• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berisi kesimpulan dan saran untuk perbaikan sistem ke depannya.

BAB II

2.GAMBARAN UMUM INSTANSI

2.1. Sejarah Berdirinya PT. Bioli Lestari

PT. Bioli Lestari merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang berdiri sejak Mei 1996 dan berkedudukan di Gunung Anyar Tambak Kav. 115-121 Surabaya. Pada awal mula berdiri dengan 27 karyawan. Fokus perusahaan adalah pada produksi boring sepeda motor, saat ini dengan 268 karyawan perusahaan ini telah memproduksi berbagai macam sparepart kendaraan bermotor dan sedang mengembangkan pada peralatan pertanian dan diesel. Pada tahun 2011 PT. Bioli Lestari berencana akan memulai produksi pompa air rumah tangga. Produk yang dihasilkan antara lain: boring sepeda motor, boring mobil, guide valve, drat busi, valve seat sepeda motor, bosh kopling, sok tromol, sok kopling ganda, dan as pompa untuk pertanian. Perusahaan ini mulai berkembang dan dikenal oleh banyak orang karena kualitas produknya yang tidak kalah dengan perusahaan bidang cylinder liner lainnya. Total keseluruhan pelanggan PT. Bioli Lestari pada tahun 2010 telah mencapai 988 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.

Bagi PT. Bioli Lestari, kualitas produk bukanlah tanpa makna, melainkan mempunyai makna yang besar, karena kualitas produk merupakan rangkain dari kreativitas, idealisme, kerja keras, kebersamaan, dan do’a. Oleh karena itu Bioli Lestari selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dan inovatif di bidang cylinder liner dan sparepart.

7

2.2. Visi dan Misi PT. Bioli Lestari

Visi :

Menjadi perusahaan yang terbesar dan terbaik dalam bidang foundry casting (cylinder liner, sparepart otomotif, diesel, agro industri, dll) Misi :

Menjadikan perusahaan yang handal dengan kualitas produk dan sumber daya manusia yang terbaik untuk mencapai tujuan.

2.3. Logo PT. Bioli Lestari

Gambar 2.1 Logo PT. Bioli Lestari

2.4. Kegiatan Perusahaan

PT. Bioli Lestari memproduksi sparepart dengan menggunakan mesin CNC baru merk MORI SEIKI, dari jepang dan di dukung dengan adanya Pengecoran (Foundry) sendiri dengan kapasitas saat ini 120 ton per bulan, dan dengan dapur listrik yang mampu menghasilkan 500kg persetengah jamnya, sehingga perusahaan ini mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam bidang yang dijalani sekarang dengan kualitas terbaik. Wilayah pemasaran telah mencapai seluruh indonesia, meliputi Jawa, NTT, NTB, Bali, Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, Maluku dan Papua.

2.5. Struktur Organisasi PT. Bioli Lestari

9

Berikut ini dijabarkan secara garis besar pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing anggota di perusahaan:

a. Direktur

Melakukan tinjauan dan evaluasi dengan jangka waktu tertentu dan merencanakan seluruh kebijakan yang berkaitan dengan perusahaan serta memberikan wewenang kepada masing-masing kepala bagian mengenai apa yang harus dilakukan pada divisi masing-masing.

b. Presiden Komisaris

Melakukan pengendalian dan pengawasan terhadap setiap divisi bahwa telah melaksanakan tugasnya dengan benar, serta menjadi tempat konsultasi terhadap kepala manager apabila menghadapi masalah.

c. Kepala Keuangan

Mengelola segala aliran kas (pemasukan dan pengeluaran) dan membuat laporannya.

d. Kepala Marketing

Melakukan analisa pasar dan membuat strategi marketing sesuai kondisi yang ada sehingga produk tetap dapat bersaing dalam pasar.

e. Kepala Pembelian

Melakukan pemeriksaan dan memberikan persetujuan terhadap segala transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan.

f. Kepala HRD

Menangani masalah perekrutan karyawan dan pegawai pada perusahaan. Hal ini juga meliputi proses seleksi.

10

Mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.

h. Staff

Melakukan tugas-tugas yang telah diberikan oleh masing-masing kepala divisi dengan sebaik mungkin.

2.6. Kondisi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang sedang dalam tahap berkembang, PT. Bioli Lestari telah memiliki pelanggan yang sangat banyak dan tersebar di seluruh Indonesia. Penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kepercayaan pelanggan dengan cara terus meningkatkan kualitas hasil produksi dan kecepatan dalam memproses segala sesuatunya dari pemesanan bahan baku sampai proses produksi serta penjualan barang jadi.

