• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini membahas tentang kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan sistem ini serta saran yang bertujuan untuk pengembangan sistem dimasa yang akan datang.

6 2.1 Aplikasi

Menurut (Jogiyanto, 2006), aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk melakukan pengolahan data. Jogiyanto juga menjelaskan bahwa pengertian aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara manual yang ditranformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal.

2.2Penjualan

Penjualan merupakan suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain. Beberapa ahli menyatakan sebagai ilmu dan sebagai seni, adapula yang memasukkannya kedalam masalah etika dalam penjualan. Pada pokok istilah penjualan dapat diartikan sebagai berikut: Menurut Philip Kotler (2009) konsep penjualan adalah meyakini bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk-produk yang ditawarkan oleh organisasi tertentu. Oleh karena itu, organisasi yang bersangkutan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif. Dasar-dasar pemikiran yang terkandung dalam konsep penjualan adalah sebagai berikut: a. Tugas utama dari perusahaan adalah mendapatkan penjualan cukup dari

produknya.

b. Para konsumen tidak akan mungkin membeli barang dengan jumlah yang cukup banyak tanpa mendapat dorongan.

2.3 Koperasi

Menurut Hendrojogi (1998), bahwa koperasi merupakan suatu wadah bagi golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah yang dalam rangka usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha meningkatkan tingkat hidup.

Menurut Undang-undang nomor 25/1992, Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya.

2.4 Jenis Koperasi

Menurut Undang-undang nomor 25/1992, terdapat jenis koperasi berdasarkan kegiatan usaha secara umum, koperasi dapat dikelompokan menjadi : 1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP)

Koperasi yang memiliki usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa. Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat anggota.Dari sinilah,

kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari, oleh, dan untuk anggota.”

2. Koperasi Serba Usaha (KSU)

Koperasi yang bidang usahanya bermacam-macam. Misalnya, unit usaha simpan pinjam, unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga masyarakat, unit produksi, unit wartel.

3. Koperasi Konsumsi

Koperasi yang bidang usahanya menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, perabot rumah tangga.

4. Koperasi Produksi

Koperasi yang bidang usahanya membuat barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama.Anggota koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.

2.5 Unit Koperasi

Menurut Rudianto (2010), Banyaknya hal yang dilakukan dalam koperasi yang telah didasari rasa tanggung jawab dan kekeluargaan agar setiap anggota dapat mengerjakan tugas masing-masing dengan baik dan hati-hati. Usaha perkoperasian merupakan usaha yang menjalankan berbagai jenis usaha demi memenuhi kebutuhan anggota dan masyarakatnya.

Setiap koperasi terdapat beberapa keuntungan yang didapatkan dari usaha koperasi yaitu menambah nilai Simpanan Hasil Usaha (SHU) dan ada potongan yang diperoleh pada usaha koperasi. Seperti Toko KPRI ”Bahagia”

Candi terdapat beberapa persyaratan yaitu :

1. Program ini diperuntukkan bagi anggota aktif KPRI “Bahagia”Candi Sidoarjo 2. Calon anggota adalah Guru SD yang terlebih dahulu diharuskan mengisi

3. Potongan atau diskon yang diberikan sebesar Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu)

2.6 Manajemen Koperasi

Menurut Ninik Widiyanti (2007), Suatu ketentuan yang dianut oleh koperasi simpan pinjam untuk melayani dan tidak melayani bukan anggota, koperasi bukanlah bank yang bekerja untuk melayani umum. Jika koperasi menyelenggarakan pelayanan barang atau toko, hanya untuk anggota secara kredit atau secara tunai, tetapi lokasinya di dalam lingkungan sendiri. Mungkin juga disebabkan karena anggota-anggotanya para pegawai negeri dan warga angkatan

bersenjata yang lebih bersifat “pegawai” daripada “pengusaha”. Jadi sekalipun

koperasi-koperasi berkembang maju, tetapi sifatnya ke dalam dan tertutup. Situasi seperti itu menyebabkan peranan koperasi fungsional dalam kehidupan ekonomi tidakn terasa.

Koperasi ini bekerja hanya pada satu lapangan usaha saja. Koperasi ini hanya menyimpan uang, menyediakan dan mengusahakan pinjaman atau kredit bagi anggota-anggotanya saja. Jadi Koperasi ini hanya bergerak di lapangan kredit dan simpan pinjam. Koperasi ini bekerja atas dasar spesialisasi, yakni di bidang perkreditan dan simpan pinjam.

