• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil SMA Antartika Sidoarjo

SMA Antartika Sidoarjo merupakan Sekolah Menengah Tingkat Atas di bawah naungan Yayasan Pembina Pendidikan Wahyuhana Surabaya, dengan status terakreditasi A.

SMA Antartika Sidoarjo berlokasi di Jalan Siwalanpanji no. 6 Kelurahan Siwalanpanji kecamatan Buduran - Sidoarjo.Didirikan oleh Yayasan Pendidikan Wahyuhana pada tahun 1975. Lokasi Sekolah cukup strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan umum maupun pribadi, karena terletak dipinggir Jalan Raya Siwalanpanji Buduran, dan jarak ± 1,5 km dari pusat Kota Sidoarjo.Gedung SMA Antartika Sidoarjo yang berlantai dua terdiri atas 38 kelas mampu menampung ± 2000 siswa. Hal ini cukup memadai untuk berlangsungnya proses belajar mengajar yang efektif sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat.

SMA Antartika Sidoarjo selama 37 tahun telah tumbuh dan berkembang menjadi sekolah SMA yang setara dengan sekolah Negeri di Kabupaten Sidoarjo, bahkan masyarakat luas sudah menganggap SMA Antartika Sidoarjo merupakan sekolah swasta favorit di daerahnya. Masyarakat merasa bangga bila anak kesayangannya dapat sekolah di SMA Antartika Sidoarjo. Hal ini memang tidak dikarena SMA Antartika Sidoarjo

7

selama ini dikelola oleh pengelola administrasi dan tenaga pengajar yang kreatif, inovatif dan profesional di bidangnya.

SMA Antartika Sidoarjo senantiasa menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat dalam menghadapi perkembangan zaman. Adapun alumni SMA Antartika Sidoarjo diharapkan dapat menjadi manusia yang berpotensi dalam segala bidang kehidupan, terampil, kreatif, profesional, berkualitas, berwawasan luas dalam menghadapi persaingan di masa yang akan datang.

2.2 Visi

Terwujudnya tamatan SMA Antartika Sidoarjo memiliki keunggulan IMTAQ dan IPTEK.

2.3 Misi

1. Meningkatkan mutu pembelajaran SMA Antartika Sidoarjo dengan berbasis Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.

2. Melaksanakan sistem Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan (PAKEM).

3. Meningkatkan proses pembelajaran berbasis Teknologi Informatika dengan berbahasa Nasional dan Internasional.

4. Memperluas jaringan kerjasama nasional dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewadahi kecakapan hidup ( Life Skill ) peserta didik.

8

5. Menyediakan sarana prasarana pembelajaran yang canggih dan modern sesuai dengan tuntutan kurikulum SMA.

6. Dibentuk School Consiel/dewan konsultasi yang mampu memberikan solusi alternative dalam mewujudkan Visi dan Misi Sekolah.

7. Mengutamakan pelayanan dan pembelajaran yang menyenangkan.

2.4 Tujuan

1. Meningkatkan mutu pembelajaran yang berbasis Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Ilmu pengetahuan serta teknologi. 2. Memberikan bekal keterampilan Komputer dan Bahasa

Internasional yang memadai.

3. Membentuk peserta didik yang berprestasi di bidang olah raga, bahasa serta karya ilmiah tingkat kabupaten provinsi, nasional melalui ekstrakurikuler dan study club.

4. Menciptakan warga sekolah yang kreatif dan inovatif dalam bidang masing - masing, khususnya dalam menunjang pendidikan era global.

5. Memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi.

6. Menjalani kerjasama dengan perguruan tinggi nasional dan internasional, lembaga/instasi terkait dan masyarakat dalam upaya pengembangan program sekolah.

9 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Sistem

Menurut Jogiyanto (2004), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan sasaran tertentu. Istilah lain dari suatu sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang masing-masing saling berinteraksi atau saling mempengaruhi untuk mewujudkan suatu kegiatan bersama.

Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) atau dalam bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika sering kali dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut. Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Syarat-syarat sistem terdiri dari:

10

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan tujuan.

2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan antara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi, dan material) lebih penting daripada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

3.2 Informasi

Menurut Jogiyanto (2004), informasi dijelaskan dalam bentuk definisi sebagai berikut: “Informasi adalah data yang telah di proses kedalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata, terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan mendatang”. Informasi merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan oleh setiap manajeman untuk melakukan pengambilan keputusan.