PT. Bioli Lestari memiliki budaya disiplin waktu yang timbul dari kesadaran individu masing-masing. Tidak ada aturan ketat tertulis tentang disiplin waktu, namun setiap pegawai telah memahami resiko yang ada jika menyalahi aturan tersebut. Dengan hal yang dimiliki perusahaan saat ini, tentu saja dapat membatu perusahaan dalam melaksanakan proses bisnisnya dan juga dapat tetap menjaga hubungan baik dengan pelanggan karena kualitas yang diberikan terus ditingkatkan.

BAB III

3. LANDASAN TEORI

3.1. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi dapat dikatakan seperti suatu sistem yang terdapat pada suatu organisasi yang merupakan kumpulan dari individu, teknologi, fasilitas, prosedur-prosedur media dan pengendalian yang ditujukan agar dapat menjangkau jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi yang ada, memberi peringatan kepada manajemen dan individu lain terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk membantu pengambilan suatu keputusan.

3.1.1. Sistem

Menurut Herlambang (2005:116), definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sedangkan sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengendali dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

12

3.1.2. Sistem Informasi

Menurut Herlambang (2005:121), data adalah fakta-fakta atau kejadiankejadian yang dapat berupa angka-angka atau kode-kode tertentu. Data

masih belum mempunyai arti bagi penggunanya. Untuk dapat mempunyai arti

data diolah sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh penggunanya. Hasil pengolahan data inilah yang disebut sebagai informasi. Secara ringkas, Informasi adalah data yang telah diolah dan mempunyai arti bagi penggunanya. Sehingga sistem informasi dapat didefinisikan sebagai prosedur-prosedur yang digunakan untuk mengolah data sehingga dapat digunakan oleh penggunanya.

3.1.3. Analisa dan Perancangan Sistem

Analisis sistem dibutuhkan disaat terdapat suatu permasalahan terhadap sistem sehingga tidak berjalan seperti dengan kebutuhan yang diharapkan. Maka dari itu, dilakukanlah analisis sistem untuk dapat mengidentifikasi permasalahan tersebut dan dapat dilakukan suatu evaluasi yang kemudian dapat ditarik kesimpulan untuk dapat dilakukannya perbaikan sistem.

Perancangan sistem merupakan suatu tahapan dimana setelah menganalisis masalah dan kebutuhan yang ada akan dilakukan suatu pengidentifikasian tentang bagaimana masalah tersebut dapat diperbaiki secara komputerisasi yang diantaranya terdapat penentuan suatu kriteria, perhitungan konsistensi terhadap kriteria yang ada yang pada akhirnya didapatkan hasil dari permasalahan tersebut serta mengimplementasikan kebutuhan operasional dalam proses pembangunan aplikasi setelah dilakukannya perancangan.

Menurut Kendall (2003:7), Analisa dan Perancangan Sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-

13

peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

Berikut merupakan proses dalam menganalisa dan merancang sistem:

1. System Flow

System flow menurut (Jogiyanto, 1998) adalah bagan alir sistem menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. System flow

menunjukkan sistematika dari prosedur yang ada di dalam sistem dan menunjukkan apa yang dilakukan sistem. Simbol-simbol yang digunakan dalam

system flow sebagai berikut: 1. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output untuk proses manual atau komputer. Gambar 3.1 merupakan simbol dokumen.

Gambar 3.1 Dokumen 2. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekerjaan manual yang terdapat pada sistem. Gambar 3.2 merupakan simbol kegiatan manual.

Gambar 3.2 Kegiatan Manual 3. Simbol simpanan offline

14

Menunjukkan file non-komputer yang diarsip. Gambar 3.3 merupakan simbol simpanan offline.

Gambar 3.3 Simpanan Offline

4. Simbol proses

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer. Gambar 3.4 merupakan simbol proses.

Gambar 3.4 Proses 5. Simbol database

Menunjukkan tempat untuk menyimpan data hasil operasi komputer. Gambar 3.5 merupakan simbol database.

Gambar 3.5 Database

6. Simbol garis alir

15

Gambar 3.6 Garis Alir 7. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau ke halaman lain. Gambar 3.7 merupakan simbol penghubung.

Gambar 3.7 Penghubung

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu gambaran pada sebuah sistem yang dimana di dalamnya terdapat hubungan atara entity beserta relasinya. Entity dapat disebut sebagai suatu hal yang telah terdefinisikan pada suatu organisasi. Setiap entity biasanya memiliki attribute yang merupakan identifikasi atau pembeda untuk setiap entity. Relasi merupakan hubungan antar entity yang berfungsi sebagai penghubung antara entity.