2.7 Karakteristik Koperasi

Menurut Djoko Muljono (2012), Karakteristik utama koperasi dan sekaligus membedakan koperasi dari badan usaha yang lain adalah bahwa anggota koperasi memiliki identitas ganda (the dual identity of the member), yaitu anggota

sebagai pemilik dan sekaligus sebagai pengguna (user own oriented). Oleh karena itu :

1. Koperasi dimiliki oleh anggota yang bergabung atas dasar sedikitnya pada satu kepentingan ekonomi yang sama

2. Koperasi didirikan dan dikembangkan berlandaskan nilai-nilai percaya diri untuk menolong dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, kesetiakawanan, keadilan, persamaan, dan demokrasi. Selain itu anggota koperasi percaya pada nilai-nilai etika kejujuran, keterbukaan, tanggung jawab social, dan kepedulian terhadap orang lain.

3. Koperasi didirikan, dimodali, dibiayai, diatur, dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota.

4. Tugas pokok badan usaha koperasi adalah menunjang kepentingan ekonomi anggota dalam rangka memajukan kesejahteraan anggota.

5. Jika terdapat kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggota maka kelebihan kemampuan pelayanan koperasi kepada anggota maka kelebihan kemampuan pelayanan itu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang bukan anggota koperasi.

Mengembangkan usaha koperasi merupakan tujuan utama koperasi simpan pinjam, karena pinjaman yang dilakukan anggota bukan ditujukan untuk keperluan konsumtif, melainkan untuk modal kerja.

2.8 Microsoft Visual Basic

Visual Basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Microsoft Visual Studio 2010 diperkenalkan pertama kali ke masyarakat umum pertengahan Mei 2009 (Subari, 2010).

Dalam Visual Studio 2010 diperkenalkan beberapa kelebihan, diantaranya :

1. Teknologi yang ada mendukung “parallel programming” untuk manajemen

developer dengan hadirnya fitur proyek manajemen, work item tracking,

simple server reporting service, dan version control.

2. Visual Studio 2010 sudah mendukung analisis dan desain UML bukan hanya

coding, compile dan system.

3. Visual Studio 2010 dapat bekerja dengan baik pada platform windows untuk 32 bit dan 64 bit khusus Vista.

4. Visual Studio 2010 dan Microsoft .NET Framework 4.0 membantu developer

menghasilkan performansi yang lebih dan menhasilkan aplikasi-aplikasi yang

scalable.

2.9 Analisis dan Desain Perangkat Lunak

Analisis sistem atau perangkat lunak dilakukan dengan tujuan untuk dapat mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan, sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

Perancangan desain perangkat lunak merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau

tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi.

Menurut Kendall dan Kendall (2003), analisis dan perancangan sistem berupaya menganalisis input data atau aliran data secara sistematis, memproses atau mentransformasikan data, menyimpan data, dan menghasilkan output informasi dalam konteks bisnis khusus. Kemudian, analisis dan perancangan sistem tersebut dipergunakan untuk menganalisis, merancang dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang bisa dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini juga akan menyebabkan kesalahan di tahap selanjutnya. Dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut, tahap ini disebut desain sistem atau perangkat lunak.

2.10 Kebutuhan Perangkat Lunak

Menurut (Pressman, 2005), System Development Life Cycle (SDLC) ini biasanya disebut juga dengan model waterfall. Menurut (Pressman, 2005), nama lain dari Model Waterfall adalah Model Air Terjun kadang dinamakan siklus hidup klasik (classic life cycle), dimana hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan (sekuensial) pada pengembangan perangkat lunak. Pengembangan perangkat lunak dimulai dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui dari spesifikasi kebutuhan pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perencanaan (planning), pemodelan (modeling), konstruksi

(construction), serta penyerahan system perangkat lunak ke para

pelanggan/pengguna (deployment), yang diakhiri dengan dukungan berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan.

Gambar 2.1: Model Waterfall

Gambar 5 menunjukkan tahapan umum dari model proses waterfall. Model ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Akan tetapi, (Pressman, 2005) memecah model ini meskipun secara garis besar sama dengan tahapan-tahapan model waterfall pada umumnya.

Model ini merupakan model yang paling banyak dipakai dalam Software

dari level kebutuhan system lalu menuju ke tahap Communication, Planning,

Modeling, Construction, dan Deployment.

Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam Model Waterfall menurut (Pressman, 2005) :

1. Communication

Tahap pertama, pihak pengembang akan melakukan pengumpulan data kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pada tahap ini, pengembang dapat mengetahui sistem seperti apa yang harus dibuat.