Informasi di interprestasikan lebih luas dari pada biasanya yang meliputi isyarat dan data yang diterima oleh seorang kepala bagian sehari-harinya, apakah itu tampak bersangkutan dengan pekerjaannya atau tidak. Pendekatan seperti ini memandang hal-hal seperti ekspresi wajah dan gerak sebagai informasi.

3.3 Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto (2004), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk

11

melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Jogiyanto (2004), informasi adalah data yang diolah mejadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut.

Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur, atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.

3.4 Sistem Informasi Akademik

Menurut Santoso (2007), Sistem Informasi Akademik (SIA) adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menyajikan informasi dan menata administrasi yang berhubungan dengan kegiatan akademis. Dengan penggunaan perangkat lunak seperti ini diharapkan kegiatan administrasi akademis dapat dikelola dengan baik dan informasi yang diperlukan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

Manfaat Dari Sistem Informasi Akademik

Sistem informasi akademik memberikan beberapa manfaat bagi penggunanya antara lain:

12

Dengan pengelolaan data secara integrasi sehingga data akan selalu up-to-date dan selalu siap digunakan, serta mengurangi resiko duplikasi data. 2. Sebagai pusat informasi

Dengan adanya respon email otomatis, PMB online dan penjadwalan Mata Pelajaran, maka semua berita atau pengumuman dapat diakses sebagai referensi.

3. Media komunikasi pengguna

Dengan dilengkapi beberapa fitur seperti email terpadu, chatting, forum dan lain-lain maka sistem ini juga bisa dijadikan sebagai media komunikasi antar para penggunanya.

3.5 Desain Sistem

Menurut John Burch dan Garry Grudnitski (1986), Sistem Informasi

Pendekatan Terstruktur yaitu: “Desain sistem dapat didefinisikan sebagai

penggambaran dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.”

Dari definisi diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa desain sistem adalah tahapan berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan dengan menyatukan beberapa elemen terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh untuk memperjelas bentuk sebuah sistem.

Menurut Yavri D. Mahyuzir (1989), beberapa langkah yang perlu dilakukan pada proses desain sistem adalah :

13

1. Menganalisa masalah dari pemakai (user), sasarannya adalah mendapatkan pengertian yang mendalam tentang kebutuhan-kebutuhan pemakai.

2. Studi kelayakan, membandingkan alternatif-alternatif pemecahan masalah untuk menentukan jalan keluar yang paling tepat.

3. Rancang sistem, membuat usulan pemecahan masalah secara logika. 4. Detail desain, melakukan desain sistem pemecahan masalah secara

terperinci.

5. Penerapannya yaitu memindahkan logika program yang telah dibuat dalam bahasa yang dipilih, menguji program, menguji data dan outputnya.

6. Pemeliharaan dan evaluasi terhadap sistem yang telah diterapkan.

3.5.1 Context Diagram

Diagram konteks menurut Kristanto (2008) adalah, “ Sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antara entiti luar, masukan dan keluaran dari sistem”. Diagram konteks menyoroti jumlah karakteristik sistem yaitu :

1. Kelompok pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).

2. Data masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.

14

3. Data keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar.

4. Penyimpanan data, yaitu digunakan secara bersamaan antara sisten dengan terminator. Data ini dibuat oleh sistem dan digunakan oleh atau sebalikanya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol penyimpanan dalam diagram Konteks dibenarkan dengan syarat simbol tersebut merupakan bagian dari luar sistem.

5. Batasan antara sistem dan lingkungan. Simbol yang digunakan dalam diagram konteks antara lain :

a) Persegi panjang, Untuk berkomunikasi langsung dengan sistem melalui aliran data.

b) Lingkaran, Untuk menunjukan adanya kegiatan proses dalam sistem.

3.5.2 Data Flow Diagram

Menurut Kristanto (2008), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluaran dari sistem, dimana data di simpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut, dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

1. Data Flow (Arus Data) : Panah merepresentasikan datu atau lebih obyek data (arus data).

15

2. External entity (Kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) : Untuk merepresentasikan sebuah external entity sebagai sebuah elemen sistem, misalnya hardware, user atau program lain.

3. Procces : Proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu data yang masuk kedalam proses untuk menghasilkan data yang keluar dari proses.

4. Data Store : Merupakan symbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data.

3.5.3 Entity Relations Diagram

Menurut Marlinda (2004), Entity Relations Diagram (ERD) adalah gambaran dari sistem dimana didalamnya terdapat hubungan antara entity beserta korelasinya. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol.. Relasi ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu : 1. One to one relationship

Memiliki pengertian setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan hanya ke satu baris data pada tabel ke dua.