Menurut Marlinda (2004:28), Atribute adalah kolom di sebuah relasi. Macam-macam atribute yaitu:

a. Simple Attribute

Attribute ini merupakan attribute yang unik dan tidak boleh dimiliki atau sama oleh

attribute lainnya, misalnya entity karyawan yang attribute-nya NIP. b. Composite Attribute

16

Composite attribute adalah attribute yang memiliki dua nilai, misalnya nama depan dan nama nama belakang.

c. Single Value Attribute

Atribute yang hanya memiliki satu nilai harga, misalnya entity siswa dengan

attribute-nya Umur (tanggal lahir). d. Multi Value Attribute

Multi value attribute adalah atribute yang banyak memiliki nilai harga, misalnya entity mahasiswa dengan atribute-nya pendidikan (SD, SMP, SMA).

e. Null Vallue Attribute

Null value attribute adalah attribute yang tidak memiliki nilai, misalnya entity

tukang becak dengan attribute-nya pendidikan (tanpa memiliki ijazah). ERD diperlukan agar dapat dengan jelas menggambarkan bagaimana hubungan antara entity, dapat juga menggambarkan batas-batas jumlah entity dan partisipasi antara entity, sehingga hubungan antar entity lebih mudah dipahami oleh pengguna dan mudah disajikan oleh perancang database. Untuk itu ERD dibagi menjadi dua jenis model, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

Conceptual Data Model (CDM) adalah sejenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara konseptual.

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) adalah jenis model data yang menggambarkan hubungan antar tabel secara fisikal.

17

Pada tahap ini, penggunaan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama Diagram Arus Data (Data Flow Diagram). DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana.

DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall, 2003:241). Simbol-simbol dasar dalam DFD antara lain :

a. External Entity

Suatu External Entity atau entitas merupakan orang, kelompok, departemen, atau sistem lain di luar sistem yang dibuat dapat menerima atau memberikan informasi atau data ke dalam sistem yang dibuat. Gambar 3.8 merupakan simbol entitas dalam DFD dalam model Gane dan Sarson.

Gambar 3.8 Simbol External Entity

b. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda panah. Data Flow menunjukkan arus data atau aliran data yang menghubungkan dua proses atau entitas dengan proses. Gambar 3.9 merupakan simbol Data Flow.

18

c. Process

Suatu proses dimana beberapa tindakan atau sekelompok tindakan dijalankan. Gambar 3.10 merupakan simbol process.

Gambar 3.10 Simbol Process

d. Data Store

Data Store adalah simbol yang digunakan untuk melambangkan proses penyimpanan data. Gambar 3.11 merupakan simbol file penyimpanan/data store.

Gambar 3.11 Simbol Data Store

3.2. Konsep Dasar Basis Data

Kumpulan suatu data yang saling berhubungan biasa disebut relasi. Relasi Dibedakan dengan memberikan kunci dari tiap data yang ada. Dalam suatu data bisa saja terdapat simpanan yang memiliki kesamaan seperti jenis yang sama, isi yang sama, atau bahkan kumpulan data yang sama. Satu data tersebut biasanya terdiri dari tabel data yang bisa saja terhubung dengan tabel lain atau tidak, jika data-data tersebut saling terhubung disebut satu record.

3.2.1. Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah

19

organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating System), Basis Data (Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat Lunak) Pengelola Basis Data (DBMS), Pemakai (User), dan Aplikasi (Perangkat Lunak) lain (bersifat opsional).

Tabel 3.1 Keuntungan dan Kerugian Sistem Basis Data

Keuntungan Sistem Basis Data Mengurangi Kerangkapan data, yaitu data yang sama disimpan dalam berkas data yang berbeda-beda sehingga update dilakukan berulang-ulang

Mencegah ketidakkonsistenan

Keamanan data dapat terjaga, yaitu data dapat dilindungi dari pemakai yang tidak berwenang

Integritas dapat dipertahankan

Kerugian Sistem Basis Data

Diperlukan tempat penyimpanan yang besar

Diperlukan tenaga yang terampil dalam mengolah data

Perangkat lunaknya mahal

Kerusakan sistem basis data dapat mempengaruhi department yang terkait

20

3.2.2. Database

Menurut Yuswanto (2005:2), database merupakan sekumpulan data yang berisi informasi yang saling berhubungan. Pengertian ini sangat berbeda antara

database Relasional dan Non Relasional. Pada database Non Relasional, sebuah database hanya merupakan sebuah file.

Menurut Marlinda (2004:1), database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode tertentu menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan pemakainya.