2. Planning

Setelah diketahui sistem seperti apa yang harus dibuat, pengembang dapat melakukan perencanaan proyek pengembangan perangkat lunak yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

3. Modelling

Pada proses modeling ini menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi

interface, dan detail (algoritma) procedure.

4. Construction

Construction merupakan proses membuat kode (code generation).

Coding atau pengkodean merupakan penerjemah desain dalam bahasa yang biasa

dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya pengguna komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing

terhadap sistem yang telah dibuat. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan –

kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

5. Deployment

Setelah semua tahap selesai dan perangkat lunak dinyatakan tidak terdapat kesalahan, pada tahap ini dilakukan implementasi (instalasi), pemeliharaan perangkat lunak dan feedback dari pelanggan.

16 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1. Analisis Masalah

Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah tahap analisis permasalahan yang dilakukan sebelum tahap desain sistem. Untuk melakukan tahap analisis masalah dilakukan observasi dan wawancara ke Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo. Selain itu juga diperlukan mempelajari sistem penjualan yang berjalan di Toko KPRI “Bahagia” Candi, sehingga dapat dilakukan tindakan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Proses analisis kegiatan penjualan yang dilakukan sama seperti kegiatan penjualan yang ada ditoko. Terdapat beberapa masalah yang dimiliki Toko KPRI “Bahagia” diantaranya, pertama Pihak administrasi administrasi yang selama ini menangani proses penjualan mengalami kesulitan dalam pencarian data riwayat penjualan Toko KPRI “Bahagia” kepada masing-masing anggota koperasi. Kedua, dalam penyimpanan data transaksi penjualan yang selama ini juga masih berupa dokumen memiliki potensi hilangnya dokumen-dokumen. Ketiga, persediaan barang yang selama ini menjadi permasalahan pada Toko KPRI “Bahagia” dimana bagian administrasi yang menangani persediaan barang tidak dapat melihat persediaan barang yang kosong atau yang seharusnya telah dilakukan pembelian barang dikarenakan jumlah barang telah sampai pada batas minimum.

3.1.1. Document Flow Pendaftaran Anggota Koperasi

Berikut pada Gambar 3.1 document flow Pendaftaran Anggota Koperasi pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo.

Document Flow pendaftaran anggota koperasi

Administrasi Calon Anggota

Mulai

Form pendaftaran anggota

Mengisi form pendaftaran

anggota

Form pendaftaran anggota yang telah di isi

Form pendaftaran anggota yang telah di isi

Mencatat kedalam buku data anggota dan Membuat kartu anggota

Kartu anggota Sesuai dengan syarat ? ya Tidak Kartu anggota Selesai

Pada proses pendaftaran anggota, calon anggota mengisi form pendaftaran kemudian bagian administrasi mengecek form pendaftaran, sesuai atau tidak dengan syarat, jika sesuai dengan syarat, bagian administrasi akan mencatat kedalam buku data anggota dan membuata kartu anggota yang akan diserahkan kepada anggota.

3.1.2. Document Flow Pengelolaan Pembelian

Pada proses Pengelolaan Pembelian pada Gambar 3.2 proses ini bagian gudang akan menerima daftar barang kosong dari penjualan. Kemudian bagian gudang membuat daftar barang yang akan dibeli yang akan diserahkan ke

supplier. Kemudian supplier menyiapkan barang, nota dan tanda terima barang,

yang akan di buat nota pembelian. Nota pembelian akan di update oleh bagian gudang.

Document flow pengelolaan pembelian

Supplier Gudang

Nota pembelian Membuat daftar barang yang akan

dibeli

daftar barang yang akan dibeli

Update barang

Menyiapkan barang, nota dan

tanda terima barang

Barang terupdate

Daftar barang yang akan dibeli

Nota pembelian

Selesai 1

Mulai

Gambar 3.2. Pengelolaan Pembelian

3.1.3. Document Flow Penjualan Tunai

Pada proses Penjualan Tunai pada Gambar 3.3 dalam proses ini pihak konsumen memilih barang yang akan dibeli. Kemudian bagian penjualan melakukan pengecekan pada barang dan menulis jumlah barang dan harga barang dengan, melihat buku harga barang. Kemudian melakukan pengecekan konsumen umum atau konsumen anggota, jika konsumen anggota maka anggota mendapatkan potongan pembelian sebesar Rp 75.000 (tujuh puluh lima ribu

rupiah) sedangkan konsumen umum tidak mendapatkan potongan. Kemudian cetak nota pembayaran, selanjutnya bagian adminitrasi memberikan nota pembayaran dan barang.