2. One to many relationship

Memiliki pengertian setiap baris data dari tabel pertama dapat dihubungkan ke satu baris atau lebih data pada tabel ke dua.

3. Many to many relationship

Memiliki pengertian satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada tabel ke dua. Artinya ada

16

banyak baris di tabel satu dan tabel dua yang saling berhubungan satu sama lain.

ERD ini diperlukan agar dapat menggambarkan hubungan antar entity dengan jelas, dapat menggambarkan batasan jumlah entity, dan partisipasi antar entity. ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu :

1. Conceptual Data Model (CDM)

Adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

2. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model adalah jenis model database menggambrkan hubungan antar tabel secara fisikal.

3.6 Konsep Dasar Pembayaran SPP

SPP merupakan iuran rutin sekolah yang mana pembayarannya dilakukan setiap sebulan sekali. SPP merupakan salah satu bentuk kewajiban setiap siswa yang masih aktif disekolah tersebut.

Dana iuran bulanan tersebut akan dialokasikan oleh sekolah yang bersangkutan untuk membiayai berbagai keperluan atau kebutuhan sekolah supaya kegiatan belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancar dengan adanya bantuan dari dana iuran tersebut (Fatah, 2002).

17 3.7 Manajemen Keuangan Sekolah

Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula sekolah. Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya berkisar pada uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya (Mukhtar, 2003).

3.8 Pembayaran SPP

SPP dimaksudkan untuk membantu pembinaan pendidikan, penyelengaraan sekolah, kesejahteraan personel, perbaikan sarana dan kegiatan supervisi (Yuswanto, 2005). Yang dimaksud penyelenggaraan sekolah ialah :

1. Pengadaan alat bantu atau bahan pelajaran 2. Pengadaan alat atau bahan manajemen

3. Penyelenggaraan ulangan, evaluasi belajar, kartu pribadi, raport dan STTB

4. Pengadaan perpustakaan sekolah 5. Prakarya dan pelajaran praktek

18 BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa dan perancangan sistem pengolah data yang baik. Sistem pengolah data tersebut diharapkan mampu meningkatkan kinerja pada Aplikasi Pembayaran SPP pada SMA Antartika Sidoarjo yang akan di buat. Metode ini membutuhkan analisis yang tepat, kebutuhan bisnis dan beberapa teknik analisis untuk menghasilkan perencanaan yang baik. Analisis merupakan cara untuk menganalisa permasalahan berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain sistem merupakan langkah yang harus ditempuh untuk menyajikan sebuah sistem informasi agar dapat terorganisir dengan baik dan jelas.

4.1 Analisis Sistem

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan di SMA Negeri 4 Bojonegoro, maka dapat dibuat suatu sistem yaitu sebagai berikut :

4.1.1 Analisis Sistem

Proses pembayaran SPP ini dimulai dari siswa yang melakukan pembayaran ke bagian Tata Usaha (TU) dengan menunjukan kartu SPP dan uang pembayraran SPP siswa, Setelah menemukan data siswa tersebut kemudian bagian TU mencatat pembayran ke dalam buku pembayaran SPP

19

dan kemudian bagian TU menandatangani kartu SPP siswa sebagai bukti sudah melakukan pembayaran SPP, kemudian bagian TU mengembalikan kartu pembayaran SPP, kemudian bagian TU juga membuat laporan bulanan dan rekap laporan tunggakan untuk di seraahkan oleh kepala sekolah. Document Flow Pembayaran SPP dapat dilihat pada gambar 4.1

Gambar 4.1 Document Flow Pembayaran SPP

Analisa sistem merupakan langkah awal dalam membuat sistem baru, Langkah pertama adalah melakukan wawancara dan pengamatan, dalam hal ini bagaimana alur proses yang akan dibuat pada Aplikasi Pembayaran SPP di SMA Antartika Sidoarjo. Wawancara dilakukan terhadap bagian bagian yang berkaitan langsung dengan proses yaitu bagian sistem informasi.

