis data MySql adalah sebagai berikut:

<php

$server = $_POST[server]; $user = $_POST[user];

$password = $_POST[password]; $db = $_POST[db];

$koneksi = mysql_connect ($server,$user,$password); $perintah = mysql_query ("CREATE DATABASE $db "); mysql_select_db($db);

?>

2.5 MySQL

Menurut Bunafit Nugroho (2004:140), MySQL merupakan

pemrograman/sistem manajemen basis data (kumpulan data yang terstruktur) yang

menggunakan basis bahasa SQL (Structured Query Language). MySQL merupakan

sistem manajemen basis data yang dapat diandalkan dan penggunaannya mudah

untuk dipahami. MySQL didesain untuk menangani basis data yang besar dengan

cepat, memiliki tingkat keamanan dan konektivitas yang tinggi.

Penerapan basis data dalam sistem informasi disebut dengan Database

System. Sistem basis data (Database System) adalah suatu sistem informasi yang

mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang

lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam

STIKOM

16

di dalam suatu organisasi. Basis data yang sekarang paling banyak dipakai adalah

basis data relasi. Basis data relasi biasanya disusun dalam bentuk kolom-kolom

dan baris-baris.

Salah satu basis data relasi adalah MySQL. MySQL merupakan salah

satu basis data yang sering digunakan sebagai penyimpanan data suatu sistem

informasi. Berikut adalah beberapa sintaks dasar SQL dalam MySQL:

2.5.1 Level Basis Data

Tabel 2.1 Sintaks pada Level Basis Data

Sintaks Keterangan

CREATE DATABASE nama_db; Untuk membuat basis data baru

DROP DATABASE nama_db; Digunakan untuk menghapus basis data beserta seluruh tabel didalamnya

USE nama_db; Untuk menjadikan basis data menjadi default dan referensi dari tabel yang nantinya anda gunakan.

SHOW DATABASES; Untuk menampilkan daftar yang ada dalam sistem saat itu.

2.5.2 Level Tabel

Tabel 2.2 Sintaks pada Level Tabel

Sintaks Keterangan

CREATE TABLE nama_tbl (kolom1

tipekolom1(),kolom2

tipekolom2(), …);

Untuk membuat tabel minimal anda harus menentukan namanya

dan tipe kolom yang anda

inginkan.

CREATE INDEX nama_index ON nama_tbl (nama_kolom); CREATE UNIQUE INDEX nama_index ON nama_tbl (nama_kolom);

Menambahkan indeks pada tabel yang sudah ada baik yang unique ataupun yang biasa.

DROP TABLE nama_tbl; Untuk menghapus tabel dalam basis data tertentu.

SHOW TABLES FROM nama_db; Untuk melihat isi dalam tabel.

STIKOM

2.5.3 Tipe Data MySQL

1. Data numeric.

MySQL dapat menerima masukan berupa angka-angka yang dibagi

atasan integer (angka tanpa pecahan) dan floating-point (angka dengan

pecahan). MySQL juga mengerti notasi scientific yaitu integer atau

floating-point yang diikuti tanda „e‟ atau „E‟, tanda „+‟ atau „-„. Misalnya angka 1.34E+12 atau 3.23e-s5.

2. Data karakter.

Merupakan deretan huruf yang membentuk kata yang diapit oleh tanda

petik („ ‟) atau tanda petik ganda (“ ”).

3. Data waktu.

Merupakan data yang berisi tanggal (date) dan jam (time) misalnya

“2001-10-15” untuk tanggal dengan format YYYY-MM-DD dan “12:45:15”

untuk jam dengan format hh:mm:ss.

4. Data kosong (NULL).

NULL berarti kosong atau tidak diisi data atau bisa juga berarti data yang

tidak jelas, data yang hilang ataupun yang lainnya.

STIKOM

18 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Permasalahan

Penelitian ini dilakukan dengan melihat sample proses pelayanan

transaksi persewaan alat-alat pesta yang telah berjalan pada UD. Sumber Jaya

Lamongan. Seiring dalam perjalanan UD. Sumber Jaya hingga tahun 2010, masih

terdapat beberapa kelemahan dalam proses transaksi persewaan alat-alat pesta,

kelemahan-kelemahan tersebut antara lain:

1. Pencatatan data-data transaksi peminjaman alat-alat pesta masih dicatat

dengan manual dalam sebuah buku mulai dari data diri pelanggan, alat-alat

yang disewa, pendapatan, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan UD.