Document Flow Penjualan tunai

Bagian penjualan Konsumen

Memilih barang

Memilih barang

Menghitung jumlah barang dan harga

barang

Informasi total barang

tidak iya Cetak Nota Pembayaran Nota pembayaran Konsumen Anggota ? Mulai Nota pembayaran Pengecekan barang Selesai Buku harga barang Pengecekan konsumen Pemotongan harga 75.000 Pembayaran Normal

Menulis jumlah barang yang terjual

Buku data anggota 1

2 Barang

3.1.4. Document Flow Laporan Arus Kas

Pada proses Laporan arus kas pada Gambar 3.4 bagian keuangan akan membuat laporan arus kas yang datanya didapatkan dari data penjualan dan data beban toko. gudang akan menerima daftar barang kosong dari penjualan. Kemudian laporan arus kas diserahkan ke bendahara koperasi.

Document flow Laporan Arus Kas

Bendahara koperasi Bagian keuangan toko

penjualan Beban toko

Membuat laporan arus kas

Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas Mulai

Selesai

3.1.5. Document Flow Laporan Penjualan

Pada proses Laporan Penjualan pada Gambar 3.5 bagian keuangan akan membuat laporan penjualan yang datanya didapatkan dari nota pembayaran yang sudah direkap oleh bagian keuangan. Kemudian laporan penjualan diserahkan ke bendahara koperasi.

Document Flow Laporan penjualan

Bendahara Bagian keuangan Nota pembayaran Merekap penjualan Membuat laporan penjualan Laporan penjualan Laporan penjualan Selesai 2 Mulai

3.2. Analisis Kebutuhan

Aplikasi Penjualan Barang pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo ini akan melibatkan beberapa pengguna didalamnya. Berikut ini telah dianalisis siapa saja yang dapat mengoperasikan dan menggunakan aplikasi ini beserta kebutuhannya:

Tabel 3.1 Analisis Kebutuhan

No. Pengguna Kebutuhan Laporan yang Dihasilkan

1 Administrasi a. Mampu mengimputkan Data

Anggota.

b. Dapat mengetahui Jumlah Anggota Koperasi.

Laporan data anggota

2. Penjualan a. Mampu menginputkan order

yang diterima dari penjualan b. Dapat Mengakses laporan

data anggota

a. Laporan Penjualan b. Nota penjualan

3. Keuangan a. Mampu melakukan

permintaan laporan penjualan

b. Mampu menghitung

laba/rugi

c. Mampu membuat laporan

penjualan bulanan, laporan barang terlaris dan laporan persediaan.

a. Laporan penjualan bulanan

b. Laporan barang terlaris c. Laporan persediaan

barang

d. Laporan laporan arus kas

4. Gudang a. Mengetahui stok brang di

gudang

b. Melakukan pemedanan

barang kosong

c. Penyediaan barang yang dipesan pelanggan

Laporan barang masuk

3.3. Perancangan Sistem

pada perancangan aplikasi ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. adapun tahapan dalam perancangan sistem yang dilakukan adalah pembuatan alur

sistem, data flow diagram (DFD), entity relationship diagram (ERD), struktur

database, dan membuat desain uji coba.

3.3.1. Alur Sistem

Terdapat blok diagram dan system flow untuk aplikasi penjualan barang pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo.

A. Blok Diagram

Pada gambar 2 diagram blok akan dijelaskan fungsi dari aplikasi KPRI Bahagia yang akan dibuat diaman terdiri dari atas input, proses dan output.

Input pada aplikasi penjualan terdiri atas data anggota. Data supplier,

pembelian, daftar anggota, konsumen umum, daftar barang dikelola dan Rekap penjualan.

Pada proses penjualan barang yang ada pada sistem aplikasi terdapat proses yaitu Maintanance anggota koperasi, pengelolaan persediaan, transaksi penjualan dan pembuatan laporan penjualan.

Sedangkan output yang dihasilkan yaitu daftar anggota, daftar barang dikelola, rekap penjualan anggota, rekap penjualan konsumen umum, nota penjualan, laporan penjualan bulanan, laporan barang terlaris, laporan laba/rugi dan laporan persediaan.