Penyusunan satu database digunakan untuk mengatasi masalah-masalah pada penyusunan data yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multiple user (banyak pemakai), masalah keamanan (security), masalah integrasi (kesatuan), dan masalah data

independence (kebebasan data).

3.2.3. Database Management System

Menurut Marlinda (2004:6), DatabaseManagementSystem (DBMS) merupakan kumpulan file yang saling berkaitan dan program untuk pengelolanya. Basis Data adalah kumpulan datanya, sedang program pengelolanya berdiri sendiri dalam suatu paket program yang komersial untuk membaca data, menghapus data, dan melaporkan data dalam basis data.

Berikut ini merupakan Bahasa-bahasa yang terdapat dalam DBMS, yakni: 1. DataDefinitionLanguage (DDL)

21

Pola skema basis data dispesifikasikan dengan satu set definisi yang diekspresikan dengan satu bahasa khusus yang disebut DDL. Hasil kompilasi perintah DDL adalah satu set tabel yang disimpan di dalam file khusus yang disebut datadictionary/directory.

2. DataManipulationLanguage (DML)

Bahasa yang memperbolehkan pemakai mengakses atau memanipulasi data sebagai yang diorganisasikan sebelumnya model data yang tepat.

3. Query

Pernyataan yang diajukan untuk mengambil informasi. Merupakan bagian DML yang digunakan untuk pengambilan informasi.

Fungsi-fungsi dari DBMS terdiri dari 3 yaitu Data Definition, Data Manipulation, Data Security dan Integrity. Berikut adalah penjelasan dari ketiga fungsi tersebut:

1. DataDefinition

DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data. 2. DataManipulation

DBMS harus dapat menangani permintaan-permintaan dari pemakai untuk mengakses data.

3. DataSecurity dan Integrity

DBMS dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.

22

a. DBMS harus dapat menangani kegagalan-kegagalan pengaksesan basis data yang dapat disebabkan oleh kesalahan sistem, kerusakan disk, dan sebagainya.

b. DBMS harus dapat mengontrol pengaksesan data yang konkuren yaitu bila satu data diakses secara bersama-sama oleh lebih dari satu pemakai pada saat yang bersamaan.

5. DataDictionary

DBMS harus menyediakan data dictionary.

3.3. Interaksi Manusia dan Komputer

Menurut Rizky (2006:4), Interaksi Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang mempelajari desain, evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh manusia, beserta studi tentang

faktorfaktorutama dalam lingkungan interaksinya.

Deskripsi lain dari IMK adalah suatu ilmu yang mempelajari perencanaan dan desain tentang cara manusia dan komputer saling bekerja sama, sehingga manusia dapat merasa puas dengan cara yang paling efektif. Dikatakan juga bahwa sebuah desain antar muka yang ideal adalah yang mampu memberikan kepuasan terhadap manusia sebagai pengguna dengan faktor kapabilitas serta keterbatasan yang terdapat dalam sistem.

Pada implementasinya, IMK dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain organisasi, lingkungan, kesehatan, pengguna, kenyamanan, antar muka, kendala dan produktifitas

BAB IV

4.DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

Berdasarkan hasil wawancara pada saat melaksanakan kerja praktek di PT. Bioli Lestari, secara garis besar permasalahan yang dialami langsung pada bagian produksi khususnya manager produksi adalah kendala penentuan harga jual barang produksi oleh PT. Bioli Lestari karena selama ini penentuan harga jual tidak terlepas dari cara hitung manual oleh manager produksi dan harus dilakukan setiap waktu karena dari segi harga bahan baku yang selalu berubah-ubah dan juga kebutuhan biaya pemakaian listrik dari mesin-mesin produksi juga tidak selalu tetap sehingga dengan adanya kendala tersebut pernah terjadi kerugian akibat kesalahan pengambilan keputusan harga jual oleh pihak manager.

Dalam kerja praktek ini berusaha menemukan solusi dari permasalahan tersebut dan berikut adalah langkah-langkah yang ditempuh:

a. Menganalisa sistem b. Mendesain sistem c. Implementasi sistem

Ketiga langkah tersebut penting untuk dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Untuk lebih lengkapnya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya.

4.1. Menganalisa Sistem

Tahapan yang paling awal dilakukan adalah menganalisa sistem yang ada pada PT. Bioli Lestari yang dilakukan dengan metode observasi dan wawancara mengenai sistem yang sedang digunakan saat ini.