Sumber Jaya. Ini sangat beresiko apabila terjadi kehilangan pada buku

tersebut.

2. Pelanggan kurang mengerti dengan alat-alat yang akan disewa untuk sebuah

pesta atau event, sehingga tidak sedikit pelanggan harus bertanya

berulang-ulang kepada pihak perusahaan untuk mendapatkan informasi alat-alat yang

akan digunakan berdasarkan banyak undangan yang akan hadir.

3. Tidak sedikit pula pelanggan yang kesulitan memperkirakan biaya

pengeluaran dengan alat-alat pesta yang akan disewa berdasarkan banyaknya

undangan yang akan datang.

4. Kebanyakan pelanggan khususnya di luar daerah kabupaten Lamongan tidak

mengetahui tempat/gedung persewaan yang terdapat pada wilayah kabupaten

Lamongan.

STIKOM

3.2Analisis Kebutuhan

Dengan permasalahan tersebut, diperlukan adanya sebuah sistem yang

dapat membantu proses pelayanan persewaan alat-alat pesta pada UD. Sumber

Jaya. Dengan adanya sistem ini, diharapkan dapat membantu proses pelayanan

persewaan alat-alat pesta dan membantu dalam hal mengatur data-data yang

berhubungan dengan persewaan alat-alat pesta, sehingga apabila suatu saat data

tersebut diperiksa kembali, tidak sulit untuk melakukan pencarian. Aplikasi ini

dapat membantu pelanggan yang akan melakukan persewaan alat-alat pesta dan

transaksinya pada UD. Sumber Jaya.

Untuk menjalankan rancang bangun aplikasi pelayanan persewaan

alat-alat pesta berbasis web, diperlukan dukungan software dan hardware sebagai

berikut:

1. Perangkat Keras

a. Processor Intel Pentium IV, 1,6 GHz atau di atasnya.

b. Memory 1 Gb atau lebih.

c. Harddisk 40 Gb atau lebih.

d. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x 768.

e. Printer, Mouse, dan keyboard.

Perangkat pendukung jaringan yang menghubungkan antara server dan

client adalah akses internet.

2. Perangkat Lunak

a. Sistem operasi menggunakan Microsoft Windows XP Professional SP 3.

b. Basis data untuk pengolahan data menggunakan MySQL.

c. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP 5.

STIKOM

20

d. Tools yang digunakan Adobe Dreamweaver CS3.

e. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.1 32-bit.

f. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office

Visio 2007.

g. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.

3.3Perancangan Sistem

Sebelum membangun aplikasi, terlebih dahulu dilakukan perancangan

sistem. Hal ini dilakukan supaya aplikasi yang dibuat dapat berfungsi sesuai

dengan yang diharapkan dan terstruktur sehingga mampu memberikan informasi

tentang peralatan pesta pada UD. Sumber Jaya, dalam perancangan sistem ini ada

beberapa tahapan-tahapan yang harus dilakukan. Adapun tahapan-tahapan dalam

perancangan sistem yang dilakukan adalah proses persewaan alat-alat pesta,

proses pengembalian alat-alat pesta, proses pembuatan laporan, pembuatan

Flowchart, alur sistem, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram

(ERD), struktur basis data, dan desain Input-Output.

3.3.1 Proses Persewaan Alat-Alat Pesta

Pembahasan utama sistem aplikasi persewaan alat-alat pesta ini terdapat

pada transaksi pelayanan persewaan alat-alat pesta, karena banyak pelanggan

kurang mengerti terhadap alat-alat pesta yang harus disewa dalam suatu

acara/pesta dan pelanggan kesulitan dalam memperkirakan biaya pengeluaran

yang harus disiapkan berdasarkan banyaknya undangan yang akan hadir. Sistem

transaksi pelayanan persewaan alat-alat pesta ini dibagi menjadi 2 sistem

transaksi. Sistem-sistem tersebut adalah:

STIKOM

A. Sistem Paket

Untuk sistem ini, semua data-data alat pesta yang terdapat dalam paket

telah ditentukan oleh UD. Sumber Jaya. Adapun tata cara menggunakan sistem

paket ini adalah:

1. Pelanggan yang akan menyewa alat-alat pesta pada sistem paket harus

memasukkan 4 parameter, yaitu:

a. Jumlah undangan, pelanggan yang akan menyewa alat-alat pesta harus

memasukkan banyak jumlah undangan yang akan hadir dalam acara

tersebut.

b. Jenis pesta, pelanggan akan diberikan 2 macam model yaitu model

standing party dan model pesta dalam gedung. Apabila pelanggan memilih

model pesta dalam gedung (sesuai pada Gambar 3.1), maka pelanggan

dapat langsung memilih daftar paket apa saja yang akan dipinjam.

c. Tanggal pinjam, pelanggan harus menentukan tanggal pinjam untuk

mengadakan suatu pesta/acara tersebut.

d. Tanggal kembali, pelanggan juga harus menentukan tanggal kembali atau

tanggal selesainya acara/pesta tersebut.