Aplikasi Penjualan Barang pada Toko KPRI “Bahagia” Proses Input Output Daftar Anggota Maintenance anggota kopreasi Transaksi Penjualan Rekap Penjualan Konsumen umum Nota Penjualan Rekap Penjualan Anggota

Pembuatan Laporan Penjualan Rekap Penjualan

Daftar barang dikelola

Laporan Penjualan Bulanan Data Anggota

Pembelian Pengelolaan Persedian

Daftar Anggota

Laporan Barang Terlaris Konsumen Umum

Daftar Barang dikelola

Laporan Arus Kas 1 1 Data Supplier 3 3 2 2 Laporan persediaan

B. System Flow

Untuk membuat aplikasi penjualan barang pada dibutuhkan system flow

yang sesuai dengan proses dan ketentuan yang berlaku pada Toko KPRI “Bahagia” Candi Sidoarjo. Berikut penjelasan system flow yang dibuat untuk membantu proses pembuatan aplikasi penjualan barang.

B.1. System Flow Pendaftaran Anggota

Pada Gambar 3.7 merupakan system flow pendaftaran anggota yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu calon anggota dan bagian administrasi. Proses pertama calon anggota mengisi form pendaftaran anggota. Kemudian form pendaftaran anggota diberikan kepada bagian administrasi. Bagian administrasi akan mengecek sesuai dengan syarat atau tidak, jika sesuai dengan syarat bagian adminitrasi menginputkan data anggota dan data anggota akan tersimpan, dari inputan tersebut menghasilkan kartu anggota.

System Flow Pendaftaran Anggota Koperasi Administrasi Calon Anggota ya Tidak Mulai Kartu anggota Form pendaftaran anggota

Sesuai dengan syarat ?

Kartu anggota

Selesai

Form pendaftaran anggota yang telah di isi

Input data anggota

Menyimpan data anggota dan membuat kartu

anggota

Data Anggota

Gambar 3.7. System Flow Pendaftaran Anggota.

B.2. System Flow Supplier

Pada Gambar 3.8 merupakan system flow supplier yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu Gudang. Proses pertama gudang menginputkan data

supplier, kemudian data supplier disimpan di dalam database, dari inputan tersebut menghasilkan data supplier.

System Flow Supplier Gudang

Mulai

Data Supplier

Input data supplier

Simpan data supplier

Data supplier

Selesai

Gambar 3.8. System Flow Supplier

B.3. System Flow Pengelolaan Pembelian

Pada Gambar 3.9 merupakan system flow pengelolaan pembelian pengguna yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu Gudang dan supplier. Proses pertama gudang menerima laporan barang yang akan dibeli. Kemudian bagian gudang akan melihat data supplier sesuai dengan barang yang dibeli. Daftar barang yang akan dibeli diserahkan ke supplier. Supplier menyerahkan barang,

nota pembelian dan tanda terima barang. Kemudian bagian gudang akan mengupdate barang baru.

System Flow Pengelolaan Pembelian

Supplier Gudang

Barang

daftar barang yang akan dibeli Pembelian

Data supplier Informasi barang

kosong

daftar barang yang akan dibeli Pembelian barang Mulai Update barang Nota pembelian Nota pembelian Selesai Tanda terima barang

Barang terupdate

Tanda terima barang

Gambar 3.9. System Flow Pengelolaan Pembelian B.4. System Flow Penjualan Tunai

Pada Gambar 3.10 merupakan system flow penjualan tunai yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu konsumen dan bagian penjualan. Proses pertama konsumen memilih barang, kemudian bagian penjualan menginputkan daftar barang konsumen. Kemudian dilakukan pengecekan konsumen, jika anggota, pembayaran akan mendapatkan potongan Rp 75.000, sedangkan

konsumen umum tidak pembayaran normal. Data penjualan disimpan dan menghasilkan nota penjualan yang akan diserahkan ke konsumen. Nota penjualan akan menghasilkan nota rangkap 1, yang diberikan ke konsumen.

System Flow Penjualan Tunai

Bagian penjualan Konsumen

Mulai

Memilih barang

Memilih barang

Mengecek dan menghitung

jumlah barang Barang

Pengecekan konsumen Data anggota Data Anggota Pemotongan harga 75.000 Data konsumen Pembayaran umum Nota penjualan

Input daftar barang

Selesai

Penjualan

Cetak nota penjualan

Barang Nota penjualan tidak ya 1 2 1

B.5. System Flow Laporan Penjualan

Pada Gambar 3.11 merupakan system flow laporan penjualan yang di dalamnya terdapat satu aktor yaitu bagian keuangan dan bendahara. Proses pertama bagian keuangan membuat laporan penjualan yang di dapatkan dari data penjualan. Kemudian membuat penjualan bulanan, laporan barang terlaris dan laporan persediaan barang. Kemudian Laporan penjualan bulanan dan laporan barang terlaris diserahkan kebendahara.

System flow laporan penjualan

Bendahara Bagian keuangan Mulai Membuat laporan penjualan Laporan penjualan bulanan

Dokumen terkait