20

Pengamatan dilakukan dengan cara observasi langsung untuk melihat proses yang ada, dengan mengetahui proses yang ada diharapkan dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan tata usaha, yaitu dalam mempercepat proses pencarian data siswa dan pencatatan pembayaran spp

4.2 Perancangan Sistem

Setelah melakukan analisis sistem, maka selanjutnya yang dilakukan adalah mendesain sistem. Dalam desain sistem ini, penulis mulai membentuk suatu perancangan sistem baru yang telah terkomputerisasi. Langkah-langkah yang dilakukan dalam desain system ini adalah:

1. Pembuatan alur sistem aplikasi (System Flow) 2. DFD (Context Diagram, level 0)

3. Membuat Entity Relationship Diagram (ERD) yaitu Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

4. Struktur Tabel

4.2.1 System Flow

Pada System Flow Pembayaran SPP, proses ini dimulai dari siswa yang memberikan Nomer Induk Siswa (NIS) dan uang kepada petugas bagian tata usaha lalu bagian tata usaha memasukkan NIS siswa pada form transakasi pembayaran SPP, selanjutnya akan dicari data siswa dengan nomer NIS tersebut, setelah ketemu data siswa kemudian sistem melakukan pengecekan terhadap transaksi pembayaran SPP siswa, lalu sistem menampilkan data

21

transaksi pembayaran SPP ke monitor, Setelah itu petugas tata usaha memasukkan data pembayaran SPP siswa dan selanjutnya melakua=kan proses cetak atau print bukti pembayaran SPP sehingga menjadi suatu dokumen yang kemudian oleh petugas tata usaha diberikan kepada siswa sebagai bukti sudah melakukan pembayaran SPP. System Flow pembayaran SPP ini akan menjelaskan bagaimana proses pembayaran SPP. System Flow pembayaran SPP dapat dilihat pada gambar 4.2

22

4.2.2 Diagram Jenjang / Hierarchical Input Proses Output (HIPO) Berikut ini merupakan diagram jenjang yang dibuat sebagai acuan untuk pembuatan dari sistem Aplikasi Pembayaran SPP.

Gambar 4.3 Diagram Jenjang Proses Aplikasi Pembayaran SPP Dalam gambar 4.3 memaparkan tentang diagram jenjang proses yang mengikuti turunan proses dari mulai proses awal hingga proses akhir. Proses dilakukan setelah user melakukan login ke dalam aplikasi, akan dibagi menjadi 3 (tiga) proses uaitu input data master, transaksi pembayaran SPP, cetak laporan.

4.2.3 Context diagram

Context Diagram Aplikasi Pembayaran SPP pada SMA Antartika Sidoarjo terdapa 3 external entity yaitu Aplikasi Pencatatan Siswa, Siswa, dan Kepala Sekolah. Aliran data saling terkait antara satu dengan yang lain. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.4

23

Gambar 4.4 Context Diagram Aplikasi Pembayaran SPP

Aliran data yang masuk kedalam internal entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari external entity , sedangkan aliran data yang keluar dari external entity mempunyai arti data tersebut berasal dari internal entity tersebut.

Dari hasil context diagram di atas bila di-decompose akan menghasilkan Data Flow Diagram level 0. Data Flow Diagram level 0 akan menjelaskan proses yang terjadi dalam Aplikasi Pembayaran SPP pada SMA Antartika Sidoarjo.

4.2.4 Data Flow Diagram

Berikut ini merupakan bentuk gambaran Data Flow Diagram (DFD) level 0 dari Aplikasi Pembayaran SPP

24

Gambar 4.5 Data Flow Diagram (DFD) level 0

Dalam gambar 4.5 menjelaskan Data Flow Diagram level 0 yang terdapat proses data biaya spp, data operator, pembayaran SPP, laporan pembayaran SPP, dan laporan tunggakan SPP. Dimana masing-masing proses akan menampilkan data rekap dan data detil rekap.

4.2.5 Conceptual Data Model (CDM)

Berikut merupakan bentuk gambaran Conceptual Data Model (CDM) dari Aplikasi Pembayaran SPP

25

Gambar 4.6 Conceptual Data Model

Gambar 4.6 merupakan konsep desain data yang akan digunakan sebagai tabel dalam Aplikasi Pembayaran SPP, dalam CDM ini memiliki tabel SPP, Jurusan, Tahun_Ajaran, Pembayaran_SPP, Siswa, Operator, Kelas.

4.2.6 Physical Data Model (PDM)

Berikut merupakan bentuk gambaran Physical Data Model (PDM) dari Aplikasi Pembayaran SPP

Memiliki_Jurusan Terdiri_Dari_Biaya Memiliki_Tahun_Ajaran Mengelola Mempunyai_Kelas Mempunyai_Jurusan Melakukan_Pembayaran SPP # o Id_SPP Harga_SPP Variable characters (10) Number (7) Jurusan # o Id_Jurusan Nama_Jurusan Variable characters (10) Variable characters (20) Pembayaran_SPP # o o o Id_Transaksi Tanggal_Bayar Jumlah_Bayar Status Variable characters (10) Date & Time Number (7) Variable characters (30) Siswa # o o o NIS Nama_Siswa Alamat_Siswa Handphone Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (100) Variable characters (12) Tahun_Ajaran # o Id_Tahun_Ajaran Tahun_Ajaran Variable characters (10) Variable characters (4) Operator # o o o NIP Nama_Operator Jabatan Password Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (30) Variable characters (50) Kelas # o Id_Kelas Nama_Kelas Variable characters (10) Variable characters (30)