2. Apabila seorang pelanggan memilih model pesta standing party (sesuai pada

Gambar 3.2), maka pelanggan harus memilih 2 kategori untuk tenda yang

akan disewa, 2 kategori tersebut adalah:

a. Jenis tenda 4 x 8, saat ini UD. Sumber Jaya telah memiliki 5 jenis tenda

utama dengan ukuran 4 meter x 8 meter yaitu: tenda plavon, tenda tirai,

tenda anyaman, tenda gelembung, dan tenda balon. Setiap tenda memiliki

kapasitas tempat duduk 50 peserta undangan.

STIKOM

22

b. Jenis tenda 8 x 8, saat ini UD. Sumber Jaya telah memiliki 4 jenis tenda

utama dengan ukuran 8 meter x 8 meter yaitu: tenda plavon, tenda tirai,

tenda anyaman dan tenda gelembung. Setiap tenda memiliki kapasitas

tempat duduk 100 peserta undangan.

c. Setelah proses diatas selesai, pada layar akan muncul daftar paket yang

ditawarkan oleh perusahaan. Apabila pelanggan setuju dapat melakukan

proses berikutnya dan apabila tidak setuju, dapat mengubah dengan

menekan tombol edit.

3. Proses selanjutnya, setelah data-data alat pesta disetujui oleh pelanggan, maka

pelanggan dapat melakukan proses pengisian data diri pelanggan.

4. Proses terakhir, setelah data-data diri pelanggan diisi dengan benar,

pelanggan dapat melakukan proses pembayaran dan pelanggan harus

memasukkan 3 masukan, yaitu:

a. Pembayaran bank, pelanggan dapat melakukan transaksi pembayaran

melalui bank dengan nama dan nomor rekening yang telah ditentukan

perusahaan. Apabila ada kekurangan dalam pembayaran, sisa pembayaran

tersebut dapat dilunasi setelah acara selesai.

b. Dibayar tanggal, dimana pelanggan memasukkan tanggal transaksi

pembayaran.

c. Dibayar sejumlah, pelanggan memasukkan jumlah uang ke pihak

perusahaan baik secara tunai berdasarkan total harga yang disewa maupun

dengan uang muka terlebih dahulu dan akan dilakukan pelunasan setelah

acara tersebut selesai saat pengambilan barang oleh pihak UD. Sumber

Jaya

STIKOM

Flowchart merupakan penggambaran secara grafik dari langkah-langkah

dan urut-urutan prosedur dari suatu program. Adapun flowchart untuk sistem

paket model standing party dan model pesta dalam gedung diatas adalah sebagai

berikut: Mulai Daftar paket alat yang dapat disewa Apakah Ada Perubahan? Daftar alat disewa Selesai ya tidak Masukkan 4 Parameter Pilih 2 kategori pesta Pengisian data customer Pembayaran Pilih alat-alat persewaan Data Persewaan

Gambar 3.1 Proses Peminjaman Alat-Alat Pesta Menggunakan Sistem Paket Model Pesta Gedung

STIKOM

24 Mulai Daftar paket alat yang dapat disewa Apakah Ada Perubahan? Daftar alat disewa Selesai ya tidak Masukkan 4 Parameter Pilih 2 kategori pesta Pengisian data customer Pembayaran Pilih alat-alat persewaan Pilih Ukuran, Jenis

Tenda & Jumlah

Data Persewaan

Gambar 3.2 Proses Peminjaman Alat-Alat Pesta Menggunakan Sistem Paket Model Standing Party

B. Sistem Free Choice

Untuk sistem free choice, pelanggan dapat memilih sendiri alat-alat

persewaan yang diperlukan dengan mengisi form untuk alat-alat yang disewakan,

penjelasan sistem free choice ini adalah sebagai berikut:

1. Pelanggan yang akan menyewa alat-alat persewaan pada sistem free choice

Dokumen terkait