• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem ini dimasa yang mendatang.

6 BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.

2.1 Gambaran Umum SMK NEGERI 1 Surabaya

SMK NEGERI 1 Surabaya yang bertempat di Jl.Smea No. 4 Wonokromo,Surabaya 60111, Indonesia, di sekolahan ini memiliki kurang lebih 800 siswa didik yang terbagi menjadi 15-19 kelas setiap tahunnya. SMK NEGERI 1 Surabaya telah berdiri sejak tanggal 7 maret 1997. Sekolah ini memiliki 9 program jurusan yaitu Administrasi Perkantoran (APK), Akuntasi (Ak), Pemasaran (Pmsr), Multimedia (Mm), Teknik Komputer Dan Jaringan (TKJ), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Teknik Produksi Program Pertelevisian (TPPP), Desain Komunikasi Visual (DKV), Akomodasi Perhotelan (Aph).

Pada SMK NEGERI 1 Surabaya terdapat berbagai fasilitas diantara lain laboratorium khusus untuk setiap program jurusan, berbagai lapangan olahraga, kantin, masjid, dan lain sebagainya. Tersedia beberapa extrakurikuler yang mampu membantu siswa didik untuk mengembangkan bakat dan hobinya. Di bimbing oleh pembimbing-pembimbing yang ahli di bidangnya membuat minat siswa didik semakin besar pada fasilitas yang di sediakan oleh SMK ini.

7

2.2 Logo SMK NEGERI 1 Surabaya

2.3 Visi SMK Negeri 1 Surabaya

“Menjadi Sekolah Menengah Kejuruan berstandar internasional yang tamatnya profesional, berbudi luhur, berwawasan lingkungan serta mampu berkompetisi diera global”

2.4 Misi SMK NEGERI 1 Surabaya

Misi dari SMK Negeri 1 Surabaya sebagai berikut:

1. Menerapkan manajemen standar ISO dalam pengelolaan sekolah. 2. Meningkat profesionalisme.

3. Meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan.

4. Membangun serta memperdayakan SMK bertaraf internasional sehingga menghasilkan lulusan yang memiliki jati diri bangsa dan keunggulan kompetitif dipasar nasional dan global.

5. Mengembangkan kerjasama industri, berskala nasional maupun internasional. Gambar 2.1 Logo SMK NEGERI 1 Surabaya

2.5 Strukstur Organisasi

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Koordinator Tata Usaha

Waka Kurikulum Waka Hubinmas Waka Kesiswaan Waka Sarana Prasarana Waka SDM

Ketua Kompetensi Keahlian

Administrasi Akuntansi Pemasaran Multimedia Komputer dan Jaringan RPL PertelevisianProgram DKV Perhotelan

Guru

Siswa

Gambar 2.2 Struktur Organisasi SMK NEGERI 1 Surabaya.

2.6 Deskripsi Tugas

Dari Gambar 2.2 diatas, Deskripsi Tugas yang ada pada SMK NEGERI 1 Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Kepala sekolah

Memimpin seluruh staff dan pegawai SMK NEGERI 1 Surabaya dan orang yang paling bertanggung jawab terhadap sukses atau tidaknya sistem belajar mengajar yang diterapkan di SMK NEGERI 1 Surabaya.

2. Komite Sekolah

Memberikan pertimbangan terhadap penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di dalam SMK NEGERI 1 Surabaya.

9

3. Kepala Tata Usaha

Mengelola, mengawasi dan memimpin bagian Tata Usaha dalam memberikan pelayanan terbaik pada SMK NEGERI 1 Surabaya.

4. Waka Kurikulum

Menentukan, mengevaluasi, dan meng-koordinir mata pelajaran yang ada pada setiap program jurusan yang ada di SMK NEGERI 1 Surabaya.

5. Waka Sarana dan Prasarana

Menentukan, mengevaluasi, dan meng-koordinir setiap sarana dan prasarana yang ada di sekolah agar dapat menunjang proses belajar mengajar secara maksimal.

6. Waka Kesiswaan

Menentukan, mengevaluasi, dan meng-koordinir siswa yang akan masuk ke SMK NEGERI 1 Surabaya dan data siswa diterima dari sistem diknas.