26

Gambar 4.7 Physical Data Model (PDM) Aplikasi Pembayaran SPP Gambar 4.7 merupakan konsep desain data yang akan digunakan sebagai tabel dalam Aplikasi Pembayaran SPP, dalam PDM ini memiliki tabel SPP, Jurusan, Tahun_Ajaran, Pembayaran_SPP, Siswa, Operator, Kelas.

4.2.7 Struktur Tabel

Dalam perancangan struktur tabel yang akan diperlukan, maka perlu dibuat attribute meliputi nama tabel, nama attribut, tipe data, serta data pelengkap seperti Primary Key, Foreign Key, dan sebagainya. Dalam struktur ini terdapat beberapa tabel yaitu :

1. Tabel SPP

Primary key : Id_SPP

Foreign key : Id_Tahun_Ajaran, Id_Jurusan Fungsi : Untuk menyimpan data harga SPP

27

Tabel 4.1 Struktur Tabel SPP

Field Type Length Description

Id_SPP Varchar 10 Id SPP

Id_Tahun_Ajaran Varchar 10 Id Tahun Ajaran Id_Jurusan Varchar 10 Id Jurusan

Harga_SPP Numeric 7 Harga SPP

2. Tabel Tahun Ajaran

Primary key : Id_Tahun_Ajaran Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data tahun ajaran

Tabel 4.2 Struktur Tabel Tahun Ajaran

Field Type Length Description

Id_Tahun_Ajaran Varchar 10 Id Tahun Ajaran Tahun_Ajaran Varchar 4 Tahun Ajaran

3. Tabel Jurusan

Primary key : Id_Jurusan Foreign key : -

28

Tabel 4.3 Struktur Tabel Jurusan

Field Type Length Description

Id_Jurusan Varchar 10 Id Jurusan

Nama_Jurusan Varchar 20 Nama Jurusan

4. Tabel Siswa Primary key : NIS

Foreign key : Id_Jurusan, Id_Kelas

Fungsi : Untuk menyimpan data siswa

Tabel 4.4 Struktur Tabel Siswa

Field Type Length Description

NIS Varchar 10 NIS

Id_Jurusan Varchar 10 Id_Jurusan

Id_Kelas Varchar 10 Id_Kelas

Nama_Siswa Varchar 50 Nama Siswa

Alamat_Siswa Varchar 100 Alamat Siswa

Handphone Varchar 12 Handphone

5. Tabel Kelas

Primary key : Id_Kelas Foreign key : -

29

Tabel 4.5 Struktur Tabel Kelas

Field Type Length Description

Id_Kelas Varchar 10 Id Kelas

Nama_Kelas Varchar 30 Tahun Ajaran

6. Tabel Pembayaran SPP Primary key : Id_Transaksi Foreign key : NIP, NIS, Id_SPP

Fungsi : Untuk menyimpan data pembayaran SPP

Tabel 4.6 Struktur Tabel Pembayaran SPP

Field Type Length Description

Id_Transaksi Varchar 10 Id Tahun Ajaran

NIP Varchar 10 NIP

NIS Varchar 10 NIS

Tanggal_Bayar Date Tanggal Bayar

Jumlah_Bayar Numeric 7 Jumlah Bayar

Status Varchar 30 Status

7. Tabel Operator Primary key : NIP Foreign key : -

30

Tabel 4.7 Struktur Tabel Operator

Field Type Length Description

Id_Operator Varchar 10 Id Operator Nama_Operator Varchar 50 Nama Operator

Jabatan Varchar 30 Jabatan

Password Varchar 50 Password

4.3 Kebutuhan Software

Perangkat lunak miimal yang harus sudah terpasang ke dalam sistem komputer adalah :

1. Microsoft SQL Server 2008

2. Sistem Operasi Windows 7 Professional 3. Microsoft Visual Studio 2010

4.4 Kebutuhan Software

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi ini adalah komputer dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Prosessor Intel Core 2 Duo Minimal 2.00 Ghz 2. Memory minimal 2.00 Gb

3. Harddisk minimal 40 Gb

4. VGA on Board

Dokumen terkait