24

Setelah mendapatkan informasi tentang sistem yang ada maka diketahui bahwa permasalahannya adalah manager produksi sering menghitung secara garis besar saja tanpa mendetail dan selalu terpengaruh dengan harga jual dari pesaingpesaingnya walaupun pihak manager memiliki update harga bahan baku dan biaya listrik tetapi hanya melakukan perhitungan mendetail dalam periode tertentu saja, hal tersebut sangat beresiko mengingat harga-harga tersebut sangat cepat mengalami perubahan sehingga sangat berpengaruh secara langsung terhadap penentuan harga jual dan juga keuntungan perusahaan.

Untuk membantu mengatasi permasalahan tersebut akan dibuatkan sebuah sistem aplikasi dimana manager bagian produksi dapat langsung memasukkan harga-harga terbaru yang diperoleh pada hari itu juga pada saat produksi barang dan juga memasukkan biaya listrik terbaru beserta berapa lama pemakaian mesin untuk mengolah bahan baku tersebut sehingga dapat memudahkan proses pengambilan keputusan oleh pihak manager. Dengan dibuatnya aplikasi ini, dapat memudahkan proses perhitungan mendetail dan dapat diketahui harga pokok produksi sehingga dapat dilakukan setiap saat ketika pihak manager membutuhkan bantuan untuk menentukan harga jual, tidak seperti sistem sebelumnya yang hanya dilakukan perhitungan mendetail dalam periode tertentu saja.

4.2. Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisa sistem maka selanjutnya akan dilakukan proses desain sistem itu sendiri. Terdapat langkah-langkah dalam desain sistem ini, yaitu:

25

4.2.1. System Flow

System Flow adalah gambaran umum dari cara kerja suatu sistem yang menunjukkan alur jalannya sebuah program yang akan dirancang dan dibangun. a. System Flow Pengisian Nama dan Jumlah Barang. Pada alur ini terdapat

interaksi sistem dan pengguna yaitu langkah awal yang dilakukan pada saat aplikasi baru berjalan dimana pengguna memilih tombol nama barang untuk kemudian memasukkan nama barang yang akan diproduksi beserta dengan jumlah yang ingin diproduksi. Gambar 4.1 merupakan gambaran alur sistem Pengisian Nama dan Jumlah Barang.

26

27

b. System Flow Pengisian Bahan Baku. Pada alur ini terdapat interaksi sistem dan pengguna yaitu langkah selanjutnya yang dilakukan pada saat pengguna telah melewati alur sebelumnya maka akan dilanjutkan dengan memasukkan data-data bahan baku apa saja yang dibutuhkan untuk proses produksi beserta berapa banyak jumlahnya. Gambar 4.2 merupakan gambaran alur sistem Pengisian Bahan Baku.

28

c. System Flow Pengisian Pemakaian Mesin. Pada alur ini terdapat interaksi sistem dan pengguna yaitu langkah selanjutnya yang dilakukan pada saat pengguna telah melewati alur sebelumnya dan pada alur ini pengguna diminta untuk memasukkan data biaya mesin yang dipakai beserta harga dan waktu pemakaian mesin. Gambar 4.3 merupakan gambaran alur sistem Pengisian Pemakaian Mesin.

29

d. System Flow Perhitungan HPP dan Keuntungan. Pada alur ini terdapat interaksi sistem dan pengguna yang terakhir yaitu dimana pengguna mendapatkan informasi mengenai berapa HPP barang produksi dan pengguna dapat memasukkan angka sebagai persenan keuntungan yang akan dikalikan oleh total HPP barang sebelumnya dan aplikasi akan menampilkan harga jual yang harus di pakai untuk dapat mencapai persenan keuntungan itu, sehingga pengguna mendapatkan tampilan harga jual tanpa harus menghitung ulang lagi. Gambar 4.4 merupakan gambaran alur sistem Perhitungan HPP dan Keuntungan.

30

Gambar 4.4 System Flow Perhitungan HPP dan Keuntungan

4.2.2. Data Flow Diagram (DFD)

DFD merupakan metodologi yang digunakan untuk pengembangan sistem yang terstruktur. DFD ini dapat menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem informasi perhitungan harga pokok produksi pada PT. Bioli Lestari.

31

a. Context Diagram

Context Diagram adalah suatu gambaran keseluruhan dari DFD. Di dalam context diagram terdapa satu entity yaitu manager. Gambar 4.5 berikut

merupakan gambaran dari context diagram pada aplikasi perhitungan HPP.

Gambar 4.5 Context Diagram Aplikasi Perhitungan HPP

b. DFD Level 0

DFD yang ada pada aplikasi perhitungan HPP pada PT. Bioli Lestari ini

Dokumen terkait