7. Waka Hubungan Masyarakat

Menentukan, mengevaluasi, dan meng-koordinir hubungan di luar lingkungan sekolah.

8. Waka SDM

Menentukan, mengevaluasi dan mengarahkan sumber daya manusia yang ada pada SMK Negeri 1 Surabaya.

9. KAPROLI (Kepala Program Keahlian)

KAPROLI memiliki tanggung jawab seperti menyusun program kerja, mengkoordinir tugas guru dalam pembelajaran, mengkoordinir pengembangan bahan ajar, memetakan kebutuhan sumber daya untuk pembelajaran, memetakan dunia industri yang relevan, melaksanakan program praktik kerja industry,

melaksanakan uji kompetensi, menginventarisasi fasilitas pembelajaran program keahlian, melaporkan ketercapaian program kerja.

10. Wali Kelas

Wali Kelas adalah Guru yang membantu Kepala Sekolah untuk membimbing siswa dalam mewujudkan disiplin kelas, sebagai manajer dan motivator untuk membangkitkan gairah / minat siswa untuk beprestasi di kelas.

11. Siswa

Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan.

11 BAB III LANDASAN TEORI

1.

3.1 Pendaftaran Sekolah

Penerimaan siswa baru merupakan gerbang awal yang harus dilalui peserta didik dan sekolah didalam penyaringan objek-objek pendidikan. Peristiwa penting bagi suatu sekolah, karena peristiwa ini merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas suatu sekolah. Kesalahan dalam penerimaan siswa baru dapat menentukan sukses tidaknya usaha pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:

Menurut Herek (1982:9) pada dasarnya Pendaftaran ini untuk memperlancar dan mempermudah proses pendaftaran siswa siswi baru, pendataan dan pembagian kelas seorang siswa siswi. Sehingga dapat terorganisir, teratur dengan cepat dan tepat dengan beberapa persyaratan yang telah ditentukan oleh sekolah. Proses pendaftaran siswa baru merupakan salah satu kewajiban pihak sekolah dan Dinas Pendidikan setiap tahun ajaran baru.

3.2 Sistem Informasi

Menurut Budi Sutejo (dalam Hartono; 2005 : 37), Sistem informasi merupakan hasil pemrosesan data yang diperoleh dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah dipahami dan merupakan pengetahuan yang relevan yang dibutukkan oleh orang untuk menambah pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada.

Menurut Abdul Kadir (dalam Hartono; 2005 : 63), Sistem informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunkan data tersebut.

3.3 Analisis Sistem

Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003:13), perangkat atau teknik untuk menentukan kebutuhan sistem adalah dengan menggunakan diagram aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur. Dari diagram aliran data, dikembangkan suatu kamus data berisikan daftar seluruh item data yang digunakan dalam sistem beserta spesifikasinya berupa tipe data atau constrainnya.

Menganalisis kebutuhan sistem dapat pula dilakukan dengan melakukan teknik wawancara guna mendapatkan informasi penting lainnya seperti tujuan di masa mendatang. Jenis informasi berupa perilaku, atau sikap-sikap, keyakinan dan karakteristik beberapa orang utama dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau dari yang sudah ada, bisa didapatkan melalui penggunaan kuesioner (Kendall & Kendall, 2003:167). Dengan menggunakan kuesioner, dapat mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara dan untuk

13

menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentimen yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

3.4 Desain Sistem

Desain sistem menetukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan tahap ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen perangkat lunak dan perangkat keras suatu sesistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahapan analisis.

Menurut Burch dan Grundnitski (dalam Hartono; 2001 :196) desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Berdasarkan beberapa defenisi diatas maka desain sistem dapat diartikan sebagai berikut:

1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan system. 2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional. 3. Persiapan untuk rancang bangun untuk implementasi. 4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.

5. Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponenen - komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem.

3.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluaruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.(Kendall dan Kendall,2003:7).

3.6 Database

Menurut Marlinda (2004:1) database adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses pengambil keputusan.

Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki

karakteristik seperti berikut:

1. Merupakan suatu kumpulan interaksi data yang disimpan bersama dan tanpa mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat data.

2. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program secara optimal.

3. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

15

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini adalah penjelasannya yaitu:

1. Internal level yaitu tingkat yang basis datanya secara fisik ditulis atau

disimpan di media storage dan level yang berkaitan.

2. External level disebut juga indivisual user views, yaitu tingkat yang basis

datanya dapat berdasakan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan para pemakai.

3. Conceptual level disebut juga community user view, yaitu tingkat user view

dari aplikasi yang berbeda digabungkan sehingga menggunakan basis data secara keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.

Seluruh operasi yang dilakukan pada database didasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain table, record, field, indeks, query penjelasannya seperti dibawah ini:

1. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung antar muka komunikasi antara pemakai dengan professional komputer.

2. Record atau baris atau dalam istilah model relasional yang formal disebut tuple adalah kumpulan data yang terdiri dari satu atau lebih.

3. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada table.

4. Indeks merupakan tipe dari suatu table tertentu yang berisi nilai-nilai field kunci atau field.

5. Query merupakan sekumpulan perintah Structure Query Language (SQL)

yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu table atau lebih untuk melakukan operasi pada table.

17 BAB IV

DESKRIPSI KERJA PRAKTIK 4.

4.1 Analisa Sistem

Menganalisis sistem merupakan tahapan dalam menganalisis kebutuhan- kebutuhan sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003: 13), perangkat atau teknik untuk menentukan kebutuhan sistem adalah dengan menggunakan diagram aliran data untuk menyusun daftar input, proses, dan output fungsi bisnis dalam bentuk grafik terstruktur. Dari diagram aliran data, dikembangkan suatu kamus data berisikan daftar seluruh item data yang digunakan dalam sistem beserta spesifikasinya berupa tipe data atau constraintnya.

Menganalisis kebutuhan sistem dapat pula dilakukan dengan melakukan teknik wawancara guna mendapatkan informasi penting lainnya seperti tujuan di masa mendatang. Jenis informasi berupa perilaku, atau sikap- sikap, keyakinan dan karakteristik beberapa orang utama dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau dari yang sudah ada, bisa didapatkan melalui penggunaan kuesioner (Kendall & Kendall, 2003: 167). Dengan menggunakan kuesioner, dapat mengukur apa yang ditemukan dalam wawancara dan untuk menentukan seberapa luas atau terbatasnya sentiment yang diekspresikan dalam suatu wawancara.

4.1.1 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang diidentifikasi pada sistem ini yaitu sering kali kehilangan history pendaftaran siswa baru seperti dokumen pendaftaran siswa baru perperiode yang telah berlalu hilang pada rak penyimpanan berkas. Selain itu masih sering terjadi kesalahan pembagian kelas siswa baru dikarenakan banyaknya siswa baru yang harus dihitung datanya menurut jurusan secara manual sehingga membuat bagian Tata Usaha (TU) kerepotan dan memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan perhitungan. Dengan adanya teknologi informasi yang berkembang saat ini sudah sangat memungkinkan untuk meningkatkan pelayanan pada setiap proses transaksi ynag terjadi pada SMK Negeri 1 Surabaya.

4.1.2 Spesifikasi Aplikasi

Perancangan dari Aplikasi Sistem Informasi Penerimaan pada SMK NEGERI 1 Surabaya ini harus dapat :

1. Mengolah dan menampilkan data Penjualan Formulir. 2. Mengolah dan menampilkan data pendaftaran siswa baru. 3. Mengolah dan Menampilkan data Pembagian Kelas siswa baru. 4. Menghasilkan laporan pendaftaran, penjualan, dan pembagian kelas. 5. Menghasilkan kwitansi penjualan formulir.

4.1.3 Lingkungan Operasi

Untuk mengembangkan aplikasi sesuai dengan spesifikasi kebutuhan, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut :

19

Sistem operasi ini dipilih karena dibutuhkan suatu component Windows XP, Vista atau Windows 7.

2. Visual Studio 2010

Visual Studio digunakan sebagai pengolah bahasa pemrogramananya karena didalam sistem informasi penggajian ini menggunakan bahasa VB.Net. 3. SQL Server 2008

SQL Server 2008 digunakan karena cocok dengan pemrograman .NET.

4.1.4 Document Flow

Document flow memuat hasil analisis yang dibuat berdasarkan hasil

survey ke SMK Negeri 1 Surabaya. Document flow menggambarkan seluruh proses yang berhubungan dalam kegiatan pendaftaran dan pembagian kelas secara manual sebelum adanya sistem informasi pendaftaran dan pembagian kelas siswa baru yang akan dirancang sekarang ini.

a. Document Flow Penjualan Formulir

Laporan Penjualan Formulir

Document Flow Penjualan Formulir Pendaftaran

Kepala Sekolah Petugas Pembeli Mulai Dokumen Pembayaran Mencatat Penjualan Formulir Berkas Pendaftaran Menyerahkan Bukti Pembelian Formulir Formulir Pendaftaran Kwitansi Pembayaran1 2 Kwitansi Pembayaran1 N Membuat Laporan Penjualan Formulir Laporan Penjualan Formulir 1 2 N 1 Selesai

Gambar 4.1 Document Flow Penjualan Fomulir

Pada Gambar 4.1 diatas menjelaskan pada proses awal dimulai pada calon siswa yang membayar untuk membeli formulir. Petugas akan mencatat setiap penjualan formulir dan petugas akan menyerahkan berkas pembayaran kepada calon siswa. Petugas akan membuatkan kwitansi pembayaran rangkap 2 yang akan diberikan kepada pembeli dan diarsipkan. Laporan penjualan diambil

21

dari berkas pembayaran yang telah diarsip oleh petugas yang nantinya laporan penjualan akan diserahkan kepada Kepala Sekolah. Setelah Proses Penjualan Formulir akan ada proses pendaftaran dan daftar ulang seperti seperti Gambar 4.2. b. Document Flow Pendaftaran dan Daftar Ulang

Docflow Pendaftaran dan Daftar Ulang

Administrasi Kepala Sekolah Calon Siswa Petugas

Melengkapi Persyaratan Pendaftaran Formulir Pendaftaran Terisi Formulir Pendaftaran Mengisi Formulir Pendaftaran Menyiapkan Berkas Daftar Ulang Formulir Daftar Ulang Terisi Formulir Daftar Ulang Mengisi Formulir Daftar Ulang Mulai Formulir Pendaftaran Terisi Persyaratan Pendaftaran Cek Berkas dan Pengisian Pendaftaran Sesuai Catat Dokumen Calon Siswa Y Calon Siswa A B C D A T Formulir Daftar Ulang Terisi Berkas Daftar Ulang Verifikasi Data Calon Siswa B C Sesuai Cek Kelengkapan Berkas Y D T Lengkap Catat Dokumen Siswa Baru Y D T Siswa Baru Cetak Bukti Pendaftaran 2 Bukti Pendaftaran 1 Bukti Pendaftaran 1 N Cetak Laporan Pendaftaran

Laporan Siswa Baru

Selesai

Gambar 4.2 Document Flow Pendaftaran dan Daftar Ulang

Proses Pendaftaran ini dimulai dari calon siswa yang mengisi formulir pendaftaran dan menyerahkan berkas pendaftaran kepada petugas. Petugas akan mengecek kelengkapan dari berkas tersebut. Apabila tidak sesuai maka calon siswa akan mengisi formulir pendaftaran kembali. Apabila pengecekan tersebut

sesuai maka petugas akan mencatat dokumen pendaftaran dan akan membuat bukti pendaftaran. Bukti pendaftaran akan diberikan kepada calon siswa dan diarsipak oleh petugas. Bukti pendaftaran tersebut digunakan untuk membuat formulir daftar ulang yang akan diserahkan kepada calon siswa dan akan digunakan untuk membuat laporan pendaftaran yang akan diserahkan kepada kepala sekolah. Setelah Proses Penjualan Formulir akan ada proses pembagian kelas siswa baru seperti seperti Gambar 4.3.

23

c. Document Flow Pembagian Kelas

Docflow Pembagian Kelas

Tata Usaha Pembagian Kelas 3 Pembagian Kelas 2 Kepala Sekolah Guru Kelas Guru BK Mulai

Data Siswa Sesuai Jurusan Baca Data Kelas Pembagian Kelas Buat Rangkap Dokumen Pembagian Kelas Pembagian Kelas 1 Pembagian Kelas 1 Pembagian Kelas 2 Pembagian Kelas 3 Selesai

Gambar 4.3 Document Flow Pembagian Kelas

Gambar 4.3 diatas menjelaskan proses yang pertama dimulai pada bagian tata usaha membuat dokumen siswa baru sesuai jurusan yang sudah melakukan daftar ulang, bagian tata usaha membuat rekap pembagian kelas yang diberikan kepada guru bk, guru kelas, dan kepala sekolah.

4.2 Desain Sistem

4.2.1 System Flow

System flow memuat hasil analisis yang dibuat berdasarkan hasil survei

ke SMK NEGERI 1 Surabaya. System flow merupakan gambaran dari sistem yang telah dikembangkan. Dalam system flow, beberapa proses yang dilakukan secara terintegrasi. Proses yang dikembangkan meliputi, proses penjualan formulir, pendaftaran dan daftar ulang siswa baru dan pembagian kelas.

a. System Flow Penjualan Formulir

Sysflow Penjualan Formulir

Petugas Kepala Sekolah

Calon Siswa

Mulai Pembuatan Formulir Formulir

Dokumen Pembayaran Simpan Penjualan Formulir Penjualan Formulir Membuat Bukti Penjualan Formulir 2 Kwitansi Pembayaran 1 Buat Laporan Penjualan Formulir Pendaftaran Kwitansi Pembayaran Formulir Daftar Ulang 2 Laporan Penjualan 1 N N Selesai Laporan Penjualan

25

Pada Gambar 4.4 menjelaskan proses yang pertama dimulai Pada proses penjualan formulir calon siswa membeli formulir ke petugas, selanjutnya petugas menyimpan data penjualan formulir ke dalam tabel penjualan formulir dan tabel formulir. Setelah itu petugas memberikan formulir pendaftaran dan formulir daftar ulang untuk calon siswa yang sudah membeli formulir. Selanjutnya Petugas membuat laporan penjualan formulir yang data penjualan diambil dari tabel penjualan formulir untuk diberikan kepada kepala sekolah.

b. System Flow Pendaftaran dan Daftar Ulang Siswa baru.

Sysflow Pendaftaran dan Daftar Ulang

Kepala Sekolah Petugas Calon Siswa Formulir Pendaftaran Mulai Formulir Daftar Ulang Mengisi Formulir Pendaftaran Formulir Pendaftaran Terisi Cek Berkas Pendaftaran Sesuai A Simpan Data Calon Siswa Y T Mengisi Formulir Daftar Ulang Formulir Daftar Ulang Terisi Calon Siswa Cek Data Calon Siswa Sesuai A Simpan Data Siswa B B T Data Wali Siswa Jurusan Cetak Laporan Cetak Bukti Pendaftaran 2 Bukti Pendaftaran 1 N Laporan Siswa Baru Selesai Bukti Pendaftaran 1 Input Data Siswa Pendaftaran Y Petugas

Pada Gambar 4.5 menjelaskan proses dimulai oleh bagian Calon Siswa yaitu menyerahkan dokumen pendaftaran siswa baru dan kelengkapan berkas pendaftaran kepada petugas. Kemudaian petugas mengecek persyaratan pendaftaran sudah lengkap atau belum, jika persyaratan sudah lengkap petugas akan menyimpan data calon siswa pada tabel calon siswa, jika persyaratan pendaftaran belum lengkap akan dikembalikan kepada calon siswa.

Kemudian petugas memverifikasi data calon siswa apakah data calon siswa sesuai, Jika verifikasi dan kelengkapan berkas sesuai petugas akan menyimpan data siswa baru. Selanjutnya petugas akan membuat bukti pendaftaran rangkap 2 yang akan di serahkan kepada calon siswa dan akan disimpan oleh petugas. Selanjutnya petugas membuat laporan siswa baru yang akan di serahkan kepada kepala sekolah.

27

c. System Flow Pembagian Kelas

Sysflow Pembagian Kelas

Guru Kelas

Guru BK Kepala Sekolah

Tata Usaha Simpan Data Kelas Kelas Simpan Pembagian Kelas Pembagian Kelas Membuat Laporan Pembagian Kelas Pembagian Kelas 1 3 2 Pembagian Kelas 1 Pembagian Kelas 2 Pembagian Kelas 3 Selesai Jurusan Mulai Siswa

Gambar 4.6 Sysflow Flow Pembagian kelas

Pada Gambar 4.6 menjelaskan bagian tata usaha membuat data siswa sesuai jurusan yang diambil dari tabel siswa dan jurusan. Selanjutnya bagian tata usaha menyimpan data pembagian kelas ke tabel pembagian kelas, kemudian bagian tata usaha membuat rangkap 3 pembagian kelas yang akan diberikan kepada guru bk, guru kelas dan kepala sekolah.

4.2.2 Context Diagram

Pada gambar 4.7 menjelaskan context diagram dari Aplikasi Penerimaan siswa baru dan Pembagian Kelas pada SMK Negeri 1 Surabaya. Context diagram sistem ini terdiri dari 6 entitas, yaitu entitas Calon Siswa, Petugas, Tata Usaha(TU) , Guru, Guru BK dan Kepala Sekolah . Enam entitas tersebut memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan.

Data Petug as

Dokumen Pembagian Kelas 2 Dokumen Pembagian Kelas 1

Laporan Penjualan Formulir

Dokumen Pembagian Kelas

Laporan Daftar Ulang Laporan Siswa Baru Data Kelas

Data Siswa Sesuai Jurusan Dokumen Pembayaran Daftar Ulang

Dokumen Daftar Ulang Nota Daftar Ulang

Data Daftar Ulang Data Pendaftaran

Nota Pembayaran Formulir 1 Data Penjualan Formulir

Nota Pembayaran Formulir

Membeli Formulir

0

Sistem Aplikasi Penerimaan Siswa Baru dan Pembag ian Kelas pada

SMKN 1 SURABAYA + Calon Siswa Petug as Kepala Sekolah Tata Usaha Guru Guru BK

29

4.2.3 Data Flow Diagram level 0 (DFD level 0)

Data Petug as1

Data Petug as2 Data Petug as

Dokumen Pembagian Kelas 2 Dokumen Pembagian Kelas Data Kelas 1

Dokumen Pembagian Kelas 1 Data Kelas

Data Siswa Sesuai Jurusan

Laporan Daftar Ulang Laporan Siswa Baru

Dokumen Daftar Ulang

Nota Daftar Ulang Data Daftar Ulang Dokumen Pembayaran Daftar Ulang

Data Pendaftaran

Laporan Penjualan Formulir Nota Pembayaran Formulir 1 Data Penjualan Formulir Membeli Formulir

Nota Pembayaran Formulir

Data Pembagian Kelas Data Siswa 1

Data Jurusan Data Siswa

Data Wali Siswa

Data Pendaftaran 1 Data Calon Siswa

Data Penjualan Formulir 1 Data Formulir Calon Siswa Calon Siswa Petug as Petug as Calon Siswa Calon Siswa Calon Siswa Petug as Calon Siswa Tata Usaha Tata Usaha Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Kepala Sekolah Guru BK 1

Proses Penjualan Formulir

+

1 Formulir

2 Penjualan Formulir

2

Proses Pendaftaran dan Daftar Ulang

+

3 Calon Siswa

4 Pendaftaran

5 Data Wali Siswa

6 Siswa

7 Jurusan

3

Proses Pembag ian Kelas

+ 8 Pembagian Kelas 9 Kelas Guru 10 Petug as Petug as

Gambar 4.8 Data Flow Diagram level 0 (DVD level 0)

Pada Gambar 4.8 menjelaskan DFD level 0 dari Aplikasi Penerimaan siswa baru dan pembagian kelas pada SMK Negeri 1 Surabaya. Pada DFD level 0 terdapat tiga macam proses. Pertama adalah proses penjualan formulir, yang kedua adalah proses pendaftaran dan daftar ulang siswa baru dan yang ketiga adalah proses pembagian kelas siswa baru.

4.2.4 Data Flow Diagram level 1 (DFD level 1) a. Sub Proses Penjualan Formulir Level 1.

Pada Gambar 4.9 dibawah ini adalah sub proses DFD level 1 dari Sistem Informasi Penerimaan Siswa Baru dan Pembagian kelas siswa baru pada SMK

Dokumen